BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras

advertisement
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1
Perancangan Perangkat Keras
Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring
Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller
Board ARM2368 sebagai pengontrol dan mengolah data yang masuk melalui TCP/IP,
modul relay untuk mengontrol lampu dan komputer, Room Control Panel sebagai
pengontrol terpusat dalam ruangan, rangkaian sensor LDR sebagai pendeteksi kondisi
lampu, modul infrared sebagai pengendali AC, sensor power komputer sebagai
pendeteksi kondisi komputer, serta modul infrared pengendali AC.
3.1.1 Blok Diagram Sistem
Aplikasi Monitoring
Hub
Sensor LDR 1
Controller Board
ARM2368
Room Control Panel
Sensor LDR 2
Sensor LDR 1
Controller Board
ARM2368
Relay Board
Lampu 1
Sensor LDR 3
Relay Board
Lampu 1
Sensor LDR 3
Lampu 2
Sensor Power
Komputer
Lampu 3
Lampu 2
Sensor Power
Komputer
Lampu 3
Air Conditioner
Air Conditioner
LCD Projector
Ruangan 1
Room Control Panel
Sensor LDR 2
LCD Projector
Komputer
Komputer
Ruangan 1
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
Komputer yang berperan sebagai server akan
mengirimkan perintah
kontrol melalui TCP/IP dalam format string yang telah ditentukan. Selanjutnya,
controller board ARM2368 akan bekerja sebagai controller yang mengolah data
30 31 yang diterima. Pengontrolan dari sistem akan meliputi lampu dan komputer
dengan pemberian arus listrik melalui relay serta LCD projector melalui
pemberian command string via komunikasi serial.
Room Control Panel sebagai centralized in-room controller dihubungkan
dengan controller board dan berfungsi untuk: melakukan update status alat pada
controller board yang kemudian dilaporkan via TCP/IP; melakukan pemanggilan
bantuan teknis; serta dapat digunakan selama koneksi TCP/IP berlangsung.
Pemantauan dapat dilakukan melalui aplikasi pada komputer dengan
tampilan aplikasi monitoring sehingga status lampu, komputer, dan umur lampu
pada LCD projector dapat diketahui secara remote dan memudahkan dalam
maintenance peralatan yang ada di dalam ruangan.
3.1.2 Modul Relay
Gambar 3.2 Rangkaian Modul Relay
Modul relay digunakan untuk mengalirkan atau memutuskan arus listrik
alternative current (AC), yang dikontrol oleh pin P2[0-3] pada controller board.
Misalkan bila pin P2.0 pada controller board diberi logic low maka optocoupler
akan aktif dan mengakibatkan transistor (Q1) dan kumparan pada relay menjadi
32 tidak aktif, sehingga lampu juga tidak aktif. Sebaliknya bila pin P2.0 controller
board diberi logic high maka optocoupler tidak aktif dan mengakibatkan
transistor (Q1) dan kumparan pada relay menjadi aktif, sehingga lampu juga
aktif.
Optocoupler dipergunakan untuk mengamankan tegangan tinggi yang
dapat terjadi pada modul relay dengan mengisolasikan sumber daya antara
controller board dengan modul relay. Dioda pada modul relay dipergunakan
untuk mencegah terjadinya arus balik listrik, yang dapat berasal dari induksi
medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan pada relay.
Komponen
Resistor
Relay
Transistor
Diode
Optocoupler
Lampu
Tipe
100 Ω
1K Ω
SPST
BC547
1N4007
4N35
AC 220V
Jumlah
4
4
4
4
4
3
3
Tabel 3.1 Daftar Komponen Modul Relay
3.1.3 Room Control Panel
Gambar 3.3 Rangkaian Control Panel
33 Room Control Panel dipergunakan untuk memberikan inputan pada
controller board. Resiko bouncing pada push button diatasi dengan memberikan
delay yang tepat pada code program utama melalui uji coba yang telah dilakukan.
Pin P0.4 pada controller board akan mendapat logic low bila push button ditekan
atau terhubung, sedangkan bila push button tidak ditekan atau terhubung maka
pin P0.4 akan mendapat logic high.
Komponen
Resistor
Push Button
Tipe
1K Ω
10K Ω
Jumlah
8
8
8
Tabel 3.2 Daftar Komponen Room Control Panel
3.1.4 Sensor Lampu Dengan LDR
Gambar 3.4 Rangkaian Sensor Lampu Dengan LDR
Sensor lampu dipergunakan untuk memberikan feedback pada controller
board terhadap status lampu. Pin P0.16 pada controller board akan mendapat
logic low bila transistor (Q2) aktif sebaliknya bila transistor tidak aktif maka pin
34 P0.16 akan mendapat logic high. Transistor diaktifkan atau dinonaktifkan oleh
tegangan yang diterima, dengan ditentukannya besar hambatan dari trimpot dan
LDR sebagai pembagi tegangan.
