37 BAB IV DAKWAH DAN INDUSTRI MUSIK DI INDONESIA A

advertisement
BAB IV
DAKWAH DAN INDUSTRI MUSIK DI INDONESIA
A. Industri Musik di Indonesia
Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan
menggunakan sarana dan peralatan. 1 Terbawa oleh perubahan-perubahan
kebudayaan, dibidang kesenianpun terjadi perubahan-perubahan yang
selaras. Di zaman penjajahan ada beberapa keraton, diantaranya keraton
Kesunan Surakarta, keraton Kesultanan Yogyakarta, pura Mangku Anom
di Cirebon, yang berfungsi sebagai pusat kesenian. Meskipun rakyat
umum memiliki kesenian Wayang dan gamelan misalnya, namun terdapat
gamelan-gamelan pusaka yang semata-mata dibunyikan di dalam keraton
saja, atau di tempat lain menurut ketentuan dat keraton. Demikian pula ada
beberapa jenis tarian, seperti tarian bedoyo dan lawung di Yogyakarta,
yang hanya boleh dibawakan oleh anggota keluarga raja dan hanya di
dalam keraton atau pura saja. 2
Mengikuti proses perubahan kebudayaan dari sistem foedal menuju
kepada sistem demokrasi maka kesenian keraton itu dibebaskan dan
sekarang boleh dipentaskan oleh siapa saja dan dimana saja. Sesuai pula
dengan sistem kesenian yang dimonopoli oleh keraton atau keluarga raja
di Yogyakarta dan Surakarta.3
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 431.
2
Selo Soemardjan, dkk., Budaya Sastra, h. 8.
3
Ibid.
37
38
Pertumbuhan dan perkembangan musik di indonesia sampai
menjadi sebuah industri yang mapan tidak berlangsung dalam waktu
singkat, namun melalui proses yang berlangsung selama puluhan tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan musik Indonesia dapat dibagi
kedalam dua masa yaitu, musik sebelum masa penjajahan, sampai setelah
penjajahan berakhir.
1. Musik sebelum masa penjajahan, sampai setelah penjajahan berakhir.
Sebelum masa penjajahan Belanda, masyarakat telah mengenal
musik yang disebut dengan musik rakyat. Musik rakyat merupakan
musik yang tumbuh dan berkembang dikalangan rakyat jelata dan
mempunyai sifat sebagai berikut: belum terpengaruh oleh pengaruh
luar, tidak diketahui siapa penciptanya, tidak tertulis sehingga
penyebarannya dilakukan dari orang ke orang. Saat itu musik hanya
dianggap sebagai sarana hiburan biasa, yang diperdengarkan pada
pesta-pesta rakyat, dan disenandungkan saat melakukan pekerjaan
tertentu.
Pada masa penjajahan Belanda, pengaruh musik luar negeri
mulai masuk ke negeri kita. Pelat-pelat gramaphone mulai
diperkenalkan, dan pertunjukan musik diruangan terbuka, gedunggedung pertunjukan, maupun melalui siaran radio mulai digalakkan. 4
4
Karl Edmund Prier, Sejarah Musik, Jilid I, Yogyakarta: Pusat Musik
Liturgi, 1991, h. 6.
39
2. Musik pasca masa penjajahan
Masa pasca penjajahan Belanda dan Jepang dapat dikatakan
sebagai alat mulai tumbuh dan berkembangnya industri musik
rekaman Indonesia. Sekitar tahun 1953 seorang komodor udara yang
bernama Suyoso Karsono atau yang biasa disapa Mas Yos mendirikan
sebuah studio rekaman sederhana di bilangan Gereja Theresia,
Menteng, Jakarta, dengan dibantu oleh dua orang sahabatnya yaitu
Budi Chen, dan Nick Mamahit, yang dikenal sebagai tokoh pelopor
musik Jazz Indonesia. Studio rekaman dua track ini merupakan studio
rekaman pertama Indonesia. 5
Walaupun
sederhana,
namun
studio
tanpa
nama
ini
menghasilkan album rekaman Bing Slamet, Sam Saimun, Nien
Lesmana, dengan iringan Nick Mamahit.6
Mas Yos kemudian mendirikan studio rekaman permanen Jl.
Cikini Raya yang diberi nama Irama Music Company. Di studio ini
lahir sejumlah artis terkenal seperti Titiek Puspa, Marini, Lilies
Suryani, Ivo Nilakresna, rahmat Kartolo dan Koes Bersudara. Irama
juga memproduksi rekaman penyanyi keroncong dan lagu-lagu
daerah, seperti rekaman Waljinah, Eny Kusini, dan Elly Kasim.
Pada akhir tahun 1960-an di kota Solo lahir pula perusahaan
rekaman yang bernama Lokananta. Perusahaan ini hanya merekam
5
Ibid.
6
Ibid.
40
musik-musik tradisional. Diawal tahun 1970-an Dick Tamimi
mendirikan perusahaan rekaman yang bernama Dimita. Perusahaan ini
menghasilkan rekaman beberapa artis terkenal dimasa itu sperti Koes
Bersaudara, Dara Puspita dan Panbers.
Perkembangan Industri musik di Indonesia semakin semarak
setelah didirikannya perusahaan rekaman Remaco oleh Eugene
Timothy. Pada saat itu publikasi karya rekaman lebih diperhatikan.
Studio rekaman yang digunakan juga semakin maju tekhnologinya.
Sehingga saat itu hasil rekaman tidak hanya dicetak dalam bentuk
piringan hitam, namun mulai berbentuk kaset. Perusahaan rekaman ini
menghasilkan karya rekaman dari Koes Plus yang berasal dari Koes
Bersaudara), D’Lloyd, Bimbo, The Rollies, The Mercy’s.
Pada awal 1970-an juga didirikan sebuah perusahaan rekaman
yang tidak saja bertindak sebagi pruduser eksekutif atau penyandang
dana, namun juga bertindak sebagai distributor sekaligus sebagi
pencari bakat.
Pada periode 1980-1990-an perkembangan industri musik
Indonesia semakin semarak, dengan munculnya berbagai perusahaan
rekaman seperti Aquarius Musikindo, HP Record, Purnama Record,
Suara Sentral Sejati, Union Artist, Jackson Record. Pada periode ini,
musik pop amat mendominasi pasar, dengan disertai munculnya jenis
musik baru seperti rap.
41
Setelah tahun 1990-an industri musik kita mulai dirambah oleh
perusahaan rekaman Asing yang menanamkan modalnya di Indonesia
seperti Sony Music Indonesia tempat bernaung group band dan
penyanyi terkenal seperti Padi, Sheila on-7, Cokelat, The Groove, Rif
dan Rio Febrian. Tapi yang pasti era ini adalah era emasnya musik
Indonesia di tengah lesunya musik di dunia International musik
Indonesia malah berjaya, bahkan sampai ke negeri tetangga. 7
B. Gambaran Umum Wali Band
1. Profil Wali Band
Musik adalah secercah harapan dan impian bagi para personil
band Wali. Sebuah kata yang mungkin sudah tidak asing lagi di
telinga, sebuah kata yang mungkin sudah menjadi keseharian baik itu
mendengar atau menyebutkan kata musik dan tidak sedikit yang
mengerti tentang musik, bahkan musik terkadang menjadi sebuah
sumber inspirasi bagi kita disaat sedang senang, sedih, gembira dan
jatuh cinta sekalipun, bahkan dengan alunan-alunan musik itu sendiri
juga bisa menjadi motivator buat kita.
