BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kogenerasi

advertisement
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Kogenerasi merupakan suatu metode konversi energi di mana digunakan
satu sumber energi untuk dikonversi menjadi dua bentuk energi misalnya energi
panas dan energi listrik. Salah satu contoh industri yang menggunakan kogenerasi
adalah pabrik gula. Kogenerasi di pabrik gula bertujuan untuk menghasilkan
energi panas yang akan digunakan pada proses pengolahan gula dan energi listrik
untuk memenuhi kebutuhan pabrik. Bahan bakar yang digunakan pada kogenerasi
di pabrik gula adalah ampas tebu. Ampas tebu ini dihasilkan dari proses
penggilingan
pada
pengolahan
gula.
Penjelasan
lebih
lanjut
dari proses
penggilingan dapat dilihat di Bab III.
Gambar 1.1. Skema Sederhana dari Kogenerasi Pabrik Gula.
1
2
Di pabrik gula, terutama pabrik gula Gempolkrep, uap panas baru (UBA)
yang dihasilkan dari boiler pada kogenerasi digunakan sebagai sumber energi
untuk penggerak mula, yaitu turbin uap gilingan, pompa BFW (boiler feed water),
serta hammer shredder, dan turbin pembangkit listrik. Menurut Rein (2007), salah
satu sumber energi untuk penggerak mula selain turbin uap adalah dari motor
listrik. Oleh karena kebanyakan penggerak mula di pabrik gula Gempolkrep
menggunakan turbin uap (terutama bagian gilingan), maka diperlukan suatu
pemodelan secara termodinamik untuk mempelajari lebih lanjut kogenerasi pabrik
gula dengan perubahan turbin uap menjadi motor listrik sebagai penggerak mula.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pemodelan kogenerasi pabrik gula dengan
fraksi listrik tinggi yang berarti penggunaan motor listrik sebagai penggerak mula
berdasarkan prinsip-prinsip termodinamika.
I.2.
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana memodelkan kogenerasi pabrik gula dengan fraksi listrik
tinggi ?
2. Bagaimana kebutuhan energi pada kogenerasi pabrik gula dengan fraksi
listrik tinggi ?
3. Bagaimana
mendapatkan sistem termodifikasi daya terbaik
dengan
jumlah ampas tebu yang tetap ?
I.3.
Batasan Masalah
1. Pemodelan kogenerasi dilakukan dalam kondisi ideal dan steady state.
2. Pemodelan dirancang dengan menggunakan software Cycle Tempo 5.0.
3. Analisis pemodelan yang dilakukan adalah analisis termodinamika dari
peralatan-peralatan yang ada di pabrik gula.
3
4. Verifikasi model dilakukan sesuai dengan ketersediaan data dari pabrik
gula Gempolkrep dan literatur.
5. Pemodelan kogenerasi ini menggunakan ampas tebu (bagasse) sebagai
bahan bakar di ketel uap.
6. Pemodelan nira dimodelkan dengan air pada perangkat lunak CycleTempo 5.0 karena kandungan nira yang berupa larutan encer sukrosa dan
bahan organik bukan sukrosa tidak terdapat di Cycle-Tempo 5.0.
I.4.
Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mendapatkan model kogenerasi pabrik gula fraksi listrik tinggi
dengan Cycle Tempo.
2. Untuk mendapatkan model kogenerasi pabrik gula fraksi listrik tinggi
yang terverifikasi dengan menggunakan data yang tersedia.
3. Untuk mendapatkan sistem termodifikasi dengan daya terbaik dengan
jumlah ampas tebu yang tetap.
I.5.
Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi pada
pabrik gula dan industri lainnya terutama yang memanfaatkan sistem kogenerasi
berbahan baku biomassa berupa ampas tebu.
Download