artikel penelitian peningkatan hasil belajar siswa dengan model

advertisement
ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV
DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG
Oleh:
YOSEP RIANTI
NPM : 1210013411037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV
DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG
Oleh:
YOSEP RIANTI
NPM : 1210013411037
Artikel ini berdasarkan Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS
IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG” untuk persyaratan wisuda Agustus 2016.
Menyetujui:
Padang,
Pembimbing I
Drs. Fazri Zuzano, M.Si.
Juni 2016
Pembimbing II
Ira Rahmayuni Jusar, S.Si., M.Pd.
IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES WITH THE TALKING STICK
MODELS IN THE FOURTH GRADE MATH LEARNING
AT SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG
Yosep Rianti1, Fazri Zuzano1, Ira Rahmayuni Jusar1
1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
This background of this thesis, by mathematics learning outcomes grade IV which is low because
teachers still use the lecture method in teaching and the students do not understand the material
presented by the teacher, and learning Mathematics PAIKEM not implemented. The research
problems are how the implementation of learning mathematics by using model Talking Stick can
improve student learning outcomes fourth grade SDN 10 Sungai Sapih Padang. This research is a
classroom action research. The subject of the study is the fourth grade students as many as 39
people. The research instrument used is the observation sheet teacher activity and achievement test
sheet. Based on research carried out research activities of teachers percentage obtained by
researchers in the first cycle 68.755% increase in cycle II to 85.42% and the percentage of
completeness of student learning outcomes in the first cycle increased 48.72% in the second cycle
of 82.05%. So the use of Talking Stick models can improve student learning outcomes in
mathematics teaching fourth grade at SDN 10 Sungai Sapih Padang. Researchers suggested that
teachers can use Talking Stick models to improve student learning outcomes in learning
Mathematics.
Keywords : Talking Stick , Mathematics Learning Outcomes.
Pendahuluan
seperti yang dijelaskan oleh Ismail (2008:46)
Pembelajaran matematika merupakan
merupakan “singkatan dari pembelajaran
proses pemberian pengalaman belajar kepada
aktif,
siswa melalui serangkaian kegiatan yang
menyenangkan”. Aktif dimaksudkan bahwa
terencana
dalam
sehingga
siswa
memperoleh
inovatif,
proses
kreatif,
efektif,
pembelajaran
guru
dan
harus
kompetensi tentang bahan matematika yang
menciptakan suasana belajar sedemikian rupa
dipelajari. Pembelajaran matematika di SD
sehingga
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
mempertanyakan,
berpikir kritis, sistematis, dan analitis pada
gagasan. Inovatif artinya guru menampilkan
siswa.
pembelajaran
model pembelajaran yang menyenangkan atau
matematika guru dituntut untuk menciptakan
“learning is fun”. Kreatif dimaksudkan agar
pembelajaran
guru menciptakan proses pembelajaran yang
Sehingga
yang
dalam
PAIKEM.
PAIKEM
siswa
aktif
dan
bertanya,
mengemukakan
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
Selain itu jika dilihat dari hasil belajar,
kemampuan siswa. Sedangkan menyenangkan
menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika
adalah guru harus menciptakan suasana
siswa kelas IV SDN 10 Sungai Sapih Padang
belajar yang menyenangkan agar siswa dapat
masih rendah. Hal ini didasarkan pada data
memusatkan perhatiannya secara penuh pada
yang
belajar, sehingga waktu curah perhatiannya
wawancara
atau “time on task” tinggi.
mengadakan observasi. Dari hasil ulangan
Berdasarkan hasil observasi yang
peneliti lakukan di SDN 10 Sungai Sapih
Padang pada hari Rabu tanggal 2 November
dan 9 November 2015, menunjukkan bahwa
pembelajaran Matematika belum terlaksana
secara PAIKEM. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran Matematika masih dilaksanakan
secara
konvensional.
Guru
masih
menggunakan metode ceramah dalam proses
pembelajaran
dan
dilanjutkan
dengan
mengerjakan latihan yang ada pada buku
paket ataupun memberi tugas rumah kepada
siswa untuk mengerjakan soal yang ada dalam
buku LKS masing-masing siswa. Dengan
demikian,
proses
pembelajaran
terlihat
monoton dan membosankan. Selain itu, guru
terus menjelaskan materi pelajaran yang
sedang
dipelajari
tanpa
memandang
kecerdasan apa yang dimiliki siswa tersebut.
