buku informasi - WordPress.com

advertisement
BUKU INFORMASI
MENERAPKAN KERJA SAMA
DI TEMPAT KERJA
H.494250.002.01
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai 6A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………
BAB I
2
PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 4
A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------- 4
B. Tujuan Khusus -------------------------------------------------------------------- 4
BAB II MENERJEMAHKAN PERAN DAN TUJUAN KELOMPOK KERJA DALAM ANGKUTAN
JALAN ................................................................................................... 5
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menerjemahkan Peran dan
Tujuan kelompok kerja dalam angkutan jalan ................................
1.
5
Cara mengidentifikasi Tujuan dan peran kelompok kerja dari sumbersumber yang benar ................................................................... 6
2.
Cara mengidentifikasi dan menyetuju kewenangan dan tanggung
jawab kelompok kerja ----------------------------------------------------- 7
3.
Cara menyepakati Perubahan tujuan dan peran kelompok kerja .… 8
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerjemahkan peran dan
Tujuan kelompok kerja dalam angkutan jalan ----------------------------- 9
C. Sikap Kerja dalam Menerjemahkan Peran dan Tujuan kelompok kerja
dalam angkutan jalan ------------------------------------------------------------ 10
BAB III MENGIDENTIFIKASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ANGGOTA
DALAM KELOMPOK ............................................................................. 11
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi tugas dan tanggung
jawab setiap anggota dalam kelompok …………………………………………. 11
1.
Berkomunikasi dalam kegiatan kelompok menggunakan cara yang
efektif dan tepat --.................................................................... 11
2.
Memberikan Kontribusi yang efektif dan tepat dalam pertemuan
kelompok kerja berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing
anggota . ............................................................................... 19
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 2 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
3.
Kode Modul
H.494250L002.01
Cara membuat catatan atau laporan hasil identifikasi
dibuat
berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan ………………………….. 22
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi tugas dan
tanggung jawab setiap anggota dalam kelompok ------------------------- 24
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi tugas dan tanggung
jawab setiap anggota dalam kelompok ........................................... 26
BAB IV MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI DENGAN TANGGUNG JAWAB DALAM
KELOMPOKNYA ................................................................................... 27
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Kontribusi terhadap tugas dan
tanggung jawab kelompok diberikan dengan efektif ----------------------- 27
1.
Cara Memberikan Kontribusi Terhadap Tugas Secara Efektif ……….. 27
2.
Cara Memberikan Kontribusi Secara Effektif Terhadap Tugas Dan
Tanggung Jawab Kelompok ----------------------------------------------- 28
3.
Cara Membat Laporan Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab
Kelompok Dengan Kenyataan Yang Ada …………………………………… 28
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Kontribusi terhadap tugas dan
Tanggung Jawab Kelompok Diberikan Dengan Efektif --------------------- 28
C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Kontribusi Terhadap Tugas Dan
Tanggung Jawab Kelompok Diberikan Dengan Efektif --------------------- 30
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 31
A. Dasar Perundang-undangan ---------------------------------------------------- 31
B. Buku Referensi ------------------------------------------------------------------- 31
C. Majalah atau Buletin -------------------------------------------------------------- 31
D. Referensi Lainnya ----------------------------------------------------------------- 31
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN --------------------------------------------------- 32
A. Daftar Peralatan ------------------------------------------------------------------- 32
B. Daftar Bahan ----------------------------------------------------------------------- 32
DAFTAR PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------------- 33
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 3 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menerapkan
kerjasama di tempat kerja.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi ini adalah
Menyiapkan kerjasama ditempat kerja ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga
pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Menerjemahkan peran dan tujuan kelompok kerja dalam angkutan jalan yang
meliputi kegiatan mengindentifikasi tujuan dan peran kelompok kerja dari
sumber-sumber yang benar, mengidentifikasi dan menyetujui kewenangan dan
