Analisis Unsur-Unsur Epic Model yang Mempengaruhi Efektivitas

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana.
Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara
lain: mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia yang
mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,
dapat diasumsikan pengaruh dari iklan Indomie versi “cerita punya kita” yang
disaksikan mereka akan berbeda mulai dari tanggapan, pemahaman, tindakan.
3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu
penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik (Sugiyono, 2005:63).
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatoris, menurut
Suhartono (2000:33) metode eksplanatoris adalah suatu penelitian yang
mempunyai tujuan untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab
akibat antara dua variabel atau lebih dengan bias yang kecil dan meningkatkan
kepercayaan.
17
3.3. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Maholtra (2006), bahwa “Populasi adalah gabungan seluruh
elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta
untuk kepentingan riset pemasaran. Sedangkan menurut Sugiono (2005:117),
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi adalah kumpulan
obyek yang dijadikan penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Universtitas Satya Wacana. Serta yang pernah melihat atau
menonton Iklan televisi produk Indomie versi ”Cerita Punya Kita” lebih dari satu
kali dan pernah mengkonsumsi produk.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2006:131), untuk sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bertempat
di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, karena agar lebih menfokuskan
penelitian dan keterbatasannya waktu, tenaga dan biaya bagi peneliti. Selain itu
mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia yang
mencakup latar belakang budaya, agama yang berbeda, dll, dapat diasumsikan
akan berbeda dalam hal persepsi mereka terhadap Iklan Indomie Versi “cerita
punya kita”. Dalam penarikan jumlah ukuran sampel, apabila populasinya tidak
diketahui secara pasti jumlahnya maka digunakan teknik atau rumus sesuai
18
dengan teori dari Naresh K Malhotra. Penarikan sampel sebanyak 150 orang,
jumlah tersebut mengacu pada ukuran sampel minimum penelitian televisi
menurut Maholtra (2006) dan juga disebabkan jumlah populasi tidak diketahui.
Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah dengan sample purposive, yaitu teknik pengambilan sampling dengan
pertimbangan tertentu. Menurut Sugiyono (2005:77), tehnik pengambilan sampel
menggunakan accidental sampling adalah tehnik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
memenuhi persyaratan sebagai sumber data.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data:
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
Primer, data yang diperoleh dari sumber berupa hasil pengisian kuesioner yang
didukung oleh data hasil wawancara. Data sekunder, berupa buku, artikel dan lain
sebagainya
3.4.2. Tehnik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
Menurut Sugiyono (2005:130), wawancara merupakan suatu cara pengumpulan
data dengan sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada informan
19
atau pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan. Teknik ini dilakukan
dengan pihak yang terkait dalam penelitian, yaitu pada mahasiswa Universitas
Kristen Satya Wacana. Peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada
responden untuk menggali informasi, hal tersebut dilakukan dengan tujuan
memperoleh informasi serta untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
2. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2005:135), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Teknik ini dilakukan dengan menyebarkan angket
pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:231), metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
browsing internet, dan juga berbagai data yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Dokumentasi diperoleh dari literatur dan penelitan-penelitan
sebelumnya.
3.5. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini pemberian skor menggunakan skala Likert yaitu
dengan memberi sebuah pertanyaan kepada seorang responden dan kemudian
diminta untuk memberikan jawaban (Singarimbun, 1995:111). Skala likert
merupakan alat untuk mengukur pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner yang
dijawab oleh responden berdasarkan tingkat kesetetujuan atau ketidak
setujuannya, skala tersebut bisa berskala 5, 6 atau 10. Dalam penelitian ini skala
20
pengukuran yang dipergunakan adalah skala likert yang terdri dari empat pilihan
jawaban, hal ini dimaksudkan agar perbedaan jawaban responden dapat
ditampung antar kategori responden.
