MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA MELALUI

advertisement
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
MENUMBUHKANKETERAMPILANBAHASAINDONESIAMELALUI
PEMBELAJARANINTERAKSIDISEKOLAHDASAR
M.FakhrurSaifudin
PGSDUniversitasAhmadDahlan
Abstract
Reviewing the children language development, it certainly needs to review the language pro iciency
aswell.Thepro iciencycanbeviewedasthe inalgoalofIndonesianlanguagelearning.Therefore,it
canbede inedintermsofvariouslearninggoalsingeneralandspeci ic.Thosegoalscanbefunctioned
asthecriteriatobeusedinmeasuringtheIndonesianlanguagepro iciency.Thereisatherapyneeded
in improving the language pro iciency which is appropriate to the desired competition standard to
reach and discover the desired language development. Through the interaction and communication
learning,studentsareabletoobtainthefacilitytouselanguage.Theinteractionlearningisstartednot
troughthelanguagecommunicativefunctionsorfunctionalpro iciencylevels,butthroughthelearner’s
characteristics(suchasage,needs,background,contextandthereasonoflanguagelearning).
Keywords:pro iciency,interactionlearning,elementaryschool
Abstrak
Mengkaji perkembangan bahasa anak, tentunya perlu mengkaji tentang kecakapan berbahasa.
KecakapandapatdilihatsebagaitujuanakhirpembelajaranbahasaIndonesia.Dengandemikian,dapat
dide inisikandalamkaitannyadenganberbagaitujuanpembelajaranumummaupunkhusus.Tujuantujuantersebutdapatberfungsisebagaikriteria-kriteriayangdigunakanuntukmenilaikecakapan
berbahasaIndonesia.Untukmencapaidanmengetahuiperkembanganbahasayangdiinginkanperlu
adaterapiuntukmenumbuhkankemampuanbahasayangsesuaidenganstandarkompetensiyang
diinginkan.Melaluipembelajaraninteraksidankomunikasi,siswadapatmemperolehfasilitasdalam
menggunakan bahasa. Pembelajaran interaksi dimulai bukan dengan fungsi-fungsi komunikatif
bahasa atau tingkat-tingkat kecakapan fungsional, melainkan dengan karakteristik-karakteristik
pembelajar(usia,kebutuhan,latarbelakang,konteks,danalasanbelajarbahasa).
Katakunci:keterampilan,pembelajaraninteraksi,sekolahdasar
Pendahuluan
PendidikanbahasaIndonesiamenjadidasarpenghelamatapelajaranlain.Halinimenjadi
tanggung jawab besar guru sebagai ujung tombak pembelajaran. Keterampilan berbahasa
Indonesia di sekolah dasar menjadi bahan kajian penting untuk dipertimbangkan dalam
penguasaan dasar kemampuan berbahasa siswa. Mengetahui bahasa mencakup kedalaman
kompetensilinguistik,makaselayaknyalahseoranggurumampumenguasaikonsepkebahasaan
yangterarah,konsisten,danterukur.
Pemerolehan bahasa yang mumpuni menjadi syarat utama dasar pengembangan
pembelajaran bahasa Indonesia. Pendidikan di Indonesia telah merancang kurikulum yang
memuat aspek bahasa Indonesia yang menjadi mata pelajaran dasar yang wajib ditempuh
siswasekurang-kurangnya12tahun.Halinimaksudkanuntukmenanamkannilaikebangsaan
dannasionalismeterhadapbahasaIndonesiasebagaibahasapersatuansesuaidenganUndangUndangDasar45.
Sekolah dasar menjadi awal pengenalan kemampuan berbahasa Indonesia. Pendidikan
dasar menanamkan kompetensi kebahasaan melalui konsep pembelajaran terpadu yang
dikemasdalampembelajarantematik.Tentunyapengemasankurikuluminibukansemata-mata
untukmemadukanmateri-materisupayalebihfokus,melainkanupayauntukmengintegrasikan
keterampilan berbahasa Indonesia sebagai dasar memahami mata pelajaran lain. Merujuk
pendapatNgalimun(2014:11)bahwabahasaIndonesiamenjadijembatanmenujupemahaman
455
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
materi lain. Hal ini menjadi dasar seorang guru untuk menumbuhkan kemampuan verbal
dalampenguasaanbahasaIndonesia.KeterampilanberbahasaIndonesiayangdikemasdalam
wholelanguagedilaksanakansecaraterpadudenganmelibatkanaspekmenyimak,berbicara,
membacadanmenulis.
Padatahappendidikandasar,perkembanganbahasaanakyangpalingjelastampakialah
perkembangan semantik dan pragmatik (Owens, 1995: 235-355). Di samping memahami
bentuk-bentukbaru,anakbelajarmenggunakanbahasabahasauntukberkomunikasidengan
lebihefektiftermasukbagaimanaperkembangankomunikasiawal.Perkembanganbahasaawal
anak lainnya yaitu perkembangan morfologis, perkembangan sintaksis, dan perkembangan
fonologis. Hal ini menjadimenarik manakala perkembangan tersebut hanya bersifatparsial.
