systema reproductiva feminina

advertisement
HISTOLOGI
SISTIM REPRODUKSI WANITA
ERYATI DARWIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
1
GENITAL WANITA
• ORGANA GENITALIA INTERNA
– OVARIUM
– TRACTUS GENITALIS
• TUBA UTERINA FALLOPII
• UTERUS
• VAGINA
• ORGANA GENITALIA EXTERNA
– MONS VENERIS
– LABIA MAJORA
– LABIA MINORA
– CLITORIS
• GLANDULAE GENITALES
ACCESSORIAE
– GLANDULA VESTIBULARIS
MAJOR
– GLANDULA VESTIBULARIS
MINOR
• GLANDULA MAMMAE
2
OVARIUM
• BENTUK DAN UKURAN:
– SEPASANG, OVOID, 25-50 mm X 13-30 mm X 5 - 15 mm
– 2 PINGGIRAN:
• MARGO LIBER (TEPI BEBAS)
• MARGO MESOVARICUS (TEPI PERLEKATAN MESOVARIUM)
– LOKASI HILUS OVARII
– DISELUBUNGI OLEH PERITONEUM VISCERALE
• LOKASI:
– PADA LEKUKAN DINDING CAVUM PELVIS = FOSSA OVARICA
– MENEMPEL BELAKANG PLICA LATA UTERI
• TAMPILAN PADA BELAHAN (DARI PERMUKAAN):
–
–
–
–
–
EPITHELIUM OVARII
TUNICA ALBUGINEA
ZONA PARENCHYMATOSA
ZONA VASCULOSA
HILUS OVARII
3
STRUKTUR HISTOLOGIS OVARIUM
TUNICA ALBUGINEA
CORTEX
HILUS
MEDULLA
9/20/04
4
CORTEX OVARII
EPITEL
TUNICA ALBUGINEA
FOLIKEL PRIMORDIA
9/20/04
5
FOLIKEL OVARII
• BANGUNAN BULAT DALAM STROMA CORTEX OVARII
YANG MENGANDUNG OOCYT
• JUMLAH:
–
–
–
–
PADA WANITA UMUR MUDA, MEMENUHI CORTEX
WANITA DEWASA DALAM 2 OVARIUM: 400 000 BUAH
MAKIN TUA UMURNYA, MAKIN KURANG JUMLAHNYA
DARI JUMLAH INI HANYA DILEPASKAN < 500 OOCYT
SELAMA HIDUP
• UKURAN
– BERVARIASI, TERGANTUNG PADA TAHAP PERTUMBUHANNYA
• DALAM SETIAP SIKLUS HAID:
–
–
–
–
5 SAMPAI 15 FOLIKEL MENGALAMI PERTUMBUHAN
DARI PERTUMBUHAN TERSEBUT HANYA 1 OOCYT LEPAS
SISANYA MENGALAMI DEGENERASI: ATRESIA FOLIKULER
PELEPASAN OVUM DISEBUT OVULASI
6
PERTUMBUHAN FOLIKEL OVARIUM
• WAKTU:
– BERLANSUNG SEJAK BAYI SAMPAI MENOPAUSE
• KETERLIBATAN KOMPONEN OVARIUM:
– STROMA, SEL-SEL FOLIKEL DAN OOSIT
• PERUBAHAN SELAMA PERTUMBUHAN:
– UKURAN SEMAKIN BESAR
– TERLETAK SEMAKIN MENDALAM DI CORTEX
• 3 JENIS FOLIKEL SELAMA PERTUMBUHAN :
– FOLIKEL PRIMORDIA
• SEJAK LAHIR SAMPAI SEBELUM AKIL BALIK
• SEBUAH OOSIT DISELUBUNGI OLEH SELAPIS SEL FOLIKEL GEPENG
– OOSIT BERUKURAN 40 m, INTI TERLETAK EKSENTRIK
– FOLIKEL SEDANG TUMBUH
• FOLIKEL PRIMER
• FOLIKEL SEKUNDER
• FOLIKEL TERTIER/VESIKULER
– FOLIKEL MATANG
7
FOLIKEL PRIMER
PERUBAHAN SEL MULAI DARI FOLIKEL PRIMORDIAL
– OOSIT :
• MEMBESAR: 80 m,
• MIKROVILI PADA PERMUKAAN SEL YANG TERPERANGKAP
DALAM ZONA PELLUCIDA
• ORGANELA BERGERAK MENYEBAR
• ENDOPLASMIC RETICULUM MAKIN BERKEMBANG
