abhidhamma pitaka 1

advertisement
(Sesion 1)
TRIPITAKA/TIPITAKA
Pengenalan Abhidhamma
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pengertian Abhidhamma
Abhidhamma merupakan bagian dari Tipitaka
Sejarah Abhidhamma
5 macam maksud abhidhamma
Pengertian Abhidhammatthasangaha
Pembagian Dhamma
Hubungan Abhidhamma dengan Panchakkhandha
Hubungan abhidhamma dengan Ariya Sacca 4
Pengertian Abhidhamma
Abhi artinya halus, tinggi, luas
Dhamma artinya ajaran Sang Buddha.
Jadi, Abhidhamma adalah ajaran Sang Buddha yang
tinggi, halus atau dalam.
Abhidhamma adalah Ajaran yang lebih tinggi atau
ajaran khusus, unik karena kedalamannya,
pendekatan analisisnya, kelkuasan jangkauannya, dan
hasil yang diakibatkannya bagi pembebasan
seseorang.
Abhidhamma merupakan bagian
dari Tipitaka
Tipitaka berasal dari kata ‘ti’ dan ‘pitaka’. ‘ti’ berarti
‘tiga’ dan ‘pitaka’ berarti ‘keranjang’, jadi Tipitaka
berarti tiga keranjang.
2. Isi dari Tipitaka :
a. Vinaya Pitaka : Keranjang yang berisi disiplin
untuk para Bhikkhu dan Bhikkhuni, jumlah
21.000. Dhammakhandha (pokok Dhamma).
b. Sutta Pitaka : Keranjang yang berisi khotbah,
jumlah 21.000 Dhammakhandha.
c. Abhidhamma Pitaka : Keranjang yang berisi
uraian mengenai filsafat, metafisika, dan
ilmu
jiwa Buddha Dhamma, berjumlah 42.000
Dhammakkhandha.
1.
Sejarah Abhidhamma
 Sang Buddha membabarkan abhidhamma pada Devi Maha





Maya di surga Tavatimsa.
Sang Buddha membabarkan kembali Abhidhamma kepada
Thera Sariputta di pinggir danau Anotatta (sankhepanaya).
Sanghayana 1 : Diulang kembali Vinaya dan Dhamma. “yo
vo ananda, dhammo ca vinayo ca desito pannatto so vo
mamaccayena sattha”
Dhamma adalah sutta dan abhidhamma.
Sanghayana ke 3 oleh maha kassapa.
Sanghayana ke empat aluvihara rersmi di tuliskan.
TRIPITAKA/TIPITAKA
PELESTARIAN DHAMMA DAN VINAYA
Pada zaman Buddha masih hidup tidak dikenal istilah
Tripitaka atau Tipitaka, istilah yg dipakai adalah
Dhamma dan Vinaya.
Kata Tripitaka/Tipitaka muncul setelah Buddha wafat
kira2 tiga tahun berikutnya. Kata Tripitaka/Tipitaka
artinya tiga keranjang. Kitab suci agama Buddha
dinamakan demikian karena terdiri dari tiga
kelompok yaitu Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka dan
Abhidhamma Pitaka.
 Pengelompokkan ini bertujuan agar
mudah dipelajari.
 Ajaran Buddha yang berisi tentang
peraturan-peraturan bagi umat Buddha
dinamakan Vinaya Pitaka. Ajaran Buddha
yang berisi kotbah-kotbah Buddha dan
para siswa Buddha dinamakan Sutta
Pitaka. Ajaran Buddha yang berisi filsafat
dan ilmu jiwa dinamakan Abhidhaamma
Pitaka.
 Ketika Buddha masih hidup ketiga
kelompok itu masih dikenal dengan sebutan
Dhamma dan Vinaya. Dhamma yang
dimaksud adalah semua ajaran Buddha yang
berupa kotbah (Sutta Pitaka) dan
Filsafat/Dhamma yg tinggi (Abhidhamma
Pitaka) Sedangkan Vinaya adalah Vinaya
Pitaka itu sendiri.
Pesan Terakhir Buddha Sehubungan dg cara
melestarikan Dhamma dan Vinaya.
 Tiga bulan sebelum wafat-Nya, Buddha berbicara
kepada murid-murid-Nya:
“Aku telah berkhotbah kepadamu selama empat puluh
lima tahun. Kamu harus mempelajarinya dengan
baik dan menghargainya. Kamu harus
mempraktikan dan mengajarkannya kepada yang
lain. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi
kesejahteraan mereka yang hidup saat ini serta
kesejahteraan mereka yang hidup setelah kamu.”
 Siapa yang akan menjadi Guru setelah Buddha
wafat ? Bila aku telah pergi, Ajaran (Dharma)
dan Kode disiplin (Vinaya) Ku akan menjadi
Gurumu.”