Artinya, guru hanya fokus pada materi bahasa yang hanya mengacu pada materi tanpa
mempertimbangkanperkembanganbahasasecaramenyeluruh.
Mengkaji perkembangan bahasa anak, tentunya perlu mengkaji tentang kecakapan
berbahasa. Kecakapan dapat dilihat sebagai tujuan akhir pembelajaran bahasa Indonesia.
Dengandemikian,dapatdide inisikandalamkaitannyadenganberbagaitujuanpembelajaran
umum maupun khusus. Kemudian tujuan-tujuan tersebut dapat berfungsi sebagai kriteriakriteriayangdigunakanuntukmenilaikecakapanberbahasaIndonesia.Sebuahfaktaempiris
yangmerupakanperformansiaktualsiswa,secaraindividudapatdikaitkandenganvariablevariabelyanglaindalamkontekskarakteristiksiswa,kondisi-kondisibelajar,danprosesbelajar
(Hastuti, 1997: 47). Oleh karena itu, konseptualisasi dan deskripsi kecakapan merupakan
langkahpentingdalamkajianpembelajaranbahasaIndonesiadisekolahdasar.
PerkembanganKemampuanBahasaAnakdiSekolahDasar
Pada saat anak masuk sekolah dasar, keragaman kemampuan anak masih menonjol.
Keragaman tersebut berupa keragaman kemampuan berbahasa, keragaman kemampuan
pengetahuan dan keragaman pengalaman bahasa ibu, maupun keragaman dalam berbahasa
Indonesia.Disampingitu,adakeragamanpengalamanbelajaranakkarenaadaanakyangberasal
dariTKdanadayangtidakberasaldariTK.Berdasarkanhaltersebut,makagurutidakperlu
tergesa-gesa membelajarkan berbahasa Indonesia dengan menggunakan buku. Penggunaan
buku bahasa Indonesia sebaiknya ditangguhkan hingga sekitar 4 sampai dengan 10 minggu
atautergantungsituasisetelahanakmasuksekolah.Halinidimaksudkanagaranakyangbaru
masuksekolahtidakmerasadibebanidenganmateriyangbersifatkonseptual.Selainitupula,
suasana kelas dimanfaatkanuntuk menciptakan homogenitaspengetahuan dan pengalaman
anakyangsemulaheterogen.
Untuk mencapai dan mengetahui perkembangan bahasa yang diinginkan perlu ada
terapi untuk membentuk kemampuan bahasa yang sesuai dengan standar kompetensi yang
diinginkan.Padaaspekketerampilanberbahasa,kemampuanmenyimakdanberbicaraperlu
mendapat porsi yang lebih dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Banyak hal yang harus
disimakparasiswa,baikdidalamkelasmaupundiluarkelas.Didalamkelasmerekamenyimak
penjelasanguru,perintahguru,pendapatdanpembicaraantemansebaya,dansebagainya.Di
sampingmenyimak,berbicarajugamendapatporsiyangcukupsigni ikanbagiguru.Kegiatan
menumbuhkembangkankemampuanberbicarauntukdapatmelahirkanbuahpikiran,perasaan,
dankehendakdenganbahasayangsederhana,sopan,danjelasdenganbahasalisanyangbaik.
PerkembanganSemantikdanBahasaFiguratif
1. Perkembangansemantik
Keseluruhanprosesperkembangansemantikyangmulaipadatahun-tahunawalsekolah
dasarinidapatdihubungkandengankeseluruhanproseskognitif(Owens,1995:374).Dalam
prosespeningkatanjumlahkosakatadanmaknalewatkonteksseseorangmenyusunkembali
456
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
aspek-aspekkebahasaanyangtelahdikuasainya.Susunanbaruyangdihasilkannyaitutercermin
dalamcaraseseorangmenggunakankata-kata.Sebagaidampaknyaialahadanyaperkembangan
bahasa iguratif.
Pada usia sekolahdasar,adadua jenispenambahankata. Secarahorizontal, anak-anak
semakin mampu memahami dan dapat menggunakan suatu kata dengan makna yang tepat.
Penambahankatasecaravertikalberupapeningkatanjumlahkata-katayangdapatdipahami
dandigunakandengantepat(Owens,1995:375).Dikelasawal,terjadiperkembangandalam
penggunaanistilahyangmenyatakantempat.Penggunaanistilah-istilahyangumumberkurang
danterjadipeningkatanpenggunaanistilah-istilahyangmenunjuktempatyangbersifatkhas.
