KARBOHIDRAT II * Reaksi monosakarida * Ikatan glikosida * Fungsi karbohidrat Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013 Monosakarida Memiliki atom karbon 3 sampai 7 Setiap atom karbon memiliki gugus hidroksil, keton atau aldehida. Setiap molekul monosakarida memiliki 1 gugus keton atau 1 gugus aldehida Gugus aldehida selalu berada di atom C pertama Gugus keton selalu berada di atom C kedua Monosakarida Ketosas (mis: fruktosa) biasanya Aldosa (mis: glukosa) memiliki gugus aldehida pada salah satu memiliki gugus keto pada atom C2. ujungnya. H O CH2OH C C O HO C H OH H C OH OH H C OH H C OH HO C H H C H C CH2OH CH2OH D-glucose D-fructose Notasi D vs L CH O Notasi D & L dilakukan karena adanya atom C H C OH dengan konfigurasi CH2OH asimetris seperti pada D-gliseraldehida gliseraldehida. CH O HO H C OH CH2OH D-glyceraldehyde H CH2OH L-gliseraldehida CH O Penampilan dalam bentuk gambar bagian bawah disebut Proyeksi Fischer. C CH O HO C H CH2OH L-gliseraldehida Penamaan Gula Untuk gula dengan atom C asimetrik lebih dari 1, notasi D atau L ditentukan oleh atom C asimetrik terjauh dari gugus aldehida atau keto. Gula yang ditemui di alam adalah dalam bentuk isomer D. O H C H – C – OH HO – C – H H – C – OH H – C – OH CH2OH D-glukosa O H C HO – C – H H – C – OH HO – C – H HO – C – H CH2OH L-glukosa Gula dalam bentuk D merupakan bayangan cermin dari gula dalam bentuk L. Kedua gula tersebut memiliki nama yang sama, misalnya Dglukosa & L-glukosa. O H C H – C –OH HO – C –H H – C – OH H – C – OH CH2OH D-glukosa O H C HO – C – H H – C – OH HO – C – H HO – C – H CH2OH L-glukosa Stereoisomers lainnya memiliki names yang unik, misalnya glukosa, manosa, galaktosa, dll. Jumlah stereoisomer adalah 2n, dengan n adalah jumlah pusat asimetrik. Aldosa dengan 6-C memiliki 4 pusat asimetrik, oleh karenanya memiliki 16 stereoisomer (8 gula berbentuk D dan 8 gula berbentuk L). Pembentukan hemiasetal & hemiketal Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal. Keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiketal. H C H O + R' OH R' O R OH R aldehida alkohol hemiasetal R C C R O + "R OH R' keton "R O C R' alkohol hemiketal OH Pentosa dan heksosa dapat membentuk struktur siklik melalui reaksi gugus keton atau aldehida dengan gugus OH dari atom C asimetrik terjauh. Glukosa membentuk hemiasetal intramolekular sebagai hasil reaksi aldehida dari C1 & OH dari atom C5, dinamakan cincin piranosa. 1 H HO H H 2 3 4 5 6 CHO C OH C H D-glukosa C OH (bentuk linier) C OH CH2OH 6 CH2OH 6 CH2OH 5 H 4 OH H OH 3 H O H H 1 2 OH -D-glukosa OH 5 H 4 OH H OH 3 H O OH H 1 2 H OH -D-glukosa Penampilan dalam bentuk gula siklik disebut proyeksi Haworth. CH2OH 1 HO H H 2C O C H C OH C OH 3 4 5 HOH2C 6 6 CH2OH D-fruktosa (linear) H 5 H 1 CH2OH O 4 OH HO 2 3 OH H -D-fruktofuranosa Fruktosa dapat membentuk Cincin piranosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C6. Cincin furanosa, melalui reaksi antara gugus keto atom C2 dengan OH dari C5. 6 C H OH 6 C H2OH 5 H 4 OH H OH 3 H 2 O H H 1 2 OH -D-glukosa OH 5 H 4 OH H OH 3 H O OH H 1 2 H OH -D-glukosa Pembentukan cincin siklik glukosa menghasilkan pusat asimetrik baru pada atom C1. Kedua stereoisomer disebut anomer, & . Proyeksi Haworth menunjukkan bentuk cincin dari gula dengan perbedaan pada posisi OH di C1 anomerik : (OH di bawah struktur cincin) (OH di atas struktur cincin). H OH H OH 4 6 H O HO HO H O HO H HO 5 3 H H 2 H OH 1 OH -D-glukopiranosa H OH OH H -D-glukopiranosa Karena sifat ikatan karbon yang berbentuk tetrahedral, gula piranosa membentuk konfigurasi “kursi" atau “perahu", tergantung dari