74 kajian tentang medical privilege terhadap economic

advertisement
KAJIAN TENTANG
MEDICAL PRIVILEGE
TERHADAP
CREDENTIALING DI SILOAM HOSPITALS MANADO
ECONOMIC
Dinar Arum Wicaksono* A. Joy Rattu* S.L.H.V. J Lapian*
*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK
Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai kespesifikan dalam hal
sumber daya manusia, sarana prasarana dan peralatan. Seorang staf medik yang memiliki
„kewenangan” berpraktek di sebuah rumah sakit harus memiliki medical privilege atau
kewenangan klinis. Kewenangan berpraktek ini dapat diperoleh ketika diterima berpraktik di
rumah sakit dan ketika untuk perpanjangan periode berikutnya. Medical privilege merupakan hak
dari seorang dokter untuk berpraktek di rumah sakit, menerima pasien, diagnosa dan melakukan
treatment termasuk menggunakan fasilitas rumah sakit itu. Studi tentang ekonomi kredensial atau
economic credentialing ini mengambil objek kajian pada rumah sakit swasta dengan status badan
hukum perseroan terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi tentang
Medical Privilege dan Economic Credentialing di Siloam Hospital Manado, mengidentifikasi
tentang proses credentialing atau Medical Privilege tenaga medis di Siloam Hospital Manado,
dan tentang pertimbangan-pertimbangan komitemedis dan manajemen rumah sakit dalam
menetukan persetujuan pemberian Medical Privilege pada tenaga medis terkait dengan economic
credentialing pada tahap perekrutan hingga selama tenaga medik bekerja di rumah sakit.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
lebih mendalam tentang medical privilege dan economic credentialing di Siloam Hospitals
Manado. Penelitian dilaksanakan di Siloam Hospitals Manado pada bulan Februari sampai April
2016. yang menjadi informan dalam penelitian ini sejumlah 15 orang, yaitu dokter spesialis,
manajemen rumah sakit, dan komite medik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dokumen
maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan economic credentialing kaitannya dengan medical
privilege tidak tampak secara nyata namun memiliki bentuk yang berbeda bahwa economic
credentialing telah digunakan dalam appraisal tenaga medis meskipun dengan terminologi lokal,
atau bentuk yang paling sederhana bahkan mungkin review yang dilakukan tidak dengan model
format resmi. Direktur rumah sakit, komite medik maupun staf medis dan staf manajemen telah
memahami bahwa dokumen kompetensi seperti SIP dan STR merupakan dokumen yang harus ada
karena merupakan peraturan untuk diterbitkannya medical privilege. Perekrutan tenaga medis
dan penerbitan medical privilege mengacu pada kompetensi dan keahlian medis yang dimiliki oleh
staf medis
Kata Kunci : Medical Privileg, Economic Credentialing
ABSTRACT
The hospital is an organization of service that has specificity in terms of human resources,
facilities and equipment. A medical staff who have the 'authority' practice in a hospital should
have a clinical medical privilege or authority. The authority of this practice can be obtained when
it was accepted practice in hospitals and as for the next renewal period. Medical privilege is the
right of a physician to practice in hospitals, receiving patients, diagnosis and to treatment
including the use of hospital facilities. The study of economics or economic credentials took a
credentialing object of study at private hospitals with the status of a limited liability company. The
purpose of this study was to explore about Medical Privilege and Economic Credentialing in
Siloam Hospital Manado, identify the process of credentialing or Medical Privilege medical
personnel at Siloam Hospital Manado, and on considerations komitemedis and hospital
management in determining approval Medical Privilege on power medical related to economic
credentialing at the recruitment stage up for medical personnel working in hospitals. This study
used a qualitative method that aims to gain in-depth information about medical privilege and
economic credentialing in Siloam Hospitals Manado. Research conducted at Siloam Hospitals
74
Manado from February to April 2016 who became informants in this study a number of 15 people,
namely specialist doctors, hospital management, and medical committee. Based on interviews and
observations documents it can be concluded that the adoption of economic credentialing relation
to medical privilege does not seem real but has a different shape that economic credentialing has
been used in the appraisal of medical personnel even with local terminology, or the simplest form
may even be a review conducted not with the official format model. Director of the hospital, the
medical committee and medical staff and management staff have understood that documents
competence as SIP and STR is a document that should be there because it is a rule for the issuance
of medical privilege. Recruitment of medical personnel and medical publishing privilege refers to
the competence and medical expertise possessed by medical staff
Keywords: Medical Privilege, Economic Credentialing
Kinerja
PENDAHULUAN
rumah
sakit
sangat
Rumah sakit sebagai salah satu bagian
ditentukan oleh kinerja unit yang terdiri
sistem pelayanan kesehatan secara garis
dari kumpulan individu di dalamnya.
besar
Sumber daya manusia
memberikan
pelayanan
untuk
merupakan aset
masyarakat berupa pelayanan kesehatan
vital pada hampir semua jenis organisasi
mencakup pelayanan medik, pelayanan
termasuk organisasi rumah sakit. Sumber
penunjang medik, rehabilitasi medik dan
daya manusia merupakan pilar utama
pelayanan
Perkembangan
sekaligus penggerak roda organisasi dalam
rumah sakit awalnya hanya memberi
upaya mewujudkan visi dan misi rumah
pelayanan
sakit (Herlambang, 2012).
perawatan.
yang
berfokus
pada
penyembuhan (kuratif) terhadap pasien,
selanjutnya
pengetahuan
karena
ilmu
‗kewenangan‖ berpraktek di sebuah rumah
teknologi
sakit harus memiliki medical privilege atau
kemajuan
khususnya
Seorang staf medik yang memiliki
kedokteran dan peningkatan pendapatan
kewenangan
serta
maka
berpraktek ini dapat diperoleh ketika
pelayanan kesehatan di rumah sakit saat ini
diterima berpraktik di rumah sakit dan
tidak saja bersifat kuratif tetapi juga
ketika
bersifat pemulihan (rehabilitatif). Kedua
berikutnya.
pelayanan tersebut secara terpadu melalui
sebuah rumah sakit akan melalui tahapan
upaya promosi kesehatan (promotif) dan
di bawah monitor komite medik sampai
pencegahan (preventif) (Hartono, 2010).
diterima menjadi staf medik merupakan
pendidikan
masyarakat
Rumah sakit merupakan organisasi
pelayanan
jasa
yang
klinis.
untuk
Kewenangan
perpanjangan
periode
Staf medik yang bekerja di
suatu proses rekruting.
Pada proses
mempunyai
rekruting inilah seorang calon staf medik
kespesifikan dalam hal sumber daya
harus mengikuti proses credentialing yaitu
manusia, sarana prasarana dan peralatan.
yang bersangkutan dinilai segi kompetensi
Pada dasarnya rumah sakit merupakan
maupun
kumpulan dari berbagai unit pelayanan.
spesialisasinya. Di beberapa negara barat,
75
pengalamannya
di
bidang
seperti
Amerika
Serikat,
termasuk
ini di Indonesia terkadang tidak sesuai
malpractice history turut dinilai. Economic
prosedur seharusnya.
