BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP PEMERINTAHAN SHOGUN PADA ZAMAN EDO DAN DRAMA KABUKI CHUSHINGURA 2.1 Pemerintahan Bakufu Pada Zaman Edo Zaman Edo ( 江戸時代 ) 1603-1867 adalah salah satu pembagian dalam sejarah Jepang yang dimulai sejak Shogun (諸軍) pertama Tokugawa Ieyasu mendirikan keShogunan Tokugawa di Edo yang berakhir dengan pemulihan kekuatan kaisai Taisei Hokan dari tangan Shogun terakhir Tokugawa Yoshinobu sekaligus mengakhiri kekuasaan keShogunan Tokugawa yang berlangsung selama 264 tahun. Zaman Edo juga disebut sebagai awal zaman modern di Jepang. KeShogunan Tokugawa( Tokugawa Bakufu, 1603-1868). Atau keShogunan Edo ( Edo Bakufu) adalah pemerintahan ditaktor militer feodalisme di Jepang yang didirikan oleh Tokugawa Ieyasu dan secara turun temurun di pimpin oleh Shogun keluarga Tokugawa. Dalam periode histories Jepang, masa pemerintahan ke Shogunan Tokugawa di sebut zaman Edo, karena ibukota terletak di Edo yang sekarang disebut Tokyo. keShogunan Tokugawa memerintah dari istana Edo hingga Restorasi Meiji. KeShogunan Tokugawa adalah pemerintahan ditaktor militer ketiga dan terakhir di Jepang setelah keShogunan Kamakura dan keShogunan Muromachi. Keshogunan Tokugawa dimulai pada tanggal 24 maret 1603 dengan pengangkatan Tokugawa Ieyasu sebagai Sei-i Taishogun dan Universitas Sumatera Utara berakhir ketika Tokugawa Yoshinobu mengembalikan kekuasaan ke tangan kaisar (Taisei Hokan) pada 9 november 1867. Pemerintahan Keshogunan Tokugawa selama 264 tahun disebut dengan zaman Edo atau zaman Tokugawa. Periode terakhir keShogunan Tokugawa yang diwarnai dengan maraknya gerakan untuk menggulingkan keShogunan Tokugawa dengan sebutan Bakumatsu. Oda Nobunaga dan penerus Toyotomi Hideyoshi merupakan pemimpin Jepang di zaman Azuchi Momoyama yang berhasil mendirikan pemerintahan pusat setelah berhasil mempersatukan propinsi-propinsi di zaman Sengoku. Setelah pertempuran Sekigahara di tahun 1600, kekuasaan pemerintah pusat direbut oleh Tokugawa Ieyasu yang menyelesaikan proses pengambil alihan kekuasaan dan mendapat gelar Sei-i Taishogun ditahun 1603. Tokugawa Ieyasu sebetulnya tidak memenuhi syarat sebagai Shogun karena bukan keturunan klan Minamoto. Agar syarat utama menjadi Shogun terpenuhi, Ieyasu memalsukan garis keturunannyamenjadi keturunannya klan Minamoto agar bisa diangkat menjadi Shogun dan kepala pemerintahan sampai terjadinya Restorasi Meiji. Dimasa keShogunan Tokugawa, rakyat Jepang dibagi-bagi menurut system kelas, berdasarkan pembagian kelas yang diciptakan Toyotomi Hideyoshi. Kelas samurai berada di hirarki paling atas, di ikuti petani, pengrajin dan pedagang. Pembrontakan sering terjadi akibat pembagian kelas yang kaku dan tidak memungkinkan orang untuk berpindah kelas. Pajak yang dikenakan pada petani selalu berjumlah tetap dengan tidak memperhitungkan inflasi. Samurai yang menguasai tanah harus menanggung akibatnya, karena jumlah pajak yang berhasil dikumpulkan semakin hari nilainya semakin berkurang. Perselisihan soal pajak sering menyulut pertikaian antara petani kaya dan kalangan samurai yang terhormat tapi kurang makmur. Pertikaian sering memicu kerusuhan local hingga pemberontakan berskala besar yang umumnya Universitas Sumatera Utara dapat segera dipadamkan. Kelompok anti keShogunan Tokugawa mengambil kebijakan untuk bersekutu dengan kekuatan asing. Setelah kalah perang Boshin yang berpuncak pada restorasi Meiji, keShogunan Tokugawa berhasil ditumbangkan persekutuan kaisar dengan sejumlah daimyo yang berpengaruh. KeShogunan Tokugawa secara resmi berakhir setelahShogun Tokugawa ke 15 yang bernama Tokugawa Yoshinobu mundur dan berkuasa dikembalikan ke tangan kaisar (Taisei Hokan). System politik feodal Jepang di zama Edo disebut Bakuhan Taisei, baku dalam” bakuhan” berarti “tenda” yang merupakan singkatan dari bakufu (pemerintahan militer keShogunan). Dalam system Bakuhan Taisei, daimyo menguasai daerah-daerah yang disebut Han dan membagi-bagikan tanah kepada pengikutnya. Sebagai imbalannya, pengikut daimyo berjanji untuk setia dan mendukung daimyo secara militer. Kekuasaan pemerintah pusat berada di tangan Shogun di Edo dan daimyo di tunjuk sebagai kepala pemerintahan daerah. Daimyo memimpin propinsi sebagai daerah yang berdaulat dan berhak menentukan sendiri system pemerintahan, system perpajakan, dan kebijakkan dalam negeri. Sebagai imbalannya, daimyo wajib setia pada Shogun yang memegang kendali hubungan internasional dan keamanan dalam negeri. Shogun juga memiliki banyak propinsi dan berperan sebagai daimyo di propinsi yang di kuasainya. Keturunan keluarga Tokugawa disebar sebagai daimyo di seluruh pelosok Jepang untuk mengawasi daimyo lain agar tetap setia dan tidak bersekongkol melawan Shogun. Daimyo dari keturunan klan Tokugawa dan daimyo yang secara turun temurun merupakan pengikut