Analisis Posisi Iklan Banner pada Situs Web Berita Online - j

advertisement
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 1237-1247
e-ISSN: 2548-964X
http://j-ptiik.ub.ac.id
Analisis Posisi Iklan Banner pada Situs Web Berita Online Terhadap Klik
dan Ad Recognition
Oktavia Zalma1, Ismiarta Aknuranda2, Hanifah Muslimah Az-Zahra3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Iklan online, khususnya iklan banner, merupakan sumber aliran dana utama pada banyak situs web yang
menyediakan pelayanan gratis terhadap penggunanya, salah satunya adalah situs web berita online.
Akan tetapi, iklan banner memiliki kecenderungan untuk diabaikan atau dihindari oleh pengguna
internet, sehingga mengakibatkan tujuan dari pemilik iklan tidak tercapai dan pengelola situs web berita
online pun tidak mendapatkan aliran dana yang maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui posisi iklan yang efektif, dilihat dari perilaku pengguna dalam mengeklik iklan dan tingkat
kesadaran adanya iklan (ad recognition) terhadap delapan posisi iklan banner yang terdapat pada situs
web berita online secara umum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif
dengan teknik user testing dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini berupa gambaran pola perilaku
pengguna terhadap perolehan klik dan tingkat ad recognition, sehingga dapat menghasilkan
rekomendasi posisi pemasangan iklan banner pada situs web berita online. Dari penelitian ini dapat
diketahui bahwa posisi iklan yang paling cepat menarik perhatian pengunjung dan yang mendapatkan
jumlah klik paling banyak adalah floating di ujung kanan, yang paling cenderung diabaikan adalah di
bawah kiri, yang memiliki tingkat ad recognition paling tinggi adalah di bawah kanan, dan yang paling
diingat pengunjung dalam melakukan klik adalah floating di ujung kiri.
Kata kunci: Berita online, Iklan banner, Posisi iklan, Klik, Ad recognition
Abstract
Online advertising, especially banner ads, is a major source of cash flow on many websites that provide
free services to its users, one of them is an online news website. However, banner ads have a tendency
to be ignored or avoided by internet users, resulting in the objective of the advertiser not being achieved
and the owner of online news websites are not getting the maximum revenue stream. Therefore, this
study aims to find out the position of an effective banner ad, viewed from click-trough rate and ad
recognition of each of eight positions banner ads contained on the online news website in general. This
research uses descriptive qualitative method with user testing and questionnaire technique. The result
of this study is a description of user behavior pattern toward click-through rate and ad recognition so
that it can generate recommendations of effective banner ads position. From this study, it can be known
that the fastest ad position in attracting visitors and has the most number of clicks is floating on the
right edge, the position that most likely to be ignored is on the bottom left, the position that has the
highest ad recognition is on bottom right, and the position that most remembered by visitors in clicking
an ad is floating on the left edge.
Keywords: Online news, Banner ads, Ad position, Click, Ad recognition
informasi. Dahulu masyarakat mendapatkan
berita dan informasi melalui media lama seperti
surat kabar, tabloid, atau televisi. Namun karena
adanya pengaruh dari dunia internet, untuk
bertahan sebagai salah satu sumber informasi
masyarakat dalam kompetisi dunia komunikasi
massa, industri media komunikasi massa pun
ikut beralih menjadi media online.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia internet yang sangat
pesat menyebabkan banyak perubahan dalam
industri komunikasi massa. Internet tidak hanya
mengubah cara seseorang berkomunikasi,
namun juga mengubah cara mendapatkan
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
1237
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Salah satu media yang ikut beralih menjadi
media online adalah media surat kabar dengan
melakukan inovasi berupa situs web berita
online dalam menyampaikan informasinya.
Transisi menjadi media online menciptakan
banyak peluang bagi industri media surat kabar
dalam bersaing dengan media massa lainnya,
mengikat komunitas media massa bersama-sama
melalui pemanfaatan berbagai biro iklan untuk
memperkuat kemungkinan pertahanan di sektor
media, dan mengurangi biaya proses pencetakan
(Li (1998) dan Brain (2008) dalam Al-Radaideh,
et al., (2011)).
Namun euforia media online di Indonesia
tidak bertahan lama. Media-media online yang
mendapatkan dana besar dari para investor
ternyata tidak diimbangi dengan pertumbuhan
bisnis yang baik. Maka untuk tetap mendapatkan
aliran dana, perusahaan media berita online
melakukan cara dengan membuat situs web
mereka menjadi lebih atraktif agar tetap ramai
pengunjung dan memasangkan iklan pada situs
web mereka (Margianto & Syaefullah, 2013).
Menurut Castro (2012, dalam Hidayat (2016)),
iklan online merupakan sumber aliran dana
utama pada banyak situs web yang menyediakan
pelayanan gratis terhadap penggunanya. Iklan
online yang terpajang pada situs web pun ada
berbagai macam, namun jenis iklan yang paling
umum ditemui pada situs web berita online
adalah iklan banner.
Akan tetapi, iklan banner memiliki
kecenderungan untuk diabaikan atau dihindari
oleh pengguna internet karena sering dianggap
sebagai gangguan (Calisir & Karaali, 2007),
sehingga pemasang iklan harus tahu dimana
seharusnya ia menempatkan iklan agar tampil
menarik dan atraktif untuk menciptakan
keingintahuan konsumen dan menarik perhatian
mereka. Sebuah iklan dapat dikatakan efektif
saat iklan tersebut dapat diingat oleh pengunjung
dan memberikan tingkat kesadaran terhadap
pengunjung bahwa mereka melihat iklan yang
telah dipasang pada sebuah situs web (Briggs &
Hollis, 1997).
