BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP PEMERINTAHAN SHOGUN

advertisement
BAB II
TINJAUAN UMUM TERHADAP PEMERINTAHAN SHOGUN PADA ZAMAN EDO
DAN DRAMA KABUKI CHUSHINGURA
2.1 Pemerintahan Bakufu Pada Zaman Edo
Zaman Edo ( 江戸時代 ) 1603-1867 adalah salah satu pembagian dalam sejarah Jepang
yang dimulai sejak Shogun (諸軍) pertama Tokugawa Ieyasu mendirikan keShogunan
Tokugawa di Edo yang berakhir dengan pemulihan kekuatan kaisai Taisei Hokan dari tangan
Shogun terakhir Tokugawa Yoshinobu sekaligus mengakhiri kekuasaan keShogunan Tokugawa
yang berlangsung selama 264 tahun. Zaman Edo juga disebut sebagai awal zaman modern di
Jepang.
KeShogunan Tokugawa( Tokugawa Bakufu, 1603-1868). Atau keShogunan Edo ( Edo
Bakufu) adalah pemerintahan ditaktor militer feodalisme di Jepang yang didirikan oleh
Tokugawa Ieyasu dan secara turun temurun di pimpin oleh Shogun keluarga Tokugawa. Dalam
periode histories Jepang, masa pemerintahan ke Shogunan Tokugawa di sebut zaman Edo,
karena ibukota terletak di Edo yang sekarang disebut Tokyo. keShogunan Tokugawa memerintah
dari istana Edo hingga Restorasi Meiji.
KeShogunan Tokugawa adalah pemerintahan ditaktor militer ketiga dan terakhir di Jepang
setelah keShogunan Kamakura dan keShogunan Muromachi. Keshogunan Tokugawa dimulai
pada tanggal 24 maret 1603 dengan pengangkatan Tokugawa Ieyasu sebagai Sei-i Taishogun dan
Universitas Sumatera Utara
berakhir ketika Tokugawa Yoshinobu mengembalikan kekuasaan ke tangan kaisar (Taisei
Hokan) pada 9 november 1867.
Pemerintahan Keshogunan Tokugawa selama 264 tahun disebut dengan zaman Edo atau
zaman Tokugawa. Periode terakhir keShogunan Tokugawa yang diwarnai dengan maraknya
gerakan untuk menggulingkan keShogunan Tokugawa dengan sebutan Bakumatsu.
Oda Nobunaga dan penerus Toyotomi Hideyoshi merupakan pemimpin Jepang di zaman
Azuchi
Momoyama
yang
berhasil
mendirikan
pemerintahan
pusat
setelah
berhasil
mempersatukan propinsi-propinsi di zaman Sengoku. Setelah pertempuran Sekigahara di tahun
1600, kekuasaan pemerintah pusat direbut oleh Tokugawa Ieyasu yang menyelesaikan proses
pengambil alihan kekuasaan dan mendapat gelar Sei-i Taishogun ditahun 1603. Tokugawa
Ieyasu sebetulnya tidak memenuhi syarat sebagai Shogun karena bukan keturunan klan
Minamoto. Agar syarat utama menjadi Shogun terpenuhi, Ieyasu memalsukan garis
keturunannyamenjadi keturunannya klan Minamoto agar bisa diangkat menjadi Shogun dan
kepala pemerintahan sampai terjadinya Restorasi Meiji.
Dimasa keShogunan Tokugawa, rakyat Jepang dibagi-bagi menurut system kelas,
berdasarkan pembagian kelas yang diciptakan Toyotomi Hideyoshi. Kelas samurai berada di
hirarki paling atas, di ikuti petani, pengrajin dan pedagang. Pembrontakan sering terjadi akibat
pembagian kelas yang kaku dan tidak memungkinkan orang untuk berpindah kelas. Pajak yang
dikenakan pada petani selalu berjumlah tetap dengan tidak memperhitungkan inflasi. Samurai
yang menguasai tanah harus menanggung akibatnya, karena jumlah pajak yang berhasil
dikumpulkan semakin hari nilainya semakin berkurang. Perselisihan soal pajak sering menyulut
pertikaian antara petani kaya dan kalangan samurai yang terhormat tapi kurang makmur.
Pertikaian sering memicu kerusuhan local hingga pemberontakan berskala besar yang umumnya
Universitas Sumatera Utara
dapat segera dipadamkan. Kelompok anti keShogunan Tokugawa mengambil kebijakan untuk
bersekutu dengan kekuatan asing.
Setelah kalah perang Boshin yang berpuncak pada restorasi Meiji, keShogunan Tokugawa
berhasil ditumbangkan persekutuan kaisar dengan sejumlah daimyo yang berpengaruh.
KeShogunan Tokugawa secara resmi berakhir setelahShogun Tokugawa ke 15 yang bernama
Tokugawa Yoshinobu mundur dan berkuasa dikembalikan ke tangan kaisar (Taisei Hokan).
System politik feodal Jepang di zama Edo disebut Bakuhan Taisei, baku dalam” bakuhan”
berarti “tenda” yang merupakan singkatan dari bakufu (pemerintahan militer keShogunan).
Dalam system Bakuhan Taisei, daimyo menguasai daerah-daerah yang disebut Han dan
membagi-bagikan tanah kepada pengikutnya. Sebagai imbalannya, pengikut daimyo berjanji
untuk setia dan mendukung daimyo secara militer.
Kekuasaan pemerintah pusat berada di tangan Shogun di Edo dan daimyo di tunjuk sebagai
kepala pemerintahan daerah. Daimyo memimpin propinsi sebagai daerah yang berdaulat dan
berhak menentukan sendiri system pemerintahan, system perpajakan, dan kebijakkan dalam
negeri. Sebagai imbalannya, daimyo wajib setia pada Shogun yang memegang kendali hubungan
internasional dan keamanan dalam negeri. Shogun juga memiliki banyak propinsi dan berperan
sebagai daimyo di propinsi yang di kuasainya. Keturunan keluarga Tokugawa disebar sebagai
daimyo di seluruh pelosok Jepang untuk mengawasi daimyo lain agar tetap setia dan tidak
bersekongkol melawan Shogun.
