BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal dan Investasi Peran pasar modal dalam perekonomian suatu negara adalah sebagai media perantara yang menguhubungkan antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai dana lebih untuk melakukan transaksi jual beli sekuritas dengan tujuan untuk mengalokasikan dana yang ada. Dengan demikian dana yang berasal dari investor dapat dipergunakan secara produktif oleh emiten dalam menunjang kegiatannya. “Pasar modal adalah pasar untuk memperjualbelikan berbagai jenis instrumen keuangan (sekuritas), baik dalam bentuk hutang ataupun modal, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta.” Instrumen yang diperjualbelikan adalah saham, obligasi, reksadana dan sekuritas derivatif lainnya. Pelaku pasar modal yang terlibat dalam kegiatan pasar modal antara lain emiten, perantara emisi, Badan Pelaksana Pasar Modal, bursa efek, perantara perdagangan efek, dan investor (Hermuningsih, 2012). Investasi adalah kegiatan mengalokasikan atau menanamkan sumberdaya (resources) saat ini dengan harapan mendapatkan manfaat dikemudian hari. Menanamkan uang sekarang berarti uang tersebut yang seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi, uang tersebut dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan masa depan. 8 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 Investasi dapat dilihat dari tiga aspek yakni uang, waktu dan manfaat. investasi juga merupakan komitmen atas sejumlah dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Hermuningsih, 2012). 2. Pengertian Ekonomi Makro Ekonomi makro atau makro ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan (agregat) yang mencakup unsur-unsur rumah tangga (household), perusahaan dan pasar, dimana makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi rumah tangga (household), perusahaan dan pasar (Syarofi, 2014). Faktor-faktor makro ekonomi yang secara langsung dapat memengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan antara lain: a. Tingkat bunga umum domestik Kenaikan tingkat bunga pinjaman mempunyai pengaruh negatif terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih serta mendorong investor untuk menjual sahamnya dan beralih ke deposito. Menurunya laba bersih dan penjualan saham besar-besaran oleh investor akan menjatuhkan harga saham. b. Tingkat inflasi Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung pada derajat inflasi itu sendiri. Tingkat inflasi yang tinggi akan menurunkan harga saham tetapi inflasi yang terlalu rendah akan 9 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang sangat lambat yang juga akan memperlabat pergerakan harga saham. c. Peraturan perpajakan Peningkatan pajak pengahasilan akan mengurangi laba bersih dan selanjutnya dapat menurunkan harga saham. Peningkatan pajak penjualan dapat mengurangi omzet penjualan karena harga barang yang meningkat yang selanjutnya dapat mengurangi laba bersih dan menurunkan harga saham. d. Kebijakan khusus pemerintah yang terkait dengan perusahaan tertentu Kebijakan pemerintah dapat berpengaruh positif dan negatif terhadap perusahaan tertentu yang terkait dengan kebijakan tersebut. Misalnya larangan ekspor semen dalam periode tertentu. Perusahaan semen akan mengalami penurunan laba. Tetapi bagi perusahaan properti merupakan suatu keuntungan karena harga semen menjadi murah yang disebabkan persediaan semen dalam negeri berlimpah. e. Tingkat bunga pinjaman luar negeri Pada umumnya, emiten yang memiliki pinjaman dalam valuta asing akan dibebani bunga yang berpedoman pada SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate) atau LIBOR (London Interbank Offered Rate). Walau masa pinjaman biasanya panjang, tetapi akan dievaluasi tiap triwulan atau semesternya. Perubahan suku bunga yang dikeluarkan FED (Federal Reserve System) saat ini berpengaruh besar terhadap harga saham. 