1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Teknologi informasi merupakan salah satu alat manajer untuk mengatasi
perubahan. Teknologi informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan
peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan
infrastruktur teknologi
informasi, seperti
hardware, software, teknologi
penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon dan Laudon,
2010). Perkembangan teknologi informasi tidak hanya mempengaruhi dunia
bisnis,
tetapi
juga
bidang-bidang
lain,
seperti
kesehatan,
pendidikan,
pemerintahan, dan lain-lain.
Kemajuan teknologi informasi juga berpengaruh signifikan pada
perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi
terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi
(Agus
Prasetyo
Utomo,
2006).
Peranan
teknologi
informasi
terhadap
perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda. Semakin maju
teknologi informasi semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.
Perkembangan akuntansi yang menyangkut sistem informasi akuntansi
berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi
praktik pengauditan. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit
karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan
keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Kemajuan Teknologi Informasi
juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan software audit
memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer.
Dalam meyakinkan pengambil keputusan diperlukan hasil yang dapat
dipercaya dari laporan keuangan. Untuk memperoleh informasi yang memadai
tersebut diperlukan peran auditor untuk melakukan penilaian terhadap laporan
keuangan tersebut sehingga didapatkan hasil laporan keuangan yang terpercaya
dari hasil proses auditing oleh auditor tersebut.
1
2
Audit Sistem Informasi berbasis komputer dapat memberikan masukan
mengenai baik buruknya suatu Sistem Informasi Akuntansi, mulai dari input data,
proses dan outputnya. Dimana suatu informasi mempunyai karakteristik sebagai
berikut: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan merupakan rangkuman yang
nantinya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum (Arens et al, 2012).
Pada saat ini di Indonesia sendiri telah banyak diterapkan sistem informasi
yang berbasis teknologi komputer pada bidang ekonomi terutama keuangan, baik
menyangkut akuntansi ataupun audit yang digunakan untuk memeriksa hasil
laporan keuangan. Hal ini memang sangat berguna dan membantu para pengambil
keputusan untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat. Sebagai
salah satu contoh pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
saat ini telah melakukan kerjasama kepada pemerintah daerah baik di provinsi
maupun kota dimana BPK meluncurkan suatu sistem untuk mengawasi dan
memeriksa keuangan di daerah dengan menggunakan komputer yang saling
terintegrasi antara BPK dengan Pemda yang terkait yang diberi nama E-Audit.
Dalam kerangka membangun tata kelola keuangan negara yang bersih,
transparan, dan akuntabel, MK telah menjalin kerja sama (MOU) dengan BPK
untuk mendukung pemeriksaan BPK dengan menggunakan sistem E-Audit yang
bersifat link & match. Melalui kerja sama tersebut, BPK dapat mengakses data
dan informasi yang terkait dengan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara yang dimiliki oleh MK secara real time. Hadi Poernomo
menyampaikan bahwa BPK memprakarsai pembentukan pusat data melalui
Sinergi Nasional Sistem Informasi (SNSI) yang nantinya bisa dimanfaatkan dalam
pemeriksaan dengan memanfaatkan kemajuan elektronik (e-audit). Melalui SNSI
dan metodologi pemeriksaan dengan memanfaatkan teknologi informasi ini akan
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. “Dengan pemeriksaan BPK
yang berjalan dengan lebih efisien dan efektif tersebut akan memberikan manfaat
yaitu mengurangi KKN secara sistemik mendukung optimalisasi penerimaan
negara
dan mendukung efisiensi
(www.bpk.go.id, 24 Agustus 2011)
dan efektifitas pengeluaran
Negara”.
3
Diterapkannya e-audit akan meningkatkan efisiensi dalam hal waktu,
biaya, dan tenaga pemeriksa. Selain itu, diharapkan proses pemeriksaan juga akan
berjalan lebih efektif sebab data mentah yang dibutuhkan dalam proses
pemeriksaan bisa langsung diakses dari kantor BPK sehingga kemudian ketika
turun ke lapangan atau ke Pemda, para pemeriksa BPK bisa langsung melakukan
prosedur-prosedur lanjutan. Demikian antara lain disampaikan Kepala Perwakilan
(Kalan) Provinsi Jawa Barat (Jabar) BPK RI Slamet Kurniawan, Rabu (31/10).
(www.bpk.go.id, 19 November 2012).
