lingkungan, pencemaran lingkungan dan solusi

advertisement
MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR
LINGKUNGAN, PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN
SOLUSI PERMASALAHANNYA
HABIBI
HABIBI
M.ARDIAN
M.ARDIAN
LEONDA
LEONDA
YUNIEKA
YUNIEKA
PUTRI
PUTRI
DEVI
DEVI
YULIANTY
YULIANTY
PENDIDIKAN FISIKA NON REGULER 2007
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010
LINGKUNGAN, PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN SOLUSI
PERMASALAHANNYA
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau organism.
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk
individual maupun kuminitas pada tempat tertentu.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh
kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk
dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan,
sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan
struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai
kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah
lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat
menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan
lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik,
menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan
diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran
bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi,
baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia.
Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena
pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan
dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:
1. Pencemaran tanah
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran air
Perubahan keadaan bahan kimia yang tersebar dalam ketiga medium fisik lingkungan ini, baik
secara langsung maupun tidak dapat akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup manusia
dan mahluk hidup lainnya. Pengaruh ini dapat terjadi dalam penggunaan: Medium air, untuk
keperluan minum, memasak, sebagai pembersih, untuk keperluan industri dan pertanian.
Medium tanah, untuk pertanian, tempat rekreasi, tempat olah raga, tempat tinggal dan
sebagainya. Medium udara, semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas, tanpa
udara di bumi ini tidak akan ada kehidupan.
Bahan kimia ada yang diperlukan untuk kehidupan harus dalam jumlah besar, sehingga kalau
kekurangan akan menimbulkan masalah. Ada juga bahan kimia yang pada jumlah kecil
diperlukan dalam kehidupan dan bila jumlah berlebihan akan menimbulkan pencemaran. Bahan
kimia yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan itulah yang disebut bahan pencemar
atau zat-zat pemcemar.
Seperti diuraikan di atas bahwa pencemaran lingkungan bukan merupakan masalah baru,
melainkan sejak ada kehidupan di dunia ini, masalah pencemaran lingkungan sudah ada. Proses
penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah mati) oleh bakteri
mengurai dapat menghasilkan gas-gas beracun dan mengganggu kesejahteraan makhluk hidup.
Debu-debu atau partikel-partikel zat yang berterbangan di udara juga dapat menimbulkan
pencemaran, iritasi mata, sakit kerongkongan, sakit kulit, dan sebagainya. Di dalam lingkungan
hidup kita ini banyak bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan kehadirannya sampai kadar
tertentu. Sebagian bahan kimia diperlukan dalam jumlah yang besar, sebagian lagi hanya
diperlukan sedikit saja, tetapi bila digunakan lebih banyak akan mengganggu kesehatan bahkan
jiwa makhluk hidup.
Matahari merupakan sumber energi yang sangat diperlukan untuk kehidupan, sangat diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman dan berguna bagi manusia. Tetapi energi matahari dengan intensitas
cukup tinggi dapat menganggu kesehatan, mata menjadi sakit, makhluk hidup bisa mati tersengat
energi matahari dengan intensitas yang tinggi. Api sangat bermanfaat bagi kehidupan, untuk
memasak, untuk penerangan, penghangat ruangan dan masih banyak lagi, tetapi bila kehadiran
api ini tidak terkontrol dapat merusak dan membahayakan kehidupan. Lapisan ozon di luar
stratofer dapat melindungi makhluk hidup dari bahaya radiasi sinar ultra violet matahari, tetapi
bila ozon ada dalam atmosfer dapat mematikan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Uraian sebelumnya telah Anda ketahui bahwa bahan kimia yang tersebar dalam lingkungan fisik
ini ada yang bermanfaat dan sangat diperlukan kehadirannya dalam jumlah sebanyak mungkin,
ada yang berguna dalam kadar tertentu ada pula yang betul-betul bersifat sebagai racun dan
berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan
terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan
pencemar. Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:
1. Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
2. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:

Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.

Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.

Proses-proses dalam pabrik.