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana posisi
iklan yang tepat pada situs web berita online
sesuai dengan perilaku pengguna agar pemasang
iklan dan pengelola situs web dapat
memanfaatkan posisi ini sesuai dengan dengan
kepentingannya
masing-masing.
Perilaku
pengguna dalam hal ini dilihat dari perilaku
mereka dalam mengeklik iklan dan tingkat
kesadarannya terhadap keberadaan iklan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1238
tersebut (ad recognition).
Penelitian ini menggunakan delapan posisi
iklan yang berbeda, yang mana posisi tersebut
didapatkan
melalui
observasi
dengan
membandingkan lima situs web berita online
yang terkenal di Indonesia.
2. PENELITIAN TERKAIT
Dalam penelitian yang berjudul “Analisis
Posisi Iklan Banner pada Wireframe Youtube
terhadap Klik dan Kemudahan Diingat” Okik
Rian Hidayat menemukan bahwa posisi iklan
banner pada wireframe Youtube mempengaruhi
perolehan klik yang didapatkan dan kemudahan
diingat oleh pengunjung. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa iklan dengan posisi sebelah
kanan memiliki kemampuan diingat paling
tinggi oleh pengguna halaman web dan iklan
yang memiliki pendapatan klik paling tinggi
adalah iklan dengan posisi horizontal bawah
(Hidayat, 2016).
Raymond W. Lim and Michael S. WogaIter
dalam penelitian yang berjudul “The Position of
Static and On-off Banners in WWW Displays on
Subsequent Recognition” melakukan pengujian
untuk mengetahui keefektifan dari iklan banner
yang ditampilkan pada posisi yang berbeda-beda
di layar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa lokasi iklan mempengaruhi responden
dalam mengenali isi iklan, dimana iklan yang
berada di sudut kiri atas dan kanan bawah
memiliki tingkat ad recognition yang lebih
tinggi dibandingkan di sudut kanan atas dan kiri
bawah (Lim & Wogalter, 2000).
3. LANDASAN KEPUSTAKAAN
3.1. Iklan Banner
Iklan yang muncul pada media internet
sangat bervariasi, namun yang paling umum
ditemukan pada berbagai situs web adalah iklan
banner (Cho, et al., 2001). Iklan banner
didefinisikan sebagai “tempat periklanan online
yang biasanya terdiri dari kombinasi antara
konten tulisan dan grafis, serta berisi tautan
internal ke halaman iklan yang ditargetkan
(informasi mengenai pemasang iklan pada situs
mereka) atau link eksternal ke situs web inang
(site host) melalui klik URL (Chatterjee, 2005).
Walaupun hanya sedikit konsumen yang
benar-benar mengeklik iklan, dalam penelitian
yang dilakukan oleh Briggs & Hollis (1997)
dikatakan bahwa iklan banner yang diletakkan
pada situs web terbilang efektif karena
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
menciptakan brand awareness dan beberapa
iklan tertentu dapat menumbuhkan sikap positif
terhadap produk yang diiklankan.
3.2. Efektivitas Iklan Online
Untuk mengukur efektivitas dalam iklan
online, sebagian besar berfokus pada hasil
ingatan pengguna dan perilaku pengguna yang
diukur melalui klik iklan (Chatterjee, 2008).
Ukuran yang pada umumnya digunakan untuk
mengukur efektivitas iklan online adalah
persentase dari jumlah total pendapatan klik
iklan oleh pengguna internet sebagai tanggapan
atas pesan yang diiklankan. Ukuran ini dikenal
sebagai Click-through Rate (CTR) (Hoffman &
Novak, 1996).
Akan tetapi, semakin lama pengukuran
efektivitas iklan online berdasarkan klik menjadi
perdebatan dikalangan para ahli. Pasalnya,
walaupun iklan tidak di klik, iklan online
terbukti meningkatkan brand awareness
terhadap produk yang diiklankan (Briggs &
Hollis, 1997). Jika berdasarkan tujuannya, iklan
online dibagi menjadi dua kategori, yakni iklan
yang memiliki perolehan klik yang tinggi dan
iklan yang dapat memberikan kesadaran bagi
penggunanya. Maka dari itu, penelitian ini
menggunakan dua aspek untuk mengukur
efektivitas iklan online, yaitu tingkat perolehan
klik (click-through rate) dan tingkat kesadaran
pengguna terhadap keberadaan iklan (ad
recognition).
Recognition mengacu pada kemampuan
kita untuk mengenali suatu peristiwa atau
sepotong informasi sebagai sesuatu yang
familiar (Budiu, 2014). Ad recognition, atau
kesadaran pengunjung terhadap keberadaan
iklan, dipilih sebagai variabel penelitian ini
karena
pada
penelitian
sebelumnya
menunjukkan
bahwa recognition dapat
mengukur adanya jejak komersial dalam
memori, dan merupakan ukuran yang lebih kuat
dibandingkan recall (Ewing, et al. (1999) dalam
Calisir & Karaali (2007)).
3.3. Metode Pembayaran Iklan Online
Dalam penerapan transaksi pemasangan
iklan pada media internet, telah ditetapkan
berbagai macam model pembayaran yang dapat
dilakukan dalam transaksi pemasangan iklan.
Diantaranya adalah Cost Per Impression (CPI),
Cost Per Click (CPC), Cost Per Acquisition
(CPA), dan Flat Rate.
