BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada seperti : pekerja, dana, material, metode pelaksanaan dan perlatan. Pada suatu proyek pembangunan agar bisa dikelola dengan efesien dan efektif sehingga mampu menghasilkan suatu kinerja yang diharapan yang sesuai dengan biaya, mutu dan waktu yang sudah direncanakan.Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, karena mencakup tahapan kegiatan pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan sampai pada tahap pekerjaan finishing yang berwujud bentuk bangunan konstruksi. Hubungan keseluruhan antara owner (PT. Antilope Madju), konsultan perencana, manajemen kontruksi, kontraktor dan subkontraktor dimaksudkan agar terdapat suatu keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan kerja antara owner, konsultan, perencana, manajemen kontruksi, kontraktor, dan subkontraktor adalah: a. Hubungan ikatan kontrak kerja. b. Kontraktor melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan hasil pekerjaannya kepada owner. c. Owner membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa kontruksi kepada kontraktor. d. Konsultan perencana memberikan hasil perencanaannya kepada owner e. Owner memberikan imbalan jasa kepada konsultan perencana. f. Manajemen kontruksi memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek. III - 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana, material, metode dan alat) pada suatu proyek pembangunan sedemikian rupa secara efisien dan efektif sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, karena mencakup tahapan kegiatan awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir pelaksanaan yang berupa hasil pembangunan. Adapun definisi lain dari manajemen proyek, yaitu sebagai berikut: a. Ilmu manajemen proyek termasuk disiplin ilmu manajemen, yaitu pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan tersebut bersifat spesifik, yaitu berbentuk proyek. b. Sebagai ilmu manajemen, profesi manajemen proyek berkaitan erat dengan fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir dan mengendalikan berbagai kegiatan proyek yang sering kali sarat dengan kandungan disiplin ilmu arsitektur, engineering, akutansi, dan keuangan. c. Konsep manajemen proyek merupakan buah pemikiran tentang manajemen yang ditunjukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek. d. Perumusannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghadapi dan mengakomodir perilaku dan dinamika yang melekat pada kegiatan proyek. Pada umumnya pelaksanaan suatu proyek dibagi dalam 4 bagian tahapan pekerjaan yaitu. Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Actualing), dan Pengawasan (Controling) III - 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ (Organizing), Pelaksanaan BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 1. Perencanaan (Planning) Tahapan pelakasnaan (planning) merupakan tahapan yang meliputi persyaratan teknis dari bangunan, seperti pembuatan gambar perencanaan (soft drawing) dengan lengkap sesuai standar teknis yang ditentukan dan menentukan metode pelaksanaan konstruksi.adapun tahapan perencanaan (planning) mampu di aplikasikan dengan cara menentukan metode pelaksanaan dari suatu pembangunan proyek konstruksi tersebut sehingga semua pekerjaan yang sudah direncanan mampu dijalankan sesuai dengan rencana yang sudah di buat. 2. Pengorganisasian (Organizing) Tahapan pengorganisasian (organizing) merupan tahapan kegiatan yang berfungsi mengatur dan menyusun struktur organisasi yang akan dibuat untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya pada kegiatan proyek konstruksi dan mampu mengatur hubungan kerja diantara unsur-unsur struktur organisasi. Adapun isi dari struktur organisasi terdiri dari : pemberi tugas (Owner), Penyedia jasa (Kontraktor) dll. Yang masing-masing mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peraturan/ketentuan yang telah di tetapkan. 3. Pelaksanaan (Actualing) Tahapan pelaksanaan merupakan tahapan kegiatan yang dialkukan di lapangan yaitu proses pelaksanaan proyek konstruksi, dalam tahapan pekerjaan ini semua bagian pekerjaan harus di kelola dengan baik agar tidak terjadi miss comunication atau penyimpangan pekerjaan dari rencana pekerjaan yang sudah ditentukan karena apabila terjadi suatu kesalahan pekerjaan pada tahap pelaksanaan ini akan berdampak buruk terhadap proses tahapan pekerjaan selanjutnya. Maka pada tahap pekerjaan ini harus termanage dengan baik dan teliti agar tidak terjadi halhal yang akan menyebabkan keterlambatan pekerjaan. III - 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 4. Pengendalian (Controling) Tahapan pengendalian merupakan tahapan pekerjaan yang berfungsi sebagai pengendali suatu proses proyek konstruksi agar tidak menyimpang dari standar teknis yang sudah di tentukan. Pada proses proyek konstruksi fungsi dari pekerjaan pengendalian adalah mengarahkan dan membimbing suatu proses pelaksnaan proyek konstruksi. Dan kinerja dari tahapan pekerjaan pengendalian ini pada proyek konstruksi mulai dari proses pengadaan, persiapan sampai selesainya proses konstruksi tersebut. Pada tahapan ini untuk memonitor suatu progres/pekerjaan biasanya dengan mengacu pada curva s yang merupakan suatu laporan yang berisikan tentang durasi (time) dan progres (%) yang memberikan informasi lama waktu pelaksanaan dan presentasi pelaksanaan pekerjaan. Dalam pelaksanaanya PT. Jaya Konstruksi mengaplikasikan ke empat tahapan pekerjaan tersebut dalam proses proyek konstruksi agar mampu memberikan jaminan terhadap, biaya, mutu dan waktu pada proyek konstruksi tersebut. 