pewarnaan Bakteri

advertisement
Oleh: NIKMAWATI
PEWARNAAN PADA BAKTERI
Pada dasarnya, pewarnaan bakteri bertujuan
untuk memperlihatkan atau memperjelas
kontras antara sel dan latar belakangnya,
sehingga dapat mempertajam bentuk sel
mikroba itu sendiri, dengan cara mewarnai
sel-sel mikroba dengan zat warna khusus
seperti kristal violet.
Hanya menggunakan satu jenis zat warna
untuk
mewarnai
organisme
tersebut.
Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan
pewarnaan-pewarnaan sederhana karena
sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dengan
basa). Dengan pewarnaan sederhana dapat
mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel
bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan
untuk pewarnaan sederhana ialah biru
metilen (30-60 detik), ungu kristal (10 detik)
dan fukhsinkarbol (5 detik)
Contoh: Bakteri E.coli
gambar di atas merupakan bakteriE. Coli yang dilihat di
bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 40x.
Berwarna Ungu. Bentuk E.coli tampak seperti batang
(basil) pendek yang membentuk koloni yang tersusun
seperti rantai yang memanjang
pewarnaan jenis ini bertujuan untuk bakteri yang
sulit diwarna seperti spirochaeta dimana bakteri
tidak diwarnai tapi mewarnai latar belakang.
Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam
seperti eosin atau negrosin pewarna asam
memiliki negatif charge kromogen: tidak akan
menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena
negative charge pada permukaan bakteri. Oleh
karena itu, sel tidak berwarna mudah dilihat
dengan latar belakang berwarna.
Pewarnaan jenis ini menggunakan lebih dari 1
macam zat warna seperti pewarnaan gram dan
pewarnaan tahan asam.Tujuannya: untuk
membedakan antara bakteri.
• Bakteri tahan asam
Merupakan bakteri yang kandungan lemaknya
sangat tebal sukar menyerap zat warna, namun
jika bakteri diberi zat pewarna khusus seperti
karbolfukhsin melalui proses pemanasan maka
akan menyerap zat warna dan akan tahan.
• Pewarnaan gram adalah suatu metode untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua
kelompok besar, yaitu gram positif dan gram
negative berdasarkan reaksi atau sifat bakteri
terhadap cat tersebut. Reaksi dari sifat bakteri
tersebut ditentukan oleh dinding selnya.
Untuk gram positif akan menghasilkan warna
ungu karena dapat mempertahankan warna
metil ungu sedangkan bakteri gram negatif
tidak dapat mempertahankannya sehingga
berwarna merah atau merah mudah
Pewarnaan khusus merupakan metode
pewarnaan untuk mewarnai struktur khusus
atau tertentu dari bakteri seperti bagian spora,
kapsul, flagel dsb. Contoh pewarnaan khusus
:Pewarnaan Endospora Anggota dari
genus Clostridium.
• Pewarnaan Spora
Pewarnaan klien adalah pewarnaan spora yang
paling banyak digunakan. Spora bakteri
mempunyai dinding yang tebal sehingga
diperlukan pemanasan agar pori-pori kembali
mengecil menyebabkan zat pewarna fuschin
tidak dapat dilepas walaupun dilunturkan
dengan asam.
• Pewarnaan flagel:
Pewarnaan Flagel dengan memberi suspense
koloid garam asam tanat yang tidak stabil,
sehingga terbentuk presipitat tebal pada dinding
sel dan flagel
• Pewarnaan kapsul
Pewarnaan ini menggunakan larutan kristalviolet
panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai
pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada
kapsul, karena jika pembiasan dengan air dapat
melarutkankapsul. Garam tembaga juga memberi
warna pada latar belakang yang berwarna biru
gelap.
Selain yang telah dijelaskan pewarnaan khusus
juga dapat digunakan untuk melihat
komponen lain dari bakteri. Seperti:
• Pewarna Neisser
Untuk melihat granula voluntin
• Pewarna yodium
Untuk melihat granula gikogen
Download