tanggung jawab kelompok kerja, mengidentifikasi dan menyetujui kewenangan
dan tanggung jawab kelompok kerja.
2. Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab setiap anggota dalam kelompok
yang meliputi kegiatan bagaimana menggunakan cara yang efektif dan tepat
dalam berkomunikasi di kegiatan kelompok, memberikan kontribusi yang efektif
dan tepat dalam pertemuan kelompok kerja berdasarkan kompetensi yang
dimiliki masing-masing anggota, menetapkan Catatan atau laporan hasil
identifikasi yang dibuat sesuai prosedur
3. Melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dalam kelompoknya yang
meliputi kegiatan memberikan kontribusi terhadap tugas dan tanggung jawab
kelompok dengan efektif, memberikan kontribusi sesuai dengan kompetensi
masing-masing anggota kelompok, membuat laporan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab kelompok sesuai dengan kenyataan yang ada.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 4 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
BAB II
MENERJEMAHKAN PERAN DAN TUJUAN KELOMPOK KERJA DALAM
ANGKUTAN JALAN
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan
Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan
PENGERTIAN
Beberapa pengertian yang dipergunakan di dalam unit kompetensi ini, yaitu :
a.
Tim, adalah sekelompok orang yang bekerja bersama dan saling
membantu untuk mencapai tujuan kelompok.
b.
Pemimpin, adalah orang yang memiliki visi dan misi yang kuat untuk
mengatur dan mengarahkan anggota kelompok untuk mencapai tujuan
kelompok.
c.
Motivasi, adalah kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan.
Ciri-ciri sebuah tim antara lain :
-
Mempunyai ciri & identitas yg sama
-
Terdiri atas berbagai latar belakang keahlian
-
Mengetahui misi, tujuan & sasaran Yg ingin dicapai
-
Mengetahui misi, tujuan & sasaran Yg ingin dicapai
-
Merasakan dampak keberhasilan & kegagalan
-
Saling bekerjasama dlm melaksanakan tugas
-
Terdiri atas berbagai latar belakang keahlian
Karakteristik sebuah tim adalah :
-
Ada Kesepakatan Terhadap Misi
-
Semua Anggota Menataati Peraturan Yg Berlaku
-
Adanya Tugas, Tanggung jawab & Wewenang
-
Dapat Beradaptasi Terhadap Perubahan
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 5 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
Alam diciptakan oleh Allah (Tuhan) untuk manusia agar saling melakukan
komunikasi dan berhubungan satu sama lainnya dengan baik, dan diketahui bahwa
semua makhluk yang ada di Bumi ini satu sama lainnya saling ketergantungan yang
sering di dalam ilmu sosial dikatakan (INTERDEPENDENCE PRINCFIPLE).
Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa kerjasama dapat dilihat sebagai alat
untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu misalnya :
1 Peran dan Tujuan kerja sama tim ?
Kerja sama tim diperlukan untuk memperlancar suatu aktivitas agar hasil
yang ingin dicapat dapat optimal serta effisien yang lebih penting adalah
tepat waktu.
1.1 Orang tua  :
1.1.1 Sandang pangan
1.1.2 Ilmu yang berguna
1.1.3 Akhlak yang baik
Hal tesebut di atas antara ibu dan bapak akan
mempunyai
keawjiban
mermberikan
anaknya.
yang
Dimana
untuk
terbaik
keduanya
kepada
dapat
anak-
saling
ada
keterkaitan satu sama lainnya agar dapat
mencapai suatu tujuan yaitu membesarkan
anak sampai dapat berdiri sendiri. Ibu dan
bapak mempunyai tugas yang yang berbeda
tetapi tujuannya sama.
1.2 Pasangan  Akan dapat berjalan satu sama
lainnya jika merasa salaing membutuhkan dan
saling memberi seperti:
1.2.1 Saling memberikan rasa kasih sayang
1.2.2 Saling mengisi kekurangan
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 6 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
1.2.3
Kode Modul
H.494250L002.01
Saling
membantu
jika
tidak
dapt
dilakukan sendiri
1.2.4 Saling mempercayai akan masa depan
akan baik jika bekerja sama.
1.3 Managers and Supervisor  Akan dapat
bekerja dengan baik jika kedua belah pihak
saling mengerti akan tugas masing-masing,
saling mengerti tersebut perlu dijabarkan secara
utuh agar semua pihak tidak ada rasa dijadikan
objek melalui sebuah aturan kerja.
1.4 Pemimpin masyarakat dan relawan  Akan
dapat bekerja jika anata kedua belah pihak
sama memahami apa yang menjadi tugas
masing-masin
di
dalam
suatu
komunitas
masyarakat dimana tujuannya adalah membina
masyarakat yang adil sejahtera serta makmur
dalam menjalani kehidupan secara utuh.
1.5 Guru dan murid  Akan dapat bersama-sama
mencapai
sesuatu
tujuan
ilmu
bahwa
yang
guru
memberikan
bermanfaat kepada murid,
sementara murid akan menerima sesuatu ilmu yang
bermanfaat dari guru, jika kedua belah pihak
merasa merka mempunyai suatu keterkaitan untuk
mencapai suatu tujuan.
Kenapa harus ada kerja sama tim ?
Di dalam lingkan baru atau pada suatu ruang kerja baru atau adanya
pembaharuan perlu dipikirkan beberapa pokok-pokok pikiran yang mengacu
kepada :
1 Daya saing  Dapat diartikan bahwa apa
yang dikerjakan akan menjadi suatu daya
saing positif dan membangun
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 7 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
2 Harapan tinggi  Tingkat keberhasilan yang
tinggi
3
Mempercepat
melakukan
dimana
Perubahan
perubahan
terjadinya

