makna tradisi jumat pahing di desa purworejo kecamatan suruh

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, analisa dan interpretasi data yang penulis
paparkan dalam kajian “Makna Tradisi Jumat Pahing di Desa Purworejo
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tradisi Jumat Pahing adalah upacara sedekah makam dan tempat keramat
dengan doa bersama yang dilakukan setiap 35 hari sekali. Tradisi Jumat
Pahing dilakukan bersama-sama bertujuan untuk menjaga keseimbangan
hidup, keselarasan, ketentraman dan keselamatan agar dihindarkan dari
segala bala (malapetaka). Tradisi ini merupakan adat kebiasaan yang
diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Desa Purworejo dan dilakukan
secara turun-temurun.
2. Tradisi Jumat Pahing di laksanakan dalam dua tahapan, yakni:
a. Tahap Persiapan
Berkaitan dengan Tradisi Jumat Pahing persiapan dilaksanakan 3
hari sebelum upacara berlangsung. Langkah yang diambil yaitu
membentuk kepanitiaan guna mendukung kelancaran pelaksanaan
Tradisi Jumat Pahing. Panitia meliputi karang taruna dan sesepuhsesepuh desa. Biasanya mereka mengadakan rapat pembentukan panitia
di balai desa. Kepanitiaaan mencakup ketua, wakil ketua, sekretaris,
50
bendahara dan seksi-seksi lainnya seperti keamanan, perlengkapan dan
konsumsi.
b. Tahap pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing
Pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing menyangkut waktu, tempat,
perlengkapan dan orang-orang yang terlibat di dalam upacara tersebut.
1. Makna Tradisi Jumat Pahing adalah untuk penghormatan kepada leluhur
menyucikan diri dan melestarikan lingkungan. Hal itu terlihat dari
tindakan-tindakan
dalam
upacara
sesaji.
Sesaji
sebagai
wujud
persembahan dimaksudkan untuk menjaga keselarasan dan keseimbangan
hidup antara alam sekitar dengan alam gaib. Tujuannya memperoleh
keselamatan lahir maupun batin. Makna Tradisi Jumat Pahing juga dapat
menjalin rasa kebersamaan, gotong-royong, tidak membeda-bedakan
agama, tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin. Tradisi Jumat
Pahing menunjukkan pengabdian kepada Al-Khaliq (Tuhan Yang Maha
Esa).
B. SARAN
1. Kepada sesepuh-sesepuh Desa Purworejo
Dalam pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing hendaknya setiap upacara
dibacakan sejarah singkat diadakannya Tradisi Jumat Pahing agar semua
peserta khususnya remaja supaya mengerti adanya Tradisi Jumat Pahing
sehingga setiap warga melestarikan tradisi mereka.
51
2. Kepada Masyarakat
Pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing hendaknya tetap dipertahankan dan
dilestarikan oleh semua komunitas masyarakat Desa Purworejo. Agar
Tradisi Jumat Pahing tidak luntur, dengan melibatkan generasi muda.
Selain sebagai identitas daerah juga dapat meningkatkan hubungan sosial
antara warga masyarakat di Desa Purworejo.
3. Kepada Pemerintah
Tradisi Jumat Pahing hendaknya mendapat perhatian yang khusus, karena
dapat berpotensi untuk menjadi daya tarik wisata sehingga akan
meningkatkan pendapatan daerah. Caranya wisatawan dilibatkan untuk
membantu memasak, membawa sesaji dan makan bersama.
52
Download