Wali band adalah grup musik asal Ciputat, Tangerang Selatan.
Grup musik ini dibentuk pada tanggal 31 oktober 1999 yang
sebelumnya bernama group band FIERRA. Anggotanya berjumlah 5
orang yaitu Faank (vokal), Tomi (drum), Endang (bass), Raden (guitar
II), dan Apoy (guitar I).
7
Ibid., h. 112-118.
42
FIERRA band menjadi sebuah komunitas yang kerap kali
menghadirkan nafas tak hanya untuk berkesenian, tapi perlahan dan
pasti untuk terus dan terus memahami kehidupan. Sebab kesenian
hanya bagian kecil dari kehidupan. Tapi tanpa kesenian sepertinya
ada yang tidak hidup dalam kehidupan tersebut.
FIERRA terus melewati berbagai perubahan pemahaman dan
keinginan baik secara institusi maupun personal. Ada yang pergi dan
ada yang datang. Pada tahun 2007, Endang dan Raden keluar dari
FIERRA band karena kesibukan masing-masing. Dengan keluarnya
dua personel tersebut, maka digantikan oleh Ovie sebagai keyboard.
Seiring berjalannya waktu, FIERRA band akhirnya berganti nama
menjadi Wali band yang digawangi oleh Faang (vocal), Apoy
(guitar/song writer), Tomi (drum), dan Ovie (keyboard).
Pada pertengahan tahun 2007, bersama manajer mereka yaitu
Adzee dan Posisitif Art Management. Wali band mendapatkan
kesempatan memasuki dunia rekaman bersama salah satu label
NAGASWARA. Album pertamanya ialah Orang Bilang yang dirilis
pada tahun 2008. Band ini umumnya ber-genre lokal pop kreatif total
dengan sedikit sentuhan irama melayu dalam lagu-lagu mereka. Lagu
hit dalam album ini adalah Dik dan Egokah Aku yang menggunakan
Shireen Sungkar sebagai model video klip. Lagu Dik yang merupakan
andalan dengan memasukkan unsur pop cinta itu, tercatat berhasil
menjadi RBT (ring back tone) bagi 1 juta pemilik telepon selular
43
hingga pertengahan Mei 2008. Ini menjadi barometer kesuksesan grup
yang beranggotakan 5 pria itu.
Sukses dengan album perdana, Wali segera merilis album
keduanya yang sebagian besar diciptakan oleh Apoy. Sebelumnya,
Wali telah merilis single jagoan dari album terbarunya, Cari Jodoh.
Bahkan berkat RBT single Cari Jodoh ini, Wali mendapat hadiah
umroh dari labelnya, Nagaswara.
Dalam momen Ramadhan 2009, Wali juga mengeluarkan
single religius yang berjudul Mari Sholawat. Selain bergelut di bidang
musik, Wali band ternyata juga tak mau ketinggalan untuk menjajal
dunia film. Lewat judul BAIK-BAIK SAYANG, Faank dan kawankawan unjuk kebolehan mereka beradu akting. Pada bulan September
2012 Wali meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi
judul 3 in 1. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh
Indonesia. Album ini memuat duabelas single pilihan dari empat
album studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru "Cinta Itu
Amanah" dan "Cari Berkah". 8
8
http://www. Wali band.net/profil.php (online 27 Mei 2013).
44
C. Analisis Semiotika Charles S. Pierce Terhadap Lirik Lagu dalam
Album “Ingat sholawat”
1. Lirik lagu mari sholawat
 Tanda
Dari pada kita pacaran lebih baik kita sholawatan
Dari pada kita berduaan nanti bakal dihasut setan.
Awas jangan dekat-dekatan kita kan belum ada ikatan
Dari pada dekat-dekatan mending kita sholawatan.
Bukan aku tak suka padamu bukan aku tak mau denganmu tapi aku mau
liat dulu setebal apa imanmu.
Sudahlah engkau lupakan anggap saja kita ta’arufan
Sudahlah ku jangan kau fikirkan mending kita sholawatan.
 Objek
-Fenomena pergaulan bebas
-Maraknya pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim
-Tidak dihiraukannnya
konteks ajaran dalam
Islam
yang
tidak
memperbolehkan pergaulan bebas karena ditakutkan berujung ke arah
maksiat.
 Interpretent
Pola pikir seorang song writer (Apoy) dalam menginterpretasikan
pesan dakwah dan juga untuk mengajak kepada umat dengan cara
menuangkannya ke dalam bentuk lagu tidak terlepas dari konteks ajaran
Islam. Pemikiran ini tidak terlepas dari fenomena bobrokya akhlak
masyarakat kususnya kaum muda dengan pergaulan bebasnya tanpa
mengindahkan larangan dalam ajaran Islam.
Dalam lirik syair diatas menjelaskan tentang begitu maraknya
pergaulan bebas di zaman sekarang. Pergaulan yang tanpa mengindahkan
45
norma-norma yang berlaku sesuai dengan ajaran Islam dan juga suatu
ajakan untuk tidak mendekati zina maupun yang menghantarkan kearah
perzinahan. Dalam lirik syair diatas mengandung pesan dakwah terutama
pada syari’ah. Kita sebagai seorang muslim yang berpegang teguh pada
AlQuran dan Hadist, sudah cukup jelas bahwasanya kita tidak boleh
melakukan hal yang bersifat maksiat yang dapat menimbulkan dosa bagi
kita. Bait-bait syairnya sebagai penanda dari pada maksud seorang song
writer (Apoy). Adapun bait-bait syair yang dimaksud adalah:
Dari pada kita pacaran lebih baik kita sholawatan
Dari pada kita berduaan nanti bakal dihasut setan.
Awas jangan dekat-dekatan kita kan belum ada ikatan
Dari pada dekat-dekatan mending kita sholawatan.
Islam tidak melarang kita menyukai lawan jenis, namun ada aturan
tertentu yang mengharuskan kita untuk mematuhinya. Islam memandang
cinta sebagai sesuatu yang logis, sangat wajar ketika manusia sudah
beranjak dewasa mulai mengenal perasaan suka terhadap lawan jenisnya.
Akan tetapi Islam mempunyai aturan tersendiri dalam hal mengaplikasikan
rasa cinta itu.
Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia.
Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh
sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan
kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna
juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam
syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu
disalurkan melalui cara yang tidak syar`i?. Fenomena itulah yang melanda
46
hampir sebagian besar anak muda. Penyaluran cinta ala mereka biasa
disebut dengan pacaran. Kita dapat melihat bahwa bentuk pacaran bisa
mendekati zina. Semula diawali dengan pandangan mata terlebih dahulu.
Lalu pandangan itu mengendap di hati. Kemudian timbul hasrat untuk
jalan berdua. Lalu berani berdua-duan di tempat yang sepi.
Setelah itu bersentuhan dengan pasangan. Lalu dilanjutkan dengan
ciuman. Akhirnya, sebagai pembuktian cinta dibuktikan dengan berzina.
Padahal sudah jelas di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:





Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk”.(QS. Al-Isra’:32).9
Di dalam ayat ini Allah Ta’ala melarang seluruh hamba-Nya untuk
berbuat zina dan mendekatinya yaitu dengan melakukan sebab-sebab dan
sarana-sarana yang menghantarkan kesana. Disisi lain, dalam perzinahan
terdapat pembunuhan akibat tidak jelasnya siapa ayah sang anak,
sebagaimana ia menjadi sebab adanya sesuatu yang bathil sedang
pembunuhan adalah menghilangkan sesuatu yang haq.10
Dalam perzinahan terdapat pembunuhan dalam beberapa segi.
Pertama pada penempatan sebab kehidupan (sperma) bukan pada
9
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya…, h. 544.
10
Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,
Jakarta: Lentera Hati, h. 458.
47
tempatnya yang sah. Ini biasa disusul dengan keinginan untuk
menggugurkan yakni membunuh janin yang dikandung. Kalau ia
dilahirkan hidup, maka biasanya ia dibiarkan begitu saja tanpa ada yang
memelihara dan mendidiknya, dan ini merupakan salah satu bentuk
pembunuhan.
Perzinahan
juga
merupakan
pembunuhan
terhadap
masyarakat yang merajalela ditengah-tengahnya keburukan ini, karena
disini menjadi tidak jelas atau bercampur baur keturunan seseorang serta
menjadi hilang kepercayaan menyangkut kehormatan dan anak, sehingga
hubungan antar masyarakat melemah yang akhirnya mengantar kepada
kematian umat. Disisi lain, perzinahan juga membunuh masyarakat dari
segi kemudahan melampiaskan nafsu, sehingga kehidupan rumah tangga
menjadi sangat rapuh bahkan tidak dibutuhkan lagi. Keluarga menjadi
sangat rapuh, padah ia merupakan wadah yang terbaik untuk mendidik dan
mempersiapkan generasi muda memikul tanggung jawabnya.11
Dalam surah Al-Isr’a ayat 32 juga menegaskan bahwa: Dan
janganlah kamu mendekati zina dengan melakukan hal-hal walaupun
dalam bentuk menghayalkannya sehingga dapat menghantar kamu
terjerumus dalam keburukan itu; sesungguhnya ia yakni zina itu adalah
suatu perbuatan amat keji yang melampaui batas dalam ukuran apapun
dan suatu jalan yang buruk dalam menyalurkan kebutuhan biologis.12
Islam yang sempurna telah mengatur hubungan dengan lawan jenis.
Hubungan ini telah diatur dalam syariat suci yaitu pernikahan. Pernikahan
11
Ibid.
12
Ibid.
48
yang benar dalam Islam juga bukanlah yang diawali dengan pacaran, tapi
dengan mengenal karakter calon pasangan tanpa melanggar syariat.
Melalui pernikahan inilah akan dirasakan percintaan yang hakiki dan
berbeda dengan pacaran yang cintanya hanya cinta bualan.
Perlu kita ketahui bahwa sebelum kita benar-benar menumpahkan
rasa cinta itu, alangkah baiknya rasa cinta tersebut kita sandarkan kepada
Allah SWT terlebih dahulu. Karena Allah lah yang menciptakan manusia
beserta alam semesta juga rasa cinta yang kita miliki, agar terciptanya rasa
cinta kepada Allah SWT melebihi rasa cinta kepada makhluk.
Firman Allah SWT:
   
