MEDIA LABORATORIUM BAHASA

advertisement
MEDIA LABORATORIUM BAHASA
(PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL)
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengembangan Sumber Belajar
Yang dibina oleh Bapak Zainul Abidin
Oleh:
Reni Intan Puji Astuti
(140121603608)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Oktober 2015
I. KEDUDUKAN
a.
Pola Pembelajaran
Untuk penggunaan media laboratorium bahasa, ada beberapa pola pembelajaran
yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Diantaranya :
• Pola pembelajaran guru dengan media
Media laboratorium bahasa digunakan guru untuk membantu proses belajar
mengajar dalam mata pelajaran berbasis bahasa. Jadi peran guru dalam
pembelajaran lebih dominan di banding dengan penggunaan laboratorium
bahasa. Media laboratorium bahasa digunakan sebagai pendukung kegiatan
belajar mengajar agar materi yang disampaikan lebih menarik dan tidak
membosankan.
• Pola pembelajaran media dengan guru
Peranan media laboratorium bahasa juga dapat dijalankan dengan pola berikut
ini. Berbeda dengan pola sebelumnya, pada pola ini aspek yang lebih
ditonjolkan adalah media laboratorium bahasa itu sendiri dan guru dapat
menjadi fasilitator penggunaan media tersebut. Siswa dapat belajar melalui
media laboratorium bahasa dengan mendengarkan materi yang diajarkan oleh
guru melalui headphone dan komputer yang sudah terhubung satu kelas
dengan server yang dipegang oleh guru.
• Pola pembelajaran guru dan media berjalan bersamaan
Dalam peranan media laboratorium bahasa, pola pembelajaran yang dapat
dipakai yaitu pola pembelajaran guru dan media berjalan bersamaan. Di pola
ini, peranan guru dan media laboratorium bahasa dapat berjalan bersamaan
satu sama lain. Berimbang dan tidak saling mendominasi satu sama lain.
• Pola pembelajaran kombinasi/ gabungan
Selain Pola pembelajaran diatas, dapat juga dipakai dalam pemanfaatan media
laboratorium bahasa ini adalah pola pembelajaran kombinasi/gabungan. Pada
pola ini, guru dapat menggabungkan beberapa pola pembelajaran yang sudah
di jelaskan di atas dalam satu pembelajaran didalam kelas.
b.
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Berikut akan dijelaskan kedudukan peranan media papan flannel dalam
pencapaian tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik :
1. KOGNITIF
Domain kognitif adalah kemampuan siswa dalam hal intelektual yaitu berpikir
dan memecahkan masalah. Berikut peranan media laboratorium bahasa dalam
mencapai tujuan kognitif :
-
Pengetahuan
Siswa dapat mengidentifikasi dan memperoleh informasi/ pengetahuan
dari materi yang diajarkan oleh guru melalui laboratorium bahasa.
-
Pemahaman
Siswa mendapatkan pemahaman materi pelajaran dari pembelajaran
melalui media laboratorium bahasa.
-
Aplikasi
Siswa mampu menerapkan makna yang terkandung dalam materi
pelajaran yang telah diajarkan melalui laboratorium bahasa.
-
Analisis
Siswa dapat menganalisis informasi atau nilai yang terkandung dalam
materi yang telah disampaikan oleh guru melalui laboratorium bahasa.
2. AFEKTIF
Domain afektif adalah kemampuan siswa untuk menilai mana yang salah dan
benar. Biasanya domain ini juga dapat dikaitkan dengan pengendalian emosi
seseorang. Berikut kedudukan media laboratorium bahasa dalam pencapaian
tujuan afektif :
o
Penerimaan
Pada aspek tujuan afektif penerimaan, kedudukan media laboratorium
bahasa dapat berupa pembelajaran bagi siswa untuk belajar menerima dan
patuh. Hal ini ditunjukan dengan kepatuhan siswa dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan media laboratorium bahasa sesuai dengan
instruksi dan petunjuk dari guru atau pendidik.
