BAB II SEJARAH PERADABAN ISLAM DAN PERADABAN BARAT

advertisement
BAB II
SEJARAH PERADABAN ISLAM DAN PERADABAN BARAT
PADAABAD PERTENGAHAN
A. Sejarah Peradaban Barat
1. Runtuhnya Romawi Barat
Penerus kepemimpinan Kekaisaran Romawi, Diocletian (284-305)
membuat perubahan radikal dengan membagi kekaisaran menjadi belahan barat
dan timur yang diperintah oleh tetrarki dan mengeluarkan sejumlah besar titah
hukum. Di atas kertas, tetrarki Diocletian adalah sebuah solusi elegan untuk
mengatasi kondisi politik yang tidak stabil yang telah menghasilkan sekitar dua
puluh kaisar dan kaisar-gadungan dalam jangka waktu yang singkat sejak
kematian Kaisar Julian. Karena pada masa Julian, Kekaisaran Romawi baru saja
selesai berperang dengan Kerajaan Sassania (Persia atau Iran) yang dimenangkan
oleh Shapur I, shahanshah (sebutan untuk raja Persia). Perang itu telah
berdampak pada kondisi Kekaisaran Romawi yang segera membutuhkan
reformasi politik dan stabilitas ekonomi. Namun, lambatnya Romawi untuk pulih
dari keterpurukan menyebabkan kekaisaran tersebut masuk ke dalam anarki,
anjloknya mata uang, dan perang saudara antara apa yang disebut dengan kaisarkaisar barak. Perang saudara dimenangkan oleh Diocletian.
Akan tetapi pada awalnya, rencanaDiocletianuntuk menjaga keamanan di
dalam
wilayah
kekaisaranadalah
dengan
membuat
kebijakan
sentralisasisistematis.Kekaisaran inidibagi menjadi96provinsi, 72keuskupan, dan
4prefektur, masing-masing denganpenguasasendirisipil danmiliter.Setiappegawai
yang diterima,pengangkatannya dilakukan langsung olehKaisar. Birokrasiyang
membentang
luastersebut
tidak
berjalan
sebagaimana
mestinya
dan
35
Universitas Sumatera Utara
mendorongDiocletian untuk memberikan otonomi daerah sebagai kebijakan yang
akan memaafkan kediktatorannya menurut Will Durrant.24
Diocletian dan kawan seperjuangannya, Maximian sebagai kaisar senior
(augusti) yang masing-masing berkuasa di belahan timur dan di belahan barat,
serta dua kaisar bawahan (cesari) yang naik status augustus ketika kaisar senior
meninggal dunia. Dua kaisar bawahan tersebut yakni Galerius dan Constantius.
Galerius menjadi kaisar bawahan dari Diocletian dan Constantius sebagai kaisar
bawahan Maximian. Keempat pemimpin ini memiliki wilayah masing-masing
akan tetapi kaisar bawahan tetap tunduk pada kekuasaan kaisar senior. Wilayahwilayah kekaisaran di bagian barat seperti Gaul, Spain, dan Britain menjadi
wilayah yuridiksi Constantius. Sedangkan Galerius memiliki Danube sebagai
wilayah yuridiksi di belahan timur.25 Pemerintahan Maximianus berpusat di kota
Milan yang menjadi ibukota administratif belahan barat. Kota Split di Kroasia
menjadi ibukota belahan timur Diocletian (sebelum ibukota belahan timur
dipindahkan ke Konstantinopel oleh Kaisar Constantine).
Kekuasaan otoritas yang ditanamkan di tangan para kaisar membuat motto
yang disakralkan Senatus Populusque Romanum (Senat dan Rakyat Roma)
hampir tidak layak bagi entablature marmer yang di atasnya moto itu dituliskan.
Karena Diokletianus sendiri telah menyatakan dirinya dewa, tampaknya ada
kekecewaan besar di kalangan orang Kristen di kekaisaran itu dikarenakan
keengganan mereka untuk mengakui klaim tersebut. Kerajaan menetapkan
kebijakan harga tetap dan membekukan profesi komersial dan birokrasi kunci
selama-lamanya untuk keturunannya sendiri. Sebuah sistem perpajakan penyitaan
untuk menyubsidi birokrasi yang besar mengalihkan sisa harta kekayaan rakyat
biasa maupun prajurit ke jajaran tinggi kelas bangsawan dan kelompok mapan
militer. Kekuatan militer kekaisaran yang sudah besar itu tumbuh dari tiga puluh
24
Will Durant. 1944. Caesar and Christ. New York: Simon and Schuster. Hlm. 641.
Edward Gibbon. 1837. The History of the decline and fall of the Roman Empire. London:
OxfordUniversity. Hlm. 134.
25
36
Universitas Sumatera Utara
legion yang terdiri atas 300.000 infantri menjadi total 435.000 tentara. Para
inovator besar kekaisaran bahkan mencabut perdamaian tiga puluh tahun dengan
Kerajaan Sassania. Meskipun ekonomi pasar dan basis pertanian melemah secara
gawat –dalam cara yang akan tampak nyata menjelang akhir abad berikutnya–
Romawi abad ketiga berhasil bertahan dari sekitar enam puluh tahun tantangan
Kerajaan Sassania bahkan ketika suku-suku Jerman berulang kali mencabik
pertahanan Rhine dan Danube. Penerus Diokletianus, Konstantinus Agung (306337), bukan hanya mempertahankan kekaisaran yang terpecah itu tetapi bahkan
mereplikasi Kota Abadi (City of God) sebagai Konstantinopel di tempat koloni
Yunani lama, Bizantium, lokasi strategis bagi Danube dan Eufrat. Bagian barat
kerajaan, dilembagakan secara resmi oleh Konstantinus pada 325 dan secara
bersama-sama diperintah oleh Roma dan Konstantinopel.26
Pada musim gugur 376, kaum Goth Tervingi dari Antiokhia yang dipimpin
oleh Alaviv dan Fritigern, memohon izin kepada kaisar Romawi Timur yang saat
itu dipegang oleh Kaisar Valen, untuk memasuki wilayah kekaisaran. Mereka
melewati Danube dan menetap di wilayah Thrace. 27Fritigern menjanjikan layanan
militer rakyatnya sebagai imbalan tanah. Valens member izin, senang dengan
prospek pasokan besar tentara dan bonus ke perbendaharaan kekaisaran dari
pungutan tahunan yang disyaratkan atas provinsi sebagai pengganti pasukan.
Jembatan Konstantin dibuka dan seratus ribu orang Goth menetap di Thrace
(Bulgaria). Akan tetapi Lupicinus, komandan di Marcianople, mengeksploitasi
kaum Goth yang kemudian menjadi faktor utama dalam munculnya bencana tahun
378. Lupicinus menjual gandum dan selimut musim dingin dengan harga setinggi
langit dan kemudian mengabaikan permintaan mereka ketika kelaparan dan
penyakit mendera pekemahan mereka yang beku. Komandan kemudian mencoba
untuk membungkam para korban kejahatannya dengan menghabisi Fritirgen dan
para kepala sukunya pada sebuah acara perjamuan. Rencana tersebut gagal dan
26
David Levering Lewis. 2012. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat.
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Hlm.36-38.
27
Herwig Wolfram. 1990. History of the Goths. Barkeley:University of California Press. Hlm. 117.
37
Universitas Sumatera Utara
infanteri Thracian dicegat dan dibantai. Enam bulan kemudian, Thrace berada di
ambang menjadi benteng barbar di dalam kekaisaran, sebuah situasi yang
mengerikan untuk menuntut respon bersama dari Valen maupun sekutu baratnya,
Gratianus.Valens memimpin barisan pasukan terbaiknya keluar dari Antiokhia
pada akhir musim panas tahun378. Bersamaan dengan itu, Gratianus
mempesiapkan pasukan pilihannya di Milan (ibukota administratif Romawi Barat)
untuk menggabungkan kekuatan dengan Kekaisaran Romawi Timur. Akan tetapi
Valens melakukan penyerangan terlebih dahulu kepada kaum Goth sebelum
pasukan Gratianus bergabung dengan pasukannya. Dalam satu hari di Adrianople
pada awal Agustus 378, kaum Goth menghabisi tiga legiun Romawi kurang dari
tiga haridan Kaisar Valens terbunuh.Fritigern mematahkan tulang belakang
Kekaisaran Romawi.
Dua dekade kemudian, Alaric I, pemimpin cerdik mereka dan calon
Romanitas, menuntut penghormatan dari kaisar (bersama pajak tahunan,
perjanjian real estate, dan gelar kehormatan Latin). Namun Kaisar Honorius
mengabaikan hal tersebut yang menyebabkan Kota Abadi (Roma) diserang dan
mengalami kerusakan yang luas akibat kebakaran (gedung senat lama dibakar).
Kuil, gereja, dan rumah-rumah bangsawan dikosongkan. Adik tiri Honorius, Galla
Placidia, dipaksa untuk menikah dengan saudara laki-laki Alaric I.Pernikahan itu
berlangsung pada Januari 414.28
Pada saat Hispania (Spanyol) diserang oleh suku Alans, Suevi, dan
Vandals,
Honorius
maupun
Flavius
Konstantinus,
komando
sekaligus
menantunya, meminta bantuan kaum Goth. Honorius menawarkan gelar dan lahan
untuk imbalan atas pelayanan mereka di Hispania sebagai feoderati, atau
penengah kekiasaran non-Latin. Goth dan Romawi berbaris-baris selama enam
tahun untuk membersihkan Alans dan Vandal dari sebagaian besar Hispania.
Komisi kekaisaran mereka secara substansial dilunasi pada 419. Kaum Visigoth,
28
Ibid. Hlm. 162.
38
Universitas Sumatera Utara
sebagaimana sebutan untuk Goth kemudian, diberi wilayah di bagian selatan
Galia (Aquitania). Hispania adalah bayangan cermin dari Roma itu sendiri.
Provinsi-provinsi yang berisi populasi kekaisaran yang paling Latin di luar Italia.
Selain Kordoba Caesaraugusta (Zaragoza), Augusta Emerita (Merida), dan
Valentia (Valencia) merupakan kota-kota kosmopolitan di Hispania. 29Kekaisaran
Romawi Barat runtuh pada tahun 476 setelah Romulus Augustus dipaksa untuk
menyerah kepada pemimpin Jermanik, Odoacer.30Romulus dibiarkan tetap hidup
dan dia diasingkan ke wilayah pedalaman Campania. 31Kemudian Odoacer
mengirim pesan kepada Kaisar Zeno di Konstantinopel, yang juga merupakan
penguasa yang sah atas wilayah kekaisaran bagian barat, dimana pesan tersebut
mempengaruhi kaisar bahwa penunjukan penguasa baru di wilayah tersebut tidak
lagi diperlukan. Bisa dibilang, Abad Kegelapan berawal dari kepergian Romulus.
Tak sampai satu abad sebelum Odoacer membubarkan pemerintahan
Kekaisaran Romawi Barat, kaisar terakhir yang memerintah atas nama Kekaisaran
Romawi bersatu mengeluarkan ketetapan agama yang teramat penting bagi dunia.
Theodosius I menuntaskan kemenangan ekumenis ideologi yang telah menyebar
dari kelas bawah sampai kelas atas dunia Romawi. Meskipun Maklumat Milan
Konstantin mengesahkan Kekristenan pada tahun 313, menetapkan kedudukan
sejajar antara sekte yang kuat itu dengan politeisme dan dualisme yang saling
bersaing.Hanya setelah dekrit Theodosius pada tahun 380 maka monoteisme baru
menjadi iman resmi Kekaisaran Romawi. Keluarga-keluarga senator tua yang kuat
berjuang keras untuk mempertahankan kuil-kuil pagan dan melestarikan acaraacara perayaan dan permainan Colosseum. Harapan terbaik mereka yang terakhir
adalah menyelamatkan apa yang mereka yakini sebagai jiwa peradaban mereka
dari metastasis Kristen yang datang bersama pemerintahan singkat namun brilian
dari kaisar-filsuf Julian Pemurtad (361-363). Sampai dia dibunuh ketika mundur
29
David Levering Lewis. Op. Cit.,Hlm. 177.
Carl Waldman dan Catherine Mason. 2006. Encyclopedia of European Peoples. New York: Infobase
Publishing. Hlm. 642.
31
Kenneth J Atchity. 1998. The Classical Roman Reader: New Encounters With Ancient Rome. Oxford
University Press: 1998. Hlm. 415.
30
39
Universitas Sumatera Utara
bersama pasukannya dari pengepungan yang gagal atas ibukota Iran,
Ctesiphon.Kebijakan penting kaisar Julian adalah tentang restorasi kaum pagan
mempersatukan para Platonis dan politeis dari Britania hingga Bosporus.
Theodosius tidak hanya mengakhiri segala bentuk toleransi publik, dia lebih lanjut
melarang pemujaan atas berbagai berhala (pagan) dan bahkan menghapus
Olimpiade pada tahun 393.32 Ahli sejarah yang lain juga menyebutkan hal yang
sama dan penerusnya, Theodosius II, membuat satu kebijakan yang menghapus
segala budaya yang berkaitan dengan Yunani Kuno seperti pengahncuran kuilkuil Yunani.33 Dia menjadikan agama Kristen satu-satunya iman yang sah pada
tahun 391 dan berusaha menetapkan kata akhir tentang esensi dogma Kristen
ortodoks untuk kerajaan itu.
Terlepas dari pernyataan-pernyataan dasar Konsili Nicea pada tahun 325,
banyak pikiran cerdas Yunani lebih lanjut menggabungkan dan memisahkan
derajat keilahian Yesus dalam Tritunggal. Ada kaum Nestorian, yang terdapat
dalam jumlah besar Suriah dan Irak, yang bersikeras bahwa Mesias Kristen
memiliki dua kodrat terpisah, manusia dan ilahi. Kaum Monofisit atau Koptik di
Mesir dan di tempat lain di Afrika Utara yang mengakui kodrat kristus sebagai
ilahi saja. Betapapun musykilnya pemisahan ontologis semacam itu jika
diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, tidak ada yang bisa menandingi
pentingnya masalah ini bagi lebih dari tujuh puluh juta jiwa yang mencari
keselamatan dalam Kristus, dan Theodosius telah dengan jelas menahbiskan pada
tahun 380 bahwa Kredo Nicea mengatakan dengan tepat dan hanya apa yang
menurut dia dikatakannya: Kedua kodrat sejati sang Anak adalah “substansi” yang
sama dengan sang Bapa. Meskipun demikian, perbedaan sekte-sekte lainnya akan
bersaing dengan doktrin Katolik ortodoks selama berabad-abad mendatang.
32
Nigel B Crowther. 2007. Sport in Ancient Times. Westport: Greenwood Publishing Group. Hlm. 54.
Stephen Robert Wenn dan Gerald P Schaus. 2007. Onward to the Olympics: Historical Perspectives on the
Olympic Games. Waterloo: Wilfrid Laurier University Press. Hlm. 9.