 Ananda, Jadilah lampu dan pelindung bagi
dirimu sendiri. Jangan mencari pelindung
lain. Biarkan Kebenaran (Dharma) menjadi
lampumu dan pelindungmu. Jangan mencari
perlindungan di tempat lain.”
 ”Vayo Dharma Sankhara Appamadena
Sampadetha”, ”Segala hal yang berkondisi
tidak kekal. Karena itu, berjuanglah dengan
sungguh-sungguh.” inilah pesan terakhir
Buddha Gotama/Sakyamuni kepada umatnya.
 Kitab suci agama Buddha pada awalnya tertulis
dalam dua bahasa yaitu bahasa Sansekerta dan
bahasa Pali. Kitab suci yg berbahasa Sansekerta
disebut Tripitaka sedangkan yg berbahasa Pali
disebut Tipitaka. Kitab suci tersebut disamping
ditulis dgn bahasa yg berbeda, juga memiliki
struktur yg berbeda.
 Secara umum kitab suci yg berbahasa Sansekerta
yg disebut Tripitaka dijadikan pedoman pokok
oleh agama Buddha Mahayana. Sedangkan yg
berbahasa Pali yaitu Tipitaka menjadi pedoman
pokok agama Buddha Theravada. Kitab suci yg
berbahasa Sansekerta yakni Tripitaka kini sudah
tidak lengkap lagi, sehinggga kita sulit untuk
mempelajari isi kitab tersebut secara lengkap.
Sedangkan kitab suci yg berbahasa Pali yakni
Tipitaka hingga kini masih terpelihara dengan rapi
Perbedaan Tripitaka dan Tipitaka

Tripitaka
1. Ditulis dlm bhs
Sansekerta
2. Mjd pedoman pokok ag.
Buddha Mahayana
3. Jumlahnya lebih banyak
dibanding Tipitaka
4. Isinya sudah banyak yg
hilang

Tipitaka
1. Ditulis dlm bhs Pali
2. Mjd pedoman pokok
ag. Buddha Theravada
3. Jumlahnya lebih
sedikit dibanding
Tripitaka
4. Isinya masih lengkap
Munculnya Tripitaka/Tipitaka didasari oleh
peristiwa-peristiwa penting sbb:
 Beberapa minggu setelah Guru Buddha
wafat (483 SM) seorang bhikkhu bernama
Subhadda yang diterima sebagai anggota
Sangha pada usia tua, dan Subhadda ini
tidaklah sama dengan Subhadda, siswa
terakhir Guru Buddha. Ketika ia melihat
banyak bhikkhu yang menangisi Guru
Buddha, ia menjadi tidak sabar dan berkata:
 “Saudaraku , jangan menagis. Guru
Buddha tidak menyukai kemelakatan dan
menangisi kematian orang yang dicintai.
Kita telah sering diajarkan oleh Guru
bahwa mana yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, sekarang kita harus bijaksana
untuk menentukan apa yang terbaik
untuk kita.”
 Mendengar kata-kata itu Mahakassapa Thera
menjadi tidak tenang, sehingga berkata
kepada para bhikkhu bahwa:
 “Mari avuso, kita akan membabarkan
Dhamma dan Vinaya sebelum apa yang ‘bukan
Dhamma’ mendapat angin dan berkembang,
dan sebelum apa yang ‘bukan Vinaya’
mendapat angin dan berkembang, vinaya akan
terdesak.”
 Kemudian para bhikkhu menjawab : “ Kalau
demikian, harap bhante yang memilih
bhikkhu-bhikkhu yang akan mengucap ulang
semua Dhamma dan Vinaya.”
SEJARAH PENULISAN KITAB SUCI
SIDA
NG
I
PENJELASAN
-Diadakan
th
543 SM (3 bln
setelah Buddha
wafat)
-Berlangsung
selama 2 bulan
-Dipimpin oleh
YA. Maha
Kassapa
-Dihadiri 500
Arahat
-Bertempat di
Gua Sattapanni
-Disponsori oleh
Raja Ajartasattu
PENYEBA
B
TUJUAN
- Ucapan
bhikkhu
Subhada
yg
dianggap
membaha
yakan
keutuhan
Dhamma
dan
Vinaya
-Menghimpun
ajaran Buddha yg
diajarkan kpd org,
waktu, & tempat
yg berlainan.
-Mengulang
ajaran Buddha
agar tetap murni,
kuat, melebihi
ajaran lain.
YA. Upali
mengulang
Vinaya
YA. Ananda
mengulang
Dhamma
HASIL
-Sangha
tidak
menambah dan
mengurangi
Dhamma dan
Vinaya yg
sudah ada.
-Mengadili YA.