10 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 f. Kondisi perekonomian internasional Bagi perusahan yang melakukan perdagangan berskala internasional atau kegiatan ekspor impor, kondisi perokonomian negara counterpart (negara tujuan ekspor atau negara asal impor) sangat berpengaruh terhadap kinerja emiten. g. Siklus ekonomi Kecenderungan keadaan perekonomian yang berpengaruh dalam masa lebih dari lima tahun. Jika siklus ekonomi naik perekonomian sedang tumbuh dengan baik, sedang siklus ekonomi turun, kedaan perekonomian sedang tidak baik. h. Faham ekonomi Faham ekonomi atau sistem ekonomi yang dianut suatu negara akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pasar modal dalam negara tersebut. i. Kurs valuta asing Perubahan kurs dapat berpengaruh postif dan negatif tergantung perusahaan itu sendiri. Apabila rupiah mengalami depresiasi, perusahaan. j. Peredaran uang Jumlah uang yang beredar akan mempengaruhi tingkat suku bunga. Jika terlau banyak uang yang beredar, suku bunga harus ditingkatkan untuk mencegah inflasi. 11 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG merupakan salah satu indeks harga saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG menggunakan semua perusahaan tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, BEI berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa perusahaan tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain jika jumlah saham perusahaan tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar sehingga perubahan harga saham perusahaan tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG (Widoatmodjo, 2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. Hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13 emiten (Widoatmodjo, 2015). 4. Kurs Mata Uang Kurs atau valuta asing adalah mata uang asing dan atau alat pembayaran lain yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral. Kurs valuta asing dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti permintaan dan penawaran valuta asing, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pendapatan dan produksi, neraca pembayaran luar 12 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 negeri (balance of payment), pengawasan pemerintah, serta perkiraan/spekulasi/isu/rumor (Hady dalam Putong, 2013:366). Kurs mata uang menunjukkan bagaimana nilai mata uang tersebut terhadap mata uanglain. Nilai tukar uang antara satu negara dengan negara lain cenderung berbeda. Perbedaan ini ditimbulkan oleh perbedaan antara permintaan dan ketersediaan dari matauang yang diminta oleh suatu negara dalam melakukan hubungan dengan negara lain. Hubungan tersebut dapat berupa kegiatan meminjam, atau kegiatan investasi atau penyediaan dari perbedaan inilah mata uang bisa mengalami apresiasi (naik) atau depresiasi (turun) terhadap nilai mata uang asing. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang (Faizal dan Haris, 2011) adalah: a. Tingkat inflasi Jika inflasi di Indonesia naik, maka orang Indonesia akan melakukan impor barangdari luar negeri. Akibatnya kebutuhan akan mata uang asing akan meningkat, karenapembayaran dilakukan dengan mata uang asing. Akibatnya permintaan mata uang asing tersebut lebih banyak, dan harganya meningkat. b. Tingkat bunga Jika bunga meningkat, maka kemungkinan tingkat konsumsi akan menurun, karenaakan ditabung sehingga rupiah akan masuk ke bank dan pemerintah akanmenjadi langka. Akibatnya rupiah menjadi langka dan mata uang rupiah akan menguat. 13 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 c. Tingkat pendapatan masyarakat Jika pendapatan meningkat, maka kebutuhan akan konsumsi meningkat. Misalnya konsumsi menggunakan barang dari luar negeri meningkat, akibatnya membutuhkan banyak mata uang asing sehingga mata uang asing akan menguat dan mata uang rupiah akan melemah. d. Pengendalian oleh pemerintah Pemerintah bisa mengendalikan nilai tukar mata uang. Misalkan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mencegah atau menyebabkan inflasi, mencegah impor yang berlebihan ke suatu Negara lain, meningkatkan tingkat bunga, dan lain-lain. e. Harapan/ekspektasi dari para spekulan Terkadang harga kurs juga bisa dipengaruhi oleh rumor-rumor yang beredar. Ada beberapa sistem penukaran mata uang, seperti: 1) Fixed Exchange Rate Nilai mata uang akan berfluktuasi sedikit sekali, atau di-set konstan. 2) Freely Floating Exchange Rate Nilai mata uang akan berfluktuasi sesuai dengan pergerakan pasar. 3) Managing Float Exchange Rate Nilai mata uang bebas berfluktuasi, tetapi pemerintah bisa melakukan intervensi untuk mencegah fluktuasi yang tidak menguntungkan. Misal mencegah agar nila imata uang tidak naik secara tidak terkendali. 