o
Pemberian Tanggapan
Media laboratorium bahasa juga dapat menstimulasi siswa melalui
pendengaran untuk belajar memberikan tanggapan. Hal ini karena
ketertarikan siswa terhadap variasi materi yang diberikan melalui media
tersebut. Penyajian materi melaui media laboratorium bahasa yang dibuat
menarik dan bervariasi juga menyenangkan bagi siswa dan membuat
siswa dengan sendirinya belajar memberi tanggapan dengan tepat.
o
Pengorganisasian
Pada penggunaan media laboratorium bahasa, siswa pun dituntut untuk
belajar mengorganisasikan materi yang berupa bacaan atau materi lainnya
supaya tertata dengan rapi.
3. PSIKOMOTORIK
Domain Psikomotorik merupakan kemampuan atau keterampilan dalam
melakukan sesuatu. Dalam pencapaian tujuan belajar yang sifatnya
kemampuan atau keterampilan, penggunaan media laboratorium bahasa
kurang tepat untuk mencapai pencapaian tujuan belajar psikomotorik. Hal
tersebut dikarenakan laboratorium bahsa kebanyakan hanya mengandalkan
pendengaran sebagai penyalur materi yang disampaikan oleh guru. Dengan
penggunaan laboratorium bahasa, maka secara tidak langsung keterampilan
dan kemampuan siswa akan terasah melalui materi yang ia dengarkan dan
materi tersebut akan diterapkannya untuk mengasah kemampuan serta
keterampilan siswa.
c.
Fungsi Media
Adapun beberapa fungsi dari media laboratorium bahasa dalam pembelajaran
adalah :
- Media Laboratorium Bahasa Sebagai Alat Bantu
Fungsi dari media laboratorium bahasa salah satunya dapat berfungsi sebagai
alat bantu guru dalam pembelajaran. Media tersebut dapat membantu guru
dalam menyajikan materi pembelajaran supaya lebih menarik, lebih efektif,
lebih efisien dan lebih bervariatif.
Namun, apabila fungsi laboratorium bahasa hanya sebagai alat bantu guru saja,
tentu tidak akan berpengaruh ketika melakukan pembelajaran tanpa
menggunakan laboratorium bahasa.
- Media Laboratorium Bahasa Sebagai Komponen Pembelajaran
Fungsi media laboratorium bahasa sebagai komponen pembelajaran berarti
ketika guru dan siswa melakukan proses belajar maka harus didukung dengan
media laboratorium bahasa. Karena jika tanpa menggunakan laboratorium
bahasa maka proses pembelajaran akan terganggu. Proses pembelajaran
tersebut tidak akan berjalan secara lancar tanpa menggunakan media tersebut.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media dalam hal ini berfungsi
untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran sama seperti komponen
lainnya (guru, siswa, metode, dll).
- Media Laboratorium Bahasa Sebagai Pembelajaran Individual
Media Laboratorium bahasa tidak dapat berfungsi sebagai pembelajaran
individual. Hal ini dikarenakan laboratorium bahasa dirancang untuk
pembelajaran di dalam kelas. Akan tetapi jika siswa ingin belajarar secara
individual bisa digantikan dengan alat yang hampir sama dengan yang ada di
dalam laboratorium bahasa seperti dengan menggunakan headphone dan
komputer. Lalu mengisiskan materi yang ingin dipelajari tersebut ke dalam
komputer yang akan dipakai. Siswa bisa memutar secara berulang-ulang
materi yang didengarkan. Dengan begitu, pembelajaran individual bisa
dijalankan dengan baik.
- Media Laboratorium Bahasa Sebagai Sarana Pembelajaran yang Umum
a. Listening. Siswa mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik
yang tersedia.
• Listening all. Semua siswa dapat
langsung diarahkan untuk mendengarkan
materi pelajaran yang diberikan oleh
guru pada salah satu Channel.