Rekomendasi dari
credentialing dalam rangka memperoleh
dokter senior dan rekomendasi direktur
medical privilege merupakan salah satu hal
rumah sakit seringkali sudah cukup untuk
yang juga diperhatikan (Buchanan, 2008).
menentukan diterimanya seorang dokter
Industri kesehatan di Indonesia
menjadi staf medik. Keadaan ini tidak
belum seperti di Amerika Serikat yang
terlepas dari supply (penawaran) dan
digambarkan keadaan industri kesehatan di
demand (permintaan). Kebutuhan tenaga
negerinya bagaikan entity bisnis yang
dokter spesialis sangat tinggi sementara
tumpang tindih seperti ‗managed care‘.
sumber daya yang tersedia masih terbatas
“An enterprise caught in the violent cross
(Sutarjo, 2013).
winds of a tropical storm known as
Perubahan pada industri kesehatan
managed care” (Taber, 1994). Managed
tidak merubah peran dari komite medik
care merupakan pengaturan pelayanan
dalam menilai kualitas individu maupun
kesehatan yang tersistemik antara asuransi
kompetensinya. ―The changes in the
kesehatan,
jasa
healthcare industry have not altered the
kesehatan atau rumah sakit, dokter atau
medical staff‟s primary role in assessing
dokter
individual
institusi
spesialis
penyedia
dan
pasien
telah
quality
and
competence
berkembang menjadi sangat rumit dan
(Nagele, 2003). Akhir dari proses ini,
berada jauh dari gagasan semula yang
memutuskan apakah seorang tenaga medik
mempermudah aksesibilitas dan kualitas
diterima.
layanan (Sulastomo, 2007).
menjadi staf di rumah sakit maka yang
Jika seorang dokter diterima
Proses penelitian dan evaluasi
bersangkutan memiliki privilege. Medical
(review) terhadap seorang dokter pelamar
privilege merupakan hak dari seorang
(applicant) untuk menjadi staf medik di
dokter untuk berpraktek di rumah sakit,
rumah sakit dilakukan tahapan medical
menerima pasien, diagnosa dan melakukan
staff credentialing. Pada proses ini komite
treatment termasuk menggunakan fasilitas
medik
rumah
akan
mempelajari
referensi,
sakit
itu.
Secara
historis,
kompetensi dan keahliannya serta sejarah
credentialing, kompetensi, dan kualitas
malpraktik medis jika ada. Sudah tentu
individu
merupakan
termasuk
digunakan
dalam
semua
dokumen
yang
kriteria
memberi
yang
keputusan
disyaratkan oleh peraturan. Pertimbangan
kredensial dengan didasarkan keahlian staf
etika
medik tersebut (Kurs, 2003).
dan
kepatuhan
profesionalisme juga dilakukan.
kepada
Boleh
Apakah di Indonesia pengalaman
dikatakan proses ini cukup panjang. Proses
serupa sudah terjadi? Rumah sakit swasta
76
yang berorientasi pada profit, mau tidak
mendalam tentang medical privilege dan
mau harus mempertimbangkan investasi
economic
dan return pada suatu waktu tertentu.
Hospitals Manado. Penelitian dilaksanakan
Seorang staf medik spesialis maupun
di Siloam Hospitals Manado pada bulan
subspesialistik memerlukan investasi besar
Februari
terutama teknologi kedokteran yang terkait
dalam penelitian ini diambil berdasarkan
dengan keahliannya.
prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
dalam
bahasa
Seorang dokter
yang
sangat
credentialing
di
Siloam
sampai April 2016.Informan
lugas
kecukupan (adequacy). Kesesuaian yaitu
diistilahkan manpower tetapi sekaligus
informan dipilih berdasarkan pengalaman
juga investment factor.
yang dimiliki yang berkaitan dengan topik
Rumah sakit dengan tujuan profit
selalu
mencari
keseimbangan
penelitian.
Prinsip
kecukupan
yang
antara
dimaksud dalam penelitian ini yaitu jumlah
investasi dengan breakeven point dan
informan tidak menjadi faktor penentu
return (Armen, 2013). Siloam Hospitals
utama, jumlah informan dianggap telah
Manado merupakan rumah sakit swasta
memadai apabila telah sampai pada taraf
dengan badan hukum perseroan terbatas
saturasi. Berdasarkan prinsip tersebut yang
(PT) tentunya akan berbeda dengan rumah
menjadi informan dalam penelitian ini
sakit yang berstatus badan hukum yayasan
sejumlah 15 orang, yaitu dokter spesialis,
(nirlaba)
manajemen rumah sakit, dan komite
yang
semata-mata
untuk
menjalankan misi sosial.
medik.
Studi tentang ekonomi kredensial
atau economic credentialing ini mengambil
HASIL DAN PEMBAHASAN
objek kajian pada rumah sakit swasta
Pertimbangan Manajemen Rumah Sakit
dengan status badan hukum perseroan
dan Komite Medik dalam Perekrutan
terbatas.
Tenaga Medik
Seberapa
jauh
―economic
credentialing telah diterapkan di rumah
Pertimbangan manajemen dalam
sakit swasta di Indonesia? Studi ini
merekrut
mengambil judul ―Kajian tentang medical
wawancara yang dilakukan pada beberapa
privilege dan economic credentialing di
informan
Siloam Hospitals Manado‖
kelengkapan berkas kompetensi terkait
merupakan
ini
yaitu
aspek
medis
berdasarkan
kompetensi
yang
dan
paling
diperhatikan, sedangkan aspek lain yang
METODE PENELITIAN
Penelitian
tenaga
menggunakan
menjadi pertimbangan manajemen ialah
metode kualitatif yang bertujuan untuk
perihal etika profesi, pengalaman kerja,
mendapatkan
perencanaan, rasio dokter dengan pasien,
informasi
yang
lebih
77
ketersediaan
sarana
prasarana
dan
jumlah
keragaman spesialis.
Layanan
maupun
jenis
spesialisasinya.