Daimyo dari keturunan klan Tokugawa dan daimyo yang secara turun temurun merupakan
pengikut setia klan Tokugawa disebut fudai daimyo. Sedangkan daimyo yang baru setia kepada
klan Tokugawa setelah bertukuk lutut dalam pertempuran Sekigahara disebut Tozama Daimyo.
Golongan yang selalu mendapat perlakuan khusus disebut Shimpan Daimyo, karena berasal tiga
Universitas Sumatera Utara
percabangan keluarga inti Tokugawa yang disebut Tokugawa gasankei( tiga keluarga terhormat
Tokugawa) yang masing-masing dipimpin oleh putra Tokugawa Ieyasu :
1.
Tokugawa Yoshinao, penguasa han Owari generasi pertama
2.
Tokugawa Yorinudu, penguasa han Khisu generasi pertama
3.
Tokugawa Yorifusa, penguasa han Mito generasi pertama
Lambang keluarga Tokugawa berupa Mitsuba Aoi ( tiga helai daun aoi) hanya boleh di
gunakan garis keturunan utama keluarga Tokugawa dan keluarga Tokugawa Gosankei. Putraputra lain Tokugawa Ieyasu hanya diberi nama keluarga Matsuidara dan tidak mendapat nama
keluarga Tokugawa.
Di awal zaman Edo, keShogunan Tokugawa sangat khawatir terhadap Tozama Daimyo
yang di anggap memiliki kesetiaan yang tipis terhadap klan Tokugawa. Berbagai macam strategi
di rancang agar Tozama Daimyo tidak memberontak. Sanak keluarga klan Tokuwaga sering
dikawinkan dengan Tozama Daimyo, walaupan sebenarnya tujuan akhir ke Shogunan Tokugawa
adalah memberantas habis semua Tozama Daimyo. Ke Shogunan Tokugawa justru akhirnya
berhasil ditumbangkan Tozama daimyo dari Satsuma, Choshu, Tosa, dan Hizen.
Daftar klan tokugawa :
1. Tokugawa Ieyasu (1543-1616), berkuasa : 1603- 1605
2. Tokugawa Hidetada ( 1579-1632), berkuasa : 1605-1623
3. Tokugawa Iemitsu ( 1604-1651), berkuasa :1632-1651
4. Tokugawa Ietsuna (1641-1680),bekuasa : 1651-1680
5. Tokugawa Tsunayoshi (1646-1709), berkuasa : 1680-1709
6. Tokugawa Ienobu (1662-1712), berkuasa : 1709-1712
Universitas Sumatera Utara
7. Tokugawa Ietsugu (1709-1716), berkuasa : 1713-1716
8. Tokugawa Yoshimune (1684-1751), berkuasa : 1716-1745
9. Tokugawa Ieshige (1711-1761), berkuasa : 1745-1760
10. Tokugawa Ieharu (1737-1786), berkuasa : 1787-1837
11. Tokugawa Ienari ( 1773-1841 ),berkuasa :1787-1837
12. Tokugawa Ieyoshi (1793-1853), berkuasa : 1837-1853
13. Tokugawa Iesada (1824-1858), berkuasa : 1853-1858
14. Tokugawa Iemochi (1846-1866), berkuasa : 1858-1866
15. Tokugawa Yoshinobu (Keiki) (1837-1913), berkuasa : 1867-1868
2.2.Drama Kabuki Dan Latar Belakang Lahirnya
1. Latar Belakang
Kabuki adalah salah satu kesenian treatikal tradisional Jepang. Lahir dari abad ke 17
dengan luas dan perkembangannya berlanjut, sekarang kabuki telah sempurna menjadi sebuah
keadaan klasik yang halus. Tidak lebih dulu berhasil sekali, teater kabuki menahan sebuah
kepopuleran yang luas diantara orang, dan dalam kenyataannya benar-benar melukiskan para
penonton yang cukup besar sekarang pun.
Selama periode, hal yang umum ditujukkan sebagai zaman Edo, yang banyak
pengembangan dari tempat yang di ambil kabuki, perbedaan antara kelas pejuang dan orangorang umum lebih kaku diamati dari pada beberapa waktu lainnya disejarah Jepang. Kesenian
dari kabuki telah lebih besar mempererat dengan car pedagang pada hari-hari sekarang mereka
telah menjadi menambah penuh kekuatan ekonomi, tetapi tetap secara social kurang baik secara
baik sebagai milikmerekakepada kelas orang umum.
Universitas Sumatera Utara
Kepada kabuki mereka telah diharapkan lebih berarti sebagai nilai seni dengan
mengekspresikan emosi mereka dibawah kondisi. Demikian, tema mendasar dari permainan
kabuki konflik antara perikemanusiaan dan system feodal. Haknya lebih besar terhadap kualitas
kemanusiaan ini seni yang keuntunganya sebagai ketenaran yang dapat diterima antara public
umum dari hari-hari sekarang dan cara ini tetap sampai sekarang.
Sebuah ciri-ciri yang unik dari seni kabuki, dan berharap semua berarti dan dalam
menjaga dengan semangat kabuki ketidakbiasaan adalah fakta bahwa dia tidak mempunyai para
artis apa pun. Semua bagian wanita dimainkan oleh para pemain pria yang dikenal sebagai
onnagata.
Akan tetapi, semenjak Kabuki sebagai sebuah bentuk karya seni dapat diterima secara
umum dan dengan langsung telah diajukan penampilannya hingga saat ini. Larangan pada akris
dalam pengaruh selama 250 tahun dalam waktu yang berarti, kabuki telah membawa
kesempurnaan seni dari onnagata. Sebagai sebuah hasil, seni onnagata telah menjadi seperti
sebuah bagian integral dari kabuki itu sendiri. Jika dihilangkan dari unsure ini, kualitas
tradisional dari kabuki bisa hilang selamanya.