3.2 Organisasi Proyek Organisas proyek adalah suatu sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu pembangunan proyek konstruksi yang berfungsi mengatur proses pelaksanaan pekerjaan agar mencapai hasil efektif dan efisien sesuai standar teknis yang ditetapkan. Dengan adanya organisasi proyek maka kegiatan masing-masing pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi mampu terkontrol agar tidak saling berbenturan dengan proses pelaksanaan pekerjaan lainnya. Ada tugas dan wewenang dari jabatan atau kedudukan masing-masing yang harus dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak terkait, dalam hal ini seseorang yang memiliki kedudukan dalam dalam struktur organisasi. III - 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.2.1 Struktur Organisasi Proyek Struktur organisasi proyek merupakam perwujudan dari suatu sistem organisasi proyek konstruksi yang merupakan penjabaran dari seluruh tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait sehingga jelas batasan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pihak.Struktur organisasi terdiri dari beberapa unsur yang saling terkait dan berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa bisa terpisahkan rantai hubungan kegiatannya. Dengan adanya sistem organisasi yang baik dan struktur organisasi yang jelas, maka suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan dari pelaksanaan dari proyek konstruksi dapat dicapai sesuai dengan biaya, mutu dan waktu yang sudah di tetapkan. Pada proyek puri indah financial tower menjadikan sistem organisasi dan struktur organisasi sebagai salah satu aspek pendukung dalam pencapaian tujuan kerja yang diharapkan. Hal ini dikarenakan didalam pelaksanaan proyek konstruksi banyak melibatkan instansi/ badan hukum/ individu yang memiliki tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang berbeda-beda. Dengan adanya organisasi dan struktur organisasi yang baik diharapkan mampu mengakomodasikan seluruh tugas, tanggung jawab serta wewenang masing-masing pihak yang terlibat pada pelaksanaan proyek konstruksi dan mampu memberikan hasil sesuai dengan perencanaan yang telah di tetapkan. III - 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK bertindak sebagai owner adalah PT. Antilope Madju Tugas dan wewenang dari pemberi tugas (Owner) adalah : a. Menyediakan dana pembangunan proyek konstruksi b. Mengadakan pembebasan tanah. c. Mengusahakan izin yang diperlukan untuk pembangunan proyek konstruksi tersebut (IMB). d. Melakukan pemilihan konsultan dan kontraktor dengan pelelangan maupun penunjukan langsung serta mengadakan perjanjian dengan mereka (kontrak). e. Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban sesuai prosedur. f. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek tersebut. g. Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan pada perubahan pekerjaan, waktu dan biaya. h. Menyetujui dan menolak perubahan pekerjaan (tambahan/pengurangan pekerjaan). i. Menghadiri rapat-rapat dengan pelaksana proyek untuk dapat memantau perkembangan proyek. j. Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan. k. Mengadakan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan sesuai dengan kontrak. III - 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 2. Konsultan Manajemen Proyek & Manajemen Konstruksi ( PM&CM ) Konsultan manajemen proyek dana manajemen konstruksi merupakan pihak yang diberi kepercayaan oleh pemberi tugas (owner) untuk mengelola dan mengawasi proses pelaksanaan proyek konstruksi dari mulai tahapan pekerjaan persiapan sampai tahap pekerjaan finishing. Dengan kata lain Konsultan manajemen proyek dana manajemen konstruksi mewakili atau bertindak sebagai koordinator atas nama pemberi tugas (owner) dalam mengelola pelaksanaan proyek konstruksi dan bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas (owner) Pada proyek pembangunan puri indah financial tower yang bertindak selaku konsultan manajemen proyek dan konstruksi adalah PT TRI MATRA Tugas dan wewenang dari konsultan manajemen proyek & manajemen konstruksi adalah : Melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan dengan mengacu kepada standar mutu (Kesesuaian dengan spesifikasi teknis rencana kerja dan syarat-syarat RKS seperti yang dijelaskan sebelumnya) a. Melakukan proses pengawasan dan memberi penilaian terhadap laju pelaksanaan dan tingkat perkembangan pekerjaan kontraktor sebagai penyedia jasa dilapangan terhadap ketepatan kerja dengan rencana waktu yang telah di tetapkan. b. Melakukan pengawasan produktifitas terhadap