33
40
Universitas Sumatera Utara
Sementara kebingungan Kristologis tetap bertahan, dekrit Theodosius menetapkan
keutamaan Kristen di Kekaisaran Romawi Barat dan Timur.34
Abad kelima merupakan abad dimulainya invasi kaum barbar dan jatuhnya
Kekaisaran Barat. Setelah kematian Augustine pada tahun 430, ada pandangan
yang muncul di kalangan akademisi bahwa abad tersebut menjadi waktu
terjadinya tindakan destruktif, yang bagaimanapun sangat menentukan garis
sejarah yang penting dalam perkembangan Eropa. Abad ini waktu dimana suku
Inggris menginvasi Britania yang menyebabkan wilayah tersebut menjadi wilayah
Inggris, abad ini juga dimana invasi suku Frank mengubah wilayah Gaul menajadi
Perancis, dan suku Goth menginvasi Spanyol kemudian memberikan nama
wilayah tersebut seperti sebutan Andalusia. St Patrick, selama bertahun-tahun
dalam pertengahan abad ini, mengubah orang-orang Irlandia menjadi pemeluk
Kristian. Di seluruh Eropa Barat, kerajaan Jermanik menggantikan birokrasi
Kekaisaran Romawi Barat yang terpusat. Pos kekaisaran berhenti, jalan-jalan
besar rusak, peperangan di antara kaum barbar telah menghentikan perdagangan
skala besar yang telah dibangun oleh Kekaisaran Romawi, dan kehidupan kembali
menjadi lokal baik secara politik maupun ekonomi. Pusat kewenangan hanya
tersisa dalam Gereja, dan dengan banyak kesulitan.35
2. Awal Pembentukan Identitas Barat
Periode
yang
dikenal
dengan
Abad
Kegelapan
mungkin
telah
menghancurkan agama Kristen ortodoks di Eropa. Serbuan kaum barbar di abad
ke-5 dan ke-6 menghancurkan Kekaisaran Romawi di sana. Eropa menjadi daerah
primitif. Reruntuhan periode Romawi menjadi masa lalu yang dimiliki oleh ras
besar, yang saat itu memiliki pencapaian yang menakjubkan. Budaya Kekaisaran
lenyap bersama sebagian besar kearifan dari masa kuno. Rakyat bahkan tidak
dapat bertani secara memadai dan pemukiman-pemukiman mereka rapuh tersapu
34
35
David Levering Lewis.Op. Cit.,Hlm. 39-40.
Bertrand Russell. 2013. History of Western Philosophy. London: Routledge. Hlm. 341.
41
Universitas Sumatera Utara
habis oleh siklus kelaparan, banjir, dan penyakit yang tak kunjung habis. Seolaholah keimanan sejati benar-benar dihancurkan oleh “kehidupan duniawi” karena
penduduk barbar yang baru di Eropa adalah orang bid’ah atau pemuja berhala. Di
Eropa daerah selatan, agama Kristen peninggalan dari masa kuno berhasil
bertahan. Di perbatasan biara-biara, para rahib atau pendeta berhasil menjaga
tulisan-tulisan dari beberapa Bapak gereja dan sedikit teks klasik. Tapi di
provinsi-provinsi utara Kekaisaran lama, yang selalu jauh dari pusat utama
kekuatan politik, tampak seakan masyarakat akan terjatuh tanpa harapan pada
situasi-tak-bertuhan dan penuh kesalahan. Namun, Gereja Barat bukan hanya
berhasil bertahan hidup, ia bahkan memungkinkan Barat untuk bangkit dengan
kekuatan baru selama periode Perang Salib. Para paus mengirim misionaris ke
kerajaan-kerajaan barbar di utara pengunungan Alpen dan mencapai beberapa
keberhasilan yang patut diperhitungkan. Mereka berhasil mengalihkan kaum
Anglo-Saxon di Inggris dan kaum Frank di Gaul ke agama Kristen Romawi “yang
benar”. Tapi kedua kaum itu sebagian besar buta huruf dan tak terdidik. Keimanan
mereka sering kali merupakan campuran membingungkan antara ajaran Kristen
dan gagasan-gagasan pagan. Jelas bahwa masih banyak sekali yang harus
dilakukan sebelum Eropa sepenuhnya pulih dari runtuhnya kekaisaran itu.
Namun, Eropa memiliki tetangga-Kristen yang kuat. Walaupun kekaisaran
telah dihancurkan di barat, bagian timur kekaisaran yang beribukota
Konstantinopel tetaplah utuh dan oleh orang Eropa saat itu dikenal dengan
Byzantium. Kaisar Konstantinopel, yang menjadi kepala gereja dan negara, adalah
keturunan para kaisar Romawi. Ia masih memerintah dalam negara yang kuat dan
terpusat serta bertempur dengan mahir dalam operasi-diplomatik-dan-militer yang
hebat untuk menjaga agar tentara Islam tidak bergerak mendekat. Sebagai satusatunya kaisar yang tersisa, ia menjadi penguasa Italia, yang belum dimasuki
sama sekali oleh kaum barbar. Sang kaisar memiliki pusat pemerintahan di
Ravenna. Karena itu, kekaisaran Yunani Byzantium menikmati keberlanjutan
yang tak terputus dan menjadi satu-satunya tempat agama Kristen kuno dari
42
Universitas Sumatera Utara
Kekaisaran Romawi dapat bertahan hidup di dunia. Gereja Timur memiliki
pendekatan pada masalah teologi dan konsep kesucian Tuhan yang tradisinya
banyak berbeda dengan yang dikembangkan oleh Gereja Latin di Roma. Namun,
belum ada perbedaan doktrinal antara agama Kristen Timur dan Barat. Perbedaan
mereka lebih bersifat psikologis daripada teologis. Setelah hancurnya Kekaisaran
Romawi Barat, orang-orang Latin merasa cemas terhadap tradisi dan identitas
Latin mereka. Orang-orang Latin tidak ingin tersapu oleh pengaruh orang-orang
Yunani walaupun kebanyakan paus pada awal Abad Pertengahan berasal dari
Yunani atau kaum Kristen Timur.
Para pemeluk Kristen yang dulunya kaum barbar di antara kaum AngloSaxon dan kaum Frank secara khusus adalah para pembela ritus Latin dan mereka
amat gelisah. Menurut mereka, Barat tidak boleh menjadi sekedar pos luar Gereja
Ortodoks Yunani dari Byzantium. Mereka merasa tersinggung dengan cara orangorang Yunani yang jelas-jelas memandang rendah mereka dan mereka juga benci
pada fakta bahwa Romawi, satu-satunya kejayaan yang tertinggal di Eropa, harus
didominasi oleh Byzantium, dan bahwa di sana mereka lebih banyak yang
berbicara dalam bahasa Yunani daripada bahasa latin, dan bahwa Paus adalah
seorang Yunani.
Para pemeluk Kristen Barat tidak ingin menciptakan Gereja yang terpisah.
Mereka sekedar ingin diperlakukan dengan rasa hormat dan dimuliakan.
Sementara itu, para paus melihat bahwa para kaisar Byzantium cenderung
menyaingi klaim mereka sebagai pemimpin tertinggi Gereja. Ketika pada tahun
729, Kaisar ternyata berani mengirim instruksi kepada Paus Gregory II mengenai
masalah-masalah doktrinal, Paus mengamuk dan memobilisasi –paling tidak
dalam semangatnya– gereja-gereja Barat untuk melawan saudara Yunani mereka
yang mulia. Ia mengumumkan bahwa ia akan mengirimkan misionaris baru ke
“bagian-Barat yang paling jauh” dan bersumpah bahwa ia akan pergi sendiri
untuk membaptis para pemeluk Kristen baru tersebut.Gereja Romawi (Roman
Church) mulai terorganisasi dengan baik di zaman Paus Gregorius I (590-604)
43
Universitas Sumatera Utara
yang dikenal sebagai the “Great”. Dialah yang membangun awal mula birokrasi
kepausan masa Abad Pertengahan dan memperkuat kekuasaan kepausan
(papacy’s power). Gregorius menggunakan administrasi Romawi untuk
mengorganisasikan kekayaan Gereja di Italia, Sisilia, Sardinia, Gaul, dan wilayah
lainnya. Ia memperkuat otoritas kepausan atas uskup dan para pastur lainnya,
mengirimkan misionaris untuk menaklukkan Anglo-Saxon, dan melakukan aliansi
dengan kaum Frank (Perancis). Paus Gregorius juga melakukan aktivitas ekonomi
dengan mengimpor gandung untuk memberi makan prajurit Romawi dan
mengirimkan pasukan untuk melawan kelompok heretic Lombard. 36
Dua puluh tahun kemudian, seorang paus menyeberangi pengunungan
Alpen, yakni ketika Stephen II bersekutu dengan Pepin, raja baru kaum Frank dan
putranya Charlemagneyang terkenal (dalam buku lain disebutkan dengan nama
Charles Martel). Dia membantu Stephen II menyebrangi pengunungan Alpen. 37
Akibatnya, Pepin memosisikan Kaisar Yunani sebagai pelindung sekuler Paus.
Walaupun Pepin belum menjadi kaisar, orang-orang Byzantium memandang Paus
Stephen II sebagai pengkhianat dan Pepin sebagai seorang barbar yang congkak.
Tetapi di Barat, orang-orang sangat senang pada menonjolnya kekuatan Barat
yang baru ini dan memandang Pepin dengan penuh kekaguman, yang sedang
membangun kekaisaran-kaum-Frank yang kuat (akan disebut sebagai Kekaisaran
Romawi Suci pada abad berikutnya), yang memaksa lebih banyak lagi kaum
pagan untuk masuk ke dalam Kristen dalam upaya besar untuk menjadikan Eropa
sebagai kekuatan kokoh dan bersatu. Perang-perang suci untuk ekspansi
dilanjutkan oleh putranya, Charlemagne, yang pada akhirnya meneruskan
kekuasaan Pepin pada tahun 771 dan secara menakjubkan memperluas wilayah
kekuasaan.Pada tahun 800, Paus Leo III menobatkan Charlemagne sebagai Kaisar
Romawi Suci di Barat pada Hari Natal.Pada saat itulah Kekaisaran Romawi Suci
36
Adian Husaini. 2005.Wajah Peradaban Barat: dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal.
Jakarta: Gema Insani.Hlm. 32.
37
John Drinkwater dan Hugh Elton. 2002. Fifth-Century Gaul: A Crisis of Identity?. Cambridge: Cambridge
University Press. Hlm. 45
44
Universitas Sumatera Utara
yang dulunya merupakan Kekaisaran Romawi Barat berdiri sebagai Kekaisaran
yang berdaulat dan terpisah secara politik sekaligus religius dari Kekaisaran
Romawi Timur.
Penobatan ini merupakan tantangan terbuka terhadap Byzantium
sebagaimana disadari baik oleh Charlemagne maupun Paus Leo III. Charlemagne
yang tidak dapat membaca dan menulis, duduk di keagungan singgasana
kekaisaran dan menjajarkan dirinya dengan Kaisar Yunani yang terpelajar. Bagi
orang-orang Byzantium, hal itu menyakitkan saat menyadari bahwa keturunan
kaum barbar, yang telah menghancurkan kekaisaran di barat, duduk di singgasana
kekaisaran. Tapi bagi banyak orang di Eropa, tampak bahwa Barat siap
menentukan nasib mereka sendiri dan menampakkan kemerdekaan dari orangorang Yunani yang angkuh. Katedral St. Maria yang agung dari Charlemagne di
ibukota kekaisarannya di Aachen dimodelkan pada basilica kekaisaran Byzantium
di Ravenna. Ia secara cukup sadar merancang dirinya sebagai rekan setara dengan
Kaisar dari Kekaisaran Romawi Timur. 38
Charlemagne memerintahkan semua rakyat taklukannya untuk menjadi
Kristen. Ia memerintahkan agar setiap orang Saxon yang menolak dibaptis,
dibunuh. Ia tegaskan bahwa tata cara Roma dan bahasa Latin digunakan dalam
liturgi. Ia ingin semua orang di kekaisaran itu melakukan ibadah dalam satu
bahasa. ia sangat terpengaruh atas hubungannya dengan Roma, hingga tahun 781
ia meminta Paus Adrianus untuk memberinya sebuah Sacramentary. 39 Selama 400
tahun, karena peperangan diantara para masyarakat Barat yang baru ini, hanya
sedikit karya tertulis yang bisa dibuat di Eropa. Para pengarang Kristen menulis
dalam scriptoria, di mana naskah-naskah disalin dalam bahasa Latin. Sebuah
naskah baru ditulis dan ejaannya distandarisasi oleh Alcuin dan murid-muridnya
di istana kaisar di Aachen. Beberapa naskah bergambar yang terbaik dihasilkan
38
Michael Frassetto. 2003. Encyclopedia of Barbarian Europe: Society in Transformation. Santa Barbara:
ABC-CLIO. Hlm. 110-111.
39
Michael Collins dan Matthew APrice. 2006. The Story Of Christianity, Menelusuri Jejak Kristianitas.
Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 90.
45
Universitas Sumatera Utara
dalam masa ini. Charlemagne memahami pentingnya pendidikan dan bahkan
sebelum menjadi kaisar.Ia mengeluarkan peraturan dalam tahun 787, yang
memerintahkan agar semua biara dan rumah para uskup harus menjadi tempat
pendidikan dan pembelajaran. Kebijakan Karel Agung ini disebut sebagai
Renaissans Carolingian.40
Kekaisaran Charlemagne dan seluruh pencapaiannya buyar setelah
kematiannya pada 28 Januari 814.Selama abad ke-9 dan ke-10, Eropa mengalami
serbuan-serbuan baru yang menunda kemajuannya. Orang-orang Viking
menyerbu dari utara, kaum Magyar dari timur. Tapi lepas dari semua tekanan ini,
Eropa tidak pernah melupakan Charlemagne. Masyarakat memandangnya dengan
rasa nostalgia sebagai simbol kehormatan dan kemerdekaan Barat. Selama abad
ke-10, kaum Frank kehilangan kepemimpinan Eropa. Kepemimpinan itu beralih
ke Jerman, yang pernah ditaklukkan Charlemagne. Namun ada juga yang
mengkritik kisah Charlemagne seperti John Drinkwater, yang tidak setuju dengan
penyebutan kaisar atas Charlemagne. Dalam bukunya diasumsikan bahwa bahwa
tulisan Paul the Deacon tentang kisah Charlemagne membingungkan. Dalam
bukunya jugadisebutkan bahwa Charlemagne adalah seorang penakluk Hunnic
Avars, renovator Kekaisaran Romawi, pemimpin dari semua suku-suku Jerman
yang bersatu dalam mempertahankan Eropa Barat. Dia memindahkan sebuah
patung Kaisar Theodosius yang terkenal dari Ravenna ke Aachen. 41
Pada tahun 882, terjadilah sesuatu yang sulit dipercaya. Paus Yohanes VIII
dibunuh dan menjadi paus pertama yang meninggal karena dibunuh. Ia meninggal
di tangan para pengiringnya yang tidak puas kepadanya. Ia diracuni dan kemudian
dipukuli hingga meninggal. Hal ini kemudian disusul dengan hal-hal lain yang
lebih buruk. Pada musim gugur tahun 896, Paus Stefanus VIII membawa jenazah
pendahulunya, Paus Formosus, yang diambil dari makamnya dan dihadirkan
dengan jubah kepausannya. Tuduhan atas almarhum paus itu kemudian dibacakan
40
41
Ibid. Hlm. 91-92.
