review karya audio visual

advertisement
REVIEW KARYA AUDIO VISUAL
VIDEO MUSIK AKU
Disusunoleh
Angga Setyo Apriyono (14148139)
Ari Fatoni (14148161)
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA
2015
Judul
: Aku
Tim Produksi
:
-
Band
: Cashback
-
Produser
: Ana Maharani
-
Sutradara
: Alvin Hariyanto
-
Ass. Sutradara
: Karina Maulidya Puspita Retno
-
Penulis Skenario
: Alvin Hariyanto
-
DOP
: Lugas Rekayasa Dewa
-
Cameraman Person
: Ana Maharani, Achmad Fakrudin MS
-
Ass Cameraman
: Akbar Nur Azmi, Angga Juliandi, KarinaMaulidya Puspito
Retno, Muhammad C.A.U Imam Musolleh
-
Artistik dan Properti : Angga Juliandi, Ana Maharani, KarinaMaulidya Puspito
Retno, Muhammad C.A.U Imam Musolleh
-
Wardrobe
: Akbar Nur Azmi, AnaMaharani, Rohmah, Karina Maulidya
Puspito Retno
-
Lighting
: Muhammad C.A.U Imam Musolleh
-
Editor
: Alvin Hariyanto
-
Desain
: Alvin Hariyato, Ana Maharani
Tahun produksi
: 2013
Teknik Editing
Teknik editing pada video musik “aku” menggunakan Teknik editing Kompilasi yaitu teknik
editing yang menghubungkan beberapa shot yang tidak berurutan sehingga membentuk
satuan yang dinamis dan antar shot tidak terikat. kompilasi dirasa cocok dan sering di
gunakan dalam pembatan video musik karena dengan kompilasi, tidak ada ikatan antar shot
sehingga tidak terikat pada dimensi waktu, ini akan memudahkan untuk menyesuaikan durasi
vidio dengan durasi musik yang cenderung pendek. Dalam video musik ini menggunakan
beberapa jenis cutting dan transisi di antaranya :
1. Jump Cut
Jump Cut merupakan teknik cutting antar 2 shot yang berada di lokasi yang sama saat
aksi sedang berlangsung dengan cepat.tekni ini memberikan kesan getaran psikologi
pada penonton.pada video musik ini, teknik ini cukup sering digunakan, karena untuk
menyentuh emosi penontonnya.
Gambar 1
Gambar 2
Sumber : Video Music Aku, 2013, TC 1:15 – 1:21
Gambar satu dan dua menunjukan teknik jump cut yang ada pada fil ini. Di mana saat
shot pertama dengan gambar yang lebih wide dilakukan cut kemudian tampil gambar
yang lebih close up sehigga menimbulkan getaran dan menyentuh emosi penonton.
2. Dissolve
Dissolve merupakan jenis transisi/perpindahan secara perlahan/lambat antara shot 1
dengan shot yang lain. Transisi jenis ini menimbulkan kesan elegan dan anggun.
Dalam video music ini transisi jenis ini banyak sekali dugunakan. Sebenarnya transisi
ini terlihat sedikit kurang cocok dengan musik yang di sajikan karena sedikit berirama
cepat. Tapi melihat lirik yang digunakan transisinya menjadi sedikit pas karena lirik
yang melow.
Gambar 3
Sumber : Video Music Aku, 2013, TC 3:03
Gambar 3 menunjukan penggunaan dissolve pada video musik ini. Secara perlahan
gambar seorang yang tengah memainkan gitar berpindah kegambar vokalis yang
tengah bernyanyi.
3. Dip to White
Dip to White adalah transisi dimana gambar yang normal secara pelahan menjadi
gambar blank putih yang kemudian di susul kemnculan gambar berikutnya.
Gambar 4
Sumber : Video Music Aku, 2013, TC 1:12
Dalam video musik ini transisi dip to white beberapa kali di gunakan dengan tujuan
untuk membuat tokoh lebih estetik dan lebih memainkan emosi dari penonton.
GRAFIS
Grafis dalam video musik ini hanya memakai tipe-tipe grafis sederhana lebih untuk
menunjukkan identitas para pembuat.
Gambar 5
Gambar 6
Sumber : Video Music Aku, 2013, TC 0:06 – 0:12
Gambar 5 merupakan nama dari grup produksi sementara gambar 6 merupakan institusi
tempat mereka bernaung. Kedua gambar tesebut adalah menunjukkan identitas siapa yang
membuat video musik ini.
Gambar 7
Sumber : Video Music Aku, 2013, TC 1:12
Selain itu grafis juga digunakan untuk credit title. Credit title seperti gambar 7 menggunakan
roll top dengan font standar arial 12 pt.
SPECIAL EFFECT DAN VISUAL EFFECT
Dalam video musik produksi tahun 2013 ini juga menggunakan beberapa tekni spesial effect
danjuga visual effect sebagai tambahan dan penambah segi estetis. Diantaranya seperti
berikut:
1. Optical Flare
Optical flare merupakan teknik special effect untuk menciptakan flare saat pada
gambar saat produksi dengan mengarahkan ligting ke arah kamera. Hal tersebut
digunakan untuk membuat gambar lebih estetis dan juga dramatis.
Gambar 8
Sumber : Video Music Aku, 2013, TC 2:27
Gambar 8 merupak cuplikan gambar yang menggunakan spesial effect optical
flare. Gambar yang tercipta menjadi lebis indah dan terlihat lebih dramatis Sesuai
dengan tujuan awal penggunaan effect tersebut.
2. Flash Flare
Flash Flare merupakan visual effect yang dugunakan untuk membuat effect
gambar seperti flare dengan menggunakan komputer. Sebenarnya hampir sama
fungsi darai optical flare dan Flash Flare, hanya pengerjaan optical flare sudah di
lakuan pada saat proses produksi sementara flash flare di kerjakan saat proses
editing.
Gambar 9
Sumber : Video Music Aku, 2013, TC 1:12
Cahaya biru pada gambar 9 merupak hasil visual effect yang di lakukan pada shot.
Hasilnya terlihat lebih dramatis dan mendukug scene dan special effect yang telah
digunakan.
KESIMPULAN
Video musik produksi tahun 2013 yang berjudul aku ini merupakan video musik yang cukup
bagus. Didugung dengan beberapa effect visual seperti optical flare dan visual effect seperti
flash flare menjadi sangat menarik dan begitu dramatis Sesuai dengan cerita yang di
sampaikan tentang sakit hati seorang lelaki karena di hianati oleh kekasihnya. Tehnik editing
dengan menggunakan teknik kompilasi memang dirasa sangat cocok dengan jenis video
musik karena durasi yang cenderung pendek. Dalam metode kompilasi menggunakan
potongan-potongan clip sehingga meski durasi pendek cerita akan tersampaikan dengan
potongan potongan gambar yang padat. Teknik jump cut juga cocok digunakan pada video
musik ini karena irama musik yang cepat. Namun transisi dissolve yang terasa kurang cocok
untuk musik yang berirama cepat sedikit ternetralisir karena cerita yang di sampaikan sedikit
mello.
Daftar Pustaka
Alvin Harianto. 2013. Vidio Musik aku. DVD. Tugas Akhir Mata kuliah Videografi III
Himawan Pratista. 2008. Memahami Film. Jakarta. Homerian Pratista
Download