JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN SATRIA MIRSYA AFFANDY NASUTION DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA ABSTRACT The purpose of this research is to know whether there is influence of producer image to customer satisfaction at PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, to determine the impact of consumer image on customer satisfaction at PT. Pegadaian (Persero), to determine the effect of product image to customer satisfaction at PT. Pegadaian (Persero) .Population in this research is all people who use service product of PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan with an unknown number. While the sample is 50 respondents, by using sampling accidental sampling technique. Technique of collecting data by distributing koesioner to consumer using service product of PT. Pawnshops. The analytical tool used is multiple regression model with classical assumption analysis technique. In this research is used associative approach, associative data approach used for using 4 variable and its purpose to know relation between variable. Based on the result of the research, it can be concluded that the producer image variable (X1) has a significant effect on customer satisfaction, consumer image variable (X2) has a significant effect on customer satisfaction and product image (X3) has significant effect on customer satisfaction. Simultaneously variable of producer image, consumer image and product image together have significant effect to customer satisfaction at PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Keywords: Brand Image and Customer Satisfaction PENDAHULUAN Memilih nama merek yang tepat buat sebuah produk bukanlah perkara gampang. maka dari itu PT. Pegadaian harus bersaing dalam memilih citra merek untuk membuat pelanggan puas dalam menggunakan produk atau jasa yang dipasarkan oleh PT. Pegadaian dan merek dagang tersebut harus terdaftar dan dilindungi oleh hukum. Citra merek dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Semua hal tersebut dapat berdampak pada pembelian ulang suatu produk. Agar dapat berkompetisi. Dibutuhkan pembentukan citra merek yang baik dimata konsumen. Dengan adanya citra merek yang positif, tidak dipungkiri bahwa konsumen merasa puas terhadap produk jasa layanan. Kepuasan pelanggan akan mempengaruhi pembelian ulang secara terus menerus terhadap produk yang sama. Hal ini pula yang terjadi pada perusahaan jasa. PT.Pegadaian merupakan sebuah lembaga Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) yang bergerak dibidang jasa perkreditan non bank atas dasar hukum gadai, pegadaian sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa perkreditan. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, penulis melihat adanya permasalahan yang terjadi menyangkut kepuasan pelanggan. Adapun permasalahan yang terjadi ialah adanya pelanggan mengeluh bahwa masih ada masyarakat yang belum mengenal jenis produk yang ditawarkan seperti tabungan emas dan jasa penitipian logam mulia sehingga pelanggan merasa belum puas. 241 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 LANDASAN TEORI 1. Kepuasan Pelanggan Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi/kesan atas kinerja dan harapan. jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Menurut Tjiptono & Chandra (2012 : 55) kepuasan pelanggan merupakan konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen, bisa dipastikan bahwa semua buku teks laris di banding manajemen strategik, pemasaran, dan perilaku konsumen menyisihkan porsi cukup besar untuk membahas isu yang satu ini. Konsekuensi kepuasan/ketidakpuasan pelanggan sangat krusial bagi kalangan bisnis, pemerintah dan juga konsumen. Bagi bisnis, kepuasan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Peningkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah pada pertumbuhan penjualan jangka panjang dan jangka pendek, serta pangsa pasar sebagai hasil pembelian ulang. Manfaat Kepuasan Pelanggan menurut Tjiptono & Chandra (2012 : 57) adalah : Dampak positif pada loyalitas pelanggan berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan (terutama melalui pembelian ulang, cross-selling, dan up-selling) menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan (terutama biaya-biaya komunikasi, penjualan dan layanan pelanggan) menekan volatilitas dan risiko berkenaan dengan prediksi aliran kas masa depan. Meningkatnya toleransi harga (terutama kesediaan untuk membayar harga premium dan pelanggan tidak mudah tergoda untuk beralih pemasok). Rekomendasi gethok tular positif, pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap product-line extensions, brand extensions dan new add-on sevices yang ditawarkan perusahaan, serta meningkatnya bargaining power relatife perusahaan terhadap jejaring pemasok, mitra bisnis dan saluran distribusi. Singkat kata, tidak perlu diragukan lagi bahwa kepuasan pelanggan sangat krusial bagi kelangsungan hidup dan daya saing setiap organisasi, baik bisnis maupun nirlaba. Menurut Irawan (2002 : 37) kepuasan konsumen dipengaruhi empat hal yaitu : a) Kualitas produk Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik. b) Harga Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang tinggi. c) Kualitas pelayanan (Service Quality) Service quality sangat bergantung pada tiga hal yaitu sistem, teknologi dan manusia. d) Emosional (Emotional) Rasa bangga, rasa percaya diri, symbol sukse dari kelompok orang penting dan sebagainya adalah contoh-contoh emotional value yang mendasari kepuasan pelanggan. e) Biaya Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan efesien dalam mendapatkan produk atau layanan. Menurut Tjiptono (2012 : 75) indikator dari kepuasan pelanggan yaitu : 1) Keandalan (reability) 2) Daya tanggap (responsiveness) 3) Jaminan (assurance) 4) Kesungguhan (empaty) 5) Bukti langsung (tangiable) 242 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Citra Merek Citra Merek (Brand Image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra merek terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 258) merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang lama. Menurut Aaker (2013 : 238) citra merek adalah suatu persepsi rasional dan emosional konsumen atau pelanggan terhadap suatu merek tertentu. Menurut Aryandini (2012 : 16) Citra merek merupakan asosiasi dari semua informasi yang tersedia mengenai produk, jasa, dan perusahaan dari merek yang dimaksud. Informasi ini didapat dari dua cara, yang pertama melalui pengalaman konsumen secara langsung yang terdiri dari kepuasan fungsional dan kepuasan emosional. Menurut Keller (2003) dalam Tjiptono (2012 : 246) menyederhanakan elemen hirarki menjadi empat level yaitu : 1. Corporate brand (company brand) yaitu menggunakan nama perusahaan baik perusahaan induk maupun anak perusahaan atau kantor cabangnya sebagai merek produk. 2. Family brand yaitu nama merek yang digunakan di lebih dari satu kategori produk, tetapi tidak harus selalu merupakan nama perusahaan pemiliknya. 3. Individual brand yaitu merek yang dibatasi hanya untuk satu kategori produk, meskipun bisa digunakan untuk beberapa tipe produk berbeda dalam kategori yang sama. 4. Modifer yaitu wahana untuk menandakan item spesifik atau tipe model atau versi/konfigurasi tertentu dari produk. Penambahan brand modifier bermanfaat dalam mengkomunikasikan penyempurnaan atau perbedaan merek dalam jumlah aspek. Menurut Abdul dalam Fajrianthi dan Farrah (2013 : 285) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut : 1) Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu. 2) Dapat dipercayai atau di andalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi. 3) kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang atau jasa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen. 4) Pelayanan berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya. 5) Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen. 6) Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang. 7) Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk. Indikator citra merek terdiri dari atas tiga bagian yaitu : 1) Citra produsen (Production image) yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang/jasa. Bagi produsen, manfaat brand adalah: a) Brand memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-masalah yang timbul. b) Brand memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas produk. c) Brand memungkinkan untuk menarik sekelompok pembelian yang setia dan menguntungkan. d) Brand membentuk penjualan melakukan segmentasi pasar. 243 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 2) Citra konsumen (customer image) yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang/jasa. Bagi konsumen, manfaat brand adalah : a) Brand dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang mutu. b) Brand membantu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka. c) Brand Memudahkan penawaran produk atau jasa yang menjamin kualitasnya. 3) Citra Produk (produk image) yaitu sekumpulan asosiasi yang yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang/jasa. Bagi produk, manfaat brand adalah : a) Kualitas produk asli atau palsu b) Berkualitas baik c) Desain menarik d) Bermanfaat bagi konsumen Kerangka Konseptual Menurut Atama (2013 : 23 ) citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang menjadi citra merek dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Menurut Gapur (2013 : 25) seorang pelanggan yang percaya bahwa suatu merek menunjukkan penampilan atau kinerja baik, sangat menyenangkan untuk dipergunakan dan diproduksi oleh perusahaan yang sangat meperhatikan masalah sosial kemungkinan besar pelanggan akan senang dengan pelayanannya. Berdasarkan penelitian ini ingin melihat bagaimana pengaruh citra merek(X), yang mencakup citra produsen (X1), citra konsumen (X2), citra produk (X3) terhadap kepuasan pelanggan (Y). Sehingga paradigma kerangka berpikirnya adalam seperti gambar dibawah ini : Citra Produsen (X1) Kepuasan Pelanggan (Y) Citra Produk (X3) Citra Konsumen (X2) METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kausal komperatif dan kuantitatif. Karena penelitian ini data yang telah di dapat berwujud angka-angka yang dapat dihitung jumlahnya. Menurut Neolaka (2014 : 28) kausal komperatif adalah untuk meneliti kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Menurut Sugiyono (2013 : 11) metode kuantitatif ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode konfirmatif, karena metode ini cocok digunakan untuk pembuktian/konfirmasi. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Tempat penelitian dilaksanakan di PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yang beralamat Jalan. Pegadaian No.112 Medan. Website : www.pegadaian.co.id . Waktu penelitian ini direncanakan di mulai dari bulan Mei 2016 sampai 244 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 dengan selesai. . Didalam ini yang menjadi populasi adalah seluruh nasabah PT. Pegadaian Kanwil I Medan dengan jumlah yang tidak diketahui. Berdasarkan keterangan diatas maka sampel diambil dengan sistem pengambilan sampel aksidental/kebetulan, yakni yang diambil 50 orang dengan menggunakan skala likert berbentuk tabel ceklis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : wawancara dan angket (koesioner). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Asumsi Klasik (uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastitas), Regresi linier berganda, Uji t, Uji F dan Koefisien Determinas. HASIL PENELITIAN 1. Uji Asumsi Klasik Metode regresi merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bisa terbaik (best linier unibias estimate). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik sebagai berikut : a) Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berikut ini dapat dilihat grafik probability plot hasil penelitian data yang telah diolah dengan pengujian SPSS versi 16 adalah sebagai berikut : Pada Gambar IV.1 diatas diketahui hasil dari pengujian normalitas bahwa data menyebar disekitar diagram dan hasil titik-titiknya mendekati garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal dan uji normalitas terpenuhi. Sehingga dapat dilakukan analisis data atau pengujian hipotesis dengan teknik statistic yang relevan. b) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah model regresi ditemukannya ada tidaknya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) dan nilai tolerance. Nilai untuk menunjukkan ada atau tidak multikolinieritas adalah jika nilai tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 maka tidak terdapat multikolinieritas antara variabel independen. 245 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Model Statistics Tolerance VIF 1 (constant) 1.473 citra produsen (X1) 0.679 citra konsumen 0.834 1.2 (X2) 0.698 1.433 citra produk (X3) Sumber : Data diolah (2016) a. Adanya multikolinearitas bila nilai Tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10 b. Tidak adanya multikolinearitas bila nilai Tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10. c) Uji Heterokedastistas Uji heteroskedasitas yaitu bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varians dari residual data pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual homoskedstitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedesitas dapat dengan melihat plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan nilai residualnya jika tidak ada pola jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar diatas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola yang jelas atau teratur serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dengan demikian “tidak terjadi heteroskedasitas” pada model regresi. 2. Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 246 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Tabel 2. Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta 1(Constant) 3.240 2.087 T Sig. 1.553 .127 Citra Produsen (X1) .351 .133 .309 2.636 .011 Citra Konsumen (X2) .461 .139 .350 3.312 .002 Citra Produk (X3) .387 .143 .312 2.701 .010 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Y) Dari table Coefficients diatas pada kolom Unstandardized Coefficients terlihat nilai-nilai koefisien regresinya adalah : Y = 3.240 + 0.351 X1+ 0.461 X2 + 0.387 X3 Keterangan : Y : Kepuasan Pelanggan X1 : Citra Produsen X2 : Citra Konsumen X3 : Citra Produk Keterangan Y adalah kepuasan pelanggan yang memiliki nilai 3.240, X1 (Citra produsen) memiliki nilai 0.351, X2 (Citra konsumen) memiliki nilai 0.461 dan X3 (Citra Produk) memiliki nilai 0.387. Persamaan diatas memperlihatkan bahwa setiap variabel bebas (X1, X2 dan X3) memiliki koefisien yang sama yaitu b1 positif, b2 positif dan b3 positif, berarti variabel bebas X1, X2, dan X3 mempunyai hubungan yang searah terhadap variabel Y. 3. Penguji Hipotesis a. Uji t (Uji Parsial) Uji statistik t pada dasarnya bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerapkan variabel dependen. Dengan bantuan komputer program SPSS 16. Tabel 3. Uji t Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta 1(Constant) 3.240 2.087 .351 .133 .461 .139 Citra (X1) Produsen Citra (X2) Konsumen T Sig. 1.553 .127 .309 2.636 .011 .350 3.312 .002 2.701 .010 Citra Produk (X3) .387 .143 .312 a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Y) Dari data diatas dan pengolahan SPSS dapat diketahui : thitung (X1) : 2.636 247 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 thitung (X2) : 3.312 thitung (X3) : 2.701 ttabel : 2.011 Dapat dilihat bahwa nilai thitung > ttabel untuk variabel citra