File

advertisement
INDERA PENGELIHATAN
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
MATA
• Sel-sel saraf pada mata disebut photoreceptors, terdiri dari
dua sel yaitu sel kerucut dan sel batang
• Sel-sel ini dirangsang oleh cahaya dan mengirimkan impuls ke
otak melalui neuron optikus.
• Setiap bola mata berbentuk lingkaran dengan diameter + 1
inchi (25 mm)
Struktur Mata
Struktur Mata
Struktur Mata
• KELENJAR LAKRIMAL:
• Memproduksi air mata yang bertugas membersihkan mata dan menjaga
kelembapan mata
• Air mata juga mengandung zat kimiawi yang mencegah infeksi pada mata
• KONJUNGTIVA
• Selaput tipis yang mengeluarkan lendir yang berfungsi melindungi
kornea dan menjaga kelembapan dan kebersihan kornea
• AQUEOUS HUMOR
• Cairan pada mata yang menjaga tekanan pada mata membawa nutrisi ke
lensa dan kornea
Struktur Mata
• CORNEA
• Struktur bening yang memungkinkan cahaya masuk ke mata
• IRIS
• Struktur berwarna yang mengatur ukuran pupil
• PUPIL
• Celah pada iris yang memungkinkan cahaya masuk ke mata
• LENSA
• Struktur lunak dan bening, memfokuskan cahaya ke retina
Struktur Mata
• LIGAMEN SUSPENSORIS
• Struktur seperti pita yang menjaga lensa tetap pada tempatnya
• CILIARY MUSCLES
• Otot yang mengatur perubahan bentuk lensa
• VITREOUS HUMOR
• Struktur seperti jelly, bening, yang membantu mempertahankan
kekuatan dan ketajaman bola mata
• SCLERA
• Lapisan pada bagian luar mata, kuat dan berfungsi untuk
melindungi mata dari kerusakan
Struktur Mata
• CHOROID
• Lapisan berwarna gelap yang mencegah sinar dipantulkan
kembali di bola mata
• RETINA
• Daerah yang sensitif terhadap cahaya yang terdiri dari sel-sel
fotoreseptor (sel kerucut dan batang) yang mengubah energi
cahaya menjadi pesan-pesan kimiawi
• NERVOUS OPTIKUS
• Saraf yang menyampaikan informasi visual ke otak
Akomodasi
• Proses dimana
kecembungan lensa
mata diperbesar krn
proses aktif otot mata
• Melihat jauh/ istirahat :
lensa pipih
Melihat dekat
: lensa cembung
Pupil mata
• Cahaya gelap :
pengaruh simpatis 
kontraksi otot polos
radialis  midriasis /
m’lebar
• Cahaya terang :
pengaruh parasimpatis
 kontraksi otot polos
sirkularis  miosis
/menyempit
Retina
Mengandung: Reseptor penglihatan
• SEL RODS (BATANG)
• mempunyai fotopigmen : rhodopsin
• SEL CONES (KERUCUT)
• mempunyai fotopigmen :
• - erythrolabe; peka terhadap warna merah
• - chlorolabe; peka terhadap warna hijau
• - cyanolabe; peka terhadap warna biru
Bayangan Retina
• Obyek Memantulkan gelombang cahaya (berkas cahaya)
Dibiaskan lensa Retina (reseptor)
• Berkas cahaya datang  6 m  dibiaskan sejajar ke focus utama
• Berkas cahaya datang < 6 m  dibiaskan divergen/ menyebar
• Berkas cahaya akan berbelok/berbias/mengalami refraksi, bila:
Berjalan dari satu medium ke medium lain yang berbeda
kepadatannya kecuali bila jatuh tegak lurus
Sel batang maupun sel kerucut terdiri dari 3
segmen utama , yaitu :
•
Segmen luar, berhubungan dengan lapisan
pigmen retina. Di dalamnya terdiri dari ratusan
hingga ribuan lempeng yang mengandung pigmen
peka cahaya.
•
Segmen dalam, mengandung sitoplasma,
mitokondria beserta organela lainnya dan inti.
Mitokondria berperan dalam menye-diakan energi
untuk berfungsinya foto-reseptor.
•
Badan sinaps, berhubungan dengan sel neuron
berikutnya, yaitu sel bipolar dan sel horizontal. Di
dalamnya banyak terkandung neurotransmiter.
JALUR PENYAMPAIAN INFORMASI VISUAL KE OTAK
JALUR PENYAMPAIAN INFORMASI VISUAL KE OTAK
•
•
Obyek diterima oleh masing-masing mata lalu
kemudian diteruskan oleh nervus optikus.
Masing-masing mata tidak sama dalam melihat
obyek, pesan ini diteruskan hingga sampai
optik kiasma. Di optik kiasma inilah terjadi
penggabungan obyek yang dilihat oleh masingmasing mata
JALUR PENYAMPAIAN INFORMASI VISUAL KE OTAK
Mata
Saraf Optik
Optik kiasma
Jalur Optik
Ganglion genikulatum lateral
Visual korteks
JALUR PENYAMPAIAN INFORMASI VISUAL KE OTAK
CACAT MATA
Yaitu terjadi ketidaknormalan pada mata, dan dapat di atasi
dengan memakai kacamata, lensa kontak atau melalui suatu
operasi
Rabun Jauh (Miopi)
Rabun Dekat (Hipermetropi)
Mata Tua (Presbiop)
JENISNYA
Astigmatisma
Katarak dan Glaucoma
Buta Warna
RABUN JAUH (MIOPI)
Dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm tetapi tidak dapat
melihat benda benda jauh dengan jelas.
Karena lensa mata tidak dapat memipih, sehingga bayangan terletak
di depan retina
(a)
(b)
Penderita miopi (a) lensa mata terlalu kuat (panjang fokus lensa mata kecil)
dan (b) bentuk mata terlalu memanjang.
Kacamata dengan kekuatan lensa negatif untuk penderita miopi.
RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
Dapat melihat dengan jelas benda jauh tetapi tidak dapat melihat
benda benda dekat dengan jelas.
Karena lensa mata tidak dapat menjadi cembung, sehingga bayangan
terletak di belakang retina
(a)
(b)
Penderita hiperopi (a) lensa mata terlalu lemah (panjang fokus lensa mata
besar), bayangan jatuh di belakang retina dan (b) bentuk mata terlalu pipih
(pendek).
Koreksi penglihatan pada penderita hiperopi dengan pemasangan kacamata
dengan kekuatan lensa positif.
Astigmatisma (Astigmatism)
Astigmatisma merupakan bentuk cacat mata yang umum terjadi dimana kornea
dan lensa mata tidak simetris.
Katarak (Cataracts)
Katarak merupakan terjadinya kondisi lensa mata yang buram. Katarak biasa
terjadi pada usia lanjut, namun dapat juga terjadi akibat terkena radiasi UV,
gelombang mikro, radiasi nuklir dan terkena bahan kimia tertentu. Pada penderita
ini, lensa mata harus diambil dan dapat dibantu dengan menggunakan lensa mata
positif dengan kuat lensa yang besar. Penderita dapat juga dibantu dengan
memasang lensa mata tiruan untuk menggantikan lensa yang diangkat.
BUTA WARNA
• Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.
BUTA WARNA
• Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.
BUTA WARNA
• Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.
BUTA WARNA
• Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.
BUTA WARNA
• Terjadi karena faktor genetik. Terikat pada kromosom X.
Download