Sisa-sisa buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut di atas.
Pencemaran lingkungan ini sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia, tetapi
baru abad 20 pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada
semua kalangan masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan secara serius.
Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatan
manusia meliputi;

Faktor Industrialisasi

Faktor Urbanisasi

Faktor Kepadatan Penduduk

Faktor Cara Hidup

Faktor Perkembangan Ekonomi
Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi,
maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak
dapat dihindari.
Contoh-contoh faktor-faktor yang sangat mengganggu lingkungan hidup antara lain:
1. Faktor Industrialisasi
o
Pertambangan,
transportasi,
penyulingan
dan pengolahan
bahan
hingga
menghasilkan barang yang dapat digunakan.
o
Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk
menghasilkan energi.
o
Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses
di atas.
2. Faktor Urbanisasi
o
Pembukaan
transportasi.
hutan
untuk
perkampungan,
industri
dan
sistem
o
Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil?samping
selama proses-proses di atas.
3. Faktor Kepadatan Penduduk
o
Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
o
Meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan energi.
o
Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup.
4. Faktor Cara Hidup
o
Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma.
o
Tuntutan akan kemewahan.
o
Pemborosan energi.
5. Faktor Perkembangan Ekonomi
o
Meningkatnya penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan.
o
Meningkatnya sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barang-barang
kepentingan dalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemar.
Tabel 1
AKTIVITAS MANUSIA DAN HASIL SAMPING YANG DITIMBULKAN
Jenis Aktivitas
Hasil Samping yang ditimbulkan
1
Rumah Tangga
Pembuangan kotoran, air kotoran Sampah Pencemaran udara
Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain
2
Transportasi
Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran Suara
Kecelakaan, Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lain-lain
3
Industri dan Pabrik
Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran tanah
Sampah/sisa-sisa sebagai buangan, Pencemaran panas
Suara/kebisingan, Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
Pencemaran udara karena debu, Pencemaran air,
4
Pertambangan
5
Pertanian
Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan tanah, dan lainlain.
Pencemaran Air, Pencemaran tanah, Buangan kotoran, Kebutuhan
tanah, dan lain-lain.
Tabel 2
SUMBER ENERGI DAN PENGARUHNYA
No
Sumber Energi
Pengaruh pada lingkungan
Pertambangan
1
Energi Matahari
bahan-bahan galian
Pemanfaatan tempat tinggal
Pertambangan
2
Batubara
Pencemaran udara karena pembakaran
Pencemaran panas
Pencemaran udara karena pembakaran
3
Minyak Bumi
Pencemaran air
Gas Alam
4
Pencemaran udara karena pembakaran
Pencemaran udara karena radiasi
Nuklir
5
Pemcemaran panas
Penumpukan sisa buangan
Penggunaan tanah
Biomass
6
Pencemaran udara
PENCEMARAN TANAH DAN REMEDIASI TANAH
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait
pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf
otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika
efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan
dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhlukmakhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan onsite adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisahpisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila
tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun
demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih
diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secara
alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan
tindakan penanggulangan.
Langkah Penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap
pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar
tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat.
Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan
terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan
penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak)
dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur
ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan
bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu,
kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih
banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapislapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan
banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan
bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka
tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
PENCEMARAN UDARA
Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil
merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang dapat
menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor ozon yang semuanya merupakan
polutan berbahaya. Sedangkan fine PM (<2,5 μm) dan ultrafine (<0,1 μm) berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan dapat dengan mudah terdeposit dalam unit terkecil saluran
napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini
juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut terhadap kesehatan sehingga WHO dan juga
US Environmental Protection Agency menetapkan standar PM dan polutan lain untuk digunakan
sebagai dasar referensi.
Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum
Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya di
udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan host (individu) yang bersangkutan
(misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit jantung-pembuluh
darah dan pernapasan, serta penderita diabetes melitus). Pajanan polutan udara dapat mengenai
bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja.
Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit:
• Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
• Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
• Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang
bekerja dalam tubuh.
Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan
Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di
dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan
tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang
membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit
paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular/jantung dan diabetes
Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia
dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka
pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi
pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma,
bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang
tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.
NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari
pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan
pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner
(jantung dan paru) .
PENCEMARAN AIR
Karakteristik air bersih, jika ditinjau
Secara umum : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
Secara fisik
: Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Secara kimia :
A. PH netral (bukan asam/basa)
B. Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya.
C. Parameter-parameter seperti BOD, COD,DO, TS,TSS dan konductiviti memenuhi aturan
pemerintah setempat
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam
air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Pencemaran air adalah masuknya atau di
masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya
Sumber pencemaran air yang paling umum adalah :
– Limbah Pemukiman
– Limbah Pertanian
– Limbah Industri
Limbah Pemukiman
•
Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
•
Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air
sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan
oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan
Limbah Pertanian
•
pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk
mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan
eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak
seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
•
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika
terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan
sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya
Limbah Industri
Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun.
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan
kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.
Sumber Limbah Cair
•
Limbah cair domestik terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan pusat
perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit, tempat” umum, lalu lintas, dll.
BOD5 (biological oxygen dmand)
•
Limbah Cair Industri adalah limbah yg berasal dari induatri. Sifat-sifat air limbah industri
relative bervariasi tergantung dari bahan baku yg di gunakan, pemakaian air dalam
proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses produksi.
•
Limbah Cair Pertanian berasal dari buangan air irigasi yg disalurkan kembali ke saluran
drainase atau meresap ke dalam tanah. Limbah ini akan mempengruhi tingkat kekeruhan
BOD5, COD ,pH . tetapi juga kadar unsure N, P, dan pestisida, insektisida
•
Limbah Pertambangan berasal dari buangan pemrosesan yang terjadi diarea
pertambangan misalnya tambang emas. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat
kekeruhan BOD5,COD,pH, tetapi juga kadar kimia yg digunakan dalam proses
penambangan.
Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah
aliran limbah cair yang dihasilkan.
•
Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yg
diukur antara lain sebagai berikut:
•
Parameter fisik berupa padatan (partikel padat) yg ada dalam air (padatan total,padatan
tersuspensi dan padatan terlarut) ;warna;bau dan temperature
•
Parameter kimia selain berupa kadar BOD5,COD, dan TOC yang menggambarkan kadar
bahan organik dalam limbah, juga senyawa yg terkait dengan anomia bebas, nitrogen
organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam
berat (Fe,Al,Mn dan Pb), dan gas (H2O,CO2,O2, dan CH4)
•
Parameter biologis juga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per
millimeter dalam air limbah yg belum diolah. Jenis bakteri yg diukur adalah bakteri
golongn Coli..
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam :
1. Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen
2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
3. Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup
4. Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit
•
Dampak tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan mencemari
air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai
peruntukkannya.
Akibat dari pencemaran air adalah:

air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan maka
diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian &
pemeliharaan sungai.

air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
•
Dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia.
Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia. Pengaruh langsung terhadap kesehatan,
umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi
sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit.
•
Dampak tehadap fungsi sungai.
Adanya air limbah yang masuk ke dalam saluran drainase atau sungai akan mencemari
air sungai tersebut. Pencemaran air mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai
peruntukkannya.
•
Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.
Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan
banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di
dalam air tersebut.
CARA PENCEGAHANNYA
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Penanggulangan limbah industri
3. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Proses Pembersihan Diri dalam Air Sungai
•
Apabila kualitas air sungai telah kembali ke kondisi semula yaitu sebelum terjadinya
pencemaran air, maka di katakan bahwa sungai telah melakukan proses pembersihan diri.
•
Proses pembersihan atau pemulihan diri air sungai adalah proses penguraian bahan
organik, maupun kontaminan lainnya yang ada di dalamnya secara alamiah melalui
proses fisik, kimia, & biologis..
•
Proses pemulihan diri ada beberapa proses yaitu : proses pengenceran, pengendapan,
penyaringan, kimiawi dan biokimia.
•
Proses pengenceran : Proses terjadinya pengurangan kadar kontaminan dalam air karena
adanya penambahan jumlah air di dalamnya.
•
Proses pengendapan : mengendapnya partikel padatan yang ada dalam air sungai karena
gaya gravitasi bumi.
•
Proses kimia yang terjadi biasanya di sebabkan karena adanya reaksi oksidasi, reduksi
dari senyawa kimia yang ada dalam sungai. Reaksi ini menghasilkan senyawa kimia yang
stabil dan tidak membahayakan lingkungan.
•
Proses penguraian bahan organik ini memerlukan oksigen terlarut dan mikroorganisme
. Oksigen terlarut tersebut karena di manfaatkan untuk menguraikan bahan organik, maka
kadar oksigen tersebut akan berkurang.
Dengan demikian melalui proses pengenceran, pengendapan, oksidasi reduksi, biokimia dan
penyaringan, Kadar kontaminan dalam air sungai dapat menurun. Kondisi ini di sebut daya
pembersihan diri sungai
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
2. http://madja.wordpress.com/2007/12/20/pencemaran-tanah/
3.. http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-tanah.html
4.Hasil Diskusi Nasional mengenai pencemaran udara di UNDIP, semarang 2010
5. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/penanggulanganterhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-limbah/
Download