• KOMPLEKS GOLGI BERLIPAT JUMLAHNYA
• MITOKHONDRIA MAKIN BANYAK
– SEL-SEL GRANULOSA :
• MENJADI KUBOID/KOLUMNER PENDEK
• SELAPIS SEL GRANULOSA
• MULAI MENGHASILKAN ZONA PELLUCIDA YANG MEMISAHKAN
DENGAN OOSIT
– SEL STROMA OVARII
• SEL STROMA BERBENTUK SEPERTI FIBROBLAS SEKELILING
FOLIKEL TERATUR KONSENTRIS
8
PERTUMBUHAN FOLIKEL PRIMER
9/20/04
9
FOLIKEL SEKUNDER
CIRI-CIRI:
– DIAMETER MENCAPAI 0,2 mm, BERBENTUK OVOID
– OOSIT
• MEMBESAR, BERUKURAN: 125  m - 150  m ,
• INTI BERKEDUDUKAN EKSENTRIK,
– SEL-SEL FOLIKEL = SEL GRANULOSA:
• MULTILAMELER,
–
–
–
–
BERLAPIS: 6 - 12
BERTUMPU PADA MEMBRANA LIMITANS EXTERNA
ZONA PELLUCIDA MULAI TAMPAK KETIKA OOSIT BERDIAMETER 80  m
MIKROVILI OOSIT TERPENDAM DALAM ZONA PELLUCIDA
– SEL STROMA
• BERDIFERENSIASI MENJADI THECA FOLLICULI
– THECA INTERNA: MULA-MULA FUSIFORM MENJADI KUBOID YANG
BERFUNGSI SEBAGAI SEL ENDOKRIN, BANYAK ANYAMAN PEMBULUH
DARAH
– THECA EXTERNA: JARINGAN PENGIKAT
10
FOLIKEL TERTIER/VESIKULER
CIRI-CIRI:
– OOSIT
• APABILA TELAH MULAI TERBENTUK ANTRUM, OOSIT TIDAK
MEMBESAR LAGI
– SEL-SEL GRANULOSA:
• CELAH-CELAH TAK TERATUR ANTARA SEL GRANULOSA
• LIQUOR FOLLICULI MENGISI CELAH-CELAH
• TERBENTUK ANTRUM FOLLICULI
– PENYATUAN CELAH-CELAH
– ANTRUM DIBATASI OLEH SEL-SEL GRANULOSA BERLAPIS
– TERBENTUK CALL EXNER BODY
• CORONA RADIATA :
– SEL-SEL GRANULOSA KUBOID SEKELILING OOSIT
• CUMULUS OOPHORUS:
– PENEBALAN SETEMPAT LAPISAN SEL-SEL GRANULOSA
– SEL STROMA
• THECA INTERNA DAN THECA EXTERNA MAKIN JELAS
PERBEDAANNYA
9/20/04
11
FOLIKEL TERTIER/VESIKULER
THECA INTERNA DAN
THECA EXTERNA
ZONA GRANULOSA
9/20/04
12
FOLIKEL DE GRAAF
•
DICAPAI SETELAH 10 - 14 HARI
– UKURAN DIAMETER: 1 cm
– MENEMPATI CORTEX MENONJOLKAN PERMUKAAN
OVARIUM
•
OOCYT
– BERHENTI TUMBUH
•
SEL GRANULOSA
– PROLIFERASI TIDAK SEIMBANG DENGAN PERTAMBAHAN LIQUOR
FOLLICULI
• HINGGA LAPISAN SEL-SEL GRANULOSA MENIPIS
• CUMULUS OOPHORUS : HUBUNGAN LAPISAN SEL GRANULOSA DGN OOCYT
MERENGGANG
• CORONA RADIATA : LAPISAN SEL GRANULOSA SEKITAR OOCYT
•
SEL STROMA
– THECA INTRERNA: SEL-SEL MEMBESAR/POLIHEDRAL
• BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH
– THECA EXTERNA: SEL-SEL FUSIFORM DAN SERABUT KONSENTRIS
13
OVULASI
– OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA MELEPASKAN DIRI DARI
DINDING FOLIKEL
– OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA TERAPUNG-APUNG
– FOLIKEL MATANG SOBEK
• KARENA TEKANAN FOLIKEL, CORTEX OVARII ISCHEMIA