Metode CPI adalah pembayaran iklan yang
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1239
dilakukan ketika halaman situs web dibuka oleh
pengunjung.
Metode
CPC
merupakan
pembayaran dimana pemasang iklan hanya akan
membayar saat iklan diklik oleh penggunanya.
Metode CPA merupakan pembayaran yang
dilakukan hanya saat iklan yang ditampilkan
berhasil menarik pengguna untuk membeli,
men-download, atau menggunakan jasa yang
dipasang pada iklan yang ditampilkan tersebut.
Sedangkan metode flat rate merupakan metode
pembayaran dimana perusahaan akan membayar
kepada pengelola situs web dengan tarif tetap
perbulan atau pertahunnya (Schmitz, 2012.
Hingga kini, metode pembayaran iklan yang
paling umum digunakan di Indonesia adalah
metode CPC.
4. METODE PENELITIAN
4.1. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini termasuk dalam tipe
penelitian desktiptif karena bermaksud untuk
menggambarkan secara jelas dan sistematis
tentang hal yang terkait antara perbedaan posisi
iklan banner pada situs web berita online
terhadap perolehan klik dan tingkat ad
recognition masing-masing iklan, dimana teknik
pengambilan data yang digunakan observasi dan
kuesioner. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah normatif kualitatif,
yaitu suatu pembahasan yang dilakukan dengan
cara menafsirkan dan mendiskusikan data yang
telah diperoleh dan telah diolah.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini ialah metode pengumpulan data dengan
observasi dan kuesioner. Penelitian ini
mengambil 30 orang responden untuk dijadikan
sampel, dimana hal ini mengacu pada pendapat
Gay dan Diehl (1992) dalam penelitian mereka
yang menyatakan bahwa ukuran dari sampel
untuk penelitian deskriptif adalah minimal 30
orang.
Dalam pelaksanaan pengambilan sampel,
penelitian
ini
menggunakan
metode
nonprobability sampling dengan teknik
purposive sampling. Purposive sampling
merupakan teknik pengambilan sampel
berdasarkan kriteria tertentu (Jogiyanto, 2008).
Kriteria pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya, dimana hal tersebut
didasari oleh :
1. Pengguna internet terbanyak di Indonesia
adalah individu yang memiliki rentang usia
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
2.
3.
18 – 25 tahun dengan persentase hampir
setengah dari penduduk Indonesia yaitu
49% (Pangerapan, 2015).
Mahasiswa termasuk ke dalam kelompok
pengguna internet aktif dengan rentang usia
16 – 24 tahun yang menjadikan situs web
berita online sebagai sumber utama mencari
informasi (Wunsch-Vincent, et al., 2009).
Partisipan berasal dari mahasiswa Fakultas
Ilmu Komputer yang terbiasa dengan
penggunaan internet dan situs web.
4.2. Pengembangan Alat Pengambil Data
Alat pengambil data yang digunakan dalam
penelitian ini ialah sebuah situs web dan
kuesioner. Situs web tersebut akan digunakan
untuk mengambil data klik responden,
sedangkan untuk kuesioner yang digunakan akan
dibagi menjadi dua bagian.
Pada situs web yang dirancang, telah
ditempatkan iklan banner pada delapan posisi,
dimana posisi-posisi peletakan iklan banner
diambil melalui observasi dari lima situs web
berita online yang terkenal di Indonesia yakni
detik.com, viva.co.id, tempo.co, merdeka.com,
dan sindonews.com. Observasi dilakukan
dengan membandingkan desain antarmuka dan
letak iklan pada masing-masing situs web
sehingga dapat menghasilkan informasi yang
akan digunakan sebagai acuan untuk membuat
desain layout dan menentukan posisi iklan pada
situs web alat pengambil data.
Dari hasil observasi perbandingan yang telah
dilakukan, maka didapatkan posisi iklan yang
akan diterapkan adalah sebagai berikut :
▪ Vertikal :
- Floating ujung kiri
(iklan 1)
- Floating ujung kanan
(iklan 2)
▪ Horizontal :
- Atas kanan
(iklan 3)
- Atas tengah
(iklan 4)
- Tengah kanan
(iklan 5)
- Tengah kanan kedua
(iklan 6)
- Bawah kanan
(iklan 7)
- Bawah kiri
(iklan 8)
Guna mempermudah penyebutan posisi
iklan, maka diberikan penomoran untuk masingmasing posisi iklan yang telah ditentukan
dengan ketentuan seperti diatas.
Iklan yang akan dipasang berupa iklan
dengan jenis teknologi yakni smartphone, hal ini
mengacu pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Flores, et al. (2013) yang
mengatakan bahwa iklan teknologi memiliki
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1240
dampak yang tinggi dan penelitian yang
dilakukan oleh Chen, et al. (2008) yang
mengatakan bahwa smartphone adalah produk
yang memiliki pengaruh yang besar.
Semua merek dalam iklan merupakan fiktif,
atau direkayasa sendiri guna meminimalisir
responden akan memilih iklan berdasarkan
ketertarikan merek. Masing-masing iklan akan
dibuat
dengan
desain
yang
berbeda
menggunakan pilihan warna yang mencolok dan
kontras dengan warna tampilan web, hal ini
didasari oleh (Kaiser, 2007) yang mengatakan
“Jika situs web Anda memiliki banyak iklan dan
konten yang padat, Google AdSense
menyarankan untuk menggunakan warna yang
menangkap secara visual”. Warna-warna yang
digunakan adalah merah, jingga, kuning, hijau,
biru, ungu, merah muda, dan hitam.