Hal ini menyebabkan tujuan pembelajaran
yang
diharapkan
belum
tecapai
secara
optimal. Disamping itu, banyaknya peserta
didik yang keluar masuk pada saat guru
menjelaskan
konsentrasi
terganggu.
materi
peserta
tampak
didik
lain
membuat
menjadi
peneliti
peroleh
dengan
saat
guru
mengadakan
kelas
ketika
harian Matematika yang ke-3 pada semester I
siswa kelas IV SDN 10 Sungai Sapih Padang
dengan KKM adalah 76. Data yang diperoleh
adalah dari 39 orang siswa hanya 11 orang
siswa tuntas dalam mengikuti ulangan harian
yaitu dengan persentase 28,21%, sedangkan
28 orang siswa lainnya belum tuntas yaitu
dengan persenatse 71,79%. Di sini dapat
dikatakan bahwa pembelajaran Matematika
siswa kelas IV SDN 10 Sungai Sapih Padang
masih sangat rendah dan perlu ditingkatkan
untuk memperoleh hasil belajar yang lebih
baik. Menurut Sudjana (dalam
Haris
2012:
14)
hasil
“kemampuan-kemampuan
siswa
setelah
Jihad dan
belajar
yang
menerima
adalah
dimiliki
pengalaman
belajarnya”. Menyikapi kenyataan di atas,
peneliti
merasa
tergerak
untuk
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Matematika kelas IV di SDN 10
Sungai Sapih yaitu dengan mengubah pola
pikir dari penggunaan metode konvensional
ke penggunaan model Talking Stick dalam
proses
pembelajaran.
merupakan
model
Talking
pembelajaran
Stick
yang
dilakukan dengan menggunakan bantuan
tongkat yang dinamakan dengan tongkat
berbicara. Dimana model ini memberikan
penelitian
pengalaman belajar yang menyenangkan,
memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya
meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan
yang
life skill yang ditujukan untuk memunculkan
tindakan
emosi dan sikap positif dalam proses belajar
permasalahan yang diangkat dari kegiatan
mengajar. Agar pelaksanaan pembelajaran
tugas sehari-hari di kelas”. Penelitian ini
dengan menggunakan model Talking Stick ini
dilaksanakan di SDN 10 Sungai Sapih
dapat berjalan dengan baik, maka langkah-
Padang. Subjek penelitian ini adalah guru
langkah yang peneliti laksanakan dalam
dan siswa kelas IV SDN 10 Sungai Sapih
pembelajaran berdasarkan pada pendapat
Padang yang berjumlah 39 orang. Penelitian
Istarani (2011:89) yaitu sebagai berikut :
ini dilaksanakan pada tanggal 24, 25, dan 28
1) Guru menyiapkan sebuah tongkat pendek,
2) Guru menyampaikan materi pokok yang
akan dipelajari, kemudian memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca dan memepelajari materi, 3) Setelah
selesai membaca dan mempelajari materi atau
buku pelajaran dan mempelajarinya peserta
didik menutup bukunya, 4) Guru mengambil
tongkat dan memberikan kepada seorang
peserta didik. Setelah guru memberikan
pertanyaan dan peserta didik yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya,
demikian seterusnya sampai sebagian besar
peserta didik
mendapat bagian untuk
menjawab setiap pertanyaan dari guru, 5)
Guru memberikan kesimpulan, 6) Evaluasi, 7)
penutup.
Dengan demikian diharapkan model
Talking Stick dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pembelajaraan matematika
kelas IV di SDN 10 Sungai Sapih Padang.
Metodologi Penelitian
Jenis
penelitian
yang
peneliti
gunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Kasbolah (1999:12) mengatakan
bahwa “ penelitian tindakan kelas adalah
yang
dilakukan
untuk
dilakukan
untuk
dengan
melakasanakan
mencari
jawaban
atas
April untuk siklus I dan tanggal 2, 3, dan 9
Juni 2016 untuk siklus II pada semester II
tahun
Pelajaran
2015/2016.
Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua
siklus. Setiap siklus terdiri atas tiga kali
pertemuan, dimana dua kali pertemuan untuk
melaksanakan pembelajaran dan satu kali
pertemuan untuk tes akhir siklus.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
dapat dilakukan dalam empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Pelaksanaan ini dilaksanakan sesuai
dengan prosedur PTK menurut Arikunto
(2010 : 16).
Indikator keberhasilan pada penelitian ini
diukur
dengan
menggunakan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini
berhasil apabila 75% siswa mencapai KKM.
Penelitian ini dilaksanakan di SD N 10
Sungai Sapih Kecamatan Kuranji kota Padang
pada
pembelajaran
matematika
tahun
Jenis data yang akan peneliti ambil adalah
pelajaran 2015/2016 tepatnya pada semester
data aktivitas guru yang dilihat dari lembar
II. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa
observasi aktivitas guru dan data hasil belajar
kelas IV C yang berjumlah 39 orang yang
yang dilihat dari tes hasil belajar siswa. Data
terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 17
aktivitas guru dianalisis secara kualitatif.
orang siswa perempuan. Pengumpulan data
Analisi data aktivitas guru menurut Desfitri
dalam
(2008:20) sebagai berikut :
menggunakan model pembelajaran Talking
penelitian
dilakukan
dengan
Stick. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan
P=
x 100%
selama dua siklus, siklus I dilaksanakan pada
Selanjutnya tes hasil belajar juga dianalisis
tanggal 25, 26, dan 28 April 2016 dan siklus
II dilaksanakan pada tanggal 2, 3, dan 9 Mei
secara kualitatif sebagai berikut :
2016.