Dalam prosedur skala likert ini adalah menentukan skor atas setiap
pertanyaan dalam kuisioner yang disebarkan. Jawaban dari responden dibagi
menjadi empat kategori penilaian dimana masing-masing pertanyaan diberi skor
satu sampai empat jawaban yang mengandung variasi nilai bertingkat, antara lain:
Tabel 3.1
Bobot Nilai Setiap Pertanyaan
3.6.
NO.
1
Alternatif Jawaban
Sangat Tidak Setuju
Akronim
STS
Skor Nilai
1
2
Tidak Setuju
TS
2
3
Setuju
S
3
4
Sangat Setuju
SS
4
Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2005:89), Definisi operasional variable adalah
mendefinisikan sebuah konsep sehingga dapat di ukur dengan melihat faktor
dimensi prilaku, karakter atau hal-hal yang melandasi sebuah konsep. Variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Empaty (E)
Dimensi empaty adalah menginformasikan apakah konsumen menyukai
suatu iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara
suatu iklan dengan pribadi mereka, dimensi empati ini memberikan informasi
21
yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Variabel-variabel yang digunakan
dalam parameter ini adalah (E1) tingkat kebagusan iklan televisi produk Indomie
versi”cerita punya kita”, dan (E2) tingkat kesukaan iklan televisi Indomie.
2. Persuasion (P)
Dimensi persuasi adalah menginformasikan apa yang dapat diberikan
suatu iklan untuk meningkatkan atau menguatkan karakter suatu merek, sehingga
pemasangan iklan memperoleh pemahaman dampak iklan terhadap keinginan
konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan
dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi merupakan perubahan
kepercayaan sikap dan keinginan berprilaku yang disebabkan suatu komunikasi
promosi. Komunikasi promosi seperti periklanan yang dapat mempengaruhi dan
dapat menggunakan dua proses kognitif yaitu, jalur peripheral menuju persuasi.
Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan
konsumen dalam pesan produk (Peter & Olson, 1996:197). Variabel-variabel yang
digunakan dalam parameter ini adalah (P1) ketertarikan dengan produk Indomie
dan (P2) keinginan dalam membeli produk ini.
3. Impact (I)
Dimensi dampak adalah menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat
menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa, dan apakah suatu
iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan dan dampak
yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai
konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk atau proses
pemilihan.
22
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan produk (level of produck knowledge) yaitu (I1) mengetahui betul
tentang produk Indomie dan (I2) tingkat kreatifitas iklan tersebut dibandingkan
dengan iklan produk mie instant lainnya.
4. Communication (C)
Dimensi komunikasi adalah memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman
konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Varibel-varibel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah (C1) kejelasan informasi iklan televisi
Indomie versi ”cerita punya kita” dibandingkan iklan produk sejenis, (C2)
Kemampuan iklan televisi Indomie dalam mengkomunikasikan pesan yang ingin
disampaikan, (C3) pemahaman khalayak terhadap pesan yang disampaikan dalam
iklan televisi Indomie dan (C4) kemampuan iklan televisi Indomie dalam
menyampaikan slogannya.
5. Efektivitas iklan (F)
Menurut Rangkuty (1997:136) efektivitas iklan merupakan pengukuran
iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Varibelvaribel
yang
digunakan
menginformasikan
dalam
pelanggan
penelitian
mengenai
ini
adalah
keberadaan
(F1)
suatu
Informing,
produk
baru,
memperkenalkan cara pemakaian baru dan produk tertentu, menyampaikan
perubahan harga kepada pelanggan, menjelaskan cara kerja suatu produk,
melusurkan kesan yang keliru, membangun citra perusahaan, (F2) Persuading,
membentuk pilihan produk atau merek, mengalihkan pilihan ke produk tertentu,
23
mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong
calon
pelanggan untuk melakukan pembelian.
Tabel 3.2
Konsep, Variabel dan Indikator Penelitian
Konsep
Variabel
Indikator
Item
Efektifitas
Iklan
Indomie
Versi “Cerita
Punya Kita”
Dalam
Membentuk
Persepsi
Khalayak
Media
Televisi
Empaty (E)
(E1) Penilaian
konsumen terhadap
Iklan.