Kuesioner yang harus dijawab oleh
responden dibagi menjadi dua bagian. Kuesioner
bagian pertama digunakan untuk memberikan
responden sebuah flashback kembali terhadap
apa yang telah mereka jelajahi pada situs web
dan untuk memberikan sebuah penegasan alasan
responden mengeklik iklan, agar jelas diketahui
apakah responden benar-benar mengeklik iklan
karena alasan tertentu atau hanya karena tidak
sengaja.
Sedangkan kuesioner bagian kedua akan
digunakan untuk penilaian tingkat ad
recognition yang mengacu pada penelitian
sebelumnya oleh McCoy, et al. (2016), dimana
tingkat ad recoginition didapatkan dari sejauh
mana partisipan dapat mengidentifikasi iklan
yang diletakkan dalam situs web percobaan.
Pada penelitian ini akan dibuat iklan pengalih
dengan perbandingan antara iklan yang asli dan
iklan yang hanya digunakan sebagai pengalih
adalah 1:1, kemudian partisipan akan ditanyakan
dengan pertanyaan “Apakah Anda melihat iklan
dengan gambar ini” untuk setiap iklan dan
responden menjawab dengan pilihan ya atau
tidak.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
1241
data perolehan klik, alasan klik, dan tingkat ad
recognition masing-masing iklan. Data
perolehan klik yang didapatkan ialah berapa
lama waktu yang dibutuhkan dan setelah klik ke
berapa responden melakukan klik pada iklan.
Dari data perolehan klik tersebut maka akan
didapatkan urutan klik masing-masing posisi
iklan oleh responden, dimana iklan yang paling
pertama diklik mendapatkan urutan 1 dan
seterusnya hingga urutan ke-8 (jika responden
melakukan klik terhadap semua iklan yang ada).
Jika responden tidak melakukan klik terhadap
iklan pada posisi tersebut, maka iklan yang
dimaksud akan mendapatkan urutan ke-9.
Kemudian data urutan klik terhadap iklan akan
diolah dengan teknik statistik deskriptif, dimana
data akan digambarkan atau dideskripsikan
berdasarkan nilai rata-rata (mean), nilai modus,
dan deviasi standar.
Perhitungan rata-rata klik iklan dari semua
responden akan dihitung menggunakan
Persamaan (1) (Kurniawan, 2003).
𝑥̅ =
∑𝑛
𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖
∑𝑛
𝑖=1 𝑓𝑖
(1)
Keterangan :
f1 = frekuensi ke-i
xi = data ke-i
∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 = jumlah f
Gambar 1. Posisi iklan pada web pengambilan data
4.3. Proses Pengambilan Data
Supaya pengambilan data berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, maka terdapat alur
dalam proses pengambilan data, yang mana telah
digambarkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Alur proses pengambilan data
4.4. Menganalisis Hasil
Hasil dari pengujian yang dilakukan berupa
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Perhitungan deviasi standar dari rata-rata
perolehan urutan klik masing-masing iklan akan
dihitung
dengan
menggunakan
rumus
Persamaan (2) (Kurniawan, 2003), sedangkan
modus akan dilihat dari angka yang paling
banyak muncul.
𝑠 = √∑
(𝑥1 − 𝑥̅ )2
𝑛−1
(2)
Keterangan:
s = deviasi standar
𝑥̅ = rata-rata
x1 = menandakan data ke n
n = banyaknya data
Sedangkan untuk data hasil kuesioner ad
recognition (kuesioner 2) akan dilakukan
pengukuran terkait variasi kelompok dengan
menggunakan tabel distrubusi frekuensi, yang
mana variasi kelompok tersebut diperoleh dari
perhitungan menurut teori Sturges (Supranto,
2000).
Tabel frekuensi distribusi dalam penelitian
ini didapatkan dengan cara menentukan interval
kelas. Langkah pertama yang dilakukan terlebih
dahulu adalah mencari nilai dari variasi
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
kelompok, dimana untuk mengetahui jumlah
variasi kelompok/kelas didapat dari rumus:
𝑘 = 1 + 3,322 log 𝑛
Ratarata
Mo
Sebelum menentukan interval kelas, harus
didapatkan skor tertinggi terlebih dahulu yang
didapatkan dari variabel tertentu serta skor
terendah yang didapatkan dari variabel tertentu.
Rumus untuk menentukan skor maksimum
adalah dengan rumus :
Skor maksimum = skor tertinggi x jumlah
responden
(4)
Sedangkan untuk menentukan
minimum menggunakan rumus :
skor
Skor minimum = skor terendah x jumlah
responden
(5)
Sehingga untuk menentukan interval kelas,
diperlukan rumus sebagai berikut:
𝑖=
Tabel 1. Pengelompokkan Data Berdasarkan Urutan
Klik Iklan
(3)
Keterangan:
𝑘 = jumlah kelas
𝑛 = jumlah responden
𝑅
𝑘
(6)
Keterangan:
i = interval kelas
R = selisih
K = banyaknya kelas
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Perolehan Klik Iklan
Berdasarkan
hasil
pengujian
yang
dilakukan kepada 30 orang responden, hanya 18
orang saja yang melakukan klik iklan banner
pada situs web yang telah disediakan, sedangkan
12 orang lainnya tidak melakukan klik. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas
terhadap klik iklan banner belum terlalu
maksimal, terbukti dari banyaknya responden
yang melakukan klik terhadap iklan hanya 60%
dari keseluruhan. Akan tetapi dari segi perhatian
responden terhadap iklan banner menunjukkan
responden cukup teralihkan perhatiannya
terhadap iklan yang ada, hal tersebut dengan
alasan salah satu responden yang mengatakan
bahwa iklan banner pada situs web berita online
sangat mengganggu, walaupun ia tidak
melakukan klik terhadap iklan manapun.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1242
SD
Posisi Iklan
4
5
1
2
3
6
7
8
5,9
3
5,3
7
7,2
0
6,8
0
7,4
0
7,6
3
7,5
7
8,1
7
9
3,6
6
9
3,5
6
9
3,0
0
9
3,2
5
9
2,7
6
9
2,5
5
9
2,6
1
9
2,0
4
Keterangan:
Mo = modus
SD = deviasi standar
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan,
diketahui urutan klik dari masing-masing iklan
yang
kemudian
dapat
dikelompokkan
berdasarkan kalkulasi hasil rata-rata (mean),
modus, dan deviasi standar dari masing-masing
iklan agar dapat dibandingkan pendapatan
urutan klik dari masing-masing posisi iklan,
terhitung saat responden membuka situs web.
