Raja dan Sultan Nusantara Berkunjung ke UB

advertisement
Raja dan Sultan Nusantara Berkunjung ke UB
Dikirim oleh humas3 pada 27 Juni 2013 | Komentar : 0 | Dilihat : 16132
Raja Samu Samu VI
menerima cindera mata dari
UB yang diwakili oleh Dekan
FIA UB Prof. Dr. Bambang
Supriyono, MS
Raja dan Sultan pada saat ini tidak seperti masa moyang. "Dulu orang bersambut, tapi sekarang biasa saja," kata
Raja Samu-Samu VI, Upu Latu ML Benny Ahmad Samu Samu dihadapan puluhan Raja dan Sultan lainnya yang
berada di Universitas Brawijaya (UB), Minggu (23/6). Puluhan Raja dan Sultan pada sore itu diterima jajaran
pimpinan UB di gedung widyaloka. Kunjungan ini dilakukan disela-sela acara Silaturrahmi Nasional (Silatnas)
Raja dan Sultan Nusantara yang digelar di Kota Malang, Jum'at-Senin (21-24/6).
Tarian selamat datang "Ongkek Manis" menyambut kunjungan mereka, dan dilanjutkan tari Saman yang
dipersembahkan oleh mahasiswa dari Unit Aktivitas Karawitan dan Tari (Unitantri).
Diantara yang hadir dalam kesempatan tersebut adalah Putri Mahkota Sultan Aceh, Putera Mahkota Kesultanan
Demak, Sultan Keprabon Cirebon, Raja Suluk Maluku, Raja Siau Sulawesi Utara, Raja Tumasek, Raja Parigi
Sulawesi Tengah, Raja Mobasu dan Raja Datu Luwu. Selain itu, hadir pula bangsawan dari negara lain yakni
Amerika Serikat, Rusia dan Thailand.
Raja Samu Samu kemudian sempat menceritakan masa kejayaannya beberapa waktu silam. Menurutnya Sultan
Banten pernah mempercayakan Raja Samu Samu IV untuk mensuplai kebutuhan beras mulai dari Labuhan hingga
Karawang. Dengan usaha selepan padi yang dimiliki, Kerajaan Samu Samu merupakan penyuplai beras terbesar
kepada rakyat Banten.
Raja Samu Samu VI yang juga Sekretaris Jenderal Silatnas Raja dan Sultan Nusantara, dalam kesempatan tersebut
memaparkan hasil rekomendasi Silatnas III di Kota Malang. Disebutkannya ada 6 rekomendasi yang dihasilkan,
diantaranya adalah menetapkan dan membentuk 5 komisi yang akan menangani 5 komitmen yang disampaikan
pada Silatnas I di Istana Merdeka. Rekomendasi lainnya adalah menyepakati hasil Silatnas III agar pemerintah
pusat dan daerah (propinsi/kabupaten/kota) mengeluarkan peraturan yang memberikan pengakuan kepada
Raja/Sultan/pewaris dan keturunannya.
Unitantri menampilkan Tari
Saman menyambut Silatnas
Raja dan Sultan Nusantara III
di Wdiyaloka UB
Lebih jauh, Raja Samu Samu VI memberikan contoh perhatian yang diberikan Pemerintah Propinsi Jawa Barat
dalam melindungi adat dan budaya di daerahnya. Pemberian tunjangan yang layak juga diberikan Pemprov Jabar
kepada Keraton Cirebon dan Keraton Sumedang Larang. Pemberian tunjangan, menurutnya juga dilakukan oleh
Pemerintah Propinsi Maluku. Terkait hal ini, menurutnya direkomendasikan agar Pemerintah mengeluarkan
peraturan terkait status Raja/Sultan/pewaris dan keturunannya.
Kepada UB, Raja dan Sultan Nusantara juga akan menyerahkan prasasti yang telah mereka tandatangani . Prasasti
ini berupa batu gunung setinggi 3 meter yang akan diserahkan ke UB untuk dirawat. Penandatanganan buku juga
dilakukan Raja Samu Samu VI pada buku yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Peradaban UB.
Kepada 11 orang Raja dan Sultan, UB juga menyematkan pin yang menandai mereka sebagai warga kehormatan
UB. Ke-11 Raja dan Sultan tersebut meliputi Raja Samu Samu VI, Keraton Yogyakarta, Raja Aceh Indrapura,
Kesultanan Bima, Kedatuan Luwu, Keraton Cirebon, Raja Klungkung Bali serta 4 orang bangsawan yang hadir
dalam acara ini, dari Amerika Serikat, Rusia, dan Thailand. [denok]
Download