setia klan Tokugawa disebut fudai daimyo. Sedangkan daimyo yang baru setia kepada klan Tokugawa setelah bertukuk lutut dalam pertempuran Sekigahara disebut Tozama Daimyo. Golongan yang selalu mendapat perlakuan khusus disebut Shimpan Daimyo, karena berasal tiga Universitas Sumatera Utara percabangan keluarga inti Tokugawa yang disebut Tokugawa gasankei( tiga keluarga terhormat Tokugawa) yang masing-masing dipimpin oleh putra Tokugawa Ieyasu : 1. Tokugawa Yoshinao, penguasa han Owari generasi pertama 2. Tokugawa Yorinudu, penguasa han Khisu generasi pertama 3. Tokugawa Yorifusa, penguasa han Mito generasi pertama Lambang keluarga Tokugawa berupa Mitsuba Aoi ( tiga helai daun aoi) hanya boleh di gunakan garis keturunan utama keluarga Tokugawa dan keluarga Tokugawa Gosankei. Putraputra lain Tokugawa Ieyasu hanya diberi nama keluarga Matsuidara dan tidak mendapat nama keluarga Tokugawa. Di awal zaman Edo, keShogunan Tokugawa sangat khawatir terhadap Tozama Daimyo yang di anggap memiliki kesetiaan yang tipis terhadap klan Tokugawa. Berbagai macam strategi di rancang agar Tozama Daimyo tidak memberontak. Sanak keluarga klan Tokuwaga sering dikawinkan dengan Tozama Daimyo, walaupan sebenarnya tujuan akhir ke Shogunan Tokugawa adalah memberantas habis semua Tozama Daimyo. Ke Shogunan Tokugawa justru akhirnya berhasil ditumbangkan Tozama daimyo dari Satsuma, Choshu, Tosa, dan Hizen. Daftar klan tokugawa : 1. Tokugawa Ieyasu (1543-1616), berkuasa : 1603- 1605 2. Tokugawa Hidetada ( 1579-1632), berkuasa : 1605-1623 3. Tokugawa Iemitsu ( 1604-1651), berkuasa :1632-1651 4. Tokugawa Ietsuna (1641-1680),bekuasa : 1651-1680 5. Tokugawa Tsunayoshi (1646-1709), berkuasa : 1680-1709 6. Tokugawa Ienobu (1662-1712), berkuasa : 1709-1712 Universitas Sumatera Utara 7. Tokugawa Ietsugu (1709-1716), berkuasa : 1713-1716 8. Tokugawa Yoshimune (1684-1751), berkuasa : 1716-1745 9. Tokugawa Ieshige (1711-1761), berkuasa : 1745-1760 10. Tokugawa Ieharu (1737-1786), berkuasa : 1787-1837 11. Tokugawa Ienari ( 1773-1841 ),berkuasa :1787-1837 12. Tokugawa Ieyoshi (1793-1853), berkuasa : 1837-1853 13. Tokugawa Iesada (1824-1858), berkuasa : 1853-1858 14. Tokugawa Iemochi (1846-1866), berkuasa : 1858-1866 15. Tokugawa Yoshinobu (Keiki) (1837-1913), berkuasa : 1867-1868 2.2.Drama Kabuki Dan Latar Belakang Lahirnya 1. Latar Belakang Kabuki adalah salah satu kesenian treatikal tradisional Jepang. Lahir dari abad ke 17 dengan luas dan perkembangannya berlanjut, sekarang kabuki telah sempurna menjadi sebuah keadaan klasik yang halus. Tidak lebih dulu berhasil sekali, teater kabuki menahan sebuah kepopuleran yang luas diantara orang, dan dalam kenyataannya benar-benar melukiskan para penonton yang cukup besar sekarang pun. Selama periode, hal yang umum ditujukkan sebagai zaman Edo, yang banyak pengembangan dari tempat yang di ambil kabuki, perbedaan antara kelas pejuang dan orangorang umum lebih kaku diamati dari pada beberapa waktu lainnya disejarah Jepang. Kesenian dari kabuki telah lebih besar mempererat dengan car pedagang pada hari-hari sekarang mereka telah menjadi menambah penuh kekuatan ekonomi, tetapi tetap secara social kurang baik secara baik sebagai milikmerekakepada kelas orang umum. Universitas Sumatera Utara Kepada kabuki mereka telah diharapkan lebih berarti sebagai nilai seni dengan mengekspresikan emosi mereka dibawah kondisi. Demikian, tema mendasar dari permainan kabuki konflik antara perikemanusiaan dan system feodal. Haknya lebih besar terhadap kualitas kemanusiaan ini seni yang keuntunganya sebagai ketenaran yang dapat diterima antara public umum dari hari-hari sekarang dan cara ini tetap sampai sekarang. Sebuah ciri-ciri yang unik dari seni kabuki, dan berharap semua berarti dan dalam menjaga dengan semangat kabuki ketidakbiasaan adalah fakta bahwa dia tidak mempunyai para artis apa pun. Semua bagian wanita dimainkan oleh para pemain pria yang dikenal sebagai onnagata. Akan tetapi, semenjak Kabuki sebagai sebuah bentuk karya seni dapat diterima secara umum dan dengan langsung telah diajukan penampilannya hingga saat ini. Larangan pada akris dalam pengaruh selama 250 tahun dalam waktu yang berarti, kabuki telah membawa kesempurnaan seni dari onnagata. Sebagai sebuah hasil, seni onnagata telah menjadi seperti sebuah bagian integral dari kabuki itu sendiri. Jika dihilangkan dari unsure ini, kualitas tradisional dari kabuki bisa hilang selamanya. Sifat yang penting lainnya dari kabuki adalah bahwa kabuki termasuk teater yang diakumulasi. Lahir pada abad ke 17, bagian kabuki yang dimasukkan dari semua bentuk teater Jepang. Diantara seni tradisional yang dari non drama dan pemain Kyogen atau hingga komik yang dihadirkan antara non performans. Sekarang, jumlah orang Jepang menghargai non proper adalah lebih sedikit dari pada kabuki yang murah