1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tidak terlepas dari bahasa, bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa adanya bahasa maka komunikasi pun tidak dapat terjalin. Terkadang bahasa lisan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari daripada bahasa tulis. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh sekelompok masyarakat untuk saling berkomunikasi, artinya dalam berkomunikasi terdapat bahasa yang telah disepakati untuk digunakan sehingga mereka saling memahami makna dari bahasa itu. Menurut Halliday (1992:20) fungsi bahasa dapat diartikan cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa lebih dari satu. Jika dinyatakan dengan pengertian yang paling rampat yaitu orang melakukan sesuatu dengan bahasa mereka; yaitu dengan cara bertutur dan menulis, mendengarkan dan membaca, mereka berharap dapat mencapai banyak sasaran dan tujuan. Selain berfungsi sebagai media atau alat komunikasi, bahasa juga sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia, baik dalam dunia politik, sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan sebagainya. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ali (2007:77) yaitu dalam interaksi lokal maupun global bahasa memegang peran yang sangat penting bahkan boleh dikatakan merupakan kunci utama karena bahasa diperlukan dalam berbagai percaturan dunia seperti dalam percaturan politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan maupun keamanan Negara. 1 Tindak Tutur Pengakuan…, Islan Rahayu, FKIP, UMP, 2014 2 Setiap komunikasi yang terjalin pastilah saling memberikan informasi baik berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan maupun emosi secara langsung. Maka, dalam setiap proses komunikasi terjadilah peristiwa tutur. Peristiwa tutur adalah satu rangkaian tindak tutur dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur. Peristiwa tutur adalah serangkaian tindak tutur yang terorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya, interaksi yang terjadi antara guru dengan murid di SMP dalam proses belajar mengajar. Komunikasi yang terjalin antar guru dengan peserta didik menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan dalam jenjang pendidikan pastilah berbeda antara jenjang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar. Guru menggunakan bahasa yang tentunya berbeda dengan jenjang SMP, begitupula di SMA. Di sinilah akan terlihat apakah peserta didik mampu merespon atau memahami tuturan guru dengan baik atau tidak. Dalam proses belajar mengajar di SMP, sebagian besar guru menggunakan bahasa yang cenderung mengandung tuturan tegas. Hal ini dikarenakan pada jenjang itulah jati diri peserta didik akan terllihat dan di sini guru memiliki posisi penting yaitu dirinya harus pintar melakukan strategi agar perintahnya dapat lebih mudah dipahami dan direspon dengan baik. Guru sebagai tenaga pendidik haruslah pintar dalam menumbuhkan motivasi belajar agar peserta didik selalu semangat dan tidak bosan dalam melakukan aktivitas belajar. Guru dapat melakukan usaha-usaha seperti sedikit menyelipkan permainan dalam kegiatan pembelajaran tanpa menghilangkan unsur pendidikan dalam permainannya. Peran tuturan sangat penting demi terjalinnya komunikasi, jika tidak ada tuturan maka tidak ada pula komunikasi yang terjalin. Tuturan merupakan sebuah Tindak Tutur Pengakuan…, Islan Rahayu, FKIP, UMP, 2014 3 wujud dari pikiran. Dengan adanya tuturan maka apa yang ingin kita sampaikan akan dimengerti. Tindak tutur juga dapat digunakan sebagai alat ukur bagi seseorang. Tindak tutur adalah gejala individu yang bersifat psikologis dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu (Chaer dan Leonie Agustina, 2004: 50). Sehubungan dengan masalah penggunaan tindak tutur dalam suatu peristiwa komunikasi, peneliti menemukan adanya fenomena tindak tutur dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto. Fenomena ini ditemukan ketika peneliti melakukan kegiatan PPL Terpadu di sekolah tersebut. Pada awal pertemuan kegiatan PPL, tanggal 30 agustus 2013 dan 2 september 2013, peneliti masih berkedudukan sebagai observer untuk dapat beradaptasi dengan kondisi kelas. Ketika itu peneliti mengamati dua guru yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Fenomena yang peneliti temukan dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto, yaitu: (1) Guru : Ibu harap kalian dapat belajar dengan baik karena minggu depan akan ibu adakan ulangan harian. Fenomena di atas dituturkan oleh guru yaitu Ibu Sulistiani Wignyorini, pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Peneliti berasumsi bahwa tuturan tersebut termasuk tindak tutur pengakuan (acknowledgment) yang berupa bid (harapan) yaitu guru berharap semua siswa belajar dengan baik. Fenomena lain yang peneliti temukan yaitu: (2) Guru : Pertemuan besok, Ibu ingin setiap anak sudah memahami tentang bahasa petunjuk, nanti ibu akan cek. Tindak Tutur Pengakuan…, Islan Rahayu, FKIP, UMP, 2014 4 Fenomena di atas dituturkan oleh guru yaitu Ibu Sri Sumiyati, pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Peneliti berasumsi bahwa tuturan tersebut termasuk tindak tutur pengakuan (acknowledgment) yang berupa bid (harapan). Secara tidak langsung, guru meminta kepada semua murid-muridnya untuk belajar tentang bahasa petunjuk. Dari kedua fenomena di atas, peneliti berasumsi bahwa tuturan tersebut digunakan oleh guru untuk memberikan penguatan yaitu dengan cara memotivasi siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar. Meskipun tuturan di atas dituturkan dengan kalimat yang berbeda, akan tetapi kedua tuturan tersebut digunakan untuk maksud yang sama. Fenomena tersebut dapat dikaji dengan menggunakan pragmatik khususnya pada kajian tindak tutur. Hal tersebut banyak ditemukan pada tuturan guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto. Untuk mengetahui benar tidaknya asumsi peneliti tersebut, perlu dilakukan kajian secara empirik. Oleh karena itu penelitian dengan judul “Tindak Tutur Pengakuan (Acknowledgment) Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto Bulan September Tahun Pelajaran 2013-2014” penting untuk diadakan. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana jenis-jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto bulan september tahun pelajaran 2013-2014? Tindak Tutur Pengakuan…, Islan Rahayu, FKIP, UMP, 2014 5 2. Bagaimana fungsi dari masing-masing jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto bulan september tahun pelajaran 2013-2014? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan: 1. Mendeskripsikan Jenis-jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto bulan september tahun pelajaran 2013-2014. 2. Mendeskripsikan fungsi dari masing-masing jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto bulan september tahun pelajaran 2013-2014. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Menambah dan menguatkan teori-teori yang sudah ada dalam pragmatik, khususnya dalam bidang tindak tutur pengakuan (acknowledgment). b. Memperkaya ranah pengetahuan dalam upaya pembinaan bahasa Indonesia. c. Memperluas cakrawala pemahaman mengenai tindak tutur pengakuan (acknowledgment) khususnya yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah dan membina penggunaan bahasa guru yang mengajar sekolah menengah pertama demi pembenahan bahasa pada tindak tutur pengakuan (acknowledgment). Tindak Tutur Pengakuan…, Islan Rahayu, FKIP, UMP, 2014 6 b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan untuk menambah pengetahuan bagi para pendidik dan meningkatkan mutu pendidikan bahasa yang dapat menimbulkan pengaruh positif bagi siswa dalam berbahasa khususnya tindak tutur pengakuan (acknowledgment). E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan perlu dicantumkan dalam skripsi karena bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi. Skripsi ini berjudul “Tindak Tutur Pengakuan (Acknowledgment) Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto Bulan September Tahun Pelajaran 2013-2014”. Pembahasan dalam skripsi ini terdiri atas lima bab yang masing-masing bab mengandung satu pokok pembicaraan yang berbeda-beda, tetapi secara keseluruhan saling berhubungan. Isi setiap bab tersebut dapat digambarkan dalam paparan berikut ini. Bab I atau bab pendahuluan, bab ini pada dasarnya memberi gambaran umum tentang keseluruhan penulisan yang akan penulis lakukan. Oleh sebab itu di dalamnya dikemukakan penjelasan-penjelasan tentang latar belakang masalah, latar belakang masalah merupakan uraian dari hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan suatu penelitian terhadap suatu masalah kemudian ditulis dalam suatu paparan yang jelas. Selain itu dicantumkan pula rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari jawabannya oleh peneliti. Perlu dicantumkan pula tujuan dan manfaat dari sebuah penelitian yang telah dilakukan serta sistematika penulisan. Bab II, bab ini berisi penelitian yang relevan dan landasan teori. Penelitian yang relevan diperlukan sebagai penjelas bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, dan dalam penelitian ini akan ditemukan hal yang Tindak Tutur Pengakuan…, Islan Rahayu, FKIP, UMP, 2014 7 baru. Landasan teori mendeskripsikan teori yang penulis gunakan untuk menganalisis, Teori-teori yang dicantumkan tentunya dianggap cocok oleh peneliti untuk dijadikan landasan dalam penelitian tentang terjadinya tindak tutur pengakuan (acknowledgment) dalam kegiatan belajar mengajar. Teori-teori tersebut meliputi pengertian bahasa dan fungsi bahasa, pragmatik, tindak tutur, tindak tutur pengakuan (acknowledgment), kemampuan dasar mengajar dan peta konsep. Bab III, bagian ini berisi tentang metodologi penelitian. Keterangan yang dibuat dalam metodologi penelitian haruslah dibuat secara rinci, lengkap dan jelas, hal ini dikarenakan agar peneliti, pembimbing dan pembaca dapat memahami proses penelitian yang akan dilakukan. Aspek-aspek yang ada dalam metodologi penelitian meliputi; jenis penelitian, pendekatan penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, metode penelitian yang terdiri dari tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan penyajian hasil analisis. Bab IV, berisi hasil analisis dan pembahasan masalah. Pada bab ini berisi inti penelitian yang tentunya memuat data yang telah diperoleh setelah penelitian dilakukan. Dalam bab ini mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur dan fungsi dari masing-masing jenis tindak tutur pengakuan (acknowledgment) guru dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto yang meliputi (1) Apologize (Meminta maaf), (2) Condole (Mengucapkan belasungkawa), (3) Congratulate (Mengucapkan selamat), (4) Greet (Mengucapkan salam), (5) Thank (Mengucapkan terimakasih) dan No Thanks (Berterima kasih tetapi menolak), (6) Reject ( Menolak), (7) Recept (Menerima) dan (8) Bid (Harapan) Bab V, Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan rangkuman yang dibuat secara ringkas dan jelas dari keseluruhan hasil analisis yang Tindak Tutur Pengakuan…, Islan Rahayu, FKIP, UMP, 2014 8 lengkap pada bab pembahasan. Kesimpulan berisi tentang temuan-temuan dari suatu penelitian yang telah dilakukan guna menjawab tujuan diadakannya penelitian tersebut. Sedangkan saran berupa suatu nasihat yang terkait dengan penelitian yang telah dilakukan. Pada umumnya sebuah saran tidak keluar dari masalah yang sedang dibicarakan dalam suatu penelitian. Tindak Tutur Pengakuan…, Islan Rahayu, FKIP, UMP, 2014