Hasil pengelompokkan data tersebut dapat
dilihat pada Tabel 1.
Dari Tabel 1 dapat ditarik kesimpulan
bahwa posisi iklan banner pada situs web dapat
mempengaruhi urutan klik dan tingkat kecepatan
pengguna dalam mengeklik iklan banner.
Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan
bahwa posisi iklan vertikal floating di ujung
kanan (iklan 2) merupakan iklan yang paling
cepat diklik, sedangkan untuk posisi horizontal
di kiri bawah (iklan 8) mendapatkan respon yang
paling lama dari pengguna. Hal ini selaras
dengan penelitian oleh Flores, et al., (2013)
dimana dalam penelitian tersebut dikatakan
bahwa iklan vertikal memiliki daya tarik yang
lebih tinggi daripada iklan horizontal.
Dari tabel tersebut juga didapatkan bahwa
hasil perhitungan modus dari setiap posisi iklan
ialah
bernilai
9,
dimana
angka
9
merepresentasikan iklan tersebut tidak diklik
oleh responden. Maka, dari hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan
pengunjung halaman web untuk mengeklik iklan
masih tergolong sangat rendah dan tidak ada
posisi iklan yang memiliki perbedaan tingkat
kecenderungan diklik secara signifikan.
Deviasi standar dalam penelitian ini
digunakan untuk mengukur jumlah variasi atau
sebaran dari nilai sampel. Hasil data pada Tabel
1 menunjukkan bahwa variasi (keberagaman)
data dari setiap posisi iklan bernilai kecil. Hal ini
membuktikan bahwa data tersebut bersifat
homogen, dimana data yang homogen dapat
dengan baik mewakili himpunan datanya.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Tabel 2. Kecenderungan Pengunjung Tidak
Mengeklik Iklan
Posisi
Iklan
IKLAN 1
IKLAN 2
IKLAN 3
IKLAN 4
IKLAN 5
IKLAN 6
IKLAN 7
IKLAN 8
Jumlah
Pengunjung yang
Tidak Mengeklik
Iklan
17 orang
14 orang
21 orang
20 orang
22 orang
23 orang
22 orang
25 orang
Persentase
Kecenderungan
Tidak Diklik (%)
56,67
46,67
70,00
66,67
73,33
76,67
73,33
83,33
Dari data pada tabel tersebut dapat
disimpulkan bahwa posisi iklan yang memiliki
kecerendungan tidak diklik paling tinggi adalah
iklan horizontal di bawah kiri, sedangkan posisi
iklan yang memiliki kecenderungan untuk diklik
paling tinggi dari kedelapan posisi yang
diterapkan adalah iklan vertikal floating di ujung
kanan.
Dari data yang telah dikumpulkan dapat
diketahui juga jumlah perolehan klik yang
didapatkan dari masing-masing posisi iklan,
yang
mana
data
tersebut
kemudian
dikelompokkan berdasarkan alasan responden
melakukan klik terhadap iklan yang terdapat
pada kuesioner bagian pertama.
Tabel 3. Pengelompokkan Data Berdasarkan
Perolehan Jumlah Klik
Posisi
Iklan
Jumlah
Peroleh
an Klik
(klik)
IKLAN 1
IKLAN 2
IKLAN 3
IKLAN 4
IKLAN 5
IKLAN 6
IKLAN 7
IKLAN 8
13
16
8
11
9
6
8
5
Jumlah
Responden
yang Tidak
Ingat
Melakukan
Klik
4 orang
6 orang
3 orang
6 orang
4 orang
3 orang
5 orang
4 orang
Persentase
Iklan Diingat
Responden
dalam
Melakukan
Klik (%)
69,23
62,50
62,50
45,45
55,56
50,00
37,50
20,00
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
posisi iklan banner juga mempengaruhi
perolehan klik responden terhadap iklan,
terbukti dengan jumlah klik yang didapatkan tiap
posisi iklan memiliki jumlah yang berbeda-beda.
Hasil pendapatan klik dari masing-masing iklan
banner menunjukkan bahwa pendapatan klik
terbanyak didapatkan oleh posisi iklan banner
vertikal floating diujung kanan. Namun dapat
juga diketahui bahwa walaupun sebenarnya
pengunjung melakukan klik pada iklan tertentu,
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1243
belum tentu responden mengingat mereka telah
melakukan klik pada iklan tersebut. Hal ini
didasari dari persentase responden dalam
mengingat telah melakukan klik pada masingmasing iklan tidak ada yang mencapai 100%.