John Drinkwater dan Hugh Elton. Op. Cit., Hlm. 44-46.
46
Universitas Sumatera Utara
sebelum jari-jarinya yang menyampaikan berkat dipotong dan jenazahnya
dilemparkan ke Sungai Tiber. Stefanus, yang jelas-jelas terganggu jiwanya, sejak
lama telah melawan Formosus karena rasa iri hati. Karenanya, tidak
mengherankan jika akhirnya Stefanus sendiri mengalami hal yang buruk di akhir
hidupnya. Ia dimasukkan ke dalam penjara dan meninggal karena dicekik oleh
sekelompok orang Roma.42
Situasi buruk ini masih terus berlangsung sampai pada tahun 962 (sumber
lain menyebutkan pada tahun 963),43Otto I menjadi Kaisar Romawi Suci dan
memulai membangkitkan Kekaisaran Romawi Suci. Dia seorang bangsawan dari
Saxony, yaitu salah satu dari lima daerah yang luas di wilayah kekuasaan
Charlemagne. Daerah yang lain adalah Bavaria, Franconia, Swabia, Lorraine
(yang kemudian menjadi negara Jerman pada saat ini). Ayah Otto, Henry the
Fowler, juga seorang raja yang mendapat titel raja dan kekuasaan yang samasamar di keempat wilayah tersebut. Dan pada saat Otto berkuasa titel raja tersebut
berlaku secara resmi44 Kedaulatan itu dia peroleh setelah dia berhasil
mengalahkan Berengar yang menyerang wilayah Swabia dan menikahi Adelheid,
ratu kerajaan tersebut. Hubungan kedua kerajaan menjadi erat yang kemudian
disahkan oleh Paus John XII sebagai kaisar dan permaisuri, titel politik yang
agung sekaligus sebagai status suci. 45
Gereja juga memulai upaya yang lebih efektif untuk mereformasi
semangat kejiwaan Eropa. Reformasi ini dimulai pada akhir abad ke-10 di Biara
Ordo Benedektin Cluny di Burgundy dan di banyak cabangnya. Para rahib
Reformasi Cluny ingin mengkristenkan masyarakat Eropa dan mendidik mereka
dalam cara Kristen sejati. Selalu ada perbedaan antara yang dimaksud oleh
42
Yosef Lalu. 2010. Gereja Katolik Memberi Kesaksian Tentang Makna Hidup. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.
18.
43
Ibid. Hlm. 19.
44
Christopher Kleinhenz. 2004. Medieval Italy: An Encyclopedia, Volume 2. New York: Routledge. Hlm.
810.
45
Phyllis G Jestice. 2004. Holy People of the World: A Cross-cultural Encyclopedia. Santa Barbara: ABCCLIO. Hlm. 11.
47
Universitas Sumatera Utara
pendukung Reformasi Cluny dengan apa yang dipahami orang awam, tetapi
reformasi itu sangat berhasil. Sebagian besar dari paus yang kuat dan berhasil di
abad ke-11 berasal dari para pendukung Reformasi Cluny yang membantu
menyebarkan berbagai gagasan tentang reformasi tersebut serta menjadikannya
sebagai kebijakan resmi Gereja. Perlahan orang Eropa menjadi Kristen, baik
dalam semangat maupun dalam sebutannya, tetapi semangat Kristen hanya
dimiliki oleh kaum Cluny.
Di Norwegia, Kristianitas diperkenalkan dengan cara yang tidak biasa,
karena bukan biarawan yang berkhotbah, tetapi raja. Pada tahun 1016, Olaf I
menjadi Raja Norwegia. Ia telah mempelajari dan menjadi pemeluk agama
Kristen di Inggris. Seperti pemerintahan sebelumnya, ia memaksa para
pengikutnya untuk mengikuti keyakinannya. Setelah wafatnya tahun 1030, ia
dinobatkan sebagai santo pelindung Norwegia. 46
Salah satu jalan bagi gerakan-gerakan yang mengantarkan Eropa dalam
identitas Kristen baru adalah proyek pembangunan mereka yang ambisius, yang
pencapaian mereka telah dibandingkan dengan pembangunan orang-orang
Romawi. Hal ini sangat mengesankan jika melihat betapa miskinnya Eropa pada
saat itu. Ratusan gereja dibangun di sepanjang wilayah Kekaisaran Romawi Suci,
bahkan di desa-desa atau pemukiman yang cukup kecil. Bangunan-bangunan batu
yang mengesankan dengan gaya Romawi ini menjulang di antara gubuk-gubuk
sederhana masyarakat dan dapat dipandang dari jarak bermil-mil jauhnya. Hal ini
memberikan penampilan seragam di Eropa yang menunjukkan adanya semangat
Kristen yang bersatu. Di gereja-gereja ini masyarakat mendengarkan misa dan
diajarkan tentang keimanan. Orang-orang mempelajari berbagai pelajaran penting
dalam patung-patung bergaya Romawi yang mengabadikan adegan Iblis berjuang
melawan para Prajurit Tuhan. Hidup tampak terdiri dari pertempuran abadi
dengan seluruh kekuatan Iblis dan hal ini tercermin dalam biara-biara Ordo
46
Michael Collins dan Matthew A Price. Op. Cit.,Hlm. 87.
48
Universitas Sumatera Utara
Benediktin. Biara-biara ini selalu dipandang sebagai benteng-benteng, yang
melancarakan perang suci melawan Iblis sebagaimana para ksatria bertempur
melawan kaum Magyar, kaum Muslim, dan orang-orang Viking yang telah
menyerang Eropa. Tak ada pemikiran untuk menawarkan gambaran kesan yang
menenteramkan atau kedamaian pada kaum Kristen, karena di Eropa hidup masih
sangat terlalu keras dan berbahaya. Gereja-gereja memang benar-benar menjadi
benteng bagi orang-orang biasa pada waktu perang.
Selama abad ke-11, berbagai invasi tak ada lagi, tetapi masih tersisa
perang feodal yang sengit dan keras. Para ksatria tidak lagi menjadi pembela
Kekaisaran Romawi Suci, tetapi, dengan tidak adanya musuh bersama dari luar,
mereka berperang satu sama lain. Selama pertempuran,kaum miskin yang
terperangkap di antara dua tentara para ksatria yang sedang berperang, mereka
dapat membarikade diri mereka sendiri dalam gereja dan berlindung di sana.
Gereja berkata sangat jelas kepada mereka bahwa bukan hanya perang dalam
pertempuran rohani mewakili masyarakat, tapi gereja juga melindungi mereka
jauh lebih efektif dari para ksatria, yang tak punya perhatian pada kesejahteraan
rakyat. Orang-orang jelata harus meminta bantuan dan bimbingan kepada Gereja,
bukan kepada baron dan prajurit mereka.
Namun, walaupun tak bisa disangkal bahwa proyek-proyek pembangunan
ini sangat penting, masyarakat masih harus belajar banyak tentang fakta-fakta
mendasar dari kehidupan Kristen. Reformasi Cluny berusaha menyediakan
bimbingan dan bantuan yang lebih bersifat rohani bagi rakyat daripada
menyediakan tempat-tempat berteduh yang murni fisik dalam gereja-gereja baru
itu. Mereka percaya bahwa merekalah orang Eropa yang hidup sesuai dengan
semangat Injil. Wajar saja ketika mereka mencoba meng-Kristen-kan Eropa
mereka, mengajarkan orang Eropa untuk hidup seperti para rahib. Benar bahwa
para rahib pendukung Reformasi Cluny hidup lebih nyaman daripada kebanyakan
orang miskin pada waktu itu dan bahwa biara-biara pendukung Reformasi Cluny
menjadi lembaga yang kaya dan berkuasa, jauh berbeda dari keadaan komunitas
49
Universitas Sumatera Utara
Kristen di Yerusalem. Tetapi kaum Benediktin tidak memiliki hak milik pribadi
dan mereka menjalani hidup komunal, dengan para rahib yang berbagi semuanya
secara setara. Seorang rahib Benediktin juga mengambil sumpah keteguhan, yang
berarti ia berjanji untuk menetap di sebuah biara selama hidupnya. Keteguhan
adalah nilai yang penting dalam dunia yang tidak aman di Abad Pertengahan,
masa ketika kondisi primitif membuat seluruh hidup tampak sangat singkat dan
sementara. 47
Pada masa itu, musuh Barat bukanlah Islam, melainkan orang-orang
Byzantium. Utusan orang-orang Byzantium digambarkan sebagai terampil tetapi
bodoh dan jelas tidak sebanding dengan kaum Frank. Seiring dengan Eropa yang
menampakkan kemerdekaan yang baru, mereka menyiapkan diri secara agresif
melawan Gereja Timur dan memandang Byzantium sebagai musuh alamiah dari
identitas Barat yang sedang berusaha dibangun.Pada tahun 1136, seorang uskup
dari Timur menulis surat kepada seorang uskup di Barat, yang dengan ringkas
merangkum akar permasalahan yang mengakibatkan jarak antara Gereja Barat dan
Gereja Timur semakin lebar. Gereja Timur/Ortodoks menganggap kepausan
sebagai "kehormatan yang diunggul-unggulkan" dan "pemimpin cinta kasih",
tetapi mereka sama sekali tidak pernah mengakui bahwa kepausan mempunyai
kekuatan untuk mengatur mereka secara hukum. 48
3. Masyarakat Barat Pada Abad Pertengahan
Hingga akhir masa pemerintahan Charlemagne seluruh masyarakat Eropa
pada Abad Pertengahan telah menjadi Kristen.Setiap hari Gereja menawarkan
stimulasi harian dan tahunannya. Terpisah dari Ekaristi mingguan, hari-hari pesta,
dengan adanya prosesi dan devosi, menandai adanya perbedaan dari ritme
mingguan. Selain itu, dari acara-acara tersebut, masyarakay awam boleh
47
Karen Armstrong. 2003. Perang Suci: Kisah Detail Perang Salib, Akar Pemicunya, dan Dampaknya
Terhadap Zaman Sekarang. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Hlm. 95-104.
48
Yosef Lalu. Op.Cit.,Hlm. 21.
50
Universitas Sumatera Utara
mengambil bagian dala Ekaristi (biasanya hanya imam yang menerima Komuni
karena Misa dirakayan untuk umat dan bukan bersama umat).
Untuk hari-hari pesta semacam ini, para seniman bergembira dengan
memahat patung-patung yang mereka bawa dalam prosesi yang beraneka ragam.
Prosesi ini juga membuka kesempatan seluas-luasnya untuk menghiasi jubahjubah yang disulam dengan meriah hingga salib-salib, tempat lilin dan pendupaan
yang ditempa dengan sangat teliti. Semua digunakan untuk memuliakan
Allah.Orang-orang sederhana, yang hidupnya sering ditandai dengan kesulitankesulitan besar, bergembira dengan adanya selingan selama upacara-upacara
keagamaan semacam ini. Hiasan gereja adalah usaha bersama yang dihasilkan
dari kerja sama seluruh umat, baik yang miskin maupun yang kaya. Pembuatan
karya-karya seni membawa banyak kesempatan kerja dan pada beberapa tingkatan
mampu melepaskan beban kemiskinan.
Jendela-jendela kaca berwarna dan lingkaran lukisan dinding di katedralkatedral Eropa Abad Pertengahan sering kali disebut sebagai Kitab Suci kaum
sederhana. Pada Abad Pertengahan, ketika karya tulis sangat jarang dijumpai,
gambar-gambar dari kisah besar dala Kitab Suci disampaikan dengan media kaca
dan pewarnanya. Selain indah dipandang, kaca berwarna dan dinding-dinding
bergambar lebih dimaksudkan sebagai alat bantu untuk mengajar kaum sederhana
tentang dasar-dasar iman.Sepanjang ibadat, pengkhotbah dapat menjadikan
jendela-jendela bergambar atau menunjuk ke kubah-kubah bergambar kisah-kisah
Kitab Suci di atas pandangan umat yang berkumpul.Para seniman senang
membuat gambaran dari kisah-kisah yang tertulis dalam Kitab Suci Kristiani.
Kelahiran Kristus dan Kisah Penyaliban menjadi tema-tema favorit bagi para
seniman tersebut.49Biara-biara juga menjadi pusat perkembangan musik; para
biarawan menyusun melodi-melodi untuk pujian-pujian mereka dan dengan susah
49
Michael Collins dan Matthew APrice. Op. Cit., Hlm. 92.
51
Universitas Sumatera Utara
payah menulis ulang naskah-naskah sehingga musik terpelihara dan tersebar
luas. 50
Golongan orang-orang kebanyakan di Eropa pada Abad Pertengahan
merasa dirinya sebagai golongan masyarakat yang hebat. Sistem ekonomi dan
politik pada masa itu sangat tegas mengacu pada hierarki dan didasarkan pada
model piramida yang dipercaya sebagai takdir Tuhan. Mayoritas penduduk terusmenerus hidup dalam kondisi yang nyaris miskin, yang hidup hanya dari panen ke
panen yang diperoleh dari sepetak tanah milik orang lain yang lebih kaya. Mereka
adalah golongan pengolah tanah atau petani.Di atas kelompok ini, adalah
golongan tuan (lord), yang memiliki tanah. Biasanya ada juga beberapa orang di
antara kedua golongan ini, yang mengawasi hidup para pekerja dan
mengendalikan kegiatan-kegiatan mereka. Si pemilik tanah sendiri biasanya
diawasi oleh seorang pangeran atau raja, yang akan melindungi dearah
kepemilikan dari tanah dengan satu pasukan kecil sebagi ganti atas pelayanan dan
penghormatan bagi para bangsawan.
Biara-biara pun memakai hierarki feodal ini sebagai model. Abbas atau
uskup menempati posisi/bertindak seperti pemilik tanah dan ia berkuasa atas tanah
yang menjadi hak-hak milik biara.Dengan cepat, biara-biara segera menjadi kaya
karena beberapa sebab. Selain karena dikelola dengan efisien, biara-biara sering
kali mendapatkan sumbangan dari keluarga para imam. Ketika tuan tanah di
sekitar biara pergi berperang, mereka mempercayakan barang-barang mereka
kepada biara. Beberapa posisi biarawan segera saja menjadi daya tarik bagi anakanak bangsawan karena tidak seperti gelar-gelar kebangsawanan, gelar-gelar
tersebut tidak didapatkan berdasarkan keturunan. Seiring dengan situasi di mana
biara-biara memperoleh lebih banyak kekayaan dan perlindungan politik dari
kerajaan, kehidupan di biara menjadi semakin nyaman dan menyenangkan. 51
50
51
Ibid. Hlm. 93.
Ibid. Hlm. 97.