• Individu. Siswa dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok secara acak maupun
tetap (tergantung desain laboratorium
bahasa) kemudian setiap kelompok
dapat diarahkan untuk mendengarkan
maksimal 3 materi yang berbeda pada
setiap Channel.
• Student select. Siswa dapat memilih
sendiri materi pelajaran yang ingin
didengarkan dari 3 Channel yang tersedia
melalui panel siswa (tombol A, B atau C).
b. Conversation. Siswa melakukan berbagai jenis
percakapan.
• Pair Row dan Pair Coloumn. Siswa secara
berpasangan bercakap-cakap. Percakapan dapat
dilakukan dengan teman semeja atau teman di
belakang/depan meja.
• Fix Group. Siswa dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok. Ada
desain laboratorium bahasa yang
mengkelompokkan menjadi 2
kelompok saja ada yang lebih. Intinya
percakapan siswa dilakukan secara
berkelompok.
• Random Group. Anggota tiap
kelompok dipilih secara acak. Melalui
fungsi ini maka instruktur dapat lebih
mudah membagi siswa berdasarkan
tingkat kepandaian dan memindahkan
keanggotaan kelompok setiap saat.
c.
Attention. Instruktur menyampaikan materi atau pengumuman.
- Attention all. Instruktur menyampaikan pengumuman atau materi
pembelajaran kepada semua siswa dan
melalui speaker ruangan
• Attentioin channel. Instruktur
menyampaikan materi kepada siswa
yang berada pada kelompok tertentu.
d.
Monitoring. Instruktur menjalankan fungsi pengawasan terhadap
kegiatan siswa.
• Monitoring Channel.
Instruktur memperhatikan
percakapan sekelompok siswa
digrup tertentu.
• Monitoring Individual.
Instruktur memperhatikan
pembicaraan seorang siswa
secara khusus. Baik ketika
siswa tersebut berada dalam kelompok atau saat sedang berpasangan.
e.
Intercom. Siswa dapat melakukan panggilan untuk percakapan dengan
guru demikian pula sebaliknya.
• Intercom Group. Instruktur
melakukan percakapan
dengan kelompok siswa yang
dihubungi.
• Intercom Individu. Seorang
siswa menghubungi instruktur
untuk melakukan percakapan dengannya.
f.
Text to Speech. Guru dapat menuliskan text dalam bahasa Inggris untuk
secara otomatis diucapkan dalam bahasa Inggris oleh Komputer .
Pengucapan text dapat diatur kecepatan dan jenis suaranya.
g. Multimedia Control. Perangkat lunak juga menyediakan kendali khusus
untuk operasional file-file audio/video yang dapat digunakan untuk
memberikan pelajaran khusus berbasis multimedia.
h. Audio Record. Guru dapat merekam suara dalam bentuk file-file audio
untuk keperluan soal, pengumuman atau hal-hal lain yang membutuhkan
file audio.
i. Audio Control. Guru dapat mengatur materi pelajaran atau suara apa
yang masuk melalui empat Channel suara yang ada.
j. Database. Setiap kelas yang akan menggunakan Laboratorium Bahasa
harus diisikan database-nya terlebih dahulu dalam komputer. Di mulai
dari Nama Kelas, Tahun Ajaran dan Semester yang berlaku, Nama siswa
beserta nama panggilannya, Nomor induk serta Nomor meja yang
ditempati oleh siswa sebagai identitasnya. Jadi setiap kelas akan memiliki
databasenya sendiri-sendiri.
II.
PEMILIHAN
a. Prinsip Pemilihan
- Adanya Kejelasan Tujuan Pemilihan
Maksudnya adalah adanya kejelasan mengenai maksud dan
tujuan pemilihan media. Tujuan pemilihan media harus
dihubungkan dengan tujuan penggunaan dan pemanfaatan media.
Sebelum guru memilih dan memanfaatkan media laboratorium
bahasa, guru juga harus mengetahui tentang tujuan pemilihan
media tersebut. Mengapa memilih laboratorium bahasa? Apa
tujuannya? Seluruhnya harus jelas dan dipahami secara benar oleh
guru.
