Laporan Tahunan 2015 Annual Report 2015 Bangkok Bank Public Company Limited Indonesia DAFTAR ISI Table of Contents Ringkasan Keuangan Financial Highlights 1 Rasio Keuangan Financial Ratios 2 Profile Perusahaan Corporate Profile 4 Laporan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Report 6 Perekonomian Indonesia 2015 Indonesia Economy in 2015 25 Laporan Manajemen Management Report 26 Kinerja Bangkok Bank Bangkok Bank’s performance 35 Manajemen The Management 67 Struktur Organisasi Organization Chart 72 Lampiran Attachment Laporan Keuangan 2015 yang telah diaudit Audited Financial Statement 2015 RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK Bangkok Bank’s Financial Highlights Unit dalam jutaan rupiah (Unit in million Rupiah) Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun Progress at Year-End Total Aktiva Total Assets Giro pada Bank Demand Deposits with Banks Kredit yang diberikan Credits granted Aktiva Tetap dan Inventaris – net Premises and Equipment Aktiva Produktif Productive Assets Dana Pihak Ketiga Third Party Fund Simpanan Deposits Pinjaman yang diterima Loans received Dana dari Kantor Pusat Head Office Account 2015 2014 % change 24.517.014 22.742.330 7,80% 77.330 79.823 -3,12% 20.141.097 15.514.223 29,82% 96.196 95.152 1,10% 25.036.092 22.946.267 9,11% 5.118.311 4.421.089 15,77% 4.043.053 3.564.222 13,43% 11.924.025 10.713.025 11,30% 4.765.714 4.688.755 1,64% 1.435.664 1.072.088 33,91% 856.824 447.536 91,45% 578.840 624.552 -7,32% 245.862 250.871 -2,00% 336.317 371.058 -9,36% - - - Pertumbuhan untuk Tahun Progress for the year Pendapatan Operational Operational Revenue Beban Operational Operational Expenses Laba Operasi Operating Profit Pajak Penghasilan Income Tax Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss) Laba Bersih per Saham Earning per share LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 1 Rasio Keuangan Financial Ratios Permodalan Capitalization 31-Des-15 (%) Kewajiban Modal Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) 31-Des-14 (%) % change 57,06 69,16 -12,10 2,70 2,61 0,09 0,49 0,34 0,15 0,09 0,00 0,09 4,16 2,68 1,48 2,51 3,41 -0,90 3,60 2,86 0,74 4,36 4,83 -0,47 59,68 41,74 17,94 393,51 350,91 42,60 Aktiva Tetap terhadap Modal Fixed Assets to Capital Aktiva Produktif Productive Assets Aktiva Produktif Bermasalah Troubled Productive Assets Kredit Bermasalah NPL CKPN terhadap Aktiva Produktif Reserves to Productive Assets Rentabilitas Profitability Tingkat Pengembalian Aktiva Return on Assets Tingkat Pengembalian Modal Return on Equity Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Margin Beban Operasional Operasional Pendapatan Operational Expense to Operational Income Kredit terhadap Deposito Rasio Loan to Deposit Ratio LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 2 Kepatuhan Compliance 31-Des-15 (%) 31-Des-14 (%) % change 0 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0,00 7,89 12,20 -4,31 0,03 1,33 -1,30 Persentase Pelanggaran BMPK Percentage of LLL Violation a. Pihak Terkait Related Parties b. Pihak Tidak Terkait Non related Parties Persentase Pelampauan BMPK Percentage of exceeding LLL a. Pihak Terkait Related Parties b. Pihak Tidak Terkait Non related Parties GWM Rupiah Minimum Current Account Requirements Rupiah Posisi Devisa Netto (PDN) LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 3 PROFIL PERUSAHAAN Corporate Profile Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944 di Bangkok, Thailand adalah bank komersial terbesar di Thailand dan salah satu dari yang terbesar di Asia Tenggara dengan total aset pada akhir 2015 sebesar THB 2.835.852.163.000. Bangkok Bank, founded in year 1944 in BangkokThailand, is the largest commercial bank in Thailand and also one of the largest bank in South East Asia, with total assets at the end of 2015 THB 2,835,852,163,000. Adapun struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang saham terbesar Bangkok Bank Public Company Limited per tanggal 11 September 2015 adalah sebagai berikut: Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand as of September 11, 2015 are as follows: Persentase Kepemilikan Saham | Percentage of Total Shares 33.87 1 Thai NVDR Company Limited 3.39 2 Chase Nominess Limited 3 Thailand Securities Depository 2.95 4 Social Security Office 2.23 2.04 5 State Street Bank Europe Limited 1.90 6 State Street Bank and Trust Company 1.79 7 UOB Kay Hian (Hong Kong) Limited - Client Account 1.79 8 Bangkok Insurance Public Co., Ltd 1.60 9 Macquarie Emerging Markets Asian Trading PTE. Limited 1.53 10 The Bank of New York (Nominess) Limited Lain-lain 46.91 Sampai akhir tahun 2015 Bangkok Bank telah memiliki At the end of 2015, Bangkok Bank has more than lebih dari 1.170 kantor cabang di Thailand dengan cabang 1,170 branches in Thailand with extensive overseas luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar di: Cina, branches and office network in the following Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura, Taiwan, countries: People’s Republic of China, Hongkong, Inggris, Kamboja, Amerika Serikat, Kepulauan Cayman, Japan, Laos People’s Democratic Republic, Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Indonesia. Republic of Philippines, Republic of Singapore, Taiwan, United Kingdom, Cambodia, United States of America, Cayman Islands, The Socialist Republic of Vietnam, Myanmar, Malaysia and Indonesia. Nomor | Number Nama pemegang Saham | Name of Share holder Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan ijin usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No. D.15.6.1.4.39 tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa pada tanggal 22 Juni 1968 dengan Surat Keputusan dari Direksi Bank Negara Indonesia No.4/12/KEP.DIR. Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under license from Finance Minister of Republic Indonesia No. D. 15.6.1.4.39 dated June 21, 1968 as a branch from Bangkok Bank PCL in Thailand. Received the license to operate as foreign bank on June 22, 1968 with the decree from Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR. Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di kota Surabaya pada tanggal 29 Maret 2012 yang beralamat di Jl Raya Darmo No 73, Surabaya, dengan Ijin No 14/112/DPIP. Bank has opened 1 (one) Branch Office in Surabaya on March 29, 2012 located at Jl Raya Darmo No. 73, Surabaya, with Permit No. 14/112/DPIP . LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 4 Pada tanggal 6 November 2013, dalam rangka perluasan usaha, Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di kota Medan yang terletak di B&G Tower, Ground Floor, Jl Putri Hijau No. 10, Medan, dengan Ijin No.15/231/DPIP. On November 6, 2013, for the expansion of business, the Bank has opened 1 (one) Branch Office in Medan, located in the B & G Tower, Ground Floor, Jalan Putri Hijau No. 10, Medan, with permission No.15/231/DPIP. Bank secara berkesinambungan meningkatkan total asset dan kredit yang diberikan, memperbaiki manajemen kredit macet, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan efisiensi biaya dan terus membangun kebijakan usaha yang selaras dengan rencana strategis bank Di tahun mendatang, bank akan terus memajukan bisnis proses yang efisien dan mengefisiensikan model organisasi untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian organisasi dapat bekerja sama secara efisien dan harmonis. The bank has continuously increased its total assets and loans, and improved the management of nonperforming loans, of revenue, of costs efficiency and the bank will create policies that are alligned with its strategic plan. In the coming year, the bank will continue to improve the efficient business process and organizational model to ensure that all parts of the organization are working together efficiently in harmony. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 5 LAPORAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANGKOK BANK CABANG JAKARTA TAHUN 2015 REPORT ON BANGKOK BANK INDONESIA BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE FOR 2015. 1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perusahaan (GCG) 1. Scope of Good Corporate Governance (GCG) Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran dan tanggung jawab Komite Manajemen dalam pedoman Komite Manajemen bank. Seluruh aturan internal lainnya yang ditetapkan didasarkan dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada pinsip-prinsip GCG. As guidance for Good Corporate Governance’s implementation, Bank has already described role and responsibilities of Manangement Committee in the Management Committee guidelines. All other internal regulations are based on the operative regulation and referring to GCG principles. Dalam menjalankan bisnisnya, Bangkok Bank Cabang Jakarta menjalankan Prinsip Good Corporate Governance sebagai dasar agar dapat mempertahankan pertumbuhannya. Bank juga telah menyebarkan kebijakan tersebut kepada tim manajemen, eksekutif, dan staf sebagai informasi dan ketaatan akan peraturan. Bank juga telah menugaskan setiap supervisor di semua tingkat untuk menjadi contoh yang baik dan mendorong agar kebijakan yang dibuat tersebut dipatuhi. Dalam proses pengawasan operasional secara internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan agar sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia dan Bank Indonesia. The Bank, therefore conducts its business inline with the principles of Good Corporate Governance, which form a basis for sustainable growth. The bank has disseminated the policy to its management team, executives and staff for their knowledge and observance and has also assigned supervisors at all level to encourage good example as well as compliance with the policy. The bank has established a Compliance Unit to oversee its internal operations to be in compliance with the regulation of the local authorities and Bank Indonesia. Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di Bangkok Bank dibagi menjadi 7 aspek cakupan GCG beserta kepatuhan bank terhadap aspek-aspek tersebut yang meliputi: There are 7 (seven) Good Corporate Governance aspects which reflect the implementation of bank’s Good Corporate Governance including bank compliance toward to each aspect as follows: 1.1 Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari Dewan Komisaris dan Direksi. 1.1 Performance of duties and responsibilities of Board of Commissioners and Board of Directors. Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena itu Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama NonEksekutif Director bertempat di Kantor Pusat Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance dan mengawasi kebijakan dan arah bisnis bank. Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank kantor cabang Jakarta, International Banking Group (IBG) yang berlokasi di Kantor Pusat Bangkok, menjalankan fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris. Laporan fungsi pengawasan dari IBG tersebut untuk melihat pada fungsi Dewan Komisaris dalam mengevaluasi kinerja manajemen kantor cabang Jakarta dan laporan tersebut telah diterima Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office of Bangkok Bank, Thailand, therefore Board of Commissioners who is known as Non- Executive Directors are domiciled at Bangkok Head Office, Thailand. This Board of Commissioners assumes responsibility for the implementation of Good Corporate Governance and oversees the business policy and direction of the bank. For Bangkok Bank, Jakarta branch in this matter, the International Banking Group (IBG) domiciled at Bangkok, Head Office, is closely conducting the oversight role function of Board of Commissioners. Oversight function report from International Banking Group in LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 6 setiap 3 bulan sekali. regard to Board of Commissioners function for evaluating performance of Jakarta branch management on quarterly basis. Sementara itu, Direksi atau Pimpinan Bangkok Bank Cabang Jakarta yang dipimpin oleh General Manager dan wakil General Manager serta Direktur Kepatuhan. Pimpinan kantor akan memimpin Komite Manajemen yang bertanggung jawab atas pembentukan dan pelaksanaan atas sasaran strategis dan keuangan dari Bank dan juga mengkaji ulang serta mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan operasional bank. Komite Manajemen Cabang juga bertanggung jawab untuk mengawasi: a. Audit Internal dan Unit Control untuk memastikan pelaksanaan fungsi internal audit dan mengambil tindakan berdasarkan pada temuan-temuan dari audit internal. b. Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk pertanggungjawaban dalam rangka pengembangan, pengukuran dan pemeliharaan kerangka kerja manajemen risiko. c. Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan praktek good corporate governance dan memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. Meanwhile, Board of Director or called Branch Management (Pimpinan) of Bangkok Bank Indonesia who is chaired by General Manager, and Deputy General Manager and Compliance Director. The Branch Management or Pimpinan shall lead the Branch Management Committee who is responsible for the formulation and execution of strategies and financial objectives of the bank as well as reviewing and discussing matters related to banking operation. The Branch management is also responsible for supervising: a. Internal Audit and Control Unit for ensuring the execution of internal audit function and taking action based on regular internal audit findings. b. Risk Management Unit function is to take overall accountability for the development, measurement and maintenance of the bank’s risk management framework. c. Compliance Unit for overseeing the implementation of good corporate governance practices and ensuring bank’s compliance with the prevailing laws and regulations. 1.2. Struktur, Keanggotaan, Tugas dan Tanggung Jawab Komite 1.2 Structures, Membership, Duties and Responsibilities of the Committees. Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand, komite-komite tersebut telah diatur untuk memonitor dan mengawasi operasional bank dan melaporkan kemajuan yang terjadi ke Non-Executive Direksi secara periodik. Komite-komite ini terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Risk Monitoring, dan Komite Manajemen. In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the committees have been set up to closely monitor and oversee the bank’s operation and report the progress to the Non- Executive Board of Directors on a regular basis. These committees include the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee and Management Committee. Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as foreign branch office in this regard does not have to form such committees since Board of Directors at Head Office has established them. However, the functions of such committees have properly implemented in Head Office and it has been conducted under International Banking Group (IBG) to oversee the Jakarta’s branch management performance in respective committee function. The oversight function report from International Banking Group (IBG) has also been received by Jakarta branch on quarterly basis. Sementara itu Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing tidak diharuskan untuk membentuk komite tersebut sejak Dewan Direksi di Kantor Pusat telah membentuknya. Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari tiap komite-komite tersebut telah diterapkan dengan baik dan dibawah kontrol International Banking Group (IBG) untuk mengawasi kinerja manajemen dari kantor cabang Jakarta. Dan laporan fungsi pengawasan dari International Banking Group (IBG) juga telah diterima oleh kantor cabang Jakarta setiap 3 bulan sekali. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 7 Fungsi dari masing-masing komite itu dapat dideskripsikan sebagai berikut: Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam proses audit laporan keuangan, internal control dan audit, dan pemilihan dan penunjukkan eksternal audit bank. Komite Risk Monitoring bertugas untuk mengawasi dan memastikan profil manajemen risiko bank apakah sudah cukup memadai, sistematis, efisien, efektif dan memaksimalkan nilai terhadap kinerja bank, dan juga apakah sudah sejalan dengan rencana strategis bank dan kebijakan manajemen risiko secara keseluruhan. Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas untuk memilih dan menunjuk orang yang tepat untuk posisi pekerjaan yang ditentukan dan juga untuk mengevaluasi kinerja secara individu, dan kebijakan penggajian dan paket benefit yang diterima oleh level eksekutif dan staffnya. The function of each committee can be described as follows: The objectives of the Audit Committee are to assist the Board of Commissioners with regard to process audit of financial reports, internal control and internal audit and to select and appoint the bank’s external auditors. The objective of Risk Monitoring Committee is to oversee and ensure that bank’s management risk profile is adequate, systematic, efficient, and effective and maximizes value to the bank and is also to be in-line with the bank’s strategic plan and overall risk management policy. The objective of Nomination and Remuneration Committee is to select and nominate suitable persons for appointment job position as well as to evaluate individual performance and policy of remuneration or benefit package for executive level and its staffs. Kinerja semua komite diatas telah diterapkan dengan baik di Kantor Pusat. Sedangkan penerapan strategi dan rencana bisnis Bangkok Bank Indonesia diatur oleh komite sebagai berikut: All performance of committees above has already been properly implemented in Head Office. However, in implementing the strategic and business plan of the bank, Bangkok Bank Indonesia is managed under following committees: a. a. Komite Manajemen Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang mencakup penelahaan secara periodik, pengarahan operasional bank, kebijakan, strategi, ALMA dan juga masalah kepegawaian serta bagian umum yang akan dibicarakan di dalam komite. Komite Manajemen diketuai oleh General Manager selaku Pimpinan Cabang dan dibantu oleh : - 3 Deputy General Manager - Kepala Unit Treasury - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Compliance - Kepala Unit Risk Management - Kepala Unit Internal Audit - Kepala Unit Marketing - Kepala Unit Budget&Planning Pertemuan rutin Komite Manajemen dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat. Management Committee To ensure proper and efficient running of the entire operation covering periodical review and directions of bank operation, policy, and strategy, ALMA as well as personnel and general affairs matters. Management Committee is chaired by the General Manager and assisted by: - 3 Deputy General Manager - Head of Treasury - Head of Operation - Head of Compliance - Head of Risk Management - Head of Internal Audit - Head of Marketing - Head of Budget & Planning Management Committee conducted regular meetings at least 1 (one) time in a month and the results are recorded in the minutes of the meeting which is circulated to committee members and submitted to Headquarters IBG. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 8 b. c. Komite Kredit Komite ini bertanggung jawab untuk mengakses dan mempertimbangkan semua portfolio bank, yang tercakup di dalamnya nasabah kredit lancar maupun pinjaman kredit bermasalah. b. Loan Committee This committee is responsible to assess and consider all banks’ portfolio, which include active and non-performing loan accounts. Komite kredit akan bertemu secara periodik untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas dari aplikasi kredit yang masuk, suku bunga kredit, dan strategi marketingnya. The Loan Committee will meet periodically to review and discuss the following activities of loan application, loan pricing and marketing strategies. Fungsi dari Komite Kredit adalah bertanggung jawab untuk menyetujui atau menolak, merekomendasi aplikasi kredit berdasarkan kewenangan kantor cabang. Pertemuan rutin Komite kredit diadakan setiap 2 minggu sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat. The Loan Committee responsibility and function is to approve or reject, recommend or decline credit application according to branch authorization. The routine meetings are held in every two weeks or more often to match with the requirement and the results recorded in the minutes of the meeting circulated to committee members and submitted to Headquarters IBG. Komite Kredit diketuai oleh General Manager selaku Pimpinan Cabang dan Deputy General Manager bidang Operation selaku wakil, yang dibantu oleh : - Deputy General Manager bidang Marketing - Deputy General Manager bidang Risk Management Unit and Credit Acceptance Unit (non-voting) - Kepala Unit Marketing - Kepala Unit Treasury - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Compliance (non-voting) - Kepala Unit Risk Management (non-voting) - Kepala Unit Internal Audit (non-voting) - Kepala Unit Credit Acceptance Unit (nonvoting) Credit Committee is chaired by the General Manager as Branch Manager and Deputy General Manager of Operation. Members of Credit Committee are : - Deputy General Manager of Marketing - Deputy General Manager of Risk Management Unit and Credit Acceptance Unit (non-voting) - Head of Marketing - Head of Treasury - Head of Operation - Head of Compliance (non-voting) - Head of Risk Management (nonvoting) - Head of Internal Audit (non-voting) - Head of Credit Acceptance Unit (nonvoting) Komite Manajemen Risiko Komite ini bertanggung jawab untuk mengawasi penerapan kerangka kerja dan strategi majemen risiko, komposisi risiko dari setiap tipe risiko itu dan juga memeriksa secara periodik prosedur dari manajemen risiko. Bangkok Bank Indonesia menggunakan peringkat kredit yang handal sebelum menyetujui semua kredit baru ataupun perpanjangan fasilitas kredit. Penilaian ini menjadi alat yang penting bagi manajemen risiko kredit dan digunakan sebagai standar underwritting dan juga panduan penetapan harga. c. Risk Management Committee This committee is responsible to monitor the implementation of risk management framework and strategy, composition of risk for each type of risks as well as periodically review on risk management procedure. Bangkok Bank Indonesia requires a valid credit rating prior approval of any new or renewed credit facility. Rating is one of the most important tools of credit risk management and used in the underwriting standards as well as in pricing guidelines. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 9 d. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Deputy General Manager bidang Manajemen Risiko, dengan dibantu oleh Head of Compliance sedangkan General Manager diundang dan hadir dalam pertemuan rutin Komite Manajemen Risiko, The Risk Management Committee is chaired by the Deputy General Manager of Risk Management, and assisted by Head of Compliance Unit, meanwhile General Manager is invited in the Risk Management Committee meeting. anggota dari Komite Manajemen Risiko : - 3 Deputy General Manager - Kepala Unit Treasury - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Risk Management - Kepala Unit Internal Audit - Kepala Unit Marketing Members of the Risk Management Committee: - 3 Deputy General Manager - Head of Treasury - Head of Operation - Head of Risk Management - Head of Internal Audit - Head of Marketing Pertemuan rutin Komite Manajemen Risiko dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam tiga bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat. Regular meetings of the Risk Management Committee conducted a minimum of 1 (one) time in 3 month and the results are recorded in the minutes of the meeting circulated to committee members and submitted to Headquarters IBG. Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) Komite ini bertanggungjawab untuk mengatur kinerja dari aset – aset dan liabilitas yang dimiliki oleh Bank (ALMA). d. Asset and Liability Committee (ALCO) This committee is responsible for managing the performance of assets assets and liabilities held by the Bank ( ALMA ) . Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut, Komite ALCO melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Memformulasikan dan memantau penerapan strategi ALMA sesuai dengan rencana bisnis Bank. b. Memantau penetapan strategi harga untuk memastikan hasil optimum, mengurangi biaya penggunaan dana, dan menjaga keseimbangan neraca keuangan Bank. c. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga bank dimana harus konsisten dengan manajemen risiko suku bunga d. Berkoordinasi dengan Departemen Treasuri Kantor Pusat dan Overseas Treasury Center (OTC) dalam melakukan manajemen aset dan liabilitas Bank. In carrying out these responsibilities, ALCO Committee perform the following steps : a Formulating and monitoring the implementation of the strategy ALMA accordance with the Bank's business plan. b. Monitor price -setting strategies to ensure optimum results , reduce the financing cost , and maintaining the balance of the Bank 's balance sheet c. Evaluate the bank's interest rate risk position which must be consistent with the interest rate risk management d. Coordinate with Treasury Department Headquarters and Overseas Treasury Center ( OTC ) in managing the assets and liabilities of the Bank. Komite ALCO diketuai oleh General Manager selaku Pimpinan Cabang dan dibantu oleh : ALCO Committee is chaired by the General Manager. Members of ALCO are : - 3 Deputy General Manager - Head of Treasury - Head of Operation - Head of Compliance - Head of Risk Management - 3 Deputy General Manager Kepala Unit Treasury Kepala Unit Operation Kepala Unit Compliance Kepala Unit Risk Management LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 10 - e. f. Kepala Unit Internal Audit Kepala Unit Marketing Kepala Unit Budget&Planning - Head of Internal Audit - Head of Marketing - Head of Budget & Planning Pertemuan rutin ALCO dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat. Regular meetings of ALCO performed at least 1 (one) time in a month , and the results are recorded in the minutes of the meeting circulated to committee members and submitted to Headquarters IBG. Komite Kredit Bermasalah Komite Kredit Bermasalah (NPL Committee) bertanggungjawab untuk membahas pinjaman nasabah kepada Bank yang memiliki kualitas/kategori Kurang Lancar (2) hingga Macet (5). Komite Kredit Bermasalah diketuai oleh General Manager selaku Pimpinan Cabang yang dibantu oleh : - 3 Deputy General Manager - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Compliance - Kepala Unit Marketing - Kepala Unit Internal Audit e. Non-Performing Loans Committee (NPL Committee) NPL Committee is responsible for the customer to discuss the bank loan that has a quality / Sub-category (2) to Loss (5). Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite dan disampaikan kepada IBG Kantor Pusat. Regular meetings conducted at least 1 (one) time in a month, and the results are recorded in the minutes of the meeting are circulated to committee members and submitted to Headquarters IBG. Komite Teknologi Informasi Komite ini bertanggungjawab menyampaikan rekomendasi penggunaan sistem IT kepada manajemen guna mendukung pertumbuhan bisnis dan efisiensi operasi Bank dalam strategi jangka pendek dan menengah. Komite Teknologi Informasi diketuai oleh Deputy General Manager bidang Operation dan Overseas Support Center (OSC) selaku penasehat IT, anggota komite adalah : - Kepala Unit Operation - Kepala Unit Compliance - Kepala Unit Support&Service - Kepala Unit Internal Audit&Control - Staff EDP Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu tahun, dan hasil pertemuan dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada anggota komite. NPL Committee is chaired by General Manager as Branch Manager. Mmebers of NPL Committee are : - 3 Deputy General Manager - Head of Operation - Head of Compliance - Head of Marketing - Head of Internal Audit f. Information Technology Steering Committee This committee is responsible for providing recommendations to the management of the use of IT systems to support business growth and operating efficiencies in the Bank's short-term and medium-term strategy. Information Technology Steering Committee, chaired by the Deputy General Manager of Operations and Overseas Support Center (OSC) as an IT advisor, committee members are: - Head of Operation - Head of Compliance - Head of Support&Service - Head of Internal Audit&Control - EDP Staff Regular meetings conducted at least 1 (one) times a year, and the results are recorded in the minutes of the meeting are circulated to committee members. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 11 Adapun frekuensi rapat yang telah dilakukan oleh masing-masing Komite selama tahun 2015 adalah sebagai berikut : Komite Komite Manajemen Komite Kredit Komite Manajemen Risiko Komite Aset dan Liabilitas Komite Kredit Bermasalah Komite Teknologi Informasi Frekuensi 12x 32x 4x 12x 12x 1x The frequency of meetings has been done by each committee during 2015 are as follows: Committee Management Committee Loan Committee Risk Management Committee Asset and Liability Committee Non Performing Loan Committee Information Technology Steering Committee Frequency 12x 32x 4x 12x 12x 1x 1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan, Internal Audit dan Eksternal Audit 1.3 Performance of Compliance functions, internal audit and external audit. Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu manajemen dalam pengawasan internal operasional dan juga kepatuhan pada peraturan dari otoritas lokal. Compliance unit has been established to assist the management in overseeing its internal operation so as to be in compliance with the regulation of authorities. The compliance unit has the responsibility in coordinating with operation units and colleting the information for the availability and updating of work guidelines. Unit kepatuhan bertangung jawab dalam mengkoordinasi unit operasional dan mengumpulkan informasi guna tersedianya informasi dalam pengkinian panduan kerja. Unit kepatuhan harus bekerja secara independen dan berdampingan dengan manajemen dan staf di berbagai bisnis unit. The compliance function shall have independence and work closely with management and staff in various business units. Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku telah disosialisaikan kepada unit terkait dan dibahas dalam rapat komite manajemen terutama yang memiliki dampak terhadap kegiatan operational ,bisnis dan stategi bank. BI regulations and prevailing laws have been socialized to the relevant units and also been discussed in the Management Committee meeting, especially for regulations which have significant impact to the operations, business and strategy of the bank. Ensuring the bank’s commitments made to Bank Indonesia has been rectified in timely manner. Memastikan komitmen bank yang dibuat kepada Bank Indonesia telah dipenuhi secara tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan telah melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada manajemen bank secara triwulanan. Satuan Kerja Kepatuhan juga memastikan bahwa tindakan yang memadai telah dilaksanakan guna mencegah terjadinya risiko kepatuhan yang mungkin terjadi dan mendorong terciptanya budaya kepatuhan dalam bank. Compliance unit also ensures that appropriate action has been taken to prevent the potential compliance risks which may occur and promote the compliance culture within the bank. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 12 Satuan Kerja Kepatuhan dan petugas UKK juga mengkontrol pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan aktifitas anti pencucian uang (Anti Money Laundering) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam upaya meningkatkan pemahaman atas penerapan KYC dan AML, Satuan Kerja Kepatuhan akan terus melakukan sosialisasi kepada unit bisnis terkait untuk meyakinkan efektifitas tugasnya. Compliance unit and AML (UKK) officer are also in control of Know Your Customer and Anti-Money Laundering implementation pursuant to regulation. In the effort to better understanding for implementation of KYC/ and AML, the compliance unit would continuously perform socialization to relevant business unit ensuring effectiveness of duty. Kewajiban penerapan FATCA telah diimplementasikan dengan mengidentifikasi nasabah (perorangan/organisasi) sebagai warga negara Amerika/ non-warga negara Amerika lewat analisa atas dokumen self declaration dan self certification, juga melalui pencarian secara elektronis untuk indikasi indicia. Hingga saat ini, Bangkok Bank Indonesia tidak memiliki nasabah warga negara Amerika. Karena BBL Indonesia mengikuti metode IGA 1. sehingga BBL Indonesia tidak wajib menyampaikan laporan 8966 (warga negara Amerika yang memiliki rekening di BBL), laporan 1042 (pelaporan pendapatan yang menjadi subyek pemotongan pajak selama tahun pelaporan) dan laporan 1042 (pelaporan jumlah pajak yang dipotong). FATCA requirement has been implemented by identifying customers (individual/entity) as USP / NUSP through analyzing self declaration and self certification, also through indicia electronic search. Currently, BBL Indonesia does not have US customers recorded. Since BBL Indonesia following IGA1 method, so that BBL Indonesia does not have to fulfil reporting obligation for from 8966(US specified persons who hold an account at BBL), form 1042 (to report income type payments that are subject to withholding tax during the reportable year and form 1042 (report the annual withholding amount). Internal audit bank (SKAI) telah menyusun rencana audit operasional dan setiap tahun memeriksa semua unit bisnis berdasarkan jadwal rencana auditnya. Untuk tahun 2015 SKAI telah melakukan fungsi kerjanya dengan independen dan objektif. Banks’ Internal audit (SKAI) has already arranged the operational audit plan and has annually reviewed to all business units according to its audit-planning schedule. For year 2015, the bank’s SKAI has performed its function independently and objectively. Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan internal kontrol bank dan kepatuhan pada perundanganundangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia. Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke manajemen kantor cabang dan divisi internal audit kontrol Kantor Pusat dan informasi rekomendasi audit akan disebarkan ke unit bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan tindakan perbaikan selanjutnya. In performing its audit function, SKAI has conducted and evaluated toward the efficiency and effectiveness of the bank’s internal control and compliance to the prevailing laws and Bank Indonesia regulations. All audit findings have been reported to branch management and internal audit control and division – Head Office and disseminate its audit recommendation to the business unit concerned for further action to be taken. Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan mengikuti kemajuan perkembangan dan perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang terlibat. Internal audit (SKAI) has also monitored and followed up the progress development and improvement made by business units involved. Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan Internal audit (SKAI) has also performed annual review on the adequacy of security LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 13 keamanan audit dan pengawasan internal dari BIRTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi peraturan yang berlaku. audit and internal review for BI-RTGS and National Clearing System (SKNBI) in order to be in compliance with the regulation. Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi internal audit atas penggunaan Teknologi Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada bulan Mei-Juli 2014 dengan hasil yang cukup memadai. Sedangkan pemeriksaan Audit Eksternal Independen terhadap kinerja SKAI akan jatuh-tempo pada bulan September 2017, paling lambat. Bank telah menunjuk KAP J. Tanzil untuk melakukan pemeriksaan terhadap kinerja SKAI. Every 3 (three) years, an Independent External Reviewer/Auditor is appointed to review the effectiveness of SKAI work performance including review on internal audit function on Information Technology use. The last review was in May-July 2014 with satisfactory result. While the External Audit examination to SKAI performance is no later than September 2017. Bank has appointed J. Tanzil external auditor to conduct work performance examination on Bank’s Internal Audit. Sementara itu, untuk laporan eksternal audit tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank telah menunjuk akuntan publik independen yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang bisa melakukan audit. Penetapan kerja audit dari akuntan publik meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik, bidang kerja audit, dan profesionalisme pemeriksa. Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan kantor cabang untuk tahun 2015 telah disetujui oleh Komite Audit Kantor Pusat. Untuk tahun buku 2015, Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Eni, yang merupakan anggota Deloitte Tohmatsu telah ditunjuk untuk melakukan audit keuangan bank dengan hasil pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Meanwhile, for annual external audit performance and preparing financial report, bank has appointed independent public accountant that registered under Bank Indonesia’s approved list to conduct an audit. The assignment of audit work to public accountant covers the capacity of the assigned public accountant firm, scope of audit work and professionalism of the auditor. The appointment of public accountant to conduct the audit of branch financial report for year 2015 has been approved by Head Office-Audit Committee. For the year 2015, the Public Accountant Osman Bing Satrio dan Eni under member of Deloitte Tohmatsu has been appointed to conduct financial audit of the bank with result Unqualified Opinion. 1.4. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi Internal Kontrol. 1.4 Performance of Risk Management and Internal Control Function. Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai tanggung jawab untuk berbagai macam aspek risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas, operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko kepatuhan dari bank. Secara umum, manajemen kantor cabang telah aktif memonitor dan mengawasi kebijakan dan prosedur serta pengaturan limit untuk setiap jenis risiko guna memelihara kondisi manajemen risiko internal bank yang baik. The risk management function of the bank has responsibility for various risk aspects covering of credit, market, liquidity, and operational, legal, strategic, reputation and compliance risks of the bank. In general, branch management has actively monitored and supervised the policy and procedure as well as limit arrangement type of each risk in order to maintain the soundness of bank internal risk management condition. Unit Manajemen Risiko secara periodik menyampaikan laporan profil risiko bank setiap 3 bulan sekali dalam rangka menganalisa dan Risk management unit has periodically submitted the bank’s risk profile reports on quarterly basis for analyzing and LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 14 mengatur kecukupan dari setiap risiko. Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah diajukan ke Bank Indonesia secara tepat waktu. managing the adequacy of each risk. This quarterly bank’s risk profile has been timely submitted to Bank Indonesia. Unit Manajemen Risiko juga telah secara periodik menyampaikan laporan anti fraud setiap 6 bulan sekali dalam rangka memantau dan melakukan pencegahan risiko kejadian fraud. Laporan enam bulanan anti fraud bank telah disampaikan ke Bank Indonesia secara tepat waktu. Risk management unit has periodically submitted the bank’s anti fraud reports on semi annually basis for monitoring and conduct fraud prevention. This semi annually bank’s anti fraud report has been timely submitted to Bank Indonesia. Unit Manajemen Risiko juga telah mengadopsi model perhitungan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan model Nilai Modal Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong Kong guna memonitor risiko suku bunga sehubungan dengan risiko pasar. Unit Manajemen Risiko juga telah melakukan stress testing untuk risiko pasar, risiko liquidity dan risiko foreign exchange serta melakukan verifikasi terhadap kertas kerja laporan bulanan risiko operasional dan disamping itu juga memonitor posisi harian dan limit-limit serta membuat laporan bulanan analisa kredit portfolio. Risk management unit has adopted the Net Interest Income (NII) and Economic Value of Equity (EVE) models from Hong Kong regional office for monitoring interest rate risk relating to market risk. RMU has also performed general stress stesting for market risk, liquidity risk and foreign exchange risk as well as verification to monthly operational risk self assessment report, besides monitoring daily position and limit as well as providing monthly portfolio credit analysis. Bank telah memenuhi kewajiban Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Manajer dan staff sesuai regulasi yang berlaku. Bank has complied with Risk Management Certification for Managers and officers as required by regulation. 1.5 Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian Kredit kepada Pihak-Terkait dan Grup Debitur Besar. 1.5 Prudential principles in fund provision to Related-parties and in Largeexposures. Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam suatu kondisi atau perjanjian dimana bank diharuskan memberikan dana yang melanggar BMPK (Batas Minimum Pemberian Kredit) dan batas pemberian fasilitas kredit. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia pemberian kredit kepada pihak-terkait dan atau kelompok debitur besar masing-masing tidak boleh melebihi 10% dan 25% dari modal bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada kelompok debitur besar dan pihak-terkait. The bank is prohibited to enter into condition or agreement that obligate bank to provide fund, which will violate the LLL and credit facility limit granted. Semua keputusan pemberian kredit harus disetujui oleh komite kredit yang para anggotanya akan memeriksa dan memberi komentar atas masalah yang ada di aplikasi kredit. Any credit decision made must be approved by Loan committee meeting and member of Loan committee will review and comment on the credit application on certain issues. Fund provision to Related- party and /or in Large- exposures are in accordance with Bank Indonesia regulation, which the Legal Lending Limit for related-party and in large exposure not exceeded 10 % and 25 %, respectively of the bank capital. There was no breach on the Legal Lending Limit for large exposures and Relatedparty. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 15 Bank telah mengkinikan internal limit guna memonitor terjadinya pelampauan BMPK. Selama penilaian aplikasi kredit, account officer harus memeriksa latar belakang profil perusahaan dan manajemennya, dan juga informasi yang relevan menurut faktor-faktor yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait dan grup debitur. Per tanggal 31 Desember 2015, saldo pemberian kredit (dalam jutaan rupiah): a. Pihak-terkait : Rp. 4.072 b. Debitur Inti: - Individual Rp. 4.094.125 - Kelompok Rp. 16.110.523 1,6 Rencana Strategi Bisnis Bank Bank has updated the internal limit for monitoring the LLL impelemtation. During the credit application assessment, account officer must check on the background of the company profile and management, as well as relevant information according to factors counted as related party and or group borrower. As of December 31, 2015 the outstanding balance of ( in million of Rupiah): a. Related- party Rp. 4.072 b. Core debtor : - Individual Rp 4.094.125 - Group Rp 16.110.523 1.6 Bank’s strategic business plan Target Jangka Pendek 1 tahun, menurut misi dan visi bank. Short Term Target 1 year, according to the bank's mission and vision. Untuk tahun 2016, bank merencanakan untuk pertumbuhan portfolio pinjamannya sekitar 13,20% dibandingkan dengan saldo pinjaman pada akhir 2015 sebesar IDR 20,14 triliun menjadi IDR 23,80 triliun diproyeksikan pada akhir 2016. Penambahan ini di kontribusi oleh debitur baru and juga peningkatan pinjaman bagi debitur yang sudah ada sekarang ini. Namun, bank tetap berfokus pada prudent banking principle untuk menjaga kualitas kredit nasabah yang ada and yang akan diperoleh. For the year 2016, Bank plans to increase its loan portfolio approximately 13.20% compared to the loan balance at the end of 2015. This increase due to potential new debtor and also the loans increase to existing borrowers. Thus, in 2016, Bank remains focused on prudent banking principle to maintain the credit quality of existing customers. Sedangkan untuk kredit bermasalah (NPL) diestimasi sebesar 0,50% dari total Aktiva Produktif di tahun 2016 atau kisaran sejumlah IDR 125 miliar, sedangkan posisi NPL diakhir tahun 2015 tercatat IDR 121,2 miliar, terjadi penambahan saldo yang menjadi NPL karena adanya beberapa nasabah yang turun kolektibilitas. Penurunan kolektibilitas dikarenakan wanprestasi oleh nasabah yang mengalami kesulitan dalam usahanya dan keuangannya, sehingga Rasio NPL - Net di level 0,14% di tahun 2015. As for non-performing loans (NPL) was estimated at 0.50% of total earning assets in 2016 or the range of IDR 125 billion, while the NPL position at the end of 2015 recorded IDR 121.2 billion, the addition of NPL balance being due to a number of customers which fell collectibility. Downgrading because of defaults customers who experienced difficulties in its business and financial condition, so that the NPL ratio - Net in the level of 0.14% in 2015. Dalam hal penanganan kredit bermasalah (NPL), bank tetap memberikan perhatian khusus untuk menurunkan saldo rekening kredit bermasalah. Hal yang telah dilakukan bank dalam usaha penurunan rasio kredit bermasalah yaitu dengan melakukan eksekusi agunan dan arus kas nasabah. In terms of handling non-performing loans (NPL), Bank still pays special attention to lower account balances of nonperforming loans. This has been done in an attempt to decrease the bank NPL ratio by performing collateral and cash flows of customers. On the other hand, in order to support the growth of credit, Bank plans to increase the growth of Third Party Funds (TPF) Dilain hal, guna mendukung pertumbuhan kredit, bank merencanakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,79% atau di proyeksikan LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 16 menjadi sekitar IDR 8,25 triliun, meningkat dari saldo diakhir 2015 sebesar IDR 5,12 triliun. amount 13.79% or projected to be about IDR 8.25 trillion, an increase from the balance at the end of 2015 amounted to IDR 5.12 trillion. Di tahun 2016, bank memproyeksikan kenaikan pendapatan bunga sebesar 11,84% dibandingkan tahun 2015. Untuk mencapai tujuan ini, bank akan menerapkan 3 strategi kunci dengan peran aktif para pihak baik di cabang Jakarta dan cabang pembantu: Surabaya dan Medan sebagai berikut: In 2016, Bank is projecting an increase in net interest income compared to the year 2015. To achieve this goal, Bank will implement three key strategies with the active participation of Jakarta branch and sub-branch of Surabaya and Medan as follows: Pertama, mendukung usaha debitur-debitur yang memiliki sikap Good Corporate Governance (GCG). Dalam hal ini bank secara tidak langsung dapat melaksanakan prudential banking principle, karena kecenderungan perusahaan yang memiliki good corporate governance akan lebih transparan, sehingga bank dapat secara layak memantau perkembangan usaha nasabah terkait. Kedua, kerja sama antara team marketing dengan bagian treasury untuk meyakinkan nasabahnasabah kredit dan deposito untuk melalukan penempatan dananya pada bank dengan diberikan bunga yang menarik, sehingga bank tetap dapat terus memperoleh sumber pendanaan yang berkesinambungan dengan peningkatan kredit. Selain itu, bank akan terus mempromosikan produk dan layanan yang sudah di luncurkan seperti : Bank Payment Obligation (BPO), Interest Rate Swap (IRS), Cross Currency Swap (CCS) dan Thai Baht Express Transfer (T-BET)\ guna memberikan nilai tambah dan kemudahan bagi nasabah. Ketiga, bank mendukung usaha dari nasabahnasabah yang mempunyai proyek terkait dengan pelayanan (services) dan produksi baik untuk orientasi pasar lokal dan ekspor. First, it supports business of borrowers who have the attitude of Good Corporate Governance (GCG). In this case the bank could indirectly implement prudential banking principle, due to the tendency of companies that have good corporate governance will be more transparent, so that the bank can properly monitor the development of the customer's business related. Second, cooperation between the marketing team and treasury unit to ensure loan and deposit clients to place its fund in bank by providing competitive interest, so that banks can continue to obtain sustainable funding source to credit enhancement. In addition, the bank will continue to promote the products and services that have been launched, such as: Bank Payment Obligation (BPO), Interest Rate Swap (IRS) Cross Currency Swap (CCS) and Thai Baht Express Transfer (TBET) \ in order to provide value and added convenience for customers. Third, Bank supports the efforts of clients who have service-related projects (services) and good production for the local market and export orientation. Sebagai kesimpulan, strategi bank kami adalah mendukung perbankan di Indonesia yaitu memberikan pinjaman kepada sektor korporasi dengan tujuan untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016 dan mendatang. Dalam hal ini bank akan mendukung nasabah yang membutuhkan pinjaman investasi dan pendanaan atas export-import. In conclusion, Bank's strategy is to support banking in Indonesia, which lend to the corporate sector with the aim to sustain economic growth in Indonesia in 2016 and the coming years. In this case the bank will support customers who need loans and investments over the export-import financing. Sedangkan untuk sumber pendanaan, bank merencanakan untuk terus menggunakan dana pihak ketiga, dana dari kantor pusat dalam bentuk Dana Usaha dan modal disetor untuk dapat di salurkan dalam bentuk pinjaman bagi korporasi As for the source of funding, Bank plans to continue to use third-party funds, the funds from the head office in the form of Working Capital and paid-up capital to be granted in the form of loans to LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 17 dan UMKM. Di tahun 2016, bank berencana untuk terus bertumbuh secara organik dan bank tidak berencana untuk mendapatkan tambahan Dana Usaha dan Modal disetor. Penggunaan dana yang tersedia sekarang ini akan digunakan untuk terus mendukung kebutuhan pinjaman pada nasabah dalam mata uang Rupiah dan USD. corporations and SMEs. In 2016, Bank will not increase paid up capital nor is Working Capital, addition capital sourced from retained earning. The use of available funds currently will be used to continue to support the borrowing needs of customers in Rupiah and USD. Dalam hal pemindahan Data Center (DC), Bank merencanakan langkah strategis dalam mempersiapkan pemindahan Data Center dan Data Recovery Center kembali ke wilayah Indonesia (“DC/DRC on-shoring”) dalam kisaran tahun 2017, sesuai dengan implementasi Peraturan Pemerintah no.82 tahun 2012 tertanggal 12 Oktober 2012 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik. Dalam hal ini bank akan mempersiapkan infrastruktur internal dan sumber daya manusia yang memadai guna pemindahaan tersebut dapat terealisasi. In the case of the transfer of the Data Center (DC), the Bank planned strategic step in preparing for the transfer of Data Center and Data Recovery Center back to Indonesia in a period of 4 (four) years, in accordance with the implementation of Government Regulation No.82 of 2012 dated October 12 2012 on the implementation of systems and electronic transactions. In this case the bank will prepare internal infrastructure and adequate human resources for the implementation of its on-shoring. Dengan demikian, bank hendak menjabarkan action plan singkat yang telah di susun antara jajaran IT governance cabang Jakarta dan Kantor Pusat di Bangkok (Thailand), serta Overseas Support Center (OSC-HK). Terkait implementasi DC/DRC on-shoring, pemindahan ini akan membutuhkan waktu penyelesaian sekitar 6 bulan, dan sistem aplikasi internal yang terpengaruh oleh implementasi DC/DRC on shoring ini adalah: sistem Misys Equation. Thus, the bank describes the brief action plan that has been formulated between the ranks of IT governance Jakarta branch and head office in Bangkok (Thailand), as well as the Overseas Support Center (OSCHK). Regarding the implementation of DC / DRC on-shoring, this transfer will require completion time of about 6 months, and internal applications that are affected by the implementation of the DC / DRC on shoring are: system Misys Equation. Tahap implementasi DC/DRC on shoring ini akan di dukung oleh tim yang berpengalaman dari Kantor Pusat dan OSC-HK yang telah berpengalaman dalam implementasi DC/DRC di cabang-cabang overseas Bangkok Bank seperti di Malaysia dan Singapura. Dalam tabel terlampir dibawah ini, bank secara ringkas menjabarkan rencana kerja dan timeline dari implementasi DC/DRC on-shoring. The implementation phase of DC / DRC on shoring will be supported by an experienced team of the Central Office and OSC-HK who are experienced in the implementation of DC / DRC in overseas branches of Bangkok Bank as in Malaysia and Singapore. In the attached table below, bank briefly describes the work plan and timeline of implementation of the DC / DRC on-shoring. Dilain hal, dengan masih berjalannya proses implementasi DC/DRC on shoring ini, maka bank menunda rencana implementasi aplikasi internet banking, beserta beberapa aplikasi pendukung lainnya sampai terlaksananya implementasi DC/DRC on shoring ini. On the other hand, the implementation process of the DC / DRC on shoring still in progress, then bank delays the planned implementation of the internet banking application, along with several other supporting applications to the implementation of the implementation of on shoring DC / DRC. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 18 Target Jangka Menengah (3 tahun) sesuai dengan misi dan visi bank. Medium Term Targets (3 years) in accordance with the mission and vision of the bank. Dalam beberapa tahun terakhir ini, bank kami telah mencapai kinerja keuangan yang positip sesuai pertumbuhan organik. Bank juga bekerja sama dengan nasabah-nasabah utama dan group nasabah dalam rangka pengembangan aktivitasnya didalam industri perbankan. In recent years, the bank has achieved positive financial performance in accordance organic growth. Bank is also working with major borrower and groups borrower in order to develop its activities in the banking industry. Ada 4 strategi kunci untuk mendukung target kami, seperti: 1. Secara keuangan, bank akan tetap berusaha untuk melaksanakan prudent banking, serta tetap memelihara stabilitas jangka menengah dan panjang dari pertumbuhan aktiva dan modal dan pendapatan. 2. Dalam hal pendekatan pada pasar / nasabah, bank akan terus berusaha meningkatan dana pihak dari individual dan perusahaan. 3. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui pelatihan staff dan pengembangan keahlian. 4. Bank akan terus memonitor performa keuangan bank, sehingga bank dapat menanggapi dengan langkah-langkah untuk memperbaiki performa. There are 4 key strategies to support our target, such as: 1. Financially, Bank will continue to strive to implement prudent banking, while maintaining the stability of the medium-and long-term growth and capital assets and income. 2. In terms of the approach to the market / customer, the bank will continue to increase funding from individual and corporate parties. 3. Improve customer service through staff training and skills development. 4. Bank will continue to monitor the financial performance of the bank, so the bank can monitor with measures to improve performance and strategy. Selain itu, di tahun 2016, Bank akan melakukan studi untuk kemungkinan pembukaan cabang pembantu baru di kawasan Indonesia Timur. Saat ini, bank masih terus memantau perkembangan dan kondusitivitas ekonomi domestik sebelum menyimpulkan keputusan pembukaan cabang baru di Indonesia. In addition, in year 2016, the Bank will conduct a feasilibility study on opening new branches in East Indonesia. Currently, the bank continues to monitor developments and domestic economic conduciveness before concluding decision of opening new branch in Indonesia. Target Jangka Panjang (5 tahun) sesuai dengan arahan dari Kantor Pusat. Long Term Target (5 years) in accordance with the directives of the Central Office. • Develop inter-state investment bank for its customers by making referrals between the Head Office and branches of overseas Bank, and Japanese Desk to develop business for Japanese customers in Jakarta. • Choosing to fund industries in Jakarta that absorb high demand and sustainable in domestic market and export to overseas. • Strengthening the network activity of branches in Asia and Southeast Asia to support the Southeast Asian Economic Program. In this case, the role of the Jakarta branch is expected to make a significant contribution to Southeast Asian Economic programs. Mengembangkan investasi antar negara bagi para nasabah Bank dengan melakukan referral antar Kantor Pusat dan cabang-cabang Bank di Luar Negeri, dan Japanese Desk untuk mengembangkan usaha nasabah Jepang yang di perkenalkan oleh Kantor Pusat di Jakarta. Memilih untuk mendanai industri-industri di Jakarta yang dapat menyerap permintaan yang tinggi dan berkelanjutan dalam negeri maupun ekspor ke Luar Negeri. Perkuatan jaringan aktivitas cabang di kawasan Asia dan Asia Tenggara guna menyokong Program Ekonomi Asia Tenggara. Dalam hal ini, peran cabang Jakarta diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menyongsong program Ekonomi Asia Tenggara. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 19 1.7 Transparansi Keuangan Kondisi Keuangan dan Non- 1.7 Financial and Non-financial conditions transparency. Bank telah menyiapkan dan memenuhi semua laporan sesuai prosedur seperti yang ditetapkan di dalam peraturan Bank Indonesia. Bank has prepared and complied with all reports requirement with procedures and coverage as stated in Bank Indonesia regulation. The bank realizes the importance of contributing information to public, stakeholder and community. In this regard Bangkok Bank, Jakarta branch believes that its treatment of stakeholders in the previously mentioned ways will help increase the value of the branch organization and will sustain its stable financial condition. Bank has also quarterly published financial information in local newspaper and bank’s annual report. While, for nonfinancial information such as banking product information, banking mediation information and Deposit Fund Guarantee (LPS) have been announced in the bank’s banking hall. Bank has already provided local website alone by using homepage/website (www.bangkokbank.co.id) in order to allow public to electronically access the Bank’s financial and non- financial information. Bank menyadari pentingnya mengkontribusikan informasi ke masyarakat, pemegang saham, dan komunitas. Untuk masalah ini, Bangkok Bank kantor cabang Jakarta percaya bahwa laporan ke pemegang saham seperti disebutkan diatas akan meningkatkan nilai organisasi kantor cabang dan akan mempertahankan kestabilan kondisi keuangan. Bank juga menerbitkan informasi keuangan di surat kabar lokal dan laporan tahunan bank. Sementara untuk informasi non-keuangan seperti informasi produk bank, informasi mediasi bank, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diumumkan di lobi kantor bank. Bank telah mempunyai local website sendiri yaitu (www.bangkokbank.co.id) untuk menyediakan informasi secara elektronik ke publik. 1.8 Informasi Kepemilikan Saham dalam Hubungannya dengan Dewan Komisaris dan Direksi 1.8 Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor cabang dari Kantor Pusat Bangkok Bank di Thailand, dalam hal ini tidak ada informasi kepemilikan saham bank yang dilaporkan dan juga tidak ada hubungan keuangan dan keluarga diantara anggota manajemen dengan pemegang saham bank. 2 Paket Remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi Paket Remunerasi untuk Pimpinan Bangkok Bank dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Paket Remunerasi seperti gaji, bonus dan tunjangan rutin dan fasilitas lain berkisar antara Rp 11.161.782.381 per tahun untuk 6 orang. Shares ownership information in relation to Board of Commissioners and Board of Directors Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office of Bangkok Bank – Head Office, Thailand, therefore, there was no shares ownership information of the bank to be declared and also there were no financial and family relationship among management members with bank’s controlling shareholders. 2. Remuneration package of Board Commissioners and Board of Directors of Remuneration package for Bangkok Bank /branch management can be described as follows: a. Remuneration package such as salary, bonus, routine allowance and other facility non benefit in-kind are Rp. 11,161,782,381 per year for 6 persons LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 20 b. Fasilitas lain dalam bentuk tunjangan seperti rumah, transport, dan asuransi kesehatan sebagai berikut: yang akan dimiliki : Rp. Nihil - yang akan dipakai tapi tidak dimiliki: Rp 1.004.383.750 per tahun untuk 6 orang (General Manager, 4 Deputy General Manager dan Direktur Kepatuhan). - Fasilitas Asuransi Kesehatan untuk manajemen lokal adalah Rp 30.733.100,- b. Total paket remunerasi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah > Rp 2miliar Direksi 1 Komisaris Nihil 2 4 Nihil Rp 500jt s/d 1 miliar 1 Nihil Nihil Nihil Rp 1 miliar s/d < Rp 500 jt Other facilities in form of benefit in-kind such as housing, transportation and health insurance that: Will be owned: Rp None - Will be used and not owned: Rp 1,004,383,750 per year for 6 persons (General Manager, 4 Deputy General Manager and Compliance Director). - Health Insurance facility for local management are Rp. 30,733,100,Total remuneration package during year 2015 as follows: Above Rp 2 billion. Rp 1 bilion up to Rp 2 billion Rp 500 million up to Rp 1 billion. Below Rp 500 million Management 1 Commissary None 4 None 1 None None None 3 Shares dan Option Karena merupakan kantor cabang dari bank asing maka tidak ada kepemilikan saham dan option yang diberikan dan dilakukan oleh manajemen Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta. 3. Shares and Option Due to as a foreign branch office, there was no Shares owned and Option have been given and executed by Bangkok Bank Indonesia’s branch management. 4 Salary Ratio Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah = 20 : 1 Rasio gaji direksi tertinggi dan terendah = 8:1 Rasio gaji komisaris tertinggi dan terendah = nihil Rasio gaji Direksi dan karyawan teringgi = 4:1 4. Salary ratio The highest and the lowest of employee salary ratio = 20 : 1 The highest and the lowest of Director salary ratio = 8 : 1 The highest and the lowest of Commissioner salary ratio = None The highest salary of Director and Employee ratio = 4 : 1 5 Pertemuan Dewan Komisaris Karena Bangkok Bank kantor Cabang Jakarta tidak mempunyai Dewan Komisaris di Kantor Cabang, oleh karena itu tidak ada pertemuan Dewan Komisaris yang diadakan di kantor cabang Jakarta. 5. Board of Commissioners meetings Bangkok Bank, Jakarta branch does not have Board of Commissioner in the branch office, therefore there was no Board of Commissioners meetings were held in Jakarta branch office. 6 Penyimpangan Internal Bank tidak memiliki penyimpangan internal selama tahun 2015. Bank dalam menjalankan usahanya selalu memperhatikan asas kehati-hatian (prudential banking). 6. Internal Fraud Bank has no internal fraud during 2015. The Bank is always excerted effort ensuring full attention to prudential banking. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 21 7 Permasahan Kasus Hukum Selama tahun 2015 tidak terdapat kasus hukum yang muncul. 7. Legal matters During 2015 there was no legal case occurs. 8 Transaksi yang menyebabkan Benturan Kepentingan Selama tahun 2015, tidak terdapat transaksi yang menyebabkan benturan kepentingan di kantor cabang kami. Bank tidak akan menentukan kondisi khusus untuk transaksi yang berhubungan keterlibatan manajemen. Bank telah membentuk komite kredit untuk mengelola dan memonitor fasilitas kredit yang akan dan telah diberikan kepada debitur and tidak ada otorisasi dilakukan sendiri dalam pemberian fasiltias kredit. Bank telah menerapkan praktek yang baik yaitu meminta otorisasi dua tingkat untuk semua transaksi dan juga dalam pemisahan tugas. 8. Transaction that pose conflict of interest Pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi Selama tahun 2015, bank tidak mempunyai transaksi untuk pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi. 9. 9 During 2015, there was no transaction that poses conflict of interest that occurs in our branch. Bank will not prescribe special condition for connected transaction in favors of management involved. The credit committee has been formed to manage and monitor the credit facilities will be given and already given to borrower and there shall be no single authority in granting credit facilities. Bank has implemented good practices for dual control authorization level requirement on any transactions as well as segregation of task. Buy back shares and buy back bonds During 2015, the bank does not have any transaction for buy back shares and buy back bonds. 10 Pemberian Dana kepada Aktivitas Politik dan Sosial Selama 2015, bank tidak menyediakan pemberian dana bagi aktivitas sosial dan juga tidak memberikan sumbangan ke aktivitas politik. 10. Fund provision to social and political activities. During 2015, the bank does not have provided fund provision to social activity and there was also no donation to political activity. II. Penilaian Good Corporate Governance Bank II. Good Corporate Governance Self – assessment As a commitment to meet the Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 as amended by PBI No.8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and BI SE 29th No.15/15/DPNP April 2013 concerning the implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Bangkok Bank routinely performs self assessment in comprehensively and structured using three (3) aspects of governance, ie governance structure, governance, process, and governance outcome. Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE BI No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, maka Bangkok Bank secara rutin telah melakukan Self Assessment yang dilakukan secara komprehensif dan terstruktur dengan mengintegrasikan faktor-faktor penilaian ke dalam 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance structure, governance process, dan governance outcome. Penilaian Good Corporate Governance Bank telah dikaji ulang secara periodik dan dinilai setidaknya setiap semester. Hasil penilaian Good Corporate Governance bank merupakan bagian terintegrasi dari laporan penerapan Good Corporate Governance. Assessment of Good Corporate Governance Bank has periodically reviewed and assessed at least every semester. The assessment result of good corporate governance of banks is an integrated part of the implementation of good corporate governance report. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 22 Pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) Bangkok Bank cabang Jakarta telah berlandaskan pada 5 prinsip dasar yang telah dipatuhi dan penilaian kecukupan dan efektivitas pelaksanaan prinsip GCG dilakukan secara komprehensif dan terstruktur atas ketiga aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome. Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Bangkok Bank Jakarta branch has been based on five basic principles that have been followed and the assessment of the adequacy and effectiveness of the implementation of corporate governance principles to be comprehensive and structured of the three aspects of governance, ie governance structure, governance and process governance outcomes. Dari penilaian sendiri atas pelaksanaan GCG, berikut adalah aspek pada GCG yaitu : Self-assessment for the implementation of good corporate governance, the following are aspects of the GCG namely: a. Governance Structure The Bank has adequate governance structures in the implementation of corporate governance principles in which the composition of the Bank's management in accordance with the terms of the complexity and scale of the Bank's business. The majority of members of the Bank's management have experience in banking operations. a. Governance Structure Bank telah memiliki kecukupan struktur tata kelola dalam proses pelaksanaan prinsip GCG dimana komposisi anggota manajemen Bank telah sesuai dengan ketentuan kompleksitas dan skala bisnis usaha Bank. Mayoritas anggota manajemen Bank memiliki pengalaman di bidang operasional perbankan. Bank telah membentuk fungsi kepatuhan, SKAI dan SKMR yang independent dari satuan kerja operation dan Bank juga telah memiliki infrastruktur yang memadai dalam bentuk SDM, IT, jaringan kantor, kebijakan dan prosedur dalam menerapkan prinsip GCG dan didukung openuh oleh yang didukung penuh oleh IBG kantor pusat yang menjalankan fungsi selaku Dewan komisaris. Adapun fungsi dewan komisaris dan komite-komite dilakukan oleh IBG, Kantor Pusat terhadap kinerja kantor cabang Jakarta yang hasilnya berupa laporan pengawasan dari IBG yang dikirim secara berkala tiap 3 bulan kepada kantor cabang Bangkok Bank Jakarta. Guna mendukung transparansi, Bank telah memiliki local website yang memuat informasi finansial dan non finansial serta produk perbankan yang dimiliki. Bank has established a compliance function, Internal Audit and Risk Management independent from operations unit and the Bank has adequate infrastructure in the form of HR, IT, office networks, policies and procedures in applying the principles of good corporate governance and is fully supported by IBG headquarters which perform the function as the Board of Commissioner. The functions of the board of commissioners and committees made by IBG, to assess performance of the Jakarta branch office which results in monitoring reports which sent periodically every 3 months to the Bangkok Bank branch office in Jakarta. In order to support transparency, the Bank has a local website that contains financial and non financial information and bank owned products. Terkait implementasi prinsip kepatuhan, Bank senantiaa mensosialisasikan kepada seluruh jenjang dalam Bank tentang ketentuan-ketentuan baru, prinsip kehati-hatian, prinsip manajemen risiko, budaya kepatuhan, pengendalian internal. Manajemen mendukung penuh proses yang menjamin implementasi GCG dalam Bank. Related to the implementation of the principle of compliance, Bank always disseminates about the new provisions, the precautionary principle, the principle of risk management, a culture of compliance, internal control to all levels within the Bank. Management fully supports the process that ensures the implementation of GCG in Bank. Selain itu, kantor pusat Bangkok Bank mendukung penuh rencana bisnis Bank dalam rangka peningkatan pertumbuhan kredit portfolio dan penambahan modal disetor dan dana usaha guna memperkuat struktur permodalan Bank. Additionally, the headquarters of Bangkok Bank fully supports the Bank's business plan in order to increase loan portfolio growth and additional paidin capital and operating funds to strengthen the Bank's capital structure. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 23 b. Governance Process Fungsi pengawasan dewan komisaris dilakukan oleh International Banking Group (IBG). Hasil pengawasan tersebut diungkapkan dalam laporan berkala yang telah disampaikan kepada Kantor Cabang Jakarta. b. Governance Process Commissioners’ oversight function performed by the International Banking Group (IBG). The monitoring results are disclosed in the periodic reports that have been submitted to the Branch Office in Jakarta. Bank telah memiliki komite-komite untuk membantu manajemen Bank, yaitu : Komite Manajemen, Komite Manajemen Risiko, Komite NPL, IT Steering Committee. Rapat komite dilakukan secara berkala, The Bank has committees to assist management of the Bank, namely: Management Committee, Risk Management Committee, and NPL Committee, the IT Steering Committee. Committee meetings are conducted regularly, c. Governance Outcome Seluruh hasil rapat manajemen dan komite telah dituangkan dalam risalah rapat dan Bank telah melaporkan kepada OJK terkait pelaksanaan tugas dan fungsi kepatuhan, internal audit, dan SKMR serta pelaporan terkait pelaksanaan GCG. c. Governance Outcome All the results of management meetings and committees have been set forth in the minutes of meetings and the Bank has reported to the OJK regarding the conduct of the duties and functions of compliance, audit internal, and Risk management and reporting related to the implementation of GCG. Bank's self assessment based on the principles of good corporate governance consists of - The adequacy of transparency reports; - Compliance with laws and regulations; - The protection of consumers; - Objectivity in performing assessment / audit; - The performance of the Bank such as profitability, efficiency, and capital; and / or - Compliance with applicable regulations. Penilaian sendiri Bank didasarkan pada prinsip Good Corporate Governance yang terdiri dari - Kecukupan transparansi laporan; - Kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan; - Perlindungan konsumen; - Oyektivitas dalam melakukan assessment/audit; - Kinerja Bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan permodalan; dan/atau - Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Dari hasil penilaian sendiri dapat dilihat bahwa peringkat penerapan GCG memiliki peringkat 2 atau ‘Baik’. From the results of the self assessment can be seen that the application of corporate governance ratings have a rating of 2 or 'Good' Kesimpulan Umum Pelaksanaan Good Corporate Governance General Conclusions Implementation of Good Corporate Governance Penilaian hasil laporan self-assessment tahun 2015 ilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak ada hal-hal yang signifikan ditemukan selama pemeriksaan GCG oleh pemeriksa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per posisi 31 Dember 2015 Bank telah menindak lanjuti rekomendasi yang dibuat oleh Pemeriksa Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Assessment reports results of self-assessment in 2015 conducted by the Bank in accordance with applicable regulations and no significant matters discovered by the examiner during the examination GCG Otoritas Jasa Keuangan (OJK) as of December 31, 2015, however Bank has followed up on recommendations made by Otoritas Jasa Keuangan (OJK) auditors. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 24 PEREKONOMIAN INDONESIA 2015 Indonesia Economy in 2015 Selama tahun 2015 indikator makro ekonomi Indonesia masih menunjukan fundamental ekonomi yang melambat. Nilai tukar rupiah terhadap USD melemah dibandingkan dengan tahun 2014 seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8%. During 2015 Indonesia’s macroeconomic indicators, in general, showed slows economic fundamentals. The exchange rate of IDR against USD was weakens maintained, and Indonesia experienced 4.8% in economic growth. Nilai Tukar Exchange Rate Kondisi defisit transaksi berjalan dan tingginya permintaan valuta asing untuk pembayaran hutang luar negeri telah memberi tekanan kepada nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar. Nilai tukar USD pada tahun 2015 mengalami pelemahan sebesar 1.400 nilai dasar dari Rp. 12.385 / 1 USD pada akhir tahun 2014 menjadi Rp. 13.785 / 1 USD pada akhir tahun 2015. Conditions of the current account deficit and high demand for foreign exchange for payment of foreign debt have put pressure on the rupiah against the US Dollar. The USD exchange rate in year 2015 was fell against IDR by 1,400 basis points from Rp. 12,385 / 1 USD at the end year 2014 to become Rp. 13,785 / 1 USD at the end of year 2015. Tingkat Inflasi Inflation Rate Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 kembali menunjukkan perbaikan, terlihat dari stabilitas makroekonomi domestik secara umum masih terjaga, antara lain terlihat dari tingkat inflasi yang berada dalam kisaran targetnya 4%+1% dan volatilitas nilai tukar Rupiah yang menurun. Inflasi 2015 tercatat sebesar 3,3% (yoy), lebih baik dibanding inflasi 2014 sebesar 8,3% (yoy). Economic growth in 2015 again showed improvement can be seen from the domestic macroeconomic stability that remain preserved, the inflation rate is within the target range of 4%+1% and a volatility of the rupiah decrease. Inflation in 2015 was recorded at 3.3% (yoy), better than inflation in 2014 amounted to 8.3% (yoy). Suku Bunga Interest Rate Suku bunga acuan Bank Indonesia pada akhir Desember 2015 sebesar 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility sebesar 8,00% dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 5,75%. Bank Indonesia benchmark interest rate at the end of December 2015 amounted to 7.50%, with interest rates Lending Facility 8.00% and Deposit Facility interest rate fixed at 5.75%. Kondisi Sektor Perbankan Banking Sector Condition Secara umum, kondisi perbankan masih terjaga baik, total aset perbankan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 9,63% sejalan dengan Pertumbuhan Kredit sebesar 10,34% dan pertumbuhan DPK tercatat sebesar 8,06%. In general, banks still remain in strong resilience, total bank’s assets increased from the previous year by 9.63% in line with the credit growth of 10.34% and deposit growth was recorded at 8.06%. Meskipun demikian, kondisi permodalan perbankan mengalami peningkatan, terlihat dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang relatif masih tinggi sebesar 21,3%, meningkat 1,56% dari tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross berada diposisi 2,56%. Sejalan dengan itu, pencadangan yang dilakukan oleh perbankan masih cukup memadai, sehingga NPL net berada pada tingkat yang rendah yaitu sebesar 1,22% dan masih jauh dibawah threshold 5%. Nonetheless, bank’s capital has increased, can be seen from the Capital Adequacy Ratio, which is still relatively high at 21.3%, up 1.56% from a year earlier. The ratio of non-performing loans (NPL) is positioned on a 2.56% gross. Correspondingly, the backup is done by banks still sufficient, so that the net NPL is at a low level that is equal to 1.22% and still below the threshold of 5%. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 25 LAPORAN MANAGEMEN Management Report Selama periode tahun 2015, Bangkok Bank secara berkesinambungan telah meningkatkan kinerjanya dengan berbagai cara. Beberapa aspek yang berkaitan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut: During the 2015 period, Bangkok Bank has continued to improve its performance in many ways. Some of the specific aspects are mentioned below: Produk dan Jasa Fokus usaha bank adalah pada sektor korporasi perbankan dengan lingkup bisnis utamanya didalam transaksi perdagangan luar negeri. Bank menyediakan berbagai macam produk dan jasa perbankan untuk melayani kebutuhan yang spesifik dari nasabah. Untuk menarik lebih banyak nasabah dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bank dengan tingkat harga yang kompetitif. Produk dan Jasa yang ditawarkan bank adalah: 1. Pinjaman 2. Deposito 3. Pengiriman uang 4. Kegiatan Ekspor dan Impor 5. Jaminan Bank 6. Transaksi Valuta Asing Product and Services The bank focuses on corporate banking sector with scope of business is primarily to engage in International trade finance. Bank provides a broad variety of banking products and services catering for the specific needs of our customers. In order to attract more customers and to increase our service quality at competitive price. Products and services offered by the bank are : 1. Loans 2. Deposit 3. Remittance 4. Export and Import 5. Bank Guarantee 5. Foreign Exchange Teknologi Informasi Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik untuk nasabah, bank memandang bahwa teknologi mempunyai peranan yang sangat penting. Bank terus bekerja sama dengan bagian informasi teknologi kantor pusat guna memperkenalkan dan memperbaharui teknologi informasi, Bank secara berkesinambungan melaksanakan proyek pemutakhiran sistim pelaporan ke Bank Indonesia dan juga telah berhasil mengimplementasikan sistem KYC dan AML dengan aplikasi yang di sediakan oleh kantor pusar, dan bank juga melakukan pengembangan atas sistem program pemantauan transaksi / aktivitas yang mencurigakan. Lebih dari itu, bank melakukan peningkatan atas sistem giro, kliring, kas bank dengan mengimplemetasikan Cashier System. Information Technology In order to increase the efficiency and work productivity as well as providing better services to our customers, bank viewed technology as vital role. Bank is continuously working with Head Office Information Technology Department to introduce and upgrade new information technology system. Bank continuously improve Bank’s reporting system process to Bank Indonesia and Bank has also successfully implemented KYC and AML system from Head Office, and bank has developed a system to monitor suspicious acitivity on a daily basis. More than that, bank has successfully upgraded our current account, clearing, cash system through the implementation of Cashier System Struktur Organisasi Selama tahun berjalan, Bank telah memulai suatu program untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperbaiki prosedur operasi. Lebih dari itu, struktur organisasi ditinjau kembali minimum sekali dalam setahun, seperti meninjau tingkatan perintah, dan memperbaiki komunikasi internal. Bank yakin bahwa kualitas dan usaha dari karyawan merupakan kunci sukses, oleh karenanya bank membangun kekuatan dan budaya kerja dengan motto “Pelayanan yang berkualitas dengan kerja sama yang baik dalam tim kerja.” Organizational Structure During the year, the Bank has initiated a program to enhance the quality of customer service by improving the operational procedures. Moreover, the organizational structure was revised minimum once a year, so as to review the chain of command, and improve internal communication. Bank recognizes that the quality and effort of our staff is the key to our success and our competitive advantage. Bank are, therefore, building on our traditional strength, which is the culture of providing “Service excellence with quality and team work “ LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 26 Manajemen Risiko Risk Management Dalam melakukan kegiatan usaha bank sering dihadapkan pada risiko – risiko sehari-hari seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko legal, risiko operasonal, dan risiko terkait lainnya. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib membentuk Komite Manajemen Risiko. Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober tahun 2003, sesuai peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia SE no.5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko dalam industri perbankan. In conducting the bank’s business it is constantly exposed to daily risks such as market risk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk, and other risks, which relates to the bank’s business. Based on Bank Indonesia regulation no. 5/8/PBI /2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a bank to establish a Risk Management Committee. Bank has established its Risk Management Committee (RMC) on October 30, 2003 to comply with Bank Indonesia regulation, and its circular letter SE No.5/21/DPNP regarding the implementation of risk management in banking industry. Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada General Manager, yang sekurang-kurangnya meliputi: 1. Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko. 2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan yang dimaksud. 3. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal. The function and responsibility of Risk Management Committee are to provide recommendation to General Manager covering at least the following: 1. Formulation of policy, strategy, and guidelines for implementation of risk management. 2. Correction or improvements for risk management implementation based on the risk management evaluation. 3. Justification on matters pertaining to business decision made in irregularities from normal procedure. Bank sudah mematuhi kewajiban Bank Indonesia atas pelaporan profil risiko. Keseluruhan pedoman manajemen risiko telah diserahkan kepada Bank Indonesia. Our bank has complied with Bank Indonesia requirement on risk profile report submission. Full set of risk management guideline has already been submitted to Bank Indonesia. Bank telah melakukan antisipasi terhadap 8 (delapan) risiko yang melekat di bisnis perbankan sebagai berikut: Bank are anticipating 8 risks inherent attached in the bank business as follows: Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book. Terkait dengan Risiko Kredit, Bank telah menerapkan Manajemen Risiko sebagai berikut: Credit risk is the risk of default by counterparty. Credit risk may arise from various business lines of the Bank, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing, recorded both in the banking book and the trading book. In relation to credit risk, Bank has implemented the following Risk Management: Menetapkan kebijakan dan prosedur kredit, termasuk Credit Risk Rating (CRR) serta General Underwriting Standard (GUS), yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan analisa kredit. Melakukan review atas lending policy, untuk dikinikan sesuai dengan rekomendasi Unit Establishing Lending Policy and Procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and General Underwriting Standard (GUS), which are used as a guideline in analyzing credit. Evaluating and updating the Lending Policy to be in accordance with the LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 27 Kepatuhan, Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta peraturan-peraturan baru yang berlaku. Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk membantu proses review dan evaluasi aplikasi kredit yang diajukan oleh bagian Marketing. Melakukan Loan Committee Meeting untuk memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan, maupun merekomendasikan aplikasi kredit ke kantor pusat. Melakukan analisa portfolio kredit berdasarkan konsentrasi sektor industri, customer concentration recommendations from Compliance, Bank Indonesia, Head Office, as well as other prevailing new regulations. Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) to help in reviewing and evaluating the credit applications proposed by the Marketing. Conducting Loan committee Meeting to approve new credit, facility extension, as well as recommending credit application to Head Office for further approval. Performing credit portfolio analysis, based on industry concentrations, as well as customer concentrations. Peringkat Risiko Kredit: Credit Risk Rating: Risiko Kredit komposit tetap berada pada tingkat Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate cenderung stabil dibandingkan dengan periode sebelumnya dan Sistem Pengendalian Risiko tetap berada pada tingkat Satisfactory, sebagaimana tercermin dari parameter-parameter risiko kredit selama Desember 2015. Credit Risk composite remained on the level of Low to Moderate, with Inherent risk is at a level Low to Moderate tend to be stable compared with the previous period and Risk Control Systems remains at Satisfactory levels, as reflected in the credit risk parameters for December, 2015. Risiko Inheren Kredit: Inherent Risk Credit: - Pada posisi Desember 2015, persentase Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) dibandingkan dengan Total Aset sebesar 0%, dan masuk dalam kategori Low. - In December 2015, the percentage of foreclosed properties compared with total assets was 0%, and in the category of Low. - Proses pemberian kredit tergolong dalam kategori Low to Moderate dimana telah dilakukan sesuai prosedur dan senantiasa dikajiulang serta monitoring sesuai dengan prinsip kehati-hatian Bank. - Selain itu pada posisi Desember 2015, strategi dan produk baru tergolong stabil dan Bank belum mempunyai rencana untuk merubah strategi pemberian kredit dan peluncuran produk baru. Dengan demikian parameter tersebut tergolong dalam kategori Low. - The process of lending falls into the category of Low to Moderate which has been carried out according to the procedures and constantly review as well as monitoring compliance with the principles of prudence Bank. - In addition to the position in December 2015, strategies and new products classified as stable and the Bank has no plans to change its strategy on lending and new product launches. Thus these parameters fall into the category of Low. - Untuk faktor eksternal, pada posisi Desember 2015 tergolong dalam kategori Moderate, Bank meyakini bahwa portofolio kredit dan kemampuan debitur cukup terpengaruhi apabila terjadi faktor-faktor seperti fluktuasi nilai tukar, memburuknya sektor ekonomi yang rentan, namun Bank sudah terdapat mitigasi risiko yang cukup memadai. Selain, dampak CAR terhadap stress test tidak terlalu signifikan, dimana Bank telah melakukan simulasi terkait kondisi eksternal yang menurut penilaian Bank akan mungkin terjadi. - For external factors, the position in December 2015 falls into the category of Moderate, the Bank believes that the loan portfolio and the ability of borrowers is quite affected in the event of such factors as fluctuations in exchange rates, the worsening of the economic sectors that are vulnerable, but the Bank a risk mitigation to absorb. In addition, the impact of the stress test CAR is not very significant, where the Bank has conducted a simulation related to external conditions, according to Bank will probably occur. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 28 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit: A. Tata Kelola Risiko Quality Risk Management Credits: A. Governance Risk - Perumusan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko telah memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Bank secara keseluruhan. - Formulation of the level of risk to be taken and tolerance of risk are adequate and in line with the strategic objectives and business strategy of the Bank as a whole. - Pihak Manajemen memiliki awareness dan pemahaman yang baik mengenai manajemen risiko kredit. - The management has awareness and a good understanding of credit risk management. - Fungsi manajemen risiko kredit sudah independen dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan baik. Adapun terdapat kelemahan yang sifatnya minor namun sudah diselesaikan dengan baik pada aktivitas bisnis normal. - The Risk Management’s function has been independently with the duties and responsibilities clearly. There are minor weaknesses but has settled well on normal business activity. - Budaya manajemen risiko kredit telah dinternalisasikan cukup baik. Sosialisasi dan pelatihan senantiasa dilakukan secara berkala baik melalui pihak internal maupun eksternal guna meningkatkan proses pengelolaan risiko khususnya risiko kredit. - Managemnt’s Culture has been internalized well. Socialization and training are always done on a regular basis either through internal or external parties in order to improve the process of risk management, especially credit risks. - Dalam rangka penerapan tata kelola risiko yang baik, Bank telah memiliki beberapa Komite diantaranya : - In order to implement a good risk governance, the Bank has several Committees, there are as follows : * Loan Committee yang diperuntukan untuk membahas proses persetujuan baik aplikasi kredit baru maupun perpanjangan. * NPL Committee yang melakukan pertemuan secara rutin dengan agenda pertemuan antara lain membahas outstanding kredit yang telah jatuh tempo dan perubahan klasifikasi kredit. B. Kerangka Manajemen Risiko - Strategi perkreditan berjalan dengan baik dan konservatif sejalan dengan tingkat risiko yang akan diambil dan juga sudah sesuai dengan toleransi risiko kredit. - Proses pembentukan cadangan tergolong sangat baik, cadangan telah dibentuk secara konservatif dan tidak terdapat indikasi kekurangan pembentukan cadangan. - Kebijakan, prosedur dan limit risiko kredit seperti limit konsentrasi menurut sektor ekonomi yang dimiliki Bank sudah memadai. Kebijakan, prosedur dan limit senantiasa dikajiulang minimal satu tahun sekali. * Loan Committee intended to discuss the loan application approval process both new and renewal. * NPL Committee who meet regularly to discuss the agenda for the meeting include outstanding loans that have matured and changes in classification of credit. B. Risk Management Framework - Strategy credit runs well and conservative in line with the level of risk to be taken, and also in accordance with the credit risk tolerance. The formation process is in excellent reserves, reserves have been set up conservatively and there are no indications of a shortage establishment of reserves. - Policies and procedures and limit credit risk concentration limits by economic sector of the Bank are adequate. Policies, procedures and limits always reviewed once a year. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 29 C. Proses Manajemen Risiko C. Risk Management Process - Proses manajemen risiko kredit telah berjalan dengan memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko kredit. - The process of credit risk management has worked adequately identify, measure, monitor and control credit risk. - Sistem Informasi Manajemen (SIM) tergolong baik, terdapat mekanisme pelaporan secara formal dan terstruktur ke Management. CAU berperan untuk melaporkan posisi debitur secara individual terkait dengan CRR dan FRR, RMU berperan untuk melaporkan eksposur risiko kredit secara bank-wide, Compliance dan Internal Audit berperan untuk melaporkan dari sisi kepatuhan dan proses internal. - Management Information Systems (MIS) in good category, there are formal reporting mechanism and structured to Management. CAU role is to report the position of the debtor is individually associated with CRR and FRR, RMU role is to report the credit risk exposure’s bank-wide, Compliance and Internal Audit role is to report on the compliance and internal processes. -Kualitas penerapan dari Credit Risk Rating (CRR) serta tingkat independensi dan efektivitas dari Credit Acceptance Unit (CAU) telah berjalan dengan baik. - The quality of the implementation of the Credit Risk Rating (CRR) and the level of independence and effectiveness of the Credit Acceptance Unit (CAU) has been running well. D. Sistem Pengendalian Risiko D. Risk Control Systems - Internal control system is already operating effectively in supporting the implementation of credit risk management. Pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal cukup memadai. Satuan kerja audit internal secara rutin menyampaikan temuannya, memonitor akan ditindaklanjuti oleh pihak terkait. - Implementation of an independent review of the internal audit unit is sufficient. Internal audit unit regularly presented her findings, monitoring will be followed by a related party. Tindak lanjut atas kaji ulang independen telah dilaksanakan dengan cukup memadai. - Follow-up on the review has been carried out independently sufficient. - Sistem pengendalian intern sudah berjalan dengan efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kredit. - - Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas Market Risk and Liquidity Risk Risiko Pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Risiko Pasar terdiri dari risiko suku bunga, risiko posisi modal, risiko komoditas, risiko nilai tukar, dan risiko harga option. Dalam hal ini bank hanya mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang asing dalam risiko pasar. Bank telah mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan melakukan pemantauan melalui laporan harian yang dihasilkan oleh sistem komputer. Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the bank. Market risk consists of interest rate risk, equity position risk, commodity risk, foreign exchange risk and option price risk. Bank is exposed to only foreign exchange risk in this matter. Bank is able to manage and control this risk by monitoring with daily report generated by in-house computer system. Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Liquidity risk is the risk caused among others by the inability of the Bank to settle its liabilities as it falls due. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 30 Bank membentuk Asset & Liability Committee (ALCO) yang mempunyai fungsi untuk mengatur tingkat bunga dan likuiditas Bank. Bank has established Asset & Liability Committee (ALCO) with the function of regulating the interest rate and Bank’s liquidity. Risiko Pasar Komposit masuk dalam kategori tingkat risiko Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory, oleh karena eksposur aktivitas treasuri Bank tetap rendah selama Desember 2015 sebagaimana tercermin dari rasio NOP Bank. Market Risk Composites is in the level Low to Moderate, with the Risk Inherent at the level of Low to Moderate and Control Systems risk is at a level Satisfactory, therefore exposure of the activity of Treasury Bank remained low during December 2015 as reflected by the Bank’s NOP ratio. Risiko Likuiditas Komposit berada pada tingkat Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory, sebagaimana tercermin dari parameter-parameter risiko likuiditas selama Desember 2015. Liquidity risk is at a level Composite Low to Moderate, with Inherent risk is at a level Low to Moderate Risk and Control Systems are at Satisfactory levels, as reflected in the risk parameters liquidity during December 2015. Risiko Operasional Operational Risk Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system dan adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Manajemen Risiko dan proses risiko adalah bagian dari keseluruhan kerangka pengendalian internal. Manajemen bertugas membuat dan memelihara proses pengendalian internal secara efektif. Untuk itu, Bank telah menyusun kebijakan dan prosedur operasional sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Operational risk is the risk caused among others by inadequacy and/or dysfunction of internal processes, human error, system failure, and external problems affecting the operations of the Bank. Risiko Operasional Komposit berada pada tingkat Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Fair, dengan isu utama masih pada people risk. Risk management and risk processes are part of the overall internal control framework of the institution. The senior management is tasked with creating and maintaining an internal control process and monitoring its effectiveness. For that, Bank has established operational policy and procedures as a guideline in operating its business activities. Operational risk is at a level Composites Moderate, with Inherent risk is at a level Moderate Risk and Control Systems are at the level of Fair, with the main issue are still at people risk. Risiko Hukum Legal Risk Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank melakukan review atas dokumen-dokumen legal. Legal risk is the risk arising from legal weaknesses, among others resulting from legal actions, absence of supporting provisions in laws and regulations, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements for contracts and loopholes in binding of collateral. Bank performs reviews on all legal documents. Risiko Hukum berada pada tingkat Low to Moderate selama Desember 2015, tingkat risiko cenderung stabil dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory. Legal Risk is at Low to Moderate level during December 2015, the level of risk tends to be stable with Inherent risk is at a level Low to Moderate Risk and Control Systems are at the level of Satisfactory. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 31 Risiko Reputasi Reputation Risk Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Bank telah membentuk Complaint Unit untuk menangani keluhan nasabah. Risiko Reputasi berada pada tingkat Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory sebagaimana tidak terdapat publikasi negatif Bank serta tidak terdapat komplain nasabah selama Desember 2015. Reputation risk is risk brought about among others by negative publicity concerning the operations of the Bank or negative perceptions of the Bank. Bank has established a Complaint unit, with function of handling any customer complaints. Reputation risk is at a level Low to Moderate, with Inherent risk is at a level Low to Moderate Risk and Control Systems are at Satisfactory levels as there are no negative publicity Bank and there are no customer complaints during December 2015. Risiko Strategik Strategic Risk Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank melakukan pemantauan serta analisis terhadap kinerja Bank secara periodical serta melakukan koreksi atas perbedaan yang signifikan. Strategic risk is risk among others brought about by poor setting and implementation of the Bank strategy, poor business decision-making, or lack of responsiveness of the Bank to external changes. Bank carry out periodical monitoring as well as analysis on bank’s performance and carry out corrective action s on any deviations. Risiko Strategik berada pada tingkat Low to Moderate selama Desember, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Moderate sama dengan periode sebelumnya dan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory, dengan isu utama masih pada realisasi pencapaian target rencana bisnis bank. Strategic Risk is at Low to Moderate level during December, with Inherent risk is at a level equal to the period prior Moderate and Risk Control Systems are at Satisfactory levels, with the main issues still on the realization of the achievement of its business plan. Risiko Kepatuhan Compliance Risk Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Terdapatnya fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan, untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku. Menginformasikan serta mengsosialisasikan peraturan-peraturan baru dan terkini kepada manajemen serta setiap departemen yang bersangkutan. Compliance risk is the risk arising from failure of the Bank to comply with or implement laws, regulations, and other applicable legal provisions. Monitoring function are carried out by the Compliance Director, to ensure the Bank’s compliance towards all prevailing regulations Circulating as well as socializing all new and updated regulations to the Management, as well as all related department. Risiko Kepatuhan berada pada tingkat Low to Moderate, dengan Risiko Inheren berada pada tingkat Low to Moderate sedangkan Sistem Pengendalian Risiko berada pada tingkat Satisfactory, sebagaimana tercermin dari parameter-parameter risiko kepatuhan selama Desember 2015. Compliance Risk is at the level of Low to Moderate, with the Risk Inherent at the level of Low to Moderate while the Control Systems risk is at a level Satisfactory, as reflected in the risk parameters in compliance during December 2015. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 32 Sumber Daya Manusia Human Resources Bank menyadari pentingnya pelatihan pegawai dan pengembangannya untuk mencapai tingkat kualitas pelayanan yang tinggi dan juga mempertahankan tingkat persaingannya. Pada tahun 2015, bank mengadakan pelatihan yang meliputi pelatihan teknis dan peningkatan keahlian karyawan. Pelatihan ini guna memperbaiki efisiensi dan produktivitas sumber daya manusia dan untuk memperbaiki pemahaman mereka akan segala aspek kebijakan perbankan. Bank memiliki kelompok karyawan yang kompak dan berdedikasi tinggi. Salah satu prioritas utama bank saat ini adalah mempersiapkan karyawan untuk menyongsong tantangan masa depan. Bank recognizes the importance of personnel training and development for ensuring our high services quality and thus maintaining our competitive edge. In year 2015, bank has conducted trainings for both technical and self-improvement skills. The training courses were to improve human resources efficiency and productivity as well as to enhance their understanding of all aspects of the banking policies. Bank has a solid group of employee with high integrities. One of our major priorities is to prepare our staffs for a future challenge. Dalam tahun 2015, 87 Karyawan telah mengikuti berbagai pelatihan yang terdiri dari; Pelatihan Manajemen Risiko (BSMR), Know Your Customers (KYC), dan sebagainya. In 2015, 87 employees have participated in various training consists of; training Risk Management (BSMR), Know Your Customers (KYC), and so on. Profil Karyawan berdasarkan latar belakang pendidikan Employee profiles by education level Desember 2015 December 2015 Senior high school Diploma ( D1 - D4) S1 S2 Jumlah | Total Desember 2014 December 2014 1 5 71 10 1 4 68 12 87 85 Rencana Outlook Dalam tahun yang akan datang, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan pada level 5,2% - 5,5%. Hal ini dikarenakan pemulihan pertumbuhan global di sektor riil dan keuangan. Maka, di harapkan sektor perbankan akan tetap mengalami penguatan ditengah keadaan membaiknya perlambatan ekonomi dunia secara umum. Dalam hal ini, peranan bank dalam hal pendanaan akan membuat peranan penting dengan menawarkan suku bunga pinjaman yang bersaing. Sektor yang akan mendukung peningkatan aktivitas ekonomi tahun 2016 akan tetap berasal dari pertumbuhan di sektor-sektor: pertambangan, manufaktur, perdagangan, hotel dan restaurant, transportasi dan komunikasi. In the coming years, Indonesian economic growth is expected to be at level range of 5.2% - 5.5%. This is due to the global economic recovery that causes the decrease in real and financial sectors. Therefore, The banking sector is still expected to strengthen amidst the global economic recovery. To promote economic growth, bank’s role in financing will play major role in the economy, and this can be accomplished by offering competitive lending rates. Supporting sectors that will increase economic activity in 2016 are still from high growth in the mining, manufacturing, trade, hotels and restaurants and the transport and communications sector. Oleh karena itu, dari keterangan ini, bank telah berupaya untuk meningkatkan pinjaman yang aktif. Bank berencana untuk memfokuskan diri meningkatkan portfolio pinjaman dari debitur lama dan menawarkan pinjaman kepada debitur potensial. Strategi bank adalah memberikan Therefore, in this particular, bank has been exerting effort to increase the active cash loan outstanding. Bank is planning to focus increasing its loan portfolio from existing borrowers and to offer credit lines to potential borrowers. Our strategy LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 33 prioritas kepada pasar dan kostumer yang berkaitan dengan bidang jasa atau produksi dan manufaktur. would give priority to market and customer that have project involve in services or production and manufacturing. Bank akan berfokus pada penyediaan pelayanan dan dukungan aktif pada nasabah, mengintensifkan pemasaran dan menjaga konsistensi dalam kualitas pelayanan bank. Hal ini termasuk membantu staf bank dalam memperbaiki keahlian dan kemampuan mereka dalam peningkatan kualitas kerja, perbaikan sistem teknologi informasi, dan menyediakan dukungan teknis yang memadai Bank will focus on providing proactive assistance and supports to our customers, intensify our marketing and maintain consistency in our service quality. This will include helping our people to improve their skills and abilities in order to produce work of a higher quality, enhancing our information technology system, and providing the appropriate technical support KEPATUHAN KEPADA PERATURAN BANK INDONESIA COMPLIANCE TO BANK INDONESIA REGULATION Bank terus memonitor kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dengan seksama, terutama kepatuhan atas praktek perbankan yang sehat seperti Batas Maksimum Pemberian Kredit, kecukupan modal, giro wajib minimum, posisi devisa netto dan non performing ratio. Bank strictly monitor our compliance to Bank Indonesia regulations especially toward prudent banking principles, such as legal lending limit, capital adequacy (CAR), statutory requirement, net open position and non performing ratio (NPL). Compliance officer through the respective head of department ensures that all internal procedures as well as all other procedures related to the compliance’s issues have been well carried out, such as procedures for credit approval, legal lending limit and other operational procedures. Pejabat Kepatuhan, melalui Kepala bagian terkait mengawasi bahwa prosedur internal dan prosedur – prosedur lainnya yang berkaitan dengan kepatuhan seperti persetujuan kredit, batas maksimum pemberian kredit dan prosedur operasional lainnya telah dilaksanakan dengan baik. Pejabat kepatuhan adalah merupakan pihak independen dari tugas dan kegiatan operasional bank, yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan dan kelalaian dari program kepatuhan Salah satu tugasnya adalah meyakinkan bahwa kebijakan bank dapat diverifikasi terhadap permintaan kepatuhan. Compliance officer is independent from bank operational duties. The officer is responsible for the implementation and the oversight of compliance program. One of many tasks is to ensure that bank’s policy is verified against compliance’s requirement. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 34 KINERJA BANGKOK BANK Bangkok Bank’s Performance Hasil operasi Bangkok Bank Jakarta selama tahun 2015 telah menunjukkan peningkatan dalam kinerja keuangannya. Kemajuan utama dicapai sebagai dorongan untuk memajukan dasar-dasar operasi bank dan membangun tingkat pertumbuhan pendapatan. Aktiva dan Kewajiban Total keseluruhan pinjaman yang diberikan pada akhir tahun 2015 mencapai Rp. 20.141 milyar, terdapat peningkatan sebesar 29,82% dari Rp. 15.514 milyar pada tahun 2014. Peningkatan terjadi pada sektor industri sebesar 79% Total pencadangan untuk pinjaman yang tak tertagih mengalami peningkatan dari Rp. 520,76 milyar menjadi Rp. 967,50 milyar, terdapat peningkatan 85,79%. Total aktiva Bank naik dari Rp. 22.742 milyar menjadi Rp. 24.517 milyar pada akhir tahun 2015. Total simpanan mengalami kenaikan sebesar 15,77% menjadi Rp. 5.118 milyar pada akhir tahun 2015. Sedangkan, rasio pinjaman (LDR) yang diberikan terhadap simpanan mencapai 393,51% The operating results of Bangkok Bank Jakarta in 2015 have shown improvement in its financial performance. The major progress was made on key initiatives to strengthen the bank’s operating fundamentals and build revenue growth. Assets and Liabilities Total net outstanding loans at year-end 2015 amounted to Rp. 20,141 billion, an increase of 29,82% from Rp. 15,514 billion in 2014. The increase on loan portfolio occurred in industrial sector by 79%. The allowance for possible loan losses has increased from Rp 520.76 billion to become Rp. 967.50 billion, or increased by 85.76%. Total assets of the Bank increased from Rp. 22,742 billion to Rp. 24,517 billion at the end of year 2015. Total deposit increased by 15.77% to become Rp. 5,118 billion at year-end 2015. Moreover our loan to deposit ratio has reached up to 393.51%. Pendapatan – Biaya Income – Expenses Pada tahun 2015, pendapatan bunga bersih naik dari Rp. 1.006,27 milyar menjadi Rp 1.365.59 milyar, atau naik sebesar 35,71%, disebabkan oleh peningkatan jumlah pinjaman yang diberikan. Pada tahun 2015, laba operasi mencapai Rp. 578,84 milyar turun sebesar 7,32% jika dibandingkan dengan laba operasi pada tahun 2014 sebesar Rp.578,84 milyar. Secara keseluruhan, laba bersih setelah pajak pada akhir tahun 2015 turun dari Rp. 371,05 milyar menjadi Rp.336,31 milyar berbanding tahun 2014. In year 2015, interest revenue has increased from Rp. 1.006.27 billion to Rp. 1,365.59 billion, or increased by 35.71%, due to increase in loan given to customers. In year 2015, the operating profit amounted to Rp. 578.84 billion decreased by 7.32%, compared to Rp. 578.84 billion in year 2014. Overall, the Bank’s Net Profit after Tax at yearend has decreased from Rp. 371.05 billion in year 2015 to become Rp. 336.31 billion compared with year 2014. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 35 Modal dan Kecukupan Modal Capital and Capital Adequacy Ratio Total modal pada akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp. 16.219,64 milyar, meningkat sebesar 4,98% dibandingkan dengan tahun 2014. Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 3 / 21 / PBI / 2001 tertanggal 13 Desember 2001 mengenai “Rasio Kecukupan Modal Minimum”, Bank diwajibkan untuk memiliki modal minimum sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko yang dihitung pada akhir Desember 2015. Rasio kecukupan modal minimum pada Bangkok Bank tahun 2015 masing-masing sebesar 57,06% dan 69,16% pada tahun 2014. The total capital fund stood at Rp. 16,219.64 billion as at year-end 2015, increased by 4.98% compared to 2014. According to Bank Indonesia Regulation No. 3 / 21 / PBI / 2001 dated 13 December 2001 regarding “Minimum Capital Adequacy Requirement”, Bank is obliged to have minimum capital adequacy ratio as much as 8 percent from Risk Weighted Assets counted at the end of December 2015. Bangkok Bank’s capital adequacy ratio has increased to 57.06% in year 2015 from 69.16% in year 2014. Kredit Bermasalah Non Performing Loans Pada tahun 2015, Persentase Kredit Bermasalah bersih adalah sebesar 0,09%, kredit bermasalah pada tahun 2015 Rp. 121,21 milyar dan Rp. 75,36 milyar pada tahun 2014. Selama tahun 2015. Manajemen melaksanakan langkah strategis khusus untuk penyelesaian masalah kredit macet, melalui proses hukum, lelang umum dan pembayaran cicilan. Bank sedang terus menerus menyesuaikan pendekatan kehati-hatian terhadap cadangan pinjaman dan juga akan lebih memperhatikan dalam memperbaiki manajemen atas Kredit bermasalah. In year 2015, the percentage of Net Non Performing Loans (NPL) stood at 0.09%, nonperforming loan increased to Rp. 121.21 billion from Rp 75.36 billion in year 2014. During the year 2015, our management has been giving special attention to solve NPL problem, through legal process, public auction and installment. The Bank is continuing to adopt a prudent approach to loan loss reserves and also will continue to focus on improving its management on Non Performing Loans. Peristiwa penting Subsequent Event Pada tanggal 4 januari 2016, Bank telah mentransfer laba bersih periode sebelumnya ke Kantor Pusat sebesar IDR 251.235,97 Juta. On January 4, 2016, Bank has remitted previous year’s net income to Head Office in IDR 251,235.97 Million. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 36 PENGUNGKAPAN PERMODALAN SERTA PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANK Capital disclosure and the Disclosure of risk exposures and Risk Management Bank a. Struktur Permodalan Tabel Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing, dapat dilihat pada Laporan Keuangan Catatan 36. b. Geografis dari objek yang didanai oleh Bangkok Bank Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual No Kategori Portofolio | Portfolio Category (2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL Keterangan: Wilayah I : Indonesia Bagian Barat Wilayah II : Indonesia Bagian Tengah Wilayah III : Indonesia Bagian Timur Wilayah IV : Luar Negeri a. Capital Structure Table of Quantitative Foreign Bank Capital Structure See accompanying notes to Financial Statement number 36. b. Geography of object being financed by Bangkok Bank Table of Net Amount based on Geography - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah | Net Amount Based on Geography Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4 (3) (4) (5) (6) (7) 2.413.349 0 0 0 2.413.349 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 558.737 0 0 66.026 624.763 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19.746.110 59.149 565.397 1.005.661 0 0 0 1.005.661 463.587 0 0 422.686 886.273 0 0 0 0 0 24.187.444 59.149 565.397 Remarks Zone I Zone II Zone III Zone IV 0 20.370.656 488.712 25.300.702 : : West of Indonesia : Central of Indonesia : East of Indonesia : Overseas LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 37 No Kategori Portofolio | Portfolio Category (2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL Keterangan: Wilayah I : Indonesia Bagian Barat Wilayah II : Indonesia Bagian Tengah Wilayah III : Indonesia Bagian Timur Wilayah IV : Luar Negeri (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah | Net Amount Based on Geography Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4 (3) (4) (5) (6) (7) 2,940,567 0 0 0 2,940,567 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,114,863 0 0 33,812 2,148,675 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,168,424 429,296 19,347 186,238 0 0 0 186,238 302,978 0 0 1,002,390 1,305,368 0 0 0 0 0 21,713,070 429,296 19,347 Remarks Zone I Zone II Zone III Zone IV 0 16,617,067 1,036,202 23,197,915 : : West of Indonesia : Central of Indonesia : East of Indonesia : Overseas LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 38 c. Sisa jangka waktu aset c. Remaining maturity of the assets Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa jangka waktu Kontrak - Bank secara Individual No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL Table of Net Amount based on Contractual Remaining Maturity- Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak | Net Amount based on Remaining Maturity >1 thn s.d. >3 thn s.d. Non< 1 tahun > 5 thn 3 thn 5 thn Kontraktual Total >1 yr s.d. 3 >3 yrs s.d. Non< 1 year > 5 yrs yrs 5 yrs Contractual (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1.736.185 0 0 0 677.164 2.413.349 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 556.543 0 0 0 68.220 624.763 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7.990.215 1.138.251 1.005.661 0 0 0 0 1.005.661 0 0 0 0 886.273 886.273 0 0 0 0 0 0 11.288.604 1.138.251 894.562 10.347.628 894.562 10.347.628 0 20.370.656 1.631.657 25.300.702 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 39 No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak | Net Amount based on Remaining Maturity >1 thn s.d. >3 thn s.d. Non< 1 tahun > 5 thn 3 thn 5 thn Kontraktual Total >1 yr s.d. 3 >3 yrs s.d. Non< 1 year > 5 yrs yrs 5 yrs Contractual (3) (4) (5) (6) (7) (8) 2,478,211 0 0 0 462,356 2,940,567 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,066,405 0 0 0 82,270 2,148,675 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5,334,532 2,685,031 469,206 8,128,298 186,238 0 0 0 0 186,238 0 0 0 0 1,305,368 1,305,368 0 0 0 0 0 0 10,065,386 2,685,031 469,206 8,128,298 0 16,617,067 1,849,994 23,197,915 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 40 d. Sektor Ekonomi d. Economic Sectors asssets Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Table of Net Amount based on Economic Sectors - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 No Sektor Ekonomi Economic Sector (1) (2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Real Estate, Leasing and Corporate Services Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security Jasa Pendidikan Education Services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity Lainnya Others Total Tagihan Kepada Bank Pembanguna n Multilateral Tagihan dan Lembaga Kepada Internasional Bank Claims on Claims on Multilateral Banks Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Tagihan Entitas Kepada Sektor Pemerintah Publik Claims on Claims on Sovereign Public Sector Entity (3) (4) (5) (6) Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property (7) Tagihan Kepada Usaha Mikro, Kredit Usaha Kecil Beragun Kredit dan Properti Pegawai / Portofolio Komersial Pensiunan Ritel Claims Employee Claims on Secured by Loan / Micro and Commercial Pension Small Real Estate Enterprise, and Retail Portfolio (8) (9) (10) Tagihan Tagihan Yang Kepada Telah Jatuh Korporasi Tempo Claims on Past Due Corporate Claims (11) 2.462 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15.437.707 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (12) Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Aset Lainnya Other Assets (13) (14) 0 0 0 8.966 0 0 0 71.918 0 0 0 523.054 0 0 0 0 0 0 0 442.530 0 0 0 0 642.457 0 0 0 0 0 1.018.028 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33.660 0 0 0 2.413.349 0 0 624.763 0 0 0 0 230.696 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.215.520 482.607 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.266.712 0 886.273 0 2.413.349 0 0 624.763 0 0 0 0 20.370.656 1.005.661 886.273 0 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 41 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 No Sektor Ekonomi Economic Sector (1) (2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Real Estate, Leasing and Corporate Services Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security Jasa Pendidikan Education Services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity Lainnya Others Total Tagihan Kepada Bank Pembanguna n Multilateral Tagihan dan Lembaga Kepada Internasional Bank Claims on Claims on Multilateral Banks Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Tagihan Entitas Kepada Sektor Pemerintah Publik Claims on Claims on Sovereign Public Sector Entity (3) (4) (5) (6) Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property (7) Tagihan Kepada Usaha Mikro, Kredit Usaha Kecil Beragun Kredit dan Properti Pegawai / Portofolio Komersial Pensiunan Ritel Claims Employee Claims on Secured by Loan / Micro and Commercial Pension Small Real Estate Enterprise, and Retail Portfolio (8) (9) (10) Tagihan Tagihan Yang Kepada Telah Jatuh Korporasi Tempo Claims on Past Due Corporate Claims (11) (12) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Aset Lainnya Other Assets (13) (14) 0 0 0 31,732 0 0 0 23,416 54,762 0 0 0 0 12,607,231 131,476 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 94,424 0 0 0 0 0 0 0 661,325 0 0 0 0 0 0 0 0 424,153 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38,815 0 0 0 2,940,567 0 0 2,148,675 0 0 0 0 600,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 966,062 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,169,909 0 1,305,368 0 2,940,567 0 0 2,148,675 0 0 0 0 16,617,067 186,238 1,305,368 0 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 42 e. Geografis Pencadangan dari objek yang didanai oleh Bangkok Bank e. Geography by provision of object being financed by Bangkok Bank Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Table of Gross Financial Assets and Provision based on Geography - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 No Area | Geography Keterangan | Description (2) (1) 1 Tagihan Wilayah 1 Zone 1 Wilayah 2 Zone 2 (3) (4) Wilayah 3 Zone 3 Wilayah 4 Zone 4 (5) Total (6) (7) 2.972.086 0 0 66.026 3.038.112 0 0 0 0 0 19.746.110 59.149 565.397 0 20.370.656 1.005.661 0 0 0 1.005.661 103.893 0 0 0 103.893 893.142 2.549 24.301 0 919.992 0 0 0 0 0 Gross Financial Assets 2 Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) Impaired Assets a. Belum Jatuh Tempo a. Current (≤90dpd) b. Telah Jatuh Tempo b. Past Due (>90dpd) 3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Individual Impairment Provision 4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Portfolio Impairment Provision 5 Tagihan yang Dihapus Buku Write-off Keterangan : Remarks : Wilayah I : Indonesia Bagian Barat Zone I : West of Indonesia Wilayah II : Indonesia Bagian Tengah Zone II : Central of Indonesia Wilayah III : Indonesia Bagian Timur Zone III : East of Indonesia Wilayah IV : Luar Negeri Zone IV : Overseas LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 43 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 No Area | Geography Keterangan | Description (2) (1) 1 Tagihan Wilayah 1 Zone 1 Wilayah 2 Zone 2 Wilayah 3 Zone 3 Wilayah 4 Zone 4 Total (3) (4) (5) (6) (7) 5,055,430 0 0 33,812 5,089,242 0 0 0 0 0 16,168,424 429,296 19,347 0 16,617,067 186,238 0 0 0 186,238 75,357 0 0 0 75,357 474,572 8,657 390 0 483,620 0 0 0 0 0 Gross Financial Assets 2 Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) Impaired Assets a. Belum Jatuh Tempo a. Current (≤90dpd) b. Telah Jatuh Tempo b. Past Due (>90dpd) 3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Individual Impairment Provision 4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Portfolio Impairment Provision 5 Tagihan yang Dihapus Buku Write-off Keterangan : Remarks : Wilayah I : Indonesia Bagian Barat Zone I : West of Indonesia Wilayah II : Indonesia Bagian Tengah Zone II : Central of Indonesia Wilayah III : Indonesia Bagian Timur Zone III : East of Indonesia Wilayah IV : Luar Negeri Zone IV : Overseas LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 44 f. Pencadangan berdasarkan Sektor Ekonomi f. Provision by Economic Sectors assets Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Table of Gross Financial Assets based on Economic Sectors - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Cadangan Kerugian Cadangan penurunan nilai Kerugian Tagihan yang (CKPN) penurunan nilai dihapus Individual (CKPN) - Kolektif buku Individual Portfolio Write off Spececific Impairement Provision Provision Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai Impairment Asset No Sektor Ekonomi Economic Sector (1) (2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Tagihan Gross Financial Assets (3) Belum Jatuh Tempo Current (≤90dpd) Telah Jatuh Tempo Past Due (>90dpd) (4) (5) (6) (7) (8) 0 2.462 0 0 106 0 0 8.966 0 0 387 0 0 71.918 0 59.544 534 0 0 15.437.707 523.054 44.349 686.598 0 0 0 0 0 0 0 0 442.530 0 0 0 0 0 642.457 0 0 27.714 0 0 1.018.028 0 0 43.915 0 0 33.660 0 0 1.452 0 3.038.112 230.696 0 0 9.952 0 0 1.215.520 482.607 0 52.435 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2.152.985 0 0 0 96.900 0 5.191.097 19.103.944 1.005.661 103.893 919.992 0 Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real Estate, Leasing and Corporate Services 12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security 13 Jasa Pendidikan Education Services 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing 17 Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies 18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services 19 Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity 20 Lainnya Others Total LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 45 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Cadangan Kerugian Cadangan penurunan nilai Kerugian Tagihan yang (CKPN) penurunan nilai dihapus Individual (CKPN) - Kolektif buku Individual Portfolio Write off Spececific Impairement Provision Provision Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai Impairment Asset No Sektor Ekonomi Economic Sector (1) (2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Tagihan Gross Financial Assets (3) Belum Jatuh Tempo Current (≤90dpd) Telah Jatuh Tempo Past Due (>90dpd) (4) (5) (6) (7) (8) 0 0 0 0 0 0 0 31,732 0 0 640 0 0 0 78,178 75,357 0 0 0 12,552,469 186,238 0 428,725 0 0 0 0 0 0 0 0 94,424 0 0 0 0 0 661,325 0 0 13,337 0 0 424,153 0 0 8,554 0 0 38,815 0 0 783 0 5,089,242 600,000 0 0 12,100 0 0 966,062 0 0 19,482 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,475,277 0 0 0 0 0 7,564,519 15,368,980 264,416 75,357 483,620 0 Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real Estate, Leasing and Corporate Services 12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security 13 Jasa Pendidikan Education Services 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing 17 Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies 18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services 19 Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity 20 Lainnya Others Total LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 46 g. Keseluruhan penurunan nilai cadangan sepanjang g. Overall impairment provision movement tahun during the year Tabel Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Ekonomi - Bank secara Individual No Table of Detail of Impairment Position Movement - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 CKPN Individual CKPN Kolektif Individual Impairment Portfolio Impairment Provision Provision (3) (4) 75.357 483.619 Keterangan | Description (1) (2) 1 Saldo Awal CKPN Beginning Balance of Impairment Provision 2 Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Charge/Release of Impairment Provision for the Current Year (Net) 2.a. Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 2.a. Charge of Impairment Provision for the Current Year 2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan 2.b. Release of Impairment Provision for the Current Year 3 CKPN yang Digunakan untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan pada Periode Berjalan Impairment Provision for Write-off 4 Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode Berjalan Other Charge/Release for the Current Year Total CKPN | Ending Balance of Impairment Provision No (1) (2) 1 Saldo Awal CKPN Beginning Balance of Impairment Provision 2 Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Charge/Release of Impairment Provision for the Current Year (Net) 2.a. Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 2.a. Charge of Impairment Provision for the Current Year 2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan 2.b. Release of Impairment Provision for the Current Year 3 CKPN yang Digunakan untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan pada Periode Berjalan Impairment Provision for Write-off 4 Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode Berjalan Other Charge/Release for the Current Year Total CKPN | Ending Balance of Impairment Provision Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategoi Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual Tabel di halaman selanjutnya 436.373 0 0 0 0 0 0 103.893 919.992 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 CKPN Individual CKPN Kolektif Individual Impairment Portfolio Impairment Provision Provision (3) (4) 76,431 274,324 Keterangan | Description h. Skala Peringkat 28.536 0 209,295 1,074 0 0 0 0 0 75,357 483,619 h. Rating Table Net Amount based on Portfolio Category and Rating - Bank Only Table in the next page LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 47 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 48 idAAA PT Pemeringkat Efek Indonesia TOTAL Exposures at Sharia Unit (if any) 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Other Assets 11 Aset Lainnya Past Due Claims 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Claims on Corporate 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Employee Loan/Pension 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Claims Secured by Commercial Real Estate 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Residential Property 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims on Banks 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik (4) (idr)AAA PT ICRA Indonesia (3) AAA (idn) PT Fitch Rating Indonesia 0 (2) Aaa AAA Fitch Rating Moody's AAA Standard and Poor's 1 Tagihan Kepada Pemerintah (1) No Kategori Portofolio Portfolio Category Lembaga Pemeringkat Rating Agency 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 A1+ to A3 Baa1+ to Baa3 Baa1+ s.d Baa3 BBB+ to BBB- BBB+ s.d BBB- BBB+ to BBB- BBB+ s.d BBB- Ba1+ to Ba3 Ba1+ s.d Ba3 BB+ to BB- BB+ s.d BB- BB+ to BB- BB+ s.d BB- B1 to B3 B1 s.d B3 B+ to B- B+ s.d B- B+ to B- B+ s.d B- Below B3 Kurang dari B3 Below B- Kurang dari B- Below B- Kurang dari B- Tagihan Bersih | Net Amount P-1 F1+ s.d F1 A-1 F3(idn) P-3 F3 A-3 Kurang dari F3(idn) Below F3(idn) Below P-3 Kurang dari P-3 Below F-3 Kurang dari F-3 Below A-3 Kurang dari A-3 (5) 0 130.000 0 0 0 130.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100.000 0 0 0 100.000 (6) idA+ to idA- idA+ s.d idA- idAA+ s.d idAAidAA+ to idAA- (Idr)A+ to (Idr)A- (Idr)AA+ to (Idr)AA- (7) idBBB+ to idBBB- idBBB+ s.d idBBB- (Idr)BBB+ to (Idr)BBB- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (8) idBB+ to idBB- idBB+ s.d idBB- (Idr)BB+ to (Idr)BB- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (9) idB+ to idB- idB+ s.d idB- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Idr)B+ to (Idr)B- Below (Idr)B- (10) Below idB- Kurang dari idB- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (11) idA1 (Idr)A1+ to (Idr)A1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (12) idA2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Idr)A2+ to (Idr)A2 (13) idA3 to idA4 idA3 s.d idA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Idr)A3+ to (Idr)A3 Below (Idr)A3 (14) Below idA4 Kurang dari idA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25.070.702 0 886.273 1.005.661 20.140.656 0 0 0 0 624.763 0 0 2.413.349 (15) Unrated Tanpa Peringkat 25.300.702 0 886.273 1.005.661 20.370.656 0 0 0 0 624.763 0 0 2.413.349 (15) TOTAL (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) (Idr)AA+ s.d (Idr)AA- (Idr)A+ s.d (Idr)A- (Idr)BBB+ s.d (Idr)BBB- (Idr)BB+ s.d (Idr)BB- (Idr)B+ s.d (Idr)B- Kurang dari (Idr)B- (Idr)A1+ s.d (Idr)A1 (Idr)A2+ s.d (Idr)A2 (Idr)A3+ s.d (Idr)A3 Kurang dari (Idr)A3 F2(idn) P-2 F2 A-2 Peringkat Jangka Pendek | Short term Rating AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) AA+(idn) to AA-(idn) A+(idn) to A-(idn) BBB+(idn) to BBB-(idn) BB+(idn) to BB-(idn) B+(idn) to B-(idn) Below B-(idn) F1+(idn) to F1(idn) Aa1+ to Aa3 A+ to AA1+ s.d A3 A+ s.d A- AA+ s.d AAAA+ to AA- A+ to A- AA+ to AA- Aa1+ s.d Aa3 A+ s.d A- AA+ s.d AA- Peringkat Jagka Panjang | Long Term Rating 31 Desember 2015 | 31 December 2015 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 49 idAAA PT Pemeringkat Efek Indonesia TOTAL Exposures at Sharia Unit (if any) 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Other Assets 11 Aset Lainnya Past Due Claims 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Claims on Corporate 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Employee Loan/Pension 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Claims Secured by Commercial Real Estate 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Residential Property 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims on Banks 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Claims on Public Sector Entity Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik (4) (idr)AAA PT ICRA Indonesia (3) AAA (idn) PT Fitch Rating Indonesia 0 (2) Aaa Moody's AAA Fitch Rating 1 Tagihan Kepada Pemerintah (1) No Kategori Portofolio Portfolio Category AAA Standard and Poor's Rating Agency Lembaga Pemeringkat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 A1+ to A3 Baa1+ to Baa3 Baa1+ s.d Baa3 BBB+ to BBB- BBB+ s.d BBB- BBB+ to BBB- BBB+ s.d BBB- Ba1+ to Ba3 Ba1+ s.d Ba3 BB+ to BB- BB+ s.d BB- BB+ to BB- BB+ s.d BB- B1 to B3 B1 s.d B3 B+ to B- B+ s.d B- B+ to B- B+ s.d B- Below B3 Kurang dari B3 Below B- Kurang dari B- Below B- Kurang dari B- Tagihan Bersih | Net Amount P-1 F1+ s.d F1 A-1 F3(idn) P-3 F3 A-3 Kurang dari F3(idn) Below F3(idn) Below P-3 Kurang dari P-3 Below F-3 Kurang dari F-3 Below A-3 Kurang dari A-3 (5) 0 470.000 0 0 0 470.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 110.000 0 0 0 110.000 (6) idA+ to idA- idA+ s.d idA- idAA+ s.d idAAidAA+ to idAA- (Idr)A+ to (Idr)A- (Idr)AA+ to (Idr)AA- (7) idBBB+ to idBBB- idBBB+ s.d idBBB- (Idr)BBB+ to (Idr)BBB- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (8) idBB+ to idBB- idBB+ s.d idBB- (Idr)BB+ to (Idr)BB- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (9) idB+ to idB- idB+ s.d idB- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Idr)B+ to (Idr)B- (10) Below idB- Kurang dari idB- Below (Idr)B- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (11) idA1 (Idr)A1+ to (Idr)A1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (12) idA2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Idr)A2+ to (Idr)A2 (13) idA3 to idA4 idA3 s.d idA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Idr)A3+ to (Idr)A3 (14) Below idA4 Kurang dari idA4 Below (Idr)A3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Idr)AA+ s.d (Idr)AA- (Idr)A+ s.d (Idr)A- (Idr)BBB+ s.d (Idr)BBB- (Idr)BB+ s.d (Idr)BB- (Idr)B+ s.d (Idr)B- Kurang dari (Idr)B- (Idr)A1+ s.d (Idr)A1 (Idr)A2+ s.d (Idr)A2 (Idr)A3+ s.d (Idr)A3 Kurang dari (Idr)A3 F2(idn) P-2 F2 A-2 Peringkat Jangka Pendek | Short term Rating AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) AA+(idn) to AA-(idn) A+(idn) to A-(idn) BBB+(idn) to BBB-(idn) BB+(idn) to BB-(idn) B+(idn) to B-(idn) Below B-(idn) F1+(idn) to F1(idn) Aa1+ to Aa3 A+ to AA1+ s.d A3 A+ s.d A- AA+ s.d AAAA+ to AA- A+ to A- AA+ to AA- Aa1+ s.d Aa3 A+ s.d A- AA+ s.d AA- Peringkat Jagka Panjang | Long Term Rating 31 Desember 2014 | 31 December 2014 22.617.915 0 1.305.368 186.238 16.037.067 0 0 0 0 2.148.675 0 0 2.940.567 (15) Unrated Tanpa Peringkat 23.197.915 0 1.305.368 186.238 16.617.067 0 0 0 0 2.148.675 0 0 2.940.567 (15) TOTAL i. Transaksi Derivatif i. Derivative Transaction Tabel Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif Table of Counterparty Credit Risk Derivative Transactions (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Nilai Notional | Notional Amount No Variabel yang mendasari Underlying Financial Instrument < 1 Tahun >1 Tahun - <5 Tahun >5 Tahun < 1 Year >1 Year - <5 Year >5 Year Bank secara Individual | Bank Only 1 Suku Bunga Interest Rate 2 Nilai Tukar Foreign Exchange 3 Lainya Others Total Tagihan Derivatif Derivative Receivable Kewajiban Derivatif Derivative Payable Tagihan Bersih Sebelum MRK Net amount before CRM MRK (Mitigasi Tagihan Bersih Risiko Kredit) setelah MRK CRM (Credit Net Amount Risk after CRM Mitigation) 0 0 412.900 69.575 69.575 0 0 0 2.363.341 0 0 54.965 74.312 207.616 19.023 188.593 0 0 0 0 0 0 0 0 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Nilai Notional | Notional Amount No Variabel yang mendasari Underlying Financial Instrument < 1 Tahun >1 Tahun - <5 Tahun >5 Tahun < 1 Year >1 Year - <5 Year >5 Year Bank secara Individual | Bank Only 1 Suku Bunga Interest Rate 2 Nilai Tukar Foreign Exchange 3 Lainya Others Total Tagihan Derivatif Derivative Receivable Kewajiban Derivatif Derivative Payable Tagihan Bersih Sebelum MRK Net amount before CRM MRK (Mitigasi Tagihan Bersih Risiko Kredit) setelah MRK CRM (Credit Net Amount Risk after CRM Mitigation) 866,950 0 0 2,795 1,949 0 0 0 1,070,796 0 0 20,801 27,955 28,140 17,513 12,781 0 0 0 0 0 0 0 0 j. Mitigasi Risiko Kredit j. Credit Risk Mitigation Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Table of Net Amount based on Risk Weight after Tabel di halaman selanjutnya Table in the next page Credit Risk Mitigation - Bank Only LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 50 No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit | Net Amount After Credit Risk Mitigation ATMR Beban Lainnya RWA Capital 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Others Charge (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 2.413.349 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 624.763 0 0 0 0 0 0 0 0 124.953 9.996 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100.000 0 0 0 130.000 0 20.140.656 0 0 20.225.656 1.618.052 Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total of Balance Sheet B Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet C Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0 0 0 0 0 0 0 1.005.661 0 1.508.492 120.679 873.953 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.287.302 724.763 0 0 0 130.000 0 20.140.656 1.005.661 0 21.859.100 1.748.727 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.242.044 0 0 4.242.044 339.364 0 0 0 0 0 0 0 0 31.981 0 47.972 3.838 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.242.044 31.981 0 4.290.016 343.202 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22.085 0 0 0 2.710 0 0 0 0 5.772 462 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 182.821 0 0 182.821 14.626 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22.085 0 0 0 2.710 0 182.821 0 0 188.593 15.088 Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 51 No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit | Net Amount After Credit Risk Mitigation ATMR Beban Lainnya RWA Capital 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Others Charge (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 2,940,567 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,148,675 0 0 0 0 0 0 0 0 429,735 34,379 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 470,000 0 0 0 110,000 0 15,891,988 0 0 16,040,988 1,283,279 0 0 0 0 0 0 0 0 186,238 0 279,357 22,349 0 0 0 0 0 0 0 1,294,925 0 0 1,294,925 103,594 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,940,567 2,618,675 0 0 0 110,000 0 17,186,913 186,238 0 18,045,005 1,443,601 Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total of Balance Sheet B Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet C Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,772,507 0 0 2,772,507 221,801 0 0 0 0 0 0 0 0 207,059 0 310,589 24,847 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,772,507 207,059 0 3,083,096 246,648 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 485 0 0 0 8,688 0 0 0 0 4,441 355 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8,340 0 0 8,340 667 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 485 0 0 0 8,688 0 8,340 0 0 12,781 1,022 Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 52 Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) A (2) Eksposur Neraca | On Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total On Balance Sheet Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet Table Net Amount and Credit Risk Mitigation Technique –Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Bagian Yang Tidak Bagian Yang Dijamin Dengan | Exposure Which is Secured by Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Unsecured Exposure Cash Collateral Guarantee Credit Insurance Others (4) (5) (6) (7) (8)=(3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] Tagihan Bersih Net Amount (3) 2.413.349 0 0 0 0 2.413.349 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 624.763 0 0 0 0 624.763 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20.370.656 238.462 0 0 0 20.132.194 1.005.661 0 0 0 0 1.005.661 886.273 0 0 0 0 886.273 0 0 0 0 0 0 25.300.702 238.462 0 0 0 25.062.240 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 B Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) 0 0 0 0 0 0 4.242.044 56.526 0 0 0 4.185.518 31.981 0 0 0 0 31.981 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.274.025 56.526 0 0 0 4.217.499 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 C 0 0 0 0 0 0 24.795 0 0 0 0 24.795 0 0 0 0 0 0 182.281 0 0 0 0 182.281 0 0 0 0 0 0 207.076 29.781.803 0 294.988 0 0 0 0 0 0 207.076 29.486.815 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 53 No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) A (2) Eksposur Neraca | On Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total On Balance Sheet Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Bagian Yang Tidak Bagian Yang Dijamin Dengan | Exposure Which is Secured by Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Unsecured Exposure Cash Collateral Guarantee Credit Insurance Others (4) (5) (6) (7) (8)=(3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] Tagihan Bersih Net Amount (3) 2,940,567 0 0 0 0 2,940,567 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,148,675 0 0 0 0 2,148,675 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,617,067 145,079 0 0 0 16,471,988 186,238 0 0 0 0 186,238 1,305,368 0 0 0 0 1,305,368 0 0 0 0 0 0 23,197,915 145,079 0 0 0 23,052,836 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 B Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) 0 0 0 0 0 0 6,086,553 89,701 0 0 0 5,996,852 1,035,294 4,085 0 0 0 1,031,209 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7,121,847 93,786 0 0 0 7,028,061 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 C 0 0 0 0 0 0 15,294 0 0 0 0 15,294 0 0 0 0 0 0 5,790 0 0 0 0 5,790 0 0 0 0 0 0 21,084 30,340,846 0 238,865 0 0 0 0 0 0 21,084 30,101,981 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 54 k. Perhitungan ATMR Risiko Kredit pendekatan Standar – Bank secara Individual Tabel Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca No Kategori Portofolio Portfolio Category (2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets Total No Kategori Portofolio Portfolio Category (2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets Total k. Credit RWA Calculation under Standardized Approach – Bank Only Table of Asset Exposure on Balance Sheet (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 2.413.349 0 0 0 0 0 0 0 0 624.763 124.953 124.953 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20.370.656 20.225.656 19.987.194 1.005.661 1.508.491 1.508.491 886.273 0 873.953 25.300.702 21.859.100 22.494.591 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 2,940,567 0 0 0 0 0 0 0 0 2,148,675 429,735 429,735 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,617,067 16,186,067 16,040,988 186,239 279,358 279,358 1,305,368 0 1,294,925 23,197,916 16,895,160 18,045,006 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 55 Tabel Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif No Kategori Portofolio Portfolio Category (2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims Total No Kategori Portofolio Portfolio Category (2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims Total Table of Exposure on Commitment / Contigent liabilities in Administrative Accounts (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.242.044 4.242.044 4.185.518 31.981 47.972 47.972 4.274.025 4.290.016 4.233.490 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,862,209 2,862,209 2,772,507 207,059 310,588 310,588 3,069,268 3,172,797 3,083,095 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 56 Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan No Kategori Portofolio Portfolio Category (2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate Total No Kategori Portofolio Portfolio Category (2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate Total Table of Counter Party Risk (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24.795 5.772 1.561 0 0 0 182.821 182.821 182.821 207.616 188.593 184.382 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19,799 9,172 4,441 0 0 0 8,340 8,340 8,340 28,139 17,512 12,781 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 57 Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Setelmen No Jenis Transaksi Type of Transaction (2) (1) 1 Delivery versus payment Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari) a. Capital Charge 8% (5-15 days) b. Beban Modal 50% (16-30 hari) a. Capital Charge 50% (16-30 days) c. Beban Modal 75% (31-45 hari) a. Capital Charge 75% (31-45 days) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) a. Capital Charge 100% (more than 45 days) 2 Non-delivery versus payment Non-delivery versus payment Total No Jenis Transaksi Type of Transaction (2) (1) 1 Delivery versus payment Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari) a. Capital Charge 8% (5-15 days) b. Beban Modal 50% (16-30 hari) a. Capital Charge 50% (16-30 days) c. Beban Modal 75% (31-45 hari) a. Capital Charge 75% (31-45 days) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) a. Capital Charge 100% (more than 45 days) 2 Non-delivery versus payment Non-delivery versus payment Total Table of Settlement Risk (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Tagihan Bersih Faktor Pengurang Modal ATMR Setelah MRK Net Amount Capital Deduction Factor RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Tagihan Bersih Faktor Pengurang Modal ATMR Setelah MRK Net Amount Capital Deduction Factor RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 58 Tabel Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Table of Disclosure of Securitization Exposures (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 No Jenis Transaksi Type of Transaction (1) (2) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that meets the requirements 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that do not meets the requirements 3 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan Liquidity facilities that meet the requirements 4 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan Liquidity facilities that do not meet the requirements 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that meet the requirements 6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that do not meet the requierments Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia 7 mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset Securitisation exposures that are not covered by the provisions of Bank Indonesia on the principles of prudence in asset securitization for banks. Total Faktor Pengurang Modal Capital Deduction Factor ATMR RWA (3) (4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 No Jenis Transaksi Type of Transaction (1) (2) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that meets the requirements 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that do not meets the requirements 3 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan Liquidity facilities that meet the requirements 4 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan Liquidity facilities that do not meet the requirements 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that meet the requirements 6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that do not meet the requierments Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia 7 mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset Securitisation exposures that are not covered by the provisions of Bank Indonesia on the principles of prudence in asset securitization for banks. Total Faktor Pengurang Modal Capital Deduction Factor ATMR RWA (3) (4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 59 Tabel Pengungkapan di Unit Usaha Syariah No (1) 1 Total Eksposur Total Exposure No (1) 1 Total Eksposur Total Exposure Jenis Transaksi Type of Transaction (2) Jenis Transaksi Type of Transaction (2) Tabel Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Jenis Transaksi Type of Transaction Total ATMR Risiko Kredit Total Credit Risk Weighted Asset Total Faktor Pengurang Modal Total Capital Deduction Factor Jenis Transaksi Type of Transaction Total ATMR Risiko Kredit Total Credit Risk Weighted Asset Total Faktor Pengurang Modal Total Capital Deduction Factor Table of Exposure in Sharia Unit (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Faktor Pengurang Modal ATMR Capital Deduction Factor RWA (3) (4) 0 0 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Faktor Pengurang Modal ATMR Capital Deduction Factor RWA (3) (4) 0 0 Table of Total Credit Risk (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 31 December 2015 26.912.463 0 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 31 December 2014 21,140,883 0 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 60 l. Perhitungan ATMR Risiko Pasar pendekatan Standar – Bank secara Individual Tabel Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar No (1) Jenis Risiko Type of Risk (2) 1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik a. Specific Risk b. Risiko Umum b. General Risk 2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *) 4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *) 5 Risiko Option Option Risk Total No (1) Total Jenis Risiko Type of Risk (2) 1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik a. Specific Risk b. Risiko Umum b. General Risk 2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *) 4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *) 5 Risiko Option Option Risk l. Market RWA Calculation under Standardized Approach – Bank Only Table of Market Risk under the Standardized Approach (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Bank Beban Modal ATMR Capital Charge RWA (3) (4) 0 0 37.509 468.862 353 4.413 0 0 0 0 0 0 37.862 473.274 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Bank Beban Modal ATMR Capital Charge RWA (3) (4) 38 474 44,732 559,148 449 5,612 0 0 0 0 0 0 45,219 565,234 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 61 m. Perhitungan ATMR Risiko Operasional – Bank secara Individual Tabel Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional No Pendekatan Yang Digunakan Approach (1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach No Pendekatan Yang Digunakan Approach (1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach m. Operational RWA Calculation– Bank Only Table of Operational Risk Under Basic Indicator Approach (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupia h) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Pendapatan Bruto Beban Modal ATMR (Rata-rata 3 tahun terakhir)*) Gross Income Capital Charge RWA (Average of last 3 years)*) (3) (4) (5) 555.849 83.377 1.042.218 (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupia h) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Pendapatan Bruto Beban Modal ATMR (Rata-rata 3 tahun terakhir)*) Gross Income Capital Charge RWA (Average of last 3 years)*) (3) (4) (5) 338,131 50,720 633,995 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 62 n. Profil Maturitas n. Maturity Profile Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Bank secara Individual Rekening Account I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities Table of Maturity Profile Rupiah – Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Jatuh Tempo | Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d bln bln 12 bln > 12 bulan >1 month >3 months >6 months >12 months to 3 months to 6 months to 12 months Tagihan Bersih Net Amount < 1 bulan up to 1 month 7.237 280.474 7.237 280.474 - - - - 283.143 283.143 - - - - 1.220.170 6.335.766 8.126.790 169.905 740.759 109.449 687.759 797.208 203.115 309.498 512.613 274.855 1.981.886 2.256.741 632.751 3.186.718 3.819.469 2.177.456 1.481.620 617.262 36.531 42.043 - - - - - - - 471.342 471.342 - - - - - - - - - - 11.386 2.660.184 11.386 1.964.348 617.262 36.531 42.043 - 5.466.606 (1.223.589) 179.946 476.082 2.214.698 3.819.469 B. Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payavle - - - - - - 6.340.450 97.078 6.437.528 187.624 55.138 242.762 687.759 3.181 690.940 844.998 26.981 871.979 1.446.389 11.778 1.458.167 3.173.680 3.173.680 (6.437.528) (242.762) (690.940) (871.979) (1.458.167) (3.173.680) (970.922) (1.466.351) (510.994) (395.897) B. Selisih tagihan dan kewajiban dalam rekening administratif Derivative Receivable - Derivative Payable Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih kumulatif | Cummulative Difference - (1.466.351) (1.977.345) (2.373.242) 756.531 (1.616.711) 645.789 (970.922) LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 63 Rekening Account I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Jatuh Tempo | Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d bln bln 12 bln > 12 bulan >1 month >3 months >6 months >12 months to 3 months to 6 months to 12 months Tagihan Bersih Net Amount < 1 bulan up to 1 month 7,834 756,354 7,834 318,892 - 437,462 - - 1,410,385 720,385 - 690,000 - - 1,472,723 3,957,018 7,604,314 170,030 1,217,141 338,178 338,178 542,872 1,670,334 936,358 936,358 1,472,723 1,969,580 3,442,303 2,722,090 1,326,964 417,086 30,853 944,803 2,384 - - - - - - 80,145 80,145 - - - - - - - - - - 4,245 2,806,480 4,245 1,411,354 417,086 30,853 944,803 2,384 B. Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payavle 4,797,834 (194,213) (78,908) 1,639,481 (8,445) 3,439,919 - - - - - - 1,784,991 32,277 1,817,268 33,269 7,596 40,865 118,292 2,356 120,648 462,127 11,898 474,025 113,148 10,427 123,575 1,058,155 1,058,155 (1,817,268) (40,865) (120,648) (474,025) (123,575) (1,058,155) 2,980,566 (235,078) (199,556) 1,165,456 (132,020) 2,381,764 - (235,078) (434,634) 730,822 598,802 2,980,566 B. Selisih tagihan dan kewajiban dalam rekening administratif Derivative Receivable - Derivative Payable Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih kumulatif | Cummulative Difference LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 64 Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual Rekening Account I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset B. Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable B. Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payable Table of Maturity Profile Foreign Currency – Bank Only Tagihan Bersih Net Amount (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2015 | 31 December 2015 Jatuh Tempo | Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d 12 < 1 bulan bln bln bln > 12 bulan up to 1 month >1 month to >3 months to >6 months >12 months 3 months 6 months to 12 months 5.073 1.020.021 5.073 882.199 - 218.878 218.878 - 3.819.135 13.805.330 771.422 422.662 20.062.521 1.035.943 163.869 225.605 422.662 2.954.229 2.783.192 442.392 154.695 3.380.279 705.873 391.122 1.234.817 2.214.994 2.214.994 10.278.202 - 2.940.836 2.430.695 383.457 45.573 81.111 - 137.822 - - - 10.278.202 - - - - - - - - 11.924.025 11.828 337.347 15.214.036 11.828 137.106 2.579.629 1.102.800 84.543 1.570.800 3.239.475 44.636 3.329.684 2.412.375 71.062 2.564.548 5.169.375 - 4.848.485 374.600 1.809.479 (2.094.867) 2.540.865 2.540.865 870.826 870.826 888.595 888.595 368.556 412.888 - 368.556 412.888 - 1.827.459 78.946 9.046.102 1.182.119 1.182.119 2.108.554 2.108.554 545.348 32.422 577.770 2.271.368 2.271.368 2.859.767 46.524 2.906.291 (1.219.959) (209.214) (1.858.480) (2.906.291) (349.554) 5.169.375 5.108.827 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening administratif Administrative Receivable - Administrative Payable (6.505.237) (311.293) Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] (1.656.752) 63.307 589.520 (2.304.081) (2.208.034) 2.202.536 63.307 652.827 (1.651.254) (3.859.288) (1.656.752) Selisih kumulatif | Cummulative Difference - LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 65 Rekening Account I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset B. Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable B. Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payable Tagihan Bersih Net Amount (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2014 | 31 December 2014 Jatuh Tempo | Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d 12 < 1 bulan bln bln bln > 12 bulan up to 1 month >1 month to >3 months to >6 months >12 months 3 months 6 months to 12 months 2,601 1,154,282 2,601 1,154,282 - 690,216 690,216 - 15,023 11,643,188 1,062,509 991,060 15,558,879 15,023 300,448 838,105 991,060 3,991,735 913,468 171,879 1,085,347 1,569,588 52,525 1,622,113 2,069,905 2,069,905 6,789,779 - 1,664,619 1,452,650 205,207 6,762 - - - - - 6,789,779 - - - - - - - - 11,765,750 30,331 5,326 13,466,026 1,052,725 28,944 5,326 2,539,645 1,387 - 5,015,925 - 5,697,100 - 206,594 6,762 5,015,925 5,697,100 2,092,853 1,452,090 878,753 1,615,351 (2,946,020) 1,092,679 1,592,153 1,592,153 1,055,152 1,055,152 279,604 279,604 105,396 152,001 - 105,396 152,001 - 1,827,459 69,083 7,278,381 1,658,835 272 1,659,107 1,457,331 359 1,457,690 713,042 29,464 742,506 1,370,896 38,988 1,409,884 2,009,194 2,009,194 (1,178,086) (637,110) (1,257,883) (2,009,194) 978,241 (4,203,903) (916,515) 1,527,043 (2,676,860) (3,593,375) Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening administratif Administrative Receivable - Administrative Payable (5,686,228) (603,955) Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] (3,593,375) 848,135 (299,333) 848,135 548,802 Selisih kumulatif | Cummulative Difference - - LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 66 MANAJEMEN The Management KOMITE–KOMITE INTERNAL Peraturan Bank Indonesia no 2/27/PBI/2000 tanggal 15 Desember 2000 mengenai Bank umum menyebutkan bahwa pejabat eksekutif adalah pejabat yang mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan operasional bank serta bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Keputusan yang dibuat dan diambil atas semua kebijakan harus mendapat persetujuan dari komite yang terkait. INTERNAL COMMITTEES Bank Indonesia regulation No 2/27/PBI/2000 dated December 15, 2000 regarding Commercial bank defines Executive Officer as any position exerting influence on bank policy and operations and is directly responsible to the Boards of Directors. Relevant committee approved decisions on policies and directions of the bank. Komite-komite yang terdapat dalam bank adalah: Established committees in the bank are: i. KOMITE MANAJEMEN Komite ini bertanggung jawab atas efisiensi kinerja bank. Termasuk penelahaan secara periodik dan pengarahan operasional, personalia, serta bagian umum yang akan dibawa dan dibicarakan didalam komite. Rapat akan diadakan setiap bulan atau sesuai dengan kebutuhan. i. MANAGEMENT COMMITTEE The committee is responsible to ensure proper and efficient bank performance running. It covers the periodical review and direction of operations, personnel and general affairs. Any matters arise during the course of operation will be brought up by appropriate members for further deliberation of the committee. The meeting will be held monthly or as often as required. The current members are: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf. - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno Anggota komite saat ini adalah: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno ii. KOMITE ASET dan KEWAJIBAN ALCO adalah komite yang specific dibentuk dibawah IBG (International Banking Group – HO) yang bertanggung jawab dalam mengelola asset dan kewajiban bank sekaligus melaporkannya pada IBG. Beranggotakan sebagai berikut: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno ii. ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE ALCO is a specific committee delegated by IBG to be responsible for managing bank’s assets and liabilities as well as to report to IBG through Management Committee. With the following members: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 67 iii. KOMITE KREDIT iii. LOAN COMMITTEE Tanggung jawab utama dari komite ini adalah The main responsibility of this committee is to assess mengakses dan menganalisa seluruh portofolio and analyze all the banks’ loan portfolio, which includes pinjaman dari bank termasuk baik rekening pinjaman active and non-performing loan accounts. The meeting lancar maupun pinjaman bermasalah. will be held weekly and attended by members Rapat diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh anggota specifically approved by Head Office. yang spesifik telah disetujui oleh Kantor Pusat. Anggota komite saat ini adalah: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Mario Prayitno iiii. KOMITE MANAGEMEN RESIKO Komite ini bertanggung jawab atas pemantauan penerapan kebijakan managemen resiko, memantau posisi resiko untuk setiap jenis resiko dan aktivitas fungsional serta memeriksa secara berkala mengenai managemen resiko. Rapat akan diadakan setiap bulan atau sesuai dengan kebutuhan. Anggota komite yang sekarang adalah: - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Heru Purwanto - Anwar Munaf - Mario Prayitno The current members are: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Mario Prayitno iiii. RISK MANAGEMENT COMMITTE The Committee is responsible to monitor the implementation of risk management strategy, composite risk position for each type and functional activity and periodically review on risk management procedure. The meeting will be held monthly basis or as often as required. The current members are: - Joko Chahjono - Nithapong Senavongse - Udomsab Srirojanakul - Heru Purwanto - Anwar Munaf - Mario Prayitno LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 68 Pejabat Eksekutif / Executives: Chalit Tayjasanant, Senior Vice President General Manager, lahir pada tanggal 24 Mei 1953, sebelum penunjukkannya pada bulan Maret 2002, beliau menjabat sebagai Pejabat Kepala Eksekutif dan Direktur Eksekutif dari Bangkok Bank Berhad, Kuala lumpur. Setelah mendapat gelar Bachelor of Science dari Michigan Technological University, dan Master of Science dari University of Dallas, beliau bergabung dengan Bangkok Bank Kantor pusat pada bulan Januari 1981 General Manager, born on May 24, 1953, before his appointment in March 2002, he was formerly Chief Executive Officer & Executive Director of Bangkok Bank Berhad, Kuala Lumpur. After receiving his Bachelor of Science from Michigan Technological University and Master of Science from University of Dallas, he joined Bangkok Bank, Head Office in January 1981. Joko Chahjono, Senior Vice President Deputy General Manager, lahir pada tanggal 23 Maret 1962. Beliau bergabung dengan Bangkok Bank, Jakarta tahun 1989 sebagai Operation Officer. Pada tahun 2001, diangkat sebagai Vice President yang membawahi Departemen Operasional. Selanjutnya di tahun 2008, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager yang membawahi Departmen Operasional dan Supports & Services. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta pada tahun 1986. Deputy General Manager, born on March 23, 1962, He joined Bangkok Bank, Jakarta in 1989 as Operation Officer. In 2001, he was promoted to Vice President and supervises Operation Department. Subsequently, in 2008, he was promoted to Deputy General Manager to supervise both Operations and Supports & Services Department. He obtained his Bachelor of Economics in Accounting from University of Tarumanegara, Jakarta in 1986. Nithapong Senavongse, Vice President Deputy General Manager, lahir pada tanggal 6 Maret 1968. sebelum penunjukkannya pada bulan September 2015, beliau menjabat sebagai Vice President di Bangkok Bank Kantor Pusat, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager yang membawahi Kantor Cabang Pembantu Surabaya dan Medan. Beliau meraih gelar Bachelor of Comunication Arts dari Bangkok University di Bangkok, Thailand pada tahun 1989 dan Master of Business Administration dari Campbell University, di North Carolina, Amerika Serikat, pada tahun 1993. Deputy General Manager, born on March 6, 1968, before his appointment in September 2015, he was formerly Vice President in Bangkok Bank, Head Office. He was promoted to Deputy General Manager to supervise both Surabaya Sub-branch and Medan Sub-branch. He obtained his Bachelor of Comunication Art from Bangkok University in Bangkok, Thailand in 1989 and Master of Business Administration from Campbell University, North Carolina in United Stated of America in 1993. Udomsab Srirojanakul, Assisten Vice President Deputy General Manager, lahir pada tanggal 11 Agustus 1968. sebelum penunjukkannya pada bulan Juni 2012, beliau menjabat sebagai Assisten Vice President di International Branch Business Department Bangkok Bank Kantor Pusat, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager yang membawahi Departemen Managemen Risiko dan Credit Acceptance. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration dari Assumption University di Bangkok, Thailand pada tahun 1992 dan Master of Business Administration dari University of Central Oklahoma di Amerika Serikat pada tahun 1995. Deputy General Manager, born on August 11, 1968, before her appointment in June 2012, she was formerly Assisten Vice President International Branch Business Department of Bangkok Bank, Head Office. She was promoted to Deputy General Manager to supervise both Risk Management and Credit Acceptance Department. She obtained her Bachelor of Business from Assumption University in Bangkok, Thailand in 1992 and Master of Business Administration from University of Central Oklahoma in United Stated of America in 1995. Lily Darmawati Eman, Vice President Head of Operations, lahir pada tanggal 17 Maret 1964, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 1986 dimulai dari bagian Credit Administration dan menjadi kepala Customer Services pada tahun 2004. Di angkat sebagai Head of Operations, born on March 17, 1964, joined with Bangkok Bank since 1986. In the beginning, she started her career in Credit Administation unit, and became Head of Customer Services in 2004. She was promoted to Asisstant LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 69 Asisstant Vice president di tahun 2007. Selanjutnya, di tahun 2008, beliau di promosikan menjadi Vice President yang mengepalai Operations Department. Beliau memperoleh gelar Sarjana Muda dalam bidang Ilmu Kesekretarisan dari Akademi Sekretaris LPK Tarakanita di tahun 1986 dan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia di tahun 1995. Vice President in 2007. Next, in 2008, she was promoted to Vice President of Operations Department. She obtained her diploma degree in Secretrarial Knowledge from LPK Tarakanita College in 1986 and Bachelor of Economics in Financial Management from University of Indonesia in 1995. Michael Anthony Kosman, Vice President Head of Marketing, lahir pada tanggal 17 April 1969, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2006 dimulai sebagai Marketing Officer dan menjadi Vice President /Head of Marketing pada tahun 2009. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science dalam bidang Accounting dari Rutger’s State University of New Jersey (AS) dan Master in Business Administration dalam bidang Keuangan dari ST. John’s University di New York (AS). Head of Marketing, born on April 17, 1969, joined with Bangkok Bank since 2006. In the beginning, he started his career as a Marketing Officer, and became Head of Marketing in 2009. He obtained his Bachelor of Science in Accounting from Rutger’s State University of New Jersey (USA) and Master in Business Administration major in Finance from Saint John’s University in New York (USA). Anwar Munaf, Assistant Vice President Direktur Kepatuhan, lahir pada tanggal 20 April 1959, bergabung dengan Bangkok Bank, Jakarta tahun 1989 dimulai dari posisi akunting supervisor hingga Kepala bagian ekspor impor. Pada tahun 2002 diangkat sebagai Assistant Vice President, membawahi departemen budget dan planning. Dan sejak 14 November 2005 ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta pada tahun 1986. Compliance Director, born on April 20, 1959, he joined Bangkok Bank Jakarta in 1989 started from Accounting Supervisor to Head to Bills department. In 2002, he was promoted to Assistant Vice President and supervises Budget and Planning Department. And starting November 14, 2005 he was appointed to take position as Compliance Officer. He obtained his bachelor of Economics in Accounting from Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta in 1986. Louis Chandra, Assistant Vice President Head of Supports and Services, lahir pada tanggal 08 December 1977, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2007 dan sekarang ini menjabat sebagai Assistant Vice President. Beliau memperoleh pengalaman di bidang akuntansi dan audit dari Deloitte Accounting Firm dan berbagai program pelatihan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari City University of New York (AS) di tahun 2003. Head of Supports and Services, born on December 08, 1977, joined with Bangkok Bank since 2007, and hold a position as Assitant Vice president. He obtained accounting and auditing experiences from Deloitte Accounting Firm and various training programs. He obtained Bachelor of Business Administration from City University of New York (U.S.A) in 2003. Mario Prayitno, Assistant Vice President Head of Audit and Control, lahir pada tanggal 28 April 1979, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2005 dan sekarang ini menjabat sebagai Assistant Vice President. Beliau memperoleh pengalaman di bidang akuntansi dan audit dari Arthur Andersen auditing Firm and Public Accountant Drs. J. Tanzil & Co., dan berbagai program pelatihan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya di tahun 2001. Head of Audit and Control, born on April 28, 1979, joined with Bangkok Bank since 2005, and hold a position as Assitant Vice president. He obtained accounting and auditing experiences from Arthur Andersen auditing Firm and Public Accountant Drs. J. Tanzil & Co and various training programs. He obtained Bachelor of Economy from University of Atma Jaya in 2001. Budi Trikarso, Assistant Vice President Head of Bills, lahir pada tanggal 21 Maret 1966, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2007 sebagai Head of Bills. Beliau memperoleh gelar Diploma dalam bidang Managemen Keuangan dan Perbankan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas di Jakarta, Indonesia. Head of Bills, born on March 21, 1966, joined with Bangkok Bank since 2007, he started his career as a Head of Bills. He obtained his Diploma of Financial Management and Banking from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas in Jakarta, Indonesia. LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 70 Heru Purwanto, Assistant Vice President Head of Treasury, lahir pada tanggal 15 Juni 1975, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2010 dimulai sebagai Senior Dealer dan menjadi Head of Treasury pada November 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Business Administration dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi di Malang, Indonesia Head of Treasury, born on June 15, 1975, joined with Bangkok Bank since 2010. In the beginning, he started his career as a Senior Dealer, and became Head of Treasury in November 2010. He obtained his Bachelor of Business Administration from Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi in Malang, Indonesia. Ridwan Martawidjaja, Assistant Vice President Head of Credit Acceptance Unit, lahir pada tanggal 3 Juli 1978, bergabung dengan Bangkok Bank Jakarta sejak tahun 2008. Beliau memulai karirnya dengan menjadi Credit Acceptance Unit Officer, dan kemudian menjadi Head of Credit Acceptance Unit pada bulan Februari 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana Managmen Keuangan dari Universitas Curtin di Perth, Australia pada tahun 2000. Head of Credit Acceptance Unit, born on July 03, 1978, joined with Bangkok Bank Jakarta since 2008. In the beginning, he started his career as a Credit Acceptance Unit Officer, and become Head of Credit Acceptance Unit in February 2010. He obtained his Bachelor of Commerce majoring in Finance from Curtin University in Perth, Australia in 2000. Benjaporn Wongwatana, Assistant Vice President Head of Human Resources and General Administration, lahir pada tanggal 10 Januari 1967, memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1996, bergabung dengan Bangkok Bank Jakarta pada bulan Mei 2010, dan menjabat sebagai Assistant Vice President. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Chulalongkorn di Bangkok, Thailand pada tahun 1988, memperoleh gelar Master of Science in Administration dari Universitas Boston di Boston, USA pada tahun 1992 and Master Bisnis Administrasi Keuangan dari Universitas Suffolk di Boston, USA pada tahun 1993. Head of Human Resources and General Administration, born on January 10, 1967, gained Indonesia citizenship in 1996, joined with Bangkok Bank Jakarta in May 2010, and hold a position as Assistant Vice President. She obtained her Bachelor of Art majoring in Accounting Theory from Chulalongkorn University in Bangkok, Thailand in 1988, Master of Science in Administration majoring in Organizational Policy from Boston University in Boston, USA in 1992 and Master of Business Administration majoring in Finance from Suffolk University in Boston, USA in 1993. Joko Susanto, Chief Officer Head of Support and Services, lahir pada tanggal 22 Maret 1985, bergabung dengan Bangkok Bank Jakarta pada Desember 2011 sebagai Accounting Officer dan menjadi Head of Support and Services pada tahun 2013. Beliau memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik kejuruan Akuntansi Perpajakan dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia di Jakarta, Indonesia. Head of Support and Services, born on March 22, 1985, joined with Bangkok Bank Jakarta in December 2011 as an Accounting Unit Officer and become as Head of Support and Services in 2013. He obtained his Bachelor of Public Administration majoring in Tax Accounting from Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia in Jakarta, Indonesia. . Zainal Karnadi, Chief Officer Sub-branch Manager, lahir pada tanggal 24 Maret 1970, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2012 dimulai sebagai Sub-branch Manager cabang Surabaya pada Februarit 2012. Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum Bisnis dari Universitas Airlangga di Surabaya, Indonesia Sub-branch Manager, born on March 24, 1970, joined with Bangkok Bank since 2012. In the beginning, he started his career as a Sub-branch Manager of Surabaya Sub-branch in February 2012. He obtained his Bachelor of Commercial Law from Airlangga University in Surabaya, Indonesia Hartono, Chief Officer Sub-branch Manager, lahir pada tanggal 19 November 1979, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2013 dimulai sebagai Sub-branch Manager cabang Medan pada Oktober 2013. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Managemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan di Medan, Indonesia Sub-branch Manager, born on June 15, 1975, joined with Bangkok Bank since 2013. In the beginning, he started his career as a Sub-branch Manager of Medan Sub-branch in October 2013. He obtained his Bachelor of Business Management from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonimi Harapan in Medan, Indonesia. ***** LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 71 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 72 BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED – CABANG JAKARTA/JAKARTA BRANCH LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED – CABANG JAKARTA DAFTAR ISI BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED – JAKARTA BRANCH TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1 DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN – Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended December 31, 2015 Laporan Posisi Keuangan 3 Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 5 Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Akun Kantor Pusat 6 Statement of Changes in Head Office Account Laporan Arus Kas 7 Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan 9 Notes to Financial Statements BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2015 Rp 31 Desember/ December 31, 2014 Rp ASET ASSETS Kas 5 12.319.799.405 10.443.558.835 Giro pada Bank Indonesia 6 677.164.109.077 462.325.829.736 Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 7 32 9.136.117.108 68.193.464.975 77.329.582.083 11.356.904.052 68.465.845.968 79.822.750.020 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 589.793.104 pada tanggal 31 Desember 2015 Tersedia untuk dijual Jumlah Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 55.789.977.323 pada 31 Desember 2015 dan Rp 38.213.406.255 pada 31 Desember 2014 8 32 990.800.000.000 3.077.280.000.000 4.068.080.000.000 9 10 11 Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 967.504.846.950 pada 31 Desember 2015 dan Rp 520.763.063.992 pada 31 Desember 2014 Jumlah 12 32 Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties Total Placements with Bank Indonesia and Other Banks Related parties Third parties Total 1.175.079.918.656 307.236.115.520 1.482.316.034.176 Held-to-maturity - net of allowance for impairment losses of Rp 589,793,104 as of December 31, 2015 Available-for-sale Total 1.237.509.402.195 1.277.690.820.575 Acceptances Receivable - net of allowance for impairment losses of Rp 55,789,977,323 as of December 31, 2015 and Rp 38,213,406,255 as of December 31, 2014 128.684.962.538 23.595.741.994 4.072.288.628 309.684.110 19.169.519.760.592 19.173.592.049.220 14.993.149.885.705 14.993.459.569.815 49.545.575.637 58.767.984.186 Interest Receivables Premises and Equipment - net of accumulated depreciation of Rp 32,336,556,259 as of December 31, 2015 and Rp 27,411,158,530 as of December 31, 2014 13,32 Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 32.336.556.259 pada 31 Desember 2015 dan Rp 27.411.158.530 pada 31 Desember 2014 14 96.196.740.890 95.151.579.205 Aset Pajak Tangguhan 29 285.609.268.458 127.463.291.061 Aset Lain-lain 15 60.546.116.155 63.212.528.133 24.517.014.742.881 22.742.329.687.736 JUMLAH ASET Demand Deposits with Bank Indonesia Securities 904.102.360.843 293.764.776.380 1.197.867.137.223 Tagihan Derivatif Pihak ketiga Piutang Bunga 413.550.000.000 1.107.100.000.000 1.520.650.000.000 Cash Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Derivative Receivables Third parties Loans Related parties Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 967,504,846,950 as of December 31, 2015 and Rp 520,763,063,992 as of December 31, 2014 Total Deferred Tax Assets Other Assets TOTAL ASSETS See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -3- BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 - Lanjutan BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 - Continued Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2015 Rp 31 Desember/ December 31, 2014 Rp LIABILITAS DAN AKUN KANTOR PUSAT LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas Segera 16 900.688 11.778.348 Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 17 32 Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 18 32 Liabilitas Akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 10 32 Liabilitas Derivatif Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 11 32 Utang Pajak 9.259.822.219 5.109.051.533.015 5.118.311.355.234 3.430.135.537 4.417.659.148.767 4.421.089.284.304 Deposits Related parties Third parties Total 11.906.781.149 690.560.000.000 702.466.781.149 1.067.205.255.942 80.000.000.000 1.147.205.255.942 Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total 2.871.315.154 1.290.428.064.364 1.293.299.379.518 5.849.970.532 1.310.054.256.298 1.315.904.226.830 Acceptances Payable Related parties Third parties Total 71.651.521.860 74.312.851.480 145.964.373.340 1.948.654.662 27.955.150.593 29.903.805.255 19 250.316.008.058 214.140.806.637 21,32 25.046.609.522 22.685.175.408 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 28 15.394.535.000 7.309.775.000 Liabilitas Lain-lain 22 276.475.968.069 182.299.255.088 11.924.025.000.000 10.713.025.000.000 Declared Working Capital Funds 19.751.300.910.578 18.053.574.362.812 TOTAL LIABILITIES Biaya Masih Harus Dibayar Dana Usaha yang Dinyatakan 20,32 JUMLAH LIABILITAS AKUN KANTOR PUSAT Dana dari Kantor Pusat Derivative Payables Related parties Third parties Total Taxes Payable Accrued Expenses Post-employment Benefits Obligation Other Liabilities HEAD OFFICE ACCOUNT 23 3.690.957.180.000 Penghasilan Komprehensif Lain Laba Belum Ditransfer Liabilities Due Immediately (7.076.656.074) 23 3.690.957.180.000 1.045.775.514 1.081.833.308.377 996.752.369.410 JUMLAH AKUN KANTOR PUSAT 4.765.713.832.303 4.688.755.324.924 JUMLAH LIABILITAS DAN AKUN KANTOR PUSAT 24.517.014.742.881 22.742.329.687.736 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Head Office Contribution Fund Other Comprehensive Income Unremitted Earnings TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -4- BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 Catatan/ Notes BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 2015 Rp 2014 Rp 1.365.588.226.643 356.866.271.257 1.006.274.255.631 180.861.074.076 1.008.721.955.386 825.413.181.555 24.272.201.781 32.685.019.962 OTHER OPERATING REVENUES Other commissions and fees - net 42.720.804.978 3.082.729.053 27.640.194.773 2.629.112.989 2.859.335.496 Gains on foreign exchange transactions - net Gains on sale of securities Other revenues - net 70.075.735.812 65.813.663.220 Total Other Operating Revenues 589.793.104 18.211.160.780 375.265.831.134 30.023.203.086 157.532.110.387 PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES Securities Acceptances receivable Loans 394.066.785.018 187.555.313.473 Total Provision for Impairment Losses 43.726.561.689 62.164.123.774 37.900.209.186 41.219.318.891 OTHER OPERATING EXPENSES Personnel expenses General and administration expenses Jumlah Beban Operasional Lainnya 105.890.685.463 79.119.528.077 Total Other Operating Expenses PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH 578.840.220.717 624.552.003.225 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga 24,32 25,32 Pendapatan Bunga - Bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing bersih Keuntungan atas penjualan efek-efek Pendapatan lain-lain - bersih Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI Efek-efek Tagihan akseptasi Kredit 9 10 12 Jumlah Kerugian Penurunan Nilai BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban personalia Beban umum dan administrasi 26,32 27,32 PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL BERSIH 3.338.349.489 LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK 29 LABA BERSIH TAHUN BERJALAN (2.623.022.447) Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Subjumlah OPERATING REVENUES - NET NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) NET 621.928.980.778 INCOME BEFORE TAX 245.861.655.039 250.871.149.813 TAX EXPENSE 336.316.915.167 371.057.830.965 NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss 28 (7.226.172.000) - 29 2.890.468.800 (4.335.703.200) - 9 (6.311.213.980) 3.175.045.032 29 2.524.485.592 (3.786.728.388) (1.270.018.013) 1.905.027.019 (8.122.431.588) 1.905.027.019 JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Interest Revenues - Net 582.178.570.206 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Subjumlah OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest revenues Interest expenses 328.194.483.579 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 372.962.857.984 Remeasurement to defined benefit obligation Income tax relating to item that will be reclassified subsequently to profit or loss Subtotal Item that will be reclassified subsequently to profit or loss Changes in fair value of AFS securities Income tax relating to item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Subtotal TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR AFTER TAX TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -5- BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED - CABANG JAKARTA LAPORAN PERUBAHAN AKUN KANTOR PUSAT UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2014 Dana dari Kantor Pusat/ Head Office contribution fund Rp 1.942.569.030.000 Transfer dari Kantor Pusat 23 Transfer laba ke Kantor Pusat 23 1.748.388.150.000 Laba bersih tahun berjalan Perubahan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual setelah pajak BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED - JAKARTA BRANCH STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 9 Saldo 31 Desember 2014 Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income Rp (859.251.505) - Saldo laba belum ditransfer/ Unremitted earnings Rp 784.225.289.933 - - - (158.530.751.488) - - 371.057.830.965 3.690.957.180.000 1.905.027.019 1.045.775.514 996.752.369.410 Transfer dari Kantor Pusat 23 - - Transfer laba ke Kantor Pusat 23 - - (251.235.976.200) - - 336.316.915.167 Laba bersih tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain - setelah pajak Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak Saldo 31 Desember 2015 - 9,28 Jumlah akun Kantor Pusat/ Total Head Office account Rp 2.725.935.068.428 Balance as of January 1, 2014 1.748.388.150.000 Transfer from Head Office (158.530.751.488) Remitted earnings to Head Office 371.057.830.965 1.905.027.019 4.688.755.324.924 - Net income for the year Changes of unrealized gains on availablefor sale securities after tax Balance as of December 31, 2014 Transfer from Head Office (251.235.976.200) Remitted earnings to Head Office 336.316.915.167 Net income for the year - (4.335.703.200) - Other comprehensive income - after tax Remeasurement to defined benefit (4.335.703.200) obligation - (3.786.728.388) - (3.786.728.388) - (8.122.431.588) - (8.122.431.588) Total other comprehensive income - after tax 3.690.957.180.000 (7.076.656.074) Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 1.081.833.308.377 4.765.713.832.303 Changes in fair value of AFS securities Balance as of December 31, 2015 See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -6- BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 2015 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Penyusutan aset tetap Amortisasi aset tak berwujud Beban imbalan pasca kerja Keuntungan penjualan aset tetap Penyisihan kerugian penurunan nilai Kerugian selisih kurs yang belum direalisasi Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tagihan derivatif Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang pajak Biaya masih harus dibayar Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain Jumlah Pembayaran pajak penghasilan badan Bunga yang diterima Bunga yang dibayar Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi 2014 Rp 582.178.570.206 621.928.980.778 (1.365.588.226.643) 356.866.271.257 4.925.397.729 327.835.409 6.753.119.000 394.066.785.018 1.281.841.362.112 (1.006.274.255.631) 180.861.074.076 5.688.529.984 548.608.544 5.381.157.000 (150.000.000) 200.173.361.940 153.725.000.000 1.261.371.114.088 161.882.456.691 900.000.000.000 (105.089.220.544) (4.626.874.262.363) 2.338.576.569 (717.450.000.000) 3.050.245.495 (3.620.111.148.421) (32.062.032.273) (10.877.660) 697.222.070.930 (444.738.474.793) 116.060.568.085 (1.258.228.586) 1.736.268.167 1.331.641.000 (157.059.263.219) (64.459.940) 1.810.320.052.811 627.207.012.686 12.974.347.684 (94.347.598.839) (158.428.462) (4.627.025.000) (85.594.123.250) (3.616.341.202.414) (2.100.863.157.509) (364.049.716.837) 1.374.810.635.192 (356.241.105.310) (112.945.096.310) 980.184.196.408 (171.179.613.279) (1.700.450.275.281) (1.242.921.213.999) Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments for: Interest revenues Interest expenses Depreciation of premises and equipment Amortization of intangible assets Post-employement benefits expense Gain on sales of premises and equipment Provision for impairment losses Unrealized losses from foreign exchange Operating Cash Flows before Changes Working Capital Decrease (increase) in operating assets Placements with Bank Indonesia and other banks Derivative receivables Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative payables Taxes payable Accrued expenses Post-employment benefits obligation Other liabilities Total Payment of corporate income tax Interest received Interest paid Net Cash Used in Operating Activities See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -7- BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 - Lanjutan BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 - Continued 2015 Rp 2014 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Efek-efek Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap 273.212.186.669 (5.970.559.414) - (115.923.647.991) (4.770.895.284) 150.000.000 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Securities Acquisition of premises and equipment Proceeds from sale of premises and equipment Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 267.241.627.255 (120.544.543.275) Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan dana usaha yang dinyatakan Penambahan dana dari Kantor Pusat - 1.857.750.000.000 1.748.388.150.000 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase in declared working capital funds Additional Head Office contribution fund Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan - 3.606.138.150.000 Net Cash Provided by Financing Activities (1.433.208.648.026) 2.242.672.392.726 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3.720.672.138.591 1.477.999.745.865 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.287.463.490.565 3.720.672.138.591 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 30) Jumlah 12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083 10.443.558.835 462.325.829.736 79.822.750.020 1.520.650.000.000 3.168.080.000.000 2.287.463.490.565 3.720.672.138.591 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 30) Total See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -8- BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM 1. GENERAL Bangkok Bank Public Company Limited – Cabang Jakarta (Cabang) adalah kantor cabang Bangkok Bank Public Company Limited yang didirikan di Bangkok, Thailand. Cabang melakukan kegiatan usahanya sejak bulan Juli 1968 berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 14 tahun 1967 sebagaimana telah diperbaharui. Bangkok Bank Public Company Limited - Jakarta Branch (the Branch) is a branch office of Bangkok Bank Public Company Limited (Head Office), incorporated in Bangkok, Thailand. The Branch has been operating since July 1968 under the framework of Banking Law No. 14 of 1967 as amended. Cabang memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usahanya dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. D.15.6.3.26 pada tanggal 21 Juni 1968. Sesuai surat keputusan Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR tanggal 22 Juni 1968, ditetapkan status Cabang sebagai bank devisa. The Branch obtained its license as a general bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through his decree No. D.15.6.3.26 dated June 21, 1968. Pursuant to Bank Indonesia’s Decree No. 4/12/KEP.DIR dated June 22, 1968, the Branch obtained an approval for its status as a foreign exchange bank. Cabang merupakan bagian dari Bangkok Bank Public Company Limited dan tidak mempunyai status hukum atau keberadaan yang terpisah. The Branch is part of Bangkok Bank Public Company Limited and has no separate legal status or existence. Sesuai dengan Klausa 3 Anggaran Dasar Kantor Pusat, ruang lingkup kegiatan Cabang adalah menjalankan usaha bank komersial termasuk usaha lainnya yang terkait dengan bank. According to Clause 3 of the Head Office’s Memorandum of Association, the scope of its activity is to carry on commercial banking business as well as businesses related or incidential to banking. Cabang berdomisili di Jakarta dengan alamat di Jl. M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. Cabang memiliki sub-cabang yang berlokasi di Surabaya dan Medan. Jumlah karyawan Cabang masing-masing adalah 88 dan 86 orang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. The Branch is domiciled in Jakarta and is located at Jl. M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. The Branch has sub-branches which is located in Surabaya and Medan. The Branch has a total of 88 and 86 employees as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Manajemen Cabang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari: The Branch management as of December 31, 2015 and 2014: Manajer Umum Wakil Manajer Umum Direktur Kepatuhan 2. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED 2015 2014 Chalit Tayjasanant Joko Chahjono Udomsab Srirojanakul Nithapong Senavongse Anwar Munaf Chalit Tayjasanant Joko Chahjono Udomsab Srirojanakul Nilubol Isarankura Na Ayudya Anwar Munaf General Manager Deputy General Manager Compliance Director PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (ISAK) a. a. a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Standards effective in the current year Dalam tahun berjalan, Cabang telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. In the current year, the Branch has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015. PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan -9- PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a statement of profit or loss and other comprehensive income. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met. Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut. Selain perubahan yang telah dinyatakan di atas, penerapan amandemen terhadap PSAK 1 tidak mengakibatkan dampak atas laba rugi, penghasilan komprehensif lain dan jumlah laba rugi komprehensif. The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes. Other than the above mentioned presentation changes, the application of the amendments to PSAK 1 does not result in any impact on profit and loss, other comprehensive income and total comprehensive income. PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Lebih lanjut, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam versi sebelumnya dari PSAK 24 digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. - 10 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Penerapan PSAK 24 (revisi 2013) tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. Cabang membukukan dampak penerapan PSAK 24 (revisi 2013) ke dalam laporan keuangan tahun berjalan. PSAK 46 Penghasilan (revisi 2014), Pajak Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga yang dapat dibantah bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan. Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, daripada melalui penjualan. Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. The implementation of PSAK 24 (revised 2013) has no material effect to the financial statements. The Branch recorded the effect from the implementation of PSAK 24 (revised 2013) to the current year financial statements. PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale. Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale. The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements. PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar. PSAK 48 has been amended incorporate the requirements PSAK 68, Fair Value Measurement. Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements. - 11 - PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets to of BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PSAK 50 (revisi 2014), Keuangan: Penyajian BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Instrumen Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014). Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Cabang tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi – lihat pembahasan dalam ISAK 26. Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar. Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. - 12 - PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46 (revised 2014). The amendments require retrospective application. As the Branch does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements. PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category – see discussion in ISAK 26. This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement. The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PSAK 60 (revisi 2014), Keuangan: Pengungkapan BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Instrumen Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa. Amandemen ini diterapkan secara retrospektif. Cabang tidak mempunyai pengaturan saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar. Standar tersebut berlaku baik pada pospos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015. Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Cabang tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014. Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan Cabang. - 13 - The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers of financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforceable master netting agreement or similar arrangement. PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures The amendments have been applied retrospectively. As the Branch does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements. PSAK 68, Fair Value Measurements PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements which the standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value. Which applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015. In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Branch has not made any new disclosures required by PSAK 68 for the 2014 comparative period. Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the Branch’s financial statements. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi. The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category. Penerapan amandemen ISAK 26 tidak memiliki pengaruh yang material terhadap jumlah yang diungkapkan dalam laporan keuangan Cabang. The application of this amendment to ISAK 26 has not had any material impact on the amounts recognized in the financial statements of the Branch. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan b. Standards and interpretations in issued not yet adopted Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows: Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk. Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap, Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk. Improvements PSAK 5: Operating Segments, PSAK 7: Related Parties Disclosures, PSAK 19: Aset Tak Berwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham and PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. PSAK 13: Investments Property, PSAK 16: Property, Plant and Equipment, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, PSAK 53: Share-based Payments, and PSAK 68: Fair Value Measurement. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows: PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, - 14 - PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements, PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan ISAK 30: Pungutan. Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu: The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows: PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are: PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative ISAK 31: Scope Interpretation PSAK 13: Investment property. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: PSAK 69: Agrikultur Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif KEBIJAKAN AKUNTANSI - 15 - PSAK 69: Agriculture Amandments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Laporan keuangan Cabang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. As of issuance of financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements. 3. Pernyataan Kepatuhan of Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are : Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mengevaluasi dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan. a. PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: 3. PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies. Statement of Compliance The Branch’s financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation Dasar penyusunan laporan keuangan Cabang adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Cabang adalah mata uang Rupiah (Rp). The Branch’s financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain financial instruments that are measured at fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the Branch’s financial statements is the Indonesian Rupiah. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Cabang memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Branch takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these financial statements is determined on such a basis, except for sharebased payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48. Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut: In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows: - Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran; - Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date; - Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan - Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and - Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. - Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability. - 16 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing The statement of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalent consists of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted. c. Pembukuan Cabang diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos non-moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Foreign Currency Balances Transactions and The books of accounts of the Branch are maintained in Indonesian Rupiah, in which its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the prevailing exchange rate at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M Western Indonesian Time to reflect the prevailing exchange rate at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. Non-monetary item that are measured in terms of historical cost in foreign currency are not retranslated. d. Transactions with Related Parties Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Cabang (entitas pelapor): A related party is a person or entity that is related to the Branch (the reporting entity): a. a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. b. memiliki pengendalian pengendalian bersama pelapor; A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: atau entitas i. has control or joint control over the reporting entity; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain). - 17 - b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) e. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a group of which the other entity is a member). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the same third party. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements. Aset Keuangan e. Financial Assets Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value. Aset keuangan sebagai berikut: The Branch’s financial assets are classified as follows: Cabang diklasifikasikan Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang - 18 - Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Held-to-maturity Available-for-sale (AFS) Loans and receivables BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: A financial asset is classified as held for trading, if: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profittaking; or merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau such designation eliminates or significantly reduces an inconsistent measurement or recognition that would otherwise arise; or kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang Cabang tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan chief excecutive officer. a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Branch is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the entity’s board of directors and chief executive officer. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 38. Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss is recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 38. Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Cabang mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Branch has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-tomaturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, heldto-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses. - 19 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale (AFS) Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Financial assets that are not classified as heldto-maturity, measured at fair value through profit or loss, or loans and receivables, are classified as available-for-sale. Available-forsale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction cost. Subsequently, available-forsale financial assets are measured at fair value. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment. Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for shortterm receivables when the recognition of interest would be immaterial. Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition. - 20 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to acquisition or issuance of financial assets or liabilities. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan. Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif terjadinya penurunan nilai. For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau default or delinquency in interest or principal payments; or terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. it is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Cabang atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan tidak tertagihnya piutang. For loans and receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Branch’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. - 21 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Jumlah tercatat aset keuangan dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali pinjaman yang diberikan dan piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets, with the exception of loans and receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and its decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain. In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income are not reversed through statements of profit or loss and other comprehensive income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Cabang menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Cabang mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Cabang tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Cabang mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Cabang memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Cabang masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. The Branch derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Branch neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Branch recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Branch retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Branch continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received. - 22 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) f. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Cabang masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Cabang mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g. when the Branch retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Branch allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas f. Financial Liabilities Instruments and Equity Klasifikasi sebagai liabilitias atau ekuitas Classification as liabilities or equity Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Cabang diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Financial liabilities and equity instruments issued by the Branch are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. Instrumen ekuitas Equity instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Cabang setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Branch after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs. Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Financial liabilities are classified as either at FVTPL or at amortized cost. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL. Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL. - 23 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Liabilitas keuangan diperdagangkan jika: dimiliki BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) untuk A financial liability is classified as held for trading if: diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau such designation eliminates or significantly reduces an inconsistent measurement or recognition that would otherwise arise; or kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang Cabang tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan chief executive officer. a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Branch is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the entity’s board of directors and chief executive officer. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 38. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 38. Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities at amortized cost Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Selanjutnya, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial. - 24 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) g. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Cabang menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Cabang telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. The Branch derecognizes financial liabilities when, and only when, the Branch’s obligations are discharged, cancelled or expired. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss. Nilai Wajar g. Fair Value Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Cabang memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Starting January 1, 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Branch takes into account the characteristics of the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Prior to January 1, 2015, fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction). Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Cabang melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut: In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Branch measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy: Tingkat 1, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Level 1, fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities. Tingkat 2, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Level 2, fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. deviation from prices). Tingkat 3, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Level 3, fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs). - 25 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) h. i. j. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Reklasifikasi Instrumen Keuangan h. Reclassifications of Financial Instruments Reklasifikasi aset keuangan Reclassifications of financial assets Cabang tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL setelah pengukuran awal. Cabang hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Cabang memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap). The Branch is not allowed to reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Branch only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Branch has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, which on the date of reclassification become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities). Reklasifikasi liabilitas keuangan Reclassification of financial liabilities Cabang tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL. The Branch is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan i. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan, jika dan hanya jika, Cabang: Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the financial statements, when and only when, the Branch: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. intends either to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain j. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. - 26 - Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3h. k. l. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain k. Placements with Bank Indonesia and Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3h. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h. Efek-efek l. Securities Efek-efek diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Securities are classified as held-to-maturity and available-for-sale. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3h. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3h. m. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi n. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h. m. Acceptances Receivable and Payable Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Acceptances receivable are classified as loans and receivables. Liabilitas akseptasi diklasifikasi dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Acceptances payable are classified financial liabilities at amortized cost. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi dibahas pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3h. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable are discussed in Notes 3e, 3f, 3g and 3h. Tagihan dan Liabilitas Derivatif n. Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). - 27 - as Derivative Receivables and Payables Derivative receivables and payables are classified as fair value through profit or loss (FVTPL). BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal pelaporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan (Catatan 3e, 3f dan 3g). o. p. Kredit Derivative receivables and payables are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts with purposes not to hedge. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date. The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized as profit or loss for the year (Notes 3e, 3f and 3g). o. Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans are classified as loans and receivables. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3h. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3h. Kredit Direstrukturisasi p. Bila memungkinkan, Cabang berusaha untuk merestrukturisasi kredit daripada mengambil kepemilikan agunan. Hal ini mungkin meliputi perpanjangan pembayaran dan perjanjian kondisi kredit baru. Setelah syarat-syarat telah dinegosiasi ulang, kredit tidak lagi dianggap jatuh tempo. Manajemen terus-menerus mereview kredit direstrukturisasi untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa mendatang kemungkinan besar terjadi. Kredit terus menjadi subjek penilaian penurunan nilai secara individual atau kolektif yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari kredit tersebut. Perbedaan antara nilai tercatat kredit awal dan nilai sekarang dari arus kas direstrukturisasi, didiskontokan pada suku bunga efektif awal, diakui dalam cadangan kredit dan kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. q. Loans Aset Tetap Where possible, the Branch seeks to restructure loans rather than to take possession of collateral. This may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions. Once the terms have been renegotiated, the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews the restructured loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan’s original effective interest rate. The difference between the recorded value of the original loan and the present value of the restructured cash flows, discounted at the original effective interest rate, is recognized in allowance for credit and impairment losses in the statement of profit or loss an other comprehensive income. q. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. - 28 - Restructured Loans Premises and Equipment Premises and equipment held for use in the supply of goods and services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), sedangkan aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan tarif sebagai berikut: Building is depreciated using the straight-line method, while the other premises and equipment item are depreciated using the double-declining balance method based on the following rates: Persentase/ Percentage Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor r. 5% 25% - 50% 25% - 50% 25% Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and not depreciated. biaya Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi pada tahun yang bersangkutan. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations. Aset Tak Berwujud r. Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) dengan menggunakan tarif 50%. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir tahun. s. Buildings Office equipments Furniture and fixtures Motor vehicles Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Intangible assets consist of software which is stated at cost less accumulated amortization. Amortization is recognized in profit or loss using the double-declining balance method based on 50% rate. The estimated useful lives, residual values and amortization method are reviewed at each year end. s. Pada setiap akhir periode pelaporan, Cabang menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Cabang akan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. - 29 - Intangible Assets Impairment of Non-Financial Asset At the end of each reporting period, the Branch reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Branch estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) t. u. v. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings. Simpanan t. Deposits Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dibahas pada Catatan 3f dan 3g. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f and 3g. Simpanan dari Bank Lain u. Deposits from Other Banks Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain dibahas pada Catatan 3f dan 3g. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, fair value and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f and 3g. Pinjaman yang Diterima v. Borrowings Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Borrowings are classified as financial liabilities at amortized cost. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan pinjaman yang diterima dibahas pada Catatan 3f dan 3g. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, fair value and derecognition of borrowings are discussed in Notes 3f and 3g. w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga w. Recognition of Interest Revenues and Expenses Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f). Interest revenues and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method (Notes 3e and 3f). Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif. Interest revenues and expense recognized in the financial statement includes interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method. - 30 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) x. y. z. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi x. Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred transaction cost which directly attributable to the financial instruments and amortized over the periods of the related financial instruments using the effective interest rate method. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Cabang diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Branch are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made. Sewa y. Lease Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Imbalan Pasca Kerja z. Post-employment Benefits Cabang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap lokal yang dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank Cabang Jakarta (DPBB). Jumlah kontribusi merupakan kontribusi Cabang yang dihitung secara aktuaria. The Branch established defined benefit pension plan covering local permanent employees which is managed by Dana Pensiun Bangkok Bank - Jakarta Branch (DPBB). Total contributions represent the Branch’s contributions computed on an actuarial basis. Aset dari program pensiun manfaat pasti Cabang dikelola oleh DPBB yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 tanggal 3 Maret 1992. The establishment of the Branch’s DPBB was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. KEP-127/M/BW/1992 dated March 3, 1992. - 31 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Cabang juga memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan ketentuan Dana Pensiun dan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 (UUTK), mana yang lebih tinggi, dan tunjangan pensiun sesuai dengan peraturan Cabang. The Branch also provides post-employment benefits based on Dana Pension’s policy and the requirement of Labor Law No. 13 year 2003 (LL), whichever is higher as well as pension allowance in accordance with the Branch’s policy. Beban pensiun untuk karyawan Cabang yang bukan merupakan anggota DPBB juga dihitung oleh aktuaris berdasarkan UUTK dan peraturan Cabang. Pension costs for the Branch’s employees who are not members of DPBB are also computed by the actuary based on labor law and Branch’s policy. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. Efektif tanggal 1 Januari 2015, pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas. Sebelum 1 Januari 2015, akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah nilai kini provisi imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan dalam program tersebut. Sehubungan dengan perubahan kebijakan akuntansi ini, Cabang tidak menerapkan secara retrospektif karena dampaknya tidak signifikan terhadap laporan keuangan tahun sebelumnya. Effective from 1 January 2015, remeasurement, comprising actuarial gains and losses, is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognized in other comprehensive income is reflected as a separate item under other comprehensive income in equity. Prior to January 1, 2015, the accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s provision of defined benefit are recognized on straight-line basis over the expected average remaining service years of the participating employees. The Branch has not applied the change in this accounting policy retrospectively due to the impact is not significant to prior year financial statements. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. The benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets. aa. Pajak Penghasilan aa. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. - 32 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 4. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara yang Cabang ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. The measurement of deferred tax assets and liabilities reflect the consequences that would follow from the manner in which the Branch expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Cabang yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Branch intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES Dalam penerapan kebijakan akuntansi Cabang, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. In the application of the Branch accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut. The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both periods. - 33 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi dalam BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Penerapan Critical Judgement in Applying Accounting Policies Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Cabang dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Below are the critical judgements, apart from those involving estimations, that the managements have made in the process of applying the Branch accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity financial assets Manajemen telah menelaah aset keuangan Cabang yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Cabang dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diungkapkan dalam Catatan 9. The management has reviewed the Branch’s heldto-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and has confirmed the Branch’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and its carrying amounts of the held-to-maturity financial assets are disclosed in Note 9. Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini: The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period are discussed below: Rugi Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment Loss on Financial Assets Cabang menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti objektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang. The Branch assesses its financial assets at each reporting date. In determining whether the impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti objektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows. - 34 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. Cabang melakukan penilaian terhadap penurunan nilai secara individual, yaitu dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan. The Branch performs assessment of the impairment amounts individually, which is made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements. Manfaat Karyawan Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Cabang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di periode berjalan. Walaupun asumsi Cabang dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Cabang. Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Branch assumptions will affect the amount of costs and liabilities recognized in the current period. Although the assumptions used by the Branch are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Branch’s post-employment benefits liability. Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja Cabang diungkapkan dalam Catatan 28. The present values of the post-employment benefits obligation of the Branch are disclosed in Note 28. - 35 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and Equipment Masa manfaat setiap aset tetap Cabang ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. The useful life of each item of the Branch’s premises and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan mengurangi nilai tercatat aset tersebut. A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease the carrying values of these assets. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14. The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 14. Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of Financial Instruments Seperti dijelaskan dalam Catatan 38, Cabang menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 38 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan. As describe in Note 38, the Branch uses valuation techniques that may include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 38 provide the detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments. Manajemen berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan. The management believes that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments. 5. KAS 5. CASH 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Rupiah Mata uang asing Jumlah 7.238.282.570 5.081.516.835 7.834.321.013 2.609.237.822 12.319.799.405 10.443.558.835 - 36 - Rupiah Foreign currencies Total BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) GIRO PADA BANK INDONESIA 6. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp %GWM Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat 208.474.109.077 468.690.000.000 Jumlah 677.164.109.077 7,89 10,00 236.918.829.736 225.407.000.000 462.325.829.736 %GWM 12,20 8,61 Rupiah US Dollar Total Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 yang berlaku efektif sejak 1 Desember 2015, tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum bagi Bank Umum konvensional dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 7,5% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%. In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 which is effective starting December 1, 2015, regarding the Second Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 15/15/PBI/2013 about Minimum Statutory Reserves (GWM) with Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies, each Bank in Indonesia is required to have a minimum demand deposits balance in Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 7.5% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8%. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Cabang dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara kewajiban penyediaan Modal Minimum (KPMM) Cabang dan KPMM insentif. GWM dalam Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%. In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which is effective from December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 8% and secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters lower disincentive paramater and upper disincentive parameter for the difference between the Branch’s LDR and target LDR by taking into account the difference between the Branch’s Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8%. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM sekunder Cabang yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 6,06% dan 79,42%. As of December 31, 2015 and 2014, the Branch’s secondary statutory reserve which consists of Bank Indonesia Certificate and Indonesian Government Bonds were 6.06% and 79.42%, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Cabang telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. As of December 31, 2015 and 2014, the Branch has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulation. - 37 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) GIRO PADA BANK LAIN 7. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Pihak berelasi Mata uang asing Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah 9.136.117.108 11.356.904.052 2.194.286.255 65.999.178.720 68.193.464.975 385.074.161 68.080.771.807 68.465.845.968 Related parties Foreign currencies Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal Jumlah 77.329.582.083 79.822.750.020 Total Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Cabang. 8. On December 31, 2015 and 2014, there are no demand deposits from other banks that serve as collateral by the Branch. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 8. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Placements with Bank Indonesia and other banks by type of placements are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective interest Jumlah/ Period rates Total Rp Pihak berelasi Mata uang asing Penempatan pasar uang antar bank Pihak ketiga Rupiah Penempatan pasar uang antar bank Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pasar uang antar bank 31 hari/days 0,62% 413.550.000.000 4-92 hari/days 7,50% 280.000.000.000 30-90 hari/days 0,37% 551.400.000.000 41/days 0,75% 275.700.000.000 Jumlah 1.520.650.000.000 - 38 - Related parties Foreign currencies Interbank money market Third parties Rupiah Interbank money market Foreign currency Placement with Bank Indonesia Interbank money market Total BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2014 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective interest Jumlah/ Period rates Total Rp Pihak berelasi Mata uang asing Penempatan pasar uang antar bank Pihak ketiga Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pasar uang antar bank Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pasar uang antar bank 35-38 hari/days 0,30% 990.800.000.000 3 hari/days 5,75% 82.000.000.000 33-96 hari/days 6,84% 1.410.000.000.000 2-31 hari/days 0,15% 928.875.000.000 21-33 hari/days 0,29% 656.405.000.000 Jumlah 4.068.080.000.000 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Related parties Foreign currencies Interbank money market Third parties Rupiah Placements with Bank Indonesia Interbank money market Foreign currency Placement with Bank Indonesia Interbank money market Total Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2015 and 2014 according to remaining period to maturity are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Rupiah ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan Subjumlah 220.000.000.000 60.000.000.000 280.000.000.000 852.000.000.000 640.000.000.000 1.492.000.000.000 Rupiah ≤ 1 month > 1 - 3 months Subtotal Mata uang asing ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan Subjumlah 827.100.000.000 413.550.000.000 1.240.650.000.000 2.576.080.000.000 2.576.080.000.000 Foreign currencies ≤ 1 month > 1 - 3 months Subtotal Jumlah 1.520.650.000.000 4.068.080.000.000 Total Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Cabang. - 39 - On December 31, 2015 and 2014, there are no placements with Bank Indonesia and other banks that serve as collateral by the Branch. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) EFEK-EFEK 9. SECURITIES 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 3.067.182.641 tahun 2015 dan Rp 1.289.206.855 tahun 2014 Sertifikat Deposito Bank Indonesia setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 567.554.224 tahun 2015 dan Rp 3.319.501.415 tahun 2014 Obligasi Negara - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 13.274.559.477 tahun 2015 dan Rp 15.271.585.893 tahun 2014 Mata uang asing Wesel ekspor Subjumlah Held-to-maturity Rupiah Tersedia untuk dijual Rupiah Obligasi Negara Diskonto yang belum diamortisasi Penyesuaian nilai efek-efek Subjumlah 96.932.817.359 86.172.793.145 49.432.445.776 346.680.498.585 744.654.559.477 727.191.586.431 13.672.331.335 904.692.153.947 15.035.040.495 1.175.079.918.656 301.498.000.000 (3.164.968.831) (4.568.254.789) 293.764.776.380 311.020.000.000 (5.526.843.671) 1.742.959.191 307.236.115.520 Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai wesel ekspor 1.198.456.930.327 1.482.316.034.176 Jumlah efek-efek - bersih 1.197.867.137.223 (589.793.104) Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: 1.482.316.034.176 Bank Indonesia Certificate net of unamortized discount of Rp 3,067,182,641 in 2015 and Rp 1,289,206,855 in 2014 Bank Indonesia Deposit Certificate net of unamortized discount of Rp 567,554,224 in 2015 and Rp 3,319,501,415 in 2014 Government Bonds - net of unamortized discount of Rp 13,274,559,477 in 2015 and Rp 15,271,585,893 in 2014 Foreign currency Export bills Subtotal Available-for-sale Rupiah Government Bonds Unamortized discount Mark-to-market of securities Subtotal Total securities Allowance for impairment losses export bills Total securities - net The average annual effective interest rates: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Negara Mata uang asing Wesel ekspor 6,87% 6,85% 8,27% 7,10% 6,47% 7,65% 5,61% 5,25% - 40 - Rupiah Bank Indonesia Certificate Bank Indonesia Deposit Certificate Government Bonds Foreign Currency Export bills BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: The terms of the above securities from acquisition dates to maturity dates are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Negara Wesel ekspor 6 - 9 bulan/months 3 bulan/months 1 - 9 tahun/years 1 - 5 bulan/months Mutasi perubahan nilai wajar atas pemilikan efekefek tersedia untuk dijual disajikan sebagai penghasilan komprehensif lainnya sebagai berikut: 9 bulan/months 3 bulan/months 1 - 8 tahun/years 1 bulan/month Held-to-maturity Bank Indonesia Certificate Bank Indonesia Deposit Certificate Government Bonds Export bills Movement of net changes in fair value of available-for-sale securities presented as other comprehensive income follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Saldo awal sebelum pajak tangguhan Realisasi atas keuntungan penjualan Perubahan nilai wajar efek 1.742.959.191 (6.311.213.980) (1.432.085.841) 807.221.036 2.367.823.996 Beginning balance before deferred income tax Realized gain on sale Change in fair value Penyesuaian nilai efek-efek Manfaat pajak tangguhan (4.568.254.789) 1.827.301.915 1.742.959.191 (697.183.677) Mark-to-market of securities Deferred tax benefit Saldo akhir setelah pajak tangguhan (2.740.952.874) 1.045.775.514 Ending balance after deferred income tax Berdasarkan peringkat Moody’s Investors Service, obligasi pemerintah memiliki peringkat Baa3 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Based on the ratings of Moody’s Investors Service, the government bonds was rated Baa3 as of December 31, 2015 and 2014. Pada tahun 2015, obligasi pemerintah tersedia untuk dijual dengan jumlah nilai tercatat sebesar Rp 25.000.000.000 telah jatuh tempo. In 2015, available-for-sale government bonds with a total carrying amount of Rp 25,000,000,000 has matured. Pada tahun 2014, cabang melakukan transaksi penjualan atas obligasi pemerintah tersedia untuk dijual dengan jumlah nilai tercatat sebesar Rp 135.352.000.000 dan keuntungan yang direalisasi adalah sebesar Rp 807.221.036 diklasifikasikan sebagai laba rugi. In 2014, the Branch sold its available-for-sale government bonds with a total carrying amount of Rp 135,352,000,000 which resulted to a realized gain of Rp 807,221,036 reclassified to profit or loss. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas efek-efek telah memadai untuk menutup kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya wesel ekspor. Management believes that the allowance for impairment losses on securities is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible export bills. Nilai wajar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 906.367.091.732 dan Rp 1.180.139.380.999. Fair value of held-to-maturity securities as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 906,367,091,732 and Rp 1,180,139,380,999, respectively. - 41 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a. 10. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE Tagihan Akseptasi a. Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan pihak dan mata uang adalah sebagai berikut: Acceptances Receivable The details of acceptances receivable as of December 31, 2015 and 2014 based on parties and currencies are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Pihak ketiga - bukan bank Rupiah 422.163.335.908 Mata uang asing 871.136.043.610 Jumlah 1.293.299.379.518 Cadangan kerugian penurunan nilai (55.789.977.323) 1.315.904.226.830 1.315.904.226.830 (38.213.406.255) Third parties - non banks Rupiah Foreign currencies Total Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 1.277.690.820.575 Total - net 1.237.509.402.195 Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut: The details of acceptances receivable as of December 31, 2015 and 2014 based on collectibility are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Lancar Cadangan kerugian penurunan nilai 1.293.299.379.518 (55.789.977.323) 1.315.904.226.830 (38.213.406.255) Current Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 1.237.509.402.195 1.277.690.820.575 Total - net Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut: The details of acceptances receivable as of December 31, 2015 and 2014 based on maturity from recognition date are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp ≤ 1 bulan 1.596.730.335 1 - 3 bulan 135.054.554.076 3 - 6 bulan 1.086.850.504.607 6 - 12 bulan 69.797.590.500 Jumlah 1.293.299.379.518 Cadangan kerugian penurunan nilai (55.789.977.323) 2.667.975.462 205.106.015.317 1.009.488.665.051 98.641.571.000 1.315.904.226.830 (38.213.406.255) ≤ 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months Total Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 1.277.690.820.575 Total - net 1.237.509.402.195 - 42 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Rincian tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The details of acceptances receivable as of December 31, 2015 and 2014 based on remaining period until maturity are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 261.199.436.601 283.496.397.575 744.168.221.592 4.435.323.750 1.293.299.379.518 (55.789.977.323) 147.295.551.671 620.466.965.384 491.776.955.525 56.364.754.250 1.315.904.226.830 (38.213.406.255) ≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 1.237.509.402.195 1.277.690.820.575 Total - net Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment losses on acceptances receivable are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Saldo awal tahun Pembentukan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 38.213.406.255 18.211.160.780 (634.589.712) 8.048.023.623 30.023.203.086 142.179.546 Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference Saldo akhir tahun 55.789.977.323 38.213.406.255 Balance at ending of year Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai untuk tagihan akseptasi adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. b. Liabilitas Akseptasi Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible acceptances receivable. b. Rincian liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan pihak dan mata uang adalah sebagai berikut: Acceptances Payable The details of acceptances payable as of December 31, 2015 and 2014 based on parties and currencies are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Pihak berelasi - bank Mata uang asing Pihak ketiga - bank Rupiah Mata uang asing Jumlah Related parties - banks Foreign currency 2.871.315.154 5.849.970.532 422.163.335.908 868.264.728.456 1.310.054.256.298 Third parties - banks Rupiah Foreign currency 1.293.299.379.518 1.315.904.226.830 Total - 43 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Rincian liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut: The details of acceptances payable as of December 31, 2015 and 2014 based on maturity from recognition date are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan 1.596.730.335 136.364.184.213 1.085.540.874.470 69.797.590.500 2.667.975.462 205.106.015.317 1.009.488.665.051 98.641.571.000 ≤ 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months Jumlah 1.293.299.379.518 1.315.904.226.830 Total Rincian liabilitas akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The details of acceptances payable as of December 31, 2015 and 2014 based on remaining period until maturity are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan Jumlah 261.199.436.601 283.496.397.575 744.168.221.592 4.435.323.750 147.295.551.671 620.466.965.384 491.776.955.525 56.364.754.250 1.293.299.379.518 1.315.904.226.830 11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF ≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Total 11. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES Cabang melakukan transaksi derivatif dalam bentuk kontrak pembelian atau penjualan berjangka mata uang asing (forward), perjanjian swap mata uang asing dan swap pertukaran tingkat bunga (interest rate swap) dengan pihak berelasi dan pihak ketiga. The Branch entered into transactions involving derivative instruments consisting of forward exchange contracts, cross-currency swap and interest rate swap agreements with related parties and third parties. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada transaksi derivatif Cabang untuk tujuan lindung nilai. Dengan demikian seluruh laba atau rugi yang berasal dari transaksi derivatif diakui pada laba rugi tahun berjalan. As of December 31, 2015 and 2014, none of the Branch’s derivative transactions were designated as hedging instruments for accounting purposes. Accordingly, all gains and losses resulting from the derivative transactions are recognized in current year profit or loss. Jangka waktu dari transaksi instrumen derivatif Cabang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing berkisar antara 5 hari hingga 6 tahun dan 3 hari hingga 6 tahun. The Branch’s derivative instruments as of December 31, 2015 and 2014 have original terms ranging from 5 days to 6 years and 3 days to 6 years, respectively. - 44 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Rincian tagihan dan liabilitas derivatif per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 Jumlah nominal/Notional amount Nilai wajar/Fair value Beli/ Jual/ Tagihan / Liabilitas Buy Sell Receivables Payables Rp Rp Rp Rp Pihak berelasi Interest rate swap 453.362.000.000 - - 71.651.521.860 Related party Interest rate swap Pihak ketiga Swap Forward Spot Interest rate swap Subjumlah 1.709.619.815.750 261.672.160.655 156.731.607.119 2.128.023.583.524 474.943.500.000 725.326.864.088 193.190.000.000 453.691.000.000 1.847.151.364.088 13.098.500.000 41.736.948.389 130.000.000 73.719.514.149 128.684.962.538 66.887.526.750 7.239.933.811 185.390.919 74.312.851.480 Third parties Swap Forward Spot Interest rate swap Subtotal Jumlah 2.581.385.583.524 1.847.151.364.088 128.684.962.538 145.964.373.340 Total 31 Desember/December 31, 2014 Jumlah nominal/Notional amount Nilai wajar/Fair value Beli/ Jual/ Tagihan / Liabilitas Buy Sell Receivables Payables Rp Rp Rp Rp Pihak berelasi Interest rate swap 433.300.000.000 - - 1.948.654.662 Related party Interest rate swap Pihak ketiga Swap Spot Forward Interest rate swap Subjumlah 568.693.696.111 566.253.500.000 457.263.053.238 1.592.210.249.349 502.102.374.565 31.087.500.000 318.729.695.814 433.650.000.000 1.285.569.570.379 13.180.631.525 112.500.000 7.507.245.622 2.795.364.847 23.595.741.994 5.890.173.730 2.963.500.000 19.101.476.863 27.955.150.593 Third parties Swap Spot Forward Interest rate swap Subtotal Jumlah 2.025.510.249.349 1.285.569.570.379 23.595.741.994 29.903.805.255 Total Tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang dan Euro. Derivatives receivables and payables as of December 31, 2015 are denominated in United States Dollar and Euro, and as of December 31, 2014 are denominated in United States Dollar, Japanese Yen and Euro. Pada tahun 2015 dan 2014, jumlah kerugian atas tagihan dan liabilitas derivatif yang diakui dalam laba rugi dalam akun ”pendapatan transaksi valuta asing-bersih” masing-masing sebesar Rp 37.459.727.072 dan Rp 17.169.878.225. In 2015 and 2014, the amount of loss on derivative receivables and payables recognized in profit or loss under “gain on foreign exchange transactions – net” amounted to Rp 37,459,727,072 and Rp 17,169,878,225, respectively. - 45 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 12. KREDIT 12. LOANS Rincian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: The details of loans are as follows: a. a. Jenis Kredit By Type of Loans 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Rupiah Pihak berelasi Pinjaman karyawan 4.072.288.628 309.684.110 Pihak ketiga Modal kerja Investasi Ekspor-impor Rekening koran Pinjaman karyawan Subjumlah 2.937.655.043.856 2.911.050.196.454 325.641.932.507 138.702.587.293 18.644.832.888 6.331.694.592.998 2.000.585.934.139 1.765.031.223.471 50.960.680.483 123.256.054.474 11.821.357.125 3.951.655.249.692 Third parties Working capital Investment Export-import Overdraft Staff loans Subtotal 8.806.288.789.913 4.202.239.254.903 796.801.969.728 13.805.330.014.544 7.045.622.653.627 3.655.352.157.709 318.004.780.049 543.278.108.620 11.562.257.700.005 Foreign currency Third parties Investment Working capital Export-import Overdraft Subtotal Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 20.141.096.896.170 15.514.222.633.807 Jumlah - bersih 19.173.592.049.220 Mata uang asing Pihak ketiga Investasi Modal kerja Ekspor-impor Rekening koran Subjumlah b. (967.504.846.950) Sektor Ekonomi (520.763.063.992) 14.993.459.569.815 b. Rupiah Related parties Staff loans Total Allowance for impairment losses Total - net By Economic Sector 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Rupiah Industri pengolahan Real estate Perdagangan, restoran dan hotel Jasa dunia usaha Konstruksi Transportasi Perikanan Pertambangan Lain-lain Subjumlah 4.714.453.237.755 631.299.590.905 551.447.886.223 230.000.000.000 149.947.366.495 33.443.094.370 2.458.584.362 22.717.121.516 6.335.766.881.626 Sektor ekonomi lainnya terdiri dari kredit kepemilikan mobil, kredit kepemilikan tempat tinggal dan kredit multiguna yang ditujukan untuk fasilitas karyawan. - 46 - 2.360.155.815.063 320.582.409.271 513.215.414.170 600.000.000.000 94.423.525.567 30.673.534.142 19.347.000.000 1.264.963.383 12.302.272.206 3.951.964.933.802 Rupiah Manufacturing Real estate Trading, restaurant and hotel Business services Construction Transportation Fishery Mining Others Subtotal Other economic sector consists of car ownership program, housing loan amd multipurpose loan which attributed for employee facility. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Mata uang asing Industri pengolahan Perdagangan, restoran dan hotel Perikanan Real estate Transportasi Pertambangan Subjumlah c. 11.266.209.979.127 1.174.573.440.520 902.326.416.192 381.385.391.680 71.874.537.025 8.960.250.000 13.805.330.014.544 10.247.075.027.426 572.262.978.661 12.385.000.000 645.479.803.771 8.141.831.530 76.913.058.617 11.562.257.700.005 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 20.141.096.896.170 15.514.222.633.807 Jumah - bersih 19.173.592.049.220 (967.504.846.950) Jangka Waktu 1. (520.763.063.992) 14.993.459.569.815 c. Berdasarkan periode perjanjian kredit: Foreign currency Manufacturing Trading, restaurant and hotel Fishery Real estate Transportation Mining Subtotal Total Allowance for impairment losses Total - net By Maturity 1. Based on the term of loan agreements: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Rupiah ≤ 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun > 5 tahun Subjumlah 1.331.772.013.190 2.291.687.228.936 329.475.093.698 2.382.832.545.802 6.335.766.881.626 1.531.087.889.772 326.086.666.841 397.722.743.653 1.697.067.633.536 3.951.964.933.802 2.939.883.532.671 1.824.790.095.127 792.000.794.350 8.248.655.592.396 13.805.330.014.544 2.730.350.271.945 1.494.166.861.743 936.588.209.283 6.401.152.357.034 11.562.257.700.005 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 20.141.096.896.170 15.514.222.633.807 Jumah - bersih 19.173.592.049.220 Mata uang asing ≤ 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun > 5 tahun Subjumlah 2. (967.504.846.950) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: (520.763.063.992) 14.993.459.569.815 2. Rupiah ≤ 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years > 5 years Subtotal Foreign currency ≤ 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years > 5 years Subtotal Total Allowance for impairment losses Total - net Based on remaining term from statement of financial position date until maturity date: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Rupiah ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Subjumlah 3.631.248.665.034 28.748.806.690 858.172.347.283 1.817.597.062.619 6.335.766.881.626 - 47 - 2.224.179.293.279 39.220.503 410.878.479.054 1.316.867.940.966 3.951.964.933.802 Rupiah ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Subtotal BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Mata uang asing ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Subjumlah d. 4.761.325.416.167 33.883.155.599 4.071.907.177.162 4.938.214.265.616 13.805.330.014.544 4.906.774.578.877 30.929.060.500 2.701.976.359.492 3.922.577.701.136 11.562.257.700.005 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 20.141.096.896.170 15.514.222.633.807 Jumlah - bersih 19.173.592.049.220 (967.504.846.950) Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: Rupiah Mata uang asing Foreign currency ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Subtotal (520.763.063.992) 14.993.459.569.815 d. Total Allowance for impairment losses Total - net The average annual effective interest rates are as follows: 2015 2014 9,64% 5,20% 9,53% 5,22% Rupiah Foreign currency e. Kredit tertentu dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang umumnya diterima oleh industri perbankan antara lain deposito berjangka, emas, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai untuk kredit untuk menutup kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya kredit. e. Certain loans are secured by collaterals which are legalized by deed of encumbrance, other guarantees or assets that are generally accepted in the banking industry, such as time deposits, gold, vehicles, land and buildings. Management believes that collateral received from debtor is adequate to cover possible losses on uncollectible loan. f. Kredit sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur di bawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah kredit sindikasi yang diberikan oleh Cabang per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 5.243.288.910.007 dan Rp 3.441.763.013.532. Keikutsertaan Cabang sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan 2,44% sampai dengan 42% tahun 2015 dan 3% sampai dengan 45% tahun 2014. f. The syndicated loans represent loans granted to debtors under syndicated loans agreement with other banks. Total syndicated loans of the Branch amounted to Rp 5,243,288,910,007 and Rp 3,441,763,013,532 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. The Branch’s participation as a member in syndicated loans in 2015 and 2014 ranges from 2.44% to 42% and 3% to 45%, respectively. g. Kredit karyawan merupakan kredit yang diberikan kepada karyawan Cabang untuk pemilikan kendaraan, rumah, dan keperluan Iainnya dengan jangka waktu berkisar antara 2 sampai dengan 19 tahun dengan tingkat bunga berkisar antara 2% - 10% per tahun pada tahun 2015 dan 2% - 9% per tahun pada tahun 2014. g. Employee loans consist of loans given to the Branch’s employees for acquisition of employees’ vehicles, houses and other personal purposes, with maturities ranging from 2 to 19 years and bear interest at 2% - 10% per annum in 2015 and 2% - 9% per annum in 2014, respectively. h. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 23,17% dan 23,03% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. h. The ratio of small business loans to total loans as of December 31, 2015 and 2014 is 23.17% and 23.03%, respectively. - 48 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) i. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi sebesar Rp 3.896.619.410 dan Rp 300.690.990 setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (berdasarkan penurunan nilai secara kolektif) sebesar Rp 175.669.218 dan Rp 8.993.120 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak lewat jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai secara individual. i. Total loans include loans to related parties amounting to Rp 3,896,619,410 and Rp 300,690,990 net of allowance for impairment losses (based on collective impairment) of Rp 175,669,218 and Rp 8,993,120 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. All loans to related parties as of December 31, 2015 and 2014 are neither past due nor individually impaired. j. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Cabang. j. As of December 31, 2015 and 2014, there are no loans pledged as collateral by the Branch. k. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 jumlah kredit yang direstrukturisasi masingmasing sebesar Rp 17.264.416.710 dan Rp 20.594.487.165 dengan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 17.264.416.710 dan Rp 20.594.487.165. k. As of December 31, 2015 and 2014 total outstanding restructured loans amounted to Rp 17,264,416,710 and Rp 20,594,487,165, respectively, with total allowance for impairment losses amounting to Rp 17,264,416,710 and Rp 20,594,487,165, respectively. l. Klasifikasi risiko kredit dari portofolio Cabang beserta masing-masing cadangan kerugian penurunan nilainya adalah sebagai berikut: l. The credit risk classification of the Branch’s outstanding loan portfolio and the respective allowance for impairment losses is as follows: 31 Desember/December 31, 2015 Dalam Perhatian Khusus/ Diragukan/ Special Mention Doubtful Lancar/ Current Pihak berelasi Rupiah Macet/ Loss Jumlah/ Total 4.072.288.628 - - - 4.072.288.628 6.312.625.735.926 13.526.544.296.055 19.839.170.031.981 17.338.274.153 159.310.488.000 176.648.762.153 1.730.582.919 42.666.959.254 44.397.542.173 76.808.271.235 76.808.271.235 6.331.694.592.998 13.805.330.014.544 20.137.024.607.542 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 19.843.242.320.609 176.648.762.153 44.397.542.173 76.808.271.235 20.141.096.896.170 (27.084.262.135) (76.808.271.235) Jumlah - bersih 18.987.250.230.614 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah (855.992.089.995) (7.620.223.585) 169.028.538.568 Lancar/ Current Rp Pihak berelasi Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah 309.684.110 17.313.280.038 - 31 Desember/December 31, 2014 Dalam perhatian khusus/ Macet/ Special mention Loss Rp Rp - - 19.173.592.049.220 309.684.110 75.356.973.282 75.356.973.282 3.951.655.249.692 11.562.257.700.005 15.513.912.949.697 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 15.286.055.815.025 152.809.845.500 75.356.973.282 15.514.222.633.807 Jumlah - bersih 14.845.087.269.683 148.372.300.132 m. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kredit bermasalah (diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: - 49 - (75.356.973.282) - Total Allowance for impairment losses Total - net Jumlah/ Total Rp 152.809.845.500 152.809.845.500 (4.437.545.368) Third Parties Rupiah Foreign currency Subtotal (967.504.846.950) 3.951.655.249.692 11.334.090.881.223 15.285.746.130.915 (440.968.545.342) Related Parties Rupiah (520.763.063.992) 14.993.459.569.815 Related parties Rupiah Third parties Rupiah Foreign currency Subtotal Total Allowance for impairment losses Total - net m. As of December 31, 2015 and 2014 nonperforming loans (classified as doubtful and loss) based on economic sector are as follows: BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Mata uang asing Industri pengolahan Pertambangan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 61.661.958.883 59.543.854.525 121.205.813.408 (103.892.533.370) Jumlah - bersih n. 17.313.280.038 Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: - n. Total - net The changes in the allowance for impairment losses on loans are as follows: 2015 Mata uang asing/ Foreign currency Rp Rupiah Rp Foreign currency Manufacturing Mining Total Allowance for impairment losses 20.594.487.165 54.762.486.117 75.356.973.282 (75.356.973.282) Jumlah/ Total Rp Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 11.314.945.611 263.129.510.956 - 509.448.118.381 112.136.320.178 71.475.951.824 520.763.063.992 375.265.831.134 71.475.951.824 Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference Saldo akhir tahun 274.444.456.567 693.060.390.383 967.504.846.950 Balance at ending of year 2014 Mata uang asing/ Foreign currency Rp Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun Jumlah/ Total Rp 6.319.530.840 4.995.414.771 - 344.435.553.844 152.536.695.616 12.475.868.921 350.755.084.684 157.532.110.387 12.475.868.921 Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference 11.314.945.611 509.448.118.381 520.763.063.992 Balance at ending of year Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dan kolektif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The allowance for impairment losses based on individual and collective assessment as of December 31, 2015 and 2014, respectively, are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Individual Kolektif 103.892.533.370 863.612.313.580 75.356.973.282 445.406.090.710 Individual Collective Jumlah 967.504.846.950 520.763.063.992 Total Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai (kredit back-to-back) masing-masing sebesar Rp 1.233.110.282.936 dan Rp 2.918.283.992.534. As of December 31, 2015 and 2014, the total loans secured by cash collateral (back-to-back loans) amounted to Rp 1,233,110,282,936 and Rp 2,918,283,992,534, respectively. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kerugian penurunan nilai untuk kredit yang tidak tertagih. Management believes that the established allowance for impairment losses is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans. - 50 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) o. Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 adalah sebagai berikut: NPL gross NPL bersih p. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) o. Non-performing loan (NPL) ratio calculated based on Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011 are as follows: 2015 2014 0,60% 0,09% 0,49% 0,00% Mutasi kredit yang dihapuskan adalah sebagai berikut: p. NPL gross NPL net The changes in the loans written-off are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Saldo awal tahun Penambahan 408.559.279.273 - 408.559.279.273 - Balance at beginning of the year Addition Saldo akhir tahun 408.559.279.273 408.559.279.273 Balance at ending of the year q. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat kredit yang diberikan yang melampaui batas maksimum pemberian kredit (BMPK) Cabang seperti diungkapkan dalam laporan batas maksimum pemberian kredit ke Bank Indonesia. q. As of December 31, 2015 and 2014 there were no loans outstanding which were in excess of the Branch’s legal lending (BMPK) limit as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia. r. Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit adalah sebagai berikut: r. The carrying amount of loans at amortized cost is as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Kredit Piutang bunga (Catatan 13) Pendapatan ditangguhkan 20.204.184.349.996 39.761.201.174 (63.087.453.826) 15.545.471.884.152 37.938.256.357 (31.249.250.345) Loans Interest receivables (Note 13) Deferred income Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 20.180.858.097.344 (967.504.846.950) 15.552.160.890.164 (520.763.063.992) Total Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 19.213.353.250.394 15.031.397.826.172 Total - net 13. PIUTANG BUNGA 13. INTEREST RECEIVABLES 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain Subjumlah 15.883.420.374 8.759.502.909 831.111.111 25.474.034.394 8.520.540.627 6.663.699.012 13.691.319.446 28.875.559.085 Rupiah Loans Securities Placements with other banks Subtotal Mata uang asing Kredit Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Wesel ekspor Subjumlah 23.877.780.800 143.823.592 37.602.447 12.334.404 24.071.541.243 29.417.715.730 85.473.715 374.577.637 14.658.019 29.892.425.101 Foreign currencies Loans Placement with Bank Indonesia Placements with other banks Export bills Subtotal Jumlah 49.545.575.637 58.767.984.186 Total - 51 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 14. ASET TETAP Biaya perolehan: Tanah dan bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah tercatat bersih Biaya perolehan: Tanah dan bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah tercatat bersih 14. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2015 Rp Penambahan/ Additions Rp Pengurangan/ Deductions Rp 103.266.862.620 11.193.812.937 5.386.513.820 523.703.094 - 108.653.376.440 11.717.516.031 3.351.812.178 4.750.250.000 122.562.737.735 60.342.500 5.970.559.414 - 3.412.154.678 4.750.250.000 128.533.297.149 Furniture and fixtures Motor vehicles Total 13.926.965.860 8.626.768.516 2.349.457.480 1.517.210.015 - 16.276.423.340 10.143.978.531 Accumulated depreciation: Buildings Office equipments 2.804.912.137 2.052.512.017 27.411.158.530 348.243.210 710.487.024 4.925.397.729 - 3.153.155.347 2.762.999.041 32.336.556.259 Furniture and fixtures Motor vehicles Total 95.151.579.205 31 December/ December 31, 2015 Rp 96.196.740.890 1 Januari/ January 1, 2014 Rp Penambahan/ Additions Rp 102.500.565.142 8.132.175.351 766.297.478 3.061.637.586 3.258.851.958 4.397.750.000 118.289.342.451 92.960.220 850.000.000 4.770.895.284 11.640.053.953 6.406.692.129 2.286.911.907 2.220.076.387 2.312.630.902 1.860.751.562 22.220.128.546 492.281.235 689.260.455 5.688.529.984 Pengurangan/ Deductions Rp 497.500.000 497.500.000 497.500.000 497.500.000 96.069.213.905 At cost: Land and buildings Office equipments Net carrying value 31 December/ December 31, 2014 Rp 103.266.862.620 11.193.812.937 At cost: Land and buildings Office equipments 3.351.812.178 4.750.250.000 122.562.737.735 Furniture and fixtures Motor vehicles Total 13.926.965.860 8.626.768.516 Accumulated depreciation: Buildings Office equipments 2.804.912.137 2.052.512.017 27.411.158.530 Furniture and fixtures Motor vehicles Total 95.151.579.205 Net carrying value Beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi adalah sebesar Rp 4.925.397.729 untuk tahun 2015 dan Rp 5.688.529.984 untuk tahun 2014 (Catatan 27). Depreciation expenses charged to operations amounted to Rp 4,925,397,729 in 2015 and Rp 5,688,529,984 in 2014 (Note 27). Pada tahun 2015, tidak terdapat pengurangan aset tetap. Pada tahun 2014, pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut: In 2015, there are no deductions of premises equipment. In 2014, deductions of premises equipment is as follows: 2014 Rp Penerimaan dari penjualan aset tetap Jumlah tercatat 150.000.000 - Proceeds from sale of premises and equipment Net carrying value Keuntungan penjualan aset tetap 150.000.000 Gain on sale of premises and equipment Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia pada tahun 2015 dan 2014. Nilai pertanggungan asuransi adalah sebesar Rp 13.916.000.000 dan US$ 14.400.000 pada tahun 2015 dan Rp 14.435.350.000 dan US$ 10.600.000 pada tahun 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari aset yang dipertanggungkan. - 52 - Premises and equipment, except land, were insured by PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia in 2015 and 2014. Total sum insured are Rp 13,916,000,000 and US$ 14,400,000 in 2015 and Rp 14,435,350,000 and US$ 10,600,000 in 2014. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any probable losses on the assets insured. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Cabang memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta dan Surabaya dengan hak legal berupa Hak Pakai yang berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo masing-masing pada tahun 2024 dan tahun 2023. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. The Branch owns several pieces of land located in Jakarta and Surabaya with right to use (Hak Pakai) for a period of 10 years which will be expired in 2024 and 2023, respectively. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. Biaya dari aset tetap yang sudah didepresiasi penuh dan masih digunakan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 9.036.312.990 dan Rp 8.567.687.365. Cost of premises and equipment that are fully depreciated and still in use in 2015 and 2014 are amounting to Rp 9,036,312,990 and Rp 8,567,687,365, respectively. 15. ASET LAIN-LAIN 15. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Tagihan kelebihan pembayaran pajak Tahun pajak 2010 Tahun pajak 2008 Tahun pajak 2006 Biaya dibayar dimuka Uang muka Alat tulis dan barang cetakan Aset tak berwujud (perangkat lunak komputer) - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp 3.444.460.265 pada tahun 2015 dan Rp 3.116.624.856 pada tahun 2014 Lain-lain Jumlah 5.428.066.207 44.371.272.970 4.661.290.568 2.669.906.741 2.292.520.795 372.000.562 5.428.066.207 44.371.272.970 4.661.290.568 2.519.517.766 4.230.610.647 395.397.325 317.149.021 433.909.291 574.759.430 1.031.613.220 60.546.116.155 63.212.528.133 16. LIABILITAS SEGERA Claim for tax refund Fiscal year 2010 Fiscal year 2008 Fiscal year 2006 Prepaid expenses Advances Stationary and printing Intangible assets (computer software) - net of accumulated amortization of Rp 3,444,460,265 in 2015 and Rp 3,116,624,856 in 2014 Others Total 16. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY Akun ini terdiri dari liabilitas kepada nasabah yang timbul dari transaksi pengiriman uang. 17. SIMPANAN This account consists of liabilities to customers for money transfer transactions. 17. DEPOSITS Simpanan terdiri dari: Deposits consist of the following: Pihak berelasi/ Related parties Rp 31 Desember/December 31, 2015 Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/ Total Rp Giro Deposito berjangka 1.932.369.863 7.327.452.356 1.073.326.002.907 4.035.725.530.108 1.075.258.372.770 4.043.052.982.464 Demand deposits Time deposits Jumlah 9.259.822.219 5.109.051.533.015 5.118.311.355.234 Total - 53 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pihak berelasi/ Related parties Rp BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2014 Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/ Total Rp Giro Deposito berjangka 733.491.022 2.696.644.515 856.133.469.174 3.561.525.679.593 856.866.960.196 3.564.222.324.108 Demand deposits Time deposits Jumlah 3.430.135.537 4.417.659.148.767 4.421.089.284.304 Total a. Giro terdiri dari: a. Demand deposits consist of the following: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing Subjumlah 308.461.986 1.623.907.877 1.932.369.863 52.071.913 681.419.109 733.491.022 Related parties Rupiah Foreign currencies Subtotal Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah 183.951.548.567 889.374.454.340 1.073.326.002.907 191.738.751.168 664.394.718.006 856.133.469.174 Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal Jumlah 1.075.258.372.770 856.866.960.196 Total Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing b. 1,52% 0,10% 1,73% 0,14% Deposito berjangka terdiri dari: b. The average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currencies Time deposits consist of the following: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing Subjumlah 4.440.238.281 2.887.214.075 7.327.452.356 2.112.345.604 584.298.911 2.696.644.515 Related parties Rupiah Foreign currencies Subtotal Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah 1.988.762.368.348 2.046.963.161.760 4.035.725.530.108 1.559.278.169.930 2.002.247.509.663 3.561.525.679.593 Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal Jumlah 4.043.052.982.464 3.564.222.324.108 Total Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing 8,80% 1,66% 9,37% 1,99% - 54 - The average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currencies BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Classification of time deposits based on the term and remaining periods to maturity dates are as follows: Berdasarkan periode deposito berjangka: Based on original term of time deposits: Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah 517.506.152.201 475.657.538.337 806.870.452.330 34.638.580.271 158.529.883.490 859.499.740.175 380.083.515.965 741.680.062.820 39.045.022.874 29.542.034.001 1.377.005.892.376 855.741.054.302 1.548.550.515.150 73.683.603.145 188.071.917.491 ≤ 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months 1.993.202.606.629 2.049.850.375.835 4.043.052.982.464 Total Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currencies Rp Rp 31 Desember/December 31, 2014 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currencies Rp Rp 189.396.462.604 613.339.022.312 670.693.314.662 37.765.600.003 50.196.115.953 236.759.094.345 488.919.480.792 312.575.145.693 9.121.734.932 955.456.352.812 426.155.556.949 1.102.258.503.104 983.268.460.355 46.887.334.935 1.005.652.468.765 ≤ 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months 1.561.390.515.534 2.002.831.808.574 3.564.222.324.108 Total Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Rupiah Rp Based on remaining periods to maturity: 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currencies Rp Rp ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan 1.297.363.988.633 596.961.007.527 56.833.937.823 42.043.672.646 1.539.998.235.290 491.675.161.659 18.176.978.886 - 2.837.362.223.923 1.088.636.169.186 75.010.916.709 42.043.672.646 ≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Jumlah 1.993.202.606.629 2.049.850.375.835 4.043.052.982.464 Total Rupiah Rp 31 Desember/December 31, 2014 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currencies Rp Rp ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan 1.097.521.708.896 417.086.724.366 30.013.862.996 16.768.219.276 894.171.036.048 173.021.179.280 6.764.593.246 928.875.000.000 1.991.692.744.944 590.107.903.646 36.778.456.242 945.643.219.276 ≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Jumlah 1.561.390.515.534 2.002.831.808.574 3.564.222.324.108 Total - 55 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 18. SIMPANAN DARI BANK LAIN 18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS Simpanan dari bank lain terdiri dari: Deposits from other banks consist of the following: 31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/Total Related parties Third parties Rp Rp Rp Giro Penempatan pasar uang antar bank 11.906.781.149 Jumlah 11.906.781.149 - - 11.906.781.149 690.560.000.000 690.560.000.000 Demand deposits Interbank money market 690.560.000.000 702.466.781.149 Total 31 Desember/December 31, 2014 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/Total Related parties Third parties Rp Rp Rp Giro Penempatan pasar uang antar bank 1.052.725.000.000 80.000.000.000 1.132.725.000.000 Demand deposits Interbank money market Jumlah 1.067.205.255.942 80.000.000.000 1.147.205.255.942 Total a. 14.480.255.942 - Giro terdiri atas: 14.480.255.942 a. Demand deposits consist of the following: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp b. Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing 11.906.781.149 - 4.321.280.357 10.158.975.585 Related parties Rupiah Foreign currency Jumlah 11.906.781.149 14.480.255.942 Total Penempatan pasar uang antar bank terdiri atas: b. Interbank money market consists of the following: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Pihak berelasi Mata uang asing - 1.052.725.000.000 Related parties Foreign currency Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing 470.000.000.000 220.560.000.000 80.000.000.000 - Third parties Rupiah Foreign currency Jumlah 690.560.000.000 1.132.725.000.000 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Total The average annual effective interest rates: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rupiah Mata uang asing 8,26% 0,44% 6,30% 0,27% - 56 - Rupiah Foreign currency BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Klasifikasi penempatan pasar uang antar bank berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Classification of interbank money market based on the term and remaining periods to maturity dates are as follows: Berdasarkan periode penempatan pasar uang antar bank: Based on original term of interbank money market: Rupiah Rp ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan 300.000.000.000 170.000.000.000 470.000.000.000 Rupiah Rp ≤ 1 bulan 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currency Rp Rp 220.560.000.000 220.560.000.000 1.052.725.000.000 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: ≤ 1 bulan 1 - 3 bulan ≤ 1 bulan 1.132.725.000.000 ≤ 1 month Based on remaining periods from reporting date until maturity dates: 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currency Rp Rp 420.000.000.000 50.000.000.000 470.000.000.000 Rupiah Rp ≤ 1 month 1 - 3 months 31 Desember/December 31, 2014 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currency Rp Rp 80.000.000.000 Rupiah Rp 520.560.000.000 170.000.000.000 690.560.000.000 220.560.000.000 220.560.000.000 640.560.000.000 50.000.000.000 690.560.000.000 ≤ 1 month 1 - 3 months 31 Desember/December 31, 2014 Mata uang asing/ Jumlah/Total Foreign currency Rp Rp 80.000.000.000 1.052.725.000.000 - 57 - 1.132.725.000.000 ≤ 1 month BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 19. UTANG PAJAK 19. TAXES PAYABLE 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Pajak kini (Catatan 29) Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 (Catatan 29) Pasal 26 Pasal 26 - pajak atas laba Cabang (Catatan 29) Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah 80.329.140.559 80.033.226.851 1.127.722.344 31.404.796 12.218.755.772 8.722.892.429 711.572.059 29.095.552 12.427.673.017 3.273.678.436 147.883.129.800 2.962.358 117.664.830.300 730.422 Current tax (Note 29) Income tax: Article 21 Article 23 Article 25 (Note 29) Article 26 Article 26 - Branch profit tax (Note 29) Value added tax - net 250.316.008.058 214.140.806.637 Total Pajak penghasilan pasal 26 - pajak atas laba Cabang merupakan pajak penghasilan atas bentuk usaha tetap masing-masing sebesar Rp 147.883.129.800 dan Rp 117.664.830.300 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 20. DANA USAHA YANG DINYATAKAN Income tax on article 26 - branch profit tax represents income tax on permanent establishment amounted to Rp 147,883,129,800 and Rp 117,664,830,300 in December 31, 2015 and 2014, respectively. 20. DECLARED WORKING CAPITAL FUNDS Berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-31/PB.322/2014 pada tanggal 24 Maret 2014, seluruh pinjaman dari Kantor Pusat yang diterima oleh Cabang telah dinyatakan sebagai Dana Usaha Cabang dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dana usaha yang dinyatakan dari Kantor Pusat adalah sebesar US$ 865.000.000 (ekuivalen Rp 11.924.025.000.000 tahun 2015 dan Rp 10.713.025.000.000 tahun 2014). Based on the letter from Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-31/PB.322/2014 on March 24, 2014, all loan facility from Head Office that was received by the Branch will be declared as Working Capital Funds and non-interest bearing. At December 31, 2015 and 2014, Declared Working Capital Funds from Head Office amounting to US$ 865,000,000 (equivalent to Rp 11,924,025,000,000 in 2015 and Rp 10,713,025,000,000 in 2014). Tanggal pembayaran kembali Dana Usaha ini dapat ditentukan pada setiap saat sesuai dengan kesepakatan bersama antara Kantor Pusat dan Cabang. The repayment date of this Working Capital Funds is to be determined at any time and subject to mutual agreement between Head Office and the Branch. 21. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 21. ACCRUED EXPENSES 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Bunga dari simpanan Bunga dari simpanan dari bank lain Biaya profesional Biaya pelatihan Lain-lain 18.963.295.905 2.469.254.367 732.890.855 170.035.595 2.711.132.800 20.717.762.609 89.621.716 204.961.667 316.188.808 1.356.640.608 Interest from deposits Interest from deposits from other banks Professional expenses Training expenses Others Jumlah 25.046.609.522 22.685.175.408 Total - 58 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 22. LIABILITAS LAIN-LAIN 22. OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Liabilitas ke Kantor Pusat Pendapatan diterima dimuka Setoran jaminan Lain-lain 251.235.976.200 13.617.488.088 10.654.141.419 968.362.362 158.530.751.488 10.389.944.317 13.120.848.576 257.710.707 Liabilities to Head Office Unearned income Margin deposits Others Jumlah 276.475.968.069 182.299.255.088 Total Liabilitas ke Kantor Pusat merupakan utang transfer laba bersih ke Kantor Pusat (Catatan 23). Liabilities to Head Office represents transfer of net income to Head Office that is still payable (Note 23). Setoran jaminan merupakan uang jaminan yang diterima Cabang terutama dari penerbitan letters of credit, garansi bank dan transaksi derivatif. Margin deposit represents deposit received by the Branch mainly for the issuance of letters of credit, bank guarantees and derivative transactions. Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan provisi kredit dan provisi lainnya yang diterima dan belum diamortisasi. Unearned income represents unamortized unearned fees on loans and other transactions. 23. DANA DARI KANTOR PUSAT 23. HEAD OFFICE CONTRIBUTION FUNDS Akun ini merupakan dana dari Kantor Pusat, termasuk tambahan dana yang berasal dari laba yang belum ditransfer untuk tujuan modal kerja. Sampai dengan 31 Desember 2012, jumlah dana dari Kantor Pusat adalah sebesar Rp 1.213.751.030.000. Dana dari Kantor Pusat tersebut telah disetujui oleh Bank Indonesia. The account represents fund from Head Office, including additional fund taken from unremitted earnings for working capital purposes. As of December 31, 2012 the total of Head Office contribution fund amounted to Rp 1,213,751,030,000. The Head Office contribution fund has been approved by Bank Indonesia. Pada bulan April 2013, Cabang menerima tambahan dana dari Kantor Pusat sebesar US$ 75.000.000 (Rp 728.818.000.000). Rencana penambahan dana dari Kantor Pusat telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 15/20/DPB2/PB2-4 tanggal 15 April 2013. In April 2013, the Branch obtained additional Head Office contribution fund amounted to US$ 75,000,000 (Rp 728,818,000,000). The plan to increase Head Office contribution fund has been approved by Bank Indonesia through letter No. 15/20/DPB2/PB2-4 dated April 15, 2013. Pada bulan April, Mei dan Juni 2014, Cabang menerima tambahan dana dari Kantor Pusat masing-masing sebesar US$ 50.000.000 (ekuivalen Rp 572.076.000.000), US$ 50.000.000 (ekuivalen Rp 577.089.510.000) dan US$ 50.000.000 (ekuivalen Rp 599.222.640.000). Rencana penambahan dana dari Kantor Pusat telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-31/PB.322/2014 tertanggal 24 Maret 2014. In April, May and June 2014, the Branch obtained additional Head Office contribution fund amounting to US$ 50,000,000 (equivalent Rp 572,076,000,000), US$ 50,000,000 (equivalent Rp 577,089,510,000) and US$ 50,000,000 (equivalent Rp 599,222,640,000), respectively. The plan to increase Head Office contribution fund has been approved by Otoritas Jasa Keuangan (OJK) through letter No. S31/PB.322/2014 dated March 24, 2014. Sesuai dengan memorandum dan instruksi Kantor Pusat, Cabang diharuskan untuk mentransfer laba bersih tahun sebelumnya ke Kantor Pusat masingmasing sebesar Rp 251.235.976.200 dan Rp 158.530.751.488 pada tahun 2015 dan 2014. According to memorandum and instruction from Head Office, the Branch is obligated to transfer previous year’s net income to Head Office amounted to Rp 251,235,976,200 and Rp 158,530,751,488 in 2015 and 2014, respectively. - 59 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 24. PENDAPATAN BUNGA 24. INTEREST REVENUES Rupiah Rp 2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp Jumlah/Total Rp Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya 561.853.030.836 91.261.725.597 660.872.263.493 630.482.649 1.222.725.294.329 91.892.208.246 46.396.207.277 4.574.516.791 50.970.724.068 Jumlah 699.510.963.710 666.077.262.933 1.365.588.226.643 Rupiah Rp 2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp 325.939.664.538 83.619.821.518 549.551.723.010 624.657.342 875.491.387.548 84.244.478.860 42.631.547.681 3.906.841.542 46.538.389.223 Jumlah 452.191.033.737 554.083.221.894 1.006.274.255.631 Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Total Total interest revenues from related parties amounted to Rp 3,356,127,736 and Rp 1,100,387,125 in 2015 and 2014, respectively (Note 32). 25. BEBAN BUNGA 25. Rupiah Rp Total Jumlah/Total Rp Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 3.356.127.736 dan Rp 1.100.387.125 (Catatan 32). Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks INTEREST EXPENSES 2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp Jumlah/ Total Rp Simpanan Simpanan dari bank lain 256.509.027.683 15.830.508.536 84.052.630.301 474.104.737 340.561.657.984 16.304.613.273 Deposits Deposits from other banks Jumlah 272.339.536.219 84.526.735.038 356.866.271.257 Total Rupiah Rp 2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp Jumlah/ Total Rp Simpanan Simpanan dari bank lain 118.467.860.832 27.974.393.834 33.597.573.836 821.245.574 152.065.434.668 28.795.639.408 Deposits Deposits from other banks Jumlah 146.442.254.666 34.418.819.410 180.861.074.076 Total Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 453.284.133 dan Rp 630.424.501 (Catatan 32). - 60 - Total interest expenses to related parties amounted to Rp 453,284,133 and Rp 630,424,501 in 2015 and 2014, respectively (Note 32). BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 26. BEBAN PERSONALIA 26. PERSONNEL EXPENSES 2015 Rp 2014 Rp Gaji Imbalan pasca kerja (Catatan 28) Bonus Asuransi Tunjangan perumahan Lain-lain 28.779.275.911 6.753.119.000 4.785.564.899 1.767.754.638 1.016.183.754 624.663.487 24.886.478.837 5.381.157.000 4.362.003.934 1.588.979.172 827.394.001 854.196.242 Salary Post-employment benefits (Note 28) Bonus Insurance Housing allowance Others Jumlah 43.726.561.689 37.900.209.186 Total 27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 27. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2015 Rp 2014 Rp Penjaminan simpanan (Catatan 35) Beban pungutan Otoritas Jasa Keuangan Biaya administrasi (Catatan 32) Komunikasi Penyusutan (Catatan 14) Biaya alih daya Pelatihan Biaya profesional Biaya sewa Perjalanan dinas dan transportasi Listrik dan air Cetakan dan alat tulis Telepon dan pos Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi perangkat lunak Lain-lain 13.209.140.075 6.392.252.566 12.244.117.665 10.933.216.716 5.058.376.232 4.925.397.729 3.201.709.931 3.007.353.580 2.198.527.308 1.694.408.928 1.255.479.916 1.237.240.933 633.018.121 531.103.340 434.741.303 327.835.409 1.272.456.588 4.020.709.186 6.943.228.355 4.238.476.769 5.688.529.984 2.626.379.104 2.282.708.298 1.483.036.844 1.517.291.501 1.354.528.855 1.483.043.465 536.202.788 465.851.289 722.535.096 548.608.544 915.936.247 Jumlah 62.164.123.774 41.219.318.891 Deposit guarantee (Note 35) Financial Service Authority Fee Expense Administration fees (Note 32) Communication Depreciation (Note 14) Outsourcing expense Training Professional fee Rental expense Business trip and transportation Electricity and water Office supplies and stationaries Telephone and postage Repairs and maintenance Amortization of computer software Others Total Termasuk dalam beban umum dan administrasi lainnya adalah beban premi asuransi dan beban pajak kendaraan bermotor. Included in other general and administrative expenses are insurance premium expense and vehicle tax expense. 28. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA 28. POST-PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYEE BENEFITS Cabang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti meliputi seluruh karyawan tetap lokal. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank – Cabang Jakarta (DPBB) yang akta pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 tanggal 3 Maret 1992. The Branch established defined benefit pension plan covering all its local permanent employees. The plan is managed by Dana Pensiun Bangkok Bank – Jakarta Branch (DPBB), the establishment of which was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 dated March 3, 1992. Cabang juga memberikan imbalan pasca kerja sebagai berikut: (i) imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 (UUTK) yang diberikan bila manfaat pensiun berdasarkan ketentuan Dana Pensiun lebih rendah dari UUTK; (ii) tunjangan pensiun sesuai dengan peraturan Cabang. Program ini tidak ada pendanaannya. The Branch also provides post-employment benefits as follows: (i) post-employment benefits based on the Labor Law No. 13 year 2003 (LL) which is paid if the pension benefits based on Dana Pensiun is lower than LL; (ii) pension allowance in accordance with the Branch policy. No funding has been made for the letter program. - 61 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Risiko Investasi Investment risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi dalam bentuk deposito berjangka. The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently the plan has investment in time deposit. Risiko Tingkat Bunga Interest risk Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; namun, sebagian akan di-offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang. A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments. Risiko Harapan Hidup Longevity risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas program. The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the best estimate of the mortality of plan participants both during and after their employment. An increase in the life expectancy of the plan participants will increase the plan’s liability. Risiko Gaji Salary risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability. Liabilitas imbalan kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: The employee benefits obligation recognized in the statement of financial position is as follows: 2015 Rp Program pensiun Imbalan pasca kerja lain Jumlah 2014 Rp 6.392.088.000 9.002.447.000 674.835.000 6.634.940.000 Pension plan Other employee benefits 15.394.535.000 7.309.775.000 Total Beban yang termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut: 2015 Rp The amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows: 2014 Rp Program pensiun Imbalan pasca kerja lain 5.022.340.000 1.730.779.000 4.127.651.000 1.253.506.000 Pension plan Other employee benefits Jumlah 6.753.119.000 5.381.157.000 Total - 62 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) a. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Program Pensiun a. 2015 Rp Diakui pada laporan laba rugi: Biaya jasa kini Beban bunga atas obligasi Tingkat hasil yang diharapkan dari aset program Keuntungan aktuaria diakui di tahun berjalan Beban atas aset Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Diakui pada laporan penghasilan komprehensif lain: Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti neto: Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Penerimaan dari Plan Assets Penyesuaian atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013): Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Hasil dari aset program Perubahan lainnya Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 2014 Rp 4.915.585.000 1.989.304.000 - 3.115.688.000 1.978.988.000 (965.824.000) (1.882.549.000) 5.022.340.000 5.829.116.000 (921.482.000) (318.628.000) (1.201.000) - 4.127.651.000 (1.831.145.000) 175.975.000 2.706.651.000 - 6.774.881.000 11.797.221.000 2015 Rp Components of defined benefit costs recognized in profit or loss Actuarial gains arising from experience adjustments Return on Plan Assets Adjustment of implementation of PSAK 24 (revised 2013): Actuarial losses from changes in financial assumptions - - Recognized in profit or loss: Current service cost Interest on obligation Expected rate of return on plan assets Actuarial gain recognized in current year Interest on asset Recognized in other comprehensive income: Remeasurement on the net-defined benef it obligation: Actuarial losses arising from changes in financial assumptions - 1.134.394.000 Nilai yang termasuk dalam laporan posisi keuangan Cabang berasal dari kewajiban atas program pensiun untuk posisi 31 Desember 2015 dan 2014 dari aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria adalah sebagai berikut: Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Kerugian aktuaria yang belum diakui Liabilitas bersih Pension Plan Actuarial gains from experience adjustment Return on plan assets Other changes Components of defined benefit costs recognized in other comprehensive income - 4.127.651.000 Total recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income The amounts included in the statements of financial position arising from the Branch’s obligation in respect of the defined benefit plan as of December 31, 2015 and 2014 based on the latest actuarial report of an independent actuary, Biro Pusat Aktuaria were, as follows: 2014 Rp 36.678.819.000 (30.286.731.000) 24.866.296.000 (23.531.863.000) 6.392.088.000 (659.598.000) 674.835.000 - 63 - Present value of obligation Fair value of plan assets Unrecognized actuarial loss Net liabilities BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Rp Nilai kini kewajiban manfaat pensiun awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Pembayaran manfaat Nilai kini kewajiban manfaat pensiun akhir tahun Movements of present value of pension plan liability for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows : 2014 Rp 24.866.296.000 4.915.585.000 1.989.304.000 21.988.754.000 3.115.688.000 1.978.988.000 5.829.116.000 1.134.394.000 (921.482.000) 36.678.819.000 Mutasi nilai kini aset manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Rp (1.831.145.000) (1.520.383.000) 24.866.296.000 Present value of pension plan liability at beginning of year Current service cost Interest cost Actuarial losses from changes in financial assumptions Actuarial gains from experience adjustment Benefit paid Present value of pension plan liability at ending of year Movements of present value of pension plan asset for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: 2014 Rp Aset DPBB awal tahun Beban atas aset Kontribusi pemberi kerja Keuntungan aktuarial atas aset Pembayaran manfaat Tingkat hasil yang diharapkan 23.531.863.000 1.882.549.000 4.553.691.000 318.628.000 19.316.487.000 4.173.250.000 596.685.000 (1.520.383.000) 965.824.000 DPBB assets at beginning of the year Interest on asset Employer contribution Actuarial gain on Plan Assets Benefits paid Return on Plan Assets Aset DPBB akhir tahun 30.286.731.000 23.531.863.000 DPBB assets at ending of year Aset investasi dana pensiun ditempatkan seluruhnya dalam bentuk deposito berjangka. All of the pension fund investment asset is placed as time deposits. Pada tanggal 31 Desember 2015 dampak pergerakan 1% dalam asumsi tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: As of December 31, 2015 the effect of 1% movement in assumed discount rate and salary incremental rate on present value of defined benefit obligation is as follows: Kenaikan/ Increase Rp Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Penurunan/ Decrease Rp (2.452.802.000) 3.726.977.000 - 64 - 2.809.059.000 (3.235.586.000) Discount rate Salary incremental rate BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi. The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated. Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan. Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut: The key actuarial assumptions used for the calculation of pension benefits are as follows: 2015 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalitas Formula perhitungan manfaat pensiun b. 2014 8,7% 8,0% 13,0% 10,0% Tabel Mortalita Tabel Mortalita Indonesia/Indonesian Indonesia/Indonesian Mortality Table 2011 Mortality Table 2011 Discount rate per annum Salary increment rate per annum Mortality table 1,5 x masa kerja x gaji (maksimum 55,5 x gaji terakhir)/ 1.5 x years of service x final credited salary (maximum 55.5 x final credit salary) Pension benefits formula Imbalan Pasca Kerja Lain b. Other Employee Benefits Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh Biro Pusat Aktuaria, aktuaris independen. The cost of providing employee benefit is calculated by on independent actuary, Biro Pusat Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut: The principal assumptions used in the determination of pension costs are as follows: 2015 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalitas Umur pensiun normal 2014 8,7% 8,0% Discount rate per annum 13,0% 10,0% Salary increment rate per annum Tabel Mortalita Tabel Mortalita Mortality table Indonesia/Indonesian Indonesia/Indonesian Mortalitiy Table 2011 Mortalitiy Table 2011 55 55 Normal pension age - 65 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2015 Rp Diakui pada laporan laba rugi Biaya jasa kini Beban bunga atas obligasi Keuntungan aktuaria diakui di tahun berjalan Beban atas aset Amortisasi biaya jasa lalu Penyesuaian atas Imbalan Pasca Kerja Lainnya Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Diakui pada penghasilan komprehensif lain: Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti neto: Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Penerimaan dari Plan Assets Penyesuaian atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013): Kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Perubahan lainnya Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 2014 Rp 1.227.980.000 509.227.000 - 840.438.000 455.323.000 (81.466.000) 39.211.000 (6.428.000) 1.730.779.000 - 1.253.506.000 1.039.220.000 - 63.843.000 - 296.222.000 - 173.612.000 (1.121.606.000) 451.291.000 2.182.070.000 Kewajiban dari program ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan laporan Biro Pusat Aktuaria masing-masing tertanggal 28 Desember 2015 dan 29 Desember 2014, adalah sebagai berikut: 2015 Rp Recognized in profit or loss Current service cost Interest on obligation Actuarial gain recognized in current year Interest on asset Amortization of past service cost Remeasurement of Other Long Term Employee Benefit Components of defined benefit costs recognized in profit or loss Recognized in other comprehensive income: Remeasurement on the net-defined benef it obligation: Actuarial losses arising from changes in financial assumptions Actuarial losses arising from experiences adjustments Return on Plan Assets Adjustment of implementation of PSAK 24 (revised 2013): Actuarial losses from changes in financial assumptions - - 1.253.506.000 Actuarial losses from experience adjustment Other changes Components of defined benefit costs recognized in other comprehensive income Total recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income The liabilities of this program as of December 31, 2015 and 2014 based on the actuarial report of Biro Pusat Aktuaria dated December 28, 2015 and December 29, 2014, respectively, are as follows: 2014 Rp Nilai kini kewajiban aktuaria Keuntungan aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui - belum menjadi hak 9.002.447.000 Liabilitas bersih 9.002.447.000 6.365.342.000 - 487.176.000 - (217.578.000) - 66 - 6.634.940.000 Present value of actuarial obligation Unrecognized actuarial gains Unrecognized past service cost-non vested Net liability BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Rp The movements of present value of other postemployment benefits liability for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: 2014 Rp Saldo awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria Pembayaran manfaat 6.365.342.000 1.227.980.000 509.227.000 1.096.635.000 (196.737.000) 5.059.149.000 840.438.000 455.323.000 464.207.000 (453.775.000) Beginning balance of the year Current service cost Interest cost Actuarial losses Benefit paid Saldo akhir tahun 9.002.447.000 6.365.342.000 Ending balance of the year Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan. Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant. Pada tanggal 31 Desember 2015 dampak pergerakan 1% dalam asumsi tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: As of December 31, 2015 the effect of 1% movement in assumed discount rate and salary incremental rate on present value of defined benefit obligation is as follows: Kenaikan/ Increase Rp Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Penurunan/ Decrease Rp (600.556.000) 671.405.000 691.339.000 (8.994.040.577) Discount rate Salary incremental rate Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi. The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated. Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan. Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the statement of financial position. - 67 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 29. PAJAK PENGHASILAN 29. INCOME TAX Beban (manfaat) pajak terdiri dari: Tax expense (benefit) consists of the following: 2015 Rp Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah 2014 Rp 394.355.012.800 (148.493.357.761) 313.772.880.800 (62.901.730.987) Current tax Deferred tax 245.861.655.039 250.871.149.813 Total Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax per statement of comprehensive income and taxable income is as follows: 2015 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap dan amortisasi Provisi lainnya Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Personalia Umum dan administrasi Penghasilan non-operasional yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah Laba kena pajak 2014 Rp 582.178.570.206 621.928.980.778 Income before tax per statement of profit or loss and other comprehensive income Temporary differences: 373.047.583.652 8.084.760.000 156.147.770.642 754.132.000 731.273.894 (36.060.035) 381.827.557.511 738.080.801 (385.655.975) 157.254.327.468 2.783.938.392 1.652.236.420 2.416.373.173 1.867.713.985 (721.134.000) 18.166.364.169 21.881.404.981 (851.625.000) 1.816.431.688 5.248.893.846 985.887.532.698 - 68 - 784.432.202.092 Provision for impairment losses Post-employment benefits Depreciation on premises and equipment and amortization Other provision Total Permanent differences: Personnel General and administration Non-operational income subject to final income tax Others Total Taxable income BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: Current tax expense and payable are computed as follows: 2015 Rp 2014 Rp Beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak penghasilan di muka 246.471.883.000 196.108.050.500 Current tax expense 153.923.986.669 103.647.150.632 Less prepayment of income tax Utang pajak kini (Catatan 19) 92.547.896.331 92.460.899.868 Laba kena pajak (dibulatkan) Beban pajak kini 985.887.532.000 246.471.883.000 784.432.202.000 196.108.050.500 Taxable income (rounded) Current tax expense Laba bersih setelah pajak 739.415.649.000 588.324.151.500 Net income after tax Current tax payable (Note 19) Pajak penghasilan atas laba Cabang pasal 26 Pajak penghasilan atas transfer laba ke Kantor Pusat Pajak kini 97.635.934.560 85.958.680.002 50.247.195.240 246.471.883.000 31.706.150.298 196.108.050.500 Income tax on Branch's profit article 26 Income tax on remitted earnings to Head Office Current tax Jumlah beban pajak kini 394.355.012.800 313.772.880.800 Total current tax expense Laba kena pajak dan beban pajak kini tahun 2014 Cabang telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan oleh Cabang kepada Kantor Pelayanan Pajak. The taxable income and current tax payable of the Branch for 2014 are in accordance with the Annual Corporate Tax Returns filed by the Branch to the Tax Service Office. Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian dari aset pajak tangguhan Cabang adalah sebagai berikut: The details of the Branch’s net deferred tax assets are as follows: 1 Januari/ January 1, 2014 Rp Aset (liabilitas) pajak tangguhan Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap dan amortisasi Provisi lainnya Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti (Keuntungan)/kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to income for the year Rp Dikreditkan (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (charged) to other comprehensive income Rp Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to income for the year Rp 31 Desember/ December 31, 2014 Rp Dikreditkan (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (charged) to other comprehensive income Rp 31 Desember/ December 31, 2015 Rp 62.346.587.071 2.622.257.200 62.459.108.257 301.652.800 - 124.805.695.328 2.923.910.000 149.219.033.461 3.233.904.000 - 274.024.728.789 6.157.814.000 (172.887.690) 462.787.170 295.232.320 (154.262.390) - 122.344.630 308.524.780 292.509.558 (14.424.014) - 414.854.188 294.100.766 - 572.834.336 65.831.578.087 - 62.901.730.987 - - (1.270.018.013) (697.183.677) (1.270.018.013) 127.463.291.061 Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Cabang menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Berdasarkan Undang-undang No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. - 69 - Deferred tax assets (liabilities) Provision for impairment losses Post-employment benefits Depreciation of premises and equipment and amortization Other provision Remeasurement on defined benefit obligation - 2.890.468.800 2.890.468.800 - 2.524.485.592 1.827.301.915 Unrealized (gain)/loss on securities fair value changes 5.414.954.392 285.609.268.458 Deferred tax assets - net 152.731.023.005 Under the Taxation Laws of Indonesia, the Branch submits tax returns on the basis of self assessment. For fiscal year 2007 and earlier, the Directorate General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. According to Law No. 28 year 2007 regarding Taxation General Provisions and Procedures which applicable to fiscal year 2008 and subsequent years, DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows: 2015 Rp 2014 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif 582.178.570.206 621.928.980.778 Income before tax per statements of comprehensive income Beban pajak dengan tarif pajak efektif 145.544.642.000 155.482.245.000 Tax expenses at effective tax rate: Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat dikurangkan 8.752.561.993 2.099.557.538 Penyesuaian 4.237.665.244 Pengaruh pajak atas laba Cabang Jumlah beban pajak - 87.326.785.802 93.289.347.275 245.861.655.039 250.871.149.813 Tax expense of non-deductible expenses Adjustment Tax effect on the Branch's profit Total tax expense Pemeriksaan Pajak periode 2006 2006 Tax Assessments Pada bulan Februari 2010, sebagai hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2006, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas berbagai macam pajak sebesar Rp 17.093.561.984. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Cabang telah mengajukan permohonan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 16 Februari 2010 dan telah membayar seluruh SKPKB tersebut di bulan Maret dan April 2010. Pada bulan Februari 2011, Cabang menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menerima sebagian keberatan Cabang dan mengurangi jumlah kurang bayar menjadi Rp 9.025.906.998. Cabang telah menerima pengembalian dari Direktur Jenderal Pajak sebesar Rp 8.073.720.520 di bulan Maret 2011. Kemudian, Cabang telah mengajukan permohonan banding kepada pengadilan pajak atas sisa kurang bayar sebesar Rp 9.025.906.998 di bulan Mei 2011. In February 2010, as a result of the tax examination for fiscal year 2006, the Director General of Taxation issued tax underpayment assessment letters (SKPKB) on various taxes amounting to Rp 17,093,561,984. In relation to the assessment result, the Branch has filed an objection to the Director General of Taxation on February 16, 2010 and has paid the tax assessment in full in March and April 2010. In February 2011, the Branch received the decision letter from the Director General of Taxation which partially approved the Branch’s objection and reduced the tax assessment to Rp 9,025,906,998. The Branch received the refund from the Director General of Taxation amounting to Rp 8,073,720,520 in March 2011. Then, the Branch filed an appeal to the tax court to pursue for the remaining balance of tax underpayment amounting to Rp 9,025,906,998 in May 2011. Pada bulan September 2012, Cabang menerima surat keputusan banding yang menerima sebagian banding atas pajak penghasilan badan pasal 25/29 sebesar Rp 1.039.795.608 dan pajak penghasilan pasal 26 sebesar Rp 693.196.905. Cabang telah menerima pengembalian tersebut pada bulan September 2012. Kemudian, Cabang telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung atas keputusan banding tersebut sebesar Rp 4.420.764.905. In September 2012, the Branch received tax court appeal decision letter which partially approved the appeal of income tax article 25/29 amounting to Rp 1,039,795,608 and income tax article 26 amounting to Rp 693,196,905. The Branch has received the refunds on September 2012. Then, the Branch filed a cessation to the Supreme Court to pursue the remaining balance of tax court appeal decision letter amounting to Rp 4,420,764,905. Pada bulan Februari 2013, Cabang menerima surat keputusan banding pengadilan pajak yang menerima seluruh banding Cabang atas pajak penghasilan pasal 26 sebesar Rp 2.631.623.917. Cabang telah menerima pengembalian tersebut pada bulan April 2013. In February 2013, the Branch received tax court appeal decision letter which fully approved the Branch’s appeal of income tax article 26 amounting to Rp 2,631,623,917. The Branch received the refund in April 2013. Cabang mencatat jumlah tagihan pajak tersebut sebagai “Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak” di aset lain-lain. The Branch recorded those tax receivables as “Claim for Tax Refund” in the other assets. - 70 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Keputusan dari permohonan banding yang belum diputuskan oleh Direktur Jenderal Pajak dan kasasi belum dapat ditentukan pada saat ini. The outcome of the appeals which have not been decided by Director General of Taxation and the cessation are not presently determinable. Pemeriksaan Pajak periode 2008 2008 Tax Assessment Pada tahun pajak 2008, Cabang mengajukan klaim lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 11.706.908.276. Setelah dilakukan pemeriksaan pajak pada tahun 2010, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPKB pajak penghasilan badan sebesar Rp 17.691.069.828. Atas SKPKB tersebut, Cabang mengajukan permohonan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 12 Juli 2010. Pada bulan Juni dan Juli 2011, Cabang menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menolak sebagian keberatan Cabang dan menambah jumlah kurang bayar menjadi Rp 19.245.570.253. Cabang menerima sebagian SKPKB atas pajak penghasilan pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 121.866.999 dan telah mengajukan banding kepada pengadilan pajak di bulan September 2011 atas pajak penghasilan pasal 26, pasal 26 Bentuk Usaha Tetap (BUT) dan pasal 29 (pajak penghasilan badan) sebesar Rp 19.123.704.254 setelah membayar setoran yang diwajibkan yaitu sejumlah Rp 9.561.852.127 yang merupakan 50% dari jumlah hasil pemeriksaan pajak. In fiscal year 2008, the Branch claimed a refund of Rp 11,706,908,276 for the overpayment of corporate income tax. After the tax examination in 2010, the Director General of Taxation issued an SKPKB amounting to Rp 17,691,069,828. In relation to the assessment result, the Branch filed an objection to the Director General of Taxation on July 12, 2010. In June and July 2011, the Branch received the decision of the Director General of Taxation which rejected the Branch’s objection and increased the tax underpayment to Rp 19,245,570,253. The Branch partially accepted the SKPKB of income tax article 23 and Value Added Tax (VAT) amounting to Rp 121,866,999 and filed an appeal to the tax court in September 2011 for the income tax article 26, article 26 Permanent Establishment (BUT) and article 29 (corporate income tax) amounting to Rp 19,123,704,254 after paying the required deposit amounting to Rp 9,561,852,127 which represents 50% of the amount of tax assessment. Pada bulan Juli 2013, Cabang menerima surat keputusan banding pengadilan pajak yang menerima sebagian banding Cabang atas pajak penghasilan pasal 26 dan mengurangi jumlah kurang bayar menjadi Rp 174.662.445. Cabang telah menerima pengembalian tersebut sebesar Rp 1.121.816.154 di bulan Agustus 2013. In July 2013, the Branch received tax court appeal decision letter which partially approved the Branch’s appeal of income tax article 26 and reduced the tax underpayment to Rp 174,662,445. The Branch received the refund amounting to Rp 1,121,816,154 in August 2013. Pada bulan Maret 2014, Cabang menerima dua surat keputusan banding pengadilan pajak yang menerima sebagian banding Cabang atas pajak penghasilan pajak badan pasal 25/29 dan pasal 26 tahun pajak 2008 dimana sebelumnya jumlah yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 6.190.384.751 menjadi Rp 5.864.505.002 dan Rp 9.991.037.416 menjadi Rp 9.838.960.020. In March 2014, the Branch received decision letters on its appeal that tax court has partially approved the Branch’s appeal on income tax article 25/29 and tax article 26 for fiscal year 2008 that previously was at underpayment of Rp 6,190,384,751 to underpayment of Rp 5,864,505,002 and from Rp 9,991,037,416 to underpayment of Rp 9,838,960,020, respectively. Cabang menerima dua Surat Tagihan Pajak (STP) tertanggal 1 April 2014 atas SKPKB PPh pasal 25/29 dan SKPKB PPh pasal 23 untuk tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 5.864.505.002 dan Rp 9.838.960.020. The Branch received two tax collection letters (STP) dated April 1, 2014 for SKPKB income tax article 25/29 and SKPKB income tax article 23 for tax year 2008 amounting to Rp 5,864,505,002 and Rp 9,838,960,020, respectively. Cabang menerima STP tertanggal 15 April 2014 atas sanksi administrasi PPh pasal 25/29 untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp 2.431.410. The Branch received STP dated April 15, 2014 for income tax administration sanctions article 25/29 for tax year 2008 amounting to Rp 2,431,410. Cabang menerima STP tertanggal 19 Juni 2014 atas SKPKB PPh pasal 25 badan beserta sanksi administrasi bunga untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp 2.769.312.626 dan Rp 110.772.505. The Branch received STP dated June 19, 2014 for SKPKB corporate income tax article 25 and interest administration sanction for tax year 2008 amounting to Rp 2,769,312,626 and Rp 110,772,505. - 71 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Cabang menerima STP tertanggal 28 Agustus 2014 atas SKPKB PPh pasal 23 beserta sanksi administrasi bunga untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp 4.843.441.312 dan Rp 193.737.052. The Branch received STP dated August 28, 2014 for SKPKB income tax article 23 and the interest administration sanction for tax year 2008 amounting to Rp 4,843,441,312 and Rp 193,737,052. Cabang mencatat jumlah tagihan pajak tersebut sebagai “Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak” di aset lain-lain. The Branch recorded those tax receivables as “Claim for Tax Refund” in the other assets. Keputusan dari permohonan banding yang belum diputuskan oleh Direktur Jenderal Pajak dan kasasi belum dapat ditentukan pada saat ini. The outcome of the appeals which have not been decided by Director General of Taxation and the cessation are not presently determinable. Pemeriksaan Pajak tahun 2010 2010 Tax Assessment Pada tanggal 4 Agustus 2014, sebagai hasil pemeriksaan pajak untuk tahun 2010, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPKB atas berbagai jenis pajak sebesar Rp 5.428.066.207 dengan rincian untuk PPN sebesar Rp 57.763.441, PPh pasal 4 (2) sebesar Rp 511.829.812, PPh pasal 23/26 sebesar Rp 1.776.582.122, PPh pasal 26 sebesar Rp 61.218.415, PPh pasal 23 sebesar Rp 59.702.277 dan PPh final pasal 25/29 sebesar Rp 2.960.970.140. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Cabang telah mengajukan permohonan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 31 Oktober 2014. On August 4, 2014 as a result of the tax examination for fiscal year 2010, the Director General of Taxation issued SKPKB on various taxes amounting to Rp 5,428,066,207 wih details for VAT amounting to Rp 57,763,441, tax article 4 (2) amounting to Rp 511,829,812, tax article 23/26 amounting to Rp 1,776,582,122, tax article 26 amounting to Rp 61,218,415, tax article 23 amounting to Rp 59,702,277 and tax article 25/29 amounting to Rp 2,960,970,140. Based on that examination result, Branch filed an objection request to the Director General of Taxation on October 31, 2014. Cabang mencatat jumlah tagihan pajak tersebut sebagai “Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak” di aset lain-lain. The Branch recorded those tax receivables as “Claim for Tax Refund” in the other assets. Keputusan dari permohonan banding yang belum diputuskan oleh Direktur Jenderal Pajak dan kasasi belum dapat ditentukan pada saat ini. The outcome of the appeals which have not been decided by Director General of Taxation and the cassation are not presently determinable. 30. CATATAN ATAS LAPORAN ARUS KAS a. 30. NOTES TO STATEMENT OF CASH FLOWS Kas dan setara kas a. Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebagai kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bukan sebagai kas dan setara kas Kas dan setara kas b. The amounts of placements with Bank Indonesia and other banks as cash and cash equivalents as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 2015 Rp 2014 Rp 1.520.650.000.000 4.068.080.000.000 - (900.000.000.000) 1.520.650.000.000 Pengungkapan tambahan atas investasi dan pendanaan non-kas aktivitas 2015 Rp Tagihan akseptasi Liabilitas akseptasi Dana usaha yang dinyatakan Pinjaman dari Kantor Pusat Cash and cash equivalents (1.293.299.379.518) 1.293.299.379.518 - - 72 - 3.168.080.000.000 b. Placements with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks not considered as cash and cash equivalents Cash and cash equivalents Supplemental disclosure on investing and financing activities non-cash 2014 Rp (965.633.163.453) 965.633.163.453 10.713.025.000.000 (10.713.025.000.000) Acceptances receivable Acceptances payable Declared working capital funds Borrowings from Head Office BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Komitmen Tagihan komitmen Kontrak pembelian spot yang belum diselesaikan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letter of credit yang masih berjalan Kontrak penjualan spot yang belum diselesaikan Jumlah liabilitas komitmen Jumlah liabilitas komitmen - bersih Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Commitments Commitment receivables 156.731.607.119 566.253.500.000 8.089.585.776.078 6.629.616.668.120 294.051.161.555 829.328.176.605 193.190.000.000 8.576.826.937.633 31.087.500.000 7.490.032.344.725 (8.420.095.330.514) (6.923.778.844.725) Unsettled spot purchase contracts Commitment liabilities Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled spot sell contracts Total commitments receivables Total commitment liabilities - net 18.609.518.412 10.438.512.837 Contingencies Contingent receivables Interest income on non-performing loans Liabilitas kontinjensi Garansi bank yang diterbitkan 176.025.653.511 101.322.019.806 Contingent liabilities Bank guarantees issued Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih (157.416.135.099) (90.883.506.969) Total contingency liabilities - net 32. SIFAT DAN BERELASI TRANSAKSI DENGAN PIHAK 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Berelasi Nature of Relationship Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan, entitas dan individu yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan/atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Cabang. Related parties are companies, entities and individuals, which has the same stockholders and/or management directly or indirectly, as the Branch. a. Cabang adalah cabang dari Bangkok Bank Public Company Limited (Kantor Pusat). a. The Branch is a branch of Bangkok Bank Public Company Limited (Head Office). b. Perusahaan dan entitas berelasi karena keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut: b. Company and entities that are directly or indirectly related in terms of ownership and management with the Branch are as follows: Bangkok Bank Public Company Limited Cabang New York Bangkok Bank Public Company Limited Cabang London Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Singapura Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Hong Kong Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Tokyo Bangkok Bank Berhad, Malaysia Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Taipei Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Kota Ho Chi Minh - - - - - - - - 73 - Bangkok Bank Public Company Limited New York Branch Bangkok Bank Public Company Limited London Branch Bangkok Bank Public Company Limited Singapore Branch Bangkok Bank Public Company Limited Hong Kong Branch Bangkok Bank Public Company Limited Tokyo Branch Bangkok Bank Berhad, Malaysia Bangkok Bank Public Company Limited Taipei Branch Bangkok Bank Public Company Limited Ho Chi Minh City Branch - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Pihak berelasi yang merupakan personil manajemen kunci Cabang terdiri dari Manajer Umum, Wakil Manajer Umum dan Direktur Kepatuhan. c. Related parties which are key management personnel of the Branch are consist of General Manager, Deputy General Manager and Compliance Director. Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Cabang juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihakpihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: In the normal course of business, the Branch entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following: 1. Giro pada bank lain, piutang bunga dan pendapatan bunga (Catatan 7, 13 dan 24). 1. Demand deposits with other banks, interest receivables and receipt of interest (Notes 7, 13 and 24). 2. Penempatan pada bank lain, piutang bunga dan pendapatan bunga (Catatan 8, 13 dan 24). 2. Placements with other banks, interest receivables and receipt of interest (Notes 8, 13 and 24). 3. Pemberian kredit, piutang bunga dan pendapatan bunga (Catatan 12, 13 dan 24). 3. Granting of loans, interest receivables and receipt of interest (Notes 12, 13 and 24). 4. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan dan simpanan dari bank lain, utang bunga dan pembayaran bunga (Catatan 17, 18, 22 dan 25). 4. Placements of funds by related parties in the form of deposits and deposits from other banks, interest payables and payment of interest (Notes 17, 18, 22 and 25). 5. Liabilitas derivatif (Catatan 11). 5. Derivative payables (Note 11). 6. Liabilitas akseptasi (Catatan 10). 6. Acceptances payable (Note 10). 7. Dana usaha yang dinyatakan (Catatan 20). 7. Declared working capital funds (Note 20). 8. Liabilitas lain-lain (Catatan 22). 8. Other liabilities (Note 22). 9. Transfer laba (Catatan 23). 9. Remitted earnings (Note 23). 10. Kompensasi kepada karyawan kunci Cabang (Catatan 26). 10. Compensations for the key personnel of the Branch (Note 26). 11. Biaya administrasi dan beban umum dan administrasi lainnya (Catatan 27). 11. Administration fees and other general and administration expenses (Note 27). Persentase giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, tagihan derivatif, kredit dan piutang bunga kepada pihak berelasi terhadap jumlah giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, tagihan derivatif, kredit dan piutang bunga adalah sebagai berikut: The percentage of demand deposits with other banks, placements with other banks, derivative receivables, loans and interest receivables for related parties to total demand deposits with other banks, placements with other banks, derivative receivables, loans and interest receivables are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Kredit Piutang bunga 11,81% 27,20% 0,02% 0,05% 14,23% 24,36% 0,00% 0,45% - 74 - Demand deposits with other banks Placement with other banks Loans Interest receivables BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Persentase simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, liabilitas derivatif, pinjaman yang diterima, biaya masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain dari pihak berelasi terhadap jumlah simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, liabilitas derivatif, pinjaman yang diterima, biaya masih harus dibayar, liabilitas lainlain dan dana usaha yang dinyatakan adalah sebagai berikut: The percentage of deposits, deposits from other banks, acceptances payable, derivative payables, borrowings, accrued expenses and other liabilities from related parties to total deposits, deposits from other banks, acceptances payable, derivative payables, borrowings, accrued expenses, other liabilities and declared working capital funds are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas derivatif Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Dana usaha yang dinyatakan 0,18% 1,69% 0,22% 49,09% 1,14% 83,50% 100,00% Persentase pendapatan bunga, beban bunga dan beban umum dan administrasi dari atau kepada pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: Pendapatan bunga Beban bunga Beban umum dan administrasi 0,08% 93,03% 0,44% 0,00% 0,42% 87,02% 100,00% The percentage of interest revenues, interest expenses and general and administration expenses from or to related parties to total interest revenues, interest expenses and general and administration expenses are as follow: 2015 2014 0,25% 0,14% 17,86% 0,11% 0,34% 17,19% Cabang menyediakan manfaat pada karyawan kunci Cabang, sebagai berikut: Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Accrued expenses Other liabilities Declared working capital funds Interest revenues Interest expenses General and administrative expenses The Branch provides benefit to key personnel of the Branch, as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya 14.467.364.331 1.369.911.000 10.568.845.367 1.219.425.447 4.717.000 7.967.679 Jumlah 15.841.992.331 11.796.238.493 Persentase terhadap beban personalia 36,23% - 75 - 31,12% Short-term employee benefits Post-employment benefits Other long-term employee benefits Total Percentage to personnel expenses BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang Ekuiv alen asing/ dalam Rupiah/ Foreign Equivalent currencies in Rupiah Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Ef ek-ef ek Tagihan akseptasi Tagihan deriv atif Kredit Piutang bunga Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas deriv atif Biay a masih harus dibay ar Liabilitas lain-lain Dana usaha y ang diny atakan Jumlah liabilitas Jumlah aset - bersih 33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES 31 Desember/December 31, 2014 Mata uang Ekuiv alen asing/ dalam Rupiah/ Foreign Equivalent currencies in Rupiah USD THB USD USD SGD EUR THB JPY HKD GBP AUD CAD CHF NZD MYR SEK DKK 359.210 339.840 34.000.000 4.330.391 173.637 435.546 7.974.603 29.905.735 214.999 1.395 3.331 5.318 6.708 7.204 8.295 10.772 6.975 4.951.709.850 129.806.985 468.690.000.000 59.694.436.627 1.694.505.380 6.557.867.295 3.046.019.059 3.424.655.248 382.410.660 28.511.410 33.585.670 52.776.412 93.372.757 68.037.359 26.633.313 17.678.749 14.805.889 203.465 237.210 18.200.000 4.852.327 191.997 487.035 12.782.886 41.520.236 88.421 9.180 51.428 5.318 6.716 4.863 8.295 15.572 6.975 2.519.914.025 89.323.797 225.407.000.000 60.096.075.468 1.800.197.382 7.331.512.433 4.813.523.509 4.299.835.632 141.202.279 177.064.610 521.903.250 56.791.963 84.061.803 47.218.853 29.382.726 24.987.399 13.918.552 USD USD USD HKD EUR SGD USD EUR USD USD USD 90.000.000 991.827 62.620.932 291.300 294.883 302.126 5.557.200 9.237 1.001.474.792 1.746.213 - 1.240.650.000.000 13.672.331.335 863.229.549.001 518.123.688 4.439.952.204 2.948.418.717 76.605.999.224 139.072.185 13.805.330.014.544 24.071.541.243 16.580.511.814.804 208.000.000 1.213.972 97.517.690 78.423 7.175.971 1.122.706 933.569.455 2.413.599 32.472 2.576.080.000.000 15.035.040.495 1.207.756.586.235 125.237.120 108.022.403.475 13.904.717.863 11.562.257.700.005 29.892.425.101 402.163.367 15.820.930.187.342 USD SGD EUR THB JPY USD USD HKD EUR SGD USD EUR USD USD JPY USD 211.952.735 163.221 762.776 7.841.897 26.260.624 16.000.000 62.620.932 291.300 294.883 302.126 356.705 9.990 94.846 38.920 4.077.681 865.000.000 2.921.768.450.186 1.592.857.626 11.484.864.559 2.995.330.320 3.007.235.361 220.560.000.000 863.229.549.001 518.123.688 4.439.952.204 2.948.418.717 4.917.175.682 150.428.908 1.307.453.098 536.511.236 466.955.646 11.924.025.000.000 15.963.948.306.232 214.082.417 188.199 470.604 10.245.229 36.602.181 820.264 97.517.690 78.423 7.175.971 663.702 35.892 939.901 5.700.000 865.000.000 2.651.410.733.931 1.764.579.903 7.084.166.651 3.857.943.347 3.790.521.857 10.158.975.585 1.207.756.586.235 125.237.120 108.022.403.475 8.219.955.378 444.523.351 11.640.676.734 590.291.999 10.713.025.000.000 14.727.891.595.566 616.563.508.572 - 76 - 1.093.038.591.776 Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receiv able Deriv ativ e receiv ables Loans Interest receiv ables Other assets Total assets Liabilities Deposits Deposits f rom other banks Acceptances receiv able Deriv ativ e pay ables Accrued expenses Other liabilities Declared working capital f unds Total liabilities Total assets - net BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: 30 Maret/ March 30, 2016 Rp 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Dolar Australia Dolar Kanada Frank Swiss Kroner Denmark Euro Poundsterling Inggris Dolar Hong Kong Yen Jepang Ringgit Malaysia Dolar Selandia Baru Kroner Swedia Dolar Singapura Baht Thailand Dolar Amerika Serikat AUD CAD CHF DKK EUR GBP HKD JPY MYR NZD SEK SGD THB USD 10.166,89 10.171,70 13.760,12 2.014,84 15.018,81 19.090,61 1.711,18 118,21 3.365,68 9.182,44 1.625,55 9.823,05 376,44 13.267,50 34. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Piutang Bunga 2015 Setelah 12 bulan/ After 12 months Rp 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp 10.083,73 9.924,37 13.919,33 2.122,85 15.056,67 20.439,02 1.778,66 114,52 3.210,67 9.444,80 1.641,10 9.758,91 381,97 13.785,00 10.148,27 10.679,48 12.515,80 1.995,62 15.053,35 19.288,40 1.596,94 103,56 3.542,12 9.709,23 1.604,59 9.376,16 376,56 12.385,00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Australian Dollar Canadian Dollar Swiss Franc Danish Kroner Euro Great Britain Poundsterling Hong Kong Dollar Japanese Yen Malaysian Ringgit New Zealand Dollar Swedish Kroner Singapore Dollar Thailand Baht US Dollar 34. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Dalam 12 bulan/ Within 12 months Rp All monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates published in Reuters at 4.00 PM Western Indonesia Time, with details as follows: Tha analysis of maturities of financial assets and liabilities based on remaining terms until maturity dates calculated from December 31, 2015 and 2014 is as follows: Dalam 12 bulan/ Within 12 months Rp Jumlah/ Total Rp 2014 Setelah 12 bulan/ After 12 months Rp Jumlah/ Total Rp 1.520.650.000.000 598.065.722.585 59.109.962.538 7.948.393.307.493 1.237.509.402.195 49.545.575.637 599.801.414.638 69.575.000.000 11.225.198.741.727 - 1.520.650.000.000 1.197.867.137.223 128.684.962.538 19.173.592.049.220 1.237.509.402.195 49.545.575.637 4.068.080.000.000 622.199.022.032 20.850.741.993 6.610.190.808.164 1.277.690.820.575 58.767.984.186 860.117.012.144 2.745.000.000 8.383.268.761.652 - 4.068.080.000.000 1.482.316.034.176 23.595.741.994 14.993.459.569.815 1.277.690.820.575 58.767.984.186 ASSETS Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivative receivables Loans Acceptances receivable Interest Receivables 12.180.087.461.013 11.894.575.156.365 24.074.662.617.378 13.210.371.515.541 9.246.130.773.796 22.456.502.289.338 Total assets LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Biaya yang masi harus dibayar Liabilitas lain-lain 900.688 5.118.311.355.234 702.466.781.149 76.389.373.340 1.293.299.379.518 25.046.609.522 276.475.968.069 69.575.000.000 - 900.688 5.118.311.355.234 702.466.781.149 145.964.373.340 1.293.299.379.518 25.046.609.522 276.475.968.069 11.778.348 4.421.089.284.304 1.147.205.255.942 29.453.805.255 1.315.904.226.830 22.685.175.408 182.299.255.088 450.000.000 - 11.778.348 4.421.089.284.304 1.147.205.255.942 29.903.805.255 1.315.904.226.830 22.685.175.408 182.299.255.088 LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative payables Accepatances payable Accrued expense Other liabilities Jumlah 7.491.990.367.520 69.575.000.000 7.561.565.367.520 7.118.648.781.175 450.000.000 7.119.098.781.175 Total Jumlah 12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083 - - 12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083 10.443.558.835 462.325.829.736 79.822.750.020 Langkah yang diambil oleh Cabang sehubungan dengan mismatch aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan Cabang. Disamping itu, Cabang juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah. - 77 - - 10.443.558.835 462.325.829.736 79.822.750.020 The main steps taken by the Branch in relation to the mismatch between monetary assets and liabilities up to 3 months are to increase the services being provided to depositors and to offer competitive interest rates and attractive products to customers to maintain the stability and continuity of deposits in the Branch. In addition to this, the Branch also has intensified its collection efforts to troubled debtors. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM 35. GOVERNMENT GUARANTEE OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS ON Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan peraturan LPS No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Based on the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program that has been enhanced with LPS regulation No. 1/ PLPS/2006 dated March 9, 2006 that stated since September 22, 2005 LPS will guarantee bank deposits consisting of demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits from public, including deposits from other banks. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah maksimal Rp 2.000.000.000. Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding Deposits Balance Guaranted by LPS, the guaranted bank balance of each customer is Rp 2,000,000,000. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 13.209.140.075 dan Rp 6.392.252.566 dicatat dan diakui pada akun beban umum dan administrasi. The Government guarantee premiums paid in 2015 and 2014 amounted to Rp 13,209,140,075 and Rp 6,392,252,566, respectively, are included under the general and administration expenses. 36. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM 36. CAPITAL ADEQUACY RATIO Sebagai bank yang beroperasi di Indonesia, Cabang diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum ("CAR") diatas persentase tertentu. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal terdiri dari modal inti (modal inti utama dan modal inti tambahan dan modal pelengkap dimana Cabang wajib menyediakan modal inti paling rendah 6% dari asset tertimbang menurut risiko (ATMR). Bank juga wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga yang dibentuk bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016. As a bank operating in Indonesia, the Branch is required by Bank Indonesia to maintain at all times a capital adequacy ratio ("CAR") above a specified percentage. Capital Adequacy Ratio (CAR) on December 31, 2015 is calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/12/PBI/2013 regarding Capital Adequacy Ratio of general banks wherein capital is consists of core capital (prime core capital and additional core capital) and supplementary capital wherein the Branch is required to provide core capital at the minimum of 6% from risk weighted assets. The Bank is also required to establish additional capital as a buffer that could be formed gradualy starting January 1, 2016. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan PBI No. 14/18/PBI/2012 dimana modal terdiri dari modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 5% dari ATMR baik secara individual maupun konsolidasi. CAR Ratio on December 31, 2014 is calculated based on PBI No. 14/18/PBI/2012 wherein capital consists if core capital, supplementary capital and additional supplementary capital wherein the lowest core capital is 5% from risk weighted assets individually or consolidated. - 78 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Tujuan manajemen permodalan Cabang adalah untuk memastikan bahwa Cabang memiliki permodalan yang kuat sehingga mampu menyerap potensi kerugian baik akibat krisis keuangan dan ekonomi, memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan permodalan, serta mendukung pertumbuhan bisnis dan pelanggan, deposan dan kepercayaan pasar. Praktik manajemen permodalan Cabang difokuskan untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan mempertahankan modal dasar yang kuat dan memaksimalkan laba ke Kantor Pusat. The Branch’s capital management objective is to ensure that the Branch is well capitalized and able to absorb potential losses from financial and economic crisis, fulfill all operational activity and regulatory capital, support business growth and sustain customers, depositors and market confidence. The Branch’s capital management practices are focused on preserving the quality of its financial position by maintaining a solid capital base and maximizing returns to the Branch’s Head Office. Rasio kewajiban penyediaan modal Cabang dengan memperhatikan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing dihitung sebagai berikut: The Branch’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2015 and 2014, are as follows: 2015 Rp 2014 Rp Modal Inti (Tier 1) Modal Inti Utama (CET 1) Modal Inti Tambahan (AT-1) Total Modal Inti Modal Pelengkap (Tier 2) 15.999.915.764.180 15.999.915.764.180 222.442.109.409 15.187.131.534.039 262.732.274.511 Core Capital (Tier 1) Prime Core Capital (CET 1) Additional Core Capital (AT-1) Total Core Capital Supplementary Capital (Tier 2) Total Modal 16.222.357.873.589 15.449.863.808.550 Total Capital Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) ATMR untuk risiko kredit *) ATMR untuk risiko pasar **) ATMR untuk risiko operasional ***) Total ATMR 26.912.462.864.435 473.273.742.924 1.042.218.000.000 28.427.954.607.359 21.140.882.515.413 633.995.100.437 565.233.510.588 22.340.111.126.438 Risk Weighted Assets for credit risk *) for market risk **) for operational risk ***) Total risk weighted assets 56,28% 56,28% 0,78% 57,06% 67,98% 67,98% 1,18% 69,16% Rasio CAR Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio Total Rasio Minimum Tier 1 Rasio Minimum CET 1 CAR minimum berdasarkan profil risiko 6,00% 4,50% 9,99% Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Cabang telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia untuk rasio kecukupan modal. 