PPT Psikologi Sosial - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Sosiologi
Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial
Fakultas
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Program Studi
Psikologi
Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA?
DISKUSI KELOMPOK
• Temukan satu penyimpangan Sosial:
Definisikan Perilaku penyimpangannya
• Diskusikan :
• A. Bagaimana cara mengontrol atau
mencegahnya Æ Kontrol secara preventif
(sebelum terjadi) Æ Kontrol secara kuratif
(sesudah terjadi)
• B. Siapa saja yang berperan untuk mengontrol
perilaku menyimpang, bagaimana caranya.
PENGERTIAN
1. Pengertian Perilaku menyimpang
• Menyimpang Menurut Robert MZ Lawang
penyimpangan merupakan tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku
dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan
usaha dari pihak berwenang untuk
memperbaiki perilaku yang menyimpang
tersebut
• Van der Zanden berpendapat bahwa
penyimpangan merupakan perilaku yang
oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai
hal yang tercela dan di luar batas toleransi
PENGERTIAN
• Bruce J. Cohen, penyimpangan sosial sebagai
perbuatan yang mengabaikan norma dan
terjadi jika seseorang atau kelompok tidak
mematuhi patokan baku dalam masyarakat
(dalam buku Sosiologi : Suatu Pengantar,
Terjemahan)
PENGERTIAN
Teori Pergaulan Berbeda
(teori differential association),
oleh Edwin H.Sutherland
E. H. Sutherland mengemukakan bahwa
Penyimpangan bersumber pada pergaulan
Sosial. Seseorang yang memilih pergaulan sosial
tertentu yang berbeda dengan norma/nilai
orang kebanyakan.
PENGERTIAN
Teori Labelling (pemberian julukan), oleh Edwin M.
Lemert
E. M. Lemert mengemukakan bahwa seseorang telah melakukan
penyimpangan pada tahap primer,Æ Diberi label. Misalnya seorang yang
baru mencuri pertama kali lalu masyarakat menjulukinya sebagai pencuri,
meskipun ia sudah tidak lagi mencuri, akibatnya karena selalu dijuluki
pencuri, maka ia pun terus melakukan penyimpangannya Æ Muncul stigma
Teori Fungsi, oleh Emile Durkheim
Emile Durkheim mengemukakan bahwa tercapainya kesadaran moral dari
Semua anggota masyarakat karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan
fisik, dan lingkungan sosial. Ia menegaskan bahwa kejahatan itu akan selalu
ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada. Menurut Emile
Durkheim kejahatan diperlukan agar moralitas dan hukum dapat berkembang
secara normal.
KATEGORI PENYIMPANGAN
KATEGORI Penyimpangan Sosial
a. Penyimpangan primer
b. Penyimpangan sekunder
c. Penyimpangan kelompok
d. Penyimpangan individu:
Penyimpangan Primer dan Sekunder
• Penyimpangan Primer:
– Sementara
– Baru muncul
– Hanya sebagian kecil dalam hidupnya
– Masyarakat masih menolerir : bolos, tidak mengerjakan
tugas, terlambat
• Penyimpangan Sekunder :
• -Sudah dikenal sbg pelaku penyimpangan
• -Sudah berkali-kali menyimpang
• -Masyarakat sudah tidak menolerir : pencurian, perampokan,
narkoba,
Penyimpangan kelompok : merupakan penyimpangan
yang dilakukan secara kolektif dengan cara melakukan
kegiatan yang menyimpang dari norma masyarakat
yang berlaku: Misalnya komplotan perampok.
d. Penyimpangan individu: Penyimpangan individu merupakan
bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang dengan
melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma-norma
yang telah mapan Dan nyata-nyata menolak norma tersebut.
Misalnya pencurian yang dilakukan seorang diri.
SIFAT PENYIMPANGAN SOSIAL
• Positif : sesuatu yang ‘terlihat’ menyimpang
tetapi memiliki dampak positif Æ
• Negatif : pencurian, penyalah• gunaan narkoba, tawuran,
Kontrol Sosial
• Social control refers generally to societal and political
mechanisms or processes that regulate individual and group behavior,
leading to conformity and compliance to the rules of a given society, state,
or social group, Many mechanisms of social control are cross-cultural, if
only in the control mechanisms used to prevent the establishment of chaos
or anomie Some theorists, such as Émile Durkheim, refer to this
form of control as regulation.
• Sociologists identify two basic forms of social controls: The
means to enforce social control can be either formal or informal.
Sociologist Edward A. Ross argued that belief systems exert a
greater control on human behavior than laws imposed by
government, no matter what form the beliefs take.
Kontrol Sosial Informal vs Formal
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Informal
1. Perasaan malu
2. Olok-olokan orang lain
3. Kritik
4. Tidak diterima oleh sekitar
5. Diasingkan
Formal
1. Aturan
2. Hukum/Undang-undang
3. Agama (keyakinan yang diformalkan)
Modul ke:
Sosiologi
KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
KELOMPOK DAN
ORGANISASI SOSIAL
Template Modul
SOSIALISASI & KELOMPOK SOSIAL
• Sosialisasi adalah proses yang membantu individu belajar
untuk menyesuaikan diri dengan kelompoknya agar dapat
berfungsi ,berperan dalam mencapai tujuan kelompok.
• Kelompok Sosial atau Social Group adalah
himpunan/kesatuan manusia yang hidup bersama dan
saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
• Interaksi sosial + Sosialisasi = Kelompok Sosial
• Naluri manusia untuk hidup bersama dengan orang lain:
Gregariousness
APA PERBEDAANNYA?
PENGELOMPOKAN MANUSIA
•
1.
2.
•
1.
2.