Ananda
-Mengucilkan
Channa
-Agama
Buddha masih
utuh
SIDA
NG
II
PENJELASAN
-Diadakan
th
443 SM
-Berlangsung
selama 4 bulan
-Dipimpin oleh
YA. Revata
dibantu oleh
YA. Yasa
-Dihadiri 700
Arahat
-Bertempat di
Vesali
-Disponsori oleh
Raja Kalasoka
PENYEBA
B
TUJUAN
- Ada
kelompok
bhikkhu
yg ingin
menguba
h vinaya
-Membahas
sekelompok
bhikkhu
Sangha
(Mahasangik
a) yg
menghenda
ki untuk
memperluna
k Vinaya yg
dianggap
terlalu keras
(tetapi
gagal)
HASIL
-Kesalahan
bhikkhu2 dari suku
Vajji yg melanggar
‘Pacittiya’
dibicarakan, dan
diakui bahwa
mereka melanggar
Vinaya. 700
bhikkhu yg hadir
menyatakan
setuju.
-Pengulangan
kembali Dhamma
& Vinaya yg
dikenal dg ‘Satta
Sati’ atau
‘Yasathera
Sanghiti’
SIDA
NG
III
PENJELASAN
-Diadakan
PENYEBA
B
-Perbedaa
TUJUAN
-Menertibkan
kira2 th 313 n
perbedaan
SM
pendapat pendapat yg dpt
yg
mengakibatkan
-Diadakan di
menjurus perpecahan
Pataliputta
ke
Sangha
-Dipimpin
perpecaha -Memeriksa dan
oleh YA.
n Sangha menyempurnaka
Tissa
Moggaliputta -Masuknya n Kitab Suci Pali
ajaran
(memurnikan
-Disponsori
sesat
ajaran Buddha)
oleh Raja
dalam
-Membersihkan
Asoka dari
sangha dari
suku Mauriya ajaran
Buddha
oknum-oknum
yg ingin
menghancurkan
agama Buddha
HASIL
-Menghukum
bhikkhu2 slebor
-YA. Maha Kassapa
mengulang
Abhidhamma
-Tipitaka lengkap
-YA. Tissa memilih
1000 bhiikhu yg
benar2 memahami
ajaran Buddha utk
menghimpun ajaran
tsb mjd Tipitaka &
kegiatan tsb
berlangsung selama
9 bulan
SIDA
NG
IV
PENJELASAN
-Diadakan
PENYEBA
B
-Adanya
TUJUAN
-Mencari
kira2 antara
ancaman penyelesaian
th 101-77 SM. thd
karena melihat
Pd masa peajaran
terjadinya
merintahan
dan
kemungkinan2
Raja
kebudaya ancaman thd
Vattagamani
an
ajaran-ajaran
Abhaya.
Buddhis
dan kebudayaan Buddhis oleh
-Dipimpin oleh
pihak-pihak
YA. Rakkhita
lain.
Mahathera
-Dihadiri kira2
500 bhikkhu
-Diadakan di
Alu Vihara
(Matale.
Srilanka)
HASIL
-Mengulang
Tipitaka
-Menyempurnakan
komentar Tipitaka
-Menuliskan
Tipitaka dan
komentarnya ke
dalam daun lontar
SIDA
NG
PENJELASAN PENYEBA
B
V
-Diadakan
VI
-Diadakan
TUJUAN
HASIL
di
-Tipitaka
di
Rangoon pd
hari Wesak
2498 dan
berakhir pd
tahun 2500
BE/1956 M.
-Tipitaka
Mandalay
(Burma) kira2
tahun 1871 M
-Disponsori
oleh Raja
Mindon
diprasastikan pd
729 buah
lempengan
marmer dan
diletakkan di bukit
Mandalay
diterjemahkan ke
dalam berbagai
bahasa asing.
Mandalay tempat penyimpanan Tipitaka di atas batu
marmer
Mandalay tempat penyimpanan Tipitaka di atas batu
marmer
Tipitaka di atas batu marmer
Tipitaka di atas batu marmer
ISI TIPITAKA
ISI TIPITAKA
Abhidhamma Pitaka
7 kitab:
1.
Dhammasangani : menguraikan perincian Paramattha Dhamma,
yaitu etika / sari batin.
2. Vibhanga : Pembagian Paramattha dhamma yang terdapat dalam
buku Dhammasangani
3. Dhatukatha : Menguraikan unsur-unsur batin dari Paramattha
Dhamma.
4. Puggalapannatti : Menguraikan tentang pannatti, puggala dan
paramattha.
5. Kathavatthu : Menguraikan paramattha Dhamma dalam bentuk
tanya jawab.
6. Yamaka : Menguraikan Paramattha Dhamma secara berpasangan
(tanya jawab).
7. Patthana : Menguraikan dua puluh empat paccaya (hubungan –
hubungan antara batin dan jasmani)
Download