Prinsipnya dengan meng-cover keragaman
kesehatan
berkualitas
spesialisnya
maka
dapat
memperluas
internasional terus dikembangkan oleh
cakupan pelayanan. Konsep yang ada di
Siloam Hospitals yang mencakup layanan
Siloam
spesialis
layanan
menyediakan service berarti akan semakin
kesuburan,
banyak jangkauan pasien. Semakin luas
yang
laboratorium,
lengkap,
pengobatan
Hospitals,
jangkauan
kesehatan umum, layanan diagnostik dan
menunjang peningkatan sisi ekonomi bagi
darurat. Siloam Hospitals menghadirkan
rumah sakit. Merujuk pada salah satu
teknologi ―state of the art technology‖
artikel,
yang
dinobatkan dan menerima penghargaan
yaitu
berusaha
Siloam
otomatis
banyak
fasilitas radiologi dan imaging, layanan
maknanya
maka
semakin
itu
Hospitals
akan
Manado
memfasilitasi dengan pengadaan alat-alat
dari Markplus Institute and COO
yang lengkap dan canggih serta ditopang
Markplus Inc sebagai The Best Indonesia
oleh dokter-dokter ahli dan tim perawat
WOW Service Excellence Award (SEA)
serta
dengan
2015 untuk kategori rumah sakit umum B-
dukungan manajemen yang profesional
class sebagai perusahaan yang dinilai baik
(Siloam, 2015).
dalam
operator
Informasi
yang
handal
yang diberikan dari
memberikan
pelayanan
of
kepada
konsumen (Lestarini, 2015).
unsur manajemen maupun tenaga medik,
Jumlah tenaga medik di Siloam
proses rekrutmen seorang dokter tidak
Hospitals Manado setiap tahun bertambah
menunjukkan
economic
(Gambar 3) dan keragaman tenaga dokter
credentialling sebagai hal utama yang
spesialis pun lebih beragam (Tabel 1).
menentukan seorang dokter untuk diterima
Senada dengan hal itu, Grup Lippo
bergabung dengan Siloam Hospitals. Hal
melaporkan bahwa laba Siloam Hospitals
ini dikarenakan manajemen telah memiliki
naik 17,35% di kuartal pertama tahun
strategi dan perencanaan dalam mengelola
2016, kenaikan laba ini seiring dengan
rumah sakit agar tetap memperoleh profit
kenaikan
namun tanpa meninggalkan aspek sosial
tumbuh 28,41% (Astria, 2016). Untuk
dan pelayanan kesehatan. Salah satu yang
meningkatkan jangkauan bagi masyarakat
paling ditekankan oleh manajemen rumah
Manado dan sekitarnya, pada pertengahan
sakit
yaitu
tahun 2016 direncanakan akan dibuka
Manajemen
Siloam Medika sebagai jejaring dari
aspek
diutarakan
keragaman
oleh
direktur,
spesialisnya.
berusaha untuk merangkum semua bidang
pendapatan
perseroan
Siloam Hospitals Manado.
dokter spesialis yang ada, baik dari segi
78
yang
Penelitian yang dilakukan di RS
Berdasarkan
informasi
yang
H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya (Sari,
diberikan dari wawancara dengan informan
2014)
bahwa
dari unsur manajemen, tenaga medis dan
berdasarkan aspek keanekaragaman staf
komite medik, Komite medik tidak pernah
medik (staff diversity) menurut penilaian
memengaruhi manajemen dalam proses
pasien ialah kepuasan dapat tercipta pada
perekrutan
aspek keanekaragaman spesialisasi apabila
dilakukan dengan baik dan komite medik
hubungan antar pasien berkaitan dengan
sebatas menginformasikan batasan atau
interaksi dengan staf rumah sakit sehingga
kriteria seorang dokter dapat diterima
tercipta
sebagai
juga
menunjukkan
kepercayaan
dan
kredebilitas.
tenaga
tenaga
medik.
medis
Berbagai spesialisasi dokter yang tersedia
mempertimbangkan
di rumah sakit akan memudahkan pasien
persyaratan
dalam memilih layanan sesuai kasus yang
peraturan yang berlaku.
diderita, selain itu tingkat kepercayaan
Koordinasi
tetap
kompetensi
standar
profesi
harus
dan
sesuai
Rumah sakit tidak semata-mata
pada rumah sakit juga akan meningkat.
mencari uang tetapi paling penting rumah
Manajemen dalam merekrut tenaga
sakit
harus
berkompetisi
dalam
medis bahkan dapat bersikap proaktif
memberikan pelayanan kepada masyarakat
menghubungi
(Sari, 2014).
lebih
dahulu
atau
Rumah
sakit
yang
mengundang dokter tersebut, terutama
mengadopsi triad system (three legs toe),
dokter spesialis atau dokter yang memiliki
terutama
kompetensi
pemisahan
tertentu
untuk
diajak
di
Amerika
tegas
Serikat,
antara
tiga
yaitu
pilar;
bergabung sebagai tenaga medis di Siloam
governing body yang mewakili pemilik
Hospitals. Hal ini serupa dengan yang
rumah sakit, manajemen dan staf medik di
dilakukan
sebuah
di
beberapa
rumah
sakit,
rumah
sakit
seringkali
manajemen rumah sakit yang mengetahui
menimbulkan ketegangan antara ketiganya
dokter dengan kualifikasi tertentu dapat
namun terutama sekali antara staf medik
dihubungi dan diharapkan bisa bergabung
dan staf manajemen (Tambun, 2009).
sebagi staff medik di rumah sakit tersebut
Keduanya mempunyai kepentingan yang
(Wong, 2010). Menjalin kolaborasi dengan
sangat berbeda. Staf medik bekerja untuk
dokter –dokter tertentu untuk bekerja sama
kepentingan
dengan Siloam Hospitals dengan tawaran
manajemen mengutamakan efisiensi. Staf
memperoleh
menggunakan
medik yang dalam banyak hal diwakili
fasilitas canggih untuk membantu pasien
oleh komite medik (medical committee)
dengan diagnosa yang lebih kompleks
merupakan
(Siloam, 2015).
mempunyai kewenangan sendiri untuk
kesempatan
79
medis
sebuah
sedangkan
kelompok
staf
yang
dapat
menyetujui
sehingga
staf
wewenang
medical
medik
untuk
ini
dapat
privilege
kursi berkaki tiga yang bersama-sama
memiliki
menentukan
melakukan
duduk
mantap
itu.
tidaknya
Ketiganya
tempat
merupakan
perawatan pasien di rumah sakit. Tujuan
pemegang kekuasaan yang sumbernya
tertinggi dari pengorganisasi staf medik
berbeda, sehingga haruslah diatur dengan
untuk menjamin keberlangsung kualitas
baik keseimbangan dan keserasiannya
pelayanan pada pasien (Dallon, 2000).
dalam menjalankan fungsi, kewenangan
Dokter dalam kaitannya sebagai
dan tanggung jawabnya masing-masing
profesional tidak tepat jika ditempatkan
dalam menjalankan misi rumah sakit
secara hirarki piramidal dalam struktur
secara
organisasi rumah sakit, namun mereka
organisasi rumah sakit dapat dicapai
mempunyai
dalam
(Herlambang, 2012). Tatanan organisasi
medical staff organization. Secara klasik di
rumah sakit di Indonesia pada ketiga
Amerika, struktur organisasi rumah sakit
kelompok ini tidak setegas seperti di
memang
rumah
struktur
khas
tersendiri
sebagai
splitting
keseluruhan,
sakit
di
sehingga
tujuan
negera-negara
barat,
organization dengan tiga pusat kekuasaan
sehingga ketegangan diantara mereka juga
/ kekuatan yaitu governing body sebagai
tidak setajam sebagaimana di negara-
wakil pemilik, administrator dan staf
negara
medik
melalui peraturan administrasi kementerian
yang
langsung
mendapat
barat.