Menurut Cara Terjadinya:
MEKANIS
ORGANISATORIS/FUNGSIONALIS
Menurut Sikapnya Terhadap Kebudayaan Lain:
ETHNOCENTRIS: evaluasi thd nilai, sikap, produk dan
perilaku kelompok lain berdasar nilai, sikap, produk dan
perilakunya sendiri
XENOCENTRIS: Preferensi terhadap produk, nilai, sikap dan
perilaku
KELOMPOK SOSIAL
… Kelompok sosial tidak sama dengan himpunan manusia
… Syarat himpunan manusia menjadi sebuah kelompok sosial:
1. Setiap anggota kelompok menyadari bahwa dia adalah
anggota kelompok ybs
2. Ada hubungan timbal balik antar anggota kelompok
3. Ada persamaan antar anggota kelompok yang dapat
menjadi faktor pemersatu/pengikat, misalnya ideologi
4. Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku
… Social experiences exchange penting dalam sebuah
kelompok sosial
TEORI KELOMPOK
KELOMPOK BERATURAN
KELOMPOK TAK BERATURAN
Kerumunan/Crowds
a) Berartikulasi dengan struktur sosial (formal audiences-punya
pusat perhatian dan persamaan tujuan tetapi tidak direncanakan
dan planned expressive group-pusat perhatian tidak penting
tetapi bertemu dengan terencana)
b) Bersifat sementara (inconvenient aggregations-kurang
menyenangkan, kehadiran orang lain menghalangi yang lain, mis.
Antri, panic crowds-kondisi panik dan spectator crowdskerumunan orang ingin melihat sesuatu)
c) Berlawanan dengan norma hukum/Lawless Crowd (acting
mobs-ada tujuan tertentu dan immoral crowd-bertentangan
dengan norma masyarakat)
2. Publik (bukan kesatuan, interaksi tidak langsung)
SMALL GROUP
… Adalah kelompok yang secara teoritis tdd min.
2 orang, saling berhubungan untuk mencapai
tujuan tertentu dan menganggap hubungan itu
penting baginya.
… Small Group penting dipelajari karena:
1. Berpengaruh pada masyarakat luas
2. Bertemunya kepentingan sosial dengan
kepentingan individu
3. Penggerak masyarakat
4. Miniatur masyarakat
KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL
…Kelompok sosial bisa diklasifikasikan menurut:
1. Struktur sosial
2. Karakteristik individu
3. In-group dan out-group
4. Primary dan secondary group
5. Gemeinschaft dan Gesselschaft
6. Formal group dan Informal group
7. Membership group dan reference group
1. Struktur sosial
… Dapat didasarkan kepada:
1. Wilayah:
a) Tipe umum: community/masyarakat setempat
b) Tipe khusus: suku, kota, desa
2. Kepentingan yang sama tanpa organisasi tetap:
a) Tipe umum: kelas, misalnya kasta
b) Tipe umum: kelompok etnis/ras, misalnya kelompok dengan warna kulit
sama
3. Kepentingan yang sama dengan organisasi/asosiasi:
a) Tipe umum: primary group, misalnya klub, keluarga
b) Tipe umum: Big association, misalnya negara, perkumpulan atas dasar
ekonomi
2. Karakteristik individu
• Pengelompokan atas dasar:
1. Kekerabatan
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Pekerjaan
5. Kedudukan
• Tidak selalu bersifat sukarela
3. In-group dan out-group
• In group = kami, ada simpati, perasaan dekat
sesama anggota kelompok
• Out group= mereka, ada antipati,
antagonisme
• Dasar Ethnocentrisme, menganggap
kelompoknya yang terbaik
• Stereothypen yaitu mengejek pihak lain
4. Primary dan secondary group
KARAKTERISTIK
PRIMARY GROUP
SECONDARY GROUP
KONDISI FISIK
Dekat secara fisik, telah lama
berhubungan dan mendalam
Kurang akrab, hubungan
didasari kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu
SIFAT HUBUNGAN
•Kesamaan tujuan dari anggota- •Namun terdapat kritik
anggotanya (bukan
bahwa primary group
adalah syarat mutlak
membentuk kelompok untuk
terbentuknya secondary
mencapai tujuan), baik
group.
seimbang maupun bila salah
•Merupakan kejengkelan
satu pihak berkorban demi
Charles Horton Cooley
kepentingan yang lain
tentang individualistis
•Tidak dapat mengganti
masyarakat modern
anggota dan inklusif
(menyangkut segalanya)
KELOMPOK KONKRIT
Contoh: keluarga, RT. Walaupun
tidak ada primary group yang
sempurna
Contoh: hubungan jual
beli, SG dan PG tidak
mungkin dipisahkan
dengan jelas
5. Gemeinschaft dan Gesellschaft
• Menurut Ferdinand Tonnies, ikatan
sebuah kelompok sosial dapat
berupa:
1.Gemeinschaft
2.Gesellschaft
3.Burgerliche gesellschaft/mixed
Gemeinschaft
•
•
•
•
1.
2.
3.
Merupakan bentuk kehidupan bersama dimana
anggota2nya diikat oleh hubungan batin yang murni dan
bersifat alamiah serta berlangsung kekal.
Didasari Wesenwille/kemauan karena kodrat
Sifat hubungannya: intimate, private, exclusive
Tipe Gemeinschaft:
Gemeinschaft by BLOOD
Gemeinschaft by PLACE
Gemeinschaft by MIND
Gesellschaft
• Merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka
waktu yang relatif singkat.