5.2. Hasil Penilaian Tingkat Ad Recognition
Masing-masing Iklan
Pada aspek ad recognition, data hasil
kuesioner akan dilakukan pengukuran terkait
variasi kelompok. Variasi kelompok tersebut
diperoleh dari perhitungan menurut teori Sturges
(Supranto,
2000),
dimana
berdasarkan
perhitungan menurut teori tersebut didapatkan
hasil tabel distribusi frekuensi yang disajikan
pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi
No. Kelas
1
2
3
4
5
6
Kelas Interval
50 – 59
40 – 49
30 – 39
20 – 29
10 – 19
0–9
Nilai Representatif
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup tinggi
Cukup rendah
Rendah
Sangat rendah
Selanjutnya adalah skoring dari masingmasing posisi iklan. Dimana hasil total skor
masing-masing iklan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Skor Kuesioner Ad Recognition
Total Skor
1
37
2
23
3
33
Posisi Iklan
4
5
6
29 35 35
7
40
8
35
Setelah didapatkan akumulasi total skor
untuk masing-masing posisi iklan, maka hasil
skoring tersebut dimasukkan dan disesuaikan
kedalam kelas interval. Sehingga dapat
diperoleh hasil penilaian tingkat ad recognition
dari masing-masing posisi iklan, yang disajikan
pada Tabel 6.
Tabel 6. Tingkat Ad Recognition Masing-masing
Posisi Iklan
Tingkat
Ad Recognition
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup tinggi
Cukup rendah
Rendah
Sangat rendah
1
2
3
Posisi Iklan
4 5 6
7
8
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
✓
Dari tabel diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa posisi iklan juga mempengaruhi tingkat
kesadaran pengguna tentang keberadaan iklan
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
(ad recognition), hal ini didasari dari adanya
variasi tingkat ad recognition yang diperoleh
dari masing-masing posisi iklan. Dari kedelapan
posisi iklan yang diuji dalam penelitian ini,
posisi iklan yang memiliki tingkat ad
recognition paling tinggi adalah iklan banner
horizontal yang terletak pada posisi di bawah
kanan. Hal ini selaras dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Raymond W. Lim dan
Michael S. Wogalter (2000) yang menunjukkan
bahwa iklan banner yang ditempatkan pada kiri
atas dan kanan bawah dikenal atau disadari
keberadaannya dengan lebih baik.
6. REKOMENDASI
Berdasarkan pembahasan sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa iklan dapat dibagi
menjadi dua bagian berdasarkan fungsinya,
diantara lain adalah iklan yang memiliki
perolehan klik yang tinggi dan iklan yang dapat
memberikan kesadaran bagi penggunanya.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
rekomendasi posisi iklan akan dibagi menjadi
empat bagian sesuai dengan tujuan bisnis
pemasang iklan pada umumnya, yakni
berdasarkan (1) kecepatan iklan mengalihkan
perhatian dan mendapatkan respon pengunjung,
(2) banyaknya jumlah klik yang didapatkan, (3)
ingatan pengunjung dalam melakukan klik iklan,
dan (4) tingginya tingkat ad recognition.
6.1. Rekomendasi Berdasarkan Perolehan
Klik
Berdasarkan analisa data yang didapatkan,
kedelapan posisi iklan memiliki hasil urutan klik
dan perolehan jumlah klik yang berbeda-beda.
Posisi iklan yang mendapatkan klik paling
banyak dan cepat dari pengunjung adalah iklan
dengan posisi floating di ujung kanan pada
halaman web. Dikarenakan posisi tersebut
merupakan posisi yang paling strategis, maka
pengelola situs web dapat memanfaatkan hal ini
untuk memberikan harga yang lebih mahal
dibandingkan posisi iklan yang lainnya. Hal ini
akan memberikan keuntungan yang maksimal
bagi pihak pengelola situs web apabila metode
pembayaran yang digunakan adalah CPC.
Jika dilihat dari sisi pemasang iklan, dapat
terjadi kemungkinan jika pemasang iklan tidak
mampu membayar sesuai dengan harga yang
ditawarkan oleh pengelola situs web untuk posisi
yang strategis tersebut. Maka dari itu, dalam
penelitian ini juga memberikan rekomendasi
alternatif berdasarkan urutan prioritas posisi
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1244
iklan sehingga pihak pemasang iklan dapat
memilih posisi mana yang sesuai dengan tujuan
bisnis mereka namun juga tidak melebihi
anggaran yang telah mereka tentukan.
Rekomendasi alternatif urutan posisi iklan ini
juga dapat menjadi bahan masukan pengelola
situs web berita online untuk memberikan harga
yang sesuai pada masing-masing posisi iklan.
Salah satu tujuan bisnis pemasang iklan
adalah supaya iklan mereka dapat mengalihkan
perhatian pengunjung dan mendapatkan respon
secara cepat, biasanya pemasang iklan memiliki
tujuan ini jika produk yang mereka iklankan
adalah produk baru. Rekomendasi posisi iklan
alternatif jika ditinjau dari tujuan ini dapat dilihat
pada Tabel 7.
Tabel 7. Rekomendasi Urutan Posisi Iklan dari
Cepatnya Respon Pengunjung
Urutan
Prioritas
Ke-
Posisi Iklan
Vertikal floating ujung
kanan
Vertikal floating ujung kiri
Horizontal atas tengah
Horizontal atas kanan
Horizontal tengah kanan
Horizontal bawah kanan
Horizontal tengah kanan
kedua
Horizontal bawah kiri
1
2
3
4
5
6
7
8
Alias
IKLAN 2
IKLAN 1
IKLAN 4
IKLAN 3
IKLAN 5
IKLAN 7
IKLAN 6
IKLAN 8
Salah satu tujuan lainnya adalah agar
mendapatkan sebanyak-banyaknya pengunjung
ke situs web yang dipasang pada iklan, biasanya
pemasang iklan memiliki tujuan ini apabila ingin
mendapatkan pengunjung baru pada webnya.