52
Universitas Sumatera Utara
4. Spanyol Pada Masa Kerajaan Visigoth
Spanyol sebelum menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Visigoth
merupakan wilayah dari Imperium Romawi. Suku asli disana, Kelt-Iberia, yang
menyerap kebudayaan Romawi. Proses ini diperlancar oleh banyaknya orang
Italia yang menetap di Spanyol (kolonisasi). Namun pada tahun 414, suku
Visigoth memasuki Spanyol bagian utara dan mendirikan kerajaan di daerah
tersebut. Walapun Kerajaan Byzantium sempat merebut daerah selatan Spanyol
pada tahun 550 namun 25 tahun kemudian dikuasai kembali oleh Kerajaan
Visigoth dan kota Toledo dijadikan pusat kerajaan. Suku Visigoth sudah masuk
Kristen sebelum menaklukkan Spanyol, tetapi orang-orang Visigoth menganut
aliran Aarian. Pada tahun 587, raja Visigoth beralih dari Arian menjadi
Katolisisme. 52
Secara politik, wilayah Spanyol terbagi-bagi menjadi beberapa negeri
kecil. Bersamaan dengan itu, penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap
aliran agama lain seperti aliran Monofisit dan Yahudi. Penganut agama Yahudi
yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut
agama Kristen. Yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh. Rakyat dibagi-bagi ke
dalam
sistem
kelas, 53
sehingga
keadaannya
diliputi
oleh
kemelaratan,
ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak. Berkenaan dengan itu, Ameer Ali,
seperti dikutip oleh Imamuddin mengatakan, ketika Afrika menikmati
kenyamanan dalam segi material, kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan,
tetangganya di Jazirah Spanyol berada dalam keadaan menyedihkan di bawah
kekuasaan tangan besi penguasa Visighotic.Di sisi lain, kerajaan berada dalam
kemelut yang membawa akibat pada penderitaan masyarakat. Akibat perlakuan
yang keji, koloni-koloni Yahudi yang penting menjadi tempat-tempat perlawanan
dan pemberontakan. Perpecahan itu banyak coraknya dan sudah ada jauh sebelum
kerajaan Gothic berdiri.
52
Thomas van den End dan Christiaan de Jonge. 1997. Sejarah Perjumpaan Gereja dan Islam. Jakarta: STT
Jakarta. Hlm. 89-90.
53
Ibid. Hlm. 90.
53
Universitas Sumatera Utara
Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ekonomi
masyarakat dalam keadaan lumpuh. Sewaktu Spanyol berada di bawah
pemerintahan Kekaisaran Romawi, keuntungan dari akuisisi besar mereka, orang
Romawi tidak hanya merekrut tentara dari Spanyol, tetapi juga mengeksploitasi
kekayaan pertanian dan mineral yang luar biasa. 54Berkat kesuburan tanahnya,
pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industri, dan perdagangan
karena didukung oleh sarana transportasi yang baik.Akan tetapi, setelah Spanyol
berada di bawah kekuasaan kerajaan Gothic, perekonomian lumpuh dan
kesejahteraan masyarakat menurun. Hektaran tanah dibiarkan terlantar tanpa
digarap, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dengan daerah lain sulit
dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan. Buruknya kondisi sosial,
ekonomi dan keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan politik yang
kacau.55Para bangsawan mereka menempatkan diri mereka di lahan yang disebut
dalam bahasa Latin “sortes Gothica” dan yang mereka sebut landa-hlauts (“petakpetak tanah”). Sebutan itu juga yang kemudian diserap oleh orang Arab dengan
menyebutnya Al-Andalus. Anggota bangsawan yang lebih rendah menjadikan diri
mereka pelayan bagi atasan mereka dan pengganggu bagi kaum tani penduduk
asli. Aristokrasi kuno Hispanik, dengan bangga menjadi Latin dan mengambil
Katolik Roma sebagai agama mereka, berpegang erat pada tanah perkebunan
mereka dan memperkaya diri sendiri dengan pendapatan dari gereja. Massa yang
bebas dan tidak bertanah, seperti sejak dahulu, kalau ingin ditinggalkan sendirian
atau, sebaliknya, bila diperlukan mendapat perlindungan dari kaum berkuasa yang
kuat lainnya. Keadaan Hispania dapat digambarkan sebagai tirani yang ditahan
oleh anarki. Tribalisme teutonik dengan bangga menganut prasangka dan
membenci kerja keras otak yang dituntut dalam pengolahan urusan kenegaraan.
Ekonomi Visigoth, demikianlah adanya, dibangun di atas perbudakan.
Terkesan oleh berlimpahnya tenaga budak di Kekaisaran Romawi, Goth
54
55
William E Dunstan. 2010. Ancient Rome. Lanham: Rowman & Littlefield Publishers. Hlm. 78.
Badri Yatim. Op. Cit.,Hlm. 91-92.
54
Universitas Sumatera Utara
mengambil dan menyebarkan perbudakan di perkebunan Eropa bagian utara, yang
sebelumnya tak pernah dikembangkan di sana, dan mereka sangat memperkuat
lembaga perbudakan di bagian kekaisaran yang telah runtuh itu dahulu, seperti
dalam Hispania, melayani pemilik tanah Romawi.Budak yang berstatus sebagai
tawanan perang yang tidak penting bagi proses produksi dijual kepada orang
Romawi. Orang Goth mengakui kebebasan tetapi peran mereka dalam ekonomi
tidak jelas. 56 Beberapa raja memerintahkan pembuatan koin perak, tetapi koin ini
lebih berfungsi sebagai penghargaan numismatik kepada pemerintah daripada
sebagai media pertukaran moneter dalam perekonomian barter tanpa perdagangan
eksternal sama sekali kecuali impor tenaga manusia. Perbudakan di Eropa
mencapai puncaknya pada abad keenam dan ketujuh, dan Iberia Visigoth adalah
salah satu mesin utamanya. Salah satu lini pemasok adalah dari Laut Hitam dan
Laut Adriatik timur melalui Bohemia ke pedagang Yahudi dan Kristen di Rhodes
dan di kota-kota pelabuhan Genoa dan Marseille menyediakan bagi kasta ksatria
kelimpahan tenaga budak Slavia. Maka ribuan orang Slav bekerja keras di bawah
cambukan dan terik matahari Iberia di lahan-lahan pertanian dan peternakan yang
luas (versi Visigoth dari latifundia Romawi) sehingga kata untuk budak dalam
bahasa Spanyol (esclavo), seperti semua kata benda Eropa untuk budak,
diturunkan dari populasi budak ini. Kristen menoleransi perbudakan, seperti
halnya Islam, tetapi dalam ajaran Islam tidak hanya memerintahkan orang
beriman untuk membebaskan budak jika mungkin, juga melarang perbudakan atas
muslim lainnya. 57Otoritas Kristen di Hispania, sesuai dengan kaidah St. Paulus 58
dan St. Agustinus, menganggap perbudakan manusia sebagai suatu kondisi yang
dibenarkan
oleh
dosa
asal.
Meyakini
bahwa
tidak
ada
yang
perlu
dipermasalahkannya asimilasi aristokrasi barbar ke dalam Katolik, para uskup
56
Thomas S Burns. 1991. A History of the Ostro-Goths. Bloomington: Indiana University Press. Hlm. 117.
Topo Santoso. 2003. Membumikan Hukum Pidana Islam: Penegakan Syariat Dalam Wacana dan Agenda.
Jakarta: Gema Insani. hlm 71-73.
58
Dianne Bergant dan Robert J Karris. 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.
287.
57
55
Universitas Sumatera Utara
Gereja, baik Hispania, Gaul, atau Italia, dengan senang hati mengabaikan belas
kasihan Kristus untuk kelas bawah.
Tatanan Visigoth bersifat hirarkis namun tidak tertib secara konsisten.
Klan-klan besar secara jelas tidak menyukai segala upaya konsolidasi dinasti.
Beberapa raja lebih baik daripada sebagian yang lain. dua di antara mereka,
Leovigild dan Sisibut, menstabilkan kerajaan secara politik. Yang lain, Reccared,
mengakhiri perpecahan di antara orang Arian dan Kristen Katolik. Pemerintahan
Leovigild yang relatif panjang (569-586) memungkinkannya untuk menyatukan
sebagian besar Semenanjung Iberia. Timur laut Basque, yang belum pernah
mengalami kehadiran legiun Romawi, terhindar dari dominasi Visigoth, tetapi
pemersatu yang besar berhasil menganeksasi kerajaan Suevian Galicia. Akan
tetapi dia sendiri harus mematuhi kehadiran legiun Romawi –tentara pendudukan
(kembali) Justinian dan Justin. Pendahulu raja yang tidak istimewa telah
mencurahkan energi mereka untuk saling membunuh sementara seluruh wilayah
di selatan dari Valencia ke Cadiz, termasuk Kordoba, lepas ke tangan GrekoRomawi.
Leovigild memutuskan untuk meninggalkan ibukotanya di Narbonne,
Mediterania, untuk mencari perlindungan di Toledo.Dua puluh lima tahun
kemudian,
Sisibut
(612-620),
menyelamatkan
istananya,
secara
efektif
menghapuskan Greko-Romawi untuk terakhir kalinya. Kesempatannya datang
ketika rekan sesamanya, Heraklius, memulai pertarungan hidup dan mati dengan
Khosrow II (shahanshah Persia). Tidak dapat mempertahankan kehadiran militer
yang kredibel di semenanjung setelah Sassania melanjutkan permusuhan,
Heraklius setuju untuk melepas klaim kedaulatan Romawi kepada Hispania
sebagai imbalan untuk dilepaskannya klaim Visigoth atas Ceuta, Balearik,
Corsica, dan Sardinia.
Tetapi meskipun mahkota kerajaan Iberia jarang merupakan milik
eksklusif satu keluarga, kerajaan itu sendiri eksklusif secara rasial. Hanya orang
56
Universitas Sumatera Utara
Visigoth yang bisa melamar. Seperti semua orang Jerman kecuali Frank, Visigoth
memisahkan diri mereka sebagai oligarki tertutup, kasta yang berkuasa, ras murni
dan menganut agama yang berbeda selama 170 tahun sampai keputusan pragmatis
mereka untuk memeluk iman Katolik. Sampai akhir abad keenam integritas kasta
dijaga tidak hanya dengan keyakinan Arian yang dipegang oleh hampir semua
suku Jerman awal selama abad keempat. Sebagaimana Kristen Arian yang
mengikuti pesan Nazareth tetapi menyangkal keilahiannya, Visigoth Iberia
memegang keyakinan yang secara radikal bertentangan dengan keyakinan
taklukan mereka yang Trinitarian. Sejak pendirian Konsili Nicea pada tahun 325,
doktrin Trinitas Katolik telah berusaha mendapatkan keunggulan atas Kristen
Arian yang diimpor ke Kekaisaran Romawi Barat dari Kekaisaran Romawi Timur
oleh salah satu intelektual teologis terkemuka dari Gereja awal, Ulfilas, yang
ditahbiskan pada usia tiga puluh sebagai “Uskup Kristen di tanah Gothic.”
Memang, selama jangka waktu yang membingungkan pada abad keempat,
Arianisme tampaknya mendapat angin di antara para pendeta Barat, menyebabkan
St. Jerome berseru “Seluruh dunia mengerang dan tercengang mendapati diri
mereka adalah Arian.” Sudah pasti, perbedaan antara kredo Arian dan praktik
pengakuan agak melebar dari waktu ke waktu di Hispania, ketika anggota kasta
ksatria menikahi Hispano-Romawi kaya dan menenangkan jiwa mereka dengan
sakramen Katolik. Namun, kesenjangan antara Arian dan Kristen Katolik
menghidupkan dua budaya pengakuan antagonistic yang berbeda di semenanjung
Iberia, seperti yang terjadi di tempat lain.
Reccared 59 (586-601), anak Leovigild, akhirnya menyadari bahwa
perpindahan agama merupakan harga yang wajar untuk sebuah monarki yang
benar-benar bersifat nasional. Biografi para bangsawan Visigoth menyisakan
59
Kata Reccared juga sering dieja dengan kata Recarred, seperti dalam buku David Rojinsky yang
menyebutkan: “Recarred digambarkan sebagai raja yang telah mengangkat budaya Goth dengan semangat
keagamaan dia yang tinggi dan juga bakatnya sebagai pemimpin dengan ketaatan kepada iman Katolik dan
dedikasinya terhadap perdamaian, sedangkan ayahnya, Leovigild, adalah raja yang bijaksana yang telah
meningkatkan kekuasaan rakyat Ghotic dengan seni perang”.
David Rojinsky. 2010. Companion to Empire: A Genealogy of the Written Word in Spain and New Spain,
C.550-1550. Amsterdam: Rodopi. Hlm. 50.
57
Universitas Sumatera Utara
banyak hal tak terjelaskan. Dalam kasus Reccared, pemenjaraan dan eksekusi
kakaknya oleh ayah mereka lantaran dia memeluk Katolikseperti istrinya (yang
orang Frank), mungkin telah mendorong Reccared kearah pembangkangan
keluarga. Putra pemersatu besar ini tidak bisa tidak telah terpengaruh oleh contoh
ayah mereka sebagai raja pertama yang melanggar tabu perkawinan dengan orang
luar. Leander, uskup Katolik Sevilla, juga sangat terlibat dalam urusan
perpindahan agama. Reccared membawa monarki menjadi Katolik secara resmi
pada Konsili Toledo Ketiga Mei 589.Dengan mengubah kerajaan menjadi
Katolik, dia digambarkan sebagai Konstantin baru di belahan Barat (salah satu
kaisar terkenal di Kerajaan Byzantum). 60Akan tetapi Iman Katolik tetap tidak
mendapatkan posisi istimewa di Spanyol sampai pernikahan Raja Ferdinand dan
Ratu Isabella pada tahun 1474. 61 Katolik Toledo Ketujuh membuat perintah
pengasingan yang mengerikan dengan sangat jelas: “Raja tidak menoleransi
seorang pun yang tidak Katolik dalam kerajaannya.” Tapi rumah yang dibangun
raja Reccared dan penerusnya lebih mirip dengan penjara daripada sebuah negarabangsa. Katolik Visigoth sangat kejam dan kasar, bahkan St. Isidorus tidak
mampu melihat banyak bukti semangat Injil dalam
sejarah rezimnya yang
lembek.
Yahudi sekarang satu-satunya populasi non-Katolik yang masih signifikan
setelah penolakan resmi rezim atas Arianisme. Orang Yahudi pernah tinggal di
Hispania sebelum sejarah tercatat tetapi jumlah mereka telah melompat tajam
setelah penaklukan kota Yerusalem oleh legiun Romawi pada tahun 70dibawah
komando panglima militer, Titus. 62Puluhan ribu orang Yahudi tersebar ke
Hispania setelah pengahancuran Bait Salomo, pemusnahan populasi, dan
penghapusan nama Yudea dari peta kekaisaran. Orang Yahudi bukan hanya tidak
setuju dengan konversi sukarela, agama mereka bahkan memiliki daya tarik yang
60
Ibid.
Hans Knippenberg. 2005. The Changing Religious Landscape of Europe. Amsterdam: Het Spinhuis. Hlm.
76.
62
Kenneth R Jones. 2011. Jewish Reactions to the Destruction of Jerusalem in A.D. 70: Apocalypses and
Related Pseudepigrapha. Leiden: BRILL. Hlm. 88.