biaya, mutu dan waktu termasuk damapak yang akan di timbulkan dari proses konstruksi tersebut. c. Melakukan pengawasan dan persetujuan terhadap kemungkinan adanya revisi/ perubahan hasil perencanaan, baik karena pertimbangan tertentu maupun permintaan owner demi hasil pelaksanaan yang lebih baik. d. Melakukan proses penelitian dan pemeriksaan terhadap hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah diselesaikan kontraktor utama di lapangan, baik dari segi waktu, mutu dan biaya. III - 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK e. Memberikan peringatan dan pengarahan kepada kontraktor jika terdapat penyimpangan teknis pekerjaan, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dalam proses pekerjaan dilapangan. f. Meminta penjelasan kepada kontraktor sehubungan dengan rencana pekerjaan ataupun hasil-hasilnya demi kepastian pelaksanaan proyek. g. Menilai dan mensyahkan surat-surat berita acara laju pelaksanaan dan perkembangan/kemajuan pekerjaan, berita acara penyerahan pekerjaan. 3. Konsultan Perencana Konsultan perencana adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang memiliki kemampuan untuk mendesain, atau merencanakan dan memberikan jasa konsultasi kepada owner sehingga tercipta suatu rancanagn desain yang sesuai dengan keinginan owner. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan atau perseroan yang berbadan hukum. Pada proyek pembangunan puri indah financial tower terdapat konsultan perencana. Tugas dan wewenang dari konsultan perencana, meliputi : Tugas dan Wewenang Konsultan Perencana Arsitek : Konsultan perencana arsitek pada proyek puri indah financial tower adalah PT ARC PAC Buildings Indonesia. a. Membuat rancangan dari arsitektur bangunan yang sesuai dengan kebutuhan owner. b. Memberikan konsultasi dan pertimbangan kepada owner mengenai yang akan dibuat. c. Membuat rancangan gambar sedetail mungkin demi kelancaran proyek. III - 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ rancangan BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Tugas Dan Wewenang Konsultan Perencana Struktur : Konsultan perencana struktur pada proyek puri indah financial tower adalah PT Davy Sukamta & Partners. a. Mamberikan konsultasi kepada konsultan arsitektur saat perencanaan mengenai kekuatan konstruksi yang akan diterapkan. b. Membuat revisi atas perencanaan sebelumnya jika ada yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. c. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas maupun pelaksana proyek tentang pelaksanaan pekerjaan. d. Menghadiri rapat-rapat koordinasi untuk mengantisipasi bila ada perubahan- perubahan yang terjadi di proyek. Tugas dan Wewenang Konsultan Perencana Mekanikal &Elektrikal : Konsultan perencana MEP pada proyek puri indah financial tower adalah PT Eltameko Karya Mandiri. a. Membuat rancangan mengenai mekanikal dan elektrikal yang akan digunakan di lapangan. b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas maupunpelaksana proyek tentang mekanikal elektrikal yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan. c. Menghadiri rapat-rapat koordinasi untuk mengantisipasi bila ada perubahanperubahan yang terjadi di proyek. III - 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 4. Kontraktor Kontraktor adalah pihak yang menerima dan menyeleggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah disepakati dan melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar rencana yang telah ditetapkan. Kontraktor berupa perseroan yang berbadan hukum atau badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan bangunan. Dalam pelaksanaan proyek pembangunan puri indah financial tower, terdapat beberapa pihak yang bertindak sebagai kontraktor dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. PT. Jaya Konstruksi diberikan kepercayaan untuk bertindak sebagai kontraktor yang bertugas melaksanakan pekerjaan struktur dan konstruksi. Tugas dan wewenang dari kontraktor meliputi : a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak. b. Menyiapkan sumber daya manusia dari tenaga ahli sampai dengan mandormandor dan pekerja-pekerja dalam berbagai bidang pekerjaan. c. Mempelajari gambar kerja dengan seksama dan melaporkan kepada pengawas setiap ada perubahan. d. Menyediakan alat-alat yang dipergunakan, memperbaikinya apabila rusak dan jika pekerjaan telah selesai wajib menyingkirkan alat-alat tersebut dan membersihkan bekas-bekasnya. e. Menyusun dan memperhitungkan keperluan dana untuk membiayai pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan. f. Memilih dan menetapkan Metode Pelaksanaan Konstruksi (MPK) yang akan dipakai. g. Memperhitungkan syarat dan ketentuan dalam kontrak tentang bentuk, volume, mutu, dimensi dan lain-lainya dari bagian-bagian pekerjaan. III - 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK h. Memperhitungkan syarat dan ketentuan dalam kontrak tentang bentuk, volume, mutu dalam setiap aspek pekerjaan konstruksi. i. Menyiapkan cash flow untuk pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dan rencanarencana pendanaan (funding plan) serta sistem pengendalian internal, baik bagi aspek keuangan maupun bagi operasional pengendalian waktu dan mutu. j. Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diserahkan kepada owner. k. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek. Dalam struktur organisasi PT. Jaya Konstruksi pada Proyek puri indah financial tower masing-masing bagiannya mempunyai fungsi atau tugas sebagai berikut : A. Unit Pelaksanaan Pengelolaan Proyek Pimpinan Proyek : Manajer Proyek Fungsi Pimpinan Proyek : a. Project Representativedalam program SMM ISO-9001:2008, OHSAS 180012007, ISO 14001-2004, SMK3 dan Sistem Manajemen Mutu lainnya di proyek. b. Penanggungjawab Project Scorecard. c. Pencapaian sasaran produksi, penjualan dan laba di proyek d. Pengendalian sumber daya serta keselamatan , kesehatan serta lingkungan kerja di proyek. e. Pengendalian mutu hasil pekerjaan konstruksi di proyek f. Upaya hasil lebih dalam pelaksanaan proyek g. Pengendalian rencana kerja proyek. h. Pengendalian laporan proyek termasuk laporan proyek selesai. i. Perolehan Letter of Compliment ( surat keterangan bahwa PT. Jaya Konstruksi telah menyelesaikan pekerjaan/ proyek dengan baik dan memuaskan ) dari owner III - 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK B. Seksi Proyek 1. Seksi Engineering Pimpinan seksi enjiniring : Kepala Seksi Engineering Fungsi seksi engineering : a. Penyelenggaraan rekayasa dan perancangan teknis proyek b. Penyusunan rencana kerja proyek c. Penyelenggaraan fungsi survey / pengukuran di proyek d. Penyelenggaraan fungsi laboratorium di proyek e. Pengendalian pelaksanaan terkait perubahan desain, metode kerja di proyek f. Penyusunan laporan kegiatan/ proyek selesai sesuai fungsinya 2. Seksi Quality Assurance (QA) Pimpinan seksi quality assurance : Kepala Seksi Quality Assurance(QA) Fungsi seksi quality assurance (QA) a. Pusat pengendalian dokumen di proyek b. Penyelenggaraan pengendalian mutu di proyek c. Pengendalian standart mutu di proyek d. Penyusunan laporan kegiatan / proyek selesai sesuai fungsinya 3. Seksi Komersial Pimpinan seksi komersial : kepala seksi komersial Fungsi seksi komersial : a. Pengelolaan administrasi kontrak dan administrasi subkontrak di proyek. b. Pengendalian dan evaluasi biaya langsung. c. Pengendalian pekerjaan tambah / kurang untuk proyek dalam pelaksanaan d. Pengendalian produktivitas proyek. III - 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK e. Pengelolaan manajemen resiko f. Pemutakhiran jadwal waktu (berdasar NPWP) serta pemanfaatan program software seperti MSpro. g. Penyusunan laporan kegiatan proyek selesai sesuai fungsinya dan konsolidasi laporan proyek selesai. 4. Seksi Pengadaan dan Peralatan (Danlat) Pimpinan seksi pengadaaan dan peralatan : Kepala seksi pengadaan dan peralatan Fungsi seksi danlat : a. Perencanaaan kebutuhan dan pengadaan bahan , material, alat dan subkontraktor lingkup proyek. b. Pembelian bahan, material, suku cadang lingkup proyek. c. Pengendalian logistic lingkup proyek. d. Pengendalian pelaksanaan ekspedisi lingkup proyek. e. Pengendalian pengelolaan peralatan lingkup proyek f. Penyusunan laporan kegiatan/proyek selesai sesuai fungsinya. 5. Seksi Keuangan dan Administrasi (KA) Pimpinan seksi KA : Kepala seksi keuangan dan administrasi Fungsi seksi KA : a. Penyelenggaraan fungsi keuangan, terkait dengan pengendalian cashflow proyek, penagihan termin. b. Penyelenggaraan fungsi akutansi , terkait dengan pencatatan transaksi proyek. c. Pengendalian dan evaluasi biaya tak langsung. d. Penyelenggaraan fungsi personalia , terkait RMPT, pemenuhan SDM proyek, administrasi personalia, pengembangan kompetensi. III - 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK e. Penyelenggaraan fungsi tata perkantoran proyek. f. Penyelenggaraan fungsi gudang lingkup proyek. g. Penyusunan laporan kegiatan / proyek selesai sesuai fungsinya. C. Unit Safety , Health & Environtment (SHE) Pimpinan unit SHE : SHE Manager Fungsi Unit SHE : a. Perencanaan Safety ,Health dan Environtment di proyek. b. Tersedianya standart operation prosedur ( SOP) bidang SHE di proyek. c. Tersedianya peralatan pendukung terkait dengan SHE di proyek. d. Pengendalian standart operation procedure (SOP) bidang SHE di proyek. e. Penyelenggaraan penyuluhan SHE di proyek. f. Penyusunan laporan kegiatan/proyek selesai sesuai fungsinya. D. Unit Pengelolaan Konstruksi Pimpinan Unit pengelolaan konstruksi : Manager konstruksi Fungsi unit pengelola konstruksi: a. Pengendalian mutu proses produksi b. Pengendalian mutu hasil produksi c. Pengendalian sumber daya terkait dalam proses produksi d. Pengendalian penerapan metode kerja e. Pengendalian tingkat produktivitas proyek III - 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK E. Unit Pelaksana Pimpinan unit pelaksana : Pelaksana Utama Fungsi Unit pelaksana : a. Pemenuhan mutu proses produksi b. Pemenuhan mutu hasil produksi c. Pengaturan proses kerja secara efektif d. Pengaturan penerapan metode kerja e. Pemenuhan tingkat produktivitas produksi f. Penyesuaian laporan pencapaian suatu termin pekerjaan. F. Quality Control Quality Control ditetapkan sebagai jaringan yang mendukung kegiatan, dan memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk menjamin bahwa seluruh persyaratan mutu maupun kualitas untuk proyek harus dilaksanakan dan dipelihara. Tugas dan tanggung jawab Quality Control : 1. Melaksanakan, memelihara dan mengendalikan prosedur proyek dengan benar. 