• BAGIAN CORTEX ANTARA PERMUKAAN DAN FOLIKEL MENJADI
LEMAH
• LIQUOR FOLLICULI TUMPAH
– PELEPASAN OOCYT DARI OVARIUM
• OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA TERLEPAS DARI OVARIUM
– HARI KE 14 SIKLUS HAID
– CORPUS RUBRUM:
• TERBENTUK OLEH PECAHNYA PEMBULUH DARAH, SEHINGGA
SISA-SISA FOLIKEL TERISI OLEH BEKUAN DARAH
9/20/04
14
PERUBAHAN FOLIKEL SETELAH OVULASI
CORPUS LUTEUM
– PERKEMBANGAN DARI CORPUS RUBRUM  PADA CORTEKS
– JARINGAN SEL-SEL LUTEIN MENGELILINGI JARINGAN
PENGIKAT LONGGAR DITENGAHNYA
– FUNGSI:
• KELENJAR
D
AN ESTROGEN
– PROSES:
• JARINGAN PENGIKAT DARI STROMA OVARII MENGISI BEKUAN
DARAH (KEBANYAKAN MENEMPATI BAGIAN TENGAH)
• SEL GRANULOSA BERTAMBAH BESAR, BERHENTI MITOSIS
– BERUBAH MENJADI SEL LUTEIN GRANULOSA, SEL
ENDOKRIN PENGHASIL STEROID
– SITOPLASMA MENGANDUNG LIPID DAN BUTIR-BUTIR
LIPOKROM
• SEL THECA INTERNA:
– BERUBAH MENJADI SEL LUTEIN THECA  ENDOKRIN
15
PERUBAHAN FOLIKEL SETELAH OVULASI
PROSES OVULASI
16
SEL LUTEIN THECA
CORPUS LUTEUM
CORPUS ALBICANS
17
PERUBAHAN CORPUS LUTEUM
• PROSES:
– UMUR CORPUS LUTEUM:
• 10 - 14 HARI, TIDAK ADA FERTILISASI: CORPUS LUTEUM SPURIUM
• SELAMA KEHAMILAN: CORPUS LUTEUM GRAVIDARUM
– DIAMETER 5 cm, LEBIH BESAR D/P CORPUS LUTEUM SPURIUM
– TERBENTUK CORPUS ALBICANS MELALUI DEGENERASI SELSEL CORPUS LUTEUM
• AUTOLISIS, SEL-SEL LUTEIN MENGHILANG
• SISA-SISA SEL DIFAGOSITOSIS OLEH SEL MAKROFAG
– TERBENTUK JARINGAN PARUT:
• JARINGAN PENGIKAT
• PERUBAHAN CORPUS ALBICANS :
– LETAKNYA BERGESER KE DALAM OVARIUM
– PROSES
• ABSORBSI JARINGAN PENGIKAT
• DIGANTI OLEH STROMA OVARII
• BERLNGSUNG SELAMA BULANAN SAMPAI TAHUNAN
18
ATRESIA FOLLICULI
• DIFINISI:
– PROSES DEGENERASI JARINGAN FOLIKEL DALAM OVARIUM
YANG DIDAHULUI OLEH BERHENTINYA MITOSIS SEL-SEL
GRANULOSA DAN MATINYA OOCYT
• WAKTU:
– BERLANGSUNG SEJAK LAHIR SAMPAI BEBERAPA SAAT
SETELAH MENOPAUSE
• PALING BANYAK APABILA TERJADI PERUBAHAN HORMONAL:
– SETELAH LAHIR (PERUBAHAN HORMON MATERNAL)
» 99 % OOCYT PADA WAKTU LAHIR SUDAH DEGENERASI
– UMUR AKIL BALIK
– KEHAMILAN
• FOLIKEL YANG MENGALAMI ATRESIA:
– SETIAP TAHAP PERKEMBANGAN FOLIKEL, MULAI FOLIKEL
PRIMORDIA, FOLIKEL SEDANG BERKEMBANG SAMPAI
FOLIKEL MATANG, DAPAT MENGALAMI ATRESIA
19
BERBAGAI BENTUK ATRESIA FOLLICULI
GLASSY MEMBRANE
9/20/04
20
JARINGAN INTERSTITIAL OVARIUM
• CORTEX OVARII
– STROMA TERDIRI ATAS:
• SEL-SEL BERBENTUK SEBAGAI
KUMPARAN (FUSIFORM)
• SEL MIRIP OTOT POLOS TANPA
MIOFILAMEN
• ANYAMAN SERABUT RETIKULER