1.Iklan televisi
Indomie versi “certa
punya kita” sangat
bagus.
2. Ingin meniru Iklan
televisi Indomie
versi “certa punya
kita”
3. Iklan televisi
Indomie versi “certa
punya kita” menarik
untuk ditonton
1.Menyukai iklan
televisi Indomie
versi “cerita punya
kita”.
2. Iklan televisi
Indomie versi “certa
punya kita”
mengesankan.
3. Iklan televisi
Indomie versi “cerita
punya
kita”
membosankan.
1.Tertarik tehadap
(P1)Ketertarikan
dengan merek yang produk Indomie.
2.Mengikuti produkdiiklankan.
produk Indomie.
3.Tidak
ingin
mencoba
produk
Indomie.
(E2) Respon
responden terhadap
tampilan iklan.
Persuasion (P)
(P2)Keinginan untuk 1.Keinginan untuk
produk
mencoba merek yang membeli
Indomie.
2.
Tidak
mau
24
diiklankan.
Impact (I)
(I1) Tingkat
pengetahuan
konsumen terhadap
produk.
(I2) Tingkat
kreativitas Iklan.
Communication
(C)
(C1) Pemahaman
kejelasan Iklan.
mencoba merek lain
selain Indomie.
3.Produk mie instant
lainnya masih lebih
unggul dibandingkan
Produk Indomie.
1.Tingkat
pengetahuan
konsumen terhadap
produk Indomie.
2.Memberitahu
konsumen
lain
tentang
produk
Indomie.
3.
Konsumen
mengetahui varian
produk Indomie.
1.Kreativitas Iklan
Indomie
dibandingkan
dengan iklan produk
mie instant lainnya.
2.Konsep
Iklan
produk
Indomie
menarik.
3.Iklan
produk
Indomie “versi certa
punya kita” tidak
kreatif dan kurang
menarik.
1.Informasi dalam
iklan Indomie lebih
jelas dibandingkan
dengan iklan produk
mie instant lainnya.
2.Tingkat
pengetahuan
konsumen terhadap
produk
Indomie
tinggi.
3.Produk
Indomie
terlihat kurang jelas
mempromosikan
produknya melalui
iklan “versi cerita
25
punya kita”
(C2) Kemampuan
iklan dalam
menyampaikan
keunggulannya.
1.Mampu
menyampaikan
keunggulan produk
Indomie.
2.Banyak
manfaat
dari
keunggulan
produk Indomie.
3.Iklan
produk
Indomie
dalam
menyampaikan
keunggulannya tidak
mudah dipahami.
(C3) Pemahaman
iklan.
1.Pemahaman dari
produk Indomie.
2.Iklan
Indomie
“versi cerita punya
kita”
menjelaskan
bahwa
produk
Indomie
dapat
dinikmati di berbagai
suasana.
3. Iklan Indomie
“versi cerita punya
kita”
tidak
menggambarkan
bahwa
produk
Indomie
dapat
dinikmati di berbagai
suasana.
(C4)
Kemampuan
Iklan
dalam
menyampaikan
slogannya.
1.Slogan dari iklan
Indomie
mencerminkan
kenikmatan
saat
mengkonsumsinya.
2. Slogan dari iklan
Indomie
sesuai
dengan konsep Iklan
Indomie versi “cerita
punya kita”.
3. Slogan dari iklan
Indomie
kurang
tepat.
26
(F1) Informing
Efektivitas iklan
(F)
1.Iklan
Indomie
sangat komunikatif
sehingga
selalu
mengingat
iklan
tersebut.
2.Setelah
melihat
iklan Indomie, saya
mengerti
tentang
keunggulan
dari
produk Indomie.
3.
Saya
tidak
mengerti
maksud
dari iklan Indomie
versi “cerita punya
kita”.
(F2) Persuading
1.
Kekuatan
rangsangan
iklan
Indomie
mampu
mempengaruhi
perasaan.