Penerapan e-audit oleh BPK bukan tanpa konsekuensi. Meski dinilai bisa
lebih efisiensi, akan tetapi harus ada satu mekanisme agar dalam pelaksanaannya
berjalan aman, legal, dan bisa dijadikan barang bukti di pengadilan. Kuncinya
berada di SDM, Keamanan dan Otentitas Data. Selain itu, dalam proses yang
berbasis pada teknologi dan informasi (TI) biasanya terkendala oleh masalah
keamanan dan otentitas data. Apalagi, jaringan yang dipakai melalui Internet.
Ancaman hacker pasti akan ada, dan hal ini menjadi ancaman serta masalah yang
cukup serius karena menyangkut data-data laporan keuangan pemerintah dan
lembaga lain yang diperiksa BPK. Apalagi, jika data tersebut bisa dibilang data
rahasia. Otentifikasi data dari para auditee harus bisa benar-benar dipastikan.
Pasalnya, penggunaan media internet memungkinkan hacker atau orang yang
berbuat jahat. Data yang dikirimkan ini asli atau tidak. Apakah BPK bisa tahu data
yang dikirimkan itu benar dari departemen itu. Di sisi lain, apakah betul yang
minta data itu dari BPK. (www.rejanglebongkab.go.id, 13 Januari 2013).
Selain adanya perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat,
pemahaman akan pengendalian internal sangat dibutuhkan oleh auditor. Dalam
usaha mencapai tujuan perusahaan, manajemen perusahaan menciptakan suatu
sistem pengendalian internal atau lebih dikenal dengan sebutan internal control.
Ini dimaksudkan agar tercipta suatu pelaporan akuntansi yang handal,
menciptakan sistem operasi yang efektif dan efisien dan ketaatan personil akan
peraturan–peraturannya yang telah ditetapkan agar terciptanya tujuan dari
organisasi. Suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur
4
yang dirancang oleh manajemen untuk memberikan jaminan bahwa perusahaan
mencapai tujuan dan sasaran (Mulyadi, 2002).
Dalam proses pengauditan salah satu hal yang sangat penting dalam
pemeriksaan atau proses audit adalah, dimana auditor menilai pengendalian
internal perusahaan, hal ini diperlukan untuk menentukan ruang lingkup audit,
tingkat kerumitan proses audit dan jangka waktu yang dibutuhkan dalam proses
mengaudit. Dalam SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) tersebut pada
standar pekerjaan lapangan menjelaskan bahwa auditor harus mempunyai
pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian internal klien untuk
merencanakan audit dan untuk menentukan sifat, waktu, dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan. Suatu pemahaman dari pengendalian internal, terutama
pengendalian yang dihubungkan dengan keandalan laporan keuangan adalah
penting bagi tujuan auditor.
Berita pertama diatas memang tidak langsung berkaitan dengan profesi
auditing, akan tetapi menyangkut masalah penting yang terkait dengan teknologi
informasi yang merupakan salah satu masalah prinsip yaitu masalah kompetensi
auditor bila kliennya menggunakan sistem berbasis teknologi komputer dan
komunikasi. Artinya profesionalisme dan keharusan terus menerus untuk selalu
berusaha meningkatkan kompetensi merupakan salah satu komponen integritas.
Dari contoh fenomena yang telah terjadi tersebut, maka auditor harus menjaga
integritasnya, karena nilai utama dari jasa audit adalah kepercayaan audit kepada
auditor, bahwa opini auditor memberikan tambahan keyakinan atau assurance,
bahwa hasil auditnya dapat kita pakai sebagai pegangan atau dasar untuk
mengambil suatu keputusan. Selain dari itu, auditor harus meningkatkan
profesionalisme dan kompetensinya, khususnya terhadap realita bahwa sistem
yang diaudit itu makin kompleks, makin luas atau ukuran besaran organisasinya,
dan mungkin makin rumit karena lingkungan teknologi yang digunakannya.
Dalam lingkunag seperti itulah kini para akuntan/ auditor dituntut untuk
lebih mendalami lagi mengenai perkembangan teknologi informasi yang terus
berkembang pesat, karena “The Accountant of tomorrow will have to be a
computer expert, and tomorrow is already here” (Sanyoto, 2007: 5). Makna dari
5
kalimat tersebut adalah bahwa pada saat ini para akuntan tidak dapat lagi
menghindari kemajuan teknologi sebagai salah satu komponen sumberdaya sistem
akuntansi.