-
Adanya Familiaritas Media
Adalah seberapa akrabnya media tersebut baik dengan guru
maupun siswa. Terutama dengan guru, dalam pemilihan media
pembelajaran harus mengenal betul terhadap media yang akan
dipilih. Karena setiap jenis media mempunyai sifat dan
karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Jadi,guru harus mempertimbangkan apakah laboratorium
bahasa sudah familiar dengan guru? Apakah guru paham betul
tentang penggunaan alat-alat pada laboratorium bahasa? Dan lain
sebagainya.
-
Ada sejumlah Media Yang Diperbandingkan
Dalam pemilihan media pembelajaran sebaiknya terdapat
media pembelajaran lain yang diperbandingkan atau dipilih.
Karena pada hakikatnya pemilihan media adalah proses
pengambilan keputusan untuk menetapkan media yang paling
cocok dipakai untuk menetapkan media yang diperbandingkan.
Begitu juga jika jenis media yang diperbandingkan terbatas maka
jenis media yang ditetapkan untuk dipergunakan juga terbatas apa
adanya.
Sebelum memilih media laboratorium bahasa untuk
pembelajaran, seharusnya dalam pemilihan ada sejumlah media –
media lain yang diperbandingkan terlebih dahulu dengan
laboratorium bahasa. Kemudian media yang terbaiklah yang
diambil dan dipakai dalam pembelajaran.
-
Adanya Norma Yang Akan Dipakai Dan Dikenakan Dalam Proses
Pemilihan
Prinsip ini merupakan hal terpenting dalam proses pemilihan.
Sejumlah norma yang dikembangkan harus disesuaikan dengan
keterbatasan kondisi setempat mulai dari tujuan yang ingin dicapai,
fasilitas, tenaga maupun dana, dampak, kemudahan yang
diperolehnya serta efisiensi dan efektifitasnya.
Pertimbangan memilih media pembelajaran laboratorium
bahasa, harus sesuai dengan norma yang akan dipakai dan
dikenakan ketika proses pemilihan media.
b. Kriteria Pemilihan
Berikut beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran :
1. Tujuan Pembelajaran
Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Atas dasar ini mungkin
ada beberapa alternatif media yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan
tertentu.
2. Efektifitas Media
Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang dianggap
paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Siswa (Sasaran Didik Atau Pebelajar)
Dalam hal ini guru dituntuk untuk lebih selektif dalam memilih media
dikarenakan ini berhubungan langsung dengan siswa. Apakah media yang
dipilih sesuai dengan kemampuan, perbendaharaan pengetahuan dan
menarik perhatian siswa? Digunakan untuk siapa? Apakah untuk
kelompok kecil, kelas atau massal? Untuk kegiatan belajar tatap muka atau
jarak jauh?
4. Ketersediaan
Sebelum menentukan media yang akan dipakai sebaiknya guru mengetahui
apakah media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalau belum, apakah
media itu dapat diperoleh dengan mudah?
5. Kualitas Teknis
Media yang akan dipakai perlu diketahui dahulu Apakah media yang
dipilih itu kualitasnya baik? Bagaimana keadaan daya tahan media yang
dipilih itu?
6. Biaya Pengadaan
Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah tersedia biaya
untuk itu? Apakah biaya yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan
penggunaanya? Adakah kemungkinan media lain yang sejenis yang
mungkin lebih murah, tapi memiliki efektifitas yang setara?
7. Keadaan Lingkungan
Keadaan lingkungan juga harus diperhatikan apakah sesuai dengan
pembelajaran yang akan digunakan. Apabila media yang digunakan tidak
cocok dengan lingkungan, maka keefektifitasan dari media tersebut juga
akan berkurang.
III.
8. Luasnya Jangkauan Yang Ingin Dilayani
Hal ini terkait kemampuan distributif media. Seberapa luas jangkauan
yang harus mendapatkan informasi dari media. Hal ini pun harus
dipertimbangkan.
