BERITA TERKINI Uji Klinik Strategi Terapi Sekuensial Tamoxifen – Anastrozole T erapi endokrin dengan Aromatase Inhibitor (AI) lebih superior dibandingkan tamoxifen pada pasien kanker payudara pascamenopause dengan ER (Estrogen Receptor) (+). Namun manfaatnya pada pasien dengan faktor prognostik yang baik belum diketahui pasti. Guideline NCCN merekomendasikan pilihan terapi hormonal sebagai berikut (adjuvan): • AI selama 5 tahun. • Tamoxifen 2-3 tahun, dilanjutkan AI hingga 5 tahun. • Tamoxifen selama 5 tahun. • Tamoxifen selama 4,5 – 6 tahun, dilanjutkan AI selama 5 tahun. Suatu uji klinik yang baru dipublikasikan menilai manfaat pemberian AI setelah pemberian tamoxifen dibandingkan pemberian tamoxifen saja pada pasien kanker payudara ER (+) derajat 1-2 postmenopause. Terapi endokrin diberikan sebagai terapi adjuvan (pascaoperasi). Pasien kemudian dikelompokkan secara acak untuk mendapat terapi tamoxifen saja selama 5 tahun atau tamoxifen selama 2 tahun, dilanjutkan anastrozole selama 3 tahun. Hasil dianalisis dari 3.714 pasien dengan waktu pemantauan (median) 60 bulan. Hasil: • Risiko rekurensi menurun 20,0% pada kelompok pasien yang mendapat tamoxifen – anastrozole (Hazard Ratio HR, 0,80 ; p=0,06). • Relapse-free survival organ berkurang sebesar 22% pada kelompok tamoxifen – anastrozole (HR 0,78 ; p<0,05). • Tidak terdapat peningkatan DFS (DiseaseFree Survival) maupun harapan hidup pada pemberian tamoxifen – anastrozole (DFS: HR 0,78; p=0,33; harapan hidup: HR 0,87; p=0,34). • Hasil analisis multivarian menunjukkan bahwa faktor usia > 60 tahun, KGB (+), dan ukuran tumor yang membesar berhubungan dengan peningkatan risiko rekurensi. Sedang- kan faktor ekspresi tinggi ER dan PR (Progresteron receptor), serta terapi dengan anastrozole berhubungan dengan pengurangan risiko. • Efek samping tersering pada kedua kelompok yaitu hot flushes dan perdarahan/ keputihan per vaginam. • Kelompok tamoxifen – anastrozole memiliki peningkatan insidens efek samping nyeri tulang dan kelainan muskuloskeletal secara bermakna (nyeri tulang: 32,9% vs 29,3%; p<0,02; kelainan muskuloskeletal: 4,1% vs 2,8%; p<0,03). • Kelompok tamoxifen saja mengalami efek samping kelainan rahim (uterine disorders) lebih sering (20,2% vs 14,1%; p<0,001) Simpulan dari terapi sekuensial dengan tamoxifen yang dilanjutkan anastrozole berhubungan dengan perbaikan dalam hal rekurensi dan toksisitas yang lebih ringan pada wanita pascamenopause dengan kanker payudara stadium dini ER (+). (HSD) REFERENSI : 1. Dubsky P, et al.Tamoxifen and anastrozole as a sequencing strategy : A randomized controlled trial in postmenopausal patients with endocrine-responsive early breast cancer from the Austrian breast and colorectal cancer study group. Oncology Stat.2012.available from : www.oncologystat.com. 2. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology.Breast Cancer.V.1.2012.Available from : www.nccn.org. CDK-196/ vol. 39 no. 8, th. 2012 CDK-196_vol39_no8_th2012 ok.indd 611 611 8/6/2012 3:15:48 PM