Rata-rata hasil belajar
̅=
̅
penelitian,
yaitunya Ibu Desmayetti, S.Pd. serta teman
sejawat yaitu Sary Fitriaji yang membantu
dalam melaksanakan penelitian.
= Nilai rata-rata siswa
∑ = Nilai siswa
Berdasarkan hasil pengamatan dari
observer dapat dilihat persentase aktivitas
N = Jumlah siswa
guru yang diperoleh pada siklus I adalah
68,75%, dari persentase yang diperoleh dapat
Ketuntasan belajar
Desfitri
(2008;43),
ketuntasan
belajar sebagai berikut :
dikatakan bahwa proses pembelajaran belum
terlaksana dengan baik. Selanjutnya pada
siklus
TB = x 100%
TB
melaksanakan
peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV C
∑
Menurut
Selama
= Tuntas Belajar
II persentase
meningkat
menjadi
85,42%, peningkatan terjadi karena peneliti
memperbaiki
kesalahan-kesalahan
yang
terjadi pada siklus I. Selanjutnya persentase
s
= Jumlah siswa yang mencapai tuntas
N
= Jumlah seluruh siswa
hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus
I adalah 48,72% belum dapat dikatakan baik.
Sementara itu pada siklus II persentase hasil
belajar siswa meningkat menjadi 82,05%. Hal
ini dapat dikatakan baik karena persentase
dilibatkan begitu aktif saat pembelajaran,
karena siswa biasanya hanya mendengarkan
hasil belajar siswa sudah mencapai target
guru menerangkan pelajaran dan setelah itu
yang ditetapkan yaitu 75%.
Model pembelajaran Talking Stick
merupakan hal yang baru bagi peneliti dan
siswa, sehingga pada saat diterapkannya
model tersebut dalam pembelajaran peneliti
maupun siswa masih terlihat kaku dalam
pelaksanaannya. Kelemahan yang dirasakan
oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
peneliti merasa kesulitan dalam melakukan
pengawasan
terhadap
siswa
pada
saat
menggilirkan stick karena jumlah siswa yang
sangat banyak. Disamping itu, peneliti juga
kesulitan
dalam
memberikan
mengerjakan tugas pada buku latihan. Dari
uraian diatas peneliti menarik kesimpulan
bahwa pembelajaran menggunakan model
Talking Stick tidak akan efektif jika guru dan
siswa tidak dapat bekerja sama apalagi jika
jumlah siswa yang sangat banyak. Guru dan
siswa harus mempunyai sebuah kesepakatan
sebelum
memulai
pembelajaran
agar
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif
sehingga mencapai tujuan yang diingikan.
Kesimpulan dan Saran
pertanyaan
Data nilai matematika siswa yang
karena siswa yang sangat antusias dan
diperoleh oleh peneliti pada waktu observasi
bersemangat menyebabkan suasana kelas
adalah 28,21% dengan rata-rata skor 58,8.
Pada siklus I rata-rata skor yang diperoleh
menjadi ribut sehingga pertanyaan yang
meningkat menjadi 69,27 dengan persentase
disampaikan tidak terdengar dengan baik oleh
48,72%, namun belum mencapai persentase
beberapa siswa.
Kelemahan dari siswa adalah masih
banyak siswa yang malu atau tidak percaya
diri dalam mengemukakan pendapat dan
ketuntasan yang telah ditetapkan. Setelah
mengadakan tes siklus II hasil belajar siswa
meningkat yaitu dengan rata-rata skor 83,85
dengan
persentase
82,05%
dan
sudah
mencapai persentase ketuntasan yang telah
ditetapkan
pada
indikator
keberhasilan.
menjawab pertanyaan dari peneliti karena
Persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke
dalam pembelajaran biasanya siswa tidak
siklus II meningkat sebanyak 33,33%. Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa
dengan
menggunakan model pembelajaran Talking
Stick hasil belajar Matematika siswa kelas IV
SD N 10 Sungai Sapih Padang dapat
meningkat.
Model pembelajaran Talking Stick
dapat dijadikan sebagai alternatif variasi
dalam pelaksanaan pembelajaran agar proses
belajar
mengajar
menjadi
lebih
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Desfitri,
Rita,
dkk.2008.
Laporan
Pengembangan Inovasi Pembelajaran
di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Ismail SM. 2008. Strategi Pembelajaran
Agama Islam Berbasis PAIKEM.
Semarang: Rasail Media Group.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran
Inovatif. Medan : Media Persada.
menyenangkan dan pembelajaran dengan
model ini dirancang dan difasilitasi dengan
sebaik mungkin sehingga dapat dijadikan
sebagai sarana kreativitas dan memajukan
proses belajar matematika yang memiliki nilai
edukasi tinggi.
Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2012. Evalusi
Pembelajaran. Yokyakarta : Multi
Presindo.
Kasbolah, Kasihani. 1999. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:
Depdikbud.
Download