Hambatan dari LDR akan lebih kecil bila mendapat intensitas cahaya
lebih besar, sebaliknya hambatan LDR akan lebih besar bila mendapat intensitas
cahaya lebih kecil. Penggunaan trimpot digunakan untuk menyesuaikan
hambatan yang diterima oleh LDR sehingga transistor dapat diaktifkan atau
dinon-aktifkan.
Komponen
Resistor
LDR
Trimpot
Transistor
Led
Tipe
1K Ω
10K Ω
10K Ω
BC547
Green
Jumlah
6
3
3
3
3
Tabel 3.3 Daftar Komponen Sensor Lampu Dengan LDR
3.1.5 Sensor Kondisi Power Komputer
Gambar 3.5 Rangkaian Sensor Kondisi Power Komputer
Power indicator digunakan untuk memberikan feedback pada controller
board terhadap status computer aktif atau tidak aktif. Power indicator
35 mengeluarkan tegangan 5V bila komputer diaktifkan, sedangkan bila komputer
dinonaktifkan maka power indicator tidak akan mengeluarkan tegangan.
Transistor (Q3) pun akan aktif bila mendapat tegangan dari power indicator,
P0.15 hanya bisa mendapat logic low atau tidak dikarenakan program utama
hanya akan mendeteksi input terhadap logic low.
Komponen
Resistor
Transistor
Tipe
1K Ω
BC547
Jumlah
1
1
Tabel 3.4 Daftar Komponen Sensor Kondisi Power Komputer
3.1.6 Modul Infrared
Gambar 3.6 Rangkaian Modul Infrared
Modul infrared dipergunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Air
Conditioner. Pin P2.5 pada controller board akan memberikan logic low atau
high, terhadap pin PB1 pada modul infrared. Bila pin PB1 mendapat logic low
maka perintah sinyal on atau off pada modul infrared akan dikeluarkan,
sebaliknya bila mendapat logic high sinyal tidak akan dikeluarkan. Sinyal on atau
off dikeluarkan oleh pin PB0 dan dihubungkan oleh transistor (Q1), bila
transistor aktif, maka infrared juga aktif sebaliknya bila transistor tidak aktif
36 maka infrared juga tidak aktif. Led pada modul infrared dipergunakan untuk
indikator mikrokontroler attiny13 tersebut bekerja atau tidak.
Komponen
Microcontroller
Push button
Led
Infared
Resistor
Capasitor
Transistor
Tipe
Attiny13
RED
1K Ω
2K5 Ω
100 Ω
100nf
BC547
Jumlah
1
1
1
1
2
1
1
1
1
Tabel 3.5 Daftar Komponen Modul Infrared
3.2
Perancangan Perangkat Lunak
Gambar 3.7 Diagram Alir Perancangan Perangkat Lunak Sistem Secara Umum
37 Secara umum, program yang ada pada microcontroller LPC2368 akan menerima
initial state yang dikirimkan dari server melalui aplikasi monitoring. Status yang
diterima akan diproses oleh mikrokontroler untuk mengendalikan alat-alat yang telah
ditentukan. Status akan diperbaharui setelah pengontrolan dilakukan. Peralatan lampu
dan komputer memiliki fitur feedback status dari sensor sehingga pemantauan kondisi
dapat dilakukan lebih mudah. Room control panel sebagai pengontrol terpusat di dalam
ruangan memiliki fungsi yang hampir sama aplikasi monitoring, namun dengan fungsi
pengontrolan searah sehingga tidak memiliki fitur monitoring.
3.2.1 Diagram Alir Aplikasi Pengontrolan Sistem Pada PC
Gambar 3.8 Diagram Alir Aplikasi Monitoring Pada PC
38 Algoritma yang digunakan pada aplikasi Pengontrolan Dan Monitoring
Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 dimulai dengan
koneksi controller board dengan server melalui koneksi TCP/IP. Penentuan tipe
LCD harus dilakukan terlebih dahulu agar LCD projector dapat dikendalikan.
Kemudian pengontrolan peralatan yang terdapat dalam sistem dapat dilakukan
dan server akan mengirimkan string berupa command pada controller board
sesuai dengan kendali yang ditentukan pada aplikasi monitoring.