Sifat yang penting lainnya dari kabuki adalah bahwa kabuki termasuk teater yang
diakumulasi. Lahir pada abad ke 17, bagian kabuki yang dimasukkan dari semua bentuk teater
Jepang. Diantara seni tradisional yang dari non drama dan pemain Kyogen atau hingga komik
yang dihadirkan antara non performans. Sekarang, jumlah orang Jepang menghargai non proper
adalah lebih sedikit dari pada kabuki yang murah hati, tetapi kabuki-kabuki ini dimainkan dari
adaptasi atau inspirasi oleh non pemain menikmati sebuah kepopuleran yang luas dan
membentuk sebuah porti essensial dari segala laporan kabuki.
Universitas Sumatera Utara
Bidang lain dari kabuki yang dipinjam adalah teater wayang, sering diserahkan sebagai
bunraku, dalam kabuki, dasar yang penting selalu ditempatkan pada actor dari pada beberapa
aspek lain dari seni, seperti dari nilai sastra dari sebuah permainan selama abad ke 17 beberapa
dari penulis hebat termasuk Monzaemon Chikamatsu, selalu disebut “Shakespeare Jepang”.
Meninggalkan kabuki dengan dominasi aktornya dan diarahkan kepada teater wayang, dimana
kreatifitas mereka lebih jenius. Sebagai hasil, sebuah periode ketika actor wayang dibayangi dan
menjadi lebih terkenal dari pada kabuki. Untuk menjumpai persaingan ini, kabuki secara virtual
diadopsi semua permainan wayang (bunraku).
Jadi, sekarang lebih dari separuh permainan kabuki konvensional kecuali untuk sebuah
kelompok drama tari bunraku asli. Sebuah contoh final dari kabuki semua ketamakan menjadi
berakhir diabad ke 19, yang mana ditambah sebau elemen realisme satra kepada seni.
Sampai sekarang, orang Jepang tidak pernah melihat teater seperti warna, glamour,
kegembiraan dan kebiasaan ekstra. Dalam kualitas ini, berharap tidak ada teater ditempat lain
didunia dapat melampaui drama kabuki.
2. Daftar Lagu-Lagu
Sekitar 300 permainan dalam daftar lagu-lagu kabuki konvensional. Untuk ini, permainan
baru sekarang ditambahkan oleh pria dari yang tidak langsung dihubungkan dengan kabuki.
Sebelumnya, permainan diberikan hampir secara eksklusif dengan dramawan dari teater kabuki
itu sendiri.
Ada sebuah kelompok permainan dalam daftar lagu-lagu ditandai sebagai Shosa-goto
atau drama tarian, yang mana secara asli dan hampir tarian eksklusif. Dalam drama tarian, tarian
actor gerakan ringan penuh dari suara musik instrument. Banyak permainan bercerita tentang
sebuah kisah lengkap, walaupun yang lainnya hampir tidak lebih dari potongan dari tarian
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Banyak dari mereka memiliki keaslian, dalam drama Noh dan permainan Kyogen.
Kanjincho (daftar candi persembahan), Musume Dojoji (gadis dari candi dojoji), Migawari
Zazen (pengganti), dan Takatsuki (tarian bakiak) adalah contoh-contoh dari drama tari.
Sisa dari sandiwara kabuki biasa dibagi ke dalam dua kategori dari sudut pandang tema
dan para pelaku.
I. Drama Sejarah (jidaimono)
Drama-drama ini menggambarkan kenyataan-kenyataan sejarah atau mempersembahkan
laporan-laporan dari pejuang (prajurit) atau bangsawan yang disandiwarakan. Banyak dari drama
ini yang merupakan peristiwa-peristiwa barat yang dikurangin hanya dengan sekilas komedi.
Banyak naskah yang berasal dari drama boneka (wayang) dan sering disebut pahlawan
untuk membuat kemungkinan terbesar pengorbanan-pengorbanan. Untuk contoh, Chushingura
satu dari kabuki yang paling ternama saduran dari sebuah drama bunraku, bercerita tentang kisah
terkenal 47 kesatria yang tidak seperti raja. Para lelaki ini dituntut untuk mempersembahkan diri
mereka sebagai korban dari tuan tanah mereka setelah bertahun-tahun bersabar menunggu.
II. Drama dalam negeri (sewamono)
Drama-drama ini selalu menggambarkan kehidupan dari kelas kampung. Perhatian
dipusatkan pada rakyat jelata, Kagotsurube (wanita penghibur) dan Tsubosaka-dera (keajaiban
pada tsubosaka) dan wakil dari drama pada kelompok ini. Drama dalam negeri pada dasarnya
adalah sebuah cerita yang nyata.
Dengan penekanan ditempatkan pada aspek-aspek dangkal sebagai seni deklamasi dan
warna-warna yang agak baik pada unsure internal seperti konsisten yang logis dari perencanaan.
Dalam terminology dari asal, drama kabuki diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok
yang yang mengikuti :
Universitas Sumatera Utara
1. Sandiwara yang diadaptasi dari drama noh dan kyogen
Suatu jumlah subtitusi dari sandiwara tari komik diadaptasi dari kyogen, misalnya
Migawari Zazen. Tanda-tanda bersifat seriu, seperti Kanjincho Dojoi, yang didaptasi dari
sandiwara regular Noh. Sandiwara-sandiwara ini ditandai dengan melebihi rahmat dan martabat,
yang memancarkan cahaya yang mulia dari asal mereka. Pengaturan panggung untuk sejumlah
drama-drama ini , diadaptasi secara langsung dari teater Noh. Panggung ini hanya terdiri dari
suatu latar belakang panel yang memperlihatkan sebuah kayu tusam yang tua dan 2 sisinya
dengan pandangan hutan bamboo kecil.
