Peran Media Massa dalam Pembentukan Karakter

advertisement
Peran Media Massa dalam Pembentukan Karakter Bangsa
Monday, 12 March 2012
Sumber: www.indonesia.go.id
Pembangunan Karakter Bangsa, kata tersebut tidak asing lagi dewasa ini. Tema tersebut
sedang digalakkan oleh berbagai elemen masyarakat dan negara. Pembangunan karakter
bangsa melalui Sistem Pendidikan Nasional (SPN) memiliki peran yang sangat penting,
hal ini tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu “..mencerdaskan kehidupan
bangsa..”. yang dimaksud dengan mencerdaskan kehidupan bangsa adalah bukan hanya
menciptakan manusia Indonesia yang cerdas otaknya, tetapi juga yang memiliki karakter
yang tangguh, bermartabat, mencintai bangsanya, serta mampu menjadi tuan di negerinya
sendiri. Di dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) tentang Dasar,
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional. Dengan demikian, Pendidikan Nasional
mempunyai dua tujuan:
Mencerdaskan dan memberi keterampilan – transfer of knowledge - sesuai dengan
potensi peserta didik (anak bangsa) yang sesuai dengan kebutuhan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Mendidik peserta didik menjadi manusia Indonesia yang berkarakter (nation and
national building)– sebagai bangsa Indonesia yang bermartabat.
Selain melalui pendidikan formal (sekolah), pembangunan karakter bangsa dapat juga
disosialisasikan dalam pendidikan informal seperti keluarga, masyarakat dan media
massa. Akan tetapi dewasa ini fungsi keluarga dalam hal sosialisasi nilai-nilai tersebut
cenderung terabaikan, karena intensitas bertemu antara anak dan orang tua terutama
dalam masyarakat perkotaan berkurang. Saat ini anak-anak lebih banyak berinteraksi
dengan media massa seperti televisi. Dengan kata lain Televisi telah menggantikan peran
orang tua adalam menyosialisasikan nilai-nilai kepada anak. Akan tetapi yang patut
disayangkan adalah tayangan Televisi belum dapat diandalkan untuk mensosialiasikan
anak kea rah manusia Indonesia yang berkarakter dan tumbuhnya nation(semangat
kebangsaan-masyarakat Indonesia yang multikultur), bahkan cenderung tidak mendidik.
Membangun jati diri atau karakter bangsa, diperlukan peran semua komponen bangsa
mulai dari keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah dan media massa. Salah satu
komponen bangsa yang mendapatkan sorotan paling tajam akhir-akhir ini adalah media
massa.
Dengan latar belakang tersebut, Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, Anggota Dewan
Pertimbangan Presiden (WANTIMPRES) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
mengadakan Pertemuan Terbatas dengan Tema “Peran Media Massa dalam
Pembentukkan Karakter Bangsa”, pada tanggal 28 Februari 2012 di Kantor Wantimpres
Jakarta.
Hadir sebagai narasumber dalam Pertemuan Terbatas dimaksud diantaranya adalah Zaim
Uchrowi, Direktur Utama P.T. Balai Pustaka; DR. Muchlis Paeni, Ketua Lembaga Sensor
Film; Putut Wijanarko, Ph.D., Vice President Mizan Publika; Bapak Parni Hadi, Ketua
Dewan Pembina Dompet Dhuafa Republika, Wartawan Senior dan Mantan Dirut RRI;
Rommy Cahyadi, Direktur Provisi Education; Prudentius Maring, Dosen Politeknik
Negeri Kupang; Maria Lefa, dari Trijaya Network, serta Mira Fajar Aviatri Antropolog
UI.
Dalam kesempatan didapat hasil bahwa peran membangun karakter bangsa tidak bisa
hanya disandarkan kepada media massa, namun semua elemen dan komponen
masyarakat harus ikut terlibat. Selain itu Media Literasi juga sangat diperlukan agar kita
dapat membangun bangsa yang berkarakter. Regulasi dalam penyiaran juga sangat
diperlukan, sehingga media dapat menampilkan tayangan atau berita-berita yang
mendidik. Media massa harus berlaku arif dalam memberikan pemberitaan. (Ana)
Download