otoritasnya dari governing body (Wirawan,
kesehatan
2010).
direktur/kepala
Pola
pengorganisasian
internal
Perkembangan
disyaratkan
rumah
terakhir
bahwa
seorang
sakit
haruslah
seseorang yang mempunyai latar belakang
rumah sakit di Indonesia tidak dalam
pendidikan
manajemen
model ―triad system‘ sebagaimana di
(Triwibowo, 2012).
rumah
sakit
Amerika Serikat. Setiap komponen baik
Tekanan pasar telah membawa
pemilik rumah sakit (governing body)
pula transformasi yang fundamental dari
yaitu pihak yayasan atau komisaris, staf
industri kesehatan sehingga telah merubah
manajemen dan staf medik di Indonesia
hubungan antara rumah sakit
dapat tergabung dalam komite medik (Is,
medik. Kebutuhan pasar telah merubah
2015). Pada rumah sakit swasta dengan
pola
profit
antara
mengutamakan pertimbangan profesional
ketiganya akan lebih tegas mengingat
dari pada menekankan pada kompetensi
ketentuan undang-undang mengharuskan
dari pada ekonomi (Sulastomo, 2007).
oriented,
pemisahan
demikian (Tambun, 2009). Tiga komponen
hubungan
Terminologi
ini diibaratkan sebagai kaki dari sebuah
dan staf
tradisional
dari
yang
economic
credentialing digunakan oleh rumah sakit
80
dalam
membuat
yang
Economic credentialing walaupun
berhubungan dengan seseorang dokter
tidak tampak nyata namun dalam bentuk
untuk
medik.
berbeda sudah terjadi. Alasannya ialah
Keputusan itu didasarkan pada dampak
rumah sakit swasta yang berorientasi pada
ekonomi dari seorang dokter terhadap
―profit‖
rumah sakit. Staf manajemen mempunyai
mempertimbangkan
kepentingan menjalankan rumah sakit
―return‖
dengan efisien dan menghasilkan laba
Seorang staf medik spesialis maupun
(profit). Segi bisnis rumah sakit ada dalam
subspesialistik memerlukan investasi besar
tanggung jawab mereka seperti, promosi,
terutama teknologi kedokteran yang terkait
marketing,
dan
dengan keahliannya. Seorang dokter dalam
finansial gain yang semuanya tergabung
bahasa yang sangat lugas merupakan
dalam apa yang disebut faktor-faktor
manpower tetapi sekaligus juga investment
membawa
factor.
menjadi
keputusan
anggota
branding,
staf
imaging
keuntungan
merupakan
(profitable)
tidak
pada
mau
harus
―investasi‖
suatu
waktu
dan
tertentu.
staf
Parameter keberhasilan di masa
manajemen yang dipimpin oleh seorang
sekarang telah berubah, bukan lagi semata-
direktur/CEO di rumah sakit (DiFranco,
mata
2001)
keberhasilan melayani masyarakat menjadi
yang
tanggung-jawab
mau
keuntungan
material,
tapi
Staf medik merupakan para dokter
unsur yang jauh lebih penting. Sehubungan
mempunyai
penanganan
pasien
kepentingan
untuk
dengan hal ini rumah sakit harus mampu
menurut
ilmu
memberikan pelayanan kepada masyarakat
pengetahuan / kedokteran /ketrampilan
yang
medik yang mereka pelajari. Kelompok ini
produktivitas, efisiensi dan efektivitas.
bekerja
menurut
Indikator perbaikan pelayanan rumah sakit
disiplin.
Sering
standar
profesi
kepentingan
dan
mereka
fleksibel
merupakan
dengan
indikator
menonjolkan
yang
mengukur
berbeda dengan kepentingan manajemen,
tentang kegiatan pelayanan di rumah sakit
misalnya,
seperti pelayanan rawat jalan, rawat inap,
kepentingan
dokter
pasien
berorientasi
dan
pada
memerlukan
dan
pelayanan
penunjang,
dengan
fasilitas, tindakan tertentu yang dari segi
demikian akan memberikan kualitas dan
finansial membebani rumah sakit tetapi
kecepatan
diperlukan oleh pasien namun belum tentu
(Herkutanto, 2009).
pelayanan
meningkat
disetujui atau disediakan / tersedia oleh
pihak rumah sakit yang dalam hal ini pihak
Peran
manajemen.
Menerbitkan Medical Previleges
81
Komite
Medik
dalam
Semua tenaga medis yang direkrut
oleh
Siloam
wawancara
Hospitals
dengan
Salah satu tonggak keselamatan
menjalani
dan
manusia yang terlibat dalam layanan
dilanjutkan pada tahap kredensial dengan
kesehatan. Dokter, perawat, atau tenaga
komite medik. Hal yang ditanyakan oleh
kesehatan lainnya dituntut untuk memiliki
komite medik kepada dokter, mayoritas
kompetensi yang adekuat (Posuma, 2013).
mengenai kompetensi atau keahlian dokter
Dokter yang memiliki surat tanda registrasi
yang bersangkutan serta pengalaman kerja
(STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia
di instansi kesehatan lainnya sebelum
(KKI)
bergabung di Siloam Hospitals Manado,
tindakan medis di wilayah Indonesia sesuai
tidak ada unsur economic credentialling
dengan ijazah spesialis atau sertifikat
yang ditanyakan oleh tim komite medik
kompetensi yang diterbitkan oleh kolegium
pada tahap kredensial.
(Yustina, 2012).
Menurut
manajemen
pasien ialah akuntabilitas sumber daya
Permenkes
No.
755
berwenang
Berpijak
untuk
pada
melakukan
prinsip
dasar
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di
gerakan keselamatan pasien ‗non blaming
Rumah Sakit (medical staff rules). Komite
culture‟ atau budaya tidak menyalahkan,
medik mengurusi tiga sub komite yaitu;
jaminan kompetensi yang adekuat berbasis
1.Subkomite kredensial yang bertugas
pada pendekatan sistem. Tataran makro
menapiskan profesionalisme staff medis;
(sistem
2.Subkomite mutu profesi yang bertugas
dibutuhkan
mempertahankan
dan
kebutuhan jaminan kompetensi tersebut.
profesionalisme staff medis; 3.Subkomite
Jaminan kompetensi ini diatur dalam
etik dan disiplin profesi yang bertugas
Keputusan Menteri Kesehatan RS No.
menjaga disiplin, etika dan prilaku profesi
631/MENKES/SK/IV/2005
staf medis.