2. Mengendalikan inspeksi dan kegiatan. 3. Membandingkan dan memelihara dengan catatan-catatan dokumen yang telah dibuat. 4. Mengusahakan dan melaksanakan semua kegiatan dengan kualitas yang benar. 5. Menjamin bahwa semua permintaan kualitas terpenuhi dengan menggunakan program-program proyek. 6. Konrol terhadap kegiatan yang menyimpang. 7. Membuat risalah rapat mingguan. III - 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pekerjaan suatu konstruksi bangunan marupakan pekerjaan yang berbahaya. Secara khusus pada pekerjaan konstruksi. Maka dari itu pelaksanaan Keselamatan dah Kesehatan kerja (K3) harus dilakukan pada setiap bagiannya, perlindungan terhadap alat berat, pengamanan terhadap kebakaran, pengamanan terhadap arus listrik, dan yag lain dimana memerlukan pengamanan saat pelaksanaan konstruksi yang harus diperhatikan. 1. Perhatikan jalan dan langkah saat berada dilokasi pekerjaan. 2. Jangan berada dibawah beban yang sedang diangkat, saat pengangkatan beban dipastikan beban tersebut terikat kuat. 3. Pergunakan perlengkapan sefty saat berada dilokasi pekerjaan. 4. Tempatkan material, peralatan atau apapun pada tempat yang disediakan. 5. Siapkan sarana dan prasarana sementara untuk keadaan darurat, seperti kotak P3K dantabung pemadam kebakaran (aphar). Pada lokasi yang berbahaya dan sekitarnya penting untuk diberi pembatas. Sedangkan perlindungan diberikan kepada pekerja dan pengunjung, maka perlu ada rambu-rambu dan pembatas untuk setiap daerah yang berbahaya. 1. Tipe dari pembatas : a. Pembatas dan handholds b. Tape c. Landasan d. Pembatas lain yang diperlukan (batas pejalan kaki, pembatas area yang licin, dll) 2. Area yang memerlukan pembatas dan perlindungan : a. Tangga b. Lubang III - 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK c. Tanjakan d. Manholes terbuka e. Area alat berat bekerja f. Area galian g. Area dalam pekerjaan 3. Penggunaan pembatas dan pelindungan : a. Jika dibutuhkan, route pejalan kaki dan lalu lintas alat berat perlu diberikan pembatas. b. Perlindungan diberikan pada galian terbuka dimana orang bisa jatuh. c. Pastikan bahwa lantai yang terbuka, seperti manhole yang terbuka, diberikan pembatas, jika tidak harus ada orang yang standby. d. Pastikan bahwa setiap tangga, lubang manhole, dan yang lain jika diperlukan memiliki handrail yang sesuai. e. Berikan tanda dan perlindungan di setiap pekerjaan. H. Drafter Tugas dan tanggung jawab draftman : a. Bertanggung jawab atas record-record pekerjaan. b. Melakukan pengarsipan serta penyimpanangambar desain dan perencana. c. Melaksanakan penyediaan gambar pelaksana lapangan. I. Quantity Surveyor Quantity Surveyor bertugas dalam pengawasan dan pengendalian keuangan proyek agar dalam hal penggunaannya tidak menyimpang dari perencanaan dan bertugas dalam pembuatan dokumen lelang, dokumen kontrak dan bills of Quantities dan mencatat progress kemajuan konstruksi. III - 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK J. Pelaksana Besi Tugas dan tanggung jawab : a. Mengatur dan mengawasi pemasangan pembesian di lapangan mulai dari tulangan pokok, tulangan torsi, tulangan geser pada kolom, plat lantai dan dinding geser. b. Mengatur serta mengawasi pengadaan pembesian dan pembengkokan pembesian. c. Membantu pelaksanaan pekerjaan di lapangan. d. Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksanaan struktur. K. Pelaksana bekisting Tugas dan tanggung jawab : a. Mengatur pembuatan bekisting. b. Mengatur pelaksanaan pemasangan bekisting sebelum pengecoran dilakukan. c. Melakukan pemeriksaan bekisting sebelum dan sesudah di isi coran beton. d. Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksanaan struktur. L. Pelaksana Cor/Beton Tugas dan tanggung jawab : a. Mengatur waktu pelaksanaan pengecoran. b. Berkoordinasi dengan pelaksanaan pembesiaan dan pelaksana bekisting sebelum pengecoran. c. Melakukan pengecekkan bahan beton sebelum melakukan pengecoran. d. Melaporkan hasil pekerjaan kepada bagian pelaksana struktur. III - 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK M. Surveyor Tugas dan tanggung jawab Surveyor adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas ketepatan pengukuran di lapangan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. b. Menggunakan dan merawat alat-alat ukur yang dipakai agar sesuai kebutuhan di lapangan. c. Melakukan metode plaksanaan survey yang sesuai dengan kondisi di lapangan. N. Mekanikal & Elektrikal Engineering M & E bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek dan mengawasi pengadaan alat yang dibutuhkan di proyek. O. Pelaksana Mekanikal Mekanikal bertanggung jawab penuh atas kelancaran pelaksanaan proyek