2. Sandiwara yang diadaptasi dari teater boneka (wayang)
Dalam sandiwara ini sebuah bagian besar dari naskah adalah memperoleh secara harfiah
dari keaslian mereka. Mereka masih menampilkan dalam sebuah gaya unik tertentu untuk teater
boneka (wayang). Tapi pada kenyataanya, percakapan dilakukan oleh para actor, dengan narasi
yang deskripsi yang di tinggalkan untuk penyanyi. Diantara sandiwara-sandiwara dari kelompok
ini yang mewakili yaitu Chushingura dan Tsubosaka-Dera.
3 . Sandiwara yang dimaksudkan untuk Kabuki
Sandiwara ini dimana ditulis dan diproduksi secara eksklusif untuk teater kabuki.
Diantara mereka merupakan sebuah angka yang pantas dipertimbangkan dari perkerjaan dramatis
yang sempurna sebagai Kagotsurube.
III. Unsur-Unsur Aesthetic
Susunan acting
Universitas Sumatera Utara
Saat keindahan dalam penyusunan merupakan salah satu dari prinsip aesthetic yang
ditemukan dari drama kabuki sebagai suatu seni, hal ini pertunjukkan secara efektif dalam acting
yaitu, aspek yang paling penting dari kabuki. Ketika pemain kabuki menyiapkan dirinya untuk
suatu peran dalam sebuah sandiwara drama klasik, hal ini biasanya membutuhkan waktu yang
lama baginya mamulai dengan mempelajari gaya model yang disempurnakan oleh para
pendahulunya. Seperti sebuah gaya model, bahkan jika diharapkan secara alami untuk
menghasilkan suatu pengkajian yang reality (nyata), hal ini sangat disusun dan menjadi simbolis
(tanda) selama pengembangan dari kabuki. Seperti itu, bahkan drama kabuki yang realitik pun,
isyarat yang paling sepele adalah semakin seringnya untuk “menari” dari pada “berakting”.
Hampir tiap-tiap gerak isyarat tanagan di iringi dengan musik. Ada banyak kasus, dimana
simbolisasi seperti itu telah dipindahkan tingkat dari abstrak, sehingga tindakan yang di sususn
dari karakter tidak relevan lagi untuk bahkan dalam kontrak langsung penafsiran manapun yang
masuk akal dari suatu peran.
Suatu teknik khusus dari kabuki yang dikenal ini kemungkinan sehubungan dengan
prinsip ini dari susunan keindahannya. Teknik ini dipekerjakan pada saat iklim tertentu ataupun
pada penutupan drama klasik oleh actor pemain yang pada prinsipnya akan berhenti sebentar lagi
dalam sebuah perawakan yang tergambarkan dan mengasumsikan suatu tatapan mata dan
menyebrangi kedua matanya. Jenis acting yang unik ini adalah sebuah contoh dari kecendrungan
dari kabuki untuk menempatkan penekanan yang maksimal pada kecantikan dengan pandangan
dingin.
Formalitas juga merupakan karakteristik dari aspek suara dari acting kabuki. Bahkan
drama realitik domestic yang paling utama, prinsip pengungkapan bukanlah secara alami tetapi
dari seni sendiriyang memiliki irama yang mempersona antara bernyanyi dengan percakapan
Universitas Sumatera Utara
biasa. Hal ini lebih nyata lagi, ketika sering terjadi Tanya jawab dan monolog yang diceritakan
pada saat iringan musik. Pandangan ini bersamaan dengan aksi diatas panggung bahkan lebih
berirama lagi, dengan pergeseran asumsi suatu penampilan labih seperti suatu bentuk modifikasi
dari menari.
1. Rencana Pewarnaan
Kecantikan yang menarik merupakan bentuk yang lain dari karakteristik pokok dari
drama kabuki. Dalam kenyataannya, perangkat dan kostum serta riasan dalam kabuki secara
umum dikenalkan dan paling banyak dicurahkan oleh orang-orang teater yang sangat boros
didunia. Bisa dikatakan bahwa ketenaran dari kabuki hingga hari ini sangat besar kaitannya
dengan derajat tingkat yang besar dengan kecantikan gambarnya (riasan). Hal ini karena para
penonton dapat memperoleh kenikmatan penuh dari pertunjukan besar yang bagus dari
perencanaan pewarnaa yang hebat dibentangkan secara mempersona di hadapkan mereka,
bahkan ketika mereka tidak begitu mengikuti alur cerita itu.
2. Unsur-Unsur Akustik
Seperti ditujukkan lebih awal, musik adalah suatu bagian integral seni dari kabuki. Saat
beberapa jenis dari alat-alat instrument digunakan didalam drama kabuki, kedua-duanya
mengiringi nyanyian dan dengan bebas, yang pada prinsipnya adalah suatu instrument seperti
gitar bersenar tiga three-stringed, biasanya disebut Shamisen. Karenanya, keseluruhan bagian
dari musik yang dihubungkan dengan kabuki telah dikenal dengan musik.
Dalam sebuah sandiwara sejarah atau dalam negeri, tirai terbuka pada suatu adegan,
musik mulai dimainkan. Gerakan-gerakan untuk lebih hidup, jika ada atmosfir yang
membosankan akan mewarnai panggung. Para musisi tidak terlihat dari sudut kiri dari panggung.
Musik bertindak sebagai leitmotif dari drama tersebut, yaitu dengan memberikan isyarat atau
Universitas Sumatera Utara
tongkat bilyard untuk masuknya actor, dan untuk yang mengiringnya. Actor melakukan
percakapan dan penampilannya. Dalam kasus drama tari, para musisi kelihatan lebih jelas dari
para penonton , dan musik lebih banyak mendominasi setiap bagian.