61
58
Universitas Sumatera Utara
tak dapat diabaikan di tengah rakyat awam kerajaan. Keberadaan mereka di luar
apa yang disebut bapa-bapa Gereja societas fidelium adalah sebuah penghinaan
terhadap urgensi konsolidasi monarki dan dorongan meresahkan bagi bangsawan
Arian, yang masih banyak tersisa setelah Konsili Toledo Ketiga. Karena budak
menjadi sumber utama kekayaan kerajaan, kepemilikan banyak di antara mereka
oleh tuan tanah Yahudi makin memperkental sikap anti-Semitisme resmi. Apalagi
kekayaan orang Yahudi dalam hal tanah dan budak berarti kemerdekaan relatif:
swasembada vis-à-vis negara Visigoth dan otonomi dalam urusan agama. Dengan
beralihnya Raja Reccared ke agama Katolik, anti-Semitisme menjadi ideologi
resmi rezim, diiringi dengan ketamakan satu demi satu raja yang menginginkan
para budak dan tanah milik masyarakat Yahudi di sekitar Toledo, Tarragona,
Merida, serta Baetica dan Catalunya yang sudah mapan sejak lama.
Bagi raja Sisebut (berkuasa antara tahun 611/12-620), 63 keberadaan
populasi besar Yahudiyang makmur sama sekali tidak sesuai dengan kerajaan
Kristen bersatu yang secara khusus ingin ia bangun. Untuk tujuan mulia itu, ia
hanya perlu melihat ke Konstantinopel untuk menemukan formula yang telah
terujibaik bagi negara yang ditegakkan dengan kepatuhan pada agama. Bahwa ada
banyak kesamaan antara kebijakan di Konstantinopel dan Toledo itu jelas. St.
Isodorus dari Seville memaafkan tujuan perpindahan agama Sisibut atas otoritas
kanonik Santo Paulus dan Augustinus, meskipun ia agak tidak senang dengan
caranya, menyesali bahwa Sisibut ‘memaksa [Yahudi] dengan kekuatan tatkala ia
seharusnya membangkitkan mereka dengan doktrin iman.” Puluhan ribu orang
Yahudi masuk Katolik di bawah sanksi mengerikan Sisibut.
Para uskup Gereja katolik Hispania mempromosikan dan menyetujui
pembatasan atas kebebasan orang Yahudi yang berkisar dari pembatasan yang
tidak nyaman hingga keterlaluan. Konsili Toledo Keenam pada tahun 638
mengumumkan secara resmi Lex Vizgothorum, yang menyatakan bahwa orang
63
Roger Collins. 2004. A History of Spain: Visigothic Spain 409 -711. New Jersey: Blackwell Publishing.
Hlm. 69.
59
Universitas Sumatera Utara
Yahudi, “terlepas apakah dibaptis atau tidak,” dilarang memberikan kesaksian di
pengadilan. Konsili lainnya menyusul, melarang perayaan Paskah, pelaksanaan
hukum
makanan,
dan
penyelenggaraan
upacara
pernikahan.
Selain
didiskualifikasikan dari layanan publik dan profesi berdasarkan keahlian, mereka
bahkan dilarang untuk kepemilikan budak Kristen atau mempekerjakan pegawai
Kristen. Namun, penegakan larangan ini dan lainnya yang seperti itu mungkin
diterapkan secara tidak konsisten atau secara luas diabaikan dan dihindari. Di
antara populasi umum, perasaan tidak ramah terhadap orang Yahudi tampaknya
biasa-biasa saja, tidak intens. Akan tetapi, tekad anti-Semit monarki memuncak
dalam dua dekade terakhir pemerintahan Visigoth. Meningkatnya penghormatan
dari kalangan wali gereja Hispanik pada ritual dan prasangka ortodoksi Yunani
berkontribusi terhadap peningkatan ekstremisme. Batas waktu untuk berpindah
agama atau pengusiran diumumkan.
Racun anti-Semit Raja Egica (687-702) memang luar biasa bahkan untuk
seorang Visigoth. Pada Konsili Toledo XVI pada November 695, tuntutannya
agar parapendeta tinggi menyetujui pemberlakuan tindakan kejam yang
menghadapkan orang Yahudi dengan dilema yang tidak dapat ditoleransi:
imigrasi;
konversi
paksa;
pemiskinan;
dan
hal-hal
yang
lebih
buruk. 64Sebagaimana berimigrasi, sebagian lebih banyak berpindah agama (untuk
sementara), sedangkan beberapa pemimpin mereka berupaya meminta bantuan
dari sesama mereka di Afrika Utara dan Mesopotamia. Dalam cara-cara yang
sekarang sulit untuk dipastikan, tampak jelas bahwa orang Yahudi meminta
bantuan Arab untuk terbebas dari “solusi final” Visigoth. “Kita tidak dapat
meragukan bahwa orang Yahudi Spanyol memandang bangsa Arab sebagai
pembebas,” simpul Richard Fletcher, ahli Abad Pertengahan terkemuka. Egica
yang marah mencapai kesimpulan yang sama dan segera menghasut Konsili
Toledo XVII, untuk mengeluarkan dakwaan siasat berkhianat di dalam dan diluar
64
Herwig Wolfram berpendapat bahwa hal itu tidak dapat disalahkan kepada penguasa Visigoth mengingat
mentalitas kaum Goth secara umum. Lihat dalamHerwig Wolfram. Op. Cit.,Hlm. 234.
60
Universitas Sumatera Utara
kerajaan terhadap orang Yahudi. Bukti-bukti ditampakkan mengenai permohonan
rahasia orang Yahudi untuk bantuan dalam meruntuhkan monarki –kontak-kontak
rahasia dengan komunitas Yahudi Mesir dan dengan kaum muslim yang saat itu
baru saja menambahkan Afrika Utara ke dalam Dar Al-Islam. Disebutkan juga
bahwa orang Yahudi telah berpihak pada kaum muslim selama pengepungan
khalifah Rasyidin kedua atas Yerusalem. Keputusan Dewan itu kejam, tanpa
diperbolehkan untuk melakukan perpindahan agama, semua orang Yahudi dewasa
dijual sebagai budak dan anak-anak mereka dibagi-bagikan di antara keluargakeluarga orang Kristen. 65
PeriodedominasiVisigothdi Spanyolberakhirpadatahun 711ketikapasukan
ekspedisiorang Moor yang relatifkecil dibawahkepemimpinanTariqmendarat
ditempat yang sekarangdisebut Giblaltar, mengalahkanRoderick, rajaterakhir
dariGoth,
dekatJerezdela
Frontera,
dan
sangatcepatmenyerbusisasemenanjung.Hanyatujuh tahun kemudianseluruh negeri,
dengan pengecualiandaribeberapaperlawananyangtersebar di utara, berada di
bawah dominasiorang Moor. Kekuasaan orang-orang Moor, setidaknya sampai
akhirabad kesebelas, dikenaltoleran.Orang-orang Kristenyang tidakmelarikan diri
keutaradibiarkanmengikuti kebiasaan, agama dancarahidupmereka sendiri asalkan
merekatidak membuatkesulitandalam bidang agama atau politik. 66
65
David Levering Lewis. Op.Cit.,Hlm.179-187.
Ian Macpherson. 1975. Spanish Phonology: Descriptive and Historical. Manchester: Manchester University
Press. Hlm. 92.
66
61
Universitas Sumatera Utara
B. Sejarah Peradaban Islam Di Spanyol
1. Ekspansi Kerajaan Umayyah
Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan
Kerajaan Umayyah, pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi
monarchiheridetis (kerajaan turun-temurun). 67 Kekhalifaan Muawiyah diperoleh
melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara
terbanyak. Suksesi kepemimpinan secara turun temurun dimulai ketika Muawiyah
mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid.
Muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia
memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun, dia memberikan interpretasi
baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebut
“khalifah
Allah”
dalam
pengertian
“penguasa”
yang
diangkat
oleh
Allah. 68Kerajaan Umayyah mewarisi sistem kerajaan yang pernah dipraktekkan
oleh Kerajaan Persia dan Romawi. 69
Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Ibu kota negara
dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus,tempat ia berkuasa sebagai
gubernur sebelumnya. 70 Khalifah-khalifah besar dinasti Bani Umayyah ini adalah
Muawiyah ibnu Abi Sufyan (661-680), ‘Abdu Al-Malik ibnu Marwan (685-705),
Al-Walid ibnu ‘Abdul Malik (705-715), Umar ibnu ‘Abdu Al-Aziz (717-720), dan
Hasyim ibnu ‘Abdu Al-Malik 9724-743).
Ekspansi yang terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali dilanjutkan
kembali oleh dinasti ini. Di zaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Di
sebelah Timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai sungai Oxus
67
Dalam sumber lain disebutkan dari kekhalifahan menjadi kerajaan.
Fuad Mohd Fachruddin. 1985. Perkembangan Kebudayaan Islam. Jakarta:Bulan Bintang. Hlm. 44.
68
Badri Yatim. Op. Cit., Hlm. 42.
69
Akbar S Ahmed. 1989. Discovering Islam: Making Sense of Muslim History and Society. London:
Routledge. Hlm. 38.
70
Memindahkan pusat kerajaan dari Madinah ke Damaskus sebagai langkah awal untuk memperkuat
kekuasaannya.Lihat Syed Mahmuddunasir. 1985. Islam: Its Concept & History. New Delhi: Lahoti Fine Art
Press. Hlm. 151.
62
Universitas Sumatera Utara
dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan
ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke Timur yang dilakukan
Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah ‘Abdu Al-Malik. Dia mengirim
tentara menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkhan
(Balkan dalam sebutan Barat), Bukhara, Khawariz, Ferghana, dan Samarkand.
Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind, dan
daerah Punjab sampai Maltan.
Ekspansi ke Barat secara besar-besaran dilanjutkan di zaman Al-Walid
ibnu ‘Abdul Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman,
kemakmuran, dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa
pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu
ekpedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya benua Eropa, yaitu
pada tahun 711dibawah pimpinan Tariq bin Ziyad. 71Setelah Aljazair dan Maroko
dapat ditundukkan, Tariq bin Ziyad, dengan pasukannya menyeberangi selat yang
memisahkan antara Maroko dengan benua Eropa, mendarat di suatu tempat yang
sekarang dikenal dengan nama Giblaltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat
dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi selanjutnya. Ibu
kota Spanyol, Kordova (Cordoba), dengan cepat dapat dikuasai. Menyusul setelah
itu kota-kota lain seperti Seville, Elvira, dan Toledo yang dijadikan ibu kota
Spanyol yang baru setelah jatuhnya Kordova. Pasukan Islam memperoleh
kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat setempat yang
sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Di zaman Umar ibnu ‘Abdu AlAziz, serangan dilakukan ke Prancis melalui pegunungan Pirannee. Serangan ini
dipimpin oleh ‘Abdu Al-Rahman ibnu ‘Abdullah Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan
menyerang Bordeau, Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun,
dalam peperangan yang terjadi di luar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh dan
71
Dia adalah panglima kepercayaan Musa Ibnu Nushair, gubernur di Afrika Utara. Tidak dijelaskan apakah
Tariq orang Arab atau Moor (kaum barbar Afrika yang masuk Islam).
Philip Khuri Hitti. 2006. History of the Arabs: Rujukan Induk dan Paling Otoritatif Tentang Sejarah
Peradaban Islam. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Hlm. 627.
63
Universitas Sumatera Utara
tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Di samping daerah-daerah tersebut di
atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke tangan Islam pada
zaman Bani Umayyah ini.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, wilayah kekuasaan
Islam masa Bani Umayyah meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina,
jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang
sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah. 72
Pada September 714, Musa dan Tariq berangkat bersama ke Damaskus
untuk memenuhi panggilan khalifah Al-Walid yang diabaikan kedua penakluk
tersebut sebelum penaklukan. Akan tetapi saudara khalifah yang ditunjuk untuk
menggantikannya, memberi perintah untuk menunda kedatangan mereka ke
Damaskus sampai kematian khalifah yang lama diumumkan. Dan ketika mereka
masuk ke ibukota, Sulaiman sebagai khalifah yang baru Kerajaan Umayyah
meminta wilayah yang ditaklukkan itu diserahkan kepadanya beserta harta
rampasan yang mereka bawa, permata yang dilucuti dari “Meja Sulaiman”, emas
dan perak. Sulaiman, mengusir Musa dari istana dengan tuduhan mengambil
rampasan perang Iberia untuk dirinya sendiri. Tariq, jenderal yang membawa
Islam ke Eropa, lenyap sama sekali dari sejarah.73
2. Pemerintahan Islam di Spanyol 74
Pemerintahan Islam, sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah
Spanyol hingga jatuhnya pemerintahan Islam terakhir di sana, berlangsung lebih
dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang tersebut dapat dibagi menjadi
enam periode, yaitu:
72
Badri Yatim. Op. Cit., Hlm. 43-44.
David Levering Lewis. Op. Cit., Hlm. 208-210.
74
Badri Yatim. Op. Cit., Hlm. 93-100.
73
64
Universitas Sumatera Utara
1. Periode Pertama (711-755)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang
diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode
ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguangangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari
dalam antara lain berupa perselisihan di antara elit penguasa, terutama akibat
perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan
khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan
(Kairo). Masing-masing mengaku bahwa mereka yang paling berhak menguasai
daerah Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali
(gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang sangat singkat. Perbedaan
pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara. Hal ini ada
hubungannya dengan perbedaaan etnis, terutama antara Barbar asal Afrika Utara
dan Arab Yamani. (Arab Selatan). Perbedaan etnis iniseringkali menimbulkan
konflik politik, terutama ketika ada figur yang tangguh. Itulah sebabnya di
Spanyol pada saat itu tidak ada gubernur yang mampu mempertahankan
kekuasaannya untuk jangka waktu yang agak lama.
2. Periode Kedua (755-912)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang
bergelar amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusat
pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di
Baghdad. ‘Abdu Al-Rahman I merupakan pewaris Kerajaan Umayyah yang resmi
berdasarkan hukum yang ditetapkan oleh Kerajaan Umayyah saat itu. Ketika
pendiri Kerajaan Abbasiyah mengambil alih kekuasaan di Damaskus, dia berhasil
melarikan diri. Amir pertama adalah ‘Abdu Al-Rahman I, yang memasuki
Spanyol tahun 755 dan diberi gelar Al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol).
Kekuasan kemudian dipegang oleh amir Hisyam I, Hakim I, ‘Abdu Al-Rahman II,
Muhammad ibnu ‘Abdu Al-Rahman, Munzir ibnu Muhammad, dan ‘Abdullah
ibnu Muhammad.
65
Universitas Sumatera Utara
3. Periode Ketiga (912-1013)
Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan ‘Abdu Al-Rahman III.
Dia merupakan penerus kekuasaan khalifah yang dulunya dipegang oleh khalifah
dari Kerajaan Abbasiyah yang berpusat di Baghdad (sebelumnya Damaskus).
Penggunaan gelar tersebut ketika dia mendengar berita, Al-Muktadir, khalifah
Kerajaan Abbasiyah meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri yang
diartikan bahwa situsasi politik kerajaan tidak stabil. Karena itulah, gelar ini mulai
digunakan pada tahun 929. Khalifah ‘Abdu Al-Rahman III berkuasa dari tahun
912-961. Khalifah-khalifah selanjutnya adalah Hakim II yang berkuasa dari tahun
961-976, dan Hisyam II berkuasa dari tahun 976-1009.