produsen (X1) adalah sebesar 2.636 > 2.011 dengan nilai signifikan 0,011 < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa citra produsen (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y), variabel citra konsumen (X2) adalah sebesar 3.312 > 2.011 dengan nilai signifikan 0,020 < 0,05 maka citra konsumen (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y) dan variabel citra produk (X3) adalah sebesar 2.701 > 2.011 dengan nilai signifikan 0,010 < 0,05 maka citra produk (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan. b. Uji F Melalui pengujian hipotesis penelitian akan di uji untuk melihat apakah ada hubungan signifikan diantara kedua variabel yang dilakukan dengan uji F, maka hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 4. Uji F ANOVAb Sum Squares Model 1 of Df Mean Square F Sig. Regression 312.526 3 104.175 .000a Residual 46 5.095 234.354 20.448 Total 546.880 49 a. Predictors: (Constant), Citra Produk (X3), Citra Konsumen (X2), Citra Produsen (X1) b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Y) Dari hasil perhitungan tabel IV.14 diatas diperoleh nilai Fhitung sebesar 20.448 sedangkan nilai Ftabel 3.20 dengan taraf signifikan (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa citra produsen (X2) citra konsumen (X2) dan citra produk (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). 4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan besar yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5. Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R Adjusted R Square Square R Std. Error of Durbinthe Estimate Watson 1 .756a .571 .544 2.25713 1.412 a. Predictors: (Constant), Citra Produk (X3), Citra Konsumen (X2), Citra Produsen (X1) b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Y) Berdasarkan tabel IV.14 diatas terlihat bahwa nilai R square adalah sebesar 0,571 (571%). Variabel kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. 248 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 PEMBAHASAN Dari hasil pengujian terlihat bahwa variabel bebas (citra produsen, citra konsumen dan citra produk) berpengaruh terhadap Y (kepuasan pelanggan), lebih rinci hasil analisis dan pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengaruh Citra Produsen Terhadap Kepuasan Pelanggan Terdapat adanya pengaruh nilai thitung < ttabel untul variabel citra produsen (X1) adalah sebesar 2.636 > 3.20 dengan nilai signifikan 0,011 < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa citra produsen (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). Hasil penelitian didukung sesuai dengan yang dikemukakan dalam Atama (2012) bahwa citra produsen berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. 2. Pengaruh Citra Konsumen Terhadap Kepuasan Pelanggan Terdapat adanya pengaruh nilai thitung > ttabel untuk variabel citra konsumen (X2) adalah sebesar 3.312 > 3.20 dengan nilai signifikan 0,002 < 0,05 maka citra konsumen (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian didukung sesuai dengan yang dikemukakan dalam Aryandini (2012) citra konsumen membawa dampak positif terhadap kepuasan pelanggan. 3. Pengaruh Citra Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Terdapat pengaruh nilai thitung < ttabel untuk variabel citra produk (X3) adalah sebesar 2.701 > 3.20 dengan nilai signifikan 0,010 < 0,05 maka citra produk (X 1) berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y). Hasil penelitian didukung sesuai dengan yang dikemukakan dalam Atama (2013) citra produk mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. KESIMPULAN Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Citra produsen berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. 2. Citra konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. 3. Citra produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. DAFTAR PUSTAKA Abdul Gapur Tanjung (2013). Pengaruh iklan dan citra merek tehadap keputusan nasabah dalam menggunakan layanan gadai konvensional (kredit cepat aman) pada PT.Pegadaian (Persero) Cab. Gaharu. Adhita Aryandini. A (2012). Analisis pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan di pt. bank sulselbar cabang utama Makassar. Christopher Lovelock, Jochen Wirtz, Jacky Mussry (2010). Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi, jilid dua edisi Ketujuh, Erlangga. David A. Aaker (2013). Manajemen Pemasaran Strategis, edisi kedelapan, Salemba Empat. Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra (2012). Pemasaran Strategik, edisi dua, Andi. Philip Kotler, Kevin L Keller (2009). Manajemen Pemasaran, edisi ketigabelas, Erlangga. (2007). Manajemen Pemasaran, edisi duabelas, PT. Macanan Jaya Cemerlang. 249 JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017 Prawita Dwi Atama (2013). Pengaruh citra merek dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan hotel Garuda Plaza Medan. Amos Neolaka (2014). Metode Penelitian dan Statistik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2012). Manajemen Pemasaran, PT. RajaGrafindo Persada. Rambat Lupiyoadi (2013). Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat. Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kombinasi, Alfabeta, Bandung. 250