Aplikasi akan mengecek apakah perintah yang dikirimkan pada LCD
projector adalah perintah ON atau OFF. Apabila perintah ON, maka aplikasi
akan menarik file log.txt yang berisi data waktu penggunaan LCD Projector dan
menampilkannya dalam satuan menit. Apabila perintah OFF, maka aplikasi akan
berhenti menampilkan waktu penggunaan lampu dan berhenti melakukan counter
pada data yang akan ditampung pada log.txt. Sistem kemudian akan mengecek
adanya perubahan pengaturan tipe LCD, apabila tipe berubah, maka sistem akan
kembali melakukan tahap pengaturan awal kembali.
Sistem juga akan mengecek apakah alarm berada pada kondisi aktif atau
tidak, apabila aktif, maka aplikasi akan menampilkan alert pada tampilan aplikasi
monitoring. Apabila koneksi terputus, aplikasi akan menampilkan popup window
yang menyatakan bahwa koneksi terputus dan perlu dilakukan reset.
3.2.2 Perancangan Aplikasi Monitoring Pada PC
Aplikasi monitoring yang digunakan memiliki fitur untuk:
• Menunjukkan IP komputer/server tujuan
39 • Melakukan pengontrolan device dan menampilkan informasi mengenai
kondisi alat terkini
• Menampilkan update status dari perubahan state pada controller board
saat room control panel ditekan
• Menentukan tipe LCD yang digunakan dan informasi mengenai umur
lampu
• Melakukan pemanggilan alarm
• Memberikan perintah untuk mematikan/menyalakan seluruh device yang
ada secara bersamaan.
3.2.3 Perancangan Sistem Pengontrolan Lampu
Gambar 3.9 Diagram Alir Sistem Pengontrolan Lampu
40 Saat sistem pengontrolan berjalan, status kondisi lampu akan diberikan
oleh modul sensor LDR dan umpan baliknya akan diproses oleh controller
board. Status lampu kemudian akan ditampilkan pada aplikasi monitoring.
Sistem selanjutnya akan menunggu perubahan perintah yang berasal dari aplikasi
monitoring atau room control panel.
Pengontrolan hanya bisa dilakukan apabila perintah yang diberikan
merupakan perintah yang berbeda dari kondisi terakhir lampu. Apabila kondisi
terakhir yang dideteksi oleh sensor adalah OFF, maka sistem hanya akan bekerja
saat diberikan perintah ON melalui aplikasi monitoring. Pemberian perintah OFF
melalui aplikasi monitoring tidak merubah kondisi apapun pada sistem.
3.2.4 Perancangan Sistem Pengontrolan Komputer
Gambar 3.10 Diagram Alir Sistem Pengontrolan Komputer
41 Saat sistem pengontrolan berjalan, status kondisi komputer akan
didapatkan dari hasil perbandingan dengan operasi AND antara feedback yang
diberikan oleh modul sensor power komputer dan balasan ping yang dikirim oleh
aplikasi pada server ke IP komputer yang dituju. Apabila hasil perbandingan
operasi AND didapatkan true, maka status “ON” akan ditampilkan pada aplikasi
monitoring. Apabila hasil operasi AND didapatkan false, maka status “OFF”
yang akan ditampilkan pada aplikasi monitoring. Sistem selanjutnya akan
menunggu perubahan perintah yang berasal dari aplikasi monitoring atau room
control panel.
Pengontrolan hanya bisa dilakukan apabila perintah yang diberikan
merupakan perintah yang berbeda dari kondisi terakhir komputer. Apabila
kondisi terakhir yang dideteksi oleh sensor adalah OFF, maka sistem hanya akan
bekerja saat diberikan perintah ON melalui aplikasi monitoring. Saat kondisi
OFF, pemberian perintah OFF melalui aplikasi monitoring tidak merubah kondisi
apapun pada sistem. Kondisi yang sama juga terjadi apabila dilakukan
pengiriman perintah ON saat komputer sedang melakukan shutting down dimana
status komputer masih dinyatakan ON pada aplikasi monitoring.
3.2.5 Format Perintah Kontrol
Seluruh device yang dikontrol akan diwakili oleh satu bit dengan urutan:
• client:dev1;dev2;dev3;dev4;dev5,dev6;
Bit “1” akan menandakan bahwa device aktif, bit “0” akan menandakan
bahwa device tidak aktif. Untuk menyalakan seluruh device dikirimkan perintah:
42 “client:1;1;1;1;1;1;”. Pada saat update status, controller board akan mengirimkan
data pada server dengan format yang sama yaitu “client:1;1;1;1;1;1;” yang
kemudian akan diproses oleh aplikasi monitoring.
3.2.6 Format Penentuan Tipe LCD Projector
Perbedaan command LCD projector dapat diset melalui:
• setLCD1: PON; POF;
PON sebagai perintah on pada projector Panasonic PT-LB50S, POF sebagai
perintah off pada projector Panasonic PT-LB50S.
Download