DAFTAR SIMBOL r = Asccensio Recta. = Deklinasi. τ = Vernal Equinox. t = sudut waktu. = Lintang. λ = Bujur. h = sudut helling. H = sudut waktu untuk segitiga astronomi. A = azimut bintang. α = Azimut bintang untuk segitiga astronomi. p = jarak kutub. c = co-latitude (kebalikan lintang). z = jarak zenith. ψ =sudut horisontal antara titik yang dicari azimutnya aaaaaaaa dengan bintang. Δ = selisih deklinasi bintang. ΔZ = selisih sudut terkoreksi. r = salah akibat refraksi. P = tekanan udara (mmHg). T = suhu udara (°C). So = posisi sumbu kutub. R = jarak pengamat ke bintang teramati. Si = posisi sejati (sudah dikoreksi) bintang i. Si’ = posisi bintang i saat pengamatan. Si” = posisi bintang i diproyeksikan ke bidang XOY. Hi = sudut horisontal antara titik dicari azimutnya dengan aaaaaaaa bintang i. Ho = sudut horisontal antara titik tercari dengan suatu aaaaaaaai bintang. Ho’ = sudut horisontal antara titik tercari dengan suatu aaaaaaaai bintang setelah melalui perhitungan kuadran. V = ketinggian bintang (helling) yang sudah dikoreksi. V’ = ketinggian bintang (helling) yang belum dikoreksi. Vi = sudut vertikal sejati bintang i. Vi’ = sudut vertikal bintang i saat diukur (belum dikoreksi). H1,H2,H3=sudut horisontal yang diamati dari posisi ke-1,2,3 V1,V2,V3 =sudut vertikal yang diamati j(telah dikoreksi) Ha1 = Sudut horisontal terukur dari bintang Sa pada posisi kesatu Ha2 =Sudut horisontal terukur dari bintang Sa pada posisi kedua Hb1=Sudut horisontal terukur dari bintang Sb padaposisikesatu Hb2 =Sudut horisontal terukur dari bintang Sbpadaposisikedua Va1 =Sudut vertikal yang diamati dari bintang Sa posisikesatu Va2 =Sudut vertikal yang diamati dari bintang Sa posisi kedua Vb1 =Sudut vertikal yang diamati dari bintang Sb posisi kesatu Vb2 =Sudut vertikal yang diamati dari bintang Sb posisi kedua ε = kesalahan χ = nilai pengamatan π = nilai yang sebenarnya ϑ = nilai residu (koreksi) ẍ = nilai estimasi dari π. Σ = menyatakan jumlah.