   
   


     
  
  
Artinya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan
itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”.(QS. Al-Baqarah:
165).13
13
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya…, h. 48.
49
2. Lirik lagu Tomat (Tobat Maksiat)
 Tanda
Dengarlah hai sobat saat kau maksiat dan kau bayangkan ajal mendekat
Apakan kau buat kau takkan selamat pasti dirimu habis dan tamat.
Bukan ku sok taat sebelum terlambat ayo sama-sama kita tobat
Dunia sesaat awas kau tersesat ingatlah masih ada akhirat.
Ingat mati ingat sakit ingatlah saat kau sulit
Ingat-ingat hidup Cuma satu kali.
Berapa dosa kau buat berapa kali maksiat
Ingat-ingat sobat ingatlah akhirat
Cepat ucap astaghfirullahal'azim…
Pandanglah kesana lihat yang disana
Mereka yang terbaring ditanah
Bukankah mereka pernah hidup juga
Kitapun kan menyusul mereka
Astaghfirullahal'azim…
Cepat ucap astaghfirullahal'azim…
 Objek
-Fenomena kebanyakan manusia lupa akan agamanya, sehingga selalu
melakukan maksiat seolah-olah tidak ada yang namanya kematian.
Padahal kematian itu pasti datangnya dan tidak seorangpun yang tau kapan
waktunya.
 Interpretent
Seorang Apoy (song writer) yang menafsirkan ayat Al-qur’an
dengan mengkolaborasi antara unsur edukasi dan ancaman atau peringatan
dalam al-Qur’an tentang kematian dan amal perbuatan selama hidup di
dunia.
Syair lirik lagu diatas mengandung pesan dakwah terutama pada
Aqidah, karena bait-bait syairnya menyeru kepada kita untuk tidak
melupakan agama, karena orang yang merasa memiliki agama dan
50
menjalankan ajaran agamanya maka otomatis akan selalu ingat bahwa
kehidupan di dunia hanyalah sementara. Seperti yang tersurat dalam bait
syair “Ingat mati ingat sakit ingatlah saat kau sulit, ingat-ingat hidup
Cuma satu kali, berapa dosa kau buat berapa kali maksiat, ingat-ingat
sobat ingatlah akhirat. Kemudian disambung dengan bait syair
“Pandanglah kesana lihat yang disana mereka yang terbaring di tanah,
bukankah mereka pernah hidup juga, kita kan menyusul mereka”. Syair
dalam bait tersebut mengisyaratkan bahwa akan adanya kematian yang
sudah pasti menjadi takdir yang tidak dapat dirubah oleh siapapun.
Firman Allah SWT:








   



  
   
