SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ACARA PELETAKAN BATU PERTAMA KAMPUS INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) KENDARI TANGGAL 28 JULI 2006 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Yang saya, hormati, Bapak Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama, Ketua dan Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Jannatu Adnin, Rektor dan Staf Pengajar Institut Ilmu Al Quran (IIQ), Hadirin dan hadirat yang berbahagia, Pada hari yang berbahagia ini kits patut memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT serta shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Kendari pada hari ini merupakan peristiwa yang memiliki makna penting bagi pengembangan pendidikan Islam di kota Kendari dan Provinsi Sulawesi Tenggara pada umumnya. . Saya sangat menghargai peristiwa ini didekatkan dengan momentum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXI dilaksanakan di Kendari. Seolah menyuarakan pesan kepada kita sekalian bahwa musabaqah membaca Al Quran perlu diikuti dengan upaya menggali, mempelajari serta menghadirkan pesan-pesan Al Quran dalam perspektif keilmuwan yang melahirkan peradaban dan kemajuan umat maupun dalam perspektif sebagai pandangan hidup kemanusiaan yang mengandung nilai kebenaran abadi. Dalam kesempatan yang membahagiakan ini saya ingin kembali mengingatkan kita sekalian bahwa perguruan tinggi agama Islam adalah lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai misi mengembangkan ilmu-ilmu agama Islam demi terlaksananya ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat muslim. Dari proses pendidikan di lingkungan perguruan tinggi agama Islam diharapkan lahir "ulama yang sarjana" dan "sarjana yang ulama", yang meyakini sepenuhnya kebenaran akidah dan syariat Islam yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah, mampu menjadi teladan di dalam sikap dan pandangan hidupnya di tengah-tengah masyarakat, serta menuntun masyarakat untuk meraih kesejahteraan dan kemajuan. Hal demikian mengharuskan seorang mahasiswa atau calon sarjana yang menimba ilmu pada perguruan tinggi agama Islam, di samping mengasah kemampuan berpikir secara akademis, juga perlu membina karakter, moral dan kepribadian sebagai imuwan serta belajar untuk memahami dan menemukan solusi bagi permasalahan kemasyarakatan dan keummatan. Hadiri sekalian yang saya hormati, Departemen Agama pada tahun 2005 yang lalu telah menetapkan program pengembangan pendidikan tinggi Islam, dengan 5 target pencapaian yaitu: Pertama, peningkatan good governance dan pengembangan konsep perguruan tinggi agama Islam. Kedua, peningkatan kapasitas dan kesempatan pendidikan tinggi agama Islam. Ketiga, peningkatan mutu lulusan perguruan tinggi agama Islam. Keempat, peningkatan peran perguruan tinggi agama Islam dalam perubahan dan dinamika masyarakat dan peradaban. Kelima, pengembangan dan peningkatan akses perguruan tinggi agama Islam terhadap sumber dana dan mitra pengembangan. Saya mengharapkan Institut Ilmu Al Quran di Kendari ini sejak mulai operasional sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam memperhatikan lima hal di atas dan menjadikannya sebagai acuan dalam pengembangan perguruan tinggi ini ke depan. Dalam pada itu, para pengelola perguruan tinggi agama Islam saya minta terus mengupayakan agar keterlibatan dan partisipasi masyarakat terhadap kemajuan pendidikan tinggi Islam Iebih ditingkatkan serta diarahkan bagi terciptanya lulusan yang tidak menjadi beban baru dalam daftar pengangguran kaum terpelajar, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya. Akhirnya, saya ucapkan selamat atas berdirinya Institut Ilmu Al Quran (IIQ) di ,Kendari ini. Semoga IIQ ini tumbuh dan berkembang menjadi perguruan tinggi terpandang dan berkualitas, menghasilkan sarjana-sarjana di dalam disiplin ilmu Al Quran yang mampu menggali dan mengembangkan khazanah ilmu-ilmu Al Quran untuk kemajuan Islam dan masa depan umatnya di era globalisasi ini. Demikian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Kendari, 28 Juli 2006 Menteri Agama RI, ttd Muhammad M.Basyuni