Peraturan Internal Staf Medis (Medical
kompetensi
layanan
kesehatan
untuk
nasional)
mengakomodasi
tentang
Peraturan menteri kesehatan ini
Staff Bylaws), dimana ditetapkan bahwa
sangat penting terutama karena mengatur
subkomite kredensial komite medis di
mengenai kewenangan dari komite medik
rumah sakit bertugas mengatur masalah
(medical committee) dan hubungannya
medical privilege setiap dokter yang
dengan manajemen staf dalam hal ini
bekerja
direktur
(Herkutanto, 2009).
rumah
sakit.
Beberapa
pengertian/definisi yang dirumuskan dalam
peraturan
ini
termasuk
tujuan
di
rumah
sakit
tersebut
Tujuan dari ketentuan ini ialah
dari
untuk mengatur tata kelola klinis (clinical
pengaturan komite medik ini.
governance)
yang
baik
agar
mutu
pelayanan medis dan keselamatan pasien
82
di
rumah
sakit
terlindungi
lebih
terjamin
serta
dan
e. Rekomendasi
mengatur
komite
medik
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
penyelenggaraan komite medik di setiap
diberikan setelah dilakukan kredensial.
rumah sakit dalam rangka peningkatan
profesionalisme staf medis. Ketentuan lain
Penggunaan Alat Penunjang Medis
mengenai komite medik dan kewenangan
Penggunaan
alat
medis
yang
direktur rumah sakit dan yang sangat
canggih sebagai penunjang penanganan
berbeda dengan yang terjadi di rumah sakit
suatu kasus medis dapat menjadi petunjuk
di negara barat yaitu dalam pemberian
adanya unsur economic credentialling
penugasan (assignment), medical privelege
apabila pihak manajemen rumah sakit
dan
memberi penekanan pada para dokter agar
credentialing
seperti
ketentuan
menteri kesehatan pasal 3.
menggunakan alat-alat yang disediakan
a. Untuk mewujudkan tata kelola klinis
dalam
menangani
(clinical governance) yang baik, semua
perawatan
pelayanan medis yang dilakukan oleh
indikasi
setiap staf medis di rumah sakit
menyebutkan
dilakukan
penunjang
atas
penugasan
klinis
kepala/direktur rumah sakit.
b. Penugasan
dimaksud
klinis
pada
ayat
pasien
medis.
suatu
kasus
bahkan
bila
Mayoritas
bahwa
yang
disediakan
informan
alat
Siloam
Hospitals Manado tetap sesuai indikasi
sebagaimana
medis atau kasus pasien yang dirawat,
(1)
tidak ada tekanan atau target tertentu dari
berupa
pihak
privilege) oleh kepala/direktur rumah
menggunakan alat-alat tersebut.
penerbitan
manajemen
agar
dokter
surat
Faktor investasi pada tehnologi
penugasan klinis (clinical appointment)
kedokteran maupun infra struktur rumah
kepada staf medis yang bersangkutan.
sakit swasta dengan sendirinya harus
c. Surat
melalui
diluar
penggunaan
pemberian kewenangan klinis (medical
sakit
atau
penugasan
(clinical
mengadopsi pertimbangan rugi laba, cost
oleh
dan loss maupun damage (Febriawati,
kepala/direktur rumah sakit setelah
2013). Menurut penjelasan dari direktur
mendapat rekomendasi dari komite
Siloam Hospitals Manado, alat yang
medik.
tersedia
appointment)
klinis
diterbitkan
memang
ada
target
d. Dalam keadaan darurat kepala/direktur
penggunaannya, namun hal ini tidak
rumah sakit dapat memberikan surat
pernah ditekankan atau dibebankan pada
penugasan klinis (clinical appointment)
dokter pengguna dengan pertimbangan
tanpa rekomendasi komite medik.
agar tidak terjadi konflik interest. Jadi
andaikan penggunaan alat-alat tersebut
83
belum mencapai target maka diusahakan
Center, 2. State of The Art Equipment, 3.
mencari alternatif atau mencari cara-cara
Digital
Communication,
untuk meningkatkan penggunaan alat-alat
Doctors
Partnership
tersebut, misalnya berkoordinasi dengan
Program (SDPDP). SDPDP merupakan
dokter-dokter spesialis yang ada di luar
salah satu program yang diberikan kepada
Siloam
menawarkan
tenaga medik di Siloam Hospitals sebagai
memang
reward atau kompensasi dalam bentuk
memerlukan alat tersebut maka mereka
meningkatkan kompetensi atau keahlian
bisa manfaatkan dan dokter ini diberi fee
seorang
yang merupakan bagian dari program
penghargaan atau bonus oleh manajemen
shared doctor, jadi benefitnya untuk dokter
diberikan
tersebut dapat berupa potongan harga atau
memenuhi kriteria tertentu. Secara umum
reward tertentu, tapi hal ini tidak dilakukan
reward ini bukan berupa komisi atau uang
bagi dokter internal yang merupakan
sejumlah tertentu namun diberikan dalam
tenaga medis di Siloam Hospitals. Kalau
bentuk
untuk tenaga medik Siloam Hospitals,
kemampuan klinis dan pendidikan, seperti
karena
itu
seminar, pelatihan ketrampilan, atau studi
menggunakan resource untuk menangani
lanjut. Berdasarkan wawancara dengan
pasien. Manajemen akan support dalam
Informan,
bentuk membantu peningkatan jumlah
mengetahui bahwa sejak awal masuk di
pasien melalui berbagai cara, seperti
Siloam Hospitals ada program SDPDP
promosi atau program paket tindakan
yang
perawatan untuk pasien.
meningkatkan keahlian. Hal ini sebagai
Hospitals
untuk
menginformasikan
kalau
dianggap
Layanan
bahwa
dokter
kesehatan
dokter.
para
untuk
sebagian
dapat
Siloam
Development
Pemberian
kepada
kegiatan
4.
reward,
dokter
yang
meningkatkan
besar
informan
dimanfaatkan
untuk
berkualitas
bukti dukungan manajemen rumah sakit
internasional terus dikembangkan yang
bagi seluruh staf mediknya untuk selalu
mencakup layanan spesialis yang lengkap,
menambah
layanan
meningkatkan skill penanganan pasien.
laboratorium,
pengobatan
kesuburan, fasilitas radiologi dan imaging,
layanan
kesehatan
umum,
pengetahuan
klinis
atau
Kompetensi yang dimiliki oleh
layanan
setiap
diagnostik dan darurat .
tenaga
medis
diharapkan
mendukung ketika menjalankan pekerjaan
dan bisa menghasilkan kinerja yang baik
dan pasien bisa merasa puas dengan
Peningkatan Kompetensi
Mayoritas informan mengetahui
bahwa
Siloam
Hospitals
pelayanan yang ada pada rumah sakit.