dalam hal pemenuhan keperluan alat-alat yang diperlukan, serta melaksanakan perawatan atas segala alat yang digunakan dalam penyelesaian proyek. Tugas dan tanggung jawab Mechanical adalah sebagai berikut : a. Mempersiapkan keperluan pelaksanaan alat. b. Penyediaan alat bantu untuk kerja, seperti saran lampu, panel, air supply, dll. c. Membuat laporan harian dan pemakaian bahan bakar dan alat-alat setiap minggu. d. Membuat order spare-part/alat yang diperlukan dengan disetujui manager/chief supervisor. e. Mengatur pembagian kerja mekanik. f. Memelihara/menjaga kebersihan semua alat yang ada dalam proyek. III - 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ site BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK P. Pelaksana Elektrikal Pelaksana Elektrikal bertanggung jawa penuh atas listrik yang ada diproyek jika tiba – tiba ada gangguan yang tidak diinginkan. Q. Pelaksana Mekanikal & Elektrikal Darurat Bertanggung jawab penuh atas Mekanikal & Elektrikal jika terjadi kerusakan yang tidak diinginkan. R. Logistik Tugas dan wewenangnya adalah : a. Memonitor dan membuat laporan keluar masuk barang. b. Membantu memonitor material/ alat yang diperlukan. c. Belanja keperluan material/ alat yang diperlukan (bila perlu). d. Order beton Readymix. S. Gudang Tugas dan tanggung jawab Bagian gudang : 1. Menyusun laporan mengenai investasi barang-barng dan alat-alat dalam proyek,serta penyimpanannya. 2. Membuat laporan mengenai jenis dan jumlah barang yang masuk atau keluar gudang, serta persediaan barang digudang. 3. Melakukan pengontrolan kondisi barang yang diterima. III - 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK T. Security Tugas dan tanggung jawab Security adalah sebagai berikut : a. Sebagai pembantu Manajer Proyek dalam hal keamanan proyek. b. Mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan proyek yang berhubungan dengan keselamatan dan keamanan kerja. c. Ikut menjaga pengaruh kegiatan proyek terhadap keamanan lingkungan. d. Melaporkan kegiatan keamanan proyek secara periodik. 3.3 Hubungan Kerja Organisasi Proyek Hubungan kerja adalah hubungan antar pengelola yang mempunyai tanggungjawab terhadap pelaksanaan pembangunan proyek. Oleh karena itu dibuat hubungan kerja agar dapat mencapai target dari pelaksanaan proyek. Hubungan kerja antar unsure pengelola terhadap penyelenggara proyek dapat dilihat dalam bagan kerja. 3.3.1 Hubungan Kerja Antara Owner dengan Manajemen Konstruksi a. Owner memberikan tugas kepada Manajemen Konstruksi untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor. b. Manajemen Konstruksi menerima tugas dari owner dan dalam pelaksanaan tugasnya senantiasa berkoordinasi dengan owner. c. Segala hal-hal mengenai hubungan kerja antara owner dengan manajemen konstruksi diatur dalam suatu kontrak kerja yang di sepakatioleh kedua belah pihak. d. Pemberi tugas (owner) memberikan tugas kepada kontraktor untuk dilaksanakan oleh kontraktor harus melewati manajemen konstruksi. III - 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.3.2 Hubungan Kerja Antara Manajemen Konstruksi dengan Kontraktor a. Manajemen Konstruksi memberikan pengarahan dan teguran kepada kontraktor agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar, baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. b. Sebaliknya kontraktor meminta penjelasan kepada manajemen konstruksi bila ada hal-hal yang kurang jelas. c. Kontraktor dan manajemen konstruksi dapat bersama-sama memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dilapangan dan disetujui terlebih dahulu oleh owner. d. Anatara manajemen konstruksi dan kontraktor tidak ada hubungan kontrak secara langsung. 3.4 Manajemen Pelaksanaan Proyek Pada suatu proyek pembangunan rapat merupakan hal yang paling penting. Rapat berfungsi sebagai sarana untuk berdiskusi antara pihak owner, konsultan maupun kontraktor. Hasil dari suatu rapat disebut laporan. Laporan proyek dibagi menjadi 3 bagian yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Pada Proyek puri indah financial tower laporan harian, mingguan dan bulanan dibuat oleh kontraktor kemudian dilaporkan ke pengawas dan disesuaikan dengan laporan pengawas. 1. Laporan Harian Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut: III - 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK a. Pengadaan bahan dan material yang telah dilaksanakan. b. Peralatan yang tersedia dilapangan. c. Pekerjaan yang telah diselesaikan. d. Keadaan cuaca. e. Waktu atau jam kerja, jumlah tenaga kerja 2. Laporan Mingguan Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut: a. Laporan Progress dan Koordinasi Konstruksi. 1. Kondisi site safety. 2. Membandingkan progress dengan program (rencana vsrealisasi). 3. Antisipasi keterlambatan. 4. Quality control 5. Koordinasi antar kontraktor 6. Informasi work outstanding 7. Shop drawing b. Laporan Perencanaan 1. Merencanakan koordinasi dan mengontrol pekerjaan (current and future) yang menjadi tanggung jawab konsultan. 2. Mempertimbangkan dan membuat rekomendasi terhadap usulan perubahan desain. 