hati, tetapi kabuki-kabuki ini dimainkan dari adaptasi atau inspirasi oleh non pemain menikmati sebuah kepopuleran yang luas dan membentuk sebuah porti essensial dari segala laporan kabuki. Universitas Sumatera Utara Bidang lain dari kabuki yang dipinjam adalah teater wayang, sering diserahkan sebagai bunraku, dalam kabuki, dasar yang penting selalu ditempatkan pada actor dari pada beberapa aspek lain dari seni, seperti dari nilai sastra dari sebuah permainan selama abad ke 17 beberapa dari penulis hebat termasuk Monzaemon Chikamatsu, selalu disebut “Shakespeare Jepang”. Meninggalkan kabuki dengan dominasi aktornya dan diarahkan kepada teater wayang, dimana kreatifitas mereka lebih jenius. Sebagai hasil, sebuah periode ketika actor wayang dibayangi dan menjadi lebih terkenal dari pada kabuki. Untuk menjumpai persaingan ini, kabuki secara virtual diadopsi semua permainan wayang (bunraku). Jadi, sekarang lebih dari separuh permainan kabuki konvensional kecuali untuk sebuah kelompok drama tari bunraku asli. Sebuah contoh final dari kabuki semua ketamakan menjadi berakhir diabad ke 19, yang mana ditambah sebau elemen realisme satra kepada seni. Sampai sekarang, orang Jepang tidak pernah melihat teater seperti warna, glamour, kegembiraan dan kebiasaan ekstra. Dalam kualitas ini, berharap tidak ada teater ditempat lain didunia dapat melampaui drama kabuki. 2. Daftar Lagu-Lagu Sekitar 300 permainan dalam daftar lagu-lagu kabuki konvensional. Untuk ini, permainan baru sekarang ditambahkan oleh pria dari yang tidak langsung dihubungkan dengan kabuki. Sebelumnya, permainan diberikan hampir secara eksklusif dengan dramawan dari teater kabuki itu sendiri. Ada sebuah kelompok permainan dalam daftar lagu-lagu ditandai sebagai Shosa-goto atau drama tarian, yang mana secara asli dan hampir tarian eksklusif. Dalam drama tarian, tarian actor gerakan ringan penuh dari suara musik instrument. Banyak permainan bercerita tentang sebuah kisah lengkap, walaupun yang lainnya hampir tidak lebih dari potongan dari tarian Universitas Sumatera Utara tersebut. Banyak dari mereka memiliki keaslian, dalam drama Noh dan permainan Kyogen. Kanjincho (daftar candi persembahan), Musume Dojoji (gadis dari candi dojoji), Migawari Zazen (pengganti), dan Takatsuki (tarian bakiak) adalah contoh-contoh dari drama tari. Sisa dari sandiwara kabuki biasa dibagi ke dalam dua kategori dari sudut pandang tema dan para pelaku. I. Drama Sejarah (jidaimono) Drama-drama ini menggambarkan kenyataan-kenyataan sejarah atau mempersembahkan laporan-laporan dari pejuang (prajurit) atau bangsawan yang disandiwarakan. Banyak dari drama ini yang merupakan peristiwa-peristiwa barat yang dikurangin hanya dengan sekilas komedi. Banyak naskah yang berasal dari drama boneka (wayang) dan sering disebut pahlawan untuk membuat kemungkinan terbesar pengorbanan-pengorbanan. Untuk contoh, Chushingura satu dari kabuki yang paling ternama saduran dari sebuah drama bunraku, bercerita tentang kisah terkenal 47 kesatria yang tidak seperti raja. Para lelaki ini dituntut untuk mempersembahkan diri mereka sebagai korban dari tuan tanah mereka setelah bertahun-tahun bersabar menunggu. II. Drama dalam negeri (sewamono) Drama-drama ini selalu menggambarkan kehidupan dari kelas kampung. Perhatian dipusatkan pada rakyat jelata, Kagotsurube (wanita penghibur) dan Tsubosaka-dera (keajaiban pada tsubosaka) dan wakil dari drama pada kelompok ini. Drama dalam negeri pada dasarnya adalah sebuah cerita yang nyata. Dengan penekanan ditempatkan pada aspek-aspek dangkal sebagai seni deklamasi dan warna-warna yang agak baik pada unsure internal seperti konsisten yang logis dari perencanaan. Dalam terminology dari asal, drama kabuki diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yang yang mengikuti : Universitas Sumatera Utara 1. Sandiwara yang diadaptasi dari drama noh dan kyogen Suatu jumlah subtitusi dari sandiwara tari komik diadaptasi dari kyogen, misalnya Migawari Zazen. Tanda-tanda bersifat seriu, seperti Kanjincho Dojoi, yang didaptasi dari sandiwara regular Noh. Sandiwara-sandiwara ini ditandai dengan melebihi rahmat dan martabat, yang memancarkan cahaya yang mulia dari asal mereka. Pengaturan panggung untuk sejumlah drama-drama ini , diadaptasi secara langsung dari teater Noh. Panggung ini hanya terdiri dari suatu latar belakang panel yang memperlihatkan sebuah kayu tusam yang tua dan 2 sisinya dengan pandangan hutan bamboo kecil. 