penghijauan di das kalikonto

advertisement
PENGHIJAUAN DI DAS KALIKONTO
Kesuburan Tanah di Sistem Agroforestri
Pascaerupsi Gunung Kelud
Kurniatun Hairiah, Didik Suprayogo, Mega Apriyanti,
Yudhistira Wharta Wahyudi dan Nurul Qhomariyah
Email: [email protected]
UB-Malang
Kegiatan penelitian ini dapat terlaksana berkat dukungan dana dari DIRJEN DIKTI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui DIPA Universitas Brawijaya Nomor :
DIPA-023.04.2.414989/2013
Penghijauan di DAS Brantas
Hulu th 2010
Erupsi Gn. Kelud
Penyebab
Tanaman
KBR
Seresah
ABU VULKAN
KIMIA TANAH: FISIKA TANAH:
S dan Si tinggi
BI, Infiltrasi
Faktor
Kanopi
1
pH tanah
rendah
Layanan
lingkungan
Proses
Ketersediaan
P rendah
3
BIOLOGI TANAH:
Diversitas dan
populasi cacing
tanah
2
Kelembaban
Tanah rendah
Dekomposisi BO
Ketersediaan hara
4
Tujuan
Mengevaluasi dampak erupsi Gn. Kelud
 Fisika tanah (infiltrasi tanah),
 Kimia tanah (pH, P tersedia),
 Biologi tanah (kerapatan cacing tanah)
Agroforestri– bibit asal KBR
AF-Kakao
AF-sengon
AF-nangka
Pelaksanaan
 Survey lapangan pada
April-Agustus 2014 (6
bulan setelah erupsi
Gn Kelud),
o Desa KBR : Desa
Waturejo Kec. Ngantang
(+Abu) dan di Desa
Wonosari Kec. Wonosari
(-Abu)
 (AF)-Kakao, AFSengon, dan AFNangka,
 Ulangan 5x
Pengukuran
Pengukuran infiltrasi tanah
pH tanah, P (Bray2)
Kerapatan cacing tanah lapisan
Ketebalan abu vulkan dalam profil organic, 0-10, 10-20, 20-30 cm
Laju Infiltrasi
160
140
Infiltrasi
di lokasi
+Abu dan
Laju
infiltrasi
(+Abu)
< -Abu
(-Abu)
• Konduktivitas hidrolik (K): 2,69 dan 3,10 cm
jam-1
• Sorptivity (s):
2,89 cm jam-1 dan 4,68 cm jam-1
• Menit ke 18 terjadi penyumbatan pori tanah
Laju infiltrasi (cm jam-1)
+abu
120
100
80
-abu
60
40
-Abu
20
+Abu
0
0.0
0.5
Menit 18
1.0
Waktu (jam)
1.5
2.0
2.5
Kimia tanah
pH tanah 5,4 (-Abu)  5,1
P tersedia: 0,28 mgkg-1 (-Abu)  0,81 mgkg-1 (+Abu)
meningkat 3 - 5x
P-Bray2
5.6
6.0
5.4
5.0
P-Bray2, mg kg-1
pH tanah
pH tanah
5.2
5.0
4.8
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
4.6
Kakao Sengon Nangka
Kakao Sengon Nangka
(+Abu)
(+Abu)
(-Abu)
(-Abu)
Kerapatan Cacing Tanah
0-10 cm
100
80
60
40
20
+ Abu
- Abu
Nangka
Sengon
Kakao
Nangka
Sengon
0
20-30 cm
Biomassa/Populasi, g/ekor
10-20 cm
120
Kakao
Jumlah cacing, ekor m-2
20-30 cm
10-20 cm
0-10 cm
7
6
5
4
3
2
1
0
+ Abu - Abu + Abu - Abu + Abu - Abu
Kakao
Sengon
Populasi cacing tanah di (+Abu) > di (-Abu), namun
ukuran cacing tanah (B/J) lebih kecil
Nangka
Upaya Reklamasi Lahan Pascaerupsi Gunung Kelud
Toposequen Timur Laut, Desa Kutut, Kecamatan Ngantang
2015
18 bulan setelah erupsi
Deposit dan re-deposit material vulkanik
Upaya reklamasi lahan oleh petani
Parasponia andersonii
Non-legume bernodul, memfiksasi N2,
perakaran dalam?, produksi seresah?
Soil
Biotech
Kesimpulan
Masukan abu vulkan dalam lahan Agroforestri menyebabkan
1. FISIKA TANAH: Infiltrasi (0-10 cm) menjadi lebih lambat,
rata-rata 3,10 cm jam-1 (-Abu) menjadi 2,69 cm jam-1
(+Abu).
2. KIMIA TANAH: pH tanah menurun dari 5,4 (-Abu)
menjadi 5,1, kadar P tersedia meningkat 3 - 5x bila
dibandingkan di (–Abu), masing-masing 0,81 mgkg-1
(+Abu) dan 0,28 mgkg-1 (-Abu)
3. BIOLOGI TANAH: Populasi (J) dan biomasa (B) cacing
tanah di tanah (+Abu) > di (-Abu), namun ukuran cacing
tanah (B/J) lebih kecil
berhubungan lebih erat dengan banyaknya partikel pasir abu
vulkan dari pada dengan BOT
Ucapan trimakasih
 Kegiatan penelitian ini dapat terlaksana berkat dukungan
dana dari DIRJEN DIKTI Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui DIPA Universitas Brawijaya Nomor : DIPA023.04.2.414989/2013
Penyebab
Seresa
h
Kano
pi
Layana Proses
n
lingkun
g-an
Faktor
Tanam
an KBR
Penghijauan
ABU VULKAN
KIMIA
TANAH:
S dan Si
pH
tanah
tinggi
rendah
Ketersedia
an P
rendah 3
Ketersediaan
FISIKA
TANAH:
BI tinggi,
Infiltrasi
1
rendah
Erupsi Gn.
Kelud
BIOLOGI
TANAH:
populasi
cacing 2tanah
Kelembaba
n Tanah
rendah
Dekomposisi
BO
4
Download