bab 5 kesimpulan dan saran

advertisement
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut, yaitu:
1.
Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan, tingkat inflasi, produk
domestik bruto, nilai kurs RP/USD, harga minyak dunia, serta harga emas
dunia, sebagai berikut:
a.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode tahun 2008-2014
mengalami pertumbuhan atau peningkatan nilainya, meski terdapat
fluktuasi. Perkembangan nilai terjadi akibat meningkatnya perusahaan
yang menerbitkan saham dan meningkatnya kapitalisasi oleh publik
terhadap perusahaan yang ada. Secara teoritis dan lapangan faktor yang
mempengaruhi naik-turunya nilai IHSG yaitu Inflasi, Produk Domestik
Bruto (PDB), Nilai Kurs RP/USD, Harga Minyak dan Emas Dunia..
b.
Tingkat inflasi pada periode 2008-2014 mengalami fluktuasi yang cukup
besar. Faktor yang mempengaruhi nilai inflasi antara lain seperti naikturunya harga minyak dunia, perubahan nilai kurs, neraca pembayaran
expor dan impor, aksi spekulasi di sektor industri keuangan dan investasi,
serta dampak dan pengaruh kebijakan moneter. Inflasi berdampak
terhadap tatanan perekonomian, karena mengakibatkan tidak stabilnya
harga dan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
141
142
c.
Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) periode tahun 2008-2014
mengalami peningkatan nilai PDB yang dihitung berdasarkan 9 sektor
usaha, namun bila dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi menunjukan
terdapat perlambatan pertumbuhan ekonomi. Penyebabnya antara lain
pengangguran dan kemiskinan yang meningkat, menurunya hasil
pertanian, serta distribusi pendapatan yang belum merata.
d.
Nilai kurs RP/USD pada periode 2008-2014 mengalami arus naik-turun
mengikuti kondisi ekonomi yang terjadi baik didalam negeri maupun diluar
negeri. Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar antara lain, tingkat
suku bunga, neraca perdagangan, hutang publik, rasio ekspor-impor, dan
kestabilan politik & ekonomi yang sedang berlangsung.
e.
Perkembangan harga minyak dunia pada periode 2008-2014 tidak
mengalami fluktuasi yang besar, harga cukup stabil pada US$ 90an
hingga US$ 100a per barel. Penyebab naik-turunya minyak dunia antara
lain penawaran dan permintaan minyak dunia, serta stabilitas politik dan
ekonomi para pengekspor minyak.
f.
Harga emas dunia pada periode 2008-2014 terus mengalami peningkatan
nilai harganya meski terjadi suatu fluktuasi. Sehingga emas masih
menjadi suatu alat investasi bagi masyarakat umum karena sifatnya yang
lindung nilai. Hal yang mempengaruhi naik-turunnya harga emas yakni
permintaan dan penawaran emas, situasi politik dan ekonomi, dan daya
produksi perusahaan tambang.
143
2.
Pengaruh secara bersama
Menurut hasil pengujian secara bersama faktor fundamental makro ekonomi
yakni inflasi, PDB, kurs, harga minyak dan emas dunia tersebut memiliki
hubungan dengan IHSG, sebesar 94.6% terhadap IHSG sedangkan sisanya
5.4% dipengaruhi oleh faktor lain. Kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis
menggunkan uji F menunjukan pengaruh yang signifikan antara inflasi, PDB,
nilai kurs, harga minyak dan emas dunia terhadap IHSG.
3.
Pengaruh secara parsial antara faktor fundamental ekonomi makro terhadap
Indeks Harga Sagham Gabungan, sebagai berikut:
a.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fundamental
makro ekonomi yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG yakni
PDB, harga minyak dunia, dan harga emas dunia.
b.
Sedangkan faktor fundamental makro ekonomi yang tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap IHSG yaitu tingkat inflasi dan nilai kurs.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pengambilan
kesimpulan, maka saran yang kiranya bermanfaat yakni:
1.
Bagi investor yang ingin menanamkan dananya pada investasi saham, ada
baiknya untuk selalu memperhatikan informasi sebagai bahan pertimbangan
dalam membuat keputusan. Baik berinvestasi dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Selain mempertimbangkan faktor fundamental ekonomi seperti
inflasi, produk domestik bruto, nilai kurs, harga minyak dan emas dunia, serta
faktor fundamental ekonomi lainya, sebaiknya memperhatikan pula faktor nonfundamental ekonomi seperti kondisi stabilitas keamanan, politik, sosial, dan
budaya.
144
2.
Bagi Perusahaan memperhatikan kondisi makro ekonomi sangatlah penting,
karena kondisi fundamental ekonomi makro berpengaruh secara umum. Seperti
kondisi pasar, daya beli konsumen, selain itu juga dapat mempengaruhi
operasional
perusahaan
seperti
meningkatnya
biaya
operasional
dan
menurunya laba yang berdampak pada penurunan harga saham perusahaan di
Pasar Modal. Sehingga perusahaan perlu mengantisipasi keadaan fundamental
ekonomi makro seperti meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan
menggunakan
bahan
baku
yang
tidak
bersubsidi
untuk
mengurangi
ketergantungan, melakukan ekspansi pasar, dan membuat produk-produk &
jasa yang inovatif agar tetap terciptanya daya beli dan menghasilkan bagi
perusahaan.
3.
Bagi Pemerintah menjaga kondisi ekonomi yang stabil sangat harus
diperhatikan seperti menjaga tingkat inflasi, stabilitas nilai kurs, meningkatkan
percepatan pertumbuhan ekonomi, dan lain sebagainya dengan cara
meningkatkan cadangan devisa dalam bentuk US Dollar, mengusahakan
neraca pembayaran agar selalu surflus dan meningkatkan swasembada dalam
negeri khususnya kebutuhan pokok agar mengurangi nilai impor, membangun
dan membina UKM agar dapat menciptakan lapangan kerja sehingga dapat
menyerap pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Kemudian
kebijakan-kebijakan
publik
harus
berorientasi
terhadap
kesejahteraan
masyarakat umum bukan karena kepentingan suatu golongan agar tercipta nya
keadilan sosial.
145
4.
Bagi Civitas Akademik dan Peneliti lain, bahwa IHSG bukan satu-satunya
indeks saham yang ideal, masih banyak indeks-indeks saham yang digunakan
sebagai acuan untuk menggambarkan kondisi Pasar Modal di Indonesia,
seperti LQ-45, JII, IDX30, dan lain sebagainya yang bisa digunakan lebih lanjut,
karena indeks-indeks tersebut adalah indeks yang diamati juga oleh para
investor dalam melakukan investasi. Peneliti lain yang tertarik dengan topik
yang sama, disarankan untuk mengambil periode tahun yang lain, menentukan
objek penelitian seluruh perusahaan atau secara sektoral yang terdapat pada
Bursa Efek Indonesia dan juga menambahkan variabel lain seperti tingkat suku
bunga Bank, jumlah uang yang beredar, neraca impor-ekspor, indeks bursa
Negara lain, yang memiliki fungsi sama sebagai indikator ekonomi makro.
Download