2. Sandiwara yang diadaptasi dari teater boneka (wayang) Dalam sandiwara ini sebuah bagian besar dari naskah adalah memperoleh secara harfiah dari keaslian mereka. Mereka masih menampilkan dalam sebuah gaya unik tertentu untuk teater boneka (wayang). Tapi pada kenyataanya, percakapan dilakukan oleh para actor, dengan narasi yang deskripsi yang di tinggalkan untuk penyanyi. Diantara sandiwara-sandiwara dari kelompok ini yang mewakili yaitu Chushingura dan Tsubosaka-Dera. 3 . Sandiwara yang dimaksudkan untuk Kabuki Sandiwara ini dimana ditulis dan diproduksi secara eksklusif untuk teater kabuki. Diantara mereka merupakan sebuah angka yang pantas dipertimbangkan dari perkerjaan dramatis yang sempurna sebagai Kagotsurube. III. Unsur-Unsur Aesthetic Susunan acting Universitas Sumatera Utara Saat keindahan dalam penyusunan merupakan salah satu dari prinsip aesthetic yang ditemukan dari drama kabuki sebagai suatu seni, hal ini pertunjukkan secara efektif dalam acting yaitu, aspek yang paling penting dari kabuki. Ketika pemain kabuki menyiapkan dirinya untuk suatu peran dalam sebuah sandiwara drama klasik, hal ini biasanya membutuhkan waktu yang lama baginya mamulai dengan mempelajari gaya model yang disempurnakan oleh para pendahulunya. Seperti sebuah gaya model, bahkan jika diharapkan secara alami untuk menghasilkan suatu pengkajian yang reality (nyata), hal ini sangat disusun dan menjadi simbolis (tanda) selama pengembangan dari kabuki. Seperti itu, bahkan drama kabuki yang realitik pun, isyarat yang paling sepele adalah semakin seringnya untuk “menari” dari pada “berakting”. Hampir tiap-tiap gerak isyarat tanagan di iringi dengan musik. Ada banyak kasus, dimana simbolisasi seperti itu telah dipindahkan tingkat dari abstrak, sehingga tindakan yang di sususn dari karakter tidak relevan lagi untuk bahkan dalam kontrak langsung penafsiran manapun yang masuk akal dari suatu peran. Suatu teknik khusus dari kabuki yang dikenal ini kemungkinan sehubungan dengan prinsip ini dari susunan keindahannya. Teknik ini dipekerjakan pada saat iklim tertentu ataupun pada penutupan drama klasik oleh actor pemain yang pada prinsipnya akan berhenti sebentar lagi dalam sebuah perawakan yang tergambarkan dan mengasumsikan suatu tatapan mata dan menyebrangi kedua matanya. Jenis acting yang unik ini adalah sebuah contoh dari kecendrungan dari kabuki untuk menempatkan penekanan yang maksimal pada kecantikan dengan pandangan dingin. Formalitas juga merupakan karakteristik dari aspek suara dari acting kabuki. Bahkan drama realitik domestic yang paling utama, prinsip pengungkapan bukanlah secara alami tetapi dari seni sendiriyang memiliki irama yang mempersona antara bernyanyi dengan percakapan Universitas Sumatera Utara biasa. Hal ini lebih nyata lagi, ketika sering terjadi Tanya jawab dan monolog yang diceritakan pada saat iringan musik. Pandangan ini bersamaan dengan aksi diatas panggung bahkan lebih berirama lagi, dengan pergeseran asumsi suatu penampilan labih seperti suatu bentuk modifikasi dari menari. 1. Rencana Pewarnaan Kecantikan yang menarik merupakan bentuk yang lain dari karakteristik pokok dari drama kabuki. Dalam kenyataannya, perangkat dan kostum serta riasan dalam kabuki secara umum dikenalkan dan paling banyak dicurahkan oleh orang-orang teater yang sangat boros didunia. Bisa dikatakan bahwa ketenaran dari kabuki hingga hari ini sangat besar kaitannya dengan derajat tingkat yang besar dengan kecantikan gambarnya (riasan). Hal ini karena para penonton dapat memperoleh kenikmatan penuh dari pertunjukan besar yang bagus dari perencanaan pewarnaa yang hebat dibentangkan secara mempersona di hadapkan mereka, bahkan ketika mereka tidak begitu mengikuti alur cerita itu. 2. Unsur-Unsur Akustik Seperti ditujukkan lebih awal, musik adalah suatu bagian integral seni dari kabuki. Saat beberapa jenis dari alat-alat instrument digunakan didalam drama kabuki, kedua-duanya mengiringi nyanyian dan dengan bebas, yang pada prinsipnya adalah suatu instrument seperti gitar bersenar tiga three-stringed, biasanya disebut Shamisen. Karenanya, keseluruhan bagian dari musik yang dihubungkan dengan kabuki telah dikenal dengan musik. Dalam sebuah sandiwara sejarah atau dalam negeri, tirai terbuka pada suatu adegan, musik mulai dimainkan. Gerakan-gerakan untuk lebih hidup, jika ada atmosfir yang membosankan akan mewarnai panggung. Para musisi tidak terlihat dari sudut kiri dari panggung. Musik bertindak sebagai leitmotif dari drama tersebut, yaitu dengan memberikan isyarat atau Universitas Sumatera Utara tongkat bilyard untuk masuknya actor, dan untuk yang mengiringnya. Actor melakukan percakapan dan penampilannya. Dalam kasus drama tari, para musisi kelihatan lebih jelas dari para penonton , dan musik lebih banyak mendominasi setiap bagian. Musik kabuki diklasifikasikan kedalam 12 kategori, berdasarkan sekolah yang berbedabeda diantara ini yang paling sering digunakan saat ini adalah nagauta, tokiwazu, kiyomoto dan gidayu. Yang bekalangan selalu digunakan dalam drama yang diadaptasi dari teater boneka (wayang). Disamping musik yang sesuai, ada banyak macam efek suara yang dipekerjakan dalam sebuah penampilan drama kabuki. Diantara semua yang paling unik adalah suara dari isyarat anak gendang kayu pada pembukaan dan penutupan. Dan isyarat itu ulangi dalam ritme, dan ukuran stakato( suara yang cepat dan tegas). Alat gendang kayu juga digunakan sebagai salah satu alat musik yang dipalu secara bergantian dalam kursus penampilan serta pertunjukan. IV. Teater dan Panggung Pertunjukkan Pertunjukkan-pertunjukkan teater kabuki di Jepang saat ini sedang dibuat, tanpa pengecualiaan. Dalam gaya barat, sejauh ini fasilitas-fasilitas pementasan panggung dan bangunan mereka telah diperhatikan, digaji, atau disewa meskipun beberapa dari pemain yang merupakan paling penting dari teater tradisional kabuki, seperti Hanamichi dan Mawari Butai. 