Musik kabuki diklasifikasikan kedalam 12 kategori, berdasarkan sekolah yang berbedabeda diantara ini yang paling sering digunakan saat ini adalah nagauta, tokiwazu, kiyomoto dan
gidayu. Yang bekalangan selalu digunakan dalam drama yang diadaptasi dari teater boneka
(wayang).
Disamping musik yang sesuai, ada banyak macam efek suara yang dipekerjakan dalam
sebuah penampilan drama kabuki. Diantara semua yang paling unik adalah suara dari isyarat
anak gendang kayu pada pembukaan dan penutupan. Dan isyarat itu ulangi dalam ritme, dan
ukuran stakato( suara yang cepat dan tegas). Alat gendang kayu juga digunakan sebagai salah
satu alat musik yang dipalu secara bergantian dalam kursus penampilan serta pertunjukan.
IV. Teater dan Panggung
Pertunjukkan
Pertunjukkan-pertunjukkan teater kabuki di Jepang saat ini sedang dibuat, tanpa
pengecualiaan. Dalam gaya barat, sejauh ini fasilitas-fasilitas pementasan panggung dan
bangunan mereka telah diperhatikan, digaji, atau disewa meskipun beberapa dari pemain yang
merupakan paling penting dari teater tradisional kabuki, seperti Hanamichi dan Mawari Butai.
1. Hanamichi ( bunga jalan melandai)
Ini adalah sebuah jalan yang menghubungkan sisi kiri panggung dengan bagian belakang
aula yang menyambungkan ke tempat duduk para penonton. Panggung ini menyediakan sebuah
jalan untuk para pemain atau actor sangat sering memberi salah satu adegan mereka yang paling
penting dari penampilan mereka.
Universitas Sumatera Utara
2. Mawari Butai ( panggung yang berputar-putar)
Pertama kali ditemukan di Jepang menurut perhitungan 300 tahun yang lalu. Peralatan ini
kemudian dikenalkan diluar negeri. Hal ini membuat perubahan yang cepat dari adegan yang
memungkinkan tanpa mengubah urutan dari alur ceritanya.
3. Aspek-aspek lainnya
Aspek lainnya dari panggung kabuki lebih rendah dan lebih lebar dari pada teater atau
pementasan orang Amerika dan Eropa. Panggung ini memiliki rupa dari sebuah persegi panjang
pengganti bentuk persegi dari teater atau pementasan dimana pun.
Tirai dalam panggung teater kabuki terdiri dari merah-coklat, hitam dan garis-garis hijau
kain katun dan tidak dinaikkan seperti dalam teater-teater barat, tetapi diletakkan disamping
gambar.
V. Para Pemain
Perbedaan yang sangat menonjol dari kabuki sebagai seni teater dalam perbandingannya
dengan bentuk drama yang lain yaitu kemungkinan pada penempatan penekanan yang teutama
pada actor. Dengan begitu mayoritas dari drama kabuki disuplai oleh para penulis yang
menghubungkan dengan teater kabuki secara penuh mereka menyadari kekuatan karakteristik
dan kelemahan dari para actor seperti halnya rasa dramatisasi mereka penampilan. Mereka
mengambil cara yang tak biasa untuk menulis drama yang bagus, untuk mererbitkan bakat yanh
superior dari para actor ini. Tidak jarang, para ackot menggunakan pemain dalam dramanya
Universitas Sumatera Utara
hanya sebagai sarana untuk menjadi bintang didalamnya, secara temperamental mengubah baris
dan alur ceritanya.
Hingga sekarang masih berlangsung, pemimpin kebesaran dari kabuki tiba. Dan persyaratan
dari actor kabuki adalah memeras. Sejak seni drama dari kabuki didasarkan pada rumusan
khusus tentang penyajian, setiap actor kabuki perluuntuk memilih persiapan pelatihan yang
pokok atau dasar. Hal ini membuat seseorang yang memang sangat ingin menjadi seorang actor
kabuki wajib memulai pelatihanya sejak dri masa kanak-kanak. Ia harus dilatih secara
menyeluruh didalam banyak cabang kultur seni. Karena kabuki merupakan semacam drama
musik, tarian dan musik jepang kedunya merupakan bagian integral dari latihan tersebut.
Hal ini penting bahwa banyak dari teknik drama dalam penampilan kabuki bukanlah yang
diperoleh dari para ackor pada zaman sekarang ini, tapi merupakan hasil dari usaha yang
dikumpulkan oleh nenek moyanguntuk berbagai panggung dari generasi sebelumnya, dan
diteruskan oleh mereka dengan prinsip dari warisan keluarga. Karenanya, saat ini ada beberapa
keluarga dari pemain atau actor kabuki yang kembali sejauh 17 gnerasi. Untuk satu hal, dibawah
sistem sosial feodalisdari periode pemujaan edo, garis keturunan merupakan hukum yang tidak
tertulis. Yang lainnya, sifat yang alami dalam seni kabuki dari syarat latihan dan pengalaman
yang dibuat seluas sebagai sebuah system keluarga yang ideal. System ini masih diamati secara
wajar dan secara teguh hingga saat ini, hal ini mungkin lebih penting dari pada dimati secara
umum, karena itu telah dibuat suatu pemeliharaan tertentu untuk seni seni kabuki sebaik
mungkin.
Ada suatu waktu ketika hal ini biasa bagi seorang actor untuk memainkan sebuah peran
dimana ia melampaui kemampuannya. Hal ini dirangsang sebuah studi yang eksklusif dari
karakter dari berbagai jenis lelaki dan wanita. Saat ini, spesialisasi dari tindakan seperti itu
Universitas Sumatera Utara
sangat kurang dipraktekkan. Para actor pada umumnya sangat berguna (multitalenta). Ada sebuh
pengecualian, meskipun di onagatta atau pameran dari karakter wanita (banci). Rahasia dari
kecantikkan onnagata yang ditujukkan diatas panggung mungkin berbohong didalam kenyataan
bahwa kecantikkan feminism yang telah dibuat itu tidak secara alami tetapi secara palsu melalui
mata dari lelaki itu terlihat secara objektif pada pelaku dan psikologi dari lawan jenisnya.
