The Chalkboard

advertisement
MK Etika Profesi
Pertemuan 5
Ethics, Morality & Law
Moralitas
Definisi
Descriptive: seperangkat aturan yang mengarahkan
perilaku manusia dalam memilah hal yang baik dan
buruk, contoh: nilai-nilai moralitas telah berubah seiring
perkembangan jaman
Normative/Universal: aturan ideal yang dipahami dan
diterima kebenarannya oleh semua orang , pada kondisi
tertentu. Contoh : pembunuhan adalah tindakan yang
tidak bermoral
Sinonim dgn Etika: studi yang sistematis tentang
moralitas
Moralitas
Secara umum moralitas terkait dengan :
seperangkat aturan, prinsip-prinsip, dan kewajibankewajiban.
tidak selalu berhubungan dengan aspek agama,
diterapkan pada satu kelompok atau masyarakat
moralitas cenderung terikat dengan batas wilayah
ataupun budaya
faktor yang mempengaruhi konteks moralitas a.l tempat,
waktu
Moralitas
Tindakan/Keputusan yang bermoral
 Sebuah keputusan dianggap baik secara moral jika hasilnya
merupakan kebaikan
 Pengambilan keputusan yang baik mempertimbangkan:
 Fakta disekelilingnya, dan kepentingan semua stakeholder
 Prinsip moral yang terlibat dan dampak yang dihasilkan
Empat langkah untuk memastikan sebuah keputusan bermoral:
• Menggunakan rasionalitas ttg prinsip-prinsip moral
• Menggunakan alasan yg tepat untuk mencapai nilai hasil terbaik
• Kemampuan membedakan nilai-nilai moral yang utama dan sekunder
• Perhitungan tentang dampak dari sebuah keputusan/ tindakan
Moralitas
Kode Moral
 Definisi: aturan atau norma dalam suatu kelompok tentang tindakan
atau perilaku apa yang tepat tuntuk dilakukan oleh anggotanya
 Biasanya merupakan definisi yang kompleks tentang mana yang
benar & mana yang salah berdasarkan sistem nilai yang telah
ditetapkan oleh satu kelompok.
 Merupakan pola perilaku yang tersebar dan diikuti oleh suatu
kelompok.
 Budaya yang berbeda memiliki kode moral masing2, moralitas juga
kadang berubah seiring waktu, namun ada pula yang terbebas dari
keterikatan budaya maupun waktu ataupun bersifat universal.
Moralitas
Standar Moral
 Norma moral, patokan untuk menilai apakah tindakan seseorang kita anggap baik
ataupun buruk
 Moralitas merupakan sebuah sistem, yang memiliki mekanisme pengendalian diri
melalui apa yang disebut ‘perasaan bersalah’ saat melakukan sesuatu yang dianggap
tidak baik
Rasa bersalah dan Kesadaran Diri
 Rasa bersalah hasil dari proses penilaian diri dan penghukuman diri karena tidak
menjalankan standar moral yang telah ditetapkan bagi seseorang/satu kelompok.
 Problem dgn rasa bersalah, jika kumulative , bisa membuat seseorang menarik diri, yg
malah membuat ybs makin nyaman hidup dgn rasa bersalahnya, dan akhirnya merasa
tidak bersalah sehingga memandang keseluruhan sistem lah yang amoral.
Hukum
Definisi Hukum:
 aturan perilaku yang ditetapkan secara formal oleh satu komunitas
atau kelompok.
 aturan dan ukuran tentang tindakan-tindakan yang mengarah pada
tujuan yang diharapkan. Mewajibkan kita untuk menyesuaikan
tindakan dengan norma moral yang ada
Hukum selalu memiliki satu komponen yang harus dipatuhi
individu, bertujuan untuk mewujudkan kebaikan umum bagi
masyarakat.
Jenis-Jenis Hukum
Hukum Alam
 Tidak tertulis tapi berlaku universal
 Bersifat abadi, mutlak dan rasional
 Berlaku pada semua orang, lintas budaya, lintas waktu
 Mengikuti sifat dasar manusia dan alam semesta
 Lebih tinggi daripada hukum konvensional yang ditetapkan dan
diberlakukan oleh pemerintah ataupun lembaga otoritas tertentu
 Rujukan bagi hak-hak manusia atas kebebasan individu, hak
mempertahankan diri, dan kepemilikan atas sesuatu.
Jenis-Jenis Hukum
Hukum Konvensional
Sistem yang dibuat oleh dan untuk manusia biasanya melalui proses
pertimbangan oleh dewan kota atau dewan perwakilan rakyat.