Berdasarkanistilahumum“ini”dan“itu”,anakkemudianmemahamidandapatmenggunakan
istilah-istilahjauh,dekat,kiri,kanan,bawah,atas,dansebagainya.
2. Bahasadanproses iguratif
Siswa sekolah dasar juga mengembangkan bahasa iguratif yang memungkinkan
penggunaanbahasasecarakreatif.Bahasa iguratifmenggunakankata-katasecaraimajinatif.
Yangtermasukbahasa iguratifyaituungkapan,metafora,kiasan,danperibahasa.Siswakelas
awallebihsukamenghubungkanduaistilahdaripadamenyamakannya.Pemahamanpadataraf
isik.Misalnya,“kepaladingin”diartikankepalabersuhurendah,tidakpanas.Sebaliknya,pada
siswakelastinggi,anakmulaidapatmenghargaiprosespsikologissehinggapemahamantidak
secara isik.Namun,masihseringterjadikesalahanpenafsiranmetafora,karenaanakbelum
sepenuhnyamemahamidimensipsikologis.
Bahasa iguratiflebihmudahdipahamidalamkonteksdaripadasecaraterpisaholehsiswa
sekolahdasar.Maknabahasa iguratifdisimpulkanolehanakdaripenggunaanyangberulangulang dalam konteks yang berbeda. Kejelasan metaforik, yakni hubungan antara literal dan
iguratif yang memudahkan penafsiran (Ngalimun, 2014: 13). Sebagai contoh “tutup mulut”
lebihmudahdipahamidaripada“makanhati”.
PerkembanganPragmatik
Perkembangan pragmatik (penggunaan bahasa) merupakan hal yang paling penting
dalambidangdanpertumbuhanbahasapadatahapsekolahdasar.Padamasasebelumnyaanak
belummemilikiketerampilanberbicara secarasistematis.Padausiasekolah, proses kognitif
meningkat sehingga memungkinkan anak menjadi komunikator yang lebih efektif. Secara
umum,anakkurangdapatmenerimapandanganoranglain.Apabilaanaktelahmemperoleh
struktur bahasa yang lebih banyak, siswa dapat lebih berkonsentrasi pada pendengar.
Kemampuanmenerimapandanganoranglainitulahmemungkinkanpendengarmenggunakan
danmemahamikata“itu”dan“ini”dengantepat.
Anak-anakmulaimengenaladanyaberbagaipandanganmengenaitopik. Merekadapat
mendeskripsikansesuatu,tetapideskripsiyangmerekabuatlebihbersifatpersonaldantidak
mempertimbangkanmaknainformasiyangdisampaikannyabagipendengar.Informasitersebut
biasjaditidakselalubenar,karenabercampurdenganhal-halyangadadalamkhayalan(Owens,
1995:358).
InteraksidanKomunikasidalamPembelajarandiSekolahDasar
Pencapaian tujuan pendidikan nasional tidak terlepas dari peran serta orang tua atau
keluarga. Keluarga sebagai bagian dari struktur sosial masyarakat adalah salah satu unsur
sosial yang paling awal mendapat dampak dari setiap perubahan sosial budaya. Peranan
keluarga yang paling utama adalah sebagai pembagi kehidupan individu ke dalam tingkat
peralihanusiadalamrangkapembentukankarakterdanperkembanganbahasaanak.Berbicara
tentanginteraksidalampembelajarandisekolahdasar,pembelajaraninteraksiterfokuspada
upaya untuk menciptakan situasi-situasi yang komunikatif dan memungkinkan siswa untuk
457
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
menyampaikan dan menerima pesan-pesan yang otentik yang mengandung informasi yang
menarikbagipengirimdanpenerimapesan.
Rivers (1987:10-15 dikutip Ngalimun, 2014:19) mengklasi ikasikan pembelajaran
berbasisinteraksidankomunikasi,antaralain;(1)mendorongsiswamendengarkanmaterimateriyangotentik(misalnya,pembicaraanguru,audiodanvideotape,maupunpenuturasli);
(2) Menggunakan media Koran, majalah, kartun, buku, surat, buku petunjuk, dan lain-lain
sebagaibacaan;(3)menekankanbahwasejakdariawalparasiswamendengarkandanberbicara
sambilbereaksiterhadapgambar-gambardanobjek-objekdalamsituasipermainanperandan
diskusi;(4)pelibatansiswadalamtugas-tugasbersamayangmenuntutberbagaifungsibahasa
yang berbeda misalnya, meyakinkan, meminta, mengarahkan, dan menginformasikan; (5)
menyajikansecaraterusmeneruskepadasiswa ilm- ilmdanaudiopenuturasliyangberinteraksi
dalamsituasiyangberbeda;(6)menggunakanaktivitasmembacayangdibuatsecarainteraktif
denganmemintapembacauntukmenjawabsecarakreatif;(7)menggunakanaktivitasmenulis
yang mencakup perubahan komunikasi pribadi antarsiswa atau antara siswa dan guru; dan
(8)meningkatkankeakuratangramatikaldan pengucapandenganmenggabungkanberbagai
macamaktivitasberbahasa,misalnyamembacadanmembuatpuisiuntukpraktikpelafalan.