3. Review, pantau dan evaluasi progress design atau produksi dokumen, bila diperlukan menerbitkan instruksi tindakan perbaikan yang diperlukan. III - 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 4. Evaluasi respon konsultan terhadap informasi yang belum clear (ex. RFI, design). c. Laporan Safety Meeting 1. Meyakinkan seluruh aspek healthy safety, environment and security dikelola dengan baik. 2. Melaksanakan audit safety pada proyek. 3. Mendiskusikan dan mengantisipasi seluruh kejadian dan kecelakaan yang terjadi dari unsafe activitiesand condition, nearmisses, serious and minor injuries termasuk kasus first aid. 4. Menciptakan safety awareness 5. Meyakinkan bahwa standar safety dan upaya berkelanjutan selalu dilaksanakan seiring dengan upaya-upaya healthy, safety, environment and security (dalam rencana mingguan). 6. Meningkatkan komnikasi dalam hal safety. 7. Melaksanakan analisa terhadap informasi dari laporan kecelakaan. 3. Laporan Bulanan Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi. Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut: a. Penjelasan atas upaya yang dilakukan proyek untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian agar realisasi tercapai sesuai yang direncanakan, termasuk penjelasan upaya antisipasi, pencegahan dan perbaikan. III - 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK b. Realisasi pelaksanaan proyek secara fisik terhadap rencana yang telah ditetapkan. c. Pengaturan pendapatan biaya anggaran proyek dan biaya pengeluaran proyek. d. Foto-foto dokumentasi pekerjaan dari beberapa pekerjaan. Pengendalian suatu proyek merupakan salah satu bagian dari siklusmanajemen proyek, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan, pelaksanaan dan pengendalian. Pengendalian proyek dimaksudkan untuk menjaga agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat sesuai dengan tujuan proyek tersebut sehingga proyek dapat diselesaikan secara tepat waktu, dengan biaya yang sesuai dan memenuhi persyaratan kualitas yang diharapkan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengendalian proyek adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan efisiensi dari pekerjaan sehingga dapat meminimalkan pengeluaran proyek (pengendalian biaya). 2. Memperoleh kualitas bangunan yang sesuai dengan perencanaan (pengendalian mutu). 3. Waktu pelaksanaan sesuai dengan time schedule sehingga pihak pemilik proyek maupun pelaksana tidak merasa dirugikan karena adanya keterlambatan (pengendalian waktu). Maka untuk dapat menciptakan tujuan-tujuan tersebut diperlukan beberapa pertimbangan-pertimbangan agar mendapatkan rencana yang baik, teliti yaitu sebagai berikut: 1. Metode pelaksanaan sesuai dengan tender atau rencana yang telah dibuat. 2. Dana dan tenaga kerja yang tersedia. 3. Bahan bangunan atau material dan peralatan yang tersedia. 4. Waktu yang telah ditentukan. III - 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.4.1 Pengendalian Biaya Proyek Pengendalian biaya proyek adalah semua upaya yang dilakukan seluruh staff proyek, untuk mencapai biaya pelaksanaan proyek sesuai dengan yang diharapkan. Pengendalian biaya proyek sangat dipengaruhi oleh: 1. Pengendalian waktu pelaksanaan karena semakin bertambahnya waktu pelaksanaan semakin besar biaya yang dikeluarkan. 2. Penegndalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek karena jika hasil pelaksanaan dan mutu tidak sesuai dengan rencana maka harus menambah biaya pekerjaan ulang, finishing dan pembongkaran. 3. Pengendalian sistem manajemen operasional proyek yang bersangkutan yang kurang baik atau tidak konsisten dalam pelaksanaanya atau penerapannya dikarenakan in-efektivitas dari cara dan sistem kerja serta efisiensi realitas biaya pekerjaan dari yang seharusnya yang direncanakan. Pengendalian biaya proyek dilakukan secara rutin selama proyek berlangsung dan hasilnya diwujudkan dalam bentuk laporan yang berisikan rincian pemasukan dan pengeluaran operasional dan non-operasional. 3.4.2 Pengendalian Mutu Bahan Pengendalian mutu bahan dalam proyek dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengawasan pekerjaan dan uji mutu dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan. Pengendalian mutu bahan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi dan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan. III - 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.4.3 Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pengendalian waktu proyek mumnya dilakukan dengan sistem penjadwalan dengan pembuatan time schedule yang merupakan sistem pengendalian waktu dengan menetapkan alokasi waktu untuk masing-masing tahap pekerjaan yang disesuaikan dengan urutan logika pekerjaan. Pengendalian waktu dilakukan dengan cara sebagi berikut: 1. Pengendalian jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan, apabila terjadi sebuah keterlambatan maka diperlukan penambahan tenaga kerja atau mengadakan jam kerja tambahan (kerja lembur). 2. Pengecekan pengadaan material dan alat yang selalu siap apabila suatu pekerjaan akan berlangsung. 