1. Hanamichi ( bunga jalan melandai) Ini adalah sebuah jalan yang menghubungkan sisi kiri panggung dengan bagian belakang aula yang menyambungkan ke tempat duduk para penonton. Panggung ini menyediakan sebuah jalan untuk para pemain atau actor sangat sering memberi salah satu adegan mereka yang paling penting dari penampilan mereka. Universitas Sumatera Utara 2. Mawari Butai ( panggung yang berputar-putar) Pertama kali ditemukan di Jepang menurut perhitungan 300 tahun yang lalu. Peralatan ini kemudian dikenalkan diluar negeri. Hal ini membuat perubahan yang cepat dari adegan yang memungkinkan tanpa mengubah urutan dari alur ceritanya. 3. Aspek-aspek lainnya Aspek lainnya dari panggung kabuki lebih rendah dan lebih lebar dari pada teater atau pementasan orang Amerika dan Eropa. Panggung ini memiliki rupa dari sebuah persegi panjang pengganti bentuk persegi dari teater atau pementasan dimana pun. Tirai dalam panggung teater kabuki terdiri dari merah-coklat, hitam dan garis-garis hijau kain katun dan tidak dinaikkan seperti dalam teater-teater barat, tetapi diletakkan disamping gambar. V. Para Pemain Perbedaan yang sangat menonjol dari kabuki sebagai seni teater dalam perbandingannya dengan bentuk drama yang lain yaitu kemungkinan pada penempatan penekanan yang teutama pada actor. Dengan begitu mayoritas dari drama kabuki disuplai oleh para penulis yang menghubungkan dengan teater kabuki secara penuh mereka menyadari kekuatan karakteristik dan kelemahan dari para actor seperti halnya rasa dramatisasi mereka penampilan. Mereka mengambil cara yang tak biasa untuk menulis drama yang bagus, untuk mererbitkan bakat yanh superior dari para actor ini. Tidak jarang, para ackot menggunakan pemain dalam dramanya Universitas Sumatera Utara hanya sebagai sarana untuk menjadi bintang didalamnya, secara temperamental mengubah baris dan alur ceritanya. Hingga sekarang masih berlangsung, pemimpin kebesaran dari kabuki tiba. Dan persyaratan dari actor kabuki adalah memeras. Sejak seni drama dari kabuki didasarkan pada rumusan khusus tentang penyajian, setiap actor kabuki perluuntuk memilih persiapan pelatihan yang pokok atau dasar. Hal ini membuat seseorang yang memang sangat ingin menjadi seorang actor kabuki wajib memulai pelatihanya sejak dri masa kanak-kanak. Ia harus dilatih secara menyeluruh didalam banyak cabang kultur seni. Karena kabuki merupakan semacam drama musik, tarian dan musik jepang kedunya merupakan bagian integral dari latihan tersebut. Hal ini penting bahwa banyak dari teknik drama dalam penampilan kabuki bukanlah yang diperoleh dari para ackor pada zaman sekarang ini, tapi merupakan hasil dari usaha yang dikumpulkan oleh nenek moyanguntuk berbagai panggung dari generasi sebelumnya, dan diteruskan oleh mereka dengan prinsip dari warisan keluarga. Karenanya, saat ini ada beberapa keluarga dari pemain atau actor kabuki yang kembali sejauh 17 gnerasi. Untuk satu hal, dibawah sistem sosial feodalisdari periode pemujaan edo, garis keturunan merupakan hukum yang tidak tertulis. Yang lainnya, sifat yang alami dalam seni kabuki dari syarat latihan dan pengalaman yang dibuat seluas sebagai sebuah system keluarga yang ideal. System ini masih diamati secara wajar dan secara teguh hingga saat ini, hal ini mungkin lebih penting dari pada dimati secara umum, karena itu telah dibuat suatu pemeliharaan tertentu untuk seni seni kabuki sebaik mungkin. Ada suatu waktu ketika hal ini biasa bagi seorang actor untuk memainkan sebuah peran dimana ia melampaui kemampuannya. Hal ini dirangsang sebuah studi yang eksklusif dari karakter dari berbagai jenis lelaki dan wanita. Saat ini, spesialisasi dari tindakan seperti itu Universitas Sumatera Utara sangat kurang dipraktekkan. Para actor pada umumnya sangat berguna (multitalenta). Ada sebuh pengecualian, meskipun di onagatta atau pameran dari karakter wanita (banci). Rahasia dari kecantikkan onnagata yang ditujukkan diatas panggung mungkin berbohong didalam kenyataan bahwa kecantikkan feminism yang telah dibuat itu tidak secara alami tetapi secara palsu melalui mata dari lelaki itu terlihat secara objektif pada