• Didasari Kurwille/kemauan karena akal
• Terdapat pada hubungan dengan ikatan perjanjian atau
timbal balik
Burgerliche gesellschaft/mixed
• Campuran gesselschft dan
gemeinschaft
• Misalnya sebuah badan hukum yang
anggota-anggotanya memiliki ikatan
kekerabatan
6. Formal group dan Informal group
• Formal group: dengan aturan yang diciptakan
anggotanya untuk mengatur hubungan antar
anggotanya. Disebut juga dengan Association.
• Informal group: tidak memiliki struktur dan
organisasi yang pasti. Contohnya Clique/klik,
yaitu kelompok kecil informal dengan
hubungan timbal balik yang sifatnya eksklusif.
7. Membership group dan reference group
• Dari Robert K. Merton
• Membership Group: kelompok sosial dimana setiap orang
secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut, sehingga
ada yang disebut nominal group-member, yaitu anggota
yang masih berinteraksi dan peripheral group-member yaitu
anggota yang tidak lagi berinteraksi sehingga tidak ada
kekuasaan kelompok atasnya.
• Peripheral group member dapat membentuk sub-group
• Non membership/bukan anggota, kemungkinan: tidak
memenuhi syarat atau tidak ada kemauan menjadi anggota
atau sifat kelompok tertutup/tidak ingin menambah anggota
• Reference group adalah seseorang yang tidak termasuk
dalam sebuah kelompok sosial tertentu tetapi
mengidentifikasikan dirinya sebagai anggota kelompok sosial
tsb
• Contoh membership group dan reference group anggota DPR,
sebagai anggota DPR (MG) dan mantan anggota partai
tertentu (RG)
DINAMIKA KELOMPOK
… Dinamika Kelompok adalah perubahan2 struktur
kelompok sosial.
… Struktur Kelompok Sosial adalah pengaturan diri
dari kelompok dalam pencapaian tujuan.
… Yang dapat menyebabkan perubahan struktur
kelompok sosial: konflik, kompetisi antar anggota,
tindakan2/gerak/perilaku kolektif.
… 5 Faktor utama dinamika kelompok:
1. Anggota dan pemimpin kelompok
2. Interaksi antar manusia dalam melakukan tugas
3. Interaksi dalam struktur kelompok
4. Tujuan kelompok
5. Tujuan pribadi dari anggota2 kelompok
… Kestabilan struktur kelompok berbeda2
berhubungan dengan pencapaian tujuan dari
kelompok dan tujuan pribadi anggota2nya.
• Yang dapat membantu kestabilan struktur kelompok
sosial:
1. Kerjasama dalam pencapaian tujuan
2. Kontak dengan kelompok lain yang bermusuhan
3. Persaingan dengan kelompok lain
Definisi Stratifikasi Sosial Menurut
para Ahli
• Robert M.Z Lawang: Penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial, dalam lapiranlapisan yang hierarkis
• Horton & Hunt: Sistem perbedaan status yang
berlaku dalam masyarakat
• Piritim A. Sorokin, pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
Proses Stratifikasi
• Berlangsung dengan sendirinya: kepandaian,
umur, keturunan,harta, dll
• Berlangsung dengan sengaja untuk tujuan
bersama: organisasi, negara, kerajaan, parpol
dll
SIFAT STRATIFIKASI SOS
Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification)
Kemungkinan untuk berpindah lapisan atau strata sosial
Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification)
Tidak terdapat kemungkinan untuk melakukan perpindahan
lapisan atau strata sosial : misalnya di India Æ Sistem Kasta
Stratifikasi Sosial Campuran (Mix Social Stratification)
Kemungkinan untuk berpindah lapisan atau strata sosial
dalam batas tertentu
Stratifikasi tertutup
Stratifikasi terbuka
40
Stratifikasi Campuran
41
DASAR LAPISAN MASYARAKAT
1. Ukuran kekayaan (Ekonomi)
2. Ukuran kekuasaan
3. Ukuran kehormatan
4. Ukuran ilmu pengetahuan
42
UNSUR
LAPISAN
STATUS
MASYARAKAT
PERANAN
Kedudukan (STATUS)
Tempat atau posisi seseorang dalam
kelompok sosial yang mempengaruhi
hak dan kewajibannya dalam kelompok
sosialnya tersebut
43
KEDUDUKAN
MELEKAT HAK DAN
KEWAJIBAN TERTENTU
ISTRI AGUS SBY
ANISA
POHAN
KEDUDUKAN
ARTIS
MENANTU SBY
WARGA NEGARA RI
SUAMI ANI YUDHOYONO
SBY
KEDUDUKAN
PRESIDEN RI
BESAN AULIA POHAN
WARGA NEGARA RI
DEWAN PEMBINA PD
44
MACAM KEDUDUKAN
1. Ascribed Status. Kedudukan yang
diraih dengan sendirinya sejak lahir
tanpa pengorbanan.
2. Achieved Status. Kedudukan yang
diraih melalui usaha-usaha atau
pengobanan. Kedudukan ini lebih
terbuka bagi individu-individu dalam
masyarakat.
45
DAMPAK KEDUDUKAN
1. Timbulnya serangkaian hak dan kewajiban
yang melekat pada kedudukan tertentu.
Sebagai seorang suami melekat hak dan
kewajiban sesuai dgn UU Perkawinan.
Sebagai seorang dosen melekat hak dan
kewajiban PNS.
1. Status conflict
2. Status symbol
46
SUAMI ANI YUDHOYONO
SBY
KEDUDUKAN
PRESIDEN RI
BESAN AULIA POHAN
WARGA NEGARA RI
DEWAN PEMBINA PD
STATUS CONFLICT
Pertentangan antara beberapa kedudukan
yang dimiliki oleh seseorang.
47
Status Symbol
Visualisasi atau penampakan dari luar
yang memberikan simbol-simbol tentang
kedudukan yang dimiliki oleh seseorang.