Group
Implikasi dalam penelitian yang dilakukan
mempunyai empat pilar yaitu 1. Trauma
di RS Prof.Dr V.L Ratumbuysang ini
84
menerangkan
perlunya
meningkatkan
formal, sedangkan informasi yang tidak
kompetensi agar kinerja yang dihasilkan
tersusun baik melalui membaca surat
lebih baik. Untuk mempertahankan dan
kabar, membaca majalah, pembicaraan
meningkatkan kompetensi maka ditunjang
setiap hari dengan teman dan keluarga,
oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan
mendengarkan radio, melihat televisi dan
agar apa yang dikerjakan bisa terlaksana
berdasarkan
dengan baik, seorang pegawai juga harus
menjelaskan 3 domain pengetahuan yang
meningkatkan
mempertahankan
dianut sampai saat ini yaitu domain
dimiliki
dalam
kognitif, domain afektif dan domain
melaksanakan pekerjaan, dan juga sikap
psikomotor. Domain kognitif terdiri dari
seorang pegawai dalam melayani pasien
beberapa tingkat kemampuan mulai dari
harus selalu baik agar pasien merasa lebih
know (tahu), comprehension (memahami),
nyaman dalam pelayanan yang mereka
application (aplikasi), analysis (analisis),
berikan (Posuma, 2013).
synthesis
dan
keterampilan
yang
Rumah
sakit
dibentuk
untuk
pengalaman
(sintesis)
(evaluasi).
diri.
dan
Bloom
evaluation
Tahu merupakan tingkat
melayani konsumen di bidang kesehatan.
pengetahuan yang paling rendah, dengan
Untuk mencapai sebuah keberhasilan itu
arti mengingat kembali sesuatu yang
memerlukan landasan yang kuat yaitu
spesifik
organisasi yang mampu memperkuat dan
dipelajari/rangsangan
memaksimumkan kompetensi. Kompetensi
Memahami
menjadi sangat berguna dalam membantu
kemapuan untuk menjelaskan secara benar
organisasi
dengan
tentang obyek yang diketahui dan dapat
memaksimumkan kompetensi mendorong
menginterpetasikan materi tersebut secara
budaya kinerja yang tinggi. Kompensasi
benar. Orang yang telah paham terhadap
atau reward dalam suatu organisasi juga
obyek atau materi terus dapat menjelaskan,
sangat berpengaruh dalam menghasilkan
menyebutkan contoh menyimpulkan dan
kinerja yang baik dalam suatu organisasi
sebagainya. Seorang tenaga kesehatan
(Posuma, 2013)
harus selalu memperbaharui pengetahuan
sehingga
Notoatmodjo (2009) menyatakan
bahwa
pengetahuan
pendidikan
yang
dan
dari
seluruh
bahan
yang
diartikan
diterima.
sebagai
ketrampilannya,
yang
suatu
kemampuan
diperoleh
dari
teknisnya, berpikir kritis dan ketrampilan
direncanakan
dan
hubungan
interpersonalnya
dalam
tersusun secara baik, maupun informasi
membangun komunikasi yang baik di
yang
dalam tim (Ratnamiasih, 2012).
tidak
tersusun
secara
baik.
Pendidikan yang direncanakan diperoleh
Kompetensi
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan
yaitu
kemampuan
serta diikuti dengan otoritas keilmuan yang
85
dimiliki untuk dapat melalukan atau tidak
kompetensi, ijasah maupun berbagai
melakukan sesuatu. Kompetensi ini dalam
diploma.
banyak
hal
administrasi
berhubungan
yaitu
dengan
disini
menyangkut
negara
permission to practice in the hospital.
terhadap seseorang untuk dapat melakukan
Seorang dokter karena memenuhi syarat
sesuatu
/
menurut
ditetapkan oleh
pengakuan
2) Credential:
ukuran yang
sudah
kebijakan
rumah
sakit
setelah
negara. Kompetensi ini
semuanya sudah di review maka yang
biasanya diikuti dengan sertifikat atau
bersangkutan diterima untuk praktek di
diploma.
Usaha
rumah sakit tersebut.
kinerja
karyawan
untuk
meningkatkan
yaitu
dengan
3) Review:
adalah
proses
pengkajian,
memperhatikan kompensasi. Kompensasi
evaluasi dan pemberian rekomendasi
yang
akan
yang
lebih
mengenai kualitas, kompetensi dan
diberikan
berpengaruh
secara
pada
benar
karyawan
terpuaskan dan termotivasi dalam bekerja
bekerja
untuk
oleh
staf
medik
profesionalisme seorang dokter;.
untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Seseorang
dilakukan
4) Previlege:
adalah
setelah
seorang
memberikan
dokter dinyatakan dapat diterima yaitu
waktu dan tenaganya kepada organisasi
lolos dalam proses credentialing maka
dan sebagai kontra prestasinya, organisasi
seorang dokter memiliki privilege.
memberikan imbalan atau kompensasi
5) Probation; masa coba bagi seorang
yang bentuknya dapat sangat bervariasi.
Sistem
yang
dipergunakan
dokter bekerja disebuah rumah.
organisasi
6) Penalty: hukuman yang diberikan oleh
dalam memberikan imbalan tersebut dapat
pimpinan rumah sakit atas pelanggaran
mempengaruhi
dan
yang dilakukan oleh seorang staf medik
kepuasan kerja para pekerja (Posuma,
biasanya setelah mendapat review dari
2013).
komite staf medik.
motivasi
kerja
Kebanyakan dan sudah menjadi
7) Hal-hal lain yang sifat lebih rinci
pengetahuan umum di lingkungan staf
seperti kompetensi yang saling terkait
medik bahwa peraturan tata tertib tenaga
antara satu spesialis dengan spesialisasi
medik menyangkut (Herlambang, 2012);
tertentu, bagaimana
hal itu harus
1) Recruiting:
dikerjakan
dan
dikordinasikan,
monitoring,
evaluasi,
kepakaran,
disini
terkait
dengan
kompetensi
dan
rekomendasi
profesionalisme. Aspek administrasinya
untuk mengambil tindakan atau tidak
adalah segala ijin dan dokumen yang
mengambil tindakan diatur juga dalam
dibutuhkan menjangkut ijin praktek,
peraturan tata tertib staf medik (medical
staff bylaws).
86
Program kerja dari PT Siloam
f. Komitmen untuk Pendidikan Klinis
Internasional Hospitals, tbk memaparkan
Berkelanjutan
dalam
Berkelanjutan
laporan kerja tahunan bahwa
Pendidikan
bagi
staf
medis
menyadari pentingnya peran sumber daya
merupakan bagian yang integral untuk
manusia
upaya
menjaga pengetahuan dan keterampila
meningkatkan kompetensi atau keahlian
sehingga dapat menegakkan protokol
tenaga medis, manajemen menggunakan
praktek klinis dan menerapkan solusi
beberapa strategi berikut ini:
inovatif
a. Merekrut teknisi medis yang berkualitas
klinis.
maka
dilakukan
tinggi baik dari dalam maupun dari luar
untuk
mengatasi
masalah
g. Menyediakan pelatihan untuk staf klinis
negeri.
melalui kombinasi pelatihan on-the-job,
b. Menjalin kerja sama dengan berbagai
program internal dan eksternal dan
perguruan tinggi nasional dan regional
terkemuka
(Fakultas
workshop.