pelaku dan psikologi dari lawan jenisnya. Dalam waktu feudal, actor kabuki terkenal diantara masa atau masyarakat umum, menyandang status paling rendah. Saat ini, meskipun status mereka bangkit sedemikian rupa sehingga sebagian dari para actor dibedakan dengan dipilih keanggotaannya kedalam akademi seni jepang, penghargaan setinggi mungkin diberikan kepada seorang seniman. Setiap actor atau pemain kabuki memiliki sebuah rumah identifikasi khusus, disebut yago, sebagai tambahan ada nama dasarnya, sebagai contoh, kanzaburo nakamura, shoroku onoe dan utaemon nakamura memiliki nama rumahnya nakamuraya, otowaya dan narikomoya secara berturut-turut. Satu dari fungsi tradisional dari nama-nama khusus ini sungguh unik. Dengan antusias para penonton mneyoraki ketika actor favorit mereka berada dipintu masuk atau pada waktu tertentu selama penampilannya dengan memanggil rumahya. Dalam sebuah penampilan, orang tertentu (yang bukan seorang actor) akan terlihat diatas panggung. Terutama sepanjang awal pembukaan mengikuti pembukaan tirai, para penonton akan berkomentar akn melihat figur yang kelihatannya aneh, berpakaian dan berkerudung higga pakaian panggungnya, posisi mereka berada di belakang actor. Mereka dikenal sebagai kurogo ( lelaki dalam hitam), mereka menangani peralatan diatas panggung saat tabir atau tirai siap untuk dibuka dan mereka juga berperan sebagai pembisik. Mereka bukanlah karakter dalam drama dan penonton diharapkan tidak megindahkan mereka (diabaikan). VI. Kabuki dalam Jepang hari ini Universitas Sumatera Utara Disebuah tinjauan ulang teater didunia menunjukkan bahwa seni yang dramatis pada masa lampau, formatnya yang telah stabil dan sempurna telah mampu menyelamatkan kelangsungan teater dari waktu bahkan ketika unsure-unsur yang bekaitan dengan kesusastraan sudah dtidak ada lagi di zaman ini. Kebenaran dari pertanyaan ini lahir dari status yang tersaji dari kabuki. Hal yang tidak melukiskan keindhan di Jepang, sebuah negeri yang memiliki peradaban besar dan utuh dari negeri balap. Namun, hal tersebut dinikmati dengan adanya ketenaran yang meluas. Sebuah alasan yang menjadi prinsip dari kepalsuan didalam kbenaran ini adalah suatu format yang telah dikristalkan. Kabuki begitu menahan, memang nampak diperuntukan untuk mempertahankan kasih sayang dan kebangsaaan bangsa. 2.3.Drama Kabuki Chisungura Chisungura adalah nama untuk catatan fiksi sejarah dari 47 ronin dari kematian tuan mereka, Asano, Naganori, termasuk Kanadehon chisungura, sejaraha yang menceritakan dalam kabuki Bunraku, Panggung pementasan, film, novel, pertunjukan televise dan media lainnya. Dengan sepuluh perbedaan produksi televise ditahun 1997-2007, peringkat chusingura yang paling terkenal diantara semua cerita di Jepang. Peristiwa Bersejarah Dasar sejaraah untuk cerita hikayat dimulai tahun 1701. putusan shogun Tokugawa Tsunayoshi ditempatkan Asano Takumi No Kami Nagaori, daimyo dari Ako dalam tuntutan sebuah resepsi dari utusan dari perngadilan kekaisaran di Kyoto. Dia juga melantik protocol pegaweai negeri di istana Edo, Asano menarik pedang pendeknya dan berusaha untuk membunuh Kira alasannya tidak diketahui, tetapi byak dicerca. Untuk dia dihukum untuk Universitas Sumatera Utara menjalaankan Seppuku tapi Kira pergi tanpa penghukuman . Shugunate mengambil ahli negeri Asano dan tidak meninggalkan samurai yang dikerjakannya membuat mereka menjadi Ronin. Hampir 2 tahun belakangan, Oishi Kuranosuke yang telah menempati sebuah peringkat tinggi samurai dalam pelayanan Asano memimpin sbuiah klompok dari 47 Ronin. Mereka merusak rumah besar Kira di Edo ditangkap n dieksekusi Kira meletakan penggalan kepalanya dikuburan Asano kemudian mereka menggilirkan diri merreka sendiri mnejadi hak untuk bertindak dan dihukum untuk menjalankan Saeppuku yang mana mereka semua dihari yang sama tahun itu. Oishi adalah orang yang protagonist ynag paling mencaritakan kembali bntuk fiksi dari apa yang trelah mnjdi diketahui sebagai kecelakaan ako atau dalam bentuk fisiknya Chusingura . Ditahun 1882, segera diketahui catatan dari kecelakaan Ako dibarat yang diterbitkan Iaac Tiisingh buku Posthumus, ilustrasi dari Jepang. 1. Bunraku Permainan wayang yang didasarkan pada cerita ini yang berjudul kanadehon Chushingura dan ditulis oleh Takeda Izumo (1691-1756), Miyoshi Shoraku (1695-1751). Itu adalah penampilan pertama dibulan agustus 1748 diteater Takameto-Za didaerah hiburan Dotonbori di Osaka, dan hampir identik dengan adaptasi Kabuki yang dimunculkan secepatnya tahun itu. Maksud judul “kana” buku praktis Treasuri dari penahan setia, “ bukupraktis Kana” menunjukkan aspek kepada kejadiaan yang kebetulan jumlah dari ronin yang disesuaikan jumlah dari Kana dan bermain dilukiskan ronin masing-masing pemeran penting satu Kana untuk mengenalinya. 