14 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 4) Pegged Exchange Rate Sistem yang nilai mata uangnya bergantung pada nilai suatu mata uang asing. Misalkan jika dollar naik, maka mata uang tersebut ikut naik, demikian jugasebaliknya. 5. Harga Emas Dunia Sejak tahun 1968, harga emas yang dijadikan patokan seluruh dunia adalah harga emas berdasarkan standar pasar emas London. Sistem ini dinamakan London Gold Fixing. London Gold Fixing adalah prosedur di mana harga emas ditentukan dua kali sehari setiap hari kerja di pasar London oleh lima anggota Pasar London Gold FixingLtd. Sejak tahun 1968, harga emas yang dijadikan patokan seluruh dunia adalah harga emas berdasarkan standar pasar emas London. Sistem ini dinamakan London Gold Fixing. London Gold Fixing adalah prosedur di mana harga emas ditentukan dua kali sehari setiap hari kerja di pasar London oleh lima anggota Pasar London Gold FixingLtd. Harga emas juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. Proses penentuan harga dilakukan dua kali dalam satu hari, yaitu pukul 10.30 (Gold A.M) dan pukul 15.00 (Gold P.M). Mata uang yang digunakan dalam menentukan harga emas adalah Dollar Amerika Serikat, Poundsterling Inggris dan Euro. Harga yang digunakan sebagai patokan harga kontrak emas dunia adalah harga penutupan atau Gold P.M (www.goldfixing.com). Emas juga merupakan salah satu bentuk investasi alternatif di luar pasar modal. Kenaikan harga emas akan membuat investor tertarik untuk 15 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 berinvestasi pada emas daripada saham. Keadaan ini membuat IHSG akan turun karena investor akan menjual sahamnya untuk beralih kepada emas (Suharno dan Indarti, 2014). Ada dua hal penting yang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas, yaitu: a. Perubahan kurs Melemahnya kurs dollar AS biasanya mendorong kenaikan harga emas dunia. Hal inikarena jatuhnya nilai mata uang dollar membuat harga emas menjadi lebih murahdalam mata uang lain sehingga umumnya mendorong adanya kenaikan permintaanemas, terutama dari sektor industri perhiasan. Di Indonesia, pada pertengahan tahun2001, ketika mata uang Rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan, hargaemas logam mulia (LM) pun menurun. Demikian pula ketika Rupiah melemah, hargaemas LM pun meningkat. Di awal tahun 2003, perbedaan kurs USD/IDR (Dollar ASterhadap Rupiah) dengan harga emas LM semakin melebar karena di samping harga emas di pasaran dunia tinggi, nilai dollar AS pun melemah. b. Suku Bunga Ketika tingkat suku bunga naik, ada usaha yang besar untuk tetap menyimpan uang pada deposito daripada emas yang tidak menghasilkan bunga (non interest-bearing),hal ini akan menimbulkan tekanan pada harga emas. Sebaliknya, ketika suku bungaturun, harga emas akan cenderung naik. Secara teori, jika suku bunga jangka 16 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 pendeknaik, harga emas turun. Hal ini mirip dengan karakteristik harga obligasi yang cenderung turun bila tingkat suku bunga naik. Karena sifatnya yang sangat lunak, maka dalam aplikasinya (perhiasan/batangan) emas logam mulia perlu dilebur dengan logam lain agar sifatnya yang sangat lunak sedikit berkurang dan juga untuk menghasilkan warna tertentu sesuai kebutuhan. Sebagai hasil peleburan tersebut, maka kita akan mendapatkan 2 perbedaan, yakni perbedaan warna dan nilai karat (Asandimitra, 2012). Pasar emas internasional terletak di kota-kota besar di dunia seperti Zurich, Hong Kong, London, New York dan Dubai. Kemungkinan dari gambaran transaksi pada pasar internasional agak luas. Tidak ada pajak dan kontrol bea cukai. Transaksi besar dengan logam mulia berlangsung 24 jam sehari, yang memberi jaringan yang luas bagi klien. Semua peraturan dibuat oleh pelaku pasar dan harga ditentukan oleh market (Suharto, 2013). Tingkat harga emas diadopsi secara resmi oleh negara-negara anggota International Monetery Fund (IMF) yang didirikan pada tahun 1944 di Bretton Wood, Amerika Serikat) pada tahun 1957. Emas digunakan IMF sebagai ukuran sistem nilai tukar tetap bagi negaranegara anggotanya. Pemakaian emas berlanjut dan digunakan sebagai pengikat dalam sistem IMF dan harga tetap 35 dollar AS per troy ons bertahan sampai tahun 1971. Digantinya sistem nilai tukar tetap menjadi nilai tukar mengambang terutama disebabkan oleh karena 17 