Dengan
secara
suatu
positif
kesepakatan
bersama sehingga akan menghasilkan kerja
sama tim yang lebih baik
4 .Miningkatkan saling ketergantungan  Tidak
ada keberhasilan jika sesuatu dikerjakan
secara
individu
sesuatu
yang
sifat
individual akan selalu menemui kesulitan.
Karakteristik Team
- Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya,usaha untuk
mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu team.
- Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.
Mengapa Team diperlukan?
Kualitas keputusan dan tingkat kreatifitas yang dihasilkan oleh sebuah team, jauh lebih
baik daripada kualitas dan kreatifitas yang dihasilkan oleh rata-rata individu yang bekerja
sendirian. Keuntungan team adalah adanya kekuatan kerjasama.
Ciri-ciri Team yang hebat :

menciptakan hasil dengan cepat;

kreatif;

bijaksana;

positif

konsisten.
Salah satu faktor yang membuat sebuah team berfungsi adalah keikutsertaan seluruh
anggota team.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 8 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
TUJUAN TIM
Tujuan team dinilai baik apabila hasil yang diharapkan tidak dapat diraih oleh usaha
seorang saja.
Agar seluruh anggota team mengetahui tujuan team maka :
1.
Jadikan
tujuan
singkat,
padat,
jelas, pasti
dan
beorientasi
pada
tindakan. Contoh tujuan team adalah “Menciptakan hubungan yang lebih baik
antara pelanggan
dan
perusahaan”.
Tujuan
ini
terlalu
luas
dan
dapat
menciptakan berbagai arti. Seluruh anggota team harus mengartikan tujuan
secara sama. Pernyataan tujuan dapat diperjelas dengan “Mengurangi keluhan
pelanggan” atau “Meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan”.
2.
Seluruh anggota team harus mengetahui arti dari tujuan team yang
sebenarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada tiap anggota
mengenai tujuan team. Jawaban anggota team akan menunjukkan apa yang
sebenarnya menjadi hasil pekerjaan team.
3.
Adanya kemungkinan keberhasilan. Team harus percaya bahwa tujuan
tersebut dapat dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.
“Tujuan kita hanya dapat diraih dengan bantuan rencana yang dapat dipercaya dan bisa
digunakan untuk memimpin tindakan kita dengan bersemangat. Tidak ada jalan lain
untuk meraih keberhasilan” -Pablo PicassoB. Keterampilan yang yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan
Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan
1. Mengidentifikasi Tujuan dan peran kelompok dari sumber-sumber yang benar.
2. Mengidentifikasi dan menyetujui kewenangan dan tanggung jawab kelompok
kerja
3. Memberi masukan pada saat melakukan perubahan tentang tujuan dan peran
kelompok kerja.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 9 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
C. Sikap kerja
Kode Modul
H.494250L002.01
yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan
Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan
1. Harus cermat, teliti, sesuai dan bertanggungjawab
2. Harus tanggap, betranggung jawab dan dapat dipercaya
3. Harus tanggap, teliti, cermat dan fleksibel
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 10 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
BAB III
MENGIDENTIFIKASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ANGGOTA
DALAM KELOMPOK
A. Cara berkomunikasi dalam kegiatan kelompok secara efektif dan tepat
Pengertian Komunikasi.
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan ide, pesan, informasi, atau
konsep di tempat kerja, baik di dalam kelompok formal maupun informal perusahaan
Berkomunikasi dalam kegiatan kelompok digunakan cara yang efektif dan tepat
Sikap kerja yang diperlukan terkait dengan elemen kompetensi ini, yaitu :
1.
Aktif mencari informasi tentang pendapat anggota kelompok tentang usaha
kelompok
2.
Mengetahui cara penanganan masalah
3.
Mendelegasikan tugas sesuai dengan kemampuan anggota
4.
Memberikan wewenang sesuai dengan kapasitas anggota
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 11 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
Keterampilan berkomunikasi mempunyai manfaat yang sangat penting untuk
menyampaikan gagasan/idee maupun saran pemikiran kepada pihak lain baik secara
individu maupun kelompok.
Disamping itu melalui komunikasi yang efektif akan dapat mempengaruhi dan
mendorong perubahan sikap maupun tingkah laku pihak lain sehingga akan muncul
sikap tertentu yang memacu peningkatan prestasi maupun kualitas kerja atau kualitas
produk yang dihasilkan.
Setiap individu maupun kelompok mempunyai perbedaan ciri khas (karakteristik)
tertentu, oleh karena itu dalam melakukan komunikasi harus efektif . Hal ini banyak
dipengaruhi oleh komunikasi maupun media yang digunakan selain kesiapan konunikan
dalam pelaksanaan proses komunikasi.
3.1. Pengertian
Pada
dasarnya
komuniksai
adalah
penyampaian
informasi
atau
pengetahuan antara dua atau lebih individu.
3.2. Macam-macam Informasi
3.2.1. Berdasarkan media komunikasi dapat dibedakan
3.2.1.1. Komunikasi verbal, menggunakan bahasa (simbol)
3.2.1.2. Komunikasi nan verbal, menggunakan gerak anggota tubuh
atau bahasa signal.
3.2.2. Berdasarkan adanya umpan balik dibedakan
3.2.2.1. Komunikasi
satu
arah,
pengiriman
informasi
tidak
memperoleh umpan balik.
3.2.2.2. Komunikasi dua arah, ada umpan balik yang diterima oleh
pengirim informasi.
3.2.3. Berdasarkan
fungsi
jiwa
yang
dilibatkan
dalam
komunikasi,
dibedakan dalam:
3.2.3.1. Komunikasi pada tingkat pikir (dalam proses pelatihan)
3.2.3.2. Komunikasi pada tingkat perasaan.
3.2.3.3. Komunikasi pada tingkat pribadi ( contoh di antara sahabat)
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 12 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
3.3. Unsur-unsur Komunikasi
Proses komunikasi meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
3.3.1. Sumber (source)  Adalah dasar yang digunakan di dalam
penyampaian pesan dapat berupa individu (orang), lembaga, buku
dan
sejenisnya.
Apabila
salah
mengambil
sumber
maka
kemungkinan komunikasi berakibat tidak seperti yang diharapkan.
3.3.2. Komunikator

berita/informasi
Adalah
kepada
seseorang
orang
lain.
yang
menyampaikan
Waktu
komunikator
menyampaikan pesan/informasi. Kadang-kadang komunikan dapat
menjadi komunikator, dan sebaliknya komunikator dapat menjadi
komunikan.
3.3.2.1. Syarat-sarat komunikator yang baik adalah :
3.3.2.1.1. Memiliki kredibilitas yang tinggi.
3.3.2.1.2. Memiliki keterampilan berkomunikasi
3.3.2.1.3. Memiliki pengetahuan yang luas
3.3.2.1.4. Memiliki sikap yang baik
3.3.2.1.5. Memiliki daya tarik / penampilan  perilaku
3.3.2.2. Ciri-ciri Komunikator
3.3.2.2.1. Komunikator yang membangun

Mau medengarkan pendapat orang lain dan dia
tidak pernah dirinya yang paling benar sendiri.