Melaluiinteraksidankomunikasi,siswadapatmemperolehfasilitasdalammenggunakan
bahasa.Pembelajaraninteraksidimulaibukandenganfungsi-fungsikomunikatifbahasaatau
tingkat-tingkatkecakapanfungsional,melainkandengankarakteristik-karakteristikpembelajar
(usia, kebutuhan, latar belakang, konteks, dan alasan belajar bahasa). Setelah masalah ini
teratasi, maka perencanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan memilih dan memilah
materiyangsesuaidengankompetensiyangdikehendaki.
Tahap perencanaan yang dilakukan dalam pembelajaran interaksi di SD, dilaksanakan
dalam pemilihan dan pemilahan materi. Materi dalam kajian ini menitikberatkan pada
pemilihan jenis teks yang sesuai dengan karakteristik pembelajar. Dengan pemilihan materi
yangtepat,siswadenganfasilitasguru,dapatmenstimulusketerampilanberbahasaIndonesia.
Penumbuhanketerampilaninidilakukandenganmemadukanketerampilanberbahasadalam
setiapprosespembelajaran.
Selanjutnya,tahapprosespembelajaran.Padatahapinigurubersamasiswamelakukan
kegiatanpembelajaranyangbersifatkomunikasitigaarahyaitu,gurukesiswa,siswakeguru,
dansiswakesiswa.Keterampilanberbahasadenganjenistagihanpenilaianyangberbeda-beda
menjadikeunikandalampembelajaraninteraksiini.Misalnyapadakegiatanmenyimak,teks
yangdisajikanmengacupadahal-halsekitarsiswa.Jenispenilaianyangdisuguhkantentunya
hasildaribahansimakan.Walaupunjenistagihandarihasilbahansimakanmerupakanucapan
lisan,tetapiucapanlisantersebutdimanifestasikandalambentuktulisankonkrethasilsiswa.
Dalam proses pembelajaran ini,siswatidakhanyadituntutdenganhasil yangmereka dapat
darihasil simakanyang disajikan guru, melainkan juga hasil interaksiantarteman.Interaksi
inilah yang memicu dan menumbuhkan keterampilan berbahasa Indonesia siswa, sehingga
terjadi keberagaman pemahaman yang dipadukan dalam materi yang sama. Pemahaman
tersebut tidak serta-merta mengaburkan indikator ketercapaian pembelajaran, tetapi lebih
padamengembangkankemampuanmenangkappesanataupemahamanyangdihasilkandari
siswalain.
Tahapevaluasi.Padatahapini,evaluasidilakukandenganpendekatanpenilaianotentik.
Penilaian ini digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan keterampilan berbahasa
yangdiintegrasikandenganlingkungannyatasiswadimanaketerampilantersebutdigunakan
(Nurgiyantoro,2010:189).Penilaianinidilakukansebagaibentukmanifestasiyangdiwujudkan
dalam bentuk kegiatan nyata berupa aplikasi keterampilan berbahasa secara bermakna
sesuaidenganesensipengetahuandanketerampilanyangdikuasaisiswa.Jenistagihanyang
458
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
dibutuhkandalam pembelajaran interaksiiniantara lain,sikap, pengetahuan(lisan maupun
tulis),danketerampilan(penilaiankinerjadanproduk).
Penutup
PembelajaraninteraksimerupakansalahsatualternatifpembelajaranbahasaIndonesia
diSDuntukmenumbuhkanketerampilanberbahasaIndonesia.Teknikpembelajaraninteraksi
dipandang lebih relevan karena prinsip pembelajaran bahasa adalah bagaimana bahasa
Indonesia digunakan dengan baik dan benar oleh siswa SD bukan secara teoritik. Akhirnya,
pembelajaran bahasa Indonesia menjadi bermakna, menepiskan paradoks bahwa pelajaran
bahasa Indonesia adalah pelajaran yang berorientasi pada kemampuan berbahasa belaka
denganmengabaikanketerampilanmenggunakanbahasaIndonesiayangbaikdanbenar.
DaftarPustaka
Hastuti.1997.StrategiBelajarMengajarBahasaIndonesia.Jakarta:Depdikbud.
NgalimundanNoorAlfulaila.2014.PembelajaranKeterampilanBerbahasaIndonesia.Yogyakarta:
AswajaPressindo.
Nurgiyantoro,Burhan.2010.PenilaiandalamPengajaranBahasadanSastra.Yogyakarta:BPFE.
Owens,RobertG.1995.OrganizationalBehaviorinEducation.Boston:AllynandBacon.
459
Download