3. Menetapkan tenaga ahli pada tiap pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga akan tercipta keselarasan pekerjaan yang bagus dan saling membantu. 3.5 Tinjauan Kontrak Dalam pelaksanaan proyek puri indah financial tower, owner terlebih dahulu melakukan pemilihan terhadap pihak-pihak yang terlibat dan saling bekerjasama satu dengan lainny dalam rangka proses pelaksanaan konstruksi. sistem pemilihan tersebut dilakukan dengan cara pelelangan, pada umumnya proses pelelangan dapat dilakukan dengan beberapa cara anatara laian : 1. Pelelangan Umum Pelelangan umum merupakan jenis pelelangan yang sifatnya terbuka untuk seluruh pihak dalam melakukan penawaran sesuai ketentuan yang berlaku.Sistem pelelangan ini biasanya diumumkan melalui media cetak atau media elektronik. III - 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 2. Pelelangan Terbatas Pelelangan terbatas merupan jenis pelelangan yang hanya memberikan kesempatan pada pihak-pihak tertentu yang berkualitas dan bonafit, dalam arti telah terpilih untuk memasukan penawaran. 3. Penunjukan Langsung Merupakan jenis pelelangan dengan sistem penunjukan oleh rekanan owner. Dimana penunjukan ini hanya berlaku pada satu pihak yang memenuhi klasifikasi dan prestasi pihak yang akan melaksanakan suatu proyek yang ditawarkan. Pada pelaksanaan proyek puri indah financial tower, pelelangan dilakukan dengan cara pelelangan umum. Hal ini ditandai dengan banyaknya pihak yang terlibat didalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut, yang dimana masing-masing pihak tersebut memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing. - Tahap Kontrak Kontrak adalah perjanjian pekerjaan antar pihak pemberi tugas (Owner) dengan pihak penyedia jasa (Kontraktor) baik kontraktor Pondasi maupun kontraktor struktur. Setelah proses pelelangan dilakukan dan owner sebagai pemberi tugas sudah menetapkan pemenang lelang. Penetepan pemenang lelang dilaksanakan dengan cara pemberian surat perintah kerja (SPK). Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara owner dan kontraktor. Kesepakatan tersebut dibuat dalam perjanjian yang diatur dalam dokumen kontrak yang bersifat menyeluruh / Lump sump. Perjanjian yang terdapat dalam dokumen kontrak beserta lampiran perjanjian merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan yang lainnya. Adapun dokumen kontrak terdiri dari : III - 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 1. Surat Perjanjian (Kontrak) 2. Surat keputusan penunjuka pemenang lelang 3. Surat keputusan penetapan pemenang lelang 4. Surat penawaran 5. Daftar kuantitas RAB dan harga penawaran yang diajukan 6. Sfesifikasi teknis dan gambar kerja 7. Berita acara hasil lelang 8. Berita acara pembukaan penawaran 9. Berita acara penjelasan 10. Syarat-syarat umum kontrak 11. Syarat-syarat khusus kontrak 12. Jaminan pelaksanaan dan lain-lain yang dipersyaratkan Pada saat ini kebutuhan kontrak proyek konstruksi mempunyai beberapa jenis sistem kontrak sebagai berikut : 1. Kontrak Unit Price Merupakan jenis kontrak konstruksi yang harga satuan pekerjaannya sudah ditentukan. Dan cara pembayarannya berdasarkan kuantitas pekerjaan yang telah dikerjakan. 2. Kontrak Lump sump Fixed Merupakan jenis kontrak yang semua item pekerjaannya tercantum dalam dokumen kontrak dan dilaksanakan oleh kontraktor dengan jumlah imbalan tetap.Tetapi jika pemilih/owner yang menyebabkan dipertimbangkan dalam pekerjaan tambah kurang. III - 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ perubahan maka BAB III – ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3. Kontrak Turn Key Merupakan jenis kontrak dimana owner hanya menyampaikan gagasan tentang spesifikasi dan luas lahan.Setelah itu kontraktor merancang dan mengerjakannya. Pada sistem ini perusahaan bertanggung jawab penuh, baik dari tahapan pekerjaan persiapan sampai proses pelaksanaan konstruksi. Dan sistem pembayarannya dilakukan pada saat proyek sudah selesai dan owner hanya tinggal menggunakannya. 4. Kontrak Biaya Tambah Upah yang Dinegosiasikan ( Negotiated Cost Plus and Fee Contract ) Kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan mendapatkan upah yang tetap atau pun bervariasi yang telah mengandung laba dan biaya-biaya umum perkantorannya dengan mendapatkan penggantian terhadap semua biaya lapangan sesuai dengan biaya nyata. 5. Kontrak Owner Builder Merupakan jenis kontrak yang pemiliknya sekaligus sebagai Kontraktor, sehingga dapat mengerjakan proyeknya dengan kekuatan sendiri atau dengan mensubkan pekerjaan tertentu pada subkontraktor. 6. Kontrak Design and Build Pada kontrak jenis ini ownerhanya menyampaikan gagasan spesifikasi dan luas lahan. Setelah itu kontraktor merancang dan mengerjakannya. Pada sistem ini perusahaan bertanggungjawab penuh baik desain ataupun konstruksinya.Pembayarannya dilakukan pada saat proyek sudah selesai dan owner hanya tinggal menggunakannya. Pada pelaksanaan proyek puri indah financial tower kontrak kerja yang digunakan adalah lumpsum fixed price. III - 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/