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 meningkatnya permintaan terhadap emas yang datang dari berbagai negara untuk kebutuhan likuiditas perekonomiannya dan dari dunia industri termasuk untuk keperluan perhiasan, maka sejak itu AS melepaskan dan tidak lagi menganut standar emas dalam kebijakan standar moneternya (Firdaus dan Maya, 2011). Menurut Firdaus dan Maya (2011) Standar emas akan berjalan baik apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Pemerintah harus selalu bersedia menjual dan membeli emas dalam jumlah yang tidak terbatas dengan harga tetap, sesuai UndangUndang 2) Ekspor dan impor emas antar negara harus bebas 3) Pemerintah harus mengizinkan setiap orang atau perusahaan untuk melebur, membuat dan memperjual belikan mata uang emas. 6. Harga Minyak Mentah Dunia Minyak mentah atau yang juga dikenal sebagai Crude Oil merupakan komoditas dan kebutuhan utama dunia saat ini. Bahkan Indonesia juga mengalami krisis minyak pada saat ini. Output dari minyak mentah yang digunakan sehari-harinya adalah solar, bensin, pertamax,dll. Sebesar 84% dari minyak mentah akan diolah menjadi bahan bakar kendaraan (bensin), bahan bakar pesawat terbang dan jet (disel), bahan pemanas bumi (heating), bahan bakar lain, dan gas cair (liquefied petroleum gas). Kategori minyak yang biasa diperdagangkan di dunia : 18 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 a. West Texas Intermediate (WTI) yang merupakan kualitas tertinggi, manis,minyak kuning keemasan yang dihasilkan di Cushing, Oklahoma(Amerika). b. Brent Blend, yang terdiri dari 15 macam dengan diuji sistem Brent dan Ninian dihasilkan di perairan Basin Shetland timur di Laut Utara. Basis produksi adalah di Sullom Voe, Shetland. Negara-negara di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah menggunakan minyak ini sebagai standar alat tukar komoditas. c. Dubai-Oman, disuplai ke Timur Tengah dan Asia Pasifik. Tapis(diproduksi di Malaysia, disuplai ke Asia Timur). d. Minas (diproduksi di Indonesia, juga disuplai ke Asia Timur). OPEC ReferenceBasket, diproduksi di negara-negara anggota OPEC. Handiani (2014) Menyatakan minyak merupakan komoditi yang cukup penting bagi perekonomian Indonesia. Fluktuasi harga minyak dunia berpengaruh terhadap pasar modal. Bagi negara pengekspor minyak, kenaikan harga minyak mentah dunia dapat meningkatkan laba perusahaan khususnya untuk sektor pertambangan. Perusahaan yang mengalami peningkatan laba akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut dengan begitu harga saham perusahaan akan naik begitu juga sebaliknya. Naik atau turunnya harga saham ini akan berpengaruh terhadap IHSG (Asandimitra, 2012). Kenaikan harga minyak mentah dunia akan mendorong pemerintah menaikan harga bahanbakar minyak yang akan menyebabkan kenaikan 19 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 inflasi. Oleh karena harga obligasi sangat tergantung pada suku bunga, maka wajar jika perhatian pelaku pasar tertuju pada kebijakan Bank Indonesia (BI) mengenai suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Jika suku bunga naik, harga obligasi akan turun. Fakta menunjukkan bahwa penurunan harga obligasi akan memicu terjadinya pencairan (Redemption) oleh investor, dan pencairan tersebut akan meningkatkan jumlah uang beredar dalam perekonomian. Padahal kitatahu bahwa peningkatan jumlah uang beredar dapat memicu kenaikan inflasi, yang padaakhirnya akan memperparah lingkaran peningkatan suku bunga dan pencairan reksadana (Suharno dan Indarti, 2014). Harga minyak mentah dunia diukur dari harga spot pasar minyak dunia. Saat ini patokan harga minyak mentah yang umum digunakan adalah West Texas Intermediate (WTI) atau light-sweet. Minyak mentah yang diperdagangkan di West Texas Intermediate (WTI) adalah minyak mentah yang berkualitas tinggi. Hal ini dikarenakan minyak mentah tersebut memiliki kadar belerang yang rendah dan sangat cocok untuk dijadikan bahan bakar, sehingga harga minyak ini dijadikan patokan bagi perdagangan minyak di dunia. Beberapa faktor yang memengaruhi harga minyak dunia antara lain (useconomy.about.com): a. Penawaran minyak dunia, terutama kuota suplai yang ditentukan oleh OPEC. 20 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 b. Cadangan minyak Amerika Serikat, terutama yang terdapat di kilangkilang minyak Amerika Serikat dan yang tersimpan dalam Cadangan minyak strategis. c. Permintaan minyak dunia, ketika musim panas, permintaan minyak diperkirakan dari perkiraan jumlah permintaan oleh maskapai penerbangan untuk perjalanan wisatawan, sedangkan ketika musim dingin, diramalkan dari ramalan cuaca yang digunakan untuk memperkirakan permintaan potensial minyak untuk penghangat ruangan. 