Dalam waktu feudal, actor kabuki terkenal diantara masa atau masyarakat umum,
menyandang status paling rendah. Saat ini, meskipun status mereka bangkit sedemikian rupa
sehingga sebagian dari para actor dibedakan dengan dipilih keanggotaannya kedalam akademi
seni jepang, penghargaan setinggi mungkin diberikan kepada seorang seniman.
Setiap actor atau pemain kabuki memiliki sebuah rumah identifikasi khusus, disebut yago,
sebagai tambahan ada nama dasarnya, sebagai contoh, kanzaburo nakamura, shoroku onoe dan
utaemon nakamura memiliki nama rumahnya nakamuraya, otowaya dan narikomoya secara
berturut-turut. Satu dari fungsi tradisional dari nama-nama khusus ini sungguh unik. Dengan
antusias para penonton mneyoraki ketika actor favorit mereka berada dipintu masuk atau pada
waktu tertentu selama penampilannya dengan memanggil rumahya.
Dalam sebuah penampilan, orang tertentu (yang bukan seorang actor) akan terlihat diatas
panggung. Terutama sepanjang awal pembukaan mengikuti pembukaan tirai, para penonton akan
berkomentar akn melihat figur yang kelihatannya aneh, berpakaian dan berkerudung higga
pakaian panggungnya, posisi mereka berada di belakang actor. Mereka dikenal sebagai kurogo (
lelaki dalam hitam), mereka menangani peralatan diatas panggung saat tabir atau tirai siap untuk
dibuka dan mereka juga berperan sebagai pembisik. Mereka bukanlah karakter dalam drama dan
penonton diharapkan tidak megindahkan mereka (diabaikan).
VI. Kabuki dalam Jepang hari ini
Universitas Sumatera Utara
Disebuah tinjauan ulang teater didunia menunjukkan bahwa seni yang dramatis pada masa
lampau, formatnya yang telah stabil dan sempurna telah mampu menyelamatkan kelangsungan
teater dari waktu bahkan ketika unsure-unsur yang bekaitan dengan kesusastraan sudah dtidak
ada lagi di zaman ini.
Kebenaran dari pertanyaan ini lahir dari status yang tersaji dari kabuki. Hal yang tidak
melukiskan keindhan di Jepang, sebuah negeri yang memiliki peradaban besar dan utuh dari
negeri balap. Namun, hal tersebut dinikmati dengan adanya ketenaran yang meluas. Sebuah
alasan yang menjadi prinsip dari kepalsuan didalam kbenaran ini adalah suatu format yang telah
dikristalkan. Kabuki begitu menahan, memang nampak diperuntukan untuk mempertahankan
kasih sayang dan kebangsaaan bangsa.
2.3.Drama Kabuki Chisungura
Chisungura adalah nama untuk catatan fiksi sejarah dari 47 ronin dari kematian tuan
mereka, Asano, Naganori, termasuk Kanadehon chisungura, sejaraha yang menceritakan dalam
kabuki Bunraku, Panggung pementasan, film, novel, pertunjukan televise dan media lainnya.
Dengan sepuluh perbedaan produksi televise ditahun 1997-2007, peringkat chusingura yang
paling terkenal diantara semua cerita di Jepang.
Peristiwa Bersejarah
Dasar sejaraah untuk cerita hikayat dimulai tahun 1701. putusan shogun Tokugawa
Tsunayoshi ditempatkan Asano Takumi No Kami Nagaori, daimyo dari Ako dalam tuntutan
sebuah resepsi dari utusan dari perngadilan kekaisaran di Kyoto. Dia juga melantik protocol
pegaweai negeri di istana Edo, Asano menarik pedang pendeknya dan berusaha untuk
membunuh Kira alasannya tidak diketahui, tetapi byak dicerca. Untuk dia dihukum untuk
Universitas Sumatera Utara
menjalaankan Seppuku tapi Kira pergi tanpa penghukuman . Shugunate mengambil ahli negeri
Asano dan tidak meninggalkan samurai yang dikerjakannya membuat mereka menjadi Ronin.
Hampir 2 tahun belakangan, Oishi Kuranosuke yang telah menempati sebuah peringkat
tinggi samurai dalam pelayanan Asano memimpin sbuiah klompok dari 47 Ronin. Mereka
merusak rumah besar Kira di Edo ditangkap n dieksekusi Kira meletakan penggalan kepalanya
dikuburan Asano kemudian mereka menggilirkan diri merreka sendiri mnejadi hak untuk
bertindak dan dihukum untuk menjalankan Saeppuku yang mana mereka semua dihari yang
sama tahun itu. Oishi adalah orang yang protagonist ynag paling mencaritakan kembali bntuk
fiksi dari apa yang trelah mnjdi diketahui sebagai kecelakaan ako atau dalam bentuk fisiknya
Chusingura .
Ditahun 1882, segera diketahui catatan dari kecelakaan Ako dibarat yang diterbitkan Iaac
Tiisingh buku Posthumus, ilustrasi dari Jepang.
1. Bunraku
Permainan wayang yang didasarkan pada cerita ini yang berjudul kanadehon
Chushingura dan ditulis oleh Takeda Izumo (1691-1756), Miyoshi Shoraku (1695-1751). Itu
adalah penampilan pertama dibulan agustus 1748 diteater Takameto-Za didaerah hiburan
Dotonbori di Osaka, dan hampir identik dengan adaptasi Kabuki yang dimunculkan secepatnya
tahun itu. Maksud judul “kana” buku praktis Treasuri dari penahan setia, “ bukupraktis Kana”
menunjukkan aspek kepada kejadiaan yang kebetulan jumlah dari ronin yang disesuaikan jumlah
dari Kana dan bermain dilukiskan ronin masing-masing pemeran penting satu Kana untuk
mengenalinya.
