PENERAPAN SISTEM SINGLE WINDOW DI BATAM BOKS

advertisement
BOKS - IV
PENERAPAN SISTEM SINGLE WINDOW DI BATAM
Dalam rangka meningkatkan kegiatan perdagangan lintas batas, maka negara-negara di
ASEAN sepakat untuk membentuk ASEAN Single Window (ASW), dimana Indonesia
termasuk pencetus di samping 5 negara lain yaitu: Brunai Darussalam, Malaysia, Filipina,
Thailand dan Singapura. Disamping itu, 4 negara lain di ASEAN yaitu Kamboja, Laos,
Myanmar, dan Vietnam sebagai pengikut. Karena itu masing-masing negara diberi batas
waktu hingga 2012 untuk menerapkan Single Window yang di tingkat negara disebut
National Single Window. Sementara negara-negara pencetus deadline nya hingga tahun 2008.
Untuk itu, Indonesia menetapkan Pelabuhan Batu Ampar di Batam sebagai pilot project
sistem Single Window, yang secara resmi sistem tersebut diberlakukan pada 29 Desember 200
yang disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Hatta Radjasa. Dalam sistem Indonesia
National System Window (INSW) maka sistem kerja instansi-instansi yang terkait dalam
proses ekspor dan impor seperti Ditjen Perdagangan, Ditjen Pajak, Karantina (Ditjen
Imigrasi), dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan terintegrasi di jaringan
elektronik yang dikembangkan Bea dan Cukai sebagai Lead Agency. Namun integrasi sistem
tersebut membutuhkan kesepakatan-kesepakatan antar berbagai instansi terkait. Hal inilah
yang masih dicari dalam tahapan pelaksanaan INSW di Batam.
Penerapan sistem jaringan internet di Pelabuhan Batu Ampar mulai diberlakukan sejak 1
Desember 2006 bersamaan dengan penerapan dokumen tunggal untuk proses kargo klirens.
Dokumen tunggal yang disebut dengan Pemberitahuan Pabean Single Administrative
Document (PPSAD) itu menggantikan tiga dokumen yaitu pemberitahuan impor (BC 2.0),
pemberitahuan ekspor (BC 3.0), dan dokumen ke kawasan berikat (BC 2.3).
Pemberlakuan sistem national window ini diperkirakan dapat memberikan keuntungan bagi
pemerintah maupun bagi pengusaha dan pedagang, antara lain:
-
Keuntungan Bagi Pemerintah
sumber daya lebih efektif dan efisien
tepat dan seringkali meningkatkan
pemasukan)
meningkatkan kepatuhan pedagang
meningkatkan keamanan
meningkatkan
integritas
dan
transparansi
-
Keuntungan Bagi Pedagang
lebih hemat biaya akibat berkurangnya
keterlambatan
proses klirens dan pelepasan yang lebih cepat
penjelasan dan penerapan peraturan yang lebih
bisa diprediksi
pengerahan sumber daya yang lebih efektif dan
efisien
lebih transparan.
9
Download