Kedokteran-
h. SDPDP
mendukung
Universitas Hasanuddin, Singhealth dan
profesional
berbagai
berpartisipasi dalam program yang
Fakultas
Kedokteran
dan
tenaga
pertumbuhan
medis
perawatan lainnya di Indonesia) baik
memungkinkan
untuk program sarjana maupun program
mendapatkan
pascasarjana.
program
Continuous
Education
melalui
c. Menawarkan
beasiswa bagi
dokter
dengan
dokter
akses
ke
untuk
programMedical
seminar
dan
umum untuk melanjutkan program
konferensi di Indonesia maupun di luar
spesialis, sebagai insentif untuk bekerja
negeri.
di jaringan Siloam Hospitals.
d. Menjalin kolaborasi dengan dokter –
Hubungan Manajemen dengan Komite
dokter pemerintah terkemuka untuk
Medik dan Tenaga Medik
bekerja sama dengan Siloam Hospitals
Hubungan manajemen rumah sakit
yang mendapat sambutan positif karena
dengan tenaga medis dapat mempengaruhi
kesempatan
fasilitas
suasana kerja. Apabila ada tenaga medis
canggih untuk membantu pasien dengan
yang bekerja tidak sesuai kesepakatan
diagnosa yang lebih kompleks.
maka manajemen harus menemukan solusi
menggunakan
e. Menawarkan program pengembangan
kemitraan
dengan
dokter
untuk menangani hal tersebut. Mayoritas
melalui
informan menyebutkan bahwa manajemen
SDPDP (Siloam Doctors Partnership
menjalin komunikasi yang baik dengan
Development Program) untuk semua
tenaga medis. Setiap ada kendala atau
dokter spesialis.
87
permasalah, manajemen akan membantu
Hal
mencarikan solusi.
ini
menunjukkan
bahwa
hubungan kekerabatan, komunikasi sesama
Rumah sakit memiliki peluang
staf
medik
maupun
komunikasi
di
untuk meningkatkan konsep diri karyawan
lingkungan staf medik maupun komite
melalui
medik dapat menjadi sarana yang efektif
komunikasi
dilakukan
rutin.
dalam
Pertemuan
informal
yang
pertemuan-pertemuan
untuk
tersebut
tindakan mana yang boleh dan tidak boleh,
merupakan
saling
mengingatkan
sarana untuk menyampaikan ide dan suara-
melangar/bersinggungan
suara
kompetensi profesi lain.
apapun
dari
bawahan
dan
dipersepsikan sebagai penghargaan, karena
pimpinan
selalu
mendengarkan
mengenai
dengan
Pada bagian akhir dari pembahasan
dan
bahwa
hasil
analisa
terhadap
hasil
mengupayakannya sebaik mungkin. Efek
wawancara (tahap I, II) dan termasuk
persepsi
snowballing dan juga triangulasi telah
tersebut
adalah
peningkatan
konsep diri menjadi semakin positif yang
menunjukan
akhirnya
karyawan
manajemen Siloam Hospitals Manado
memberikan pelayanan yang baik kepada
dalam peningkatan kompetensi ini dapat
pasien (Ratnamiasih, 2012).
dilihat
mendorong
Tiga komponen seperti dewan
bahwa
dari
menunjang,
adanya
tersedianya
support
dukungan
sarana
yang
manajemen
agar
penyantun (governing body), staf medik
dokter-dokter bisa mengikuti pelatihan –
(medical
pelatihan medik.
staff)
dan
staf
manajemen
(management staff) bersama-sama dengan
Menurut Yustina, (2012) apabila di
pimpinan rumah sakit/direktur dan para
dalam hospital bylaws tertulis ketentuan
staf dokter terpilih. Komite medik yang
yang memberikan kewenangan kepada
beranggotakan ketiga unsur itu adalah satu
eksekutif rumah sakit untuk menetapkan
model
mempunyai
medical privilege kepada setiap anggota
kelebihan-kelebihan tertentu, yaitu bahwa
staf klinik yang bergabung dalam rumah
komunikasi
unsur-unsur
sakit ditambah dengan aturan-aturan lain
staf
medik
serta kode etik profesi supaya sesuai
menjadi lancar. Perbedaan antara mereka
standar maka ketentuan dalam peraturan
dapat
dasar tadi perlu ditindaklanjuti oleh pihak
kolaborasi
antara
manajemen,
pemilik
segera
solusinya,
yang
dan
dibicarakan
sehingga
akan
dan
dicari
mengurangi
eksekutif
dengan
membuat
rule
and
ketegangan diantara mereka sebagaimana
regulation tentang tata laksana pemberian
yang sering terjadi dalam triad system
hak
(Subanegara, 2005).
operasional. Rule and regulation yang
itu
untuk
dijadikan
pedoman
berkaitan dengan staf klinik tersebut tidak
88
boleh
bertentangan
dengan
ketentuan
merupakan dokumen yang harus ada
(Herlambang, 2012).
karena merupakan peraturan untuk
Pelaksanaan etika profesi dokter
diterbitkannya medical privilege.
dilaksanakan rumah sakit sesuai dengan
3. Perekrutan tenaga medis dan penerbitan
UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
medical
Sakit
kompetensi dan keahlian medis yang
pasal 13 ayat (3) yang berbunyi
―Setiap tenaga kesehatan yang berkerja di
privilege
mengacu
pada
dimiliki oleh staf medis
rumah sakit harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan rumah
SARAN
sakit, standar operasional yang berlaku,
Setelah melaksanakan penelitian ini maka
etika profesi dan menghormati hak dan
penulis memberikan saran kepada:
keselamatan pasien‖. Selain itu hal ini
1. Direktur perlu senantiasa meningkatkan
menjadi tonggak dasar dibentuknya komite
kerjasama antara
komite medik dan
medis yang mengatur profesi dokter di
manajemen agar memastikan bahwa
setiap rumah sakit yang ada di Indonesia
semua tindakan dokter sesuai dengan
(Triwibowo, 2014).
standar profesi dan medical privilege
2. Komite medik sebagai barisan pertama
untuk menegakkan medical privilege
KESIMPULAN
Berdasarkan
observasi
hasil
wawancara
dokumen
maka
dan
harus secara aktif memonitor dan
dapat
mereview tindakan staf medik
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan
economic
Peneliti lain agar dapat mengembangkan
credentialing
penelitian lebih lanjut mengenai aspek
kaitannya dengan medical privilege
medical
privileges
dan
economic
tidak tampak secara nyata namun
credentialing dengan memperluas wilayah
memiliki bentuk yang berbeda bahwa
penelitian atau menggunakan metode yang
economic credentialing telah digunakan
berbeda.
dalam appraisal tenaga medis meskipun
dengan terminologi lokal, atau bentuk
DAFTAR PUSTAKA
yang paling sederhana bahkan mungkin
______
2005.Keputusan
review yang dilakukan tidak dengan
Kesehatan
model format resmi.