Ingin bekerja sama dan mempertimbangkan
sesuatu
persoalan
dengan
sesamanya dan
diambil suatu rasa saling pengertian.

Tidak selalu mendominasi situasi dan mau
mengadakan komunikasi dua arah (TIMBAL
BALIK)
3.3.2.2.2. Komunikator yang mengendalikan

Pendapatnya merupakan hal yang paling baik,
sehingga ia tidak mau mendengarkan orang
lain.

Ia menginginkan komunikasi satu arah saja.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 13 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
3.3.2.2.3. Komunikator yang melepaskan diri

Ia lebih banyak menerima dari hal yang baru

Kadang-kadang merasa rendah diri

Ia lebih suka mendengar pendapat orang lain,
tetapi tidak sungguh-sungguh menanggapinya

Sumbangan pikirannya banyak mengandung
arti,
tetapi
ia
lebih
suka
melemparkan
tanggung jawab kepada orang lain.
3.3.2.2.4. Komunikator yang menarik diri

Ia selalu bersifat pesimis

Ia lebih suka melihat keadaan seadanya

Ia selalu diam tidak mengajukan reaksi serta
mengajukan buah pikirannya.
3.3.3. Pesan  Adalah seluruh hal yang disampaikan oleh komunikator
3.3.3.1. Bentuk-bentuk pesan
3.3.3.1.1. Informatif

memberikan
keterangan-
keterangan dan kemudian komunikasi dapat
mengambil kesimpulan sendiri.
3.3.3.1.2. Persuasif  bujukan yang membangkitkan
pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa
yang disampaikan akan memberikan perubahan,
yang terjadi adalah atas kehendak sendiri.
3.3.3.1.3. Coersif  memaksa dengan menggunakan
sangsi-sangsi. Coersif dapat berbentuk perintah
dan sebagainya.
3.3.3.2. Aliran informasi  aliran informasi dapat dibedakan
menjadi :
3.3.3.2.1. Komunikasi ke atas  yang berasal dari
karyawan/peserta
kepada
pimpinan/instruktur
yang berupa lisan atau tulisan.
3.3.3.2.2. Komunikasi ke bawah  para pimpinan
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 14 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
terutama strata menengah harus menjalankan
keputusan dan kebijaksanaan manajemen kepada
karyawan/staf dengan sikap mendorong. Apabila
pimpinan
menengah
kebijaksanaan
tidak
setuju
dengan
antara dapat menyatakannya
kepada pimpinan atasnya akan tetapi ketidak
setujuannya bukan untuk dipublikasikan sebab
terikat untuk mendukung kebijaksanaan pimpinan
di depan bawahannya.
3.3.3.2.3. Komunikasi Historis  yang terjadi antara
satu tingkat/jenjang atau unit kerja yang dengan
yang lain unit kerja yang lainnya satu level untuk
memberikan
pencapaian
informasi
tujuan
guna
menunjang
organisasi/lembaga
atau
perusahaan.
3.3.4. Media  Penyampaian informasi dilakukan melalui :
3.3.4.1. Alat penyampaian  dalam proses instruksional berupa
media instruksional, misalnya media cetak, media visual,
media auditif, media audio visual.
3.3.4.2. Saluran penyampaian  disesuaikan dengan informasi
yang disampaikan serta indera yang dilibatkan Misalnya :
udara, kabel, cahaya.
3.3.5. Komunikan  dari segi sasarannya maka
komunikan atau
penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis sebagai berikut :
3.3.5.1. Komunikan personal (perseorangan)
3.3.5.2. Komunikan kelompok
3.3.5.3. Komunikan massa
3.3.6. Hasil  akhir dari suatu komunikasi adalah sesuai tidaknya sikap
dan tin gkah laku komunikan seperti yang diinginkan. Jika sikap dan
tingkah laku komunikan sesuai seperti apa yang diinginkan maka
berarti berhasil, deemikian pula sebaliknya.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 15 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
3.4. Proses Komunikasi
3.4.1. Pengertian
Proses komunikasi adalah suatu kegiatan antara pengirim dan
penerima informasi yang dapat menghasilkan dan menciptakan
pengertian dan penerimaan yang sama, serta menghasilkan
suatu tindakan yang sama untuk mencapai suatu tujuan yang
sama pula.
Proses ini akan lebih jelas dan terarah jika dibahas dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
3.4.1.1. Siapa yang mengkomunikasikannya ?  Who

Perseorangan

Kelompok

Departemen

Organisasi

Dll.
3.4.1.2. Apakah yang hendak dikomunikasikan ?  What

Fakta yang sesungguhnya

Suatu teori

Suatu pernyataan

Suatu pendapat
3.4.1.3. Kepada siapa hendak disampaikan ?  Whom

Perorangan

Kelompok

Orang yang acuh tak acuh

Umum / masyarakat

Dll.
3.4.1.4. Bagaimana saluran / media komunikasi ?  How

Kata-kata / ceramah

Film

Radio
 Percakapan
 Dll.
3.4.1.5. Kenapa dan apa maksudnya ?  Why
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 16 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01

Memberitahukan sesuatu

Menanyakan sesuatu

Mendorong/merangsang

Mengajarkan sesuatu
3.4.1.6. Dalam waktu, tempat dan suasana/keadaan bagaimana
?  When, Where, and under what circum ances)

Pelatihan

Diskusi

Seminar

Pekerjaan

Dll.
3.4.1.7. Apa tanggapannya  What the Response

Positif

Negatif
3.4.1.8. Apa tindakannya  What the Action

Apakah sudah ada tndakan/aksi penerima ?