• MEDULLA DAN HILUS OVARII
– JARINGAN PENGIKAT LONGGAR:
• SEL FIBROBLAS
• SEL-SEL OTOT POLOS
• SERABUT KOLAGEN
21
TUBA UTERINA FALLOPII
• DUA PIPA SALURAN MENGANDUNG OTOT POLOS YANG
BERPANGKAL PADA UTERUS DAN BERAKHIR TERBUKA
SEBAGAI INFUNDIBULUM DALAM CAVUM PERITONEI
– RUANGANNYA BERMUARA DALAM CAVUM UTERI
• PANJANG: 14 - 20 cm
• DIAMETER: TIDAK SAMA
• PENGGAL:
– INFUNDIBULUM
• TERBUKA SEBAGAI CORONG YANG DIKELILINGI JUMBAIJUMBAI = FIMBRIAE, YANG MENCAPAI OVARIUM: FIMBRIA
OVARICA
– AMPULLA
• BAGIAN DEKAT INFUNDIBULUM YANG MELEBAR
– ISTHMUS
• 1/3 BAGIAN TENGAH YANG MENYEMPIT
– PARS INTERSTITIALIS
• BAGIAN YANG MENEMBUS DINDING UTERUS
22
STRUKTUR DINDING TUBA UTERINA
• MEMBRANA MUCOSA
– KETEBALAN:
• PALING TEBAL DAERAH AMPULLA, BENTUK LUMEN SEPERTI
LABIRIN
– LIPATAN-LIPATAN MEMANJANG BERCABANG
• MULA-MULA PANJANG, MAKIN MENDEKATI UTERUS MEMENDEK
– EPITEL
• EPITEL KOLUMNER SELAPIS PALING TINGGI DAERAH AMPULLA
• MENDEKAT UTERUS MAKIN PENDEK
– SEL SILINDRIS BERSILIA (PALING BANYAK: FIMBRIA DAN AMPULLA)
– SEL SEKRETORI TANPA SILIA
– LAMINA PROPRIA
• JARINGAN PENGIKAT TANPA KELENJAR
• TUNICA MUSCULARIS (OTOT POLOS)
– STRATUM CIRCULARE (SEBELAH DALAM)
– STRATUM LONGITUDINALE
• TUNICA SEROSA
– LANJUTAN DARI PERITONEUM VISCERALE
23
STRUKTUR MEMBRANA MUCOSA DINDING TUBA UTERINA
24
DINDING AMPULLA TUBA UTERINA FALLOPII
25
UTERUS
• BENTUK: SEBAGAI BUAH PEER
• KEDUDUKAN:
– ANTEFLEXIO/ RETROFLEXIO
• UKURAN:
– TERGANTUNG HAMIL ATAU TIDAK HAMIL
• 7 - 8 cm X 24 - 30 mm X 43 - 50 mm (TIDAK HAMIL)
• LETAK:
– DALAM CAVUM PELVIS
• FACIES VESICALIS, DATAR, DIBELAKANG VESICA URINARIA
• FACIES RECTALIS, KONVEKS, DI DEPAN RECTUM
• BAGIAN-BAGIAN:
–
–
–
–
FUNDUS UTERI
CORPUS UTERI
CERVIX UTERI : 3 cm
PORTIO VAGINALIS UTERI
• FUNGSI:
– MENUMBUHKAN EMBRIO HASIL FERTILISASI
26
DINDING UTERUS
• LAPISAN DARI DALAM KE LUAR:
– ENDOMETRIUM
• MERUPAKAN MEMBRANA MUCOSA
• MENGANDUNG GLANDULA UTERINA
• KETEBALAN DAN STRUKTUR TERGANTUNG:
– DAERAH YANG DILAPISI
– PERIODE YANG TERKAIT DENGAN SIKLUS MENSTRUASI
• LAPISAN:
– STRATUM FUNCTIONALE
– STRATUM BASALE
– MYOMETRIUM
• MERUPAKAN LAPISAN DINDING YANG PALING TEBAL
• OTOT POLOS
• BERUBAH APABILA DALAM KEADAAN HAMIL
– PERIMETRIUM
• DAERAH FUNDUS : DITUTUPI OLEH PERITONEUM VISCERALE
SEHINGGA MERUPAKAN TUNICA SEROSA
• DAERAH LAIN : MERUPAKAN TUNICA ADVENTITIA
27
BAGIAN-BAGIAN UTERUS
• CORPUS UTERI:
– CAVUM UTERI
• PALING LEBAR, TERUTAMA DI ANTARA MUARA 2 TUBA
UTERINA