Cara berpakaian, hobi, tempat tinggal,
pergaulan dsb.
Pekerjaan
Tempat nongkrong
Lokasi Rumah
Merk Pakaian
Dokter
Starbucks Cafe
Bukit Darmo Golf
Gianni Versace
Satpam
Warung Bu Madun
Rumah Susun
Alisan
Jl. Ijen MALANG
Manly
Anggota DPR Hugos cafe
48
PERANAN (ROLE)
Aspek dinamis dari status atau
kedudukan sebagai akibat pelaksanaan
hak dan kewajiban yang melekat pada
kedudukannya.
Kedudukan
Posisi
Peranan
Tugas
DOSEN
Mengajar
49
Peranan mencakup :
1. Peranan meliputi norma2 yang
dihubungkan dengan posisi seseorang
dalam masyarakat
2. Peranan adalah suatu konsep tentang
apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai
perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat
50
Konsep peranan dalam masyarakat
1. Peranan tertentu harus dijalankan apabila
struktur masy. hendak dipertahankan
kelangsungannya
2. Peranan hendaknya diletakkan pada individu
yang mampu melaksanakannya
3. Terkadang terdapat individu yang tdk dapat
menjalankan peranannya dalam masy.
4. Walupun semua individu dapat menajlankan
peranannya dgn baik, namun belum tentu
masy. memberikan peluang yang seimbang
51
Modul ke:
Sosiologi
KELAS DAN STRATA SOSIAL
(STRATIFIKASI SOSIAL)
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
STRATIFIKASI SOSIAL I
Template Modul
LAPISAN YANG SENGAJA DISUSUN
Dalam organisasi formal dilakukan
pelapisan yang sengaja.
PerusahaanÆManajer puncak, menengah,
bawah, staf dll.
Perg Tinggi Æ Asisten ahli, lektor,
lektor kepala, guru besar
MENGAPA?
54
APA YANG ANDA LIHAT PADA GAMBAR?
BAGAIMANA KELOMPOK/KELAS INI TERBENTUK?
APAKAH KELOMPOK GAMBAR KANAN BISA MELAKUKAN MOBILISASI
VERTIKAL MENJADI KELOMPOK SEBELAH KIRI? YA/TIDAK JELASKAN
BAGAIMANA KELOMPOK GAMBAR KANAN BISA MELAKUKAN
MOBILISAI VERTIKA MENJADI KELOMPOK SEBELAH KIRI?
1. Perbedaan kemampuan individu
2. Perbedaan yang menyangkut kesukaran
untuk melakukan jenis-jenis pekerjaan
3. Perbedaan kepentingan masing-masing
pekerjaan
4. Keinginan pada kedudukan formal
sebagai alat sosial atau organisasi
5. Kebutuhan akan perlindungan bagi
seseorang
56
MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas sosial atau gerak sosial (social mobility)
adalah suatu gerak dalam struktur sosial (social
structure).
Struktur sosial adalah pola-pola tertentu yang
mangatur organisasi suatu kelompok sosial
MOBILITAS
HORIZONTAL
MOBILITAS
VERTIKAL
57
MOBILITAS HORIZONTAL
Peralihan individu atau obyek sosial lainnya
dari suat kelompok sosial ke kelompok sosial
lain yang sederajat
MOBILITAS VERTIKAL
Pepindahan individu atau obyek sosial dari
suatu kedudukan sosial & kedudukan lainnya
yang tidak sederajat
58
Gerak Sosial Vertikal
Gerak sosial naik (social climbing)
1. Masuknya individu yang memepunyai
kedudukan lebih rendah dalam kedudukan
yang lebih tinggi
2. Pembentukan kelompok baru yang
ditempatkan pada posisi lebih tinggi
Gerak sosial turun (social sinking)
1. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan
yang lebih rendah
2. Turunnya derajat sekelompok individu yang
dapat berupa disintegrasi kelompok sbg
kesatuan
59
Prinsip Umum Gerak Sosial Vertikal
1. Hampir tidak ada sistem lapisan yang
mutlak tertutup
2. Betapapun terbukanya sistem lapisan
dalam masyarakat tidak mungkin
gerak sosial yang vertikal dilakukan
dengan sebebas-bebasnya
60
MOBILITAS SOSIAL
VERTIKAL
SOCIAL ELEVATOR
Social elevator adalah lembaga yang menjadi
saluran atau perantara terjadinya gerak sosial
vertikal
Sekolah (lembaga pendidikan), lembaga ekonomi dll.
61
Penerapan STRATIFIKASI SOSIAL dalam
bidang ekonomi :
Konsep pemasaran Æ Segmentasi Pasar
Berdasarkan ekonomi Æ Kelas
bawah,menengah, menengah atas, atas.
Anda bisa membedakan antara :
Sogo, Matahari, Ramayana, Aqua, Club, Total
62
Modul ke:
Sosiologi
INSTITUSI SOSIAL
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
Buatlah Tulisan Pendek
• Apakah yang akan terjadi, jika di dunia ini tidak
ada institusi bernama: KELUARGA?
Pengertian Institusi Sosial
• Horton dan Hunt, Robert MZ Lawang, 1986
mengatakan bahwa institusi sosial adalah
suatu sistem hubungan sosial terorganisasi,
yang memperlihatkan nilai-nilai dan
prosedur-prosedur bersama, dan yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
tertentu dari masyarakat.
Pengertian
• Leopold von Wiese dan Howard Becker
melihat institusi sosial atau lembaga
kemasyarakatan dari sudut fungsinya. Menurut
mereka lembaga kemasyarakatan merupakan
suatu jaringan proses-proses hubungan antara
manusia dan antara kelompok manusia yang
berfungsi untuk memelihara hubunganhubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai
dengan kepentingan-kepentingan manusia dan
kelompoknya.