Apakah tindakan/aksi itu sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan pengirim ?
3.4.2. Tahap Proses Komunikasi
3.4.2.1. Penetapan gagasan atau ide-ide oleh komunikator
3.4.2.2. Pengiriman informasi / gagasan yang telah disusun
melalui media komunikasi.
3.4.2.3. Penerimaan
berita
oleh
komunikan.
Dalam
hal
komunikan mengadakan interpretasi terhadap berita
yang diterima dan melanjutkannya dengan suatu
tindakan (response).
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 17 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
Gambar 1.
Model Proses Komunikasi
PENGALAMAN YANG SAMA
KOMUNIKATOR
INFORMASI
 SIMBOL
 SANDI
 KODE
KOMUNIKAN
INTERPRESTASI
UMPAN BALIK
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 18 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
Gambar 2
Mengkoordinasikan tim
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkoordinasikan dan
memberikan kontribusi yang efektif dalam sebuah tim, yaitu :
1.
Menetapkan Tugas
Tugas
yang
diberikan
kepada
anggota
tim
harus
diatur
waktu
penyelesaiannya. Terkadang tugas yang diberikan kepada anggota tim tidak jelas.
Maka itu perlu dikomunikasikan secara verbal dan nonverbal agar mendapatkan
kejelasan. Untuk menyempurnakan penjadwalan tugas yang didelegasikan kepada
anggota tim, maka perlu dibuat Gantt Chart yang dapat memberikan kejelasan
mengenai
tenggat
waktu
yang
diperlukan
setiap
anggota
tim
untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Hal seperti itu perlu
dilakukan khususnya ketika tim sedang mengerjakan sebuah proyek yang
memerlukan keterpaduan dari setiap anggota tim untuk dapat menyelesaikan
tugas tim tepat waktu.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 19 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
2.
Kode Modul
H.494250L002.01
Konsultasi dengan Anggota Tim
Konsultasi dengan anggota tim diperlukan untuk menyelesaikan tugas
maupun dalam menghadapi sebuah masalah. Seorang pemimpin adalah seorang
problem solver bagi kelompoknya dan orang-orang yang dipimpinnya. Perlu
diingat, apabila seorang pemimpin lebih banyak menempatkan dirinya sebagai
trouble maker, tentu dsaja kematangan pribadinya sebagai seorang pemimpin
perlu dipertanyakan.
Salah satu indikator bahwa pemimpin mampu menjadi problem solver
ditentukan oleh sejauhmana ia mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya
oleh dirinya sendiri ataupun orang lain. Slein itu juga diperlukan konsultasi
dengan anggota kelompok lainnya untuk mengetahui kesulitan atau masalah yang
sedang dihadapi berhubungan dengan tugas yang dikerjakannya. Dan seorang
pemimpin harus menjadi orang yang dapat diandalkan ketika anggota lain
menemui masalah dalam tugas yang dikerjakan.
Seorang pemimipin harus berani menempatkan dirinya berada di garis
depan ketika kelompoknya mengalami masalah.
Seorang
pemimpin
harus
berani
mengambil
keputusan
dan
mempertanggungjawabkan keputusan yang diambilnya. Bukan melimpahkan
tanggung jawab kepada orang lain atau bahkan cept-cepat menyalahkan orang
lain.
Pemimpin yang memiliki nilai tambah adalah yang mampu mengatasi persoalan dan
bertanggung jawab atas keputusannya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertemuan kelompok kerja/tim antara lain yaitu :
1. Ditetapkan bahwa pekerjaan harus diselesaikan sesuai rencana

Menetapkan jadwal pekerjaan.

Mengatur dan membagi pekerjaan sesuai jadwal sehingga selesai sesuai rencana.
2. Tugas-tugas tim dikonsultasikan dengan anggota tim untuk menjamin operasi tim
yang efektif dan digunakannya sumber daya yang efisien
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 20 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan

Kode Modul
H.494250L002.01
Melakukan konsultasi untuk pembagian tugas terhadap anggota tim sehingga
masing-masing mengetahui tugasnya.

Menggunakan sumber daya seefisien mungkin sehingga dapat menghasilkan yang
terbaik.
3. Tim dimotivasi untuk mencapai standar sesuai kebutuhan klien

Membantu memotivasi tim sehingga dapat bersemangat dalam pekerjaan.

Memotivasi tim untuk mencapai standar yang diinginkan klien.
4. Suatu umpan balik bagi tim sehubungan dengan prestasi dari unjuk kerja atau
standar pelayanan yang disetujui disediakan

Umpan balik diberikan anggota tim agar mencapai suatu prestasi unjuk kerja
sesuai standar pelayanan.