• KEARAH BAWAH: UKURAN MAKIN MENYEMPIT
• ISTHMUS
– BATAS CORPUS UTERI DAN CERVIX UTERI
– ORIFICIUM INTERNUM UTERI
• CERVIX UTERI
– CANALIS CERVICIS
• PORTIO VAGINALIS UTERI
– CANALIS CERVICIS BERAKHIR SEBAGAI ORIFICIUM
EXTERNUM UTERI = ORIFICIUM EXTERNUM CANALIS
CERVICIS
• BERMUARA DALAM VAGINA
28
STRUKTUR ENDOMETRIUM
CORPUS UTERI
• STRATUM BASALE
• STRATUM FUNCTIONALE (DILEPASKAN SAAT MENSTRUASI)
– FUNGSI:
• MEMPERSIAPKAN INPLANTASI HASIL FERTILISASI
• DALAM KEADAAN TIDAK HAMIL MENGALAMI PERUBAHAN
STRUKTUR DAN FUNGSI SECARA PERIODIK:
– SIKLUS MENSTRUASI (HAID)
– EPITEL SILINDRIS SELAPIS
• SEL BERSILIA
• SEL SEKRETORI
– LAMINA PROPRIA
•
•
•
•
JARINGAN PENGIKAT
MENYERUPAI JARINGAN MESENKHIM
BANYAK MENGANDUNG SEL DAN SUBSTANSI AMORF
MENGANDUNG GLANDULA UTERINA YANG BERBENTUK
TUBULER KADANG-KADANG BERCABANG
29
CERVIX UTERI
• BAGIAN-BAGIAN:
– DILUAR VAGINA
– BAGIAN YANG TERDAPAT
DALAM VAGINA
• PORTIO VAGINALIS UTERI
• RUANGAN:
– CANALIS CERVICIS UTERI
• LANJUTAN CAVUM UTERI
– BATAS ATAS:
• ORIFICIUM INTERNUM
UTERI
– BATAS BAWAH :
• ORIFICIUM EXTERNUM
UTERI
30
STRUKTUR DINDING CERVIX UTERI
• MEMBRANA MUCOSA
– BERBEDA DENGAN DAERAH LAIN DARI UTERUS
• LIPATAN-LIPATAN BERCABANG = PLICAE PALMATAE
• TIPIS: 3 mm
• TIDAK DILEPASKAN SAAT MENSTRUASI
– EPITEL SILINDRIS SELAPIS
• BEBERAPA SEL BERSILIA
• SEL SEKRETORIS
– EPITEL GEPENG BERLAPIS
• PADA PERMUKAAN LUAR PORTIO VAGINALIS:
– LAMINA PROPRIA
• JARINGAN PENGIKAT PADAT BANYAK SERABUT KOLAGEN
• 15 % SEL-SEL OTOT POLOS
• MENGANDUNG KELENJAR BESAR: GLANDULA CERVICALIS UTERI
YANG BERSIFAT MUKOSA
• MENGALAMI SEDIKIT PERUBAHAN SELAMA SIKLUS MENSTRUASI
31
TAHAP PERUBAHAN PERIODIK ENDOMETRIUM
DALAM SATU SIKLUS MENSTRUASI (28 HARI)
• FASE PROLIFERATIF/FOLIKULER
• FASE SEKRETORI/LUTEAL
• FASE MENSTRUASI
32
PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA
FASE SEKRETORI/LUTEAL
• WAKTU:
– SESUDAH OVULASI ( M-15) SAMPAI M-28 (HILANGNYA C. LUT)
• PERUBAHAN:
– BERTAMBAH TEBAL (5 mm)
•
KARENA OEDEM STROMA DAN PENIMBUNAN SEKRIT KELENJAR
– KELENJAR:
•
•
•
•
BERTAMBAH PANJANG
BERKELOK-KELOK
LUMEN MEMBESAR (MENGGEMBUNG)
INTI SEL EPITEL TERDESAK KEPERMUKAAN OLEH GLIKOGEN
– STROMA:
• OEDEM
– ARTERI:
• BERTAMBAH PANJANG DAN LEBIH BERKELOK-KELOK
• MENCAPAI PERMUKAAN
33
PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA
AWAL FASE SEKRETORI/LUTEAL
34
PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA
AKHIR FASE SEKRETORI/LUTEAL
35
PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM
PADA AWAL FASE MENSTRUASI
• WAKTU:
– BERLANGSUNG JIKA TIDAK ADA FERTILISASI DAN NIDASI
• 2 MINGGU SESUDAH OVULASI (M1 - M4)
• PEMICU:
• PENURUNAN MENDADAK PROGESTERON DAN ESTROGEN
• PERUBAHAN:
– KELENJAR
• BERHENTI SEKRESI
– STROMA:
• MENYUSUT, OEDEM MENGHILANG, PERDARAHAN
– ARTERI:
•
•
•
•
KONTRAKSI DINDING ARTERI, ISCHEMIA
KEMATIAN SEL-SEL ENDOTEL
DIIKUTI PENGENDURAN ARTERI
PERDARAHAN
– STRATUM FUNCTIONALE DILEPASKAN
36
PERUBAHAN STRUKTUR KELENJAR SELAMA SIKLUS MENSTRUASI
37
PENGATURAN HORMONAL PADA SIKLUS HAID
OESTRO GEN
PROGESTERON
38
PERJALANAN OOCYT
OVULASI
– CAVUM PERITONEI:
• OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA
• DIBANTU DENGAN FIMBRIA OVARICA MASUK KE:
– TUBA UTERINA
• INFUNDIBULUM
– DIDORONG KE ARAH UTERUS
• AMPULLA
JIKA ADA
FERTILISASI
• ISTHMUS
– PERTEMUAN DENGAN SPERMATOZOA
– HUBUNGAN SEL-SEL CORONA RADIATA RENGGANG KARENA
ENZIM DARI AKROSOMA
– LISIS ZONA PELLUCIDA
– PROSES MEIOSIS OOSIT DISELESAIKAN
– CAPUT SPERMATOZOA MASUK SITOPLASMA OOSIT
– PELEBURAN BAHAN INTI OOCYT DAN SPERMATOZOON
– TERJADI ZIGOT
– JIKA TIDAK ADA FERTILISASI, OOCYT MATI DAN DIABSORBSI
39
PERJALANAN OOCYT SAMPAI INPLANTASI PADA
ENDOMETRIUM
40
PERLUASAN LEMPENG CHORION MENDESAK
CAVUM UTERI
PLASENTA
41
PLACENTA
• PLACENTA ADALAH ORGAN YANG TERDIRI ATAS JARINGAN
YANG BERASAL DARI SUMBER BERBEDA
• PARS FOETALIS:
– LEMPENG CHORION:
• VILLI PLACENTAE:
– JARINGAN PENGIKAT MESENKHIM DAN KAPILER DARAH
– CYTOTROPHOBLAST
– SYNCYTIOTROPHOBLAST
• PARS MATERNALIS:
– DECIDUA BASALIS:
• MEMBERIKAN DARAH ARTERIEL DALAM LACUNA YANG
MENGGENANGI RUANG ANTAR VILLI
• DAERAH PINGGIRAN PLACENTA, DECIDUA BASALIS MENYATU ERAT
DENGAN CHORION PADA ZONA MARGINALIS
• SEPTUM PLACENTAE MEMBAGI PLACENTA MENJADI COTYLEDON
42
STRUKTUR VILLI PLACENTAE
43
STRUKTUR DINDING VAGINA
• MEMBRANA MUCOSA:
– EPITEL GEPENG BERLAPIS (TEBAL 150 - 200  m),
• SEL-SEL EPITEL SEDIKIT MENGANDUNG BUTIR2 KERATOHIALIN
– LAMINA PROPRIA ,
• JARINGAN PENGIKAT LONGGAR BANYAK SERABUT ELASTIS
• ANYAMAN PEMBULUH DARAH
• TUNICA MUSCULARIS:
– STRATUM LONGITUDINALE,
• OTOT POLOS YANG MEMANJANG TERUTAMA MEMBENTUK
LAPISAN LUAR
– STRATUM CIRCULARE
• LAPISAN DALAM, LEBIH TIPIS
• TUNICA ADVENTITIA:
– JARINGAN PENGIKAT PADAT TIPIS
• MENGANDUNG BANYAK ANYAMAN PEMBULUH VENA, SER. ELAS.
• SERABUT SARAF
44
STRUKTUR DINDING VAGINA
TUNICA MUSCULARIS
MEMBRANA MUCOSA
45
9/20/04
46
Download