Pengertian
• Sumner mengartikan lembaga kemasyarakatan
sebagai perbuatan, cita-cita, sikap dan
perlengkapan kebudayaan, bersifat kekal serta
bertujuan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan masyarakat. Urgensinya adalah
agar ada keteraturan dan integrasi dalam
masyarakat.
Bagaimana Institusi Sosial Terbentuk
• Menurut Peter L. Berger (Lawang,1986) mengemukakan
bahwa setiap tindakan manusia tunduk pada apa yang
disebutnya dengan habitualisasi atau pembiasaan.
• Pembiasaan artinya suatu perbuatan dilakukan berulangulang kali. Perbuatan itu dilakukan secara berulang karena
dianggap bernilai. Bila perbuatan itu terus menerus dilakukan,
maka perbuatan itu akan memiliki pola, prosedurnya sendiri.
• Berger juga menyebut tipifikasi. Tipifikasi biasanya terjadi
paling kurang antara dua orang yang berinteraksi di mana
keduanya saling memberi bentuk atau nilai dengan cara yang
sama. Tipifikasi seperti inilah yang disebut dengan institusi
sosial.
Fungsi Umum Lembaga Kemasyarakatan
– Sebagai pedoman bagi masyarakat bagaimana
mereka harus bertingkah laku atau bersikap di
dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, terutama menyangkut kebutuhankebutuhan;
– Menjaga keutuhan masyarakat
– Merupakan pedoman sistem pengendalian sosial
Ciri Institusi Sosial
• Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2006;184) ada enam ciri
umum lembaga kemasyarakatan yakni:
– Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola
pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitasaktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Institusi sosial
terdiri dari adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta
unsur-unsur
kebudayaan lainnya yang secara langsung
maupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang
fungsional.
Ciri Institusi Sosial
– Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua
institusi sosial. Akan membutuhkan waktu yang lama suatu
tindakan berkembang menjadi institusi sosial. Bila sudah
menjadi sebuah institusi sosial, orang akan cenderung
mempertahankannya dengan norma-norma tertentu,
karena institusi itu dianggap bermanfaat.
Ciri Institusi Sosial
– Institusi sosial mempunya satu atau beberapa tujuan
tertentu
– Institusi sosial memiliki alat-alat perlengkapan yang
digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan.
– Setiap institusi memiliki simbol atau lambang tertentu,
yang merupakan ciri khas dari institusi tersebut.
– Setiap institusi sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak
tertulis.
Klasifikasi Institusi Sosial
• Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2006;
186), lembaga sosial dapat diklasifikasi dalam
empat tipe.
– Crescive institution dan enacted institution.
Crescive institution merupakan lembaga-lembaga
primer yang tumbuh dari adat istiadat seperti
lembaga perkawinan, agama dan lain sebagainya.
Sedangkan enacted institution adalah lembaga
yang sengaja dibentuk seperti lembaga pendidikan,
perdagangan dan lain sebagainya.
Klasifikasi
– Basic institution dan subsidiary institution. Basic
institution merupakan dianggap sebagai lembaga
kemasyarakatan yang
sangat penting untuk
memelihara dan mempertahankan tata tertib
dalam masyarakat seperti keluarga, pendidikan,
negara dan seterusnya. Sedangkan subsidiary
institution dianggap kurang penting seperti
kegiatan rekreasi dan lain sebagainya.
Klasifikasi
– Approved institution dan unsanctioned institution.
Approved institution merupakan lembaga-lembaga
yang diterima masyarakat, sedangkan unsanction
institution lembaga yang tidak diterima masyarakat
– General institution dan restricted institution.
General institution merupakan institusi yang
penyebarannya sangat luas seperti agama Islam,
Protestan, Katolik, Hindu dan Budha dan lain
sebagainya sedangkan restricted institution
penyebarannya sangat terbatas.
Klasifikasi
• Operative institution dan regulative institution.
Operative institution berfungsi sebagai lembaga yang
menghimpun pola-pola atau tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan, sedangkan regulative institution
bertujuan untukmengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga
tersebut seperti lembaga-lembaga hukum.
PERANAN INSTITUSI SOSIAL
• Institusi sosial dalam masyarakat sangat berperan
untuk melihat kesimpang siuran yang terjadi di
masyarakat, ketidak adilan, kemiskinan, dll. Dan
mungkin dalam pemahaman kita sedangkan adanya
lembaga sosial masih banyak masyarakat yang merasa
ketidakadilan dalam hidup dalam dekapan
pemerintah yang condong pada kaum elit semata
apalagi tidak ada lembaga sosial yang menampung
aspirasi masyarakat bawah. Salah satu contoh
lembaga sosial yaitu Lembaga Bantuan Hukum,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dll.
Perkembangan Institusi
• Terbentuknya institusi sosial bermula dari kebutuhan
masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama.
Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto institusi
sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan
keteraturan.Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama
dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai panduan
bertingkah laku.
• Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak
disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat
secara sadar.
Syarat Norma Terlembagakan
• Menurut H.M. Johnson suatu norma
terlembagakan (institutionalized) apabila
memenuhi tiga syarat sebagai berikut :
• Sebagian besar anggota masyarakat atau
sistem sosial menerima norma tersebut.
• Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam
sistem sosial tersebut.
• Norma tersebut mempunyai sanksi yang
mengikat setiap anggota masyarakat.
Empat Tahap Proses Pelembagaan
•
•
•
•
pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu perbuatan.
Kedua, kemudian cara bertingkah laku berlanjut dilakukan sehingga
menjadi suatu kebiasaan (folkways), yaitu perbuatan yang selalu diulang
dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu.