2. Iklan Indomie
membuat
saya
terpengaruh untuk
melakukan tindakan
selanjutnya.
3. Iklan Indomie
tidak
komunikatif
sehingga saya malas
untuk melihatnya.
3.7. Metode Analisa Data
Alat bantu analisis yang digunakan adalah program aplikasi statistik yaitu
software SPSS (Statistics for Products and Services Solution) for windows versi
17.0. Sebelum mengadakan penganalisaan dilakukan juga pengujian data untuk
menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa uji
dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
27
3.7.1. Uji Instrumen
Secara umum, uji instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas
dan reliabilitas dari pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam suatu kuesioner.
Kuesioner tersebut menggunakan skala Likert. Pada setiap pernyataan kuisioner,
responden memberi respon antara lain, tingkat persetujuan dalam tingkat sangat
setuju sekali hingga sangat tidak setuju sekali. Respon terhadap setiap pernyataan
diberi skor antara 1 sampai dengan 4. Kuesioner sebagai instrumen pengukuran
variabel harus teruji baik validitas maupun reliabilitasnya. Pengujian validitas
kuisioner dimaksudkan untuk memastikan bahwa kuisioner benar-benar mengukur
apa yang hendak di ukur, sedangkan pengujian reliabilitas kuesioner ditujukan
untuk memastikan apakah kuisioner memberikan hasil pengukuran konsisten.
1.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang disusun
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas
suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang akan
digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok
pengukuran. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen penelitian, maka
sebelum instrumen tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba dan
hasilnya dianalisis.
Dalam penelitian ini penulis akan memilih cara uji validitas dengan cara
menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dan skor
total dengan memakai rumus product moment. Berikut adalah hasil uji validitas
28
terhadap 55 responden untuk variable Efektifitas iklan, Emphaty, Persuasi, Impact
dan Communication.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
Indikator Empirik
Informing 1
Informing 2
Informing 3
Informing 4
Informing 5
Informing 6
Informing 7
Informing 8
Informing 9
Informing 10
Persuading 11
Persuading 12
Persuading 13
Persuading 14
Persuading 15
Persuading 16
Persuading 17
Persuading 18
Persuading 19
Empathy 1
Empathy 2
Empathy 3
Empathy 4
Empathy 5
Persuasi 1
Persuasi 2
Persuasi 3
Persuasi 4
Persuasi 5
Impact 1
Impact 2
Impact 3
Impact 4
Impact 5
Communication 1
Corrected Item-Total
r-Tabel N=50
Correlation
α = 0,279
Efektifitas Iklan (Y)
0.828
0.279
0.600
0.279
0.602
0.279
0.441
0.279
0.443
0.279
0.080
0.279
0.481
0.279
0.351
0.279
0.532
0.279
0.168
0.279
-0.012
0.279
0.399
0.279
0.555
0.279
0.478
0.279
0.342
0.279
0.416
0.279
0.300
0.279
0.292
0.279
0.581
0.279
Empathy (X1)
0.585
0.279
0.462
0.279
0.629
0.279
0.523
0.279
0.545
0.279
Persuasi (X2)
0.379
0.279
0.644
0.279
0.723
0.279
0.602
0.279
0.082
0.279
Impact (X3)
0.587
0.279
0.622
0.279
0.448
0.279
0.408
0.279
0.494
0.279
Communication (X4)
0.758
0.279
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Valid
Tdk Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tdk Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
29
Communication 2
Communication 3
Communication 4
0.742
0.501
0.711
0.279
0.279
0.279
Valid
Valid
Valid
Sumber : Ringkasan Output SPSS, 2013
Dari hasil uji validitas, dapat disimpulkan bahwa hampir semua indikator
empirik untuk variabel efektivitas iklan, empati, persuasi, dampak, dan
komunikasi dinyatakan valid karena nilai Corrected Item – Total Correlation
lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.279.