A. PENGGUNAAN
Dalam menggunakan media pembelajaran, perlu kiranya melihat prinsip
penggunaanya agar dapat dimanfaatkan secara maksimal, berikut prinsip
penggunaan media :
Prinsip umum :
1. Tidak ada media yang dapat memenuhi semua tujuan pembelajaran. Media
hanya dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu.
2. Media adalah bagian integral dalam pembelajaran bukan berarti hanya alat
bantu ajar saja tapi ikut andil dalam mensukseskan tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
3. Sasaran akhir penggunaan media jenis apapun adalah untuk memudahkan
belajar peserta didik. Acuan utama dalam pemilihan dan penggunaan media
adalah memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik.
4.
5.
6.
7.
Media belajar bukanlah suatu media penghibur dalam kegiatan belajar
mengajar namun dalam penggunaanya memiliki tujuan yang melekat
bersama materi yang disampaikan kepada peserta didik.
Pemilihan media haruslah objektif tidak berdasarkan kesenangan pribadi.
Penggunaan beberapa media sekaligus akan membingungkan peserta didik.
Tidak semua media dapat disatukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Harus disesuaikan penggunaanya baik untuk mencapai tujuan pembelajaran
maupun teknis penggunaan dan pemanfaatannya dalam pembelajaran.
Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan dan
keabstrakannya saja.
Prinsip khusus:
1. Keterampilan guru mengoperasikan media.
Guru harus mampu mengoperasikan media dalam kegiatan pembelajaran.
2. Kesiapan penggunaan media.
Segalanya butuh persiapan termasuk pembelajaran. Ketika menggunakan
media apapun, maka guru harus melakukan persiapan untuk menyesuaikan
media dengan materi yang akan disampaikan. Selain itu, metode
penyampaian materi harus menyesuaikan dengan media yang digunakan.
a. Prosedur Penggunaan Media :
Sebelum
1. Persiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan seperti rekaman suatu
pembelajaran harus sudah ada dalam komputer.
2. Persiapkan dan cek alat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
seperti headphone, komputer, dll.
3. Jika terjadi kerusakan atau alat yang akan digunakan tidak dapat dipakai
maka guru harus menyiapkan cadangan alat atau guru haru mengajar
secara manual seperti hanya menggunakan speaker.
4. Tata letak meja dan perlengkapan lain yang digunakan siswa maupun guru
harus ditata senyaman mungkin dan seefektif mungkin untuk pembelajaran
agar siswa maupun guru merasa nyaman dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran di dalam kelas.
5. Periksa kembali apakah alat dan materi pembelajaran siap digunakan
dalam proses belajar mengajar.
Selama
1. Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media berlangsung,
hendaknya dijaga agar suasana tetap nyaman. Keadaan tenang tidak
berarti pebelajar harus duduk diam, yang penting perhatian pebelajar tetap
terjaga.
2. Pada waktu mengajar atau menerangkan, guru harus membuat suasana
belajar terasa nyaman serta akan lebih baik lagi jika guru juga ikut
melibatkan siswa dalam pengoperasian media agar siswa juga aktif dalam
pembelajaran.
3. Misalnya dalam proses pembelajaran pengajar masih perlu menambahkan
penjelasan yang harus ditulis dipapan tulis atau di transparansi, usahakan
agar pebelajar tidak terhalang oleh posisi berdiri pengajar. Di samping itu,
pengajar jangan sampai terlampau lama membelakangi pebelajar,
sehingga kelas kacau karena perhatian pengajar berkurang.
Sesudah
1. Mintalah siswa untuk menanyakan berbagai hal yang belum jelas yang
berhubungan dengan materi pembelajaran yang baru saja mereka terima.
2. Jika sudah guru bergantian memberikan pertanyaan kepada siswa nya
untuk menguji apakah siswa tersebut telah paham atau belum dengan
materi yang diujikan.