47 ronin penahan Asano, judul disamakan mereka kepada gudang penuh dari
bendaharawan. Untuk menghindari celaan, pengarang meletakkan aksi diwaktu Taiheiki
Universitas Sumatera Utara
(beberapa abad kemudian) merubah nama dari asasnya. Permainan itu dimankan setiap tahun
kedua Bunraku dan versi Kabuki, lebih sering dulu dari pada tidak hanya beberapa tindakkan
yang dipilih yang mana ditampilkan dan tidak pekerjaan seluruhnya.
2. Kabuki
Bagian berikut diproduksi denga izin dari buku A guide ti the Japanese Stage oleh
RonaldCavaye, Paul Griffith dan Akihiko Senda diterbitkan oleh Kondasha Internasional Jepang
:
Kanadehon Chushingura “ The Threasuri Of Loyal Retainers ” didasarkan kepada sebuah
peristiwa nyata yang mana mengambil tempat antara 1701-1703. untuk menghindari
pemeriksaan Shogunatte, pengarang mengatur permainan dengan lebih cepat dizaman
Muromachi (1333-1568) dan nama dari karakter diubah. Pusat cerita ke khawatiran daimyo Enya
Hangan, yang didorong sampai menarik pedangnya.dan pemogokkan seorang gelar bangsawan
senior, Ko no Morono menarik satu pedang diistana Shogun adalah sebuah pelangaran besar dan
dengan demikian Hangan ditawarkan untuk melakukan Seppuku atau ritual bunuh diri dengan
mengeluarkan isi perut, upacara dilaksanakan dengan tata cara yang hebat dan dengan nafas
sekaratnya. Dia membuat agar dia berharap balas dendam yang sedang berlangsung di Marano.
47 dari Hangan sekarang samurai yang kurang mahir ( ronin) menunggu waktu mereka.
Yoranosuke dalam fakta-fakta memunculkan memberikan pada dirinya sendiri berakhir kepada
sebuah kehidupan dari pesta makan minum yang berlebihan di kyoto’s Gin seperempat
kesenangan supaya menaruh musuh melindungin mereka. Dalam musim dingin, badai rumah
besar Morono Eau dan membunuh mereka sadar, akan tetapi bahwa perbuatan ini melukai
mereka dikuil Sengaku-ji di Edo, dimana mereka semua melakukan Seppuku.
Universitas Sumatera Utara
Tindakan I, Tsurugaoka Kabuto Aratame (pemilihan topi baja dikuburan orang suci
Hachiman).
Permainan ini memiliki sebuah pembuka yang khas yang mana tirainya ditarik dibuka lebih
lama melalui beberapa menit, ditemanin oleh 47 dentaman gendang individu dari Ki, satu untuk
setiap Ronin yang gagah berani. Sedikit demi sedikit, actor dinyatakan didepan Hachiman Shire
di Kamakura jatuh berlebihan seperti wayang tidak bernyawa. Seperti gidayu narrator
mengatakan nama masing-masing dia datang Morono adalah dengan segera dipertunjukkan oleh
jubah hitamnya dan sikap yang sangat marah dia berjuang ketika namanya diumumkan.
Dia bermusuhan dengan orang yang lebih muda, bangsawan yang kuramg berpengalaman.
Punya mereka semua dikumpulkan untuk mencari dan menghadiahi sebuah topi baja istimewa
dikuburan orang yang mengenalinya. Ketika uparaca berakhir dan akhirnya tinggal sendiri
dengan Kaoyo, Maromo menyarankan dia tetapi dia menolak nasehat-nasehat cinta kasihnya.
Tindakan II ( penampilan yang jarang)
Tindakan III, adegan 2, Matsu no Roka (lorong pinus di istana Shogun)
Ini adalah adegan dimana merintang nasib Hangan dilanggar oleh penolakan kasar Kaoyo
Morono melontarkan cercaan pada Hangan mendakwanya ketidak cakapan dan sangat lambat
atas kewajiban-kawajibannya. Hangan, berkata seperti seekor ikan kecil: dia cukup dalam
membatasi keamanan yang baik ( daerah kekuasaan miliknya, tetapi meletakkan pada sungai
yang hebat, ruah besar Shogun di ibukota) dan dia segera memukul hidungnya berlawanan tiang
jembatan dan mati. Tidak dapat menunjang cercaan yang cukup panjang, Hangan menemukan
Morono. Tetapi kepada perasaan menyesal terus menerus, kembali dikendalikan dari
membunuhnya dengan penahan Kakogawa Honzon.
Tindakan IV, adegan 1, Enya Yakata No Ba (“Seppuku Enya Hangan”)
Universitas Sumatera Utara
Hangan ditawarkan untuk melakukan Seppuku dan istana diambil alih. Emosi yang
dimunculkan dalam adegan ini adalah kematian Hangan. Persiapan untuk upacara adalah rumit
dan formal, dia harus membunuh dirinya sendiri pada dua perbaikkan alas kakiTatami yang
ditutupi dengan kain putih dan memiliki pot bungan yang kecil dari tempat minyak alas manis
pada empat sudut. Rincian Seppuku dengan sempurna digambarkan : memotong inisial dibawah
sebelah kiri kandang rangka, mata pisau kemudian ditarik kekanan dan akhirnya sebuah
potongan kecil sebelum menarik mata pisaunya.
Hangan menahan sepanjang dia bisa, akan tetapi untuk dia gelisah harus ada satu kata
terakhir dengan ketua (bos besar), Yoranosuku. Pada momen terakhir Yoranosuke bergerak cepat
mendengartuannya sekarat berharap membalas dendam pada Morano. Hanagn meninggalkan
berita resmi diri sendiri dengan memotong urat darahnya sendiri.
Desmber adalah waktu popular untuk penampilan chushingura (karena terjadi dibulan
desember sesuai kalender lama), cerita ini sering diceritakan kembali di bulan itu.