7. Tingkat Inflasi Inflasi merupakan penurunan nilai mata uang atau naiknya harga barang danjasa secara keseluruhan, karena apabila inflasi suatu Negara tinggi maka investor akan lebih berhati-hati dalam menanamkan sahamnya. Sehingga jika inflasi meningkat maka saham akan menurun begitu pula sebaliknya, yang mengakibatkan investor kurang tertarik dalam menanamkan modal ketika inflasi sedang tinggi. Berkaitan dengan pengukuran inflasi terhadap saham tersebut, maka perlu diketahui tentang tingkat inflasi adalah presentase perubahan dalam tingkat harga (Susetyo, 2013). Menurut Bank Indonesia (www.bi.go.id) “Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus”. jika peningkatan harga terjadi pada satu atau dua barang saja, maka tidak dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali jika kenaikan harga 21 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 dari satu barang tersebut memberi dampak pada penurunan harga barang yang lain. Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu suatu keadaan dimana harga dari barang-barang mengalami penurunan. Inflasi juga merupakan kenaikan harga-harga secara umum dan nilai dari uang mengalamipenurunan. Penggolongan pertama didasarkan atas “parah” tidaknya inflasi tersebut. Disini kita bedakan beberapa macam inflasi : a. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun) b. Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun) c. Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun) d. Hiperinflasi (di atas 100% setahun) (Hermuningsih, 2012) Penentuan parah tidaknya inflasi tentu saja sangat relatif dan tergantung pada “selera” kita untuk menamakannya. Dan lagi sebetulnya kita tidak bisa menentukan parah tidaknya suatu inflasi hanya dari sudut laju inflasi saja, tanpa mempertimbangkan siapa – siapa yang menanggung beban atau yang memperoleh keuntungan dari inflasi tersebut. Kalau seandainya laju inflasi adalah 20% dan semuanya berasal dari kenaikan dari barang – barang yang dibeli oleh golongan yang berpenghasilan rendah, maka seharusnya kita namakannya inflasi yang parah. Inflasi menurut sebabnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Demand-pull inflation Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan agregate demand. Inflasi jenis ini dapatdisebabkan oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan 22 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 jumlah uang beredar,peningkatan belanja negara, dan peningkatan harga barang domestik terhadap barangimpor. b. Cost-push inflation Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya. Inflasi jenis ini biasanya disebabkan oleh dua hal, yaitu kenaikan tingkat upah dan kenaikan harga bahan baku produksi. B. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu mengenai pengaruh variabel makro ekonomi terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penulis 1 Neny Mulyani (2012) 2 Wastriati (2011) 3 C Naswar (2012) Judul Penelitian Analisis Pengaruh Inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan produk domestik bruto terhadap JII Analisis pengaruh variabel ekonomi makro terhadap nilai JII Analisis pengaruh variabel ekonomi makro terhadap Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan secara parsial inflasi dan PDB berpengaruh positif, sedangkan suku bunga dan kurs berpengaruh negatif dan secara simultan inflasi, PDB, suku bunga, dan kurs berpengaruh positif. Hasil penelitian menunjukkan dalam jangka panjang terdapat pengaruh antara variabel kurs, M2, inflasi dan PDB terhadap JII, sedangkan dalam jangka pendek variabel X tidak terdapat pengaruh. Hasil penelitian menunjukkan suku bunga berpengaruh negatif dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap indeks saham JII 23 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 4 Akhmad Muzayin (2011) 5 Fitriawati (2011) return saham syariah di Indonesia Pengaruh inflasi, suku bunga domestik, suku bunga luar negeri