Memproses umpan balik sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki prestasi
atau meningkatkan prestasi.
Sikap kerja yang terkait dengan elemen kompetensi ini, yaitu :
1. Mencari informasi yang dapat digunakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan
2. Membantu anggota yang kesulitan dalam memproses informasi
3. Aktif mencari informasi tentang pendapat anggota kelompok tentang usaha
kelompok
4. Berfungsi sebagai mediator dan fasilitatordalam kelompok
5. Mengatasi konflik dalam kelompok
Mendelegasikan Tanggung Jawab
Tanggung jawab yang didelegasikan harus selalu dipantau pelaksanaan, kinerja
dan hasil yang telah dicapai oleh masing-masing anggota kelompok.
Prosedur Organisasi
Tanggungjawab dan batasan tim dan individu ditetapkan dengan jelas dalam
prosedur organisasi.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 21 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
Cara Membuat catatan dalam Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab setiap
anggota dalam kelompok
-
Informasi yang telah ditetapkan sebagai dasar penyusunan laporan
dikelompokkan sesuai dengan setiap tahapan kegiatan dalam alur setiap
kegiatan
-
Selanjutnya hasil pengelompokan tersebut disusun dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 14
Informasi yang Telah Disiapkan
Tahapan Kegiatan Laporan Hasil Identifikasi
NO.
INFORMASI YANG TELAH DISIAPKAN
TINDAKAN SELANJUTNYA
1.
 Identifikasi tugas dan tanggung jawab  Digunakan sebagai dasar penen-
2.
 Identifikasi kewenangan dan tanggung  Digunakan sebagai bahan
3.
 Menyepakati adanya perubahan peran  Digunakan dalam kegiatan
4.
 Memberikan kontribusi yang efektif
setiap orang dalam kelompok
jawab kerja setiap orang dalam
kelompok
dan tujuan kelompok kerja
dalam kelompok kerja
tuan tugas dan tanggung jawab
setiap orang
kewenangan dan tanggung jawab
setiap orang dalam kelompok
kerja
adanya perubahan peran dan
tujuan kelompok kerja
 Digunakan sebagai bahan untuk
memberikan kontribusi yang
efektif dalam kelompok kerja
Pendelegasian Tanggung Jawab
Tanggung jawab yang didelegasikan kepada masing-masing anggota tim harus
dijelaskan dengan sejelas-jelasnya agar tidak menyebabkan salah paham dalam
pelaksanaan tugas. Informasi tentang pendelegasian tugas dapat dilakukan secara
verbal maupun nonverbal.
Mengkomunikasikan Kebijakan
Kebijakan, perencanaan, masalah dan solusinya dikomunikasikan dengan jelas
dan singkat pada tim. Kebijakan dalam tim dapat dikomunikasikan agar mendapatkan
kinerja tim yang diharapkan.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 22 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
Ketrampilan kerja yang berkaitan dengan elemen kompetensi ini, yaitu :
1. Tanggung jawab dan batasan tim dan individu ditetapkan dengan jelas dalam
prosedur organisasi

Menetapkan tanggung jawab dan batasan untuk tim dan individu sesuai dengan
prosedur organisasi.

Menjelaskan tanggung jawab dalam tim dan individu dalam prosedur organisasi.
2. Tanggung jawab yang harus dijalankan di delegasikan dengan jelas

Menjelaskan tanggung jawab yang harus dikerjakan tiap personel dengan jelas

Pendelegasian tugas harus jelas dan terhadap orang yang tepat.
3. Kebijakan, perencanaan, masalah dan solusinya dikomunikasikan dengan jelas dan
singkat pada tim

Menjelaskan kebijakan dan perencanaan secara jelas dan singkat sebelum
memulai kerja.

