Kemensetneg Tanggap Darurat Kebakaran

advertisement
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Kemensetneg Tanggap Darurat Kebakaran
Jumat, 17 Maret 2017
"Fire, safety!," yel-yel yang serentak diteriakan para peserta Pelatihan Tanggap Darurat Bencana Penanggulangan dan
Pemadaman Kebakaran yang diselenggarakan oleh Bagian Pelayanan Kesehatan, Biro Umum di Aula Serbaguna
Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kamis-Jumat (16-17/3).
Â
Kepala Seksi Publikasi dan Partisipasi Masyarakat, Saefullah menjadi salah satu narasumber dari Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta. Ia memberikan materi mengenai Manajeman
Kebakaran Keselamatan Gedung (MKKG) kepada 35 orang pegawai yang mengikuti pelatihan tersebut. “Waspadalah!
Waspadalah! Jangan sampai kerugian bertambah besar karena pancaran api,― dengan gerak tubuh dan ekspresi
Saefullah yang mengundang senyum dari para peserta. “Hubungi 112, bebas biaya telepon,― tambahnya dengan
semangat.
Materi tentang Penanganan Korban Bencana Kebakaran juga disampaikan oleh Rohmad Trifanto. Rohmad adalah salah
satu petugas yang aktif dalam Tim Pelayanan Kesehatan PT Pro Emergency, Jakarta. Jenis-jenis luka bakar, penyebab
dan penanganannya dijelaskan berikut dengan contoh-contohnya. Rohmad berpesan, “Tangani luka bakar dengan
penatalaksanaan luka bakar yang tepat. Apabila luka disebabkan oleh suhu panas, atasi dengan bahan yang dingin
(siram dengan air mengalir) dan tangani luka bakar yang disebabkan oleh suhu dingin dengan penghangat (selimut atau
rendam air hangat)―. Hal tersebut merupakan pertolongan pertama yang dapat diberikan oleh kita pada saat menghadapi
korban luka bakar.
“Lifting-Moving-Transferring Patient― merupakan tajuk yang dipaparkan oleh Rozi Buana. Ia menjelaskan tentang
bagaimana cara mengangkat dan memindahkan pasien/korban. Penyelamatan tersebut dilihat dari 2 situasi. Emergency
Situation dimana kita melakukan pertolongan kepada pasien/korban dengan cara-cara seperti menarik baju, menarik
bahu, dan menarik dengan alas kain serta mengangkat dengan teknik tertentu. Kedua adalah pada Non Emergency
Situation yaitu pertolongan kepada pasien/korban oleh beberapa orang dalam tim dan dilakukan dengan komando
sehingga mencegah cidera yang dialami pasien/korban menjadi lebih berat.
Beberapa alat untuk melakukan pertolongan disediakan oleh PT Pro Emergency dan peserta juga mempraktikkan
langsung bagaimana melaksanakannya antara lain dengan Long Spine Board (LSB) agar pasien/korban tetap dalam
posisi stabil di atas papan. Untuk memudahkan pemindahan pasien/korban, Long Roll (memiringkan penderita dengan
kecurigaan cedera tulang belakang) dan penggunaan LSB serta Head Immobilizer (penyangga kepala) merupakan cara
yang tepat untuk dilakukan apabila pasien atau korban mengalami luka yang serius hingga tidak sadarkan diri.
Praktik memadamkan api dengan karung goni yang basah merupakan cara pemadaman kebakaran pada tingkat awal
dan menjadi kegiatan yang cukup mendebarkan bagi para peserta pelatihan siang hari ini. Pemadaman api dengan
menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) juga dilakukan oleh masing-masing peserta. “Prinsipnya, cara
pemadaman api jangan sampai menambah kerugian, APAR harus diletakkan di tempat yang sesuai, dan waktu
penanganan yang tepat,― jelas Triyanto, petugas pemadam kebakaran.
Panitia penyelenggara menyampaikan bahwa peserta akan menerima sertifikat setelah mengikuti pelatihan ini. Tim
Penanganan Kebakaran juga akan dibentuk dan apabila kebakaran terjadi, tim tersebutlah yang dapat bertindak segera
untuk menanganinya. (DEW-IAF- Humas Kemensetneg)
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 25 October, 2017, 11:48
Download