dan kurs terhadap indeks harga saham (studi kasus pada JII dan IHSG 2005-2007) Pengaruh uang beredar (M2), kurs, inflasi, dan SBI terhadap beta saham syariah JII dan IHSG Hasil penelitian menunjukkan inflasi dan suku bunga domestik tidak berpengaruh signifikan terhadap JII. Tingkat suku bunga luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap JII dan kurs berpengaruh negatif signifikan terhadap JII Hasil penelitian menunjukkan suku bunga dan inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap beta saham syariah JII C. Kerangka Pemikiran 1. Kurs Rupiah dengan IHSG Kurs rupiah merupakan perbandingan nilai mata uang rupiah dengan nilai mata uang negara lain. Jika diformulasikan kurs rupiah terhadap dollar artinya rupiah yang diperlukan untuk membeli satu dollar. Kurs rupiah terhadap dolar berpengaruh negatif terhadap perubahan IHSG. Jika kurs rupiah terhadap dolar mengalami depresiasi, bagi investor sendiri menunjukkan situasi fundamental perekonomian Indonesia dalam kondisi kurang baik. Ketika prospek perekonomian kurang baik, investor cenderung melepaskan saham-saham yang dimilikinya untuk menghindari risiko. Aksi 24 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 jual saham ini tentunya akan mendorong pelemahan IHSG (Witjaksono, 2011). Nilai kurs rupiah terhadap dolar menjadi hal penting bagi perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor dan impor. Jika nilai rupiah mengalami depresiasi akan membuat harga barang impor naik dan biaya perusahaan yang menggunakan bahan baku impor akan mengalami kenaikan yang berimbas pada turunnya keuntungan. Turunnya tingkat keuntungan membuat investor kurang tertarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan tersebut. Hal ini juga akan berpengaruh pada indeks harga saham yang akan mengalami penurunan Witjaksono (2011). Siregar dkk (2014) menyatakan bahwa kurs rupiah berpengaruh negatif terhadap IHSG. Berbeda dengan penlitian Krisna dan Wirawati (2013) yang menyatakan bahwa kurs rupiah berpengaruh positif terhadap IHSG. 2. Harga Emas dengan IHSG Emas adalah mata uang global dan nilainya diakui secara universal.Nilai intrinsiknya tetap dan standar sehingga bisa dibeli dan dicairkan di mana saja. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan perubahan harga emas tidak berpengaruh terhadap perubahan IHSG.Emas merupakan salah satu investasi jangka panjang. Investor di Indonesia merupakan investor yang senang melakukan transaski saham dalam jangka pendek (trader/spekulan) sehingga investor cenderung mengambil keuntungan dengan harapan memperoleh capital gain yang cukup tinggi, dan salah satu bentuk investasi alternatif di luar pasar modal. Emas sejak 25 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 lama telah digunakan untuk melindungi nilai kekayaan seseorang (Handiani, 2014). Harga emas juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. Emas juga merupakan salah satu bentuk investasi alternatif di luar pasar modal. Kenaikan harga emas akan membuat investor tertarik untuk berinvestasi pada emas daripada saham. Keadaan ini membuat IHSG akan turun karena investor akan menjual sahamnya untuk beralih kepada emas. Suharno dan Indarti (2014) menyatakan bahwa harga emas dunia berpengaruh positf terhadap IHSG. 3. Harga Minyak Dunia dengan IHSG Minyak mentah merupakan salah satu energi yang sangat vital, hal ini dikarenakan hasil olahan minyak mentah merupakan sumber energi. Harga minyak dunia berpengaruh positif terhadap perubahan IHSG. Kenaikan harga minyak mentah dunia dapat meningkatkan laba perusahaan khususnya untuk sektor pertambangan terutama yang bergerak pada eksplorasi minyak. Peningkatan pendapatan emiten tersebut berdampak positif pada kinerja emiten yang pada akhirnya akan mendongkrak harga sahamnya. Kenaikan harga saham yang berujung pada minat masyarakat untuk berinvestasi pada saham sehingga dapat menjadikan saham sebagai primadona investasi (Suharno dan Indarti, 2013). Handiani (2014) menjelaskan minyak merupakan komoditi yang cukup penting bagi perekonomian Indonesia. Fluktuasi harga minyak 26 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 dunia berpengaruh terhadap pasar modal. Bagi negara pengekspor minyak, kenaikan harga minyak mentah dunia dapat meningkatkan laba perusahaan khususnya untuk sektor pertambangan. Perusahaan yang mengalami peningkatan laba akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut dengan begitu harga saham perusahaan akan naik begitu juga sebaliknya. Naik atau turunnya harga saham ini akan berpengaruh terhadap IHSG. Berbeda dengan penelitian Suciningtias dan Khoiroh (2015) yang menyatakan bahwa harga minyak dunia tidak berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). 