Artinya:”tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan
Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah
beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali ‘Imran:185).14
Kematian adalah suatu peristiwa yang kerap terjadi di sekeliling
kita. Namun, sedikit sekali di antara kita ada yang mau merenungkannya
secara mendalam. Kebanyakan orang cenderung menganggap kematian
yang menimpa makhluk lain] sebagai suatu ‘mimpi buruk’ yang perlu
14
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 136.
51
segera dilupakan. Kematian dipandang sebagai momok menakutkan yang
layak dihindari, dijauhkan dari pikiran; bukan sebagai suatu kenyataan
yang patut dihadapi, disadari dengan kematangan batin. Mereka takut
membayangkan bahwa suatu waktu nanti, cepat atau lambat, mereka pun
tidak terlepas dari cengkeraman kematian.15
Pada bait “Cepat ucap Astaghfirullahal’azim” menyeru kepada
kita untuk bertobat sebelum terlambat, karena sesungguhnya tidak ada
seorang manusia pun yang terlepas dari dosa dalam perjalanan
kehidupannya sehari-hari walaupun demikian, Allah masih memberikan
kesempatan kepada hambanya untuk bertaubat. Diantara cara-cara yang
harus dilakukan oleh seseorang dalam bertaubat disamping meninggalkan
perbuatan buruknya yang selama ini ia lakukan, serta berjanji tidak akan
mengulanginya
lagi
adalah
dengan
selalu
membaca
istighfar
(astaghfirullaahal’adziim). Lirik lagu ini mengandung pesan syari’ah.
Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, oleh karena itu
manusia sering kali melakukan kesalahan dan juga melupakan Allah SWT.
Melalui lirik lagu di atas group band Wali mencoba mengajak umat Islam
untuk kembali ke jalan yang benar dan bertobat kepada Allah SWT atas
apa yang telah dilakukannya di masa lalu.
Hal ini merupakan bentuk akhlak atau sikap kita terhadap Allah
SWT ketika kita berbuat dosa maka minta ampunlah kepada Allah SWT
karena manusia yang memiliki agama, maka akan mengerti makna agama
15
Jan Sanjivaputta, (Penyd.), Menguak Misteri Kematian, Thailand: LPD
Publisher, t. th, h.1.
52
itu sesungguhnya dan berimbas kepada akhlak dengan tunduk, patuh serta
penyerahan diri sepenuhnya.
Makna penyerahan terlihat dan terbukti pada alam semesta. Secara
langsung maupun tidak langsung alam semesta adalah islam, dalam arti
kata alam semesta menyerahkan diri kepada Sunnatullah atau ‘hukum
alam’, seperti matahari terbit dari timur dan terbenam di barat yang
berlaku sepanjang zaman karena dia menyerah (islam) kepada sunatullah
yang telah ditetapkan oleh Allah Swt.16
Firman Allah dalam Al-Quran:



  



  
 
Artinya:”Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama
Allah, Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa
yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa
dan
hanya
kepada
Allahlah
mereka
dikembalikan”.(QS. Ali ‘Imran:83).
Dengan demikian Islam mengandung pengertian serangkaian
peraturan yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt.
kepada para Nabi/rasul untuk ditaati dalam rangka memelihara
keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi umat manusia yang
termaktub dalam kitab suci. Islam merupakan satu-satunya agama yang
diturunkan oleh Allah Swt. kepada manusia melalui para nabi/rasul-Nya
mulai dari Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad saw. Inti ajaran Islam
16
Marzuki, Konsep Agama Islam, t.tp, t. th, h.38.
53
yang dibawa oleh para nabi ini adalah satu, yaitu tauhid, yakni
mengesakan Allah atau menuhankan Allah yang Esa. Tidak ada satu pun
di antara para nabi Allah yang mengajarkan prinsip ketuhanan yang
bertentangan dengan tauhid.
Firman Allah SWT:
   


.
  




Artinya:
“Kemudian,
Sesungguhnya
Tuhanmu
(mengampuni)
bagi
  
orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena
kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan
memperbaiki (dirinya), Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS
An-Nahl:119).17
3. Lirik lagu Tuhan
 Tanda
Tuhan dengarkan aku Ku memohon kepadaMu
Ku angkat tanganku kulafazkan lidahku
Menyebut namaMu Tuhan
Tuhan lihatlah aku Kuberserah kepadaMu
Kuletakkan keningku bersujud padaMu
Ampuni dosa-dosaku
Tuhanku jangan ambil nyawaku
Sebelum kudekat denganMu
Tuhanku siapkan duniaku Tuk nanti tiba akhiratku
Berapa banyak yang tlah Kau beri…
Berapa yang tlah aku ingkari
Masih pantaskah sujudku padaMu
Aku malu aku malu…
 Objek
17
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya…, h. 535.
54
-Fenomena tentang permohonan hamba-hamba Allah dalam setiap sholat
dan bentuk pembuktian akan lemahnya manusia di hadapan Allah SWT.
Karena kebanyakan manusia merasa lebih mulia di bandingkan dengan
yang lainnya, angkuh, sombong, serta bangga akan segala sesuatu yang
dimilikinya.
 Interpretent
Suatu bentuk implementasi dari tafsiran bahwa lemahnya manusia
di hadapan Tuhannya, manusia yang hanya membutuhkan campur tangan
Tuhan dan tidak ada daya dan upaya manusia melainkan atas izin Allah
SWT.
Dalam lirik syair diatas mengandung pesan dakwah terutama pesan
Ibadah, karena menjelaskan tentang permohonan hamba kepada Allah
SWT. Dalam setiap sholat tentunya kita selalu bermujat kepada Allah
SWT baik itu mohon pengampunan maupun perlindungan. Syair lirik lagu
di atas juga mengisyaratkan betapa lemahnya makhluk di hadapan Allah
SWT. Yang tercantum dalam bait syair “Tuhan lihatlah aku, ku berserah
kepada-Mu.
Kuletakkan
keningku
bersujud
kepada-Mu.
Hal
ini
menyadarkan kita akan kelemahan dan kebergantungan kita terhadap Allah
SWT agar kita terhindar dari sifat menyombongkan diri di muka bumi.
Kita harus mensyukuri akan segala nikmat yang telah di anugerahkan
Allah kepada kita dengan cara beribadah, bertaubat, mengingat akan
kematian yang pasti datangnya.
Firman Allah SWT:
  