gulanya. Penggambaran konfigurasi kursi dari glukopiranosa di atas lebih tepat dibandingkan dengan proyeksi Haworth. Turunan gula CH O COOH CH2OH H C OH H C OH HO C H H C OH HO C H H C OH H C OH H C OH H C OH H C OH H C OH CH2OH D-ribitol CH2OH Asam D-glukonat COOH Asam D-glukuronat Gula alkohol – tidak memiliki gugus aldehida atau ketone; misalnya ribitol. Gula asam –gugus aldehida pada atom C1, atau OH pada atom C6, dioksidasi membentuk asam karboksilat; misalnya asam glukonat, asam glukuronat. Oksidasi gula aldehida H O C CO O H H C OH HO C H H C H C H C OH HO C H OH H C OH OH H C OH CH2OH D-glucose Oksidator CH2 O H Asam D-glukonat Oksidasi gula aldehida • Gula yang dapat dioksidasi adalah senyawa pereduksi. Gula yang demikian disebut sebagai gula pereduksi. • Senyawa yang sering digunakan sebagai pengoksidasi adalah ion Cu+2, yang berwarna biru cerah, yang akan tereduksi menjadi ion Cu+, yang berwarna merah kusam. Hal ini menjadi dasar bagi pengujian Benedict yang digunakan untuk menentukan keberadaan glukosa dalam urin, suatu pengujian bagi diagnosa diabetes. Oksidasi gula aldehida Glukosa + Cu++ panas & alk . pH Gluconic acid + Cu2O (Cu2O is insol ppt) glukosa oksidase Glukosa + O2 Asam glukonat + H2O2 (H2O2 nya diukur) Glukosa + ATP heksokinase Glukosa-6-P + ADP (G-6-Pnya diukur) Turunan gula CH 2OH CH2OH O H H OH H H OH H OH OH H O H NH 2 H H O OH OH H N C CH 3 H -D-glukosamina -D-N-asetilglukosamina Gula amino - gugus amino menggantikan gugus hidroksil. Sebagai contoh glukosamina. Gugus amino dapat mengalami asetilasi, seperti pada N-asetilglukosamina. Ikatan Glikosida Gugus hidroksil anomerik dan gugus hidroksil gula atau senyawa yang lain dapat membentuk ikatan yang disebut ikatan glikosida dengan membebaskan air : R-OH + HO-R' R-O-R' + H2O Misalnya methanol bereaksi dengan gugus OH anomerik dari glukosa membentuk metil glukosida (metil-glukopiranosa). H OH H OH H2O H O HO HO H H H + CH3- OH H O HO HO H OH H OH -D-glukopiranosa metanol H OH OCH3 Metil- -D-glukopiranosa Disaccharides: Maltose, a cleavage product of starch (e.g., amylose), is a disaccharide with an (1 4) glycosidic link between C1 - C4 OH of 2 glucoses. It is the anomer (C1 O points down). 6 CH 2OH 6 CH 2OH H 5 O H OH 4 OH 3 H H H 1 H 4 4 OH 5 H OH H OH maltose H H 1 OH OH 6 CH2OH H H 1 O 4 5 O H OH H H 3 H 2 3 O H OH O O 2 6 CH2OH H 5 2 OH 3 cellobiose H OH 1 2 OH Cellobiose, a product of cellulose breakdown, is the otherwise equivalent anomer (O on C1 points up). The (1 4) glycosidic linkage is represented as a zig-zag, but one glucose is actually flipped over H Other disaccharides include: Sucrose, common table sugar, has a glycosidic bond linking the anomeric hydroxyls of glucose & fructose. Because the configuration at the anomeric C of glucose is (O points down from ring), the linkage is (1 2). The full name of sucrose is -D-glucopyranosyl-(1 2)- -Dfructopyranose.) Lactose, milk sugar, is composed of galactose & glucose, with (1 4) linkage from the anomeric OH of galactose. Its full name is -D-galactopyranosyl-(1 4)- -Dglucopyranose Polysaccharides CH 2OH H O H OH H H H 1 O OH 6CH OH 2 5 O H 4 OH 3 H OH H H H H 1 O H OH CH 2OH CH 2OH CH 2OH H H H O H OH H O O H H O H OH H H O OH 2 OH H OH H OH H OH amylose Plants store glucose as amylose or amylopectin, glucose polymers collectively called starch. Glucose storage in polymeric form minimizes osmotic effects. Amylose is a glucose polymer with (1 4) linkages. It adopts a helical conformation. The end of the polysaccharide with an anomeric C1 not involved in a glycosidic bond is called the reducing end.