BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi air putih dan kejadian obesitas pada anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Anak obes lebih sedikit mengkonsumsi air putih dibandingkan anak tidak obes. 2. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi susu dan produk susu terhadap kejadian obesitas pada anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Konsumsi susu dan produk susu tidak berbeda secara signifikan pada anak obes dan anak tidak obes, namun demikian setelah dihitung berdasarkan asupan kalori terdapat perbedaan bermakna asupan kalori dari susu dan produk susu, dimana asupan kalori dari susu dan produk susu pada anak obes lebih besar dibandingkan anak tidak obes. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi minuman manis dan kejadian obesitas pada anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, Anak obes lebih banyak mengkonsumsi minuman manis dibandingkan anak tidak obes, hasil analisis asupan kalori dari minuman manis secara statistik juga berbeda secara signifikan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa minuman manis merupakan variabel dengan kontribusi paling besar terhadap terjadinya obesitas pada anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, sehingga yang diperlukan adalah mengubah gaya hidup anak dan memberikan pengetahuan tentang minuman manis dan dampaknya bagi kesehatan. Pendidikan gizi dianggap sebagai pendekatan sederhana namun efektif dalam merubah perilaku, 62 dibeberapa negara pendidikan gizi yang dimasukkan sebagai kurikulum disekolah, telah berhasil menurunkan prevalensi obesitas pada anak dengan cara memberikan pengetahuan pada anak tentang makanan dan minuman sehat dan melakukan pemeriksaan bekal (lunch box) yang dibawa anak dari rumah untuk melihat apakah anak membawa makanan sehat dan menambahkan sayuran dan buah segar dalam menunya, demikian pula dengan minuman dilihat apakah anak membawa bekal minuman manis atau air putih dari rumah. 2. Pemilihan makanan pada anak masih tergantung pada orang tua, sehingga orang tua harus dilibatkan untuk mengubah gaya hidup yang kurang sehat menjadi lebih baik, misalnya dengan melakukan konseling gizi keluarga yang dilakukan disekolah oleh petugas kesehatan atau melalui leaflet yang berisi informasi gizi yang diberikan secara teratur pada orang tua. 3. Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang cukup besar antara anjuran kecukupan cairan pada anak sebesar 4-5 gelas, kemungkinan hal ini terjadi akibat kesalahan perkiraan asupan cairan karena sulitnya responden anak dalam mengingat jenis dan jumlah cairan yang diminum sebelumnya sehingga terjadi bias dalam pencatatan recall minuman. Demikian pula pada variabel susu dan produk susu, dimana pada analisis bivariat jumlah konsumsi susu dan produk susu tidak bermakna secara signifikan pada anak obes dan tidak obes, namun pada perhitungan kalori dari konsumsi susu menunjukkan hasil signifikan secara statistik. Dari hasil tersebut dapat di perkirakan kesalahan perkiraan juga terjadi dalam melakukan recall pada jumlah konsumsi susu dan produk susu, sehingga disarankan untuk melakukan recall minuman dengan metode yang lebih baik, misalnya dengan melakukan pencatatan minuman dengan bantuan guru dan orangtua, kemudian diperkuat lagi dengan melakukan recall oleh enumerator. 4. Dalam penelitian ini recall dilakukan 3x24 jam yaitu 2 hari pada hari aktif sekolah dan 1 hari pada hari libur (minggu), untuk mendapatkan hasil yang lebih baik disarankan untuk melakukan pencatatan dan recall selama seminggu sehingga gambaran pola minum pada responden dapat lebih baik. 63 5. Pengawasan terhadap kantin sekolah dan pengendalian terhadap penjual minuman keliling yang berada dilingkungan sekolah juga sangat penting untuk dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pola hidup sehat pada anak. 64