  
   





55
Artinya: 1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang 2. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
alam 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 4. yang
menguasai di hari Pembalasan 5. hanya Engkaulah yang
Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan 6. Tunjukilah Kami jalan yang lurus, 7. (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat.(QS. Al-Fatihah: 1-7).18
Perlu diketahui, bahwa sesungguhnya nikmat (karunia) Allah yang
paling besar bagi umat manusia adalah nikmat Islam dan nikmat Iman.
Demikian itu karena Allah SWT telah menjadikan kedua nikmat itu
sebagai sebab masuknya manusia ke dalam syurga yang kekal di
dalamnya. Juga selamatnya dari siksa neraka lantaran ketaatan beribadah
kepada Allah. Dengan pengertian lain seorang tidak berhak masuk surga
tanpa memiliki Iman dan Islam.19
Berdo'a atau memohon kepada Allah adalah inti ibadah, ummat
islam dengan tidak pandang derajat dan pangkat semuanya diperintahkan
supaya banyak-banyak berdo'a kepada Tuhan siang dan malam. Orang
18
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya…, h. 1.
19
Usman Bin Yahya, Awaluddin Sifat Dua Puluh, Jakarta: S.A. Alaydrus, h. 2.
56
yang berdo'a seolah-olah bermunajat dengan Allah, berbisik dengan dia,
dengan memakai kata-kata yang sopan, yang merendah, sebagai
keadaannya orang-orang miskin yang meminta kepada orang-orang kaya.
Firman Allah SWT:












Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang
yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".(QS. AlMu’min: 60).20
Kedudukan do'a sangat tinggi dalam Ibadah Islam. Orang yang
tidak mau berdo'a adalah orang-orang yang sombong, yang menganggap
dirinya lebih tinggi, lebih pandai, lebih kaya dari Tuhan. Seruan kepada
Allah, munajat atau do’a mempunyai beberapa adab yang mesti dijaga.
Pertama hendaklah ikhlas hati kepada-Nya semata-mata, tidak teringat
yang lain samasekali dan langsung. Kedua peryaca bahwa permohonan
niscaya akan dikabulkan. Ketiga menanam kepercayaan penuh bahwa
bertawajjuh berdo’a adalah taufiq atau bimbingan dari Allah sendiri yang
keuntungannya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.21
Dalam berdo’a hendaklah terlebih dahulu tanamkan ma’rifat
kepada Allah. Mengingat kelemahan kita dan kekuatan-Nya, kehinaan kita
20
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya…, h. 948.
21
Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz XXIII, Jakarta: IKAPI, h. 161.
57
dan kemuliaan-Nya, kemiskinan kita dan kekayaan-Nya. Tahu dimana kita
dan dimana Dia. Kita memohon dari bawah, Dia memberi dari atas; Dia
Tuhan kita hamba, Dia khaliq kita makhluk. Yang kedua hendaklah
sesudah ma’rifat itu tumbuh dengan suburnya rasa cinta kepada-Nya.
Cinta yang sangat mendalam, sehingga kepentingan diri tidak diingat lagi,
yang diingat hanya perintah-Nya dan larangan-Nya. Bahkan yang diingat
hanyalah Dia. Bilamana cinta telah mendalam, apa saja yang diberikan
oleh Yang Dicintai itu diterima dengan tangan dan hati terbuka.22
Permohonan atau do’a yang paling buruk ialah jika Allah hanya
dijadikan sebagai “jembatan” saja untuk menuju suatu keinginan. Bila
keinginan telah tercapai, Allah pun dilupakan. Dan janganlah gelisah atau
mengeluh jika yang diminta tidak lekas terkabul. Karena yang demikian
itu adalah bukti bahwa ma’rifat kepada Allah belum ada. Yang ada barulah
mementingkan diri sendiri.23
4. Lirik lagu Ya Allah
 Tanda
22
Ibid.
23
Ibid.
58
Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang Kau coba aku
Ku percaya Kau sayang padaku
Ya Allah lindungilah diriku
Dari yang menjahati menzolimiku
Ya Allah Kaulah maha segala
Engkaulah pelindung hidup dan matiku
Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang Kau coba aku
Ku percaya Kau sayang padaku
 Objek
-Fenomena kebanyakan manusia seringkali putus asa, berkeluh kesah
seiring dengan datangnya musibah seperti tsunami yang melanda Aceh,
banjir dan juga lumpur lapindo.
 Interpretent
Syair lirik lagu diatas mengandung pesan dakwah terutama pesan
Ibadah, karena menggambarkan bagaimana seharusnya manusia dihadapan
Tuhannya berdo’a memohon perlindungan kepada Allah SWT dan
memberikan keyakinan untuk diri bahwa setiap ujian yang diberikan
sesuai dengan kapasitas kesanggupannya. Ujian dan cobaan di dunia
merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya.
Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi
ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman
seseorang kepada Allah SWT.
Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa
hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah
59
Azza wa Jalla. Tidak satu pun diantara kita yang mampu menghalau
ketentuan tersebut.
Keimanan, keyakinan, tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah
sangat kita butuhkan dalam menghadapi badai cobaan yang menerpa.
Sehingga tidak menjadikan diri kita berburuk sangka kepada Allah SWT
terhadap segla Ketentuan-Nya. Oleh karena itu, dalam keadaan apapun,
kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT harus senantiasa
berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah Allah
menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan
yang kita miliki.
Firman Allah SWT:


