4. Inflasi dengan IHSG Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus. Meningkatnya nilai inflasi merupakan berita kurang bagus bagi investor. Meningkatnya inflasi dapat meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika biaya perusahaan lebih tinggi daripada pendapatan yang diperoleh dari peningkatan harga maka keuntungan perusahaan akan menurun. Penurunan keuntungan tersebut akan mempengaruhi minat investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Sehingga harga saham perusahaan itu akan mengalami penurunan dan pada akhirnya akan berakibat pada turunnya IHSG (Rusbariandi dkk, 2012). Berbeda dengan penelitian Krisna dan Wirawati (2013) yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap IHSG serta Astuti dkk (2013) menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap IHSG. 27 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 Hal ini disebabkan selama periode penelitian perubahan tingkat inflasi cukup rendah sehingga tingkat inflasi tidak secara langsung menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor menunggu informasi lain yang dapat mempengaruhi investasi pada saham seperti suku bunga SBI dan kurs rupiah kemudian menganalisa semua informasi secara bersama-sama untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi. Hasil ini sesuai dengan penelitian Adisetiawan (2011) bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap IHSG. Dari penelitian terdahulu Sulasmiati (2015) tentang Analisis Pengaruh Tingkat inflasi, Nilai tukar Rupiah, dan Produk Domestik Bruto terhadap IHSG. Dengan hasil penelitian menunjukkan secara parsial inflasi dan PDB berpengaruh positif, dan kurs berpengaruh negatif, dan secara simultan inflasi, PDB, dan kurs berpengaruh positif. Neny Mulyani (2012) tentang Analisis Pengaruh Inflasi Suku Bunga, Nilai tukar Rupiah, dan Produk Domestik Bruto terhadap JII. Dengan hasil penelitian menunjukkan secara parsial inflasidan PDB berpengaruh positif, dan suku bungan, kurs, berpengaruh negatif, dan secara simultan inflasi, PDB, suku bunga, dan kurs berpengaruh positif. Penelitian yang kedua C Naswar (2012) tentang Analisis pengaruh variabel ekonomi makro terhadap return saham syariah di Indonesia, dengan hasil penelitian menunjukkan suku bunga berpengaruh negatif dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap indeks saham JII. Ketiga penelitian dari Akhmad Muzayin (2011) 28 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 pengaruh inflasi, suku bunga domestik, suku bunga luar negeri dan kurs terhadap indeks harga saham studi pada kasus JII dan IHSG, hasil penelitian menunjukkan inflasi dan suku bunga domestik tidak berpengaruh signifikan terhadap JII, tingkat suku bunga luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap JII dan kurs berpengaruh negatif signifikan terhadap JII. Untuk menguji pengaruh faktor-faktor makro ekonomi lainnya seperti Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia, dan Tingkat Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan menggunakan pengujian Statistik Regresi Linier Berganda. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran H1 Kurs Nilai Tukar Rupiah (KURS) Harga Emas (GOLD) H2(-) H3(-) Harga Minyak Dunia (OIL) IHSG H4(+) H5(-) Inflasi Indonesia (INFL) Keterangan: = Parsial = Simultan 29 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 D. Hipotesis: 1. Kurs Nilai Tukar Rupiah, Harga Emas, Harga Minyak, dan Inflasi secara simultan berpengaruh terhadap IHSG. 2. Kurs Nilai Tukar Rupiah secara parsial memiliki pengaruh negatif terhadap IHSG. 3. Harga Emas secara parsial memiliki pengaruh negatif terhadap IHSG. 4. Harga Minyak Dunia secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap IHSG. 5. Inflasi Indonesia secara parsial memiliki pengaruh negatif terhadap IHSG. 30 Pengaruh Variabel Makro…, Nurul Inayah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017