4. Periode Keempat (1013-1086)
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara
kecil di bawah pemerintahan Al-Mulukuth Thawaif (raja-raja golongan). Masingmasing raja mendirikan negara-kota yang berpusat di satu kota seperti Seville,
Kordoba, Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar di antaranya adalah Abbadiyah
di Seville. Pada periode ini sering terjadi perang sesama muslim yang tidak jarang
salah satu pihak meminta bantuan dari kepada raja-raja Kristen. Meskipun,
kehidupan politik tidak stabil, namun kehidupan intelektual terus berkembang
pada periode ini. Para sarjana dan sastrawan mendapatkan perlindungan dari satu
istana ke istana lain.
5. Periode Kelima (1086-1248)
Pada periode ini, Spanyol yang terpecah menjadi beberapa negara-kota
berhasil disatukan oleh Kerajaan Murabitun (1086-1143) dan yang kemudian
digantikan oleh Kerajaan Muwahidun (1146-1235). Kerajaan Murabitun awalnya
dimulai dari sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf ibnu Tasyfin di
Afrika Utara. Pada tahun 1062, dia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang
berpusat di Marakesy. Dia dan pasukannya memasuki Spanyol pada tahun 1086
66
Universitas Sumatera Utara
dan berhasil mengalahkan pasukan Castilia. Karena perpecahan di kalangan rajaraja Muslim, Yusuf melangkah jauh untuk menguasai Spanyol dan ia berhasil
untuk itu. Kerajaan ini kemudian berakhir pada tahun 1143 baik di Afrika Utara
maupun di Spanyol disebabkan penerus kerajaan yang lemah. Spanyol kembali
menjadi negara-negara kecil yang kemudian disatukan kembali oleh Kerajaan
Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara pada tahun 1146. Kerajaan ini
didirikan oleh Muhammad ibnu Tumart. Kerajaan ini masuk ke Spanyol di bawah
pimpinan ‘Abdu Al-Mun’im. Pada tahun 1212 Kerajaan ini diserang oleh pasukan
Kekaisaran Romawi Suci dan mengalami banyak kekalahan. Kerajaan ini
melemah dan penguasanya kembali ke Afrika Utara tahun 1235. Kemudian
Spanyol kembali berada di bawah penguasa-penguasa kecil yang menyebabkan
semua wilayah jatuh ke dalam Kekaisaran Romawi Sucikecuali Kota Granada.
6. Periode Keenam (1248-1492)
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada di bawah
kerajaan Ahmar (1232-1492).Kerajaan ini berakhir disebabkan perselisihan orangorang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abu ‘Abdullah Muhammad
merasa tidak senang kepada ayahnya, karena menunjuk anaknya yang lain sebagai
penggantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampas kekuasaan.
Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad
ibnu Sa’ad. Abu ‘Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Raja Ferdinand
dan Ratu Isabella (penguasa yang wilayahnya merupakan bagian Kekaisaran
Romawi Suci) untuk menjatuhkannya. Kedua penguasa ini dapat mengalahkan
penguasa yang sah dan Abu ‘Abdullah naik takhta. Dan pada akhirnya Kota
Granada jatuh pada tahun 1492 setelah Raja Ferdinand dan Ratu Isabella
memutuskan untuk bersatu menginvasi kota tersebut.
3. Spanyol Pada Masa Pemerintahan Islam
Pada tahun 711 bangsa Arab sebagai pemenang memperkenalkan agama
Islam ke Spanyol dan pada tahun 1502 suatu perjanjian antara Ferdinand dan
67
Universitas Sumatera Utara
Isabella melarang agama Islam di seluruh kerajaan itu. Sepanjang abad di antara
kedua tahun tadi, kamu Muslimin di Spanyol telah mengisi salah satu lembaran
sejarah di Eropa pada masa Abad Pertengahan. Selama ratusan tahun naskahnaskah lama dari Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, yaitukomentarkomentar tentang pemikiran Plato, Aritoteles, Euclid, neo-Platonis dan risalah
kedokteran Hippocrates dan Galen yang berkembang dalam peradaban
Islamdikembalikan ke Eropamelalui Spanyoldan Sisilia, dimana masyarakat Barat
kemudian mengembangkan pengetahuan tersebut melalui berbagai pencapaianpencapaian, yang membantu memicu lahirnya gerakan Renaissance di Eropa. 75
Ketika kaum Muslim pertama kali membawa agama Islam ke Spanyol,
mereka menemui agama Kristen Katolik sangat kuat setelah dapat menaklukkan
faham sekte Arianisme. Konsili ke-6 di Toledo memutuskan bahwa semua raja
harus bersumpah tidak akan menganut suatu agama kecuali Katholik, dan akan
melaksanakan hukum menentang semua aliran yang menyimpang, sementara
sebuah ketentuan lain melarang setiap orang dengan ancaman hukuman penjara
dan penyitaan seluruh harta miliknya bagi siapa yang mempersoalkan Gereja dan
keuskupan Katholik Suci,lembaga-lembaga Evangelic, defenisi tentang Peter,
dekrit-dekrit Gereja dan Perjamuan Suci.76 Pihak klergi memperoleh kedudukan
dan pengaruh yang kuat dalam mengatur negara, para bishop dan eklesiasti duduk
dalam dewan-dewan nasional untuk menentukan masalah-masalah penting
kenegaraan, meratifisir pengangkatan dan pemberhentian raja. Kaum klergi ini
mengambil kesempatan dengan kekuasaannya itu untuk menekan umat Yahudi
yang merupakan kelompok besar Spanyol, menyiksa secara brutal orang-orang
yang menolak dibaptis. 77 Karena perlakuan kasar ini, mereka memandang bangsa
Arab sebagai kaum pembebas, mereka membantu menertibkan kota-kota yang
baru ditaklukkan dan membukakan gerbang kota-kota yang sedang dikepung.
75
Akbar S Ahmed. Op. Cit., Hlm. 44.
Bandingkan dengan isi Konsili Toledo VI yang ditulis oleh Norman Roth.
Norman Roth. 1994. Jews, Visigoths, and Muslims in Medieval Spain: Cooperation and Conflict. Leiden:
BRILL. Hlm. 31-32.
77
Ibid. Hlm. 23.
76
68
Universitas Sumatera Utara
Kaum muslim juga menerima sambutan hangat dari kelompok budak yang
selama ini sangat menyedihkan nasibnya di bawah kekuasaan Gothik, dan yang
ilmu agamanya terlalu bercampur takhayul, sehingga hampir tidak dapat
dipertanggungjawabkan nilainya, sedang di pihak lain, kebebasan dan banyak
keuntungan lain dapat mereka peroleh manakala mereka menggabungkan diri ke
dalam golongan Muslim.
Justru kaum budak yang teraniaya inilah kelompok pertama di Spanyol
yang masuk Islam, menyusul kemudian sisa-sisa penduduk beragama berhala
yang masih terdapat hingga tahun 693. Banyak pula di antara bangsawan Kristen,
terlepas dari faktor kesadaran sendiri atau karena motif lain, memeluk agama baru
ini. Tetapi tidak sedikit tentunya rakyat jelata dan golongan menengah yang
menganut Islam dengan kesadaran yang sungguh-sunguh, meninggalkan agama
Kristen karena pemimpinnya telah melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya,
membiarkan umatnya terbengkalai dan hanya mementingkan urusan dunia. Sekali
masuk Islam, mereka ini segera menjadi umat yang taat dan anak-anaknya disuruh
belajar mengaji pada ulama-ulama Salaf, yang corak hidupnya nampak berbeda
sekali dengan kehidupan mewah para bangsawan Arab sendiri. 78
Pada waktu kaum muslimin ini menaklukkan Spanyol, kebudayaan Gothik
menurut ahli-ahli sejarah Kristen telah mengalami kemunduran, bergelimang
maksiat dan penyelewengan, sehingga datangnya Islam dianggapnya sebagai
balasan bala dari Tuhan buat mereka yang sesat dan durhaka, tetapi pernyataan
seperti ini terlalu sering dikemukakan oleh pihak Gereja dan sulit diterima
kebenarannya begitu saja tanpa fakta yang nyata.
Tetapi jelas dalam perkembangan waktu selanjutnya, keadaan tidak
mengubah nasib mereka, dan ketika para bishop Kristen merasa puas menduduki
jabatan-jabatan pemerintahan Islam, ketika daerah-daerah episkopal terpaksa
dilelang, dan orang-orang yang lebih cenderung untuk dikatakan atheis ditunjuk
78
Philip Khuri Hitti. Op. Cit., Hlm. 667.
69
Universitas Sumatera Utara
sebagai penggembala umat dan mereka ini pada gilirannya mengangkat orangorang yang tidak bermoral menjadi pendeta. Orang-orang Kristen telah kehilangan
nilainya karena didiskreditkan oleh para pendeta yang korup dan berusaha
mencari nilai-nilai moral dan spiritual yang lebih serasi di dalam ajaran Islam.
Besar kemungkinan, salah satu faktor utama cepat meluasnya agama Islam
di Spanyol adalah justru karena sikap toleransinya terhadap agama Kristen. Satusatunya keberatan yang dirasakan oleh penduduk Kristen terhadap pemerintahan
Islam ialah adanya semacam perlakuakn yang berbeda mengenai pembayaran
pajak negara, dimana mereka harus membayar pajak per kapita 28 dirham dari
orang-orang kaya, 24 dirham dari golongan menengah dan 12 dirham dari mereka
yang hidup dengan gaji bulanan. Pajak ini yang dimaksudkan sebagai pengganti
kewajiban dinas militer, hanya dikenakan bagi warga negara pria yang sehat
jasmaninya, sedang wanita, anak-anak, para pendeta, orang sakit, buta, gagu,
pengemis, dan budak dibebaskan sama sekali sehingga sebenarnya terlihat lebih
ringan daripada pajak yang dikumpulkan oleh pejabat-pejabat Kristen sendiri.
Kecuali terhadap pekara-perkara penghinaan agama Islam, seperti
hukuman mati yang dijatuhkan kepada salah satu pendeta di Kordoba, bernama
Perfectus pada bulan Ramadhan tahun 850 karena menghina Muhammad dan
mencerca Islam, maka penduduk Kristen memiliki pengadilan sendiri berdasarkan
hukum
Kristen
sendiri. 79Mereka
tidak
mengalami
gangguan
dalam
peribadatannya, kebaktian massal pun mendapat jaminan kebebasan, berikut
segala aspek dan perlengkapannya sesuai dengan tatacara Katolik, mazmur
dinyanyikan bersama, khutbah disajikan kepada umum dan perayaan-perayaan
gereja dibenarkan sebagaimana biasa. Mereka tidak dilarang mengenakan pakaian
khusus, juga apabila mereka ingin meniru cara berpakaian bangsa Arab, seperti
yang terjadi kemudian pada abad ke-9. Malah sewaktu-waktu mereka dibolehkan
mendirikan gereja baru.
79
Ibid.Hlm. 656.
70
Universitas Sumatera Utara
Para rahib bebas muncul di depan umum dengan jubahnya yang khas dan
para pendeta atau pastor tidak perlu menyembunyikan tanda-tanda jabatannya. Di
samping itu, perbedaan keyakinan agama tidak menghalangi orang-orang Kristen
untuk diangkat menjadi pegawai pemerintahan atau mengabdi sebagai karyawan
instansi militer.
Orang-orang Kristen yang dapat menerima kenyataan hilangnya
kekuasaan politik mereka, tidak mengalami banyak kesulitan, dan terbukti hanya
satu kali adanya pemberontakan kaum Kristen selama abad ke-8, yaitu di Beja
(salah satu kota di negara Portugal saat ini), dan itupun nampaknya hanya karena
terpengaruh oleh hasutan seorang pemuka Arab. Mereka yang mengungsi ke
daerah kekuasaan Perancis dengan maksud agar dapat hidup di bawah
pemerintahan Kristen, ternyata tidak lebih beruntung nasibnya dibandingkan
dengan saudara-saudaranya yang tinggal di Spanyol. Pada tahun 812 Charlemagne
turun tangan membantu melindungi pengungsi-pengungsi yang mengikutinya
ketika mundur dari Spanyol. Tiga tahun kemudian Louis Yang Alim terpaksa
mengeluarkan surat perintah untuk melindungi orang-orang ini dari tindakan kasar
kaum bangsawan yang selalu merampas tanah yang telah sengaja diperuntukkan
bagi kaum pelarian tersebut. Tetapi surat perintah inipun tidak dapat bertahan
lama, sehingga nasib mereka kembali menderita. Demikian juga terlihat misalnya
di Cagots, suatu daerah koloni pelarian Spanyol yang melarat menerima perlakuan
buruk serta memohon belas kasih dari kawan seagamanya.
Sikap toleransi pemerintah Islam terhadap penduduk Kristen di Spanyol
dan kebebasan pergaulan antara penganut kedua agama ini, mengakibatkan sering
terjadinya asimilasi. Istilah Muzarabes (yaitu berasal dari kata Mustabirin atau
yang berarti arabisasi) yang digunakan terhadap orang-orang Spanyol Kristen
pada masa pemerintahan Islam, merupakan bukti adanya tendensi kearah itu.
Pelajaran bahasa Arab segera menggantikan bahasa Latin sehingga bahan teologi
Kristen lambat laun terlupakan. Bahkan beberapa pemimpin tinggi gereja merasa
kaku sendiri karena tidak lancer berbahasa Latin. Pengetahuan bahasa Latin
71
Universitas Sumatera Utara
demikian merosotnya di sebagian negeri Spanyol sehingga dirasa perlu untuk
menerjemahkan buku Undang-undang Gereja Spanyol dan Injil ke dalam bahasa
Arab demi kepentingan umat Kristen.
Sementara kesusasteraan Arab yang tinggi itu sangat menarik minat dan
perhatian mereka, sebaliknya mereka yang ingin mempelajari kesusasteraan
Kristen terbentur pada terbatasnya bahan-bahan, meskipun nilainya hanya pantas
dipakai dalam camp(kemah) latihan anggota barbar Gothik. Di samping itu sulit
sekali mencari guru meskipun untuk tingkat sekolah dasar. Pada masa-masa
berikutnya, kebutuhan akan pendidikan Kristen makin meningkat. 80
‘Abdu Al-Rahman I mengawali kebangkitannya dari Visigoth yang bobrok
menjadi kemegahan cosmopolitan yang akhirnya akan membuat Kordoba
menjadikota kebanggaan Eropa abad kesepuluh. Tembok kota diperbaiki,
demikian juga jembatan Romawi yang merentang di atas Guadalquivir, segera
setelah ia menetap di istana emirat. Ia mulai menggarap saluran air besar kota
yang akan terus bertahan hingga menjelang akhir pemerintahannya. Kota ini akan
mencapai puncak yang unik dalam perdagangan dan budaya ilmu pengetahuan
dan arsitektur selama masa pemerintahan ‘Abdu Al-Rahman III (912-961) dan
putranya, Al-Hakim II, tetapi fondasi kehebatannya diletakkan oleh sang Elang
(julukan ‘Abdu Al-Rahman I). Lambang keagungan masa depan itu adalah dirham
perak yang dirancang dengan indah pada akhir masa pemerintahan amir (koin
perak kedua Penaklukan). Kurang dari satu abad setelah kematian ‘Abdu AlRahman III, kota di Guadalquivir akan tumbuh sampai seratus ribujiwa,
penduduknya meningkat pada dekade itu yang disebabkan oleh meningkatnya
gelombang perdagangan. Tidak ada kota lain di Barat yang menyamai ukuran kota
Kordoba, puncak prestasi ekonomi dan budaya Islam di Eropa.