Biasanya berbeda-beda dalam penerapan dan bervariasai isinya antar
satu masyarakat dengan masyarakat lain, dan dari satu budaya
dengan budaya lainnya
Ada dua bentuk hukum konvensional:
Deklaratif : penulisan ulang tentang hukum alam yang sudah diyakini
bersama, misal: larangan membunuh dan mencuri
Determinatif : mengarahkan satu tindakan tertentu agar sesuai hukum
alam misal: aturan lalu lintas, pajak
Tujuan Hukum
Tujuan Hukum
Hukum Konvensional maupun Hukum Alam ada untuk melindungi
kehidupan, kebebasan dan hak milik kelompok masyarakat yang
dilindungi dgn hukum tersebut
Hukum diperlukan karena:
 Orang yang bandel butuh arahan dan pengendalian dari yang bijaksana
 Hukuman diperlukan untuk keamanan dan keselamatan masyarakat
 Masyarakat harus mampu menghadapi perubahan situasi secara
harmonis
Hukuman
Hukum tidak ada gunanya jika tidak ada hak untuk menghukum dan
mekanisme penindakan.
Hukuman adalah sistem yang mengatur mekanisme penegakan hukum.
Ada tiga fungsi Sistem Hukuman:
1.
Retributive – memberi ganti rugi kepada korban, menegakkan keadilan
2.
Corrective – rehabilitasi pelaku pelanggaran hukum kembali ke masyarakat
3.
Deterrent – mencegah terulangnya pelanggaran hukum yang sama di masa
datang
Hukum & Moralitas
Hukum Konvensional ditentukan oleh keyakinan moral
masyarakat ?
– PRO Hukum Alam : hukum konvensional valid jika memenuhi standar
moralitas
– KONTRA Hukum Alam: merujuk pada hukum positive, tidak percaya
bahwa validitas hukum konvensional harus berdasarkan moralitas.
Moralitas dan sistem hukum bertujuan menciptakan
masyarakat yg stabil dan aman.
Hukum & Moralitas
Meski tujuan sama ada perbedaan dlm implementasi:
– Proses pembuatan aturan dan kode: Aturan hukum dibuat oleh otoritas
pemerintah dan atau legislatif. Kode moral diciptakan oleh seluruh anggota masyarakat
seiring berjalannya waktu
– Penegakan: Hukum ditegakkan oleh otoritas jaksa, hakim dan polisi.
Kode moral
tidak ada .
– Bentuk hukuman:
pelanggar hukum bisa dipenjara atau diminta ganti rugi,
pelanggar kode moral tergantung masyarakat/kelompoknya. Hukuman sosial.
– Penyelesaian konflik: Hukum menyelesaikan konflik Interpersonal; Moral
menyelesaikan konflik intrapersonal
– Tipe hukuman: Hukum tidak bisa berdasarkan isi hati, moralitas
hukumannya berdasarkan isi hati.
Etika
•
Terminologi ‘ethics’ berasal dari Yunani. Dalam sejarah,orang Yunani
memiliki keinginan dan keingintahuan untuk mempelajari tentang diri
mereka, kehidupan manusia dan masyarakat yang akhirnya mengarahkan
mereka utk menilai seluruh perilaku manusia, sebagai bagian dari filsafat
yang disebut Etika.
•
Etika adalah studi /kajian tentang salah atau benar nya perilaku manusia.
Etika bisa juga disebut sbg pengujian secara teoritis tentang moralitas.
Kata Etika sendiri dalam bahasa Yunani tertulis ‘eche’ yang berarti
karakter
•
•
•
Etika membantu kita tidak sekedar mengetahui yang benar dan yang
buruk, namun juga memahami landasan atau rasionalitas atas tindakan
manusia.
Etika
•
Tujuan Etika adalah untuk menafsirkan tindakan manusia,
memahami dan membedakan antara yang benar dan yang
salah. Penafsiran ini berdasarkan sistem tertentu.
•
Sistem tersebut dihasilkan dari sebuah proses elaborasi
argumentasi baik secara induktif maupun deduktif.
•
Argumen-argumen tersebut berdasarkan kerangka pemikiran
yang disebut juga ‘teori etika’
Teori Etika
•
Consequentialism
• Tindakan manusia dinilai baik dan buruknya tergantung
dari hasilnya.
Ada tiga jenis :
1. Egoism
• Kepentingan & kebahagiaan individu diatas segalanya.
Tindakan dianggap benar sepanjang hasilnya
membahagiakan seseorang.