Ketiga, apabila kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau
norma pengatur kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat
unsur pengawasan dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan
dikenakan sanksi.
Keempat, tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola
kelakuan masyarakat yang mengikat para anggotanya. Tata kelakuan
semacam ini disebut adat istiadat (custom). Bagi anggota masyarakat yang
melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat sanksi yang lebih keras.
Macam-Macam Institusi
•
•
•
•
1. Institusi Agama
2. Institusi Ekonomi
3. Institusi Pendidikan
4. Institusi Politik
Modul ke:
Sosiologi
PERUBAHAN SOSIAL I
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
PENGERTIAN
• Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan
adalah perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat,
yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
Menurut Kingsley Davis, Perubahan sosial
adalah perubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi masyarakat.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
•
a. Teori Siklus
Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang – ulang,
tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses
perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup
primitif, tradisional dan modern tidak jelas
Menurut beberapa ahli:
Oswald Spengler, Jerman (1880 –1936) : setiap peradaban besar
mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan
Pitirim Sorokin: semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem
kebudayaan (kebudayaan ideasional, idealistis dan sensasi) yang berputar
tanpa akhir.
Arnold Toynbee: sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran
dan pertumbuhan, namun setiap peradaban memiliki kemampuan
meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahan untuk mencapai
peradaban yang lebih tinggi
Ibnu Kaldun: perubahan masyarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan
penaklukan kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan
orang nomaden
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
• Teori Linier atau Teori Perkembangan
Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang
menuju titik tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan
Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier
yaitu:
• Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas
mekanik ke solidaritas organic
Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat
yang diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju
masyarakat yang rasional
Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa
orang – orang yang cakap yang akan memenangkan
perjuangan hidup
Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat
berkembang melaui tahapan yang pasti
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
• Teori evolusi
Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat
dalam jangka waktu lama. Perubahan sosial budaya
dari masyarakat primitif, tardisional dan bersahaja
menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju
secara bertahap
Comte mengemukakan perkembangan masyarakat
mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat
tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap
metafisis (abstraksi) dan tahap ilmiah (positif)
Sedangkan Lenski berpendapat bahwa masyarakat
berubah dari pra industri, industri dan pasca industri
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
•
Teori Revolusi
Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya
berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama
kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan)
Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan
bersifat revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner
menjadi masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat
sosialis – komunis yang merupakan puncak perkembangan masyarakat
Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan
(revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah :
1. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan
2. adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat
3. pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat
4. pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat
masyarakat
5. adanya momentum untuk revolusi
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN
• 1. Perubahan secara cepat dan lambat
Secara cepat dinamakan revolusi, misal, Proklamasi
kemerdekaan RI, Revolusi Industri di Inggris, Revolusi
Sosial di Prancis, Revolusi Amerika
Secara lambat disebut evolusi, misal perubahan
semangat kegotongroyongan yang mulai luntur,
perubahan pola hidup dari masyarakat nomaden
kemudian menetap
• 2. Perubahan yang direncanakan dan tidak
direncanakan
Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk
perubahan yang diproses melalui program atau
rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan
tertentu pula, misal Program NKKBS, Wajar ( wajib
belajar 9 tahun). Perubahan yang direncanakan ke
arah kemajuan (progress) dapat disebut
pembangunan. Adapaun perubahan yang tidak
direncanakan umumnya terjadi karena diluar
kehendak masyarakat, misal perang, bencana alam.
Biasanya mengarah ke kemunduran (regress)
• Perubahan yang berpengaruh luas dan tidak
berpengaruh luas
Perubahan berpengaruh luas adalah perubahan yang
mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi
segala sendi kehidupan, kadang mengubah struktur
masyarakat. Misal proses industrialisasi pada
masyarakat agraris, masuknya listrik ke daerah
terisolir
Perubahan tidak berpengaruh luas hanya terbatas
pada lingkungan tertentu saja, tidak mengubah
struktur masyarakat. Misal, perubahan mode pakaian
kalangan remaja
POLA –POLA PERUBAHAN BUDAYA
• Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan yang
berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan
baru, baik yang bersifat progress maupun regress, misal
adanya penemuan baru, atau bencana alam yang terus
menerus
b. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan
dalam masyarakat yang selalu timbul kembali, tetapi selau
terjadi keseimbangan, misal perubahan model pakaian,
pergantian sistem politik dan pendidikan, gerak konjungtur
dalam proses ekonomi
c. Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi, misalnya,
terjadinya gerakan reformasi yang telah menggantikan
pemerintahan orde baru menjadi orde reformasi
PROSES PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
•
1. Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi
melalui proses akumulasi.. Menurut Soerjono Soekanto factor internal
tersebut adalah:
1. bertambah atau berkurangnya penduduk
2. penemuan – penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention
hal ini karena:
a) kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
b) kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan
c) perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan dalam masyarakat
Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar
maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan.
3. Konflik dalam masyarakat
4. Terjadi pemberontakan atau revolusi
FAKTOR INTERNAL PERUB.