Rekomendasi posisi iklan alternatif untuk tujuan
bisnis seperti ini dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Rekomendasi Urutan Posisi Iklan dari
Banyaknya Klik yang Diperoleh
Urutan
Prioritas Ke1
2
3
4
5
6
7
Posisi Iklan
Vertikal floating ujung
kanan
Vertikal floating ujung kiri
Horizontal atas tengah
Horizontal tengah kanan
Horizontal atas kanan dan
Horizontal bawah kanan
Horizontal tengah kanan
kedua
Horizontal bawah kiri
Alias
IKLAN 2
IKLAN 1
IKLAN 4
IKLAN 5
IKLAN 3
dan
IKLAN 7
IKLAN 6
IKLAN 8
Namun, iklan yang dapat mengambil
perhatian paling cepat dan memiliki jumlah klik
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
paling banyak belum tentu diingat pengunjung
dalam melakukan klik terhadap iklan tersebut.
Pertimbangan seperti ini biasanya digunakan
oleh pemasang iklan apabila tujuan bisnis
mereka
adalah
menginginkan
supaya
pengunjung mengingat konten iklan atau produk
yang mereka iklankan. Hal ini diharapkan dapat
berefek pada naiknya angka penjualan karena
pengunjung akan mengingat produk tersebut saat
mereka berbelanja, sehingga akan mempengaruhi mereka dalam memutuskan untuk
membeli produk tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi
iklan yang paling diingat oleh pengunjung dalam
melakukan klik adalah posisi iklan vertikal
floating di ujung kiri, namun posisi iklan
alternatif untuk tujuan bisnis seperti ini dapat
dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rekomendasi Urutan Posisi Iklan dari yang
Paling Diingat dalam Melakukan Klik
Urutan
Prioritas Ke1
2
3
4
5
6
7
Posisi Iklan
Vertikal floating ujung
kiri
Vertikal floating ujung
kanan dan Horizontal
atas kanan
Horizontal tengah kanan
Horizontal tengah kanan
kedua
Horizontal atas tengah
Horizontal bawah kanan
Horizontal bawah kiri
Alias
IKLAN 1
IKLAN 2
dan IKLAN
3
IKLAN 5
IKLAN 6
IKLAN 4
IKLAN 7
IKLAN 8
6.2. Rekomendasi Berdasarkan Tingkat Ad
Recognition
Berdasarkan
pengujian
yang
telah
dilakukan dalam penelitian ini, dapat
ditunjukkan bahwa posisi iklan yang memiliki
tingkat kesadaran pengunjung terhadap
keberadaan iklan (ad recognition) paling tinggi
adalah iklan pada posisi di bawah kanan. Posisi
iklan ini merupakan posisi yang paling strategis
apabila tujuan bisnis utama pemasang iklan
adalah
untuk
meningkatkan
kesadaran
pengunjung situs web terhadap merek dari
produk yang diiklankan (brand awareness).
Pemasang iklan memiliki tujuan bisnis seperti
ini biasanya agar produk mereka lebih dikenal
oleh banyak orang. Iklan dengan tujuan bisnis
seperti ini biasanya dibayar dengan metode Cost
Per Impression (CPI). Rekomendasi posisi iklan
alternatif untuk tujuan yang seperti ini dapat
dilihat pada Tabel 10.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1245
Tabel 10. Rekomendasi Urutan Posisi Iklan
Berdasarkan Tingkat Ad Recognition
Urutan
Prioritas
Ke1
2
3
4
5
6
Posisi Iklan
Alias
Horizontal bawah kiri
Vertikal floating ujung kiri
Horizontal tengah kanan,
Horizontal tengah kanan
kedua, dan
Horizontal bawah kiri
Horizontal atas kanan
Horizontal atas tengah
Vertikal floating ujung
kanan
IKLAN 7
IKLAN 1
IKLAN 5,
IKLAN 6,
IKLAN 8
IKLAN 3
IKLAN 4
IKLAN 2
7. KESIMPULAN
Berdasarkan dari penelitian yang telah
dilakukan dan analisis hasil penelitian maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Perbedaan
posisi
iklan
banner
menghasilkan pola perolehan klik dari
pengunjung situs web berita online,
diantaranya adalah posisi iklan yang paling
cepat menarik perhatian pengunjung untuk
diklik adalah iklan vertikal floating di ujung
kanan, posisi iklan yang mendapatkan
jumlah klik paling banyak adalah iklan
vertikal floating di ujung kanan, posisi iklan
yang memiliki kecenderungan untuk tidak
diklik paling tinggi adalah iklan horizontal
di bawah kiri, dan posisi iklan yang paling
diingat pengunjung dalam melakukan klik
adalah iklan vertikal floating di ujung kiri.
2. Dari kedelapan posisi iklan banner yang
digunakan, posisi iklan horizontal di bawah
kanan memiliki tingkat ad recognition yang
tinggi. Posisi iklan vertikal floating di ujung
kiri serta iklan horizontal di atas kanan, atas
tengah, tengah kanan, dan bawah kanan
memiliki tingkat ad recognition cukup
tinggi, sedangkan posisi iklan vertikal
floating di ujung kanan dan iklan horizontal
di atas tengah memiliki tingkat ad
recognition cukup rendah.