Kaum Yahudi, Kristen, dan Muslim diorganisasikan oleh agama ke dalam
serikat-serikat ekonomi untuk membeli, menjual, mengimpor, dan mengekspor
80
Thomas W Arnold. 1985. Sejarah Da’wah Islam. Jakarta:Widjaya. Hlm. 118-124.
72
Universitas Sumatera Utara
dalam persaingan kuat dan sehat yang memberikan laba ke kota tersebut. Dirham
‘Abdu Al-Rahman III adalah bagian dari remonetisasi perdagangan dunia,
fenomena dinamis yang dimungkinkan oleh kontrol dan akses ekumene Arab ke
sumber daya berlimpah perak dan tembaga. Harus dicacat bahwa ekonomi
Kordoba dioperasikan di bawah kontrol harga yang ditetapkan oleh negara. Ini
adalah ekonomi tanpa bunga yang dibebankan pada pinjaman. Meskipun
hubungan antara Al-Andalus Umayyah dan Irak Abbasiyah sering mendektai
perang terbuka, permusuhan politik bersama hanya berdampak sedikit pada
hubungan perdagangan. 81
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Baghdad
Baghdad merupakan ibukota Kerajaan Abbasiyah yang menggantikan
Damaskus sebagai ibukota kerajaan Umayyah. Sejarah dan legenda menyebutkan
bahwa zaman keemasan Baghdad terjadi selama masa kekhalifaan Harun AlRasyid (786-809). Meskipun usianya kurang dari setengah abad, Bagdad pada saat
itu muncul menjadi pusat dunia dengan tingkat kemakmuran dan peran
internasional yang luar biasa. Baghdad menjadi saingan satu-satunya bagi
Byzantium. 82Etimologi kata “baghdad” sebenarnya berasal dari bahasa Persia
Kuno, “bagh” (Tuhan) dan “dadh” (didirikan/dasar) yang dari kata tersebut dapat
diartikan sebagai “kota yang didirikan oleh Tuhan” (teks asli dalam bahasa
Inggris, yaitu “founded by God” yang juga bisa bermakna didirikan berdasarkan
Tuhan/hukum Tuhan).83
Berbicara mengenai perkembangan ilmu pengetahuan di Baghdad tidak
terlepas dari pemerintahan Kerajaan Abbasiyah. Kekuasaan Bani Abbas atau
khalifah Abbasiyah, sebagaimana disebutkan, melanjutkan kekuasaan dinasti Bani
Umayyah. Dinamakan khalifah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa
dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti
81
David Levering Lewis. Op. Cit., Hlm. 310-312.
Philip Khuri Hitti. Op. Cit., Hlm. 375.
83
Guy Le Strange. 2011. Baghdad: During the Abbasid Caliphate. New York: Cosimo Inc. Hlm. 10-11.
82
73
Universitas Sumatera Utara
Abbasiyah didirikan oleh ‘Abdullah Al-Saffah ibnu Muhammad ibnu Ali ibnu
‘Abdullah ibnu Al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang
panjang, dari tahun 750-1258 (132-656 H). Selama dinasti ini berkuasa, pola
pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik,
sosial, dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik itu, para
sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima
periode:
1. Periode Pertamaantara tahun 750-847 (132-232 H), disebut periode
pengaruh Persia pertama.
2. Periode Kedua antara tahun 847-945 (232-334 H), disebut masa
pengaruh Turki pertama.
3. Periode Ketiga antara tahun 945-1055 (334-447 H), masa kekuasaan
dinasti Buwaih dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini
disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
4. Periode Keempat antara tahun 1055-1194 (447-590 H), masa
kekuasaan
dinasti
Bani
Seljuk
dalam
pemerintahan
khalifah
Abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.
5. Periode Kelima antara tahun 1194-1258 (590-656 H), masa khalifah
bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di
sekitar kota Baghdad.
Pada periode pertama, pemerintahan Bani Abbas mencapai masa
keemasannya. Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan
merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain,
kemakmuran, masyarakat mencapai tingkat tertinggi. periode ini juga berhasil
menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam
Islam. Namun, setelah periode ini berakhir, pemerintahan Bani Abbas mulai
74
Universitas Sumatera Utara
menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus
berkembang.
Masa pemerintahan Abu Al-Abbas, pendiri dinasti ini, sangat singkat,
yaitu dari tahun 750 sampai 754. Karena itu, Pembina sebenarnya dari daulat
Abbasyiah adalah Abu Ja’far Al Mansur (754-775). Dia dengan keras menghadapi
lawan-lawannya dari Bani Umayyah, Khawarij, dan juga Syi’ah yang merasa
dikucilkan dari kekuasaan. Untuk mengamankan kekuasaannya, tokoh-tokoh
besar yang mungkin menjadi saingan baginya satu per satu disingkirkannya.
‘Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali, keduanya adalah pamannya sendiri yang
ditunjuk sebagai gubernur oleh khalifah sebelumnya di Syiria dan Mesir, karena
tidak bersedia membaiatnya, dibunuh oleh Abu Muslim Al-Khurasani atas
perintah Abu Ja’far. Abu Muslim sendiri karena dikhawatirkan akan menjadi
pesaing baginya, dihukum mati pada tahun 755.
Pada
masa
pemerintahan
Al-Mansur,
dia
melakukan
penertiban
pemerintahannya. Dia mengangkat sejumlah personal untuk menduduki jabatan di
lembaga eksekutif dan yudikatif. Di bidang pemerintahan, dia menciptakan tradisi
baru dengan mengangkat Wazir sebagai koordinator departemen. Wazir pertama
yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balkan, Persia. Dia juga
membentuk lembaga protokol negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara di
samping membenahi angkatan bersenjata. Dia menunjuk Muhammad ibnu ‘Abdu
Al-Rahman sebagai hakim pada lembaga kehaiman negara. Jawatan pos yang
sudah ada sejak Bani Umayyah ditingkatkan peranannya dengan tambahan tugas.
Kalau dulu hanya sekedar untuk mengantar surat, pada masa Al-Mansur, jawatan
pos ditugaskan untuk menghimpun seluruh informasi di daerah-daerah, sehingga
administrasi kenegaraan dapat berjalan lancar. Para direktur jawatan pos bertugas
melaporkan tingkah laku gubernur setempat kepada khalifah.84
84
Badri Yatim. Op. Cit.,Hlm. 49-51.
75
Universitas Sumatera Utara
Sebelum perkembangan ilmu pengetahuan di Baghdad perlu diketahui
bahwa kebanyakan sumber ilmu pengetahuan dibawa dari Kekaisaran Romawi
Timur di Bizantium,kekaisaran yang masih mewarisi ilmu pengetahuan dari masa
Yunani Klasik. Menjelang abad keenam, ciri Kekaisaran Romawi berubah drastis
dari masa Kaisar Augustus. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan bahasa
Latin menjadi bahasa Yunani sebagai bahasa utama ibukota dan ajaran Kristiani
menggantikan posisi dewa-dewa Yunani dan Romawi. Dari masa itu mereka
cenderung menyebut Bizantium bukannya Romawi lagi. Kaisar Justinian
mematahkan hubungan langsung terakhir Romawi dengan zaman klasik pada
tahun 529 dikeluarkannya dekrit yang melarang kaum pagan untuk mengajar.
Akibatnya Akademi Plato yang kuno itu di Athena ditutup. Sebelumnya, Akademi
Plato di Alexandria dan Perpustakaan Umum Alexandria dimusnahkan beserta
semua kuil-kuil pagan karena berada dalam wilayah Kekaisaran Romawi pada
saat itu setelah dikeluarkannya dekrit Kaisar Theodosius pada tahun 391.
Meskipun Akademi Plato ditutup oleh kaisar Justinian, budaya Yunani klasik
bertahan di Bizantium. Bukan hanya di Konstantinopel melainkan juga di
propinsi-propinsi di tenggara kekaisaran terutama di antara para penganut Kristen
schisme, yang sudah menerjemahkan buku-buku berbahasa Yunani ke dalam
bahasa Syria. 85
Abu Ja’far Al-Mansur, saudara khalifah pertama Kerajaan Abbasiyah yang
juga menjadi penggantinya pada tahun 754, mendirikan Baghdad sebagai ibukota
barunya pada tahun 762-765. Kota Baghdad berada di dekat bekas ibukota Persia
yang telah ditaklukkan, Ctesiphon. Baghdad mencapai puncaknya sebagai pusat
kebudayaan di bawah pimpinan Al-Mansur dan empat generasi penerusnya, di
mana yang paling terkenal adalah Harun Al-Rasyid (berkuasa antara tahun 786809). Menurut sejarawan Al-Mas’udi (wafat 956), Al-Mansur mengawali sebuah
program yaitu memerintahkan buku-buku filsafat dan sains dalam bahasa Yunani
dan bahasa-bahasa asing lainnya untuk diterjemahkan ke bahasa Arab, termasuk,
85
John Freely. Op. Cit.,Hlm. 55-58.
76
Universitas Sumatera Utara
buku-buku karya Aristoteles mengenai logika, buku Almagera karya Ptolomeus,
Arithmetic karya Nichomacus of Gerasa, buku Element karya Euclid, dan bukubuku klasik lainnya dari zaman Yunani klasik. Buku-buku tersebut dipublikasikan
untuk publik yang berminat mempelajari dan mengabdikan diri mereka untuk
memahami buku-buku.
Salah satu alasan mengapa Al-Mansur memulai kampanye penerjemahan
adalah rasa ketertarikannya yang mendalam terhadap bidang astrologi, di mana
sumber-sumber yang paling penting tertulis dalam bahasa Yunani. Sejarawan AlMas’udi menulis tentang minat besar Al-Mansur pada astrologi yang kemudian
membuatnya mempekerjakan beberapa ahli astrologi di istananya. “Dalam
grupnya disertakan olehnya Nawbakht Si Zoroaster, yang pindah agama menjadi
Islam atas anjurannya. Di grupnya itupun ada ahli astrologi Ibrahim Al-Fazari,
penulis karya ode tentang bintang-bintang dan benda-benda astrologi lainnya juga
sejumlah buku astronomi, dan ada ahli astrologi ‘Ali ibnu ‘Isa Si Ahli
Astrolabe”.86
Kampanye penerjemahan juga dibantu oleh klan Barmakid, sebuah
keluarga yang memegang beberapa jabatan menteri yang paling penting di tahuntahun pertama Kerajaan Abbasiyah, memangku kekuasaan dari tahun 750-803.
Penasehat khalifah Harus Al-rasyid, yaitu Yahya Si Barmakid, menjadi salah satu
pendukung utama kampanye penerjemahan, berasal dari kota Marw (Merv),
ibukota Khurasan, propinsi timur laut Persia (kini di Turkmenistan). DeLacy
O’Leary mencatat bahwa di saat itu Marw menjadi salah satu pusat orang-orang
terpelajar Yunani. Yahya dikenal oleh cendekiawan Tunisia (Afrika) di abad
kesepuluh bernama Abdullah ibnu Abu Zayid sebagai orang yang mempelopori
‘kebijakan Abbasiyah’ dengan menghidupkan sains Yunani dalam Islam,
membawa masuk buku-buku berbahasa Yunani dari kerajaan Bizantium, dan
menerjemahkannya ke bahasa Arab.
86
Ibid. Hlm. 61-63.
77
Universitas Sumatera Utara
Penerus khalifah Al-Mansur, Muhammad Al-Mahdi (berkuasa antara
tahun 775-785) melanjutkan penerjemahan tersebut. Dia memerintahkan
penerjemahan buku Aristoteles berjudul Topics yang berbahasa Syria ke dalam
bahasa Arab, yang mana sudah diterjemahkan dari bahasa Yunani sebelumnya. Di
kemudian hari buku tersebut diterjemahkan langsung dari bahasa Yunani ke
dalam bahasa Arab. Alasan penerjemahan buku Topics adalah bahwa buku itu
mengajarkan seni argumentasi sistematis, yang dianggap vital dalam percakapan
antara cendekiawan muslim dan cendekiawan dari agama-agama lain, dan dalam
mengubah orang-orang yang bukan penganut Islam untuk masuk memeluk agama
Islam, yang menjadi kebijakan Kerajaan Abbasiyah. 87
Kampanye penerjemahan di Baghdad di bawah kepemimpinan Kerajaan
Abbasiyah terpusat di Bait Al-Hikmah atau yang disebut “House of Wisdom”,
yang dahulunya adalah sebuah perpustakaan. Manuskrip-manuskrip berbahasa
Pahlavi disimpan di sana dan pada masa awal dinasti Abbasiyah sejumlah
manuskrip tersebut diterjemahkan ke bahasa Arab. Sumber utama penerjemahpenerjemah untuk menerjemahkan buku-buku tersebut adalah Abu Al-Faraj
Muhammad ibnu Al-Nadim, seorang penjual buku Baghdad yang membuat
katalog buku-buku yang ada di kota di saat itupada tahun 987-988. 88
Tiga perempat abad setelah berdirinya Baghdad, dunia literatur Arab telah
memiliki karya-karya filsafat utama Aristoteles, karya para komentator neoPlatonis, dan tulisan-tulisan kedokteran Galen, juga karya-karya ilmiah Persia dan
India. Hanya dalam waktu beberapa puluh tahun para sarjana Arab telah
menyerap ilmu dan budaya yang dikembangkan selama berabad-abad oleh orang
Yunani dan dibelokkan kembali ke Eropa oleh orang Arab di Spanyol dan Sisilia,
yang membidani lahirnya Renaissance Eropa. 89
87
Ibid. Hlm. 72-74.
Ibid. Hlm. 77.
89
Philip Khuri Hitti. Op. Cit., Hlm. 382.