SOSIAL
• 1. Perpecahan dari masyarakat tersebut
2. Individu yang kreatif yang memiliki inisiatif
baru
3. Munculnya kelompok sosial yang inovatif
dan kreatif
4. Pemimpin yang progresif
Faktor Eksternal
• sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa
bumi, bencana alam
2. peperangan
3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi
dan asimilasi. Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah;
- Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur
kebudayaan baru yang lebih berdaya guna
- Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan
budaya baru sehingga membentuk sistem baru
- Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan
kepada unsur lama yang masih berlaku
- Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang
- Originasi, yaitu masuknya unsur – unsur budaya yang sama
sekali baru sehingga membawa perubahan yang sangat besar
Faktor Pendorong Perubahan Sos
• Kontak dengan kebudayaan lain
- difusi intra masyarakat
- difusi antar masyarakat
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk
maju
4. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan
merupakan delik
5. Sistem lapisan masyarakat terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang –bidang
kehidupan tertentu
8. Oreintasi ke masa depan
9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk
memperbaiki hidupnya
Faktor Penghambat Perus.Sos
• Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam
dengan kuat atau vested interest
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi
kebudayaan
6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap
tertutup
7. Hambatan –hambatan yang bersifat ideologis
8. Adat atau kebiasaan
9. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak
mungkin diperbaiki
Penyesuaian Masy. Thd Perubahan
• Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan
Adanya unsur – unsur baru dalam masyarakat dapat
mengakibatkan gangguan terhadap keserasian masyarakat.
Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali maka
keadaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment). Bila
sebaliknya maka dinamakan ketidaksesuaian sosial
(maladjustment). Saluran – saluran perubahan sosial dan
budaya (avenue or channel of change) merupakan saluransaluran yang dilalui oleh proses perubahan. Umumnya saluran
tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi
dan lain-lan
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
• a. Dampak Positif
Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya
penyesuaian atau akomodasi. Adanya penyesuaian
memungkinkan dicapainya tahap perkembangan
sosial baru yang yang lebih maju dan lebih baik dari
keadaan sebelumnya. Proses tersebut dapat dicapai
melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses
pembentukan norma – norma dan nilai-nilai baru
agar serasi dengan lembaga – lembaga
kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan
Dampak Perubahan Sosial
• Dampak negatif dari perubahan sosial adalah
disintegrasi atau disorganisasi.
Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut:
a. adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh
R.K. Merton disebut anomie
b. munculnya konflik sosial dan horizontal
c. tidak berfungsinya secara optimal berbagai
pranata sosial yang ada
d. terjadinya berbagai bentuk kerusakan
lingkungan dan bencana pencemaran
e. munculnya krisis multidimensi
DISINTEGRASI
• bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak
perubahan sosial adalah:
1) Kriminalitas
2) Pergolakan daerah dan separatisme
3) Aksi protes (demonstrasi)
4) Kenakalan remaja
5) Prostitusi
Modul ke:
Sosiologi
GLOBALISASI DAN MODERNISASI
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
PENGERTIAN MODERNISASI
• 1. Alex Inkeles : modernisasi adalah sikap – sikap
tertentu yang menandai manusia dalam setiap
masyarakat modern
2. Astrid S.Susanto: modernisasi adalah proses
pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi
kemajuan
3. Oghburn dan Nimkoff : modernisasi tidak sama
dengan reformasi yang menekankan pada factor –
factor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan
konstruktif
PENGERTIAN
• 4. Soerjono Soekanto : modernisasi adalah suatu
bentuk perubahan sosial yang biasanya merupakan
perubahan sosial yang terarah (directed change) yang
didasarkan pada suatu perencanaan yang disebut
sosial planning
5. J.W. Schoorl : modernisasi merupakan penggantian
teknik produksi dari cara – cara tradisional ke caracara yang tertampung dalam pengertian revolusi
industri. Schoorl merumuskan penerapan ilmu
pengetahuan ilmiah yang ada kepada semua aktivitas
merupakan factor penting dalam modernisasi
PENGERTIAN
•
Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto adalah :
1. cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking)
2. sistem administrasi yang baik, yang benar-benar
mewujudkan birokrasi
3. adanya sistem pengumpulan datayang baik dan teratur dan
terpusat
4. penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat – alat komunikasi
massa
5. tingkat organisasi yang tinggi
6. sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan
sosial
PENGERTIAN
• pengertian Globalisasi menurut beberapa ahli adalah :
1. Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses
terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi
antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah
untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama
misalnya yerbentuknya PBB, OKI
2. Menurut Anthony Giddens (1989), proses peningkatan
kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan
globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan
antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang
pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian)
MANUSIA MODERN
• Alex Inkeles adalah sebagai berikut:
1. Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru
dan penemuan-penemuan baru
2. Senantiasa siap menerima perubahan
3. Mempunyai kepekaan terhadap masalah – masalah yang
dihadapi di sekitarnya
4. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap mengenai
pendiriannya
5. Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa
mendatang
6. Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada
dirinya
7. Tidak parah pada nasib
8. Percaya pada keampuhan iptek
9. Menyadari hak-hak, kewajiban serta kehormatan orang lain
Menerima vs menolak Globalisasi
•
mereka yang menolak biasanya adalah :
1. kelompok masyarakat yang belum mapan atau belum siap menerima
perubahan
2. kelompok masyarakat tertinggal yang terasing
3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi tua yang cenderung
mencurigai globalisasi
•
Adapun kelompok masyarakat atau individu yang menerima globalisasi
adalah
1. kelompok masyarakat yang kedudukan atau status sosialnya sudah
mapan
2. kelompok masyarakat kota yang telah menikmati berbagai media
komunikasi dan informasi globalisasi
3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi muda yang memiliki
kecenderungan terbuka menerima unsur-unsur perubahan dan
modernisasi
DAMPAK GLOBALISASI
• Dampak positif modernisasi adalah
1. Tercapainya kemajuan kebudayaan bangsa
2. Meningkatnya industri yang memungkinkan
masyarakat lebih sejahtera (lapangan kerja,
barang konsumsi, volume ekspor dan lain-lain)
3. Meningkatnya efesiensi dan efektifitas kerja,
transportasi dan komunikasi
4. Meningkatnya sector ekonomi, pendidikan,
kesehatan dan kualitas sumber daya manusia
DAMPAK GLOBALISASI
5. Masuknya nilai – nilai positif (disiplin, etos
kerja, pentingnya pendidikan)
6. Mempercepat proses pembangunan karena
perkembangan iptek
7. Menumbuhkan dinamika terbuka dan
tanggap terhadap unsur –unsur pembaruan
DAMPAK GLOBALISASI
• Dampak negatif modernisasi antara lain
1. Pudarnya pengetahuan tradisional
2. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi tradisional
3. Bergesernya nilai budaya akibat kemajuan di
bidang teknologi dan pengetahuan
4. Melemahnya etos kerja tradisional
5. Meningkatnya angka kriminalitas dan kenakalan
remaja
6. Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan
7. Menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi
DAMPAK GLOBALISASI
• 8. Terjadinya cultural shock, yaitu masyarakat
mengalami disorientasi dan frustasi karena
tidak siap menerima kenyataan perubahan
akibat globalisasi
9. Terjadinya cultural lag yaitu unsur – unsur
globalisasi tidak berlangsung secara serempak
10. Anomi, yaitu keadaan tanpa nilai karena
nilai dan norma lama telah ditinggalkan
sedang nilai dan norma baru belum terbentuk.