Uji Reliabilitas
2.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk pengujian reliabilitas
dilakukan dengan mengkorelasikan skor antar item- item variabel dalam
instrumen penelitian tersebut. Menurut Singarimbun Instrument (alat ukur)
dikatakan valid atau reliabel, jika hasil perhitungan memiliki koefisien kehandalan
(reabilitas) sebesar α = 0,05 atau lebih. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto 2006:96), dan perhitungan
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 For Windows.
Tabel 3.4
Hasil Uji Reabilitas
Variabel
Efektifitas Iklan (Y)
Empathy (X1)
Persuasi (X2)
Impact (X3)
Communication (X4)
Cronbach’s
Alpha
0.847
0.787
0.733
0.732
0.824
Nilai batas= 0.60
0.60
0.60
0.60
0.60
0.60
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : Ringkasan Output SPSS, 2013
30
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, nilai koefisien Alpha variabel efektivitas
iklan (Y), emphaty (X1), persuasion (X2), impact (X3), communication (X4)
lebih besar dari nilai batas sebesar 0.60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua instrumen penelitian adalah reliabel karena nilai cronbach’s alpha lebih
besar dari nilai batas 0.60.
3.7.2. Analisis Deskriptif
a. Analisis Tabulasi Sederhana
Menurut Durianto (2003:97), dalam analisis sederhana, data yang diperoleh
diolah kebentuk persentase, dengan rumus sebagai berikut :
p =∑ x 100%
keterangan:
p
: Persentase responden yang memiliki kategori tertentu.
fi
: Jumlah responden yang memilih kategori tertentu.
∑
: Banyaknya jumlah responden.
b. Skor Rata-rata
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan bobot.
Cara menghitung skor adalah dengan menjumlahkan seluruh hasil kali nilai
masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi. Rumus yang
digunakan sebagai berikut :
x=
∑
∑
Keterangan:
31
x : Rata-rata berbobot
fi : Frekuensi
wi : Bobot
Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan
responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif
jawaban yang terbentuk dari tehnik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 0
sampai 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif keposisi yang positif.
Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut :
Rs=
Keterangan :
R (bobot) : bobot terbesar-bobot terkecil
M
: banyaknya kategori bobot
Rentang skala likert yang dipakai dalam penelitian ini adalah 1 hingga 4, sehingga
rentang skala penilaian yang didapat adalah :
Rs =
= 0,75
Sehingga posisi keputusannya menjadi :
STE
1
TE
1,75
2,5
E
SE
3,25
4
Tabel. 3.5
Rentang Penilaian EPIC MODEL
SKALA
STE (Sangat tidak efektif)
TE (Tidak Efektif)
E (Efektif)
SE (Sangat Efektif)
RENTANG PENILAIAN
Skala 1
Skala 1,76
Skala 2,6
Skala 3,26
-
1,75
2,5
3,25
4
32
Setiap dimensi Epic Model dianalisis secara terpisah dengan menggunakan
metode skor rata-rata yang kemudian rata-rata itu akan dimasukkan dalam rentang
skala posisi keputusan dari sangat tidak efektif (STE) sampai sangat efektif (SE).
3.7.3.
Analisis Pengaruh
Pengujian bertujuan untuk untuk mengetahui dampak atau pengaruh unsurunsur EPIC Model terhadap efektivitas iklan dan untuk mengetahui variabel mana
yang mempunyai pengaruh besar.
1.
Koefisien Determinasi (R)
Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependent. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independent dalam menjelaskan variabel dependent amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependent (Ghozali, 2005:85).
2.
Analisis Regresi Sederhana.
Model analisis regresi Sederhana adalah:
Y=a+bX
Dimana:
Y = Variabel dependen yang diprediksi
X = Variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu
a = nilai intercept (konstan)
b = Koefisien Variabel Independen
33
3.
Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis regresi linier berganda adalah :
Y = a+ X1+ X2 + X3 + X4
Dimana:
Y = Efektifitas Iklan
a = Koefisien Variabel Independen
X1 = Empathy
X2 = Persuasi
X3 = Impact
X4= Communication
34
Download