Artinya: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga,
Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana
halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?"
Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat
dekat”.(QS. Al-Baqarah: 214).24
24
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya…, h. 63.
60
Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan
sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan
yang dialaminya.
Firman Allah SWT:



  









Artinya: “Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersamasama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang
bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana
yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan
tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai
orang-orang yang sabar”.(QS. Al-Imran: 146).25
Ada beberapa hal yang akan menuntun seorang hamba untuk bisa
sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan, antara lain:
a. Sebaiknya kita merenungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan. dan
Allah menimpakan ujian atau musibah-musibah tersebut mungkin
disebabkan dosa-dosa kita .
Sebagaimana firman Allah SWT :






  
Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan
sebagian
besar
(dari
kesalahan26
kesalahanmu)”.(QS. Asy-Syuro: 30).
25
Ibid., h. 126.
26
Ibid., h. 974.
61
Apabila seorang hamba menyadari bahwa musibah-musibah yang
menimpa disebabkan oleh dosa-dosanya. Maka dia akan segera bertaubat
dan meminta ampun kepada Allah dari dosa-dosa yang telah dilakukannya.
b. Kita harus menyakini dengan seyakin-yakinnya, bahwa Allah selalu
ada bersama kita dan Allah telah memberikan jaminan untuk kita
dalam Al-Qur’an.
Firman Allah SWT:
    







   
  
   



  
   
   
     
  
Artinya: ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya
Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami
memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah
Kami terhadap kaum yang kafir."(QS. Al-Baqarah: 286).27
Allah SWT juga cinta terhadap orang-orang yang sabar.
27
Ibid., h. 90.
62
Sebagaimana Firman Allah SWT:



  
  






Artinya: “Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersamasama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang
bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana
yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan
tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai
orang-orang yang sabar”.(QS. Al-Baqarah: 146).28
Setiap manusia pasti diberikan cobaan oleh Allah SWT, karena
sebagai bentuk kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya. Namun semua
cobaan dan ujian yang diberikan kepada hamba tidak lebih dari batas
kemampuan hamba tersebut. Dalam bait syair :
“Ya Allah lindungilah diriku dari yang menjahati dan
menzholimiku. Ya Allah Kau lah Maha segala. Engkaulah pelindung
hidup dan matiku”.
Dalam bait syair diatas menggambarkan bahwa Allah adalah satusatunya tempat yang tepat untuk dijadikan tempat perlindungan dari semua
yang kita khawatirkan, karena cara menjaga Allah sangat berbeda dengan
cara makhluk ciptaan-Nya. Dengan segala kesempurnaan-Nyalah Allah
mampu melindungi kita di dunia bahkan sampai akhirat. Hanya saja kita
sebagai manusia tidak mengerti dan tidak menyadari betapa sampai detik
inipun sesungguhnya Allah melindungi diri kita dari musuh-musuh-Nya.
Lirik syair lagu diatas mengandung pesan dakwah terutama pesan Aqidah,
dimana bahwasanya kita harus meyakini adanya kekuasaan Allah SWT
28
Ibid., h. 44.
63
sebagai pencipta kita. Karena itu semua yang akan terjadi dan yang belum
terjadi kita tidak mengetahuinya semuanya kita serahkan kepada Allah
SWT.
5. Lirik lagu Aku Cinta Allah
 Tanda
Andaikan diriku bisa seperti yang lain
Yang kau sayang yang kau rindukan
Yang kau cintai
Aku lemah tanpaMu aku lelah
Aku sungguh tak berdaya
Tolongku… tolongku ya Allah
Setiap air mata ku mengalir
Allah aku lemah dan tak berarti
Setiap derai tangis membasahi
Allah jangan tinggalkan aku lagi
Aku sayang Allah
Aku rindu Allah
Aku cinta Allah
Aku lemah tanpaMu aku lelah
Aku sungguh tak berdaya
Tolongku… tolongku ya Allah
 Objek
-Fenomena maraknya manusia yang terlalu mencintai dunia sehingga lupa
untuk mencintai Allah SWT yang telah melimpahkan semua kenikmatan
yang ada di dunia ini. Berlomba-lomba menumpuk-numpuk harta duniawi.
 Interpretent
64
Seorang song writer menggambarkan cinta yang seharusya ada
pada manusia. Mencintai Allah adalah sebenar-benarnya cinta tiada
kerugian dalam mencintai Allah.
Syair lirik lagu diatas mengandung pesan dakwah terutama pesan
Aqidah, dimana kita meyakini akan adanya Allah yang menciptakan dan
memberikan banyak nikmat kepada kita, namun seringkali kita lupa dan
terlalu membanggakan dan mencintai harta, tahta. Padahal semua itu
merupakan titipan belaka yang sifatnya tidak abadi.
Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan
cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak
ada lagi tubuh lesu, yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala
cobaan, dan rintangan dalam hidup ini.
Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai citacita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya. Tidak jarang orang mengaku
mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencintai Rasulullah, tapi
bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang
diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi
lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi
mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta
Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria
yang dicintai.
Tidak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah
satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.
65
Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang
membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa
menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon
suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit.
Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi,
sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki
hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini
adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam
cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering
orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya
pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya. Itu
semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk
terhadap Khaliknya.
Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan
langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi
kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang
hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu
harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang lemah.
Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika
hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh
dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada
Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.
66
Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang
hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun
ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.
Islam memandang tinggi persoalan cinta yang tentunya merupakan
fitrah setiap manusia, namun cinta dalam islam perlulah melalui berbagai
peringkat keutamaannya yang terdiri dari:
a. Tatayyum, cinta dalam bentuk tatayyum ini adalah cinta kepada Sang
Khaliq. Ia berada pada derajat tertinggi. Tidak ada lagi yang diduakan.
Cinta tatayyum adalah kecintaan totalitas. Ruang besar tanpa batas.
Cinta penghambaan. Cinta yang membudakkan. Artinya siap menjadi
budak-Nya, yang dilakukan dengan penuh cinta pula.
Firman Allah SWT:
b.


