Pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Terhadap Kualitas Layanan Purna Jual BlackBerry Center Pada BlackBerry Center Margocity Depok) Penulis:Eduard Hamonagan sinaga Pembimbing : Ahmad fauzi Program studi : Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 ABSTRAK Nama : Eduard Hamonangan Sinaga Program Studi : Administrasi Niaga Judul : Pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Terhadap Kualitas Layanan Purna Jual BlackBerry Center Pada BlackBerry Center Margocity Depok) Eduard Hamonangan Sinaga ( 1006816363) Pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasan Pelanggan ( studi Terhadap Kualitas Layanan Purna Jual BlackBerry Center Pada BlackBerry Center Margocity Depok), Halaman 70+ 19 tabel+ lampiran+ 33 Daftar Pustaka( 1992-2009 ) Salah satu permasalahan utama pada industri bidang jasa di Indonesia adalah bagaimana memberikan layanan purna jual yang berkualitas kepada pelanggan agar tercipta kepuasan yang maksimal sehingga pelanggan tetap bertahan menggunakan jasa dari perusahaan tanpa berpindah ke penyedia jasa yang lainnya. Blackberry Center sebagai perusahaan yang bergerak di industri smartphone, telah menerapkan strategi-strategi layanan purna jual yang berorientasi terhadap peningktan kualitas yang bertujuan untuk menciptakan kepuasan yang maksimal kepada pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif, untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasan Pelanggan di BlackBerry Center Margocity Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh pelanggan BlackBerry Center Margocity Depok yang telah merasakan/menggunakan jasa layanan purna jual. Hasil dari analisis penelitian ini membuktikan bahwa kualitas layanan purna jual BlackBerry Center Margocity Depok ternyata memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepuasan pelanggan. Kata Kunci : BlackBerry Center;Margocity Depok;Layanan purna jual;Kepuasan pelanggan. Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 ABSTRAK Nama : Eduard Hamonangan Sinaga Program Studi : Administrasi Niaga Judul : Effect Of Sales Service Quality Customer Satisfaction (Study on the Quality of Sales Service Center In BlackBerry Center Margocity Depok) Eduard Hamonangan Sinaga ( 1006816363) Effect Of Sales Service Quality Customer Satisfaction (Study on the Quality of Sales Service Center In BlackBerry Center Margocity Depok), Pages 69 + 19 tabel+Attachments + 33 Bibliography( 1992-2009 ) One of the main problems in the field of service industry in Indonesia is how to provide quality after-sales service to customers in order to create maximum satisfaction so customers remained without using the services of companies moving to another provider. Blackberry Center as a company engaged in the smartphone industry, have implemented strategies oriented after-sales services for quality improvement that aims to create maximum satisfaction to the customers. The study was conducted using a quantitative approach that is explanative, to determine Influence Sales Service Quality Toward Customer Satisfaction at Blackberry Center Margocity Depok. The data was collected through a questionnaire survey method. The study population was all Blackberry subscribers Center Margocity Depok have felt / use the services after sales service. The results of the analysis of this study proves that the quality of after-sales service Blackberry center Margocity Depok proved to have a strong influence on customer satisfaction. Keywords : BlackBerry Center;Margocity Depok;after sales service;Customer Satisfaction. Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 Pndahuluan/latar belakang masalah Latar belakang masalah Layanan purna jual bagi suatu produk sudah merupakan suatu keharusan jika mau produk tersebut tetap ada di pasaran dan perusahaannya akan tetap bertahan serta mendapatkan konsumen yang loyal. Konsumen akan lebih percaya dan puas apabila produk yang dibelinya mempunyai layana purna jual. Masalah tingkat kepercayaan dan kepuasan konsumen merupakan hal yang penting dalam bisnis perdagangan. Namun demikian belum sepenuhnya semua produk yang telah dan yang belum diatur mendapatkan layanan purna jual yang memadai. Penerapan dan pengawasan terhadap layanan purna jual ini pun belum memadai dan belum efektif sehingga hak konsumen terabaikan dalam layanan purna jual, selain itu, keluhan berkaitan dengan kualitas layanan purna jual sering kali muncul yang ditunjukkan dengan lambatnya penanganan kerusakan, pengenaan biaya tambahan, kerusakan yang berulang, dan keluhan lainnya. Melihat pentingnya layanan purna jual tersebut, maka perusahaan juga harus melakukan langkah-langkah yang inovatif dalam rangka mempertahankan konsumen , dimana kualitas pelayanan yang baik tentunya akan mengubah persepsi masyarakat/konsumen terhadap produk dan akan menjadi loyal. Namun demikian sejauh mana layanan purna jual BlackBerry yang di bangun tersebut memberi pengaruh terhadap kepuasan konsumen penggunanya. Apakah atribut atribut layanan purna jual yang ada telah sesuai dengan harapan konsumen. Hal tersebut menarik untuk diteliti sehingga perusahaan mendapatkan informasi yang ilmiah dalam menjaga mutu layanan dan kepuasan konsumennya. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa keuntungan, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan, serta di antaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis. Karena hal itu, pelanggan sudah seharusnya menjadi fokus utama dalam perencanaan sebuah strategi pemasaran. Kepuasan pelanggan sendiri dapat tercipta melalui penyampaian nilai positif yang terdiferensiasi dengan pemberian pelayanan yang superior kepada pelanggan agar mampu Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 memenuhi atau bahkan melampaui harapan dari pelanggan. Sehingga dalam usaha bisnis jasa, untuk dapat mempertahankan pelanggannya pemasar juga harus mengetahui alasan pelanggan untuk tetap bertahan pada jasa suatu perusahaan, apakah mereka puas dan mendapatkan nilai yang mereka harapkan pada layanan jasa yang diberikan. Kepuasan pelanggan memiliki makna yang sangat penting bagi perusahaan. Tanpa terciptanya kepuasan pelanggan, maka pelanggan tidak akan bertahan pada jasa suatu perusahaan, sehingga perusahaan tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik dan tidak akan dapat berkembang. Suatu perusahaan memang akan dapat berkembang jika memiliki jumlah pelanggan yang terus bertambah. Namun suatu perusahaan harus memikirkan secara jangka panjang dalam membina hubungan dengan pelanggan, karena yang lebih sulit adalah bagaimana membuat mereka terus membeli produk atau menggunakan jasa perusahaan daripada mendapatkan pelanggan baru. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai hal tersebut dan menyajikannya dalam suatu karya ilmiah berupa skripsi dengan judul : "Pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Terhadap Kualitas Layanan Purna Jual BlackBerry Center Pada BlackBerry Center Margocity Depok)" Rumusan Masalah Layanan purna jual merupakan jaminan perusahaan terhadap masyarakat dan pemerintah tentang perlindungan konsumen, sebagaimana diatur dalam UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Adanya layanan purna jual yang sebanding dengan jumlah pelanggan merupakan upaya produsen dalam memenuhi kepuasan pelanggannya. Kehadiran layanan purna jual BlackBerry di Indonesia akan memudahkan konsumen penggunanya dalam melakukan perbaikan dan pemeliharaan BlackBerry tanpa harus menunggu lama atau mendapatkan service dari layanan tidak resmi. Namun demikian pengguna BlackBerry di Indonesia perlu melakukan evaluasi apakah produsen BlackBerry telah memenuhi kepuasan pelanggannya. Harapan konsumen akan adanya layanan purna jual BlackBerry di Indonesia ternyata seiring dengan kebijakan pemerintah dalam hal ini Departemen Komunikasi dan Informasi (DEPKOMINFO). Melalui Ditjen Postel/BRTI, pada tanggal 15 Juli 2009 telah mengirimkan surat kepada penyelenggara telekomunikasi dan vendor/para importer terkait dengan tindak lanjut Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 komitmen service centre RIM untuk BlackBerry di Indonesia. Surat bernomor 652/DJPT.5/KOMINFO/VII/2009 tersebut juga ditembuskan kepada Dirjen Bea dan Cukai, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri (http://web.postel.go.id, 2012). Di dalam surat tersebut juga disebutkan khususnya kepada perusahaan perakit, vendor, importir, bahwa kewajiban pemberian garansi dan penyediaan service centre tersebut berlaku untuk perusahaan perakit dan importir, yang membuat atau merakit dan memperdagangkan alat dan perangkat telekomunikasi sesuai ketentuan/peraturan yang berlaku. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) juga menetapkan standar layanan yang harus dimiliki oleh pusat layanan purna jual BlackBerry yaitu ketersediaan suku cadang, fasilitas reparasi, dan keterampilan sumber daya manusia. Desakan konsumen dan pemerintah akan pentingnya kehadiran layanan purna jual BlackBerry segera direspon oleh RIM sebagai produsen BlackBerry. Pada tanggal 16 Agustus 2009 berdiri layanan purna jual BlackBerry yang diberi nama BlackBerry Authorized Repair Center di Sunter Jakarta Utara yang dikelola oleh PT. Teleplan Indonesia. BlackBerry Authorized Repair Center akan melakukan perbaikan untuk semua jenis smartphone BlackBerry yang bergaransi dan yang dijual melalui jalur-jalur resmi RIM di Indonesia, yakni lewat mitra operator dan distributor. RIM juga telah menunjuk beberapa BlackBerry Authorized Customer Care Centers di Indonesia yang akan berhubungan langsung dengan para pelanggan dan akan menambah beberapa pusat layanan pelanggan dalam waktu dekat. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Berapa besar pengaruh kualitas layanan purna jual terhadap kepuasan pelanggan pada BlackBerry Center Margocity Depok ? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kualitas layanan purna jual terhadap kepuasan pelanggan pada BlackBerry Center Margocity Depok. Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 Tinjauan Teoritis Kualitas Layanan Purna Jual Menurut Philip Kotler yang dialihbahasakan oleh Hendra Teguh, Ronny A. Rusli (1998:100) mendefinisikan bahwa pelayanan purna jual sebagai segala bentuk pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen setelah terjadinya penjualan seperti jasa pemeliharaan dan perbaikan serta pelayanan pelanggan Sedangkan menurut Tim Hindle dan Michael Thomas (1996:37) menyatakan bahwa Pelayanan purna jual sebagai suatu pelayanan yang disediakan oleh produsen kepada seorang konsumen setelah konsumen tersebut membeli produk tersebut. Menurut Kotler dalam bukunya perencanaan, dan implementasi pemasaran (2002 ; 508 ), mengemukakan tentang definisi layanan purna jual adalah sebagai berikut :“ Layanan purna jual adalah layanan yang diberikan perusahaan kepada seorang konsumen setelah terjadinya transaksi penjualan”. Pengukuran Kualitas Layanan Purna Jual Untuk mengukur kualitas layanan purna jual peneliti menggunakan indikator kulaitas pelayanan sebagaimana menurut Valarie Z, et. al 1990:21-22 dalam bukunya yang berjudul Delivering quality Service, yaitu kualitas pelayanan dapat diukur dengan menggunakan lima indikator berikut: 1. Bukti langsung (tangibles) Yaitu bukti fisik dari jasa yang menunjang penyampaian pelayanan. Dalam hal ini berupa fasilitas fisik, peralatan yang digunakan atau dapat pula berupa representasi fisik atau jasa. 2. Kehandalan (realibility) Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan segera, akurat dan memuaskan sesuai dengan yang dijanjikan. Hal ini berarti perusahaan memberikan pelayanannya secara tepat sejak pertama kalinya. 3. Daya tanggap (responsiveness) Yaitu keinginan dan kesigapan dari para karyawan untuk membantu pelanggan dalam memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya. Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 4. Jaminan (assurance) Yaitu kemampuan para karyawan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan terhadap perusahaan berupa: Kompetensi (competence) Yaitu sepanjang orang dalam perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang berhubungan dengan pelanggan. Kesopanan (courtesy) Dapat meliputi sikap sopan santun, perhatian dan keramah- tamahan yang dimiliki oleh para contact personel. Kredibilitas (credibility) Yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya yang mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan dan karakteristik pribadi. 5. Empati (emphaty) Yaitu perhatian yang tulus yang diberikan kepada para pelanggan yang meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan dengan pelanggan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan, meliputi: Access (kemudahan untuk dihubungi dan ditemui) Meliputi: lokasi fasilitas yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi dan lain-lain. Communication (komunikasi) Berarti memberikan penjelasan kepada pelanggan dalam bahasa yang mereka pahami serta selalu mendengarkan saran dan keluhan dari pelanggan. Understanding the customers Yaitu usaha untuk memahami segala kebutuhan pelanggan dan usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut Kepuasan Pelanggan Valarie A.Zaithamal, dkk bependapat bahawa “Satisfaction is the consumer's fulfillment response. It is a judgment that product or service feature, or the product or service i t self, provides a pleasurable level of consumption-related fulfillment (Valarie A. Z at.al. 2006:110).” Kepuasan adalah respon pemenuhan konsumen, kepuasan yang dimaksud adalah penilaian Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 bahwa produk atau layanan fitur, atau produk atau layanan itu sendiri, menyediakan dan berada pada tingkat menyenangkan terkait pemenuhan kebutahan. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para konsumen yang merasa puas. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas konsumen, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan. kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh fitur spesifik dari suatu produk atau jasa tertentu (Product and service Features), persepsi terhadap produk dan kualitas layanan, dan harga. Selain itu, faktor suasana hati pelanggan atau keadaan emosional dan faktor situasional seperti pendapat anggota keluarga juga akan mempengaruhi kepuasan (Valarie A. Z at.al. 2006:110). Berikut ini penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan tersebut: Product and service Features (produk dan fitur layanan) “Customer satisfaction with a product or service is influenced significantly by the customers evaluation of product or service features. For a service such as a resort hotel, important features might include the pool area, access to golf facilities, restaurants,room comfort and privacy, helpfulness and courtesy of staff, room price, and so forth. In conducting satisfaction studies, most firms will determine through some means (often focus groups) what the important features and attributes are for their service and then measure perceptions of those features as well as overall service satisfaction. Research has shown that customers of services will make trade-offs among different service features (Valarie A. Z at.al. 2006:110).” Consumer emotions (emosi pelanggan) “Customers emotions can also affect their perceptions of satisfaction with prodacts and services. These emotions can be stable, preexisting emotions for example, mood state or life satisfaction. Think of times when you are at a very happy stage in your life (such as when you are on vacation), and your good, happy mood and positive frame of mind have influenced how you feel about the services you experience. Alter- natively, when you are in a bad mood, your negative feelings may carry over into how you respond to services, causing you to overreact or respond negatively .to any little problem (Valarie A. Z at.al. 2006:111).” Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 Attributions for Service Success or Failure (Atribusi untuk Sukses atau Kegagalan Layanan) “Attributions - the perceived causes of events influence perceptions of satisfaction as well. When they have been surprised by an outcome (the service is either much better or much worse than expected), consumers tend to look for the reasons, and their assessments of the reasons can influence their satisfaction (Valarie A. Z at.al. 2006:112).” Perceptions of Equity or Fairness (Persepsi Ekuitas atau Kewajaran) “Customer satisfaction is also influenced by perceptions of equity and fairness. Customers ask themselves: Have I been treated fairly compared with other customers? Did other customers get better treatment, better prices, or better quality service? Did I pay a fair price for the service? Was I treated well in exchange for what I paid and the effort I expended? Notions of fairness are central to customers perceptions of satisfaction with products and services, particularly in service recovery situations (Valarie A. Z at.al. 2006:112).” Other Consumers, Family Members, and Coworkers (Konsumen lain, Anggota Keluarga, dan Rekan Kerja) “In addition to product and service features and one's own individual feelings and beliefs, consumer satisfaction is often influenced by other people. For example, satisfaction with a family vacation trip is a dynamic phenomenon, influenced by the reactions and expressions of individual family members over the duration of the vacaction. Later, what family members express in terms of satisfaction or dissatisfaetion with the trip will be influenced by stories that are retold among the family and selective memories of the events (Valarie A. Z at.al. 2006:112.” Sehingga indikator yang akan digunakan peneliti untuk mengukur kepusan pelanggan BlackBerry Center adalah: Product and service Features (produk dan fitur layanan) : Keseluruhan fitur layanan Consumer emotions (emosi pelanggan) : Perasaan senang pelanggan Attributions for Service Success or Failure (Atribusi untuk Sukses atau Kegagalan Layanan) : Mendapatkan layanan yang maksimal Perceptions of Equity or Fairness (Persepsi Ekuitas atau Kewajaran) : Perlakuan yang sama dengan pelanggan lain Other Consumers, Family Members, and Coworkers (Konsumen lain, Anggota Keluarga, dan Rekan Kerja) : pengalaman dari pelanggan lain. Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 Metode Penelitian Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan suatu tahap yang terpenting dalam sebuah proses dan kegiatan penelitian. Bagian ini menjelaskan secara ringkas dan menyeluruh mengenai apa dan bagaimana penelitian ini dilakukan. Metode merupakan keseluruhan cara (totalitas cara) dalam menemukan kebenaran, mencangkup teknis penelitian serta rasional (alasan - alasan) mengapa semua hal teknis tersebut perlu dilakukan (Irawan, 1999: 54). Berikut penulis akan memaparkan elemen - elemen metode penelitian ini. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang ada. Peneliti melakukan serangkaian penelitian yang berawal dari sejumlah teori, kemudian di deduksikan menjadi suatu hipotesa dan asumsi- asumsi. Penggunaan pendekatan ini untuk membantu peneliti dalam mengevaluasi sejauh mana data yang dihasilkan melalui metode tertentu valid dan benarbenar merefleksikan realitas yang ada (Poerwandari, 2003: 20). Penelitian kuantitatif terkait dengan teknik-teknik survei, seperti penyebaran kuesioner, eksperimen, observasi terstruktur, analisa statistik dan sebagainya (Nanawi, 2003: 31). Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah pengguna BlackBerry Sedangkan sempel yang akan diteliti yaitu pelanggan dari BlackBerry Center Margocity Alasan pemilihan pelanggan dari BlackBerry Center Margocity sebagai sampel penelitian adalah karena berdasarkan pengamatan peneliti pelanggan dari BlackBerry Center Margocity sesuai dengan kriteria penelitian, diantaranya yaitu; BlackBerry Center yang di Depok hanya ada di Margocity dan memiliki skala pelanggan yang besar yaitu penduduk depok yang memiliki skala yang besar juga, pelanggan BlackBerry Center Sampel yang ditarik harus diperhatikan dapat mewakili dari seluruh populasi artinya sampel dianggap dapat menggambarkan keadaan dari populasi. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakana adalah 100 orang karena Menurut Jack E. Fraenkel dan Norman E. Wallen menyatakan bahwa minimum sampel untuk studi deskriptif adalah 100 (Sumanto, 1995, Metode Penelitian sosial) Untuk sampel penelitian ini akan mengambil sample secara Accidental sampling di BlackBerry Center Margocity depk. Kriteria sampel yang digunakan oleh peneliti untuk responden yaitu: Pelanggan yang menggunakan Smartphone Balckberry dan Pelanggan Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 tersebut pernah datang dan menggunakan layanan purna jual di BlackBerry Center Margocity Depok. Responden yang menjadi kriteria sampel yang diambil oleh peneliti diatas harus memiliki 2 unsur tersebut untuk layak menjadi responden, diluar dari kriteria diatas atau kurang syarat sebagai kriteria sampel diatas maka dianggap gugur. Dalam kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti diharapkan dapat mewakili mahasiswa pelanggan dari BlackBerry Center Margocity secara keseluruhan. Penentuan calon responden sebagai sample pada survei ini digunakan yaitu teknik Accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (sugiyono 2012:126). accidental sampel dikarenakan tujuannya untuk mengukur minat beli dikalangan Pelanggan BlackBerry Center Margocity Depok. Analisis dengan menggunakan Pearson Correlations Untuk melihat hubungan antara variable layanan purna jual dengan variabel terikat kepuasan pelanggan dan mengukur kekuatan hubungan. Interpretasi kekuatan hubungan akan melihat tabel berikut ini Nilai Koefisien Korelasi (r) Kekuatan Hubungan 0,0 Sangat Lemah 0,10 - 0,29 Lemah 0,30 - 0,49 Sedang 0,50 - 0,69 Kuat > 0,70 Sangat kuat Tabel 3.2 Koefisien Korelasi (r) Sumber: De Vaus (2002) Analysing Social Science Data. Sage: London p. 272) Analisis Deskriptif Data Penelitian Untuk melihat hasil penelitian ini, dinalisis dengan menggunakan teknik rentang skala pada mean (nilai rata-rata) yang digunakan. Bentuk pernyataan seperti yang telah diuraikan sebelumnya adalah berupa pernyataan positif terhadap keseluruhan komponen berupa pernyataan yang dinilai. Menghitung skor tiap komponen adalah dengan menghitung tiap mean dari seluruh Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 indikator dan dimensi yang ada dengan nilai bobot yang ditentukan. Menentukan rentang skala/kriteria menggunakan rumus sebagai berikut (Bilson Simamora, 2002:130): interval) = (m-n):b Dimana: m = angka tertinggi di dalam pengukuran (angka tertinggi dalam kuesioner) n = angka terendah dalam pengukuran (angka terendah dalam kuesioner) b = banyaknya kelas yang dibentuk Interval = (5-1):5 = 0,8 Setelah besar interval diketahui, maka dibuat rentang skala, sehingga dapat diketahui letak ratarata penilaian responden. Rentang skala tersebut adalah: 1,00 < x ≤ 1,80 = Sangat rendah 1,80 < x ≤ 2,60 = Rendah 2,60 < x ≤ 3,40 = Sedang 3,40 < x ≤ 4,20 = Tinggi 4,20< x ≤ 5,00 = Sangat Tinggi Analisa dengan uji regresi Uji regresi digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Dalam uji regresi ini variabel dependennya adalah kepuasan pelanggan dan variabel independennya adalah kualitas layanan purna jual. Uji regresi yang dilakukan adalah uji regresi linier sederhana. Dalam uji regresi linier ini ingin diketahui pengaruh variabel bebas (dependen) Kualitas layanan purna jual terhadap variabel terikat (independen) kepuasan pelanggan. Dilihat dari jumlah variabel independen yang ada, maka penelitian ini menggunakan regresi sederhana, yaitu yang menganalisis hubungan antara sebuah variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. (Santoso, 2010) Persamaan umum uji regresi linear sederhana adalah: Y = a + bX Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 Keterangan Y = Variabel terikat X = Variabel Bebas a = Konstanta regresi b = Koefisien regresi variabel bebas Analisis regresi linier digunakan untuk menguji rangkaian pengaruh antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Regresi menentukan bagaimana variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, mengukur kekuatan hubungannya. Hasil Penelitian Analisis Deskriptif Nilai Rata-rata Variabel kualitas layanan purna jual Variabel kualitas layanan purna jual dari 5 dimensi. Nilai rata-rata dari masing-masing dimensi tersebut disajikan dalam table 4.9 Tabel 1. Nilai Rata-rata Variabel kualitas layanan purna jual No Dimensi Mean Kategori 1 Bukti Langsung (Tangibels) 4,11 Tinggi 2 Kehandalan (realibility) 4,22 Tinggi 3 Daya tanggap (responsiveness) 4,12 Tinggi 4 Jaminan (assurance) 3,88 Tinggi 5 Empati (emphaty) 4,26 Tinggi Mean Kualitas layanan purna jual 4,12 Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa, Dimensi kualitas layanan purna jual yang memiliki nilai tertinggi adalah dimensi empati (emphaty) dengan nilai 4,26 dari skala 5. Sedangkan dimensi yang memiliki nilai terendah adalah jaminan (assurance) dengan nilai 3,88 dari skala 5. Apabila ditinjau dari modusnya, kebanyakan responden temyata menjawab nilai 5 dari pernyataan-pernyataan dalam dimensi Empati (emphaty). Tetapi secara umum dapat disimpulkan bahwa menurut responden seluruh dimensi dari layanan purna jual BlackBerry Center Margocity Depok memiliki kualitas yang tinggi. Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 Analisis Deskriptif Variabel kepuasan pelanggan Variabel kepuasan pelanggan terdiri dari 5 indikator. Nilai rata-rata dan modus dari masingmasing indicator ini disajikan dalam table 4.9 Tabel 2. Nilai Mean dan Modus pada Dimensi Kepuasan Pelanggan No 1 Indikator Keseluruhan fitur layanan Mean 4,19 Kategori Tinggi 2 Perasaan senang pelanggan 4,28 Tinggi 4 3 Mendapatkan layanan yang maksimal 3,74 Tinggi 3 4 Perlakuan yang sama dengan pelanggan lain pengalaman dari pelanggan lain 4,21 Tinggi 5 3,75 Tinggi 3 5 Mean kepuasan pelanggan Modus 4 4,03 Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa, secara rata-rata rentang jawaban reponden terhadap peryataan-pernyataan dari Variabel kepuasan pelanggan adalah antara 3,75 hingga 4,28 dari skala 5. Apabila ditinjau dari modusnya, kebanyakan responden temyata menjawab nilai 4 dan 3 dari pernyataan-pernyataan dalam Variabel kepuasan pelanggan. Adapun idikator yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah Perasaan senang pelanggan, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa responden memiliki kepuasan yang tinggi atas layanan purna jual yang diberikan BlackBerry Center Margocity Depok. Pembahasan Analisis Inferensial Penelitian Uji Korelasi Uji korelasi dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua variabel serta seberapa erat tingkat hubungan yang ada. Salah satu bentuk uji korelasi adalah uji korelasi Pearson untuk data numerik. Dalam uji korelasi kita mencari besar koefisien korelasi (r) yang besarnya antara 0 sampai 1. Jika nilai r positif, maka dikatakan mempunyai korelasi positif, dimana jika nilai satu variabel Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 meningkat, maka variabel lainnya juga ikut meningkat. Sebaliknya dikatakan berkorelasi negatif jika satu variabel naik akan membuat nilai variabel lain turun. Taraf interval kepercayaan yang digunakan adalah 95 % (taraf siginifikansi a = 0.05) dimana Ho ditolak jika probabilitas r (koefisien korelasi) < 0.05. Hipotesis : Ho : Tidak terdapat pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Konsumen pada BlackBerry Center Margocity Depok Ha : Terdapat pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Konsumen pada BlackBerry Center Margocity Depok Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada level a = 0,05. Ho ditolak jika dalam uji korelasi yang