Dengan demikian teknologi informasi dengan sistem informasi akuntansi
dan pengendalian intern yang memadai dapat memberikan kesimpulan yang
lengkap dari suatu kondisi informasi dalam pemerintahan untuk dijadikan
informasi akuntasi untuk menentukan keakuratan data input sampai pada output
untuk dijadikan pengambilan keputusan pemerintah.
Dari uraian tersebut diatas maka penulis memutuskan untuk meneliti
mengenai fenomena yang sedang terjadi belakangan ini mengenai bagaimana
dampak proses audit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan adanya Eaudit dan pemahaman atas pengendalian internal yang dimiliki oleh auditor pada
pemerintah yang penulis beri judul
“Pengaruh Teknologi Informasi dan Pemahaman Auditor atas
Pengendalian Internal terhadap Proses Audit Sistem Informasi (Survey pada
BPK Perwakilan Jawa Barat)”
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis
mencoba untuk mengidentifikasikan permasalahan sebagai bahan yang diteliti dan
di analisis sebagai berikut :
a. Bagaimana pengaruh Teknologi Informasi terhadap proses Audit Sistem
Informasi pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa Barat.
b. Bagaimana pengaruh Pemahaman Auditor atas Pengendalian Internal
terhadap proses Audit Sistem Informasi pada Badan Pemeriksa Keuangan
Perwakilan Jawa Barat.
c. Bagaimana pengaruh Teknologi Informasi dan Pemahaman Auditor Atas
Pengendalian Internal berpengaruh terhadap proses Audit Sistem
Informasi pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa Barat.
6
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian yang akan penulis lakukan adalah untuk mencari
data dan memperoleh informasi atau data lainnya yang berkaitan dengan
informasi teknologi dan pemahaman auditor atas pengendalian internal terhadap
proses audit sistem informasi pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa
Barat.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap proses audit sistem
informasi pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa Barat.
2. Mengetahui pengaruh pemahaman auditor atas pengendalian internal
terhadap proses audit sistem informasi pada Badan Pemeriksa Keuangan
Perwakilan Jawa Barat.
3. Mengetahui pengaruh teknologi informasi dan pemahaman auditor atas
pengendalian internal terhadap proses audit sistem informasi pada Badan
Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa Barat.
1.4.
Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung diharapkan bagi:
1. Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan serta pemahaman penulis
mengenai berbagai teori dan konsep
mengenai Pengaruh Teknologi
Informasi dan Pemahaman Auditor atas Pengendalian Internal terhadap
Proses Audit Sistem Informasi pada Badan Pemeriksa Keuangan
Perwakilan Jawa Barat sehingga dapat memperoleh gambaran yang lebih
jelas kesesuaian antara fakta dengan teori yang ada.
2. Bagi Perusahaan
Menjadi bahan masukan bagi manajemen perusahaa untuk meningkatkan
maupun mengevaluasi kinerjanya terutama masalah Teknologi Informasi
dan Pemahaman Auditor atas Pengendalian Internal terhadap Proses Audit
7
Sistem Informasi pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa Barat
terutama apabila masih terdapat kekurangan.
3. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pengungkapan
Pengaruh Teknologi Informasi dan Pemahaman Auditor atas Pengendalian
Internal terhadap Proses Audit Sistem Informasi pada Badan Pemeriksa
Keuangan Perwakilan Jawa Barat
1.5
Review Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan antara lain :
1. Agus Prasetyo Utomo (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Dampak
Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Proses Auditing dan
Pengendalian Intern menyimpilkan bahwa peneraan teknologi informasi
melalui pengelolaan data secara elektronis mau tidak mau memberikan
dampak terhadap proses auditingdan sekaligus proses pengendalian
internal perusahaan.
2. Naniek Noviari (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Perkembangan Akuntansi
menyimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi yang pesat juga
mengakibatkan perubahan signifikansi terhadap akuntansi. Peranan
teknologi informasi terhadap perkembangan akuntansi apabila semakin
maju teknologi informasi semakin banyak pengaruhnya terhadap
akuntansi.
1.6.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pemeriksa
Keuangan maupun data sekunder dari berbagai sumber. Adapun waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Juni2013 sampai dengan selesai.
Download