47 ronin penahan Asano, judul disamakan mereka kepada gudang penuh dari bendaharawan. Untuk menghindari celaan, pengarang meletakkan aksi diwaktu Taiheiki Universitas Sumatera Utara (beberapa abad kemudian) merubah nama dari asasnya. Permainan itu dimankan setiap tahun kedua Bunraku dan versi Kabuki, lebih sering dulu dari pada tidak hanya beberapa tindakkan yang dipilih yang mana ditampilkan dan tidak pekerjaan seluruhnya. 2. Kabuki Bagian berikut diproduksi denga izin dari buku A guide ti the Japanese Stage oleh RonaldCavaye, Paul Griffith dan Akihiko Senda diterbitkan oleh Kondasha Internasional Jepang : Kanadehon Chushingura “ The Threasuri Of Loyal Retainers ” didasarkan kepada sebuah peristiwa nyata yang mana mengambil tempat antara 1701-1703. untuk menghindari pemeriksaan Shogunatte, pengarang mengatur permainan dengan lebih cepat dizaman Muromachi (1333-1568) dan nama dari karakter diubah. Pusat cerita ke khawatiran daimyo Enya Hangan, yang didorong sampai menarik pedangnya.dan pemogokkan seorang gelar bangsawan senior, Ko no Morono menarik satu pedang diistana Shogun adalah sebuah pelangaran besar dan dengan demikian Hangan ditawarkan untuk melakukan Seppuku atau ritual bunuh diri dengan mengeluarkan isi perut, upacara dilaksanakan dengan tata cara yang hebat dan dengan nafas sekaratnya. Dia membuat agar dia berharap balas dendam yang sedang berlangsung di Marano. 47 dari Hangan sekarang samurai yang kurang mahir ( ronin) menunggu waktu mereka. Yoranosuke dalam fakta-fakta memunculkan memberikan pada dirinya sendiri berakhir kepada sebuah kehidupan dari pesta makan minum yang berlebihan di kyoto’s Gin seperempat kesenangan supaya menaruh musuh melindungin mereka. Dalam musim dingin, badai rumah besar Morono Eau dan membunuh mereka sadar, akan tetapi bahwa perbuatan ini melukai mereka dikuil Sengaku-ji di Edo, dimana mereka semua melakukan Seppuku. Universitas Sumatera Utara Tindakan I, Tsurugaoka Kabuto Aratame (pemilihan topi baja dikuburan orang suci Hachiman). Permainan ini memiliki sebuah pembuka yang khas yang mana tirainya ditarik dibuka lebih lama melalui beberapa menit, ditemanin oleh 47 dentaman gendang individu dari Ki, satu untuk setiap Ronin yang gagah berani. Sedikit demi sedikit, actor dinyatakan didepan Hachiman Shire di Kamakura jatuh berlebihan seperti wayang tidak bernyawa. Seperti gidayu narrator mengatakan nama masing-masing dia datang Morono adalah dengan segera dipertunjukkan oleh jubah hitamnya dan sikap yang sangat marah dia berjuang ketika namanya diumumkan. Dia bermusuhan dengan orang yang lebih muda, bangsawan yang kuramg berpengalaman. Punya mereka semua dikumpulkan untuk mencari dan menghadiahi sebuah topi baja istimewa dikuburan orang yang mengenalinya. Ketika uparaca berakhir dan akhirnya tinggal sendiri dengan Kaoyo, Maromo menyarankan dia tetapi dia menolak nasehat-nasehat cinta kasihnya. Tindakan II ( penampilan yang jarang) Tindakan III, adegan 2, Matsu no Roka (lorong pinus di istana Shogun) Ini adalah adegan dimana merintang nasib Hangan dilanggar oleh penolakan kasar Kaoyo Morono melontarkan cercaan pada Hangan mendakwanya ketidak cakapan dan sangat lambat atas kewajiban-kawajibannya. Hangan, berkata seperti seekor ikan kecil: dia cukup dalam membatasi keamanan yang baik ( daerah kekuasaan miliknya, tetapi meletakkan pada sungai yang hebat, ruah besar Shogun di ibukota) dan dia segera memukul hidungnya berlawanan tiang jembatan dan mati. Tidak dapat menunjang cercaan yang cukup panjang, Hangan menemukan Morono. Tetapi kepada perasaan menyesal terus menerus, kembali dikendalikan dari membunuhnya dengan penahan Kakogawa Honzon. Tindakan IV, adegan 1, Enya Yakata No Ba (“Seppuku Enya Hangan”) Universitas Sumatera Utara Hangan ditawarkan untuk melakukan Seppuku dan istana diambil alih. Emosi yang dimunculkan dalam adegan ini adalah kematian Hangan. Persiapan untuk upacara adalah rumit dan formal, dia harus membunuh dirinya sendiri pada dua perbaikkan alas kakiTatami yang ditutupi dengan kain putih dan memiliki pot bungan yang kecil dari tempat minyak alas manis pada empat sudut. Rincian Seppuku dengan sempurna digambarkan : memotong inisial dibawah sebelah kiri kandang rangka, mata pisau kemudian ditarik kekanan dan akhirnya sebuah potongan kecil sebelum menarik mata pisaunya. Hangan menahan sepanjang dia bisa, akan tetapi untuk dia gelisah harus ada satu kata terakhir dengan ketua (bos besar), Yoranosuku. Pada momen terakhir Yoranosuke bergerak cepat mendengartuannya sekarat berharap membalas dendam pada Morano. Hanagn meninggalkan berita resmi diri sendiri dengan memotong urat darahnya sendiri. Desmber adalah waktu popular untuk penampilan chushingura (karena terjadi dibulan desember sesuai kalender lama), cerita ini sering diceritakan kembali di bulan itu. Sejarah chushingura difilm dimulai pada tahun 