Pemahaman Analisis Gender-Pak Alimin

advertisement
Pemahaman Analisis
Gender
Oleh: Dr. Alimin
1
2
ALASAN MENGAPA MENGIKUTI
KELAS GENDER
 Isu
partisipasi perempuan dalam politik
(banyak caleg perempuan)
 Mengetahui konsep gender
 Bisa menulis isu terkait gender dan
terpublikasikan
3
PERBEDAAN SEX DAN GENDER
 Sex
dan gender berasal dari Bahasa
Inggris yang secara harfiah maknanya
sama
 Tetapi sebenarnya konteksnya berbeda
 Sex --> biologis

Identitas biologis yang dimiliki sepanjang
masa
 Gender

--> sosiologis.
Peran sosial perempuan dan laki-laki
4
Lanjutan...
 Ranah
gender dan sex harus dibedakan
 Gender dijadikan sebagai sebuah alat
analisis
 Mengapa kita sering mengidentikkan
boneka dengan perempuan dan mobilmobilan dengan laki-laki?
 Karena ada konstruksi gender yang
sebenarnya berdasarkan pada
perbedaan jenis kelamin
Perbedaan antara seks (jenis kelamin) dan gender
SEKS
GENDER
Biologis
Kultur, Adat Istiadat
Pemberian Tuhan
(Kodrat)
Bentukan setelah lahir
Diajarkan melalui sosialisasi
Internalisasi
Kodrati (alami)
Konstruksi sosial
Tidak Dapat Diubah
Dapat Diubah (Dinamis)
Peran Seks
Peran Gender
Laki-laki Perempuan
Produksi Reproduksi
(Haid, hamil,
melahirkan,
menyusui,dsb)
Memasak, mencuci, merawat anak dan ortu,
mendidik anak, bekerja di luar rumah,
menjadi tenaga professional dsb.
5
6
Dos and Don’ts
7
Bagaimana Konstruksi
Gender Bisa Terbentuk?





Pada jaman primitif, masyrakat hidup
berpindah-pindah dengan cara berburu
Cara hidup berburu menyebabkan
meninggalnya beberapa kelompok
Untuk menyelamatkan generasi,
perempuan menjaga anak dan tidak ikut
berburu. Pada saat inilah perempuan
memulai bercocok tanam
Ketika laki-laki pulang dari berburu, mereka
mengambil alih pertanian yang dimulai
oleh perempuan
Masurakat kemudian mulai hidup menetap
dan mulai ada pembagian tugas "gender"
8
KONSTRUKSI GENDER
 Konstruksi
gender bisa merugikan salah
satu pihak atau kedua belah pihak
 Beberapa contoh:



Laki-laki didahulukan untuk makan
Laki-laki mendapatkan alat makan yang
lebih baik
Dalam organisasi, sie konsumsi biasanya
perempuan, yang diskusi laki-laki
9
 Konstruksi
gender tidak bermasalah jika
tidak merugikan salah satu pihak
 Konsep laki-laki sebagai kepala rumah
tangga tidak bermasalah, asal tidak
kemudian menjadikan laki-laki sebagai
penguasa yang boleh melakukan
apapun terhadap keluarganya
10
 Dari
analisis ketidakadilan yang terjadi
pada perempuan, maka lahirlah gerakan
gender
 Jadi jangan sampai muncul pemikiran
bahwa gender adalah konsep dari Barat
yang merusak peradaban Timur
 Analisis gender diperlukan untuk
menciptakan masyarakat yang ramah
terhadap dua jenis kelamin
11
Perbedaan Gender dan Lahirnya Ketidakadilan
Gender dan Marginalisasi Perempuan
 Bentuk ketidakadilan gender yang berupa proses
marginalisasi perempuan adalah suatu proses
pemiskinan atas satu jenis kelamin tertentu (dalam hal
ini perempuan) disebabkan oleh perbedaan gender.

 Gender dan Subordinasi
 Pandangan gender ternyata
tidak saja berakibat
terjadinya marginalisasi, akan tetapi juga
mengakibatkan terjadinya subordinasi terhadap
perempuan.
 Adanya anggapan dalam masyarakat bahwa
perempuan itu emosional, irrasional dalam berpikir,
perempuan tidak bisa tampil sebagai pemimpin
(sebagai pengambil keputusan), maka akibatnya
perempuan ditempatkan pada posisi yang tidak
penting dan tidak strategis (second person).
12
Lanjutan Ketidakadilan Gender




Gender dan Stereotipe
Stereotipe adalah pelabelan terhadap pihak tertentu yang
selalu berakibat merugikan pihak lain dan menimbulkan
ketidakadilan. Salah satu stereotipi yang dikenalkan dalam
bahasan ini adalah stereotipi yang bersumber pada
pandangan gender. Karena itu banyak bentuk ketidakadilan
terhadap jenis kelamin yang kebanyakan adalah perempuan
yang bersumber pada stereotipi yang melekatnya.
Gender dan Kekerasan
Kekerasan (violence) adalah suatu serangan (assault)
baik terhadap fisik maupun integritas mental psikologis
seseorang. Kekerasan terhadap manusia bisa terjadi
karena berbagai macam sumber, salah satunya adalah
kekerasan yang bersumber pada anggapan gender.
Kekerasan semacam itu disebut “gender-related
violence” yang pada dasarnya terjadi karena adanya
ketidaksetaraan kekuatan atau kekuasaan dalam
masyarakat.
13
Lanjutan Ketidakadilan Gender
 Gender
dan Beban Kerja
 Adanya anggapan dalam masyarakat bahwa
kaum perempuan bersifat memelihara, rajin,
dan tidak cocok menjadi kepala keluarga,
maka akibatnya semua pekerjaan domestik
menjadi tanggung jawab kaum perempuan.
 Oleh karena itu beban kerja perempuan
menjadi berat dan alokasi waktu yang lama
untuk menjaga kebersihan dan kerapian rumah
tangga; mulai dari mengepel lantai, memasak,
dan merawat anak dan sebagainya.
14
Gerakan Gender



Gerakan yang paling mutakhir dikenal
dengan Gender Mainstreaming, yaitu strategi
untuk mengintegrasian "gender" dalam
segala aspek melalui kebijakan
Jika ada gender blindness, maka harus
dihilangkan dengan menumbuhkan gender
awareness, responsive gender program
Jika terjadi bencana misalnya, kalau memiliki
perspektif gender, maka kebutuhan dua jenis
kelamin bisa terdata dan terpenuhi. Tetapi
jika tidak memiliki perspektif gender, bisa jadi
bantuan yang dikirim hanya untuk salah satu
jenis kelamin (laki-laki_
15
 Dalam
beberapa aspek, "affirmative
action" diperlukan agar salah satu jenis
kelamin (perempuan) yang tertinggal
bisa lebih maju. Misalnya pemberian
kuota 30% untuk perempuan di parlemen
16
Pertanyaan
Uspan : di Medan, Tapanuli Selatan



perempuan juga mencangkul
Perempuan melayani
Jika perempuan tidak ada di rumah, lakilaki mencari "layanan" di tempat lain
Nunu

Bagaimana melakukan perlawanan
terhadap budaya patriarkhi?
17
 Perempuan
diciptakan dari tulang rusuk
laki-laki (Hawa dari Adam?)
18
TERIMA KASIH
Download