10 Jurnal JIBEKA Volume 10, Nomor 1 Februari 2016 : 10 - 13 PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN PEGAWAI PT. LINTANG SARANA MEDIA MALANG Apriyanti Dosen Program Studi Manajemen STIE Dharma Iswara Madiun Abstrak Pembahasan terhadap Sumber Daya Manusia dalam sebuah organisasi sangatlah penting guna memperoleh komitmen karyawan seperti yang diharapkan. Komitmen karyawan sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya kompensasi dan kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan pengaruh dari kompensasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen pegawai pada organisasi. Kompensasi hendaknya dapat memicu perilaku yang di inginkan organisasi seperti prestasi kerja yang baik, kesetian dan tanggung jawab pada komitmen organisasi. Sementara kepuasan kerja merupakan adanya kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dengan imbalan yang disediakan oleh pekerjaan. Sehingga apabila perusahaan dapat memberikan kompensasi sesuai harapan pegawai serta pegawai dapat memiliki kepuasan atas pekerjaan yang diberikan perusahaan, maka pegawai akan memiliki tingkat komitmen yang tinggi terhadap tempatnya bekerja. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian administrasi di PT Lintang Sarana Media Malang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling dengan jumlah sampel 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dan hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Kata kunci : Kompensasi, Kepuasan kerja, Komitmen organisasi. Abstract Attention to Human Resources within an organization is critical to gaining employee commitment as expected. Employee commitment itself is influenced by many factors, including compensation and job satisfaction. This study aims to analyze the influence of Compensation and Job Satisfaction. This study aims to clarify the effect of compensation and job satisfaction to employee commitment to the organization. Compensation should be able to trigger the desired behavior in organizations such good performance, loyalty and responsibility on organizational commitment. While job satisfaction is the compatibility between one's expectations that arise in return provided by the job. So if the company can provide appropriate compensation and employee expectations employee satisfaction with the job may have given the company, the employee will have a high level of commitment to the work place. The population of this research is all the administrative staff of: PT.Lintang Sarana Media Malang The sampling technique used is total sampling with a sample of 40 people. Collecting the results was conducted by questionnaire and the results were analyzed using multiple linear regression analysis. Key words: Compensation, Job satisfaction, organizational commitment. Pendahuluan. Komitmen seseorang terhadap organisasi (organizational commitment) seringkali menjadi isu yang sangat penting di dalam dunia kerja. Komitmen terhadap organisasi menyiratkan pengaruh pegawai dengan organisasi secara aktif. Pegawai yang menunjukkan komitmen yang tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempatnya bekerja. Pegawai dengan komitmen yang tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa memiliki terhadap organisasi. Loyalitas menunjukkan makna bahwa pegawai bersedia untuk melanggengkan pengaruhnya dengan organisasi melalui penerimaan sasaransasaran, sasaran, nilai-nilai organisasi, kesediaan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di dalam organisasi. Komitmen organisasi secara umum dapat diartikan sebagai keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan itu bekerja. Komitmen dibutuhkan oleh organisasi agar sumber daya manusia yang kompeten dalam organisasi dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Hal ini dapat diupayakan bila pegawai merasakan adanya dukungan organisasi dan kepuasan kerja. Kompensasi merupakan fungsi manajemen Apriyanti: PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP........... yang sangat penting.Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karywan. Hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang besar terhadap pencapaian organisasi (Soekidjo Notoatmodjo:200990). Departemen personalia biasanya merancang dan mengadministrasikan kompensasi karyawan. Bila kompensasi diberikan secara benar. Para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran – sasaran organisasi. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara para karyawan itu sendiri,keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, bila karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja mereka biasanya turun drastis (Hani Handoko:2013155). Peran serta pimpinan PT. Lintang Sarana Media Malang untuk membentuk komitmen karyawan dirasa sudah baik, seperti memberikan keteladanan yang baik kepada para karyawan, melibatkan karyawan dalam memecahkan permasalahan, serta memberikan sanksi-sanksi hukuman bagi para pelanggar. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sudah baik dan layak, misalnya pemberian gaji yang lebih besar dari UMK yang telah ditetapkan. Selain itu pegawai juga mendapatkan berbagai macam tunjangan seperti; tunjangan hari raya, asuransi kesehatan, dan asuransi kecelakaan kerja. Penyediaan sarana dan prasarana yang lengkap seperti tempat parkir, telepon, tempat peribadatan, dan koperasi karyawan merupakan kompensasi pelengkap yang dapat menunjang kinerja pegawai. Berdasarkan studi pendahuluan di Kantor PT. Lintang Sarana Media Malang terlihat adanya gejala penurunan komitmen pada sebagian besar pegawai, jika dilihat dari tingkat kehadiran pegawai. Pegawai yang belum mencapai target minimal kehadiran 75% dalam satu semester semakin bertambah. Data kehadiran pegawai dimonitor dengan menggunakan sidik jari pada saat masuk dan keluar kerja. Faktor kepuasan dapat juga menjadi penyebab menurunnya komitmen pegawai yang ditunjukkan melalui ketidakhadiran. Monitoring jam kehadiran yang hanya dilakukan pada saat masuk dan keluar kerja bisa menjadi sumber ketidakpuasan bagi pegawai. Setelah mengisi daftar hadir melalui sidik jari, pegawai dapat saja tidak berada di tempat kerja, karena monitoring tidak dilakukan sepanjang hari kerja. Akibatnya semakin bertambah pegawai yang mengabaikan peraturan. Pegawai yang mengabaikan 11 peraturan berarti tingkat komitmennya pada organisasi sudah menurun. Karyawan yang memiliki komitmen yang lemah dapat saja tetap bertahan pada organisasi tetapi tingkat kinerjanya menjadi rendah. Hal ini akan berdampak buruk terhadap kegiatan pengelolaan pendidikan karena pegawai merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam menentukan setiap upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Pegawai akan memiliki komitmen pada organisasi jika organisasi juga memiliki komitmen terhadap pegawai. Pegawai membutuhkan dukungan dari organisasi, dengan cara memperhatikan keberadaan pegawai dan peduli pada kesejahteraan. Dengan demikian pegawai merasa berkewajiban membalas dengan berupaya sekuat tenaga demi mencapai tujuan organisasi dan menjaga kelangsungan hidup organisasi dan berkeinginan untuk menjadi bagian dari organisasi untuk selamanya. Kerangka Pemikiran. Komitmen Organisasi merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling mendorong (reinforce) antara satu dengan yang lain. Karyawan yang komit terhadap organisasi akan menunjukkan sikap dan perilaku yang positif terhadap lembaganya, karyawan akan memiliki jiwa untuk tetap membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen karyawan terhadap organisasinya adalah kesetiaan karyawan terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai keputusan. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi karyawan terhadap organisasi. Komitmen organisasi adalah karakteristik pekerja yang diharapkan dalam organisasi, yang secara umum didefinisikan sebagai keterkaitan antara individu-individu dan organisasi yang dicirikan oleh keterlibatan para pekerja, upaya dan loyalitas organisasi. Loyalitas individu terhadap organisasi mendorong percepatan pencapaian sasaran organisasi. Komitmen Organisasi bisa diterapkan dengan baik apabila variabel yang mendukung mempengaruhi sekali. Kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Semakin besar kebutuhan pegawai terpenuhi, semakin puas pula pegawai tersebut. Begitu pula sebaliknya, apabila kebutuhan pegawai akhirnya akan menurunkan prestasi kerjanya. Berdasarkan uraian di 12 atas maka dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Pemikiran Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif eksperimen berdasarkan survei, yaitu merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji atau mencari pengaruh tertentu untuk membantu si peneliti dalam memilih tindakan khusus selanjutnya (Sugiyono, 2014:6-7). Jenis penelitian ini juga merupakan penelitian yang spesifik, tujuannya jelas dan hasilnya dapat secara langsung dan nyata dalam memberikan informasi dan penerapannya. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2014:80). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai administrasi di kantor PT. Lintang Sarana Media Malang dengan jumlah 40 orang. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Arikunto,2013:174). Apabila subyek yang diteliti kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai sampel, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu penelitian ini adalah penelitian populasi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh (sensus), yang menggunakan semua pegawai yang berjumlah 40 orang sebagai sampel. Jurnal JIBEKA Volume 10, Nomor 1 Februari 2016 : 10 - 13 Pembahasan Hasil penelitian diketahui bahwa variabel kompensasi kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen pegawai administrasi di kantor PT. Lintang Sarana Media Malang. Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar 3,478 lebih besar dari ttabel (1,684) dan p-value (0,001) lebih kecil dari (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi kerja dengan komitmen pegawai administrasi di kantor PT. Lintang Sarana Media Malang. Kompensasi merupakan setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Malayu Hasibuan, 2013:118). Kompensasi merupakan balas jasa yang wajib diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas partisipasi atau kontribusinya di dalam kegiatan perusahaan. Kompensasi penting bagi karyawan karena sebagai individu, besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Program kompensasi juga penting bagi perusahaan, hal itu mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia atau dengan kata lain agar karyawan mempunyai loyalitas dan komitmen yang tinggi pada perusahaan (Marwansyah, 2012: 269). Kompensasi yang tinggi pada seorang karyawan mempunyai implikasi bahwa organisasi memperoleh keuntungan dan manfaat maksimal dari karyawan yang bersangkutan karena besarnya kompensasi sangat ditentukan oleh tinggi/rendahnya produktivitas kerja karyawan yang bersangkutan. Semakin banyak pegawai yang diberi kompensasi yang layak dan adil berarti semakin banyak karyawannya yang berprestasi tinggi. Banyaknya karyawan yang berprestasi tinggi akan mengurangi pengeluaran biaya untuk kerja-kerja yang tidak perlu (yang diakibatkan oleh kurang efisien dan efektifitasnya kerja). Dengan demikian pemberian kompensasi dapat menjadikan karyawan lebih komitmen terhadap perusahaan. Ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterima dapat menimbulkan perilaku negatif karyawan terhadap perusahaan dan dampak job involvement yang bisa dilihat dari menurunnya komitmen yang pada akhirnya akan menurunkan prestasi kerjanya. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di bab-bab terdahulu, maka Apriyanti: PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP........... simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen pegawai administrasi di kantor PT. Lintang Sarana Media Malang karena kompensasi merupakan faktor dominan yang dapat memotivasi pegawai untuk lebih berkomitmen terhadap organisasi. 2. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen pegawai administrasi di kantor PT PT. Lintang Sarana Media Malang, karena kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosiaonal yang mendasari pegawai untuk lebih bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap organisasi. 3. Kompensasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap komitmen pegawai administrasi di kantor PT PT. Lintang Sarana Media Malang, berarti hipotesis ketiga penelitian ini terbukti. 4. Penelitian ini penting dilakukan di PT. PT. Lintang Sarana Media Malang, guna mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen pegawai. Dengan telah diketahuinya pengaruh tersebut maka di harapkan manajemen di PT. PT. Lintang Sarana Media Malang, dapat lebih memperhatikan lagi masalah mengenai kompensasi dan kepuasaan kerja guna mewujudkan suatu komitmen pegawai yang lebih baik lagi guna mewujudkan suatu tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Daftar Pustaka 1. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2. Fathoni, Abdurrahmat. 2009. Organisasi dan Manejemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. 3. Handoko, T. Hani. 2013. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE UGM. 4. Hasibuan,Malayu S.P.2013.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi Aksara. 5. Ivancevich, J. M., Robert, K., Michel T. M.,2007.Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jilid 1.Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama. 6. Priyatno, Duwi.2013. Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS. Yogyakarta : 13 Gava Media. 7. Robbins, S., dan Timothy A.J., 2008. Perilaku Organisasi, Organizational Behaviour,Buku Terjemahan. Jakarta : Gramedia. 8. Siagian, Sondang P., 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 9. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi. 10. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 11. Marwansyah. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. 12. Notoatmodjo, Soekidjo.2009.Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta:Rineka Cipta. http://all-abouttheory.blogspot.com/2010/03/komitmenorganisasional.html http://www.e-psikologi.com/artikel/organisasiindustri/komitmen-organisasi http://teorionline.wordpress.com/2012/02/15/daftarpustaka/ http://blogharalazmi.blogspot.com/2012/06/komitme n-organisasional.html http://id.wikipedia.org/wiki/Komitmen_organisasi#D imensi_Komitmen_Organisasional_Menurut _Allen_and_Meyer