dilakukan, didapat nilai signifikansi uji yang lebih kecil dari 0,05. Penolakan Ho berarti dapat disimpulkan terdapat hubungan antara variabel Kualitas Layanan Purna Jual dan Kepuasan Konsumen. Tabel 3. Analisi korelasi Kualitas Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Konsumen Pearson correlation .738 Sig. .000 N 100 Sumber : Hasil Olahan Peneliti Berdasarkan hasil diatas diperoleh angka koefisien korelasi (r) = 0,738 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Karena nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel sangat signifikan dan Ha diterima atau dapat disimpulkan ada hubungan antara Kualitas Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Konsumen Sementara dari nilai koefisien r yang 0,738 (berada di range > 0,70) dapat disimpulkan bahwa hubungan antara skor Kualitas Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Konsumen adalah sangat kuat. Hasil dari analisis data bivariat dalam penelitian terdiri dari analisis korelasi pearson. Koefisien korelasi bertanda positif (+), artinya hubungan searah, sehingga ada kecenderungan jika kualitas layanan layanan purna jual yang diberikan semakin baik maka akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang semakin baik juga atau apabila penerapan Kualitas Layanan Purna Jual semakin tinggi maka semakin tinggi pula Kepuasan Konsumen. Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 Uji Regresi Linear Sederhana Analisis data bivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil dari pengujian antara Kualitas Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Konsumen dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 4. Analisis Regresi Model Summary R .738 R square .545 Sumber : Hasil Olahan Peneliti Dari tabel model summary Angka koefisien (R) sebesar 0.738 berdasarkan De Vaus (2002) mengenai nilai kekuatan hubungan antar variabel maka dengan angka koefisien sebesar 0.738 menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel pada penelitian ini adalah kuat. Angka koefisien tersebut bertanda positif yang memiliki arti bahwa hubungan antar variabel adalah searah. Penambahan poin jawaban terhadap variabel Kualitas Layanan Purna Jual akan mempengaruhi penambahan poin pada variable Kepuasan Pelanggan , karena penambahan poin tersebut akan meningkatkan hubungan serta kekuatan antar dua variabel tersebut. Kekuatan hubungan antar variabel juga dipengaruhi oleh frekuensi persebaran jawaban yang dilakukan oleh responden, semakin responden memberikan poin tinggi dengan indikator yang diberikan, maka semakin kuat hubungan yang terbentuk pada variabel Kepuasan Pelanggan. Dari tabel Model Summary, nilai Rsquare = 0,545 artinya variabel bebas Kualitas Layanan Purna Jual mampu menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat kepuasan pelanggan sebesar 54,50%. Sisanya sebesar 45,50 % diterangkan oleh faktor-faktor lain selain Kualitas Layanan Purna Jual. Tabel 5. Analisi Regresi Anova F 117.196 Sig .000a 2.Predictors: (Constant), kualitas layanan purnajual 3. Dependent Variable: kepuasan pelanggan Sumber : Hasil Olahan Peneliti Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai signifikansi yang terdapat pada tabel Anova hasil regresi. Batasan nilai signifikansi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah 0.05. Ketika nilai signifikansi berada di bawah 0.05 maka Ho ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi berada di atas 0.05 maka Ho diterima. Berdasarkan tabel ANOVA diatas nilai signifikansinya adalah 000 yang berada dibawah 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang dimana hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Konsumen pada BlackBerry Center Margocity Depok (Ditolak) Ha : Terdapat pengaruh Kualitas Layanan Purna Jual terhadap Kepuasan Konsumen pada BlackBerry Center Margocity Depok (Diterima) Karena Ho ditolak maka disimpulkan bahwa variabel independen Kualitas Layanan Purna Jual memiliki pengaruh terhadap variabel dependen Kepuasan Konsumen. Sedangkan, uji signifikansi simultan nilai F berasarkan table ANOVA diatas sebesar 117.196 dengan signifikansi uji 0,000. Karena signifikansi uji nilainya lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dengan persamaan linier Y = a + bX sudah tepat dan dapat digunakan. Tabel 4.14 Analisis Coefficients Unstandardized Coefficients B .476 (Constant) Unstandardized Coefficients B .239 kualitas layanan purna jual t (Constant) .261 t kualitas layanan purna jual 10.826 Sig. (Constant) .000 Sig. kualitas layanan purna jual .000 Sumber : Hasil Olahan Peneliti Dari hasil tabel Coefficients didapat hasil sebagai berikut : Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dari uji ini dapat dilihat apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak. Dari uji signifikansi parameter individual t dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan berarti terdapat Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 pengaruh yang signifikan dari variabel bebas Kualitas Layanan Purna Jual terhadap terhadap variabel terikat Kepuasan Konsumen. Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Y = 0,476+ 0,239X Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa dari setiap penambahan 1 unit variabel bebas Kualitas Layanan Purna Jual akan meningkatkan nilai variabel terikat Kepuasan Konsumen sebesar 0,239 Hasil dari interpretasi data ini sesuai dengan teori pengaruh pelayanan purna jual terhadap kepuasan pelanggan menurut M. lele dan Jadgish N. Shet dalam Philip Kotler (2002:22) mengemukakan bahwa Pelayanan purna jual meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat membentuk usaha untuk memaksimalkan kepuasan konsumen sesudah mereka membeli produk atau jasa dan memakainya dan merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah menggunakan produk atau jasa. Sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya di BlackBerry Center Margocity depok ternyata kepuasan pelanggan telah tercapai secara langsung. berdasarkan hasil data kuesioner pelanggan BlackBerry Center margocity depok telah memberikan tanggapan yang baik dan poin kepuasan yang tinggi. Kesimpulan Dari hasil penelitian di lapangan dan uji statistik terhadap kualitas layanan purna jual dan kepuasan pelanggan (Blackberry Center Margocity Depok), dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas layanan purna jual yang diberikan oleh Balckberry center Margocity Depok ternyata memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kepuasan pelanggan. Dimensi dalam kualitas layanan purna jual yang memiliki poin tertinggi dan memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap kepuasan pelanggan adalah empati (emphty) sedangkan yang memiliki point terkecil adalah jaminan (assurance). Saran Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, beberapa rekomendasi yang bisa diberikan oleh peneliti kepada Blackberry center Margocity Depok untuk meningkatkan kualitas layanan purna jual yang diberikan kepada pelanggan adalah : Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012 1. Dimensi emphati mempunyai pengaruh terbesar terhadap kepuasan pelanggan. Indikator empati yang dominan adalah jam operasi layanan perbaikan sesuai dengan keinginan pelanggan. Untuk itu sebaiknya, Blackberry Center Margocity Depok tetap mempertahankan jam operasional selama ini, agar tingkat kepuasan pelanggan tetap dapat dipertahankan 2. Demi meningkatkan kualitas layanan purna jual yang diberikaan sebaiknya dimensi jaminan dari layanan purna jual Blackberry Center Margocity Depok perlu ditingkatkan khususnya pada bagian pegentahuan staff dan teknisi tentang layanan perbaikan dan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan pelanggan. Hal ini dapat diatasi dengan membekali staff dan teknisi dari Blackberry center Margocity Depok dengan pengetahuan yang memadai tentang layanan yang diberikan serta melakukan pelatihan yang meningkatkan kualitas SDM dari Blackberry Center Margocity Depok sehinggan dapat memberikan layanan purna jual yang lebih baik sehingga kepuasan pelanggan dapat maksimal. 3. Walaupun pelanggan Blackberry Center Margocity Depok telah merasa puas sebaiknya tetap dilakukan evaluasi dari kualitas layanan purna jual yang telah diberikan secara berkala untuk mengetahui tanggapan pelanggan atas layanan yang telah diberikan dan apakah kepuasan pelanggan telah tercapai dengan maksimal dan stabil. Kepustakaan Hindle, Tim. Thomas, Michael. 1996. Seri Intisari Manajemen, Jakarta : Gagas Ulung Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi ke 10 atau Millenium, Jakarta, Prenhalindo Nawawi, H. Hadari. 1991. Metode Penelitian Ilmiah Bidang Sosial.Jakarta : Erlangga Poerwandari, E. Kristi. 1998. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Universitas Terbuka Sumanto. 1995. Metode penelitian sosial dan pendidikan. Yogyakarta: Andi Sugiyon. Metode penelitian administratif. Cetakan kesembilan. Bandung. 2002. Erlangga. Service: Balancing Customer Perceptions and Expectations, New York: The Free Press. Valarie A Zeithaml, Parasuraman and Leonard L. Berry, 1990, Delivering Quality Zeithaml, Valerie A dan Mary Jo Bitner, 2006, Services Marketing: Integrating Customer Focus Across The Firm, New York: McGraw Hill. Pengaruh kualitas..., Eduard Hamonagan Sinaga, FISIP UI, 2012