• Ethical Egoism: bgm seseorang harus bertindak dalam
mengejar pemenuhan kepentingannya
• Psychological Egoism: bgm seseorang bertindak secara
faktual
Teori Etika
2.
Utilitarianism
Menempatkan kepentingan dan kebahagiaan kelompok
diatas individu
Tindakan dianggap benar jika hasilnya memaksimalkan
jumlah orang yang memperoleh manfaat.
1)
Act utilitarianism : mengarahkan agar mempertimbangkan
konsekuensi seluruh tindakan sebelum memilih salah satu yang
paling menguntungkan orang banyak
Rule utilitarianism : memaksa seseorang untuk mematuhi
aturan yang dinyatakan membawa keuntungan bagi banyak
orang
2)
•
Altruism
Teori Etika
3.Altruism
•
Tindakan dianggap benar jika konsekuensi nya
menguntungkan semua orang kecuali sang pelaku -nya
Teori Etika
•
Deontology
•
•
•
Teori ini tidak mempertimbangkan hasil namun lebih fokus
pada motif ataupun niat sebuah tindakan.
Satu tindakan dianggap baik atau buruk tergantung
motivasi dan niatnya
Membunuh seseorang dalam rangka membela diri thd
pihak lain yang menyerang keluarga anda dianggap benar.
Teori Etika
• Human
•
•
•
•
nature
Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki semua
potensi dan kemampuan untuk memperoleh kebahagiaan
dalam hidup.
Kita diharuskan menggali, menemukan dan
mengembangkan kemampuan tsb.
Jadi kemampuan tsb akan menjadi acuan atas tindakan2
kita.
Tindakan buruk manusia dianggap sbg ketidakmampuan
menggali dan mengembangkam potensi kemanusiannya
(Aristoteles)
Teori Etika
•
Relativism
• Menolak keberadaan norma moral yang bersifat universal.
• Benar dan salah , baik dan buruk tergantung masyarakat,
budaya atau individu dan tergantung waktu
•
Hedonism
• Kenikmatan adalah satu-satunya hal yang baik dalam kehidupan
manusia.
• Hedonis bertindak hanya untuk memaksimalkan kenikmatan
atau kesenangan, atau meminimalkan kesusahan atau rasa sakit
dirinya.
1)
Psychological hedonism: fakta yang dicari manusia setiap
hari adalah kenikmatan
2) Etical hedonism: manusia harus mencari kenikmatan, dan
kenikmatan adalah sesuatu yang baik
3) Modern hedonis: kenikmatan = kebahagiaan
Teori Etika
•
Emotivism
•
Benar salahnya statement tentang etika pada dasarnya
tidak bisa dibuktikan , karena semua itu lebih terkait apa
yang dirasakan oleh manusia (subyektif)
Penalaran dan Pengambilan
Keputusan ttg Etika
•
Penalaran dan rasionalitas elemen penting dalam interaksi
manusia sehari-hari
•
Penalaran : proses kognitif(aktivitas mental seperti mengalami,
menafsirkan, menganalisa, memperkirakan) dalam mencari jalan
untuk menjelaskan sebuah gagasan
•
Rasionalitas disisi lain adalah alat untuk membedakan antara
yang benar dan salah.
Penalaran dan Pengambilan
Keputusan Etika
Pengambilan keputusan etika adalah proses
membuat keputusan yang hasilnya menimbulkan isu
moral
• Proses yang harus diperhatikan:
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menemukenali konflik etika yang mungkin muncul
Mengetahui pihak2 terkait
Memahami adanya alternative-alternative
Mengetahui praktek-praktek etis
Mengerti bagaimana keputusan akan diterapkan dan
tahu siapa yang akan terpengaruh
Memahami dampak dari keputusan yang akan diambil
Membuat dan Mengevaluasi Argumen ttg Etika
Problem etika tidak seperti problem dalam dunia yang
terstruktur dimana ada aturan yang jelas untuk diikuti
• Bagaimana cara menemukan solusi atas problemproblem etika?
• Penalaran etika membutuhkan beberapa tahap
penalaran/reasoning
 Pemahaman yang jelas tentang permasalahan
 Gambaran yang jelas tentang data dan fakta yang
relevan
 Clear & Concise problem statement
 Melakukan proses analisis dan sintesis
 Membangun alternative2 solusi dan dampak2nya
 Membuat keputusan dari alternative yang ada
•
Relasi Etika – Morality - Hukum
Daftar Pustaka
[1] Heru Priyanto, S.T.,MBA, “Materi Kuliah Etika
Profesi”
[2] Kizza, Joseph, 2002. Ethical and Social Issue in the
Information age. 2nd ed
Download