Jenis Pencemaran Tanah

advertisement
PEMBUKAAN
Sebagaimana udara dan air, tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita. Tanah
berperan penting dalam pertumbuhan mahluk hidup, memelihara ekosistem, dan memelihara
siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak
memenuhi syarat (ilegal dumping), kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komersial,
atau kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, yang kemudian tumpah
ke permukaan tanah.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.
Remediasi
Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan
remediasi, hal yang perlu diketahui:
1. Jenis pencemar (organic atau anorganik), terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak,
2. Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut,
3. Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan Fosfat (P),
4. Jenis tanah,
5. Kondisi tanah (basah, kering),
6. Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut,
7. Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
Remediasi On-site dan Off-site
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :
1. stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien,
pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dsb
2. inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang
memiliki kemampuan biotransformasi khusus
3. penerapan immobilized enzymes
4. penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah
pencemar.
Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K),
perbandingan C : N kurang dari 30:1, dan ketersediaan oksigen.
Kelas Zat Kimia
Kelas zat kimia yang sering diolah dengan bioremediasi
Kelas dan Jenis Bahan Kimia:













Fuel hydrocarbons: Benzene, Toluene
PAH’s (Polychlorinated aromatic hydrocarbons) : Creosote
PCB’s (Polychlorinated biphenyls): Aroclor
Chlorinated solvents: TCE (Trichloroethylene)
Chlorinated aromatic compounds: Chlorobenzene
Chlorophenols: Pentachlorophenol
Nonhalogenated phenolics: 2-Methylphenol
Pesticides: 2,4-D, Atrazine
Explosives: TNT (2,4,6-Trinitrotuluene)
Nitrogen heterocyclics: Pyridine
Radionuclides: Plutonium
Anions: Nitrate
Metals: Lead
Referensi :
Virginia Technology
Download