TANTANGAN GLOBALISASI
• tantangan global terhadap keberadaan jati diri yang dimiliki
bangsa adalah adanya sikap, unsur atau nilai:
1. Konsumerisme
2. Westernisasi
3. Sekulerisme
4. Kekurangmandirian
5. Adanya demoralisasi, kenakalan remaja
6. Munculnya kondisi disharmonis
7. Meningkatnya sikap egois dan materialistis
8. Munculnya pola kehidupan yang kompetitif dan
disorganisasi sosial
9. Kerusakan lingkungan
MENCEGAH MEMUDARNYA JATI DIRI BANGSA
• 1. Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu
aktivitas menengok kembali keberadaan budaya sebagai
langkah awal untuk memperkenalkan budaya sendiri kepada
generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan
asalusul suatu subkebudayaan
2. Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan
penyesuaian sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya
tersebut menjadi penting kembali
3. Melakukan refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu
budaya mengakar dan berfungsi bagi keperluan sehari-hari
masyarakat
4. Mengupayakan pelembagaan budaya
5. Melakukan implementasi budaya
Modul ke:
Sosiologi
MASALAH SOSIAL
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
MASALAH SOSIAL
Masalah Sosial
• 1) Kriminalitas
2) Aksi protes (demonstrasi)
3) Kenakalan remaja
4) Prostitusi
• 5) Kemiskinan
Definisi
• Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah
suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh
suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam
nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak
kepada sebagian besar anggota masyarakat dan
kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan
bersama. Entitas tersebut dapat merupakan
pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di
media massa, seperti televisi, internet, radio dan
surat kabar.
Definisi
• Jadi yang memutuskan bahwa sesuatu itu
merupakan masalah sosial atau bukan, adalah
masyarakat yang kemudian disosialisasikan
melalui suatu entitas. Dan tingkat keparahan
masalah sosial yang terjadi dapat diukur
dengan membandingkan antara sesuatu yang
ideal dengan realitas yang terjadi (Coleman
dan Cresey, 1987).
Penggolongan Masalah Sosial (Stark,1975)
• (1) Konflik dan kesenjangan, seperti :
kemiskinan, kesenjangan, konflik antar
kelompok, pelecehan seksual dan masalah
lingkungan.
• (2) Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan
obat terlarang, gangguan mental, kejahatan,
kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
• (3) Perkembangan manusia, seperti : masalah
keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti
urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Penyebab Masalah Sosial
• Salah satu penyebab utama timbulnya masalah sosial
adalah pemenuhan akan kebutuhan hidup (Etzioni,
1976). Artinya jika seorang anggota masyarakat gagal
memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia akan
cenderung melakukan tindak kejahatan dan
kekerasan. Dan jika hal ini berlangsung lebih masif
maka akan menyebabkan dampak yang sangat
merusak seperti kerusuhan sosial. Hal ini juga
didukung oleh pendapatnya Merton dan Nisbet
(1971) bahwa masalah sosial sebagai sesuatu yang
bukan kebetulan tetapi berakar pada satu atau lebih
kebutuhan masyarakat yang terabaikan.
Penyebab Masalah Sosial
• Ketidakmampuan seseorang dalam melakukan
transmisi budaya juga dapat menyebabkan
permasalahan sosial. Cohen dalam bukunya
“Delinquent Boys : The Culture of the Gang” (1955)
memaparkan hasil penelitiannya. Ia memperlihatkan
bahwa anak-anak kelas pekerja mungkin mengalami
“anomie” di sekolah lapisan menengah sehingga
mereka membentuk budaya yang anti nilai-nilai
menengah. Melalui asosiasi diferensial, mereka
meneruskan seperangkat norma yang dibutuhkan
melawan norma-norma yang sah pada saat
mempertahankan status dalam ‘gang’nya
Masalah Sosial: Perilaku Menyimpang
• Masalah sosial tidak hanya karena kesalahan
struktur yang ada di dalam masyarakat atau
kegagalan sistem sosial yang berlaku namun
juga dari tindakan sosial yang menyimpang
atau yang dikenal sebagai “perilaku
menyimpang” yaitu menyimpang dari status
sosialnya (Merton & Nisbet, 1961).
MENGATASI MASALAH SOSIAL
• 1. Preventif
– Pendidikan
– Penyuluhan
– Sosialisasi
• 2. Kuratif
-Hukuman
-Pembinaan Sosial
-Perubahan
Terima Kasih
Mochamad Heriyanto Permana, S.Sn.
Download