1907, ketika satu tindakan dari pewrmainan Kabuki diturunkan produksi orisinil pertama diikuti tahun 1908. Onue Matsunosuke dimainkan Oishi pada penggarapan pertama pekerjaan ini. Cerita diadaptasi untuk film yang berrlawanan ditahyn 1982. versi ini, Jitsuroku Chushingura dibuat oleh pembuat film Shizo Makino untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-50. bagian film dihancurkan ketika api berkobar selama produksi, bagaimana pun akibat dari ini semua telah dipulihkan dengan teknologi baru. 2.4.Cerita kanadehon Chushingura Pada saat dua orang Asano Takumi Naganori dan Kamei sama, diperintah untuk mengatur acara yang sesuai bagi wakil istana semasa berkhidmat dalam meraikan bagi pihak. Universitas Sumatera Utara Mereka diberikan panduan mengenai tata cara istana oleh Kira Kozuke no Suke Yoshitaka, pegawai istana dalam hirerki Shogunate. Dia menjadi marah terhadap mereka, konon karenba hadiah kecil yang mereka berikan atau karena mereka tidak memberikan suap sebagaimana yang mereka mau. Sumber lain mengatakan bahwa dia orang yang kasar dan sombong. Atau Karena Kira mengambil suap yang dibenci oleh Asano pengikut faham yang taat. Walau bagaimanapun, dia melayani mereka dengan buruk menghina mereka dan mengabaikan mereka dengan betul. Ketika Asano menerima semua ini dengan tabah, Kamei Sama menjadi marah dan bersedia untuk membunuh Kira bagi membalas penghinaan. Bagaimanapun, penasehat Kamei Sama menghindar bencana bagi tuan dan nyonya mereka (semua akan dihukum karena Kamei Sama membunuh Kira) dengan secara diam-diam mereka memberikan kira suap yang besar. Kira dengan itu mulanya melayani Kamei Sama dengan baik, yang menenangkan kemarahannya. Bagaimana, Kira terus melayani Asano dengan berat hati, kerena marah pada Asano sehingga tidak mengikuti temannya. Kira mengejek dan menghina didepan orang banyak. Akhirnya, Kira menghina asano sebagai orang yang tidak mempunyai adapt dan Asano tidak dapat menahan dirinya lagi. Dia hilangan kesabaran dan menyerang Kira dengan pisau. Tetapi hanya melukai sekitar wajah dengan serangan pertama, serangan ke dua menyasar dengan mengenai tiang. Pengawal kemudian memisahkan mereka berdua. Luka Kira tidak serius, kediaman Shogun adalah kesalahan besar dia adalah orang yang sadis, dengan itu Asano diperintahkan melakukan Seppuku pada hari yang sama. Harta dan tanah dirampas selepas kematiaanya. Berita tersebut dikabarkan kepada Oishi Kuranosuke Yoshio, penasehat utama Asano yang bertindak mengambil alih dan memindahkan keluarga Asano keluar sebelum menyerahkan istana tersebut kepada wakil kerajaan. Universitas Sumatera Utara Dari tiga ratus orang pengikut Asano, pada akhirnya menjadi 47 anggota dan terutama ketua mereka Oishi enggan membiarkan kematian tuan mereka tanpa pembelaan, mereka berkumpul bersama dan bersumpah secara rahasia untuk membalas dendam atas kematian tuan dengan membunuh Kira. Walaupun mereka mengetahui bahwa mereka akan menerima hukuman berat karena melakukannya. Bagaimanapun , Kira dikawal dengan ketat dan tempat kediamannya dijaga untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan itu. Mereka menyadari, bahwa mereka perlu melupakan Kira sebelum berhasil. Untuk menghindari tuduhan oleh Kira dan pihak berkuasa Shogunate yang lain, mereka harus menyamar menjadi pedagang. Oishi sendiri menetap di Edo. Ketika Oishi pulang dalam keadan mabuk dari tempat biasa, dia terjatuh di tengah jalan dan tertidur semua orang yang lewat menertawakannya. Seeorang dari pengikut Satsuma lain menjadi marah dengan perbuatan ini sebagai seorang samurai. Karena kedua-duanya tidak ada keberaniaan membalas dendam bagi tuan mereka dan atas perilakunya sekaran. Pengikut Satsuma itu menghina dan memukul serta menendangnya. Anggota istana melaporka ini kepada Kira, yang menjadi yakin bahwa dia selamat dari pengikut Asano yang memang seorang pengikut samuraidan takut membalas membalas dendam bagi kematian tuan mereka. Pengikut yang taat berkumpul di Edo dan dalam peranan mereka sebagai pekerja istana dan pedagang dapat masuk ke dalam istana Kira, menjadi biasa dalam keadaan istanaserta penghuni istana lainnya. Seorang pengikut bertindak terlalu jauh hingga menikahi anak pembina istana untuk mendapatkan peran. Semua itu dilaporkan kepada Oishi. Pada awal pagi dan angin kuat semasa salju lebat, Oishi dan anggota ronin menyerang istana Kira Yoshinaka di Edo. Akhir dari pertempuran sengit mereka berhasil membunuh Kira. Karena hari semakin siang dengan cepat mereka membawa kepala Kira kekuburan Asano di kuil. Universitas Sumatera Utara Apabila sampai kuil, maka 47 ronin membersihkan kepala Kira di sungai dan pedang yang digunakan diletakkan juga dihadapan kuburan Asano. Mereka kemudian sembahyang dikuil serta melakukan Seppuku sendiri dengan caara memotong perut mereka. Universitas Sumatera Utara