Masalah dan solusi ditemukan kemudian dijelaskan secara singkat ke tim kerja.
Merencanakan Dan Mempersiapkan Kualitas Hasil Kerja
Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja sesuai dengan
Nasional Indonesia, Perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional
kualifikasi
Indonesia
Dan
Pemahaman Beberapa Kualifikasi yang bersangkutan.
Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja sesuai
kebutuhan
Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era globalisasi yang
menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan kualifikasi tertentu. Teknologi
maju akan membawa manfaat hanya bila dioperasikan oleh sumberdaya yang
berkualitas tinggi pula. Demikian juga globalisasi mendorong persaingan yang sangat
tajam antar perusahaan dan antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan tersebut
sangat ditentukan oleh kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia. Globalisasi juga
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 23 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
mendorong peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa serta mobilitas
sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu barang serta standar
kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia.
Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia merupakan akumulasi
pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, melalui jalur pendidikan, jalur
pelatihan serta dari pengalaman hidup baik itu di lingkungan kerja maupun lingkungan
masyarakat pada umumnya serta kemampuan mengembangkan diri pribadi (selfdevelopment).
Sesuai dengan Taxonomi Bloom Theory, kemampuan seseorang dalam mengerjakan
suatu pekerjaan atau kegiatan merupakan hasil dari proses belajar, baik proses yang
sengaja direncanakan, maupun terjadi secara kebetulan. Proses pembelajaran manusia
tersebut
mencakup
tiga
aspek
yaitu
pengetahuan
(cognitive),
keterampilan
(psyschomotor) dan sikap (affective).
Indikator kinerja untuk kerja secara individu diidentifikasi
Standar kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan,
keterampilan dan didukung oleh sikap kerja. Penerapannya mengacu pada unjuk kerja
dan syarat kerja. Standar kompetensi meliputi faktor-faktor pendukung seperti
pengetahuan dan keterampilan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di
tempat kerja, serta kemampuan mentransfer dan menerapkan dan pengetahuan pada
situasi yang berbeda.
Standar kompetensi dapat juga dirumuskan kemampuan yang harus dimiliki seseorang
untuk
melakukan
suatu
tugas/pekerjaan
yang
mempersyaratkan
pengetahuan,keterampilan,dan sikap kerja tertentu.
Seseorang memiliki kompetensi mampu :
o Mengerjakan suatu tugas/pekerjaan tertentu ;
o Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan ;
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 24 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
o Melakukan penyesuaian bila terjadi sesuatau yang berbeda dengan
rencana
semula ;
o Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah
melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi
dan
atau
yang berbeda.
Proses dan perencanaan kerja difasilitasi bagi peningkatan kualitas
hasil
kerja
Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia berbasiskan kompetensi dijadikan sebagai
acuan nasional dalam mengembangkan program pendidikan dan pelatihan serta dalam
proses pembelajaran melalui pengalaman di tempat kerja dan dalam masyarakat.
Kerangka Kualifikasi Nasional dimaksudkan menjadi kerangka kerja sistem sertifikasi
yang mengintegrasikan sistem sertifikat bidang pendidikan dan sistem sertifikat bidang
pelatihan dalam rangka pemberian pengakuan terhadap kompetensi tenaga kerja.
B. Keterampilan yang yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan
Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan
1. Berkomunikasi yang effektif dan tepat saat bekerja.
2. Memberikan kontribusi yang efektif berdasarkan kompetensi masing-masing
3. Membuat laporan hasil identifikasi secara teliti dan memperhatikan SOP.
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan
Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan
1.
Harus terampil, komunikatif dan sopan
2.
Harus tanggap, sabar, komunikatif dan sopan
3.
Harus cermat, teliti, dan tekun
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 25 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
BAB IV
MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI
DENGAN TANGGUNG JAWAB KELOMPOKNYA
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab kelompok.
Pengertian
Memberikan Kontribusi Kualitas Hasil Kerja
Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era globalisasi yang
menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan kualifikasi tertentu.
Teknologi maju akan membawa manfaat hanya bila dioperasikan oleh sumberdaya
yang berkualitas tinggi pula. Demikian juga globalisasi mendorong persaingan yang
sangat tajam antar perusahaan dan antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan
tersebut sangat ditentukan oleh kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia.
Globalisasi juga mendorong peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa
serta mobilitas sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu
barang serta standar kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia.
Beberapa pengertian yang dipergunakan di dalam unit kompetensi
ini,
yaitu :
1. Individual differences adalah sebuah program diklat akan berhasil jika
kita
memperhatikan individual diference para peserta diklat. Perbedaan individu meliputi
faktor fisik maupun psikis. Oleh karena itu dalam perencanaan program diklat harus
memperhatikan faktor fisik seperti bentuk dan komposisi tubuh, dan fisik,
kemampuan panca indera maupun faktor psikis seperti intelegensi, bakat, minat ,
kepribadian, motivasi , pendidikan para peserta diklat. Keberhasilan program diklat
sangat ditentukan oleh pemahaman karakteristik peserta diklat terkait dengan
individual difference.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 26 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
2. Relation to Job analisis adalah untuk memberikan program diklat terlebih dahulu
harus diketahui keahlian yang dibutuhkan. Dengan demikian program diklat dapat
diarahkan atau ditujukan untuk mencapai keahlian tersebut. Suatu program diklat
yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja pada keahlian tertentu akan
merugikan semua pihak baik masyarakat , industri maupun lembaga penyelenggara
diklat itu sendiri.
3. Motivation adalah suatu usaha menimbulkan dorongan untuk melakukan tugas.
Sehubungan dengan itu ,program diklat sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar
dapat menimbulkan motivasi bagi peserta. Penumbuhan motivasi itu sangat penting
sehingga mampu mendorong peserta untuk mengikuti program diklat dengan baik
dan mampu memberikan harapan lebih baik dibidang pekerjaan setelah berhasil
menyelesaikan program diklat .
4. Active participation yaitu didalam pelaksanaan program diklat harus diupayakan
keaktifan peserta didalam setiap materi yang diajarkan. Pemilihan Materi dan strategi
pembelajaran yang tepat oleh para trainer sangat menentukan keberhasilan.
Pemberian umpan balik kepada peserta pada setiap komunikasi maupun evaluasi
akan semakin mengembangkan motivasi dan pengetahuan yang diperoleh.