c.   

d.


e.
 
f.
    


Artinya: ”Dan diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat
cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orangorang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat
berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”.(QS.
Al-Baqarah: 165).29
29
Ibid., h. 48.
67
b. `isy-qu, cinta yang merupakan hak Rasulullah. Penumbuhannya dalam
bentuk ‘isyq, keasyikan dalam meneladani Baginda Nabi Muhammad
SAW. Kekasih kita. Kecintaan inilah yang mendorong kita untuk
bercontoh, ittiba’ atas sunnah-sunnahnya. Asyik, kesediaan jiwa dan
langkah untuk berkorban dan berjuang menegakkan risalah yang
dibawanya.
Kesediaan untuk berjuang menegakkan nilai-nilai Islam. Asyik
dalam menelaah kisah perjalannya, karena perjalanannya memang
penuh cinta, cinta pada ummatnya. Yang dengan cintanya ia penuh
kearifan berdoa bagi anak-anak Thaif yang melemparinya. Ia
tersenyum
sabar
atas
tingkah
Yahudi
buta
yang
mencaci
makinya.Yang dengan cintanya Sang Nabi menaklukkan jiwa-jiwa
manusia dalam naungan Islam. Bedanya dengan cinta tatayyum adalah
cinta `isyq ini tidak mendorong seseorang untuk menghamba kepada
Rasulullah SAW. Tetapi meneladaninya dengan penuh mesra.
c. Syauq, cinta syauq adalah kecintaan seorang mukmin dengan mukmin
yang lainnya. Antara suami-istri, anak dengan orang tuanya. Jenis
kadarnya
adalah
kadar
dengan
komposisi
penuh
kerinduan.
Mengharmoni. Pengikatnya adalah ikatan iman. Cinta kepada orangorang yang beriman mengharuskan kita mencintai semua ‘pekerjaan’
yang mendekatkan kita pada kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Cinta ini membuahkan mawaddah wa rahmah (kasih sayang) dan
menjadi perekat dalam membangun ummat.
68
d. Shababah, kadar kecintaan ini adalah kecintaan dalam bentuk empati.
Peruntukannya kepada sesama muslim. Ruang perhatiannya lebih
dalam dari sekedar simpati. Ia lahir dari ikatan dasarnya adalah
keimanan. Karena Islamnya. Perhatiannya (care) lebih mendalam. Ada
keinginan kuat untuk selalu membahagiankannya. Responsibility.
Dorongan jiwa agar ia selalu bertabur sejuta kebaikan dan
kebahagiaan. Tidak sekedar suka, tetapi masuk ke ruang jiwanya.
Lebih menjiwai. Apa yang dirasakannya akan pula kita rasakan. cinta
yang ditujukan kepada sesama muslim sehingga melahirkan ukhuwah
Islamiyah. Ada itsar (selalu ingin mendahulukan saudaranya
ketimbang dirinya) dan iffah (menjaga diri dari menghiba), ia
terpuaskan jiwanya menakala ia sanggup keluar dari persoalan dirinya
lalu memberi kemanfaatan untuk kekasihnya
e. `Ithf (simpati) yang ditujukan kepada seluruh manusia. Tanpa
memandang ras, suku dan keyakinan. Cinta ini dimunculkan untuk
mengilhamkan seseorang menjalin muamalah dengan keluhuran budi.
menyeru dan menuntunnya ke jalan Allah. Kadarnyapun (hanya)
sebatas suka. Suka itu adalah tarikan jiwa kepada kekasihnya. Rasa
suka itu akan mendorong sang pecinta untuk bisa terampil memilih
kata, menata jiwa, menghiasi tatakrama, lalu berlama-lama dalam
membangun hubungan.
f. Cinta harta benda. Kecintaan pada materi. Fitrah ketetapan kecintaan
manusia adalah pada materi. Pada benda. Atau yang menghasilkan
69
materi. Kecintaan pada kedudukan, popularitas, posisi, jabatan. Islam
membenarkan cinta ini.Lalu membimbingnya dalam dalam kadar yang
terukur. Bentuknya `intifaa’ (mendayagunakan/memanfaatkan) nya
saja. Pendayagunaan derajat cinta ini tidak sampai merasuk jiwa,
mati-matian mengekalkannya atau membudakkan diri padanya.
Download