Skala ekonomi - WordPress.com

advertisement
NAMA
:MERISA NUR KUMALASARI
NIM
:120231100096
PRODI
:EKONOMI PEMBANGUNAN
TUGAS
:EKONOMI INDUSTRI
“ESSAI SKALA EKONOMI”
Economic of Scale
Ekonomi skala merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu
perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output). Skala
ekonomi (economies of scale) menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat dari
ekspansi aktivitas operasional dalam sebuah perusahaan dan merupakan salah satu cara untuk
meraih keunggulan biaya rendah (low cost advantage) demi menciptakan keunggulan
bersaing. Economies of scale bisa diperoleh dari proses pengembangan dan efisiensi kerja di
dalam aktivitas operasional di semua departemen yang ada pada perusahaan. Selain itu,
perusahaan dengan beragam ukuran dimana dapat menikmati keuntungan economies of scale
selama skala produksi ditingkatkan. Keuntungan biaya yang didapat dengan menggunakan
economies of scale berasal dari penurunan average total cost per unit produk atau layanan
melalui peningkatan hasil produksi dalam sebuah periode tertentu.
Diseconomies of Scale
Walaupun perusahaan dapat mendapatkan keuntungan economies of scale apabila
meningkatkan skala aktivitasnya, kondisi diseconomies of scale dimana average total cost per
unit dalam periode tertentu semakin meningkat bila jumlah hasil produksi terus ditingkatkan
dapat terjadi. Sumber dari timbulnya diseconomies of scale berasal dari birokrasi, upah buruh
yang tinggi, dan operasi yang tidak efisien. Bila skala operasi sebuah perusahaan ditingkatkan
namun tidak dikelola secara efisien dan efektif maka perusahaan tersebut dapat merugi
karena kondisi diseconomies of scale (Carpenter dan Sanders, 2007).
Penyebab utama ekonomi skala yaitu biaya-biaya tetap dalam produksi, seperti biaya
pembelian gedung, mesin atau infrastruktur produksi lainnya. Peningkatan hasil produksi
memungkinkan suatu perusahaan untuk mengalokasikan biaya-biaya tetap tersebut dalam
komponen-komponen biaya produksi per unit. Komponen biaya tetap per unit akan menurun
seiring dengan meningkatnya jumlah produksi. Pada saat yang sama, biaya variabel tidak
berubah.
1.
Skala Ekonomi
Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi
apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata – rata menjadi semakin
rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas
produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan produksi bertambah efisien.
Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh bagian kurva yang semakin menurun apabila
produksi bertambah.
Beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi adalah :
o
Spesialisasi Faktor – Faktor Produksi
o
Pengurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain
o
Memungkinkan Produk Sampingan (by – Products) Diproduksi
o
Mendorong Perkembangan Usaha Lain
o
Penggunaan intensif personil dengan keahlian tinggi yang lebih banyak dan
penggunaan modal yang lebih banyak (misalnya dengan jadwal shift)
2.
Skala Tidak Ekonomi
Skala tidak ekonomi terjadi ketika ukuran perusahaan berlebihan. Perusahaan memang
bisa meningkatkan ukurannya untuk memperoleh keuntungan dari skala ekonomis, tetapi
keuntungan menghilang ketika perusahaan mencapai ukuran tertentu. Skala tidak ekonomi
termasuk jangka panjang dan secara jelas harus dibedakan dari pendapatan yang semakin
berkurang yang timbul dalam jangka pendek. Seringkali diperdebatkan bahwa skala tidak
ekonomi adalah jarang - sesungguhnya jika – diamati dalam industri karena perusahaan akan
kembali memotong ukuran mereka.
Beberapa kemungkinan penyebab skala tidak ekonomi adalah :
o
Kesukaran pengendalian dan pengawasan
o
Pembuatan keputusan yang lamban sehubungan dengan kelebihan ukuran
administrasi
o
Kekurangan motivasi karyawan.
Returns to scale (skala waktu ekonomi) :
 Constant returns to scale : tambahan pada faktor produksi tidak memberikan dampak
pada tambahan produksi.
 Increasing returns to scale : tambahan pada faktor produksi justru akan
meningkatkan kapasitas produksi (skala ekonomis)
 Decreasing returns to scale : tambahan pada faktor produksi akan menurunkan
kapasitas produksi/menurunkan output (skala non ekonomis).
Kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat
menguntungkan tetapi pada tingkat produksi yag rendah skala tidak ekonomis cepat
terwujud. Biasanya terjadi pada industri dengan banyak perusahaan tetapi skala usahanya
kecil – kecil.
Pada awalnya skala ekonomis sangat menguntungkan tetapi tidak berlangsung lama
akan tetapi diikuti oleh LRAC yang datar (skala tidak ekonomis belum berlaku ). Setelah
tingkat produksinya sangat tinggi barulah skala tidak ekonomis berlaku . Biasanya dalam
industri itu terdiri beberapa perusahaan besar dan perusahaan kecil.
Contoh :
1. Monopoli alamiah yaitu perusahaan yang menyediakan barang atau
jasa pada seluruh pasar yang membutuhkannya dengan biaya yang
lebih rendah dari pada dua atau tiga perusahaan sekaligus. Contonya
dalam kasus monopoli alamiah yang dilakukan pertamina dalam pasar
penjualan gas elpiji, pertamina melakukan monopoli alamiah karna
tidak ada pelaku usaha lain yang mau masuk ke pasar yang menjadi
kompetitornya karena di nilai investasi awal untuk bisnis tersebut
sangatlah tinggi.
2. untuk memproduksi 10 unit produk diperlukan 15 jam kerja,
sedangkan untuk memproduksi 25 unit diperlukan 30 jam kerja.
Adanya skala ekonomis dilihat dari kenyataan bahwa dengan
melipatduakan input tenaga kerja dari 15 menjadi 30 jam kerja
menyebabkan output industri tersebut meningkat lebih dari dua kali
lipat, yakni dari 10 menjadi 25 unit. Dalam kenyataannya, dengan
pelipatan input, output dapat meningkat dengan kelipatan 2,5.
Download