etika dan lingkungan

advertisement
REFERENSI
ETIKA DAN
LINGKUNGAN
By Sulistyowati
01212008
PENGERTIAN ETIKA LINGKUNGAN
Etika Lingkungan dapat diartikan sebagai dasar
moralitas yang memberikan pedoman bagi
individu atau masyarakat dalam berperilaku
atau memilih tindakan yang baik dalam
menghadapi dan menyikapi segala sesuatu
berkaitan dengan lingkungan sebagai kesatuan
pendukung kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan umat manusia serta makhluk
hidup lainnya.
 Etika lingkungan yang baik dapat menjadikan
perilaku kita semakin arif dan bijaksana
terhadap lingkungan, sebaliknya etika yang
salah akan menciptakan malapetaka bagi
kehidupan manusia.

ADA DUA UNSUR UTAMA DALAM
MENGUSAHAKAN LINGKUNGAN HIDUP
(MENURUT VELASQUES, 2005)
1. Etika Ekologi
 Menyadarkan
bahwa
manusia
bukanlah
penguasa alam. Manusia harus menyadari
adanya nilai intrinsik dalam tiap unsur
nonmanusia.
2. Etika Konservasi Sumberdaya yang Bisa
Habis
 Mengacu pada penghematan sumberdaya alam
untuk digunakan dimasa mendatang, di sini
mempertimbangkan kepentingan generasi yang
akan datang.
ADA DUA MACAM KEPEDULIAN
LINGKUNGAN
1. Kepedulian lingkungan yang dangkal
 Pandangan ini menganggap alam bernilai hanya
sejauh ia bermanfaat bagi kepentingan manusia,
dan bukan karena alam bernilai pada dirinya
sendiri.
2. Kepedulian lingkungan yang dalam
 Pandangan ini tidak hanya untuk kepentingan
manusia
saat
ini,
akan
tetapi
juga
mempertimbangkan
kepentingan
generasigenerasi yang akan datang.
MASALAH-MASALAH YANG TIMBUL
BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Limbah beracun
Efek rumah kaca
Perusakan lapisan ozon
Hujan asam
Penebangan hutan
Pencemaran udara
TEORI ETIKA LINGKUNGAN
1. Teori Antroposentrisme
Teori ini memandang manusia sebagai pusat dari
sistem
alam
semesta.
Manusia
dan
kepentingannya
dianggap
yang
paling
menentukan dalam tatanan ekosistem dan
dalam kebijakan yang diambil dalam kaitannya
dengan alam, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Bagi teori ini etika hanya berlaku bagi manusia,
segala tuntutan terhadap kewajiban dan
tanggungjawab moral manusia terhadap
lingkungan hidup dianggap sesuatu yang
berlebihan, kalaupun ada itu semata-mata
demi memenuhi kepentingan sesama manusia.
2. Teori Biosentrisme
Teori ini mengangggap alam mempunyai nilai
pada dirinya sendiri terlepas dari kepentingan
manusia. Ciri etika ini adalah biocentric, karena
menganggap setiap kehidupan dan makhluk
hidup mempunyai nilai dan berharga pada
dirinya sendiri.
Alam perlu diperlakukan secara moral terlepas
dari apakah ia berguna atau tidak bagi manusia.
Sehingga etika tidak lagi dipahami secara
terbatas pada komunitas manusia, namun
berlaku juga bagi seluruh komunitas makhluk
hidup lain.
3. Teori Ekosentrisme
Etika ini memusatkan pada seluruh komunitas
ekologis baik yang hidup maupun tidak, karena
secara ekologis makhluk hidup dan benda-benda
abiotis lainnya saling terkait satu sama lain.
Salah satu versi yang terkenal dari teori ini
adalah Deep Ecology.
Teori ini menekankan perhatiannya pada jangka
panjang, dan tak kalah pentingnya merupakan
gerakan diantara orang-orang yang mempunyai
sikap dan keyakinan yang sama, mendukung
suatu gaya hidup yang selaras dengan alam, dan
sama-sama memperjuangkan isu lingkungan dan
politik.
PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN HIDUP
(KERAF, 2002)
1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for
Nature)
Sebagai pelaku moral, manusia mempunyai
kewajiban
moral
untuk
menghormati
kehidupan, baik pada manusia maupun
makhluk lain dalam komunitas ekologis
seluruhnya.
2.
Prinsip
Tanggung
Jawab
(Moral
Responsibility for Nature)
Kelestarian dan kerusakan alam merupakan
tanggung jawab bersama seluruh umat
manusia.
3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral
untuk mengharmonisasikan manusia dengan
ekosistemnya dan untuk mengontrol perilaku
manusia dalam batas-batas keseimbangan
kosmis.
4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian
(Caring for Nature)
Prinsip ini tidak didasarkan pada pertimbangan
kepentingan pribadi, tetapi semata-mata demi
kepentingan alam. Dengan semakin peduli
terhadap alam, maka manusia menjadi semakin
matang dengan identitas yang kuat
5. Prinsip “No Harm”
Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian,
paling tidak dengan tidak melakukan tindakan yang
merugikan atau mengancam eksistensi makhluk
hidup lain di alam semesta ini.
6. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan
Alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara
hidup yang baik, bukan menekankan pada sikap
rakus dan tamak. Ada batas untuk hidup secara
layak sebagai manusia yang selaras dengan alam.
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang
sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat
untuk ikut dalam menentukan kebijakan pengelolaan
dan pelestarian serta pemanfaatan sumber daya
alam.
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam,
yaitu keanekaragaman dan pluralitas. Prinsip
ini sangat relevan dengan pengambilan
kebijakan
di
bidang
lingkungan,
dan
memberikan garansi bagi kebijakan yang pro
lingkungan hidup.
9. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini terutama untuk pejabat publik, agar
mempunyai sikap dan perilaku moral yang
terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip
moral yang mengamankan kepentingan publik,
untuk menjamin kepentingan di bidang
lingkungan.
CONTOH KLIPING KASUS
Sumber : Jawa Pos, Kamis, 17 Desember 2015,
Hal. 1
Sumber : Jawa Pos, kamis, 17 Desember 2015,
Hal. 11
Sumber : Jawa Pos, Kamis, 17 Desember 2015,
Hal. 32
Sumber : Jawa Pos , Kamis, 17 Desember
2015, Hal. 32
Sumber : Jawa Pos, Kamis, 17 Desember 2015,
Hal. 31
Download