88
78
Universitas Sumatera Utara
Bahkan ada yang berpendapat bahwa perkembangan abad ke-12 dan ke-13
di Barat bukan disebabkan oleh Perang Salib. Karena para cendekiawan Barat
Abad Pertengahan yang tidak ikut dalam Perang Salib atau para Tentara Salib itu
sendiri tidak pernah ke pusat peradaban Islam (Baghdad, Damaskus, Toledo, dan
Kordoba). Perkembangan Barat lebih disebabkan oleh kebangkitan perdagangan
dan adanya aktivitas para sarjana dan penerjemah di Spanyol dan Sisilia. Juga
adanya permintaan pasar yang semakin tinggi atas produk-produk dari Timur dan
lahirnya perbankan. Kota Venice, Genoa dan Pisa mendapat keuntungan dari
monopoli perdagangan di sekitar Laut Mediterania. Dia juga menambahkan,
bagaimanapun juga Perang Salib telah memberikan pengaruh pada ilmu
pengetahuan bidang geografi dan memberikan keberanian kepada masyarakat
Barat untuk melakukan perjalanan dan penjelajahan.90
5.Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Kordoba
‘Abdu Al-Rahman II (berkuasa antara tahun 822 sampai 852) memulai
perkembangan ilmu pengetahuan di Al-Andalus dengan mengirim seorang utusan
ke Timur untuk membeli buku-buku, termasuk tabel-tabel astronomi dan juga
karya-karya tulis di bidang astronomi, filsafat, kedokteran dan musik. Sang amir
sangat tertarik pada bidang astronomi dan astrologi, diperkirakan karena peristiwa
gerhana total yang terjadi pada tanggal 17 September 833, yang begitu
menakutkan orang-orang di Kordoba sampai-sampai mereka semua cepat-cepat
berkumpul di Masjid Agung Kordoba untuk memohon ampun pada Yang Kuasa.
Penulis puisi istana sang amir yang juga ahli astrologi adalah ‘Abbas ibnu
Firnas (wafat 887), lahir di Roda asal Berber, yang juga adalah seorang astronom,
dokter, inventor dan pemusik. Ibnu Firnas memperkenalkan tabel-tabel astronomi
versi Al-Khawrizmi yang berjudul the Zij Al-Shindind, yang selanjutnya memberi
pengaruh cukup penting pada perkembangan astronomi di Eropa. Atas dukungan
90
Harold E Rogers. 2006. The History of Democracy: From the Middle East to Western Civilizations.
Bloomington: AuthorHouse. Hlm. 42.
79
Universitas Sumatera Utara
sang amir, Ibnu Firnas mendirikan sebuah observatorium di Kordoba, berikut
sebuah planetarium, armillary sphere dan sebuah jam-air yang bisa menunjukkan
waktu untuk shalat. Ibnu Firnas menemukan alat metronome, juga cara untuk
memotong kuarsa, dan membuat bola langit buatan yang bisa dibuatnya agar
terlihat berawan atau jernih sesuai dengan cuaca. Ibnu Firnas mencoba untuk
terbang dengan meloncat dari puncak istana Rusafa di Kordoba menggunakan
sayap terbang layang hasil ciptaannya sendiri yang terbuat dari bulu-bulu yang
ditempelkan ke kerangka kayu. Dia kelihatannya bisa melayang sampai jarak
yang cukup jauh namun menderita cedera saat mendarat keras, di mana para
kritikus mengatakan itu karena kesalahannya dalam mengamati cara burung
menggunakan bulu-bulunya ketika mereka hinggap di dahan.91
Kordoba
di
abad
ketujuh
dikenal
karena
keberadaan
sekolah
kedokterannya, yang dipimpin oleh seorang dokter Yahudi bernama Hasday ibnu
Shaprut (sekitar tahun 915 sampai sekitar 990), kepala penasehat (vezir) ‘Abdu
Al-Rahman III dan yang kemudian menjadi dokter pribadi Hisham II. Hasday
juga ikut dalam memimpin aktivitas-aktivitas penerjemahan di kerajaan dan
menjalankan misi-misi diplomatik atas nama sang khalifah. 92 Salah satu tugas
diplomatiknya
termasuk
menerima
duta
dari
ibukota
Bizantium
yaitu
Konstantinopel di tahun 949. Rombongan tersebut membawa hadiah-hadiah untuk
‘Abdu Al-Rahman III dari raja Constantine VII, Porphyrogenitus (berkuasa antara
tahun 913 sampai 959), salah satunya adalah manuskrip penting Yunani yang
berjudul De Materia Medica karya Dioscorides.
Tak seorang pun di Kordoba yang paham betul mengenai bahasa Yunani
untuk bisa membaca manuskrip-manuskrip tersebut, sehingga sang utusan
mengutus seorang rahib Bizantium bernama Nicholas untuk dikirim ke Kordoba,
91
Dalam sumber lain disebutkan dengan menggunakan bulu elang. Bahkan nama salah satu bandara di utara
kota Baghdad sekarang dinamakan sesuai dengan namanya.
Sally Ganchy dan Sarah Gancher. 2009. Islam and Science, Medicine, and Technology. New York: The
Rosen Publishing Group. Hlm. 37-38.
92
D Fairchild Ruggles. 2002. Gardens, Landscape, and Vision in the Palaces of Islamic Spain. University
Park: Penn State Press. Hlm. 20.
80
Universitas Sumatera Utara
di mana dia tiba di tahun 951 bersama seorang Arab yang menguasai bahasa
Yunani dari Sicilia. Nicholas dan si orang Arab itupun lalu menjelaskan tentang
karya Dioscorides ke sebuah kelompok akademisi Kordoba yang diketuai oleh
Hasday, dan sejak itu dimulailah studi tentang farmakologi di Al-Andalus. Buku
De Materia Medica selanjutnya diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin
dalam rangka mendidik ahli-ahli farmasi dan dokter di Eropa Kristen.
Hasday kemudian terlibat korespondensi dengan Ratu Hellena, istri dari
Constantine Porphyrogenitus, memintanya untuk melindungi orang-orang Yahudi
di Konstantinopel dari penganiayaan. Dia juga bersurat-suratan dengan Khan
Joseph, penguasa bangsa Khazar, suku Turki di Crimea, yang di akhir abad
kedelapan atau awal abad kesembilan telah beralih memeluk agama Yudaisme.
Dokter Yahudi yang juga seorang filsuf, yaitu Isaac ben Solomon Israeli 93
(sekitar tahun 855 sampai sekitar 955) merupakan rekanan Hasday. Israeli
menulis sejumlah dokumen medis dalam bahasa Arab yang terkenal di dunia
Islam, dan setelah diterjemahkan ke bahasa Latin, menjadi banyak digunakan juga
di Eropa Kristen. Dokumen-dokumen tersebut juga diterjemahkan ke bahasa
Hebrew. Yang paling terkenal dari buku medisnya adalah berjudul Books of
Fevers. Karya filsafat Israeli, yang mana semuanya ditulis dalam bahasa Arab dan
diterjemahkan ke bahasa Latin dan Hebrew, banyak dipengaruhi oleh tulisantulisan Al-Kindi. Karya tulisnya yang penting adalah yang berjudul Book of
Defenition, Book of Substances, Book on Spirit and Soul, Chapter on the
Elements, dan Book on the Elements. Tulisan-tulisannya memberi pengaruh pada
kaum intelektual Kristen, termasuk Albertus magnus, Thomas Aquinas, Roger
Bacon dan Nichlas dari Cusa, juga pada penulis puisi dan filsuf besar Yahudi
bernama Solomon ben Gabirol.
93
Israeli merupakan seorang filsuf neo-platonis yang tulisannya mempengaruhi para sarjana setelahnya.
Eliezer Schweid. 2008. The Classic Jewish Philosophers: From Saadia Through the Renaissance (trans.
Leonard Levin). Leiden: BRILL. hlm 39.
81
Universitas Sumatera Utara
Sumber informasi utama tentang sekolah kedokteran Cordoba adalah
Sulaiman ibnu Hasan ibnu Juljul Al-Andalusi (944 sampai sekitar 994). Ibnu
Juljul belajar kedokteran di Kordoba antara usia empat belas sampai dua puluh
empat tahun bersama sebuah kelompok yang diketuai Hasday ibnu Shaprut dan
seorang rahib Bizantium bernama Nicholas (yang telah diungkapkan dalam
paragraf sebelumnya). Kemudian Ibnu Juljul menjadi dokter pribadi Khalifah AlRahman III. Karya tulisnya yang paling penting, yang berjudul Generation of
Physician And Wise Men, merupakan sumber paling lengkap dalam bahasa Arab
mengenai sejarah pengobatan. Buku tersebut terutamanya sangat menarik karena
Ibnu Juljul bukan hanya menggunakan sumber-sumber Yunani dan Islam
melainkan juga informasi dari dokter-dokter Kristen Barat yang pernah merawat
para amir Andalusia terdahulu, di mana karya-karya tulis mereka itu sudah
diterjemahkan dari bahasa Latin ke bahasa Arab di Kordoba pada abad kedelapan
dan kesembilan. Dikatakannya bahwa kebanyakan dari dokter-dokter yang
berpraktek di Al-Andalusia sampai zaman ‘Abdu Al-Rahman III adalah dari
bangsa Muzarab, atau orang Kristen yang tinggal di bawah kekuasaan Arab, dan
bahwa sumber utama mengenai ilmu pengetahuan mereka merupakan salah satu
buku-buku orang Kristen yang sudah diterjemahkan.
Ibnu Juljul juga menulis sebuah esai mengenai De Materia Medica tulisan
Dioscorides, diperkirakan berdasarkan manuskrip-masnuskrip yang sudah dikirim
dari Konstantinopel. Dia juga menulis buku lainnya mengenai tumbuh-tumbuhan
dan obat-obatan yang belum pernah dijelaskan oleh Dioscorides. Kedua karya
tulis tersebut menandai dimulainya ilmu botani dan farmakologi Arab-Spanyol.
Karya-karya dari Ibnu Juljul tetap terkenal di Al-Andalusia selama berabad-abad,
dan salah satunya diperkirakan sudah diterjemahkan ke bahasa Latin karena
Albertus Magnus mengutip dari sebuah buku yang berjudul De Secretis yang
menyebut nama Gilgil , diperkirakan salah eja dari ‘Juljul”.
Dokter dan ahli farmakologi bernama Abu Al-Qasim Al-Zahrawi (sekitar
tahun 936 sampai sekitar 1013), Si Latin Abulcasis, merupakan rekanan Ibnu
82
Universitas Sumatera Utara
Juljul. Nama belakangnya berasal dari tempat kelahirannya, daerah pinggiran
Manidah Al-Zahra di Kordoba, di mana di sana Al-Zahrawi menghabiskan
sebagian besar hidupnya. Karya tulisnya yang dikenal hanya Kitab Al-Tasrif,
sebuah insklopedia medis dalam tiga puluh jilid, yang diselesaikannya di sekitar
tahun 1000, mencakup pengalamannya selama hampir setengah abad sebagai
dokter. Ensiklopedia tersebut berisi semua aspek pengobatan, termasuk desain dan
pembuatan alat-alat bedah, ilmu kebidanan, peracikan farmasi, diet, higinietas,
istilah-istilah kedokteran, berat dan ukuran, kimia kedokteran, anatomi manusia
dan fisiologi, terapi penyembuhan dan psikoterapi. Al-Zahrawi menganjurkan
para dokter seharusnya mengkhususkan keahliannya pada sebuah bidang
kedokteran tertentu karena, “kalau terlalu banyak mempelajari bidang lain dan
berusaha menguasai banyak bidang sebelum menguasai betul-betul salah satunya
bisa menyebabkan frustasi dan letih mental.” Al-Zahrawi terutama menegaskan
pentingnya pendekatan klinis atau beside medicine, dan ikatan antara dokter dan
pasien, menulis bahwa, “hanya dengan melakukan kunjungan berkala melihat
pasiennya,sidokter
bisa
mengikuti
kemajuan
penanganan
medis
yang
diberikannya”.
Al-Zahrawi adalah seorang pendidik hebat dan menyemangati anak-anak
muda untuk mempelajari kedokteran setelah menyelesaikan studi mereka di
bidang kemanusiaan, filsafat, astronomi dan matematika. Dia juga seorang
ilmuwan natural yang juga mempelajari kimia, dan menjelaskan tumbuhtumbuhan obat Spanyol serta proses meracik farmasi dari bahan-bahan kimia. Dia
merupakan perintis dalam penggunaan obat-obatan dari opium yang disebutnya,
“pembawa kebahagiaan dan kegembiraan karena bahan ini membuat jiwa rileks,
mengusir pikiran-pikiran jelek ataupun kekhawatiran, meredakan temperamen,
dan berguna melawan kemurungan.” Karya tulisnya diterjemahkan ke bahasa
Latin oleh Gerard of Cremona dan lainnya, dan menajdi sangat terkenal di Eropa
Barat.
83
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan astronomi di Al-Andalus dimulai dengan buku yang ditulis
Abu Maslama Al-Majriti, yang lahir di Madrid di pertengahan kedua abad
kesepuluh dan belajar di Kordoba, di mana dia wafat di tahun 1007. Tampaknya
Al-Majriti belajar bersama sekelompok akademisi yang dibimbing oleh ‘Abdu AlRahman III dan pernah bekerja untuk khalifah sebagai ahli astrologi.
Al-Majriti dan muridnya, Ibnu Al-Saffar (wafat pada tahun 1034),
mengembangkan
tabel-tabel
astronomi
buatan
Al-Khawarizmi
dan
menerapkannya dalam menentukan garis bujur Kordoba, sebuah karya tulis yang
diwariskan ke Eropa Barat lewat terjemahan bahasa Latinnya yang dibuat oleh
Adelard of Bath. Dua karya Al-Majriti lainnya yang masih ada adalah
Commercial Arithmetic dan sebuah esai singkat berjudul Treatise on the
Astrolabe, sementara terjemahan bahasa Arab dari buku Ptolomeus yang berjudul
Planisphaerium yang dibuatnya masih ada versi bahasa Latinnya yang
diterjemahkan oleh Herman of Dalmatia. Ahli sejarah abad kesebelas bernama
Ibnu Sa’id dari Toledo mengatakan kalau Al-Majriti, mencurahkan tenaganya
untuk mengamati benda-benda angkasa dan untuk mempelajari buku Ptolomeus
yang berjudul Almagest, dan bahwa dia menulis ringkasan mengenai tabel yang
dibuat oleh Al-Battani menyangkut persamaan planet-planet.” Menurut astronom
abad keempat belas Ibnu Al-Shatir, Al-Majriti merupakan salah satu dari sejumlah
astronom Islam yang membuat teori-teori tentang pergerakan benda-benda
angkasa yang berbeda dari model standar yang dibuat Ptolomeus. 94
Setelah runtuhnya Kordoba ke tangan orang Kristen di tahun 1252, sains
Arab di Eropa Barat berlanjut di Granada di bawah kekuasaan kerajaan Islam
terakhir di Al-Andalus, Kemudian Granada jatuh pada tahun 1492 yang
mengakhiri sejarah kekuasaan kerajaan Islam di Al-Andalus. Peninggalan penting
dari dunia intelektual kerajaan Islam di Granada adalah Casa de la Cienca (House
of Science), didirikan tahun 1349 oleh amir Yusuf I (berkuasa antara tahun 133494
John Freely. Op. Cit., Hlm. 250-257.
84
Universitas Sumatera Utara
1354). Hanya fragmen dari bangunan Moorish (orang Arab) yang masih ada,
tetapi masih disebut sesuai nama Spanyol aslinya yaitu La Madraza, dari kata
madrasah, sekolah orang Muslim tingkat tinggi. La Madraza mengawali
berdirinya University of Granada yang didirikan pada tahun 1531 oleh Raja
Carlos V, karena Spanyol Kristen mengambil studi ilmu pengetahuan dari tempat
di mana sains dikembangkan oleh orang Muslim Al-Andalus. 95
95
Ibid. Hlm. 264-268.
85
Universitas Sumatera Utara
Download