Nomor
2. Direktur rumah sakit, komite medik
Republik
631/MENKES/SK/IV/2005
Menteri
Indonesia
tentang
maupun staf medis dan staf manajemen
Pedoman Peraturan Internal Staf
telah
Medis (Medical Staff Bylaws) di
memahami
kompetensi
seperti
bahwa
SIP
dokumen
dan
STR
Rumah
89
Sakit.
Available:
http://www.pdpersi.co.id/peraturan
Cleveland
/kepmenkes/kmk6312005.pdf
Available:
Adisasmito, W. 2014. Sistem Kesehatan.
Edisi
ke-2.
PT
University.
Febriawati, H. 2013. Manajemen Logistik
Rajagrafindo.
Farmasi Rumah Sakit. Gosyen
Jakarta.
Publising. Yogyakarta.
Armen, F. dan V. Azwar. 2013. Dasardasar
State
Manajemen
Hartono, B. 2010. Manajemen Pemasaran
Keuangan
untuk Rumah Sakit. Rineka Cipta.
Rumah Sakit. Gosyen Publishing.
Jakarta.
Yogyakarta
Herkutanto
Astria, R. 2016. Kinerja Grup Lippo: Laba
dan
AP
Susilo.
2009.
Hambatan dan Harapan Sistem
Siloam Hospitals naik 17,35%.
Kredensial
Available:
Kualitatif Di Empat Rumah Sakit
http://market.bisnis.com/read/2016
Indonesia.
0510/192/545749/kinerja-grup-
Manajemen Pelayanan Kesehatan,
lippo-laba-siloam-hospitals-naik-
Vol. 12, No. 3 September 2009.
1735-di-kuartal-i2016
Available:
Buchanan,
B.
Dokter:
Studi
Jurnal
L.
2008.
Economic
Herlambang, S dan A. Murwani. 2012.
credentialing
issues.
Wisconsin
Manajemen Kesehatan dan Rumah
Medical Journal, vol 107 No.4
Sakit.
Dallon, C. W. 2000. ―Understanding
Judicial
Review
Gosyen
Publising. Yogyakarta.
Hospitals‘
http://download.portalgaruda.org/article.ph
Physician Credentialing and Peer
p?article=131513&val=5018&title
Review Decisions,‖ 73 Temple L.
=HAMBATAN%20DAN%20HA
Rev.
RAPAN%20SISTEM%20KREDE
597,
of
Yogyakarta.
609.
Available:
https://litigation-
NSIAL%20DOKTER:%20STUDI
essentials.lexisnexis.com/webcd/ap
%20KUALITATIF%20DI%20EM
p?action=DocumentDisplay&craw
PAT%20RUMAH%20SAKIT%20
lid=1&doctype=cite&docid=73+T
INDONESIA
emp.+L.+Rev.+597&srctype=smi
http://e-
&srcid=3B15&key=96a08c87bb22
resources.perpusnas.go.id:2052/ap/
c9bc4ca1a9805dbb1eb2
academic/?verb=sr&csi=153387
DiFranco, S. 2001. Denying Medical Staff
Privileges
Based
Kurs, M.A., E. B. Pollack, L. M C Rosales.
on Economic
2003.
Credentials. J.L. & Health 247.
Economic
Credentialing:
Are Hospital Privileges Contingent
Upon
90
Skills—Or
Economics?
Connecticut Medicine, April 2003.
2013.
Vol 67, No.4
Available:http://ejournal.unsrat.ac.
Lestarini, AH. 2015. Markplus Beri WOW
Indonesia
Service
ke
Hospitals.
ISSN
2303-1174.
i
Siloam
/index.php/emba/article/viewFile/2748/230
Available:
1
http://ekonomi.metrotvnews.com/b
Ratnamiasih,
I.
R
Govindaraju.
I
ursa/IKYAmRxK-markplus-beri-
Sudirman, B Prihartono. 2012.
wow-indonesia-service-ke-siloam-
Kompetensi
hospitals
Pelayanan Rumah Sakit. Jurnal
Nagele, R.L. 2003. Hospital Privileges as
Kickbacks?
:
the
SDM dan Kualitas
Trikonomika Volume
Economic
Juni
2012.
ISSN
11, No. 1,
1411-514X.
Credentialing Debate Commands
Available:
Renewed Attention. The Health
http://download.portalgaruda.org/a
Law
rticle.php?article=153066&val=59
Handbook 15th Edition.
Philadelphia.
Available:
13&title=Kompetensi%20SDM%2
https://www.google.co.id/url?sa=t
0dan%20Kualitas%20Pelayanan%
&rct=j&q=&esrc=s&source=web
20Rumah%20Sakit
&cd=2
Sari, AK dan RD Wulandari. 2014.
&cad=rja&uact=8&ved=0CCYQF
Penilaian
jABahUKEwi4p_3Y-
terhadap Mutu Pelayanan Instalasi
JLJAhXEcY4KHdoUB-
Rawat Jalan RS H.S. Samsoeri
8&url=http%3A%2F%2Fwww.hc
Mertojoso
pro.com%2Fcontent%2F36271.pdf
Administrasi Kesehatan Indonesia
&usg=AFQjCNGN7mmhYTHCO
Volume 2 Nomor 4. Surabaya.
vHy0t28LSl2iGPLAA
Available:
Pohan,
I.
S.
2006.
Jaminan
Kepuasan
Surabaya.
Pasien
Jurnal
Mutu
http://journal.unair.ac.id/download
Pelayanan Kesehatan – Dasar-
-fullpapers-jaki52361adc40full.pdf
Dasar Pengertian dan Penerapan.
Subanegara, H. P. 2005. Diamond Head
EGC. Jakarta
Posuma,
CO.
Drill dan Kepemimpinan dalam
2013.
Kompetensi,
Manajemen Rumah Sakit. Andi.
Kompensasi, dan Kepemimpinan
Pengaruhnya
Karyawan
Yogyakarta
Terhadap Kinerja
Pada
Rumah
Ratumbuysang Manado.
Sulastomo. 2007. Manajemen Kesehatan.
Sakit
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Jurnal
h. 57- 67
EMBA Vol.1 No.4 Desember
91
Sutarjo. 2013. Peran BPPSDM Kesehatan
dalam
Menghadapi
JKN.
Available:
http://bppsdmk.depkes.go.id/web/i
mages/rnews/13-052014/ISI%BUKU-5-Edit.pdf
Tambun, J. G. 2009. Hukum, Kedokteran
dan Kesehatan. Pasific Institute.
Manado
Triwibowo,
C.
2012.
Perizinan
dan
Akreditasi Rumah Sakit. Nuha
Medika. Yogyakarta.
Triwibowo, C. 2014. Etika dan Hukum
Kesehatan.
Nuha
Medika.
Yogyakarta
Yustina, E. W. 2012. Mengenal Hukum
Rumah
Sakit.
Keni
Media.
Bandung
92
Download