3. Jika seluruh pertanyaan sudah berhasil dijawab siswa, maka guru atau
pendidik perlu menambahkan jawabannya lagi agar jelas atau juga bisa
tidak perlu menjawabnya lagi dan guru bisa menarik kesimpulan dari
materi yang telah terlaksana.
B. PEMANFAATAN MEDIA
a. Prinsip Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Media pembelajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
Dengan memanfaatkan media laboratorium bahasa untuk pembelajaran
diharapkan semua siswa dapat memberikan respon balikan terhadap apa
yang telah didapatkannya selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Media apapun yang digunakan sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar peserta didik agar lebih mengerti apa yang akan
diterangkan oleh guru.
3. Dalam pemanfaatan media yang dipilih harus obyektif, yaitu berdasarkan
pada tujuan pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi staf
pengajar dan berorientasi pada siswa yang belajar, artinya dimanfaatkan
dan dipilih untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa.
4. Media pembelajaran tersebut merupakan perantara dalam proses
pembelajaran siswa. Media laboratorium bahasa ini haruslah menjadi
media yang bisa menghubungkan proses pembelajaran antara guru dan
siswa.
5. Dalam pemanfaatan media pembelajaran harus diperhatikan gaya
belajarnya, media pembelajaran apa yang cocok untuk gaya belajar siswa
yang ada.
b. Prosedur Pemanfaatan
* Sebelum
Guru mengenalkan tentang materi yang akan disampaikan, guru juga
menanyakan tentang materi yang akan disampaikan kepada siswa dengan
tujuan untuk memancing minat siswa.
* Selama
Guru Menyampaikan materi yang akan disampaikan dengan bantuan
alat-alat yang ada pada laboratorium bahasa. Menerangkan isi materi
dengan metode listening dan reading yang telah disiapkan sebelumnya.
Guru atau pun peserta didik harus berdisiplin waktu, agar jadwal kegiatan
belajar yang telah ditetapkan berlangsung dengan efektif & efisien.
* Sesudah
Pada langkah ini kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media
laboratorium bahasa harus dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan
pembelajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh
media laboratorium bahasa sebagai alat bantu dapat menunjang
keberhasilan proses belajar siswa yang diterapkan dalam pembelajaran.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk proses belajar berikutnya.
IV.
TREATMENT (RPP)
a. Identitas
Tingkat Sekolah
: Sekolah Menengah Pertama
Kelas/semester
: VII / semester I
Mata pelajaran
: Bahasa Indonesia
Pokok Materi
: Memparafrasekan Puisi
Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase
Kompetensi Dasar
: Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap
memperhatikan makna puisi.
b. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Membedakan puisi dengan prosa.
2. Membaca puisi dengan baik dan benar.
3. Menjelaskan amanat yang terkandung dalam puisi.
4. Mengubah puisi kedalam bentuk prosa
5. Menceritakan kembali puisi yang telah diparafrasekan dengan bahasa
sendiri
c. Kegiatan Pembelajaran
1. Awal
- Guru memberi salam dan menyapa siswa.
- Guru membuka pelajaran dengan mengingat materi pada pelajaran
sebelumnya.
- Guru menyampaikan motivasi kepada siswa tentang manfaat
mempelajari materi memparafrasekan puisi.
- Guru menyiapkan materi pelajaran Bahasa Indonesia yang akan
disampaikan.
- Guru menyiapkan media yang akan dipergunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Inti
- Guru menerangkan sedikit tentang materi tentang memparafrasekan
puisi.
- Guru menerangkan materi dengan menggunakan media tentang
memparafrasekan puisi.
- Guru meminta partisipasi siswa dalam pembelajaran agar materi lebih
bermakna kepada masyarakat.
- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat
pernyataan tentang materi pada puisi yang telah diputaran.
- Guru membuat kesimpulan dari beberapa pernyataan siswa.
3. Kegiatan Akhir
-
-
Guru mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang
diberikan dengan memberikan soal-soal yang dikerjakan secara
individu.
Guru memotivasi siswa untuk semangat belajar.
Guru menutup pelajaran dengan salam.
Download