3. Rekomendasi posisi iklan banner bagi
pemasang iklan dapat dilihat berdasarkan
tujuan bisnis mereka. Jika tujuan pemasang
iklan adalah agar pengunjung web
menyadari adanya iklan yang mereka
pasang, maka posisi iklan horizontal di
kanan bawah adalah pilihan yang baik
karena memiliki tingkat ad recognition
yang paling tinggi, sedangkan jika
pemasang iklan menginginkan banyak
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
4.
pengunjung pada situs web mereka, maka
posisi yang paling baik adalah iklan vertikal
floating
di
ujung
kanan
karena
mendapatkan perolehan klik yang paling
banyak dan yang paling cepat.
Rekomendasi posisi iklan banner bagi
pengelola situs web berita online dapat
dilihat berdasarkan posisi yang strategis.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, posisi
iklan yang paling cepat menarik perhatian
pengunjung dan mendapatkan klik paling
banyak adalah iklan vertikal floating di
ujung kanan, posisi ini merupakan posisi
yang paling strategis untuk metode
pembayaran CPI. Sementara itu, posisi
iklan yang memiliki tingkat ad recognition
paling tinggi adalah iklan horizontal di
bawah kanan, posisi ini merupakan posisi
yang paling strategis untuk metode
pembayaran CPC. Posisi-posisi yang paling
strategis ini dapat dimanfaatkan oleh
pengelola situs web berita online dalam
menetapkan harga pemasangan iklan
sehingga dapat menghasilkan pendapatan
yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Radaideh, Q. A., Abu-Shanab, E., Hamam, S.
& Abu-Salem, H., 2011. Usability
Evaluation of Online News Websites:.
International Journal of Computer,
Electrical, Automation, Control and
Information Engineering, Volume 5.
Briggs, R. & Hollis, N., 1997. Advertising on the
Web: Is there response before clickthrough. Journal of Advertising Research,
37(1), pp. 33-45.
Budiu, R., 2014. Nielsen Norman Group.
[Online]
Available at: https://www.nngroup.com/
articles/recognition-and-recall/
[Diakses 30 Juli 2017].
Calisir, F. & Karaali, D., 2007. The impacts of
banner location, banner content and
navigation style on banner recognition.
Computers in Human Behavior.
Chatterjee, P., 2005. Changing banner ad
executions on the web: Impact on
clickthroughs
and
communication
outcomes. Advances in consumer research
2004 proceedings, Volume 32, pp. 51-57.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1246
Chatterjee, P., 2008. Are unclicked ads wasted?
Enduring effects of banner and pop-up ad
exposures on brand memory and attitudes.
Journal of Electronic Commerce Research,
9(1), pp. 51-61.
Cho, C. H., Lee, J. & Tharp, M., 2001. Different
forced-exposure to banner advertisements,
41(4), Journal of Advertising Research,
41(4), p. 45–56.
Flores, W., Chen, J.-C. V. & Ross, W. H., 2013.
The effect of variations in banner ad, type
of product, website context, and language
of advertising on Internet users’ attitudes.
Computers in Human Behavior.
Gay, L. R. & Diehl, P. L., 1992. Research
Methods for Business and Management.
s.l.:Macmillan Publishing Company.
Goldstein, D. G., McAfee, R. P. & Suri, S., 2013.
The Cost of Annoying Ads. Social and
Behavioral Sciences.
Hidayat, O. R., 2016. ANALISIS POSISI IKLAN
BANNER PADA WIREFRAME WEBSITE
YOUTUBE TERHADAP KLIK DAN
KEMUDAHAN DIINGAT. Malang, S1.
Universitas Brawijaya.
Hoffman, D. & Novak, T. P., 1996. Marketing in
hypermedia
computer-mediated
environments. Journal of Marketing,
Volume 60, pp. 50-68.
Jogiyanto, H., 2008. Metodologi Penelitian
Sistem Informasi: Pedoman dan Contoh
Melakukan Penelitian di Bidang Sistem
Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Kurniawan, 2003. Fokus matematika seri soal
siap ujian akhir SMP/MTs. Jakarta:
Erlangga.
Lim, R. W. & Wogalter, M. S., 2000. The
Position of Static and On-off Banners in
WWW
Displays
on
Subsequent
Recognition. Proceedings of the IEA 2000.
Margianto, J. H. & Syaefullah, A., 2013. Media
Online: Pembaca, Laba, dan Etika, Jakarta:
Aliansi
Jurnalis
Independen
(AJI)
Indonesia.
McCoy, S., Everard, A., Galletta, D. F. &
Moody, G. D., 2016. Here we go again! The
impact of website ad repetition on recall,
intrusiveness, attitudes, and site revisit
intentions. Information & Management.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Pangerapan, S. A., 2015. Profil Pengguna
Internet Indonesia 2014. 1st penyunt
penyunt. Jakarta: Asosiasi Penyelenggara
Jasa.
Schmitz, A., 2012. eMarketing - The Essential
Guide to Online Marketing. [Online]
Available
at:
https://saylordotorg.github.io/textemarketi
ng-the-essential-guide-to-onlinemarketing/
[Diakses 20 Mei 2016].
Supranto, J., 2000. Statistik Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Erlangga.
Wunsch-Vincent, S., Vickery, G., Vallejo, C. S.
& Oh, S. Y., 2009. THE EVOLUTION OF
NEWS AND THE INTERNET, s.l.: s.n.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1247
Download