Penyusunan materi(kurikulum) yang berbasis kompetensi maupun berbasis luas
dengan pengembangan aspek kecakapan hidup peserta menjadi kekuatan untuk
menarik perhatian dan minat peserta diklat.
5. Selection of trainess yaitu program diklat sebaiknya ditujukan kepada mereka yang
berminat dan menunjukkan bakat untuk dpat mengikuti program diklat. Oleh karena
ini sangan pentingan dilakukan proses seleksi untuk pelaksanaan program dilakukan.
Berbagai macam tes seleksi dapat dilakukan misalnya
test potensi akademik.
Disampin itu adanya seleksi juga merupakan faktor perangsang untuk meningkatkan
image peserta maupun penyelenggara diklat.
6. Selection of trainer adalah pemilihan pemateri/pengajar untuk penyampaian materi
diklat harus disesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan kemampuan
mengajar. Seorang trainer yang cakap belum tentu dapat berhasil menyampaikan
kepandaiannya kepada orang lain. Oleh karena itu pengajar program diklat haru
memiliki kualifikasi dalam bidang pengajaran dan mampu memilih strategi
pembelajaran yang tepat dengan memeprhatikan individual difference peserta diklat.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 27 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
7. rainer training yaitu kompetensi
trainer juga perlu
Kode Modul
H.494250L002.01
ditingkatakan. Untuk
itu
mengingat trainer menjadi ujung btombak dalam keberhasilan program diklat maka
sebelum mengemban tanggung jawab untuk memberkan pelatihan maka para
trainer harus diberikan pendidikan sebagai pelatih.
8. Training methods adalah metode yang digunakan dalam program diklat harus sesuai
dengan jenis diklat yang diberikan. Strategi pembelajaran menadi senjata utama
dalam keberhasilan program diklat.
Informasi masing-masing elemen kompetensi
Merencanakan Dan Mempersiapkan Kualitas Hasil Kerja
Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja sesuai dengan kualifikasi
Nasional Indonesia, Perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
Dan
Pemahaman Beberapa Kualifikasi yang bersangkutan.
Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja sesuai kebutuhan
Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era globalisasi yang
menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan kualifikasi tertentu. Teknologi
maju akan membawa manfaat hanya bila dioperasikan oleh sumberdaya yang
berkualitas tinggi pula. Demikian juga globalisasi mendorong persaingan yang sangat
tajam antar perusahaan dan antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan tersebut
sangat ditentukan oleh kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia. Globalisasi juga
mendorong peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa serta mobilitas
sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu barang serta standar
kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia.
Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia merupakan
akumulasi pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, melalui jalur pendidikan,
jalur pelatihan serta dari pengalaman hidup baik itu di lingkungan kerja maupun
lingkungan masyarakat pada umumnya serta kemampuan mengembangkan diri pribadi
(self-development).
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 28 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
Sesuai dengan Taxonomi Bloom Theory, kemampuan seseorang dalam mengerjakan
suatu pekerjaan atau kegiatan merupakan hasil dari proses belajar, baik proses yang
sengaja direncanakan, maupun terjadi secara kebetulan. Proses pembelajaran manusia
tersebut
mencakup
tiga
aspek
yaitu
pengetahuan
(cognitive),
keterampilan
(psyschomotor) dan sikap (affective).
Indikator kinerja untuk kerja secara individu diidentifikasi
Standar kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan,
keterampilan dan didukung oleh sikap kerja. Penerapannya mengacu pada unjuk kerja
dan syarat kerja. Standar kompetensi meliputi faktor-faktor pendukung seperti
pengetahuan dan keterampilan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di
tempat kerja, serta kemampuan mentransfer dan menerapkan dan pengetahuan pada
situasi yang berbeda.
Standar kompetensi dapat juga dirumuskan kemampuan yang harus dimiliki
seseorang
untuk
melakukan
suatu
tugas/pekerjaan
yang
mempersyaratkan
pengetahuan,keterampilan,dan sikap kerja tertentu.
Seseorang memiliki kompetensi mampu :
o Mengerjakan suatu tugas/pekerjaan tertentu ;
o Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan ;
o Melakukan penyesuaian bila terjadi sesuatau yang berbeda dengan rencana semula
o
Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah dan atau
melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
yang berbeda.
Halaman: 29 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
Proses dan perencanaan kerja difasilitasi bagi peningkatan kualitas hasil
kerja
Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia berbasiskan kompetensi dijadikan
sebagai acuan nasional dalam mengembangkan program pendidikan dan pelatihan
serta dalam proses pembelajaran melalui pengalaman di tempat kerja dan dalam
masyarakat. Kerangka Kualifikasi Nasional dimaksudkan menjadi kerangka kerja
sistem sertifikasi yang mengintegrasikan sistem sertifikat bidang pendidikan dan
sistem sertifikat bidang pelatihan dalam rangka pemberian pengakuan terhadap
kompetensi tenaga kerja.
B. Keterampilan yang yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan
Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan
1. Melakukan tugas secara efektif sesuai tugas dan tanggung jawab.
2. Memberikan tanggapan terhadap kelompok
3. Membuat laporan sesuai kegiatan yang dilakukan.
C. Sikap kerja
yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan
Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan
1. Harus cermat, teliti, taat asas dan bertanggungjawab
2. Harus teliti, bertanggung jawab dan memperhatikan SOP
3. Harus cermat, teliti dan taat asas
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 30 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4. Peraturan Pemerintah Reublik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
5. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor 181/LATTAS/XII/2013
Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
B. Buku Referensi
1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis
Kompetensi, Jakarta, 2013
2. http://www.scribd.com/pengertian lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas
3. Pedoman penysunan modul Pelatihan Berbasis Kompetensi, Stankomproglat,
Kemenakertrans R.I
C. Majalah atau Buletin
1. –
D. Referensi Lainnya
1. Browsing Internet, http://www.lkc.or.id/2012/05/22/olahraga-untuk-lansia/Olahraga
Tepat untuk Lansia. 12 Mei 2014 pukul 8.30
2. Browsing Internet, htt;://www.google.com/gambar alat dan lansia berolahraga, 10
Mei 2014 pukul 10.05
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
Halaman: 31 dari 32
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan
Kode Modul
H.494250L002.01
DAFTAR PENYUSUN MODUL
NO.
1.
NAMA
Ir. Syaiful Sahar, M.Si
2.
Judul Modul: Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja
Buku Informasi
Versi: 2014
PROFESI
 Sekretaris Lembaga
Profesi Lalu Lintas
Jalan (LSP – LLAJ)
Sertifikasi
Angkutan
 Dosen
Sekolah
Transportasi
Darat
Bekasi
Tinggi
(STTD)
Halaman: 32 dari 32
Download