Sejarah chushingura difilm dimulai pada tahun 1907, ketika satu tindakan dari pewrmainan
Kabuki diturunkan produksi orisinil pertama diikuti tahun 1908. Onue Matsunosuke dimainkan
Oishi pada penggarapan pertama pekerjaan ini.
Cerita diadaptasi untuk film yang berrlawanan ditahyn 1982. versi ini, Jitsuroku
Chushingura dibuat oleh pembuat film Shizo Makino untuk memperingati ulang tahunnya yang
ke-50. bagian film dihancurkan ketika api berkobar selama produksi, bagaimana pun akibat dari
ini semua telah dipulihkan dengan teknologi baru.
2.4.Cerita kanadehon Chushingura
Pada saat dua orang Asano Takumi Naganori dan Kamei sama, diperintah untuk mengatur
acara yang sesuai bagi wakil istana semasa berkhidmat dalam meraikan bagi pihak.
Universitas Sumatera Utara
Mereka diberikan panduan mengenai tata cara istana oleh Kira Kozuke no Suke Yoshitaka,
pegawai istana dalam hirerki Shogunate. Dia menjadi marah terhadap mereka, konon karenba
hadiah kecil yang mereka berikan atau karena mereka tidak memberikan suap sebagaimana yang
mereka mau. Sumber lain mengatakan bahwa dia orang yang kasar dan sombong. Atau Karena
Kira mengambil suap yang dibenci oleh Asano pengikut faham yang taat. Walau bagaimanapun,
dia melayani mereka dengan buruk menghina mereka dan mengabaikan mereka dengan betul.
Ketika Asano menerima semua ini dengan tabah, Kamei Sama menjadi marah dan
bersedia untuk membunuh Kira bagi membalas penghinaan. Bagaimanapun, penasehat Kamei
Sama menghindar bencana bagi tuan dan nyonya mereka (semua akan dihukum karena Kamei
Sama membunuh Kira) dengan secara diam-diam mereka memberikan kira suap yang besar. Kira
dengan itu mulanya melayani Kamei Sama dengan baik, yang menenangkan kemarahannya.
Bagaimana, Kira terus melayani Asano dengan berat hati, kerena marah pada Asano
sehingga tidak mengikuti temannya. Kira mengejek dan menghina didepan orang banyak.
Akhirnya, Kira menghina asano sebagai orang yang tidak mempunyai adapt dan Asano tidak
dapat menahan dirinya lagi. Dia hilangan kesabaran dan menyerang Kira dengan pisau. Tetapi
hanya melukai sekitar wajah dengan serangan pertama, serangan ke dua menyasar dengan
mengenai tiang. Pengawal kemudian memisahkan mereka berdua.
Luka Kira tidak serius, kediaman Shogun adalah kesalahan besar dia adalah orang yang
sadis, dengan itu Asano diperintahkan melakukan Seppuku pada hari yang sama. Harta dan tanah
dirampas selepas kematiaanya.
Berita tersebut dikabarkan kepada Oishi Kuranosuke Yoshio, penasehat utama Asano
yang bertindak mengambil alih dan memindahkan keluarga Asano keluar sebelum menyerahkan
istana tersebut kepada wakil kerajaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari tiga ratus orang pengikut Asano, pada akhirnya menjadi 47 anggota dan terutama
ketua mereka Oishi enggan membiarkan kematian tuan mereka tanpa pembelaan, mereka
berkumpul bersama dan bersumpah secara rahasia untuk membalas dendam atas kematian tuan
dengan membunuh Kira. Walaupun mereka mengetahui bahwa mereka akan menerima hukuman
berat karena melakukannya.
Bagaimanapun , Kira dikawal dengan ketat dan tempat kediamannya dijaga untuk
menghindari kejadian yang tidak diinginkan itu. Mereka menyadari, bahwa mereka perlu
melupakan Kira sebelum berhasil. Untuk menghindari tuduhan oleh Kira dan pihak berkuasa
Shogunate yang lain, mereka harus menyamar menjadi pedagang. Oishi sendiri menetap di Edo.
Ketika Oishi pulang dalam keadan mabuk dari tempat biasa, dia terjatuh di tengah jalan dan
tertidur semua orang yang lewat menertawakannya. Seeorang dari pengikut Satsuma lain
menjadi marah dengan perbuatan ini sebagai seorang samurai. Karena kedua-duanya tidak ada
keberaniaan membalas dendam bagi tuan mereka
dan atas perilakunya sekaran. Pengikut
Satsuma itu menghina dan memukul serta menendangnya.
Anggota istana melaporka ini kepada Kira, yang menjadi yakin bahwa dia selamat dari
pengikut Asano yang memang seorang pengikut samuraidan takut membalas membalas dendam
bagi kematian tuan mereka. Pengikut yang taat berkumpul di Edo dan dalam peranan mereka
sebagai pekerja istana dan pedagang dapat masuk ke dalam istana Kira, menjadi biasa dalam
keadaan istanaserta penghuni istana lainnya. Seorang pengikut bertindak terlalu jauh hingga
menikahi anak pembina istana untuk mendapatkan peran. Semua itu dilaporkan kepada Oishi.
Pada awal pagi dan angin kuat semasa salju lebat, Oishi dan anggota ronin menyerang
istana Kira Yoshinaka di Edo. Akhir dari pertempuran sengit mereka berhasil membunuh Kira.
Karena hari semakin siang dengan cepat mereka membawa kepala Kira kekuburan Asano di kuil.
Universitas Sumatera Utara
Apabila sampai kuil, maka 47 ronin membersihkan kepala Kira di sungai dan pedang yang
digunakan diletakkan juga dihadapan kuburan Asano. Mereka kemudian sembahyang dikuil serta
melakukan Seppuku sendiri dengan caara memotong perut mereka.
Universitas Sumatera Utara
Download