5,00% 9,99% CAR Ratio Ratio CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Total Ratio Minimum Ratio Tier 1 Minimum Ratio CET 1 Minimum CAR based on risk profile On December 31 2015 and 2014, the Branch has comply with required ratio set by Bank Indonesia for capital adequacy ratio. *) Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011. *) Risk weighted assets ratio for credit risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011. **) Tidak memperhitungkan risiko pasar karena efek-efek yang dimiliki Bank hanya berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI). **) Excludes market risk because the only securities owned by the Bank are Certificates of Bank Indonesia. ***) Rasio ATMR untuk risiko operasional dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009. ***) Risk weighted assets ratio for operational risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009. - 79 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 37. KLASIFIKASI ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 37. CLASSIFICATION OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Tabel di bawah ini menunjukkan klasifikasi dan aset dan liabilitas keuangan. The following table shows the classification of financial assets and liabilities: 31 Desember/December 31, 2015 Diukur pada nilai wajar melalui Pinjaman yang laba rugi (FVTPL)/ diberikan dan Measured at fair piutang/ value through Biaya perolehan diamortisasi/ Dimiliki hingga Tersedia Other Loans and profit or loss jatuh tempo/ untuk dijual/ amortized Jumlah/ receivables (FVTPL) Held-to-maturity Available-for-sale costs Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp 12.319.799.405 - - - - 12.319.799.405 677.164.109.077 - - - - 677.164.109.077 77.329.582.083 - - - - 77.329.582.083 1.520.650.000.000 - - - 1.520.650.000.000 - 1.197.867.137.223 Securities - net 1.237.509.402.195 Acceptances receivable - net Aset Keuangan Kas Financial Assets Cash Demand deposits with Bank Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Indonesia Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesiadan bank lain Efek-efek - bersih Tagihan akseptasi - bersih Tagihan derivatif Placements with Bank Indonesia - - 1.237.509.402.195 - - - - - - - 128.684.962.538 - - - 19.173.592.049.220 - - - - 49.545.575.637 - - - - 343.526.500 - 24.075.006.143.878 19.173.592.049.220 - Piutang bunga 49.545.575.637 343.526.500 Jumlah 22.748.454.044.117 293.764.776.380 - 128.684.962.538 Kredit - bersih Aset lain-lain 904.102.360.843 128.684.962.538 904.102.360.843 293.764.776.380 Liabilitas Keuangan Derivative receivables Loans - net Interest receivables Other assets Total Financial Liabilities Liabilitas segera - - - - 900.688 900.688 Simpanan - - - - 5.118.311.355.234 5.118.311.355.234 Simpanan dari bank lain - - - - 702.466.781.149 702.466.781.149 Liabilitas akseptasi - - - - 1.293.299.379.518 1.293.299.379.518 Liabilitas derivatif - - - Biaya masih harus dibayar - - - - Liabilitas lain-lain - - - Jumlah and other banks - 145.964.373.340 145.964.373.340 - Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances payable 145.964.373.340 Derivative payables 25.046.609.322 25.046.609.322 Accrued expenses - 262.529.627.377 262.529.627.377 - 7.401.654.653.288 7.547.619.026.628 Other liabilities Total 31 Desember/December 31, 2014 Diukur pada nilai wajar melalui Pinjaman yang laba rugi (FVTPL)/ diberikan dan Measured at fair piutang/ value through Dimiliki hingga Tersedia Biaya perolehan Other Loans and profit or loss jatuh tempo/ untuk dijual/ amortized Jumlah/ receivables (FVTPL) Held-to-maturity Available-for-sale costs Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp 10.443.558.835 - - - - 10.443.558.835 462.325.829.736 - - - - 462.325.829.736 79.822.750.020 - - - - 79.822.750.020 4.068.080.000.000 - - - - 4.068.080.000.000 diamortisasi/ Aset Keuangan Kas Financial Assets Cash Demand deposits with Bank Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bersih Tagihan akseptasi - bersih Tagihan derivatif Placements with Bank Indonesia - - 1.277.690.820.575 - - 307.236.115.520 1.482.316.034.176 Securities - net - - 1.277.690.820.575 Acceptances receivable - net - - - 23.595.741.994 - - - - 14.993.459.569.815 Piutang bunga 58.767.984.186 - - - - 58.767.984.186 304.526.500 - - - - 304.526.500 - 22.456.806.815.837 20.950.895.039.667 23.595.741.994 and other banks - - 14.993.459.569.815 Aset lain-lain 23.595.741.994 1.175.079.918.656 Kredit - bersih Jumlah Indonesia Demand deposits with other banks 1.175.079.918.656 307.236.115.520 Liabilitas Keuangan Derivative receivables Loans - net Interest receivables Other assets Total Financial Liabilities Liabilitas segera - - - 11.778.348 11.778.348 Simpanan - - - - 4.421.089.284.304 4.421.089.284.304 Deposits Simpanan dari bank lain - - - - 1.147.205.255.942 1.147.205.255.942 Deposits from other banks Liabilitas akseptasi - - - - 1.315.904.226.830 1.315.904.226.830 Acceptances payable Liabilitas derivatif - - - Biaya masih harus dibayar - - - - Liabilitas lain-lain - - - - - - 7.078.547.220.932 7.108.451.026.187 Jumlah - 29.903.805.255 29.903.805.255 - 80 - - Liabilities due immediately 29.903.805.255 Derivative payables 22.685.175.408 22.685.175.408 Accrued expenses 171.651.500.100 171.651.500.100 Other liabilities Total BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 38. PENGUKURAN NILAI WAJAR 38. FAIR VALUE MEASUREMENT Kecuali sebagaimana tercantum dalam table berikut, manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar. Except as detailed in the following table, the management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities approximate their fair values due to their short-term maturities or they carry market rates of interest. 2015 Aset keuangan Ef ek-ef ek - bersih Kredit - bersih Jumlah Nilai tercatat/ Carrying amount Rp 1.197.867.137.223 19.173.592.049.220 20.371.459.186.443 2014 Nilai wajar/ Fair value Rp Nilai tercatat/ Carrying amount Rp Nilai wajar/ Fair value Rp 1.199.184.568.494 19.169.219.027.825 20.368.403.596.319 1.482.316.034.176 14.993.459.569.815 16.475.775.603.991 1.487.375.496.019 14.990.216.888.969 16.477.592.384.988 Financial assets Securities - net Loans - net Total Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut: The fair values of financial assets and liabilities are determined as follows: Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar. Fair value of securities with standard terms and conditions and traded in active market is determined by reference to the quoted market prices. Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak. The fair value of derivative receivables and payables are measured at the exchange rate quotations and yield curves derived from quotations to match the interest rate maturity of the contract. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments. - 81 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. The following table provides an analysis of financial instruments that are subsequently measured at fair value, grouped into levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable. 2015 Tingkat 1/ Lev el 1 Rp Aset diukur pada nilai wajar Aset keuangan Tersedia untuk dijual Ef ek- ef ek Diperdagangkan Tagihan deriv atif Aset y ang nilai wajarny a diungkapkan Dimiliki hingga jatuh tempo Ef ek- ef ek Pinjaman y ang diberikan dan piutang Kredit Jumlah Aset Liabilitas diukur pada nilai wajar Diperdagangkan Liabilitas deriv atif Selisih 293.764.776.380 - 906.367.091.732 Tingkat 2/ Lev el 2 Rp Tingkat 3/ Lev el 3 Rp Jumlah/ Total Rp - - 293.764.776.380 128.684.962.538 - 128.684.962.538 - - 906.367.091.732 - - 19.173.592.049.220 19.173.592.049.220 1.200.131.868.112 128.684.962.538 19.173.592.049.220 20.502.408.879.870 - 145.964.373.340 - 1.200.131.868.112 (17.279.410.802) 19.173.592.049.220 Pada tahun 2015 dan 2014, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya. 39. MANAJEMEN RISIKO 145.964.373.340 20.356.444.506.530 Assets measured at f air v alue Financial asset Av ailable-f or-sale Securities Trading Deriv ativ e receiv ables Assets f or which f air v alues are disclosed Held-to-maturity Securities Loans and receiv able Loans Total Assets Liabilities measured at f air v alue Trading Deriv ativ e pay ables Dif f erence In 2015 and 2014, there was no movement of fair value measurement method from level 1 to level 2, and vice versa. 39. RISK MANAGEMENT Dalam melakukan kegiatan usahanya, Cabang sering dihadapkan pada risiko-risiko sehari-hari seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko legal, risiko operasional dan risiko terkait lainnya. In conducting the Branch’s business, it is constantly exposed to daily risks such as market risk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk and other risks, which relates to the Branch’s business. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, sebuah bank wajib membentuk Komite Manajemen Risiko. Cabang telah membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober 2003, sesuai peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko dalam industri perbankan. Based on Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a bank to establish a Risk Management Committee. The Branch has established its Risk Management Committee (RMC) on October 30, 2003 to comply with Bank Indonesia regulation, and its circular letter No. 5/21/DPNP regarding the implementation of risk management in banking industry. Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Manajer Umum, yang sekurang-kurangnya meliputi: The function and responsibility of Risk Management Committee is to provide recommendation to General Manager covering at least the following: 1. Penyusunan kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko. 1. Formulation of policy, strategy and guidelines for implementation of risk management. 2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan yang dimaksud. 2. Correction or improvements for risk management implementation based on the risk management evaluation. - 82 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 3. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal. 3. Justification on matters pertaining to business decision made in irregularities from normal procedure. Antisipasi telah dilakukan terhadap delapan risiko yang melekat di bisnis perbankan sebagai berikut: The anticipated action has been taken for eight risks inherent to the bank business as follows: MANAJEMEN RISIKO KREDIT CREDIT RISK MANAGEMENT Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional Cabang seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book. Credit risk is the risk of default by counterparty. Credit risk may arise from various functional activities of the Branch, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing, recorded both in the banking book and the trading book. Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Cabang sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktik di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Cabang. Credit risk management implementation is not only intended to position the Branch as a bank that complies with regulation, but is also a management requirement to implement a proper credit risk management system in accordance with sound banking practices. Credit risk management is implemented not only to prevent credit quality deterioration but also to support the Branch’s business activity. Terkait dengan risiko kredit, Cabang telah menerapkan manajemen risiko sebagai berikut: In relation to credit risk, the Branch has implemented the following risk management policies: Menetapkan kebijakan dan prosedur kredit, temasuk Credit Risk Rating (CRR) serta General Underwriting Standard (GUS), yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan analisis kredit. Establishing lending policy and procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and General Underwriting Standard (GUS), which are used as a guideline in analyzing credit. Melakukan review dan memutakhirkan kebijakan perkreditan, sesuai dengan rekomendasi Unit Kepatuhan Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta peraturan-peraturan baru yang berlaku. Reviewing and updating the lending policy to be in accordance with the recommendations from Compliance Unit of Bank Indonesia, Head Office, as well as other prevailing new regulations. Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk membantu proses review dan evaluasi aplikasi kredit yang diajukan oleh bagian pemasaran Cabang. Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) to help in reviewing and evaluating the credit applications proposed by the Branch’s marketing department. Melakukan Loan Committee Meeting untuk memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan, maupun merekomendasikan aplikasi kredit ke Kantor Pusat. Conducting Loan Committee Meetings to approve new credit, facility extension, as well as recommending credit application to Head Office for further approval. Melakukan analisis portofolio kredit Cabang berdasarkan parameter-parameter yang senantiasa disesuaikan dengan bisnis dan kompleksitas Cabang. Performing credit portfolio analysis, based on parameters that are always adjusted to the business and the complexity of the Branch. - 83 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Melakukan analisis stress test yang dilakukan minimum setahun sekali, Cabang juga dapat melakukan stress test tambahan sepanjang tahun tergantung pada terjadinya peristiwa ekonomi tertentu yang mungkin mempengaruhi kemampuan debitur untuk membayar. Dalam stress test tahunan ini, Cabang menggunakan dua skenario dasar yaitu: Performing stress test in annual basis at the minimum, there is a chance for the Branch to conduct additional stress test throughout the year depending on the occurrence of economic events. In this annually stress test, the Branch uses 2 basic scenarios as follows: 1. Analisis dampak terhadap rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) akibat kenaikan nilai tukar US$/IDR hingga 45% disertai penurunan 1 level kualitas kolektibilitas atas 25 debitur terbesar. 1. Impact to capital adequacy ratio (CAR) analysis as the result of depreciation of US$/IDR rate up to 45% followed by 1 collectability level decrease on 25 major debtors. 2. Analisis dampak terhadap rasio KPMM akibat kenaikan nilai tukar US$/IDR hingga 45% disertai penurunan 1 level kualitas kolektibilitas atas 25 debitur terbesar, serta penurunan 2 level kualitas kolektibilitas atas debitur dengan orientasi ekspor ke Amerika, Eropa dan Jepang. 2. Impact to CAR analysis as the result of depreciation of US$/IDR rate up to 45% followed by 1 collectability level decrease on 25 major debtors and 2 collectability level decrease of export oriented debtors to United States, European Union, and Japan. KPMM sebelum stress test dilakukan adalah sebesar 57,41%. Berdasarkan hasil stress test scenario terhadap empat risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional yang dilakukan pada bulan Desember 2015, skenario tersebut memberikan dampak penurunan KPMM sebesar 8,25% menjadi 49,16%. Namun, tingkat kecukupan modal setelah stress test dilakukan masih lebih besar daripada rasio yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia maupun BASEL 3. Dengan demikian permodalan Cabang sangat memadai dalam menghadapi kondisi stres. CAR before stress test was conducted is at 57.41%. Based on the stress testing to four main risks, i.e. credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk, which is conducted in December 2015, the scenario would have impact to decrease CAR by 8.25% to become 49.16%. However, the impacted CAR is still significantly higher than Bank Indonesia and BASEL 3 requirement. Hence, the Branch’s capital is significantly adequate during stress condition. Eksposur Maksimum Terhadap Risiko Kredit Maximum Exposure to Credit Risk Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Cabang bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah. For financial asset recognized in the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For contingent liabilities, the maximum exposure to the credit risk is the maximum amount that the Branch would have to pay if the obligations of the instrument assured are called upon. For loan commitments, the maximum exposure to credit risk is equal to the number of facilities that have not been withdrawn from the full amount granted to customers. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) Cabang atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi (rekening administratif), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya. The following table presents the Branch’s maximum exposure to credit risk (gross of allowance for impairment losses) of statement of financial position and off-balance sheet financial instrument without taking into account any collateral held or other credit enhancement. - 84 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Piutang bunga Aset lain-lain Subjumlah Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Kontrak penjualan spot yang belum diselesaikan Bank garansi yang diterbitkan Subjumlah Jumlah 677.164.109.077 77.329.582.083 462.325.829.736 79.822.750.020 1.520.650.000.000 1.198.456.930.327 1.293.299.379.518 128.684.962.538 20.141.096.896.170 49.545.575.637 343.526.500 4.068.080.000.000 1.482.316.034.176 1.315.904.226.830 23.595.741.994 15.514.222.633.807 58.767.984.186 304.526.500 25.086.570.961.850 23.005.339.727.249 8.089.585.776.078 6.629.616.668.120 294.051.161.555 829.328.176.605 193.190.000.000 176.025.653.511 31.087.500.000 101.322.019.806 8.752.852.591.144 7.591.354.364.531 33.839.423.552.994 30.596.694.091.780 Statement of Financial Position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Derivative receivables Loans Interest receivables Other assets Subtotal Commitments and Contingencies Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled spot sell contracts Bank guarantees issued Subtotal Total Kualitas Kredit dari Aset Keuangan Credit Quality of Financial Assets Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas: As at December 31, 2015 and 2014, credit risk exposures relating to financial assets are divided as follows: Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Rp 31 Desember/December 31, 2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but penurunan nilai/ not impaired Impaired Rp Rp Jumlah/Total Rp Aset keuangan pada FVTPL Tagihan derivatif 128.684.962.538 - - 128.684.962.538 Financial assets at FVTPL Derivative receivables Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek 891.019.822.612 - - 891.019.822.612 Held-to-maturity financial assets Securities Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek 293.764.776.380 - - 293.764.776.380 Available-for-sale financial assets Securities - 677.164.109.077 77.329.582.083 Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit Piutang bunga Aset lain-lain 677.164.109.077 77.329.582.083 - 1.520.650.000.000 13.672.331.335 1.293.299.379.518 20.037.204.362.800 49.545.575.637 343.526.500 - 103.892.533.370 - 1.520.650.000.000 13.672.331.335 1.293.299.379.518 20.141.096.896.170 49.545.575.637 343.526.500 Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Loans Interest receivables Other assets Jumlah 24.982.678.428.480 - 103.892.533.370 25.086.570.961.850 Total - 85 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Rp Aset keuangan pada FVTPL Tagihan derivatif BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2014 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but penurunan nilai/ not impaired Impaired Rp Rp 23.595.741.994 - - Jumlah/Total Rp 23.595.741.994 Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek Financial assets at FVTPL Derivative receivables Held-to-maturity financial assets Securities 1.160.044.878.161 - - 1.160.044.878.161 307.236.115.520 - - 307.236.115.520 - 462.325.829.736 79.822.750.020 Available-for-sale financial assets Securities Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit Piutang bunga Aset lain-lain 462.325.829.736 79.822.750.020 - 4.068.080.000.000 15.035.040.495 1.315.904.226.830 15.438.865.660.525 58.767.984.186 304.526.500 - 75.356.973.282 - 4.068.080.000.000 15.035.040.495 1.315.904.226.830 15.514.222.633.807 58.767.984.186 304.526.500 Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Export bills Acceptances receivable Loans Interest receivables Other assets Jumlah 22.929.982.753.967 - 75.356.973.282 23.005.339.727.249 Total Peringkat kredit dinilai dengan menggunakan sistem Credit Risk Rating (CRR). Peringkat diperoleh dengan memperhitungkan faktor kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut: Credit rating is assessed by using Credit Risk Rating (CRR) system. The rating is derived by considering quantitative and qualitative factors as follows: a. a. Faktor kuantitatif: b. Quantitative factors: peringkat kemampuan pembayaran peringkat efisiensi aset peringkat leverage peringkat likuiditas repayment capacity rating assets efficiency rating leverage rating liquidity rating Faktor kualitatif: b. Qualitative factors: peringkat industri peringkat manajemen dan operasi industry rating management and operational rating Penggolongan kualitas kredit Cabang ditetapkan sebagai berikut: Classification of the Branch’s credit rating is designed as follows: Kelompok lancar Kelompok lancar adalah kredit yang memiliki peringkat internal 1 – 10. Current group is loans with internal rating 1 – 10. Kelompok telah jatuh tempo Current group Overdue group Kelompok telah jatuh tempo dibagi menjadi dua yaitu: Overdue group is divided into two parts as follows: Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai (jatuh tempo dari kelompok kolektif) Past due but not impaired (overdue from collective group) Mengalami penurunan nilai (jatuh tempo dari kelompok individual) Individually impaired (overdue from individual group) - 86 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Risiko Konsentrasi Kredit Credit Concentration Risks Tabel berikut menyajikan konsentrasi aset keuangan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) berdasarkan jenis debitur sebelum memperhitungkan agunan yang dimiliki: The following table presents the concentration of financial assets (gross of allowance for impairment losses) by type of debtors without taking into account any collateral held: 31 Desember/December 31, 2015 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Rp Bank-bank/ Banks Rp Korporasi dan perorangan/ Corporates and personal Rp Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Piutang bunga Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi 677.164.109.077 77.329.582.083 551.400.000.000 1.184.784.598.992 120.000.000 8.903.326.501 - 969.250.000.000 15.874.978.596 868.713.558 193.190.000.000 13.672.331.335 1.293.299.379.518 112.689.983.942 20.141.096.896.170 39.773.535.578 343.526.500 5.559.662.591.144 Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Derivative receivables Loans Interest receivables Other assets Commitments and contingencies Jumlah 2.422.372.034.570 1.256.513.274.237 27.160.538.244.187 Total 7.95% 4.07% Persentase - 87.98% Percentage 31 Desember/December 31, 2014 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Rp Bank-bank/ Banks Rp Korporasi dan perorangan/ Corporates and personal Rp Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Piutang bunga Aset lain-lain Komitmen dan kontinjensi 462.325.829.736 79.822.750.020 1.010.875.000.000 1.467.280.993.681 6.749.172.727 - 3.057.205.000.000 15.112.419.892 14.065.897.083 31.087.500.000 15.035.040.495 1.315.904.226.830 8.483.322.102 15.514.222.633.807 37.952.914.376 304.526.500 7.560.266.864.531 Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Acceptances receivable Derivative receivables Loans Interest receivables Other assets Commitments and contingencies Jumlah 2.947.230.996.144 3.197.293.566.995 24.452.169.528.641 Total 9,63% 10,45% Persentase - 79,92% Percentage Agunan Collateral Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Cabang adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Cabang jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya. In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Branch is requesting customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan if the customer will experience financial difficulties that may had to non-settlement of such obligation. - 87 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai dengan kebijakan kredit Cabang meliputi: Forms of acceptable collateral in accordance with the loan policy of the Branch include: deposito berjangka, rekening tabungan dan deposito angsuran standby L/C piutang tanah dan bangunan mesin dan peralatan persediaan garansi perusahaan maupun garansi perorangan deposits, savings accounts and installment deposits standby L/C receivables land and building machineries and equipment inventories corporate guarantee or personal guarantee Cabang menggunakan penilai independen untuk menilai jaminan untuk tanah, bangunan maupun mesin dan peralatan. Penilaian jaminan dilakukan kembali secara berkala. The Branch uses an independent appraiser for the collateral assessment of land, building, machineries and equipment. This assessment is performed periodically. Berikut adalah jumlah agunan yang menjadi jaminan portofolio kredit: The following are the amount of collateral for loans portfolio: 2015 Rp 2014 Rp 18.644.920.650.927 14.508.500.370.390 Deposito berjangka Tanah dan bangunan Mesin dan peralatan Persedian Jaminan perusahaan maupun jaminan perorangan Asuransi kredit Lainnya 371.575.004.217 19.269.158.120.900 21.205.321.030.016 4.846.694.301.431 134.794.521.659 20.343.547.017.486 12.625.652.239.396 2.905.897.982.205 88.210.000.000 375.613.170.000 24.768.318.877.422 175.174.500.000 3.484.881.750.000 4.781.014.504.097 Jumlah jaminan 70.924.890.503.986 44.450.962.514.843 Exposure kredit dengan jaminan: Eksposur kredit Cakupan jaminan (%) Exposure kredit tanpa jaminan: Eksposur kredit 100% 1.496.176.245.243 Loan credit exposure with collateral: Credit exposure Time deposits Land and building Machineries and equipment Inventories Corporate guarantee or personal guarantee Credit insurance Others Total collateral 100% 1.005.722.263.417 Coverage of collateral (%) Loan credit exposure without collateral: Credit exposure RISIKO PASAR MARKET RISK Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dan portofolio yang dimiliki oleh Cabang, yang dapat merugikan Cabang. Risiko pasar terdiri dari risiko suku bunga, risiko posisi modal, risiko komoditas, risiko nilai tukar dan risiko harga option. Cabang hanya mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga. Cabang telah mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan melakukan pemantauan melalui laporan harian yang dihasilkan oleh sistem komputer. Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Branch that could contribute losses for the Branch. Market risk consists of interest rate risk, equity position risk, commodity risk, foreign exchange risk and option price risk. The Branch has exposure only to foreign exchange risk and interest rate risk. The Branch is able to manage and control this risk by monitoring the daily report generated by in-house computer system. Risiko Tingkat Bunga Interest Rate Risk Risiko tingkat bunga timbul dari adanya kemungkinan bahwa perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi aliran kas di masa depan atau nilai wajar instrumen keuangan. Cabang menetapkan batasan atas perbedaan tingkat bunga untuk periode yang ditentukan. Posisi ini dipantau secara harian dan strategi lindung nilai (hedging) digunakan untuk memastikan bahwa posisi tersebut tetap berada dalam batasan yang telah ditetapkan. Interest rate risk arises from the possibility that changes in interest rates will affect future cash flows or the fair values of financial instruments. The Branch has established limits on the interest rate gaps for stipulated periods. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies are used to ensure positions are maintained within established limits. - 88 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Manajemen risiko suku bunga atas batasan repricing gap dilakukan dengan memonitor sensitifitas aset dan liabilitas keuangan atas berbagai skenario suku bunga baik standar dan non-standar. Skenario standar yang dilakukan tiap bulan mencakup kenaikan atau penurunan paralel 100 basis poin pada kurva imbal hasil. Analisis atas sensitivitas Cabang atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris di kurva imbal hasil dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah): The management of interest rate risk against repricing gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Branch’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis points parallel fall or rise in all curves. An analysis of the Branch’s sensitivity to an increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in curves and a constant position of statements of financial position is as follows (in million Rupiah): Kenaikan (penurunan) paralel 100 basis poin/ Parallel increase (decrease) 100 basis point 2015 2014 Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - bersih Per 31 Desember Rata-rata 12 bulan 146.127/(146.127) 12.177/(12.177) 149.185/(149.185) 12.046/(12.046) Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas keuangan Cabang yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan mana yang lebih awal kapan suku bunga tersebut di-repricing (untuk suku bunga mengambang) atau tanggal jatuh temponya (untuk suku bunga tetap). Sensitivity of projected net interest revenues As of December 31 Average 12 months The table below shows the repricing profile of the Branch’s rate sensitive financial assets and liabilities, sorted by repricing date for floating rate assets or liabilities and by maturity for fixed rate assets or liabilities. 31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Aset keuangan Tanpa bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Piutang bunga Aset lain-lain Suku bunga variabel Kredit Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Jumlah aset 12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083 1.596.730.335 131.117.800 49.545.575.637 - 1-12 bulan/ 1-12 months Rp >1 tahun/ >1 year Rp Jumlah/ Total Rp 1.291.702.649.183 52.706.143.395 - 75.847.701.343 343.526.500 12.319.799.405 677.164.109.077 77.329.582.083 1.293.299.379.518 128.684.962.538 49.545.575.637 343.526.500 4.271.655.545.861 15.521.237.782.671 19.792.893.328.532 909.250.000.000 9.144.289.675 - 611.400.000.000 322.023.495.338 - 867.289.145.314 348.203.567.638 1.520.650.000.000 1.198.456.930.327 348.203.567.638 1.736.481.204.012 6.549.487.833.777 16.812.921.723.466 25.098.890.761.255 - Financial assets Non-interest bearing Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Acceptances receivable Derivative receivables Interest receivables Other assets Variable interest rate Loans Fixed interest rate Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Total assets Liabilitas keuangan Tanpa bunga Liabilitas segera Simpanan Simpanan pada bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas derivatif Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Suku bunga tetap Simpanan Simpanan pada bank lain 1.377.005.892.376 520.560.000.000 2.477.975.172.597 170.000.000.000 188.071.917.491 - 4.043.052.982.464 690.560.000.000 Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Accrued expenses Other liabilities Variable interest rate Deposits Fixed interest rate Deposits Deposits from other banks Jumlah liabilitas 3.016.553.761.698 4.019.466.339.821 259.723.439.351 7.295.743.540.870 Total liabilities 900.688 214.088.962.105 11.906.781.149 1.596.730.335 647.917.669 24.391.822.022 5.185.344.689 861.169.410.665 1.291.702.649.183 73.664.933.811 654.787.500 5.468.796.730 - 71.651.521.860 - - 89 - 900.688 214.088.962.105 11.906.781.149 1.293.299.379.518 145.964.373.340 25.046.609.522 10.654.141.419 861.169.410.665 BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2014 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Aset keuangan Tanpa bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Piutang bunga Aset lain-lain Suku bunga variabel Kredit Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Jumlah aset 1-12 bulan/ 1-12 months Rp >1 tahun/ >1 year Rp Jumlah/ Total Rp 10.443.558.835 462.325.829.736 79.822.750.020 147.295.551.671 864.800.204 49.504.257.641 - 1.168.608.675.159 19.985.941.790 9.263.726.545 - 2.745.000.000 304.526.500 10.443.558.835 462.325.829.736 79.822.750.020 1.315.904.226.830 23.595.741.994 58.767.984.186 304.526.500 2.297.911.403.022 4.832.639.473.950 8.371.540.715.600 15.502.091.592.572 3.428.080.000.000 64.780.391.580 - 640.000.000.000 557.418.630.452 402.995.183 860.117.012.144 11.728.046.052 4.068.080.000.000 1.482.316.034.176 12.131.041.235 6.541.028.542.709 7.228.319.443.079 9.246.435.300.296 23.015.783.286.084 Liabilitas keuangan Tanpa bunga Liabilitas segera Simpanan Simpanan pada bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas derivatif Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Suku bunga tetap Simpanan Simpanan pada bank lain 1.991.692.744.944 1.132.725.000.000 Jumlah liabilitas 4.165.219.049.385 11.778.348 167.747.282.169 14.480.255.942 147.295.551.671 7.907.294.281 12.043.713.003 2.195.751.000 689.119.678.027 Financial assets Non-interest bearing Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Acceptances receivable Derivative receivables Interest receivables Other assets Variable interest rate Loans Fixed interest rate Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Total assets - 689.119.678.027 1.572.529.579.164 - - 3.564.222.324.108 1.132.725.000.000 Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Accrued expenses Other liabilities Variable interest rate Deposits Fixed interest rate Deposits Deposits from other banks 2.784.251.325.278 450.000.000 6.949.920.374.663 Total liabilities 1.168.608.675.159 21.546.510.974 10.641.462.405 10.925.097.576 - 450.000.000 - 11.778.348 167.747.282.169 14.480.255.942 1.315.904.226.830 29.903.805.255 22.685.175.408 13.120.848.576 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Rate Risk Risiko nilai tukar merupakan risiko di mana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs nilai tukar. Cabang telah menetapkan batasan posisi berdasarkan mata uang. Posisi ini dipantau secara harian dan strategi lindung nilai (hedging) digunakan untuk memastikan bahwa posisi tersebut tetap berada dalam batasan yang telah ditetapkan. Foreign exchange rate risk is the risk that the value of financial instruments will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Branch has set limits on positions by currency. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies are used to ensure positions are maintained within established limits. Tabel dibawah menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dimana Cabang memiliki risiko yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisis tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan terhadap Rupiah (dalam jutaan), dengan seluruh variabel lain dianggap konstan, terhadap laporan laba-rugi komprehensif (akibat adanya perubahan nilai wajar aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar). The table below indicates the foreign currencies position of non-trading monetary assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 which the Branch has significant exposure against its forecast cash flows. The analysis calculates the effect of a reasonably possible movement of the currency rate against the Indonesian Rupiah (in million), with all variables held constant, on the statements of comprehensive income (due to change of the fair value of currency sensitive nontrading monetary assets and liabilities). Kenaikan (penurunan) dalam basis poin/ Increase (decrease) in basis point Mata uang Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang 100/(100) 100/(100) 100/(100) Sensitivitas dalam laporan laba rugi/ Sensitivity of profit (loss) 2015 2014 (33)/33 0,4/(0,4) (0,5)/0,5 - 90 - 31/(31) 2,5/(2,5) 0,8/(0,8) Currencies US Dollar Euro Japanese Yen BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, dan No. 14/5/PBI/2012 tanggal 8 Juni 2012, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 on July 17, 2003 and its amendments, Bank Indonesia Regulation No.6/20/PBI/2004 on July 15, 2004, No.7/37/PBI/2005 on September 30, 2005, No.12/10/PBI/2010 on July 1, 2010, and No. 14/5/PBI/2012 on June 8, 2012, banks are obliged to maintain their net open portion at 20% of total capital at maximum. Under Bank Indonesia guidelines, net open position means the sum of the absolute value of the net difference between asset and liability balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah. Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Cabang: The following table shows the Branch’s Net Open Position (NOP): Mata uang Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Y en Jepang Euro Baht Thailand Pounsterling Inggris Dolar Australia Dolar Kanada Franc Swiss Dolar Selandia Baru Ringgit Malay sia Krone Swedia Krone Denmark Dolar Singapura Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/Assets and commitment and contingent receivables Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 1.347.884.099 506.299 29.905.735 6.592.681 8.314.443 1.395 3.331 5.318 6.708 7.204 8.295 10.772 6.975 475.763 Jumlah 18.580.582.299.886 900.534.348 3.424.655.248 99.263.827.821 3.175.826.044 28.511.410 33.585.670 52.776.412 93.372.757 68.037.359 26.633.313 17.678.749 14.805.889 4.642.924.097 31 Desember/December 31, 2015 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities and commitment and contingent liabilities Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 1.273.142.786 291.300 30.338.305 6.596.358 7.842.273 465.347 18.692.325.469.004 17.550.273.303.038 518.123.688 3.474.191.001 99.319.178.340 2.995.473.645 4.541.276.343 Posisi Dev isa Bersih absolut/ Absolute Net Open Position Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 74.741.313 214.999 432.570 3.676 472.170 1.395 3.331 5.318 6.708 7.204 8.295 10.772 6.975 10.416 17.661.121.546.055 Jumlah modal *) Mata uang Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Y en Jepang Euro Baht Thailand Pounsterling Inggris Dolar Australia Dolar Kanada Franc Swiss Dolar Selandia Baru Ringgit Malay sia Krone Swedia Krone Denmark Dolar Singapura Jumlah 1.030.308.996.848 382.410.660 49.535.753 55.350.519 180.352.399 28.511.410 33.585.670 52.776.412 93.372.757 68.037.359 26.633.313 17.678.749 14.805.889 101.647.754 US Dollar Hong Kong Dollar Japanese Y en Euro Thailand Baht Great Britain Pounsterling Australian Dollar Canadian Dollar Swiss Franc New Zealand Dollar Malay sian Ringgit Swedish Krone Danish Krone Singapore Dollar 1.031.413.695.492 Total 16.222.357.873.589 Persentase PDN terhadap modal 6,36% Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/Assets and commitment and contingent receivables Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 1.348.948.770 166.844 71.975.429 10.860.319 13.020.096 9.180 51.428 5.318 6.716 4.863 8.295 15.572 6.975 191.997 16.706.730.512.566 266.439.399 7.453.775.427 163.484.182.498 4.902.847.306 177.064.610 521.903.250 56.791.963 84.061.803 47.218.853 29.382.726 24.987.399 13.918.552 1.800.197.382 31 Desember/December 31, 2014 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities and commitment and contingent liabilities Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 1.332.564.066 78.423 72.738.630 10.847.283 10.247.766 188.199 16.885.593.283.734 16.503.805.951.522 125.237.120 7.532.812.490 163.287.947.310 3.858.898.879 1.764.579.903 16.680.375.427.224 Jumlah modal *) 16.384.704 88.421 763.201 13.036 2.772.330 9.180 51.428 5.318 6.716 4.863 8.295 15.572 6.975 3.799 - 91 - Percentage of NOP to capital Currencies 202.924.561.044 141.202.279 79.037.063 196.235.188 1.043.948.427 177.064.610 521.903.250 56.791.963 84.061.803 47.218.853 29.382.726 24.987.399 13.918.552 35.617.479 US Dollar Hong Kong Dollar Japanese Y en Euro Thailand Baht Great Britain Pounsterling Australian Dollar Canadian Dollar Swiss Franc New Zealand Dollar Malay sian Ringgit Swedish Krone Danish Krone Singapore Dollar 205.375.930.636 Total 1,33% *) Modal dihitung berdasarkan Liabilitas Penyediaan Modal Minimum sesuai dengan Lampiran 5a Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan dan Laporan Tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia”. Persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Total capital *) Posisi Dev isa Bersih absolut/ Absolute Net Open Position Mata uang asing/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp/ currencies Equivalent in Rp 15.449.863.808.550 Persentase PDN terhadap modal Currencies Total capital *) Percentage of NOP to capital *) Capital is calculated based on the Circular Letter from Bank Indonesia No. 7/10/DPNP (Appendix 5a) dated March 31, 2005, regarding “Yearly, Quarterly and Monthly Published Financial Statements for Public Banks and Certain Reports Submitted to Bank Indonesia”. The previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to Capital. BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Batas nilai (absolut) PDN yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 3.244.471.574.718 dan Rp 3.089.972.761.710. PDN Cabang tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia. The (absolute) value of NOP as of December 31, 2015 and 2014 using capital at the end of the year amounted to Rp 3,244,471,574,718 and Rp 3,089,972,761,710, respectively. NOP of the Branch did not exceed the maximum (absolute) limit permitted by Bank Indonesia. MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK MANAGEMENT Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Cabang dalam memenuhi kewajiban pembayaran saat jatuh tempo baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan tertekan. Untuk membatasi risiko ini, manajemen memperbanyak sumber dana tambahan selain dari simpanan utama yang dimiliki, mengelola aset dengan memperhatikan tingkat likuiditas dan memantau aliran kas di masa depan dan likuiditas harian. Liquidity risk is the risk that the Branch will be unable to meet its payment obligations when they fall due under normal and stress circumstances. To limit this risk, management has arranged diversified funding sources in addition to its core deposit base, manages assets with liquidity in mind, and monitors future cash flows and liquidity on a daily basis. Cabang memelihara portofolio aset yang sangat likuid dan dapat dipasarkan, yang dengan mudah dapat dicairkan apabila terjadi gangguan pada aliran kas yang tidak terduga. Cabang juga memiliki fasilitas kredit dari bank-bank afiliasi lain yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Selain itu, Cabang memiliki simpanan wajib pada Bank Indonesia yang setara dengan persentase tertentu dari simpanan yang diterima. Posisi likuiditas diawasi dan dikelola dalam berbagai skenario, dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyebab tekanan yang mempengaruhi pasar pada umumnya dan Cabang pada khususnya. Aset yang likuid terdiri dari kas, simpanan di Bank Indonesia, penempatan pada bank-bank dan efek-efek yang sangat likuid. The Branch maintains a portfolio of highly liquid and marketable assets that can be easily liquidated in the event of unforeseen interruption of cash flow. The Branch also has lines of credit from other affiliated banks that can be accessed to meet liquidity needs. In addition, the Branch maintains a statutory deposit with Bank Indonesia that equal to a certain percentage of deposit liabilities. The liquidity position is assessed and managed under a variety of scenarios, giving due consideration to stress factors relating to both the market in general and specifically to the Branch. Liquid assets consist of cash, deposits with Bank Indonesia, placements with other banks and highly liquid investment securities. Cabang mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut: The Branch measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to current liabilities. As of December 31, 2015 and 2014, the ratios were as shown below: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp Kas Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek - tersedia untuk dijual Giro dan penempatan pada bank lain Jumlah aset likuid bersih Simpanan Rasio 12.319.799.405 10.443.558.835 1.228.564.109.077 293.764.776.380 1.473.200.829.736 307.236.115.520 1.046.579.582.083 2.581.228.266.945 3.137.027.750.020 4.927.908.254.111 Cash Demand deposits and placements w ith Bank Indonesia Securities - available-for-sale Demand deposits and placements w ith other banks Total net liquid assets 5.820.778.136.383 5.568.294.540.246 Deposits 44,35% - 92 - 88,50% Ratio BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati milik Cabang. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana Cabang harus melakukan pembayaran. Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat bunga mengambang, maka jumlah tidak terdiskonto berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal awal di mana Cabang melakukan pembayaran. The following tables detail the Branch remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on earliest date on which the Branch can be required to pay. The table includes both interest and principle cash flow. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Branch may be required to pay. 31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ 1-3 bulan/ 3-6 bulan/ 6-12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/ 1 month or less 1-3 months 3-6 months 6-12 months > 12 months Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp 900.688 - - - - 900.688 214.088.962.105 - - - - 214.088.962.105 - - 11.836.814.583 - 1.293.299.379.518 - - 25.046.609.522 - - 10.654.141.419 T anpa bunga Non-interest bearing Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain 11.836.814.583 261.199.436.601 25.046.609.522 5.185.344.689 283.496.397.575 744.168.221.592 5.242.775.827 226.020.903 4.435.323.750 T ingkat bunga variabel Simpanan Simpanan dari bank lain Jumlah Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Accrued expenses Other liabilities Variable interest rate 862.049.663.586 - - - - 862.049.663.586 T ingkat bunga tetap Simpanan Liabilities due immediately Deposits Fixed interest rate 2.846.519.997.758 1.100.443.137.939 641.371.875.927 50.543.055.556 4.867.299.605.459 1.439.725.366.897 76.768.881.042 821.163.123.537 44.713.279.907 49.148.603.657 - 4.068.445.296.646 - 691.914.931.483 - 7.177.336.699.550 Deposits Deposits from other banks T otal 31 Desember/December 31, 2014 Sampai dengan 1 bulan/ 1-3 bulan/ 3-6 bulan/ 6-12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/ 1 month or less 1-3 months 3-6 months 6-12 months > 12 months Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp T anpa bunga Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Biaya masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Non-interest bearing 11.778.348 - - - - 11.778.348 167.747.282.169 - - - - 167.747.282.169 14.480.255.942 - - - - 14.480.255.942 147.295.551.671 620.466.965.384 491.776.955.525 56.364.754.250 - 1.315.904.226.830 12.043.713.003 6.325.616.334 488.207.809 3.827.638.262 - 22.685.175.408 2.195.751.000 5.497.678.474 5.427.419.102 - 13.120.848.576 - T ingkat bunga variabel Simpanan Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Accrued expenses Other liabilities Variable interest rate 690.034.897.149 - - - - 690.034.897.149 T ingkat bunga tetap Deposits Fixed interest rate Simpanan 1.998.286.708.825 Simpanan dari bank lain 1.132.841.012.042 - 4.164.936.950.148 1.230.884.400.545 Jumlah Liabilities due immediately 598.594.140.353 38.147.361.427 530.412.524.761 976.591.071.706 - 3.611.619.282.310 - - 1.132.841.012.042 1.042.210.883.320 - 6.968.444.758.774 Deposits Deposits from other banks T otal The following tables detail the Branch’s liquidity analysis for its derivative financial instruments. The table has been drawn up based on the undiscounted gross inflows and outflows on those derivatives that require gross settlement. When the amount payable or receivable is not fixed, the amount disclosed has been determined by reference to the projected interest rates as illustrated by the yield curves at the end of the reporting period. Tabel berikut merinci analisis likuiditas Cabang untuk instrumen keuangan derivatif. Tabel telah disusun berdasarkan arus masuk dan arus kas keluar bruto tidak didiskontokan atas derivatif tersebut yang mengharuskan penyelesaian secara bruto. Ketika jumlah utang atau piutang tidak tetap, jumlah yang diungkapkan telah ditentukan dengan mengacu pada suku bunga diproyeksikan seperti yang digambarkan oleh kurva yield pada akhir periode pelaporan. 31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp 1-3 bulan/ 1-3 months Rp 3-6 bulan/ 3-6 months Rp Penyelesaian kotor Forward Swap Spot Interest rate swap 6.393.298.717 (20.799.026.750) (55.390.919) - 14.740.138.240 (19.105.000.000) - 12.532.004.921 (13.885.000.000) Jumlah (14.461.118.952) (4.364.861.760) 6-12 bulan 6-12 months Rp > 12 bulan/ > 12 months Rp Jumlah/ Total Rp Gross settled Forward Swap Spot Interest rate swap 390.438.161 831.572.700 456.138.739 1.031.698.803 34.497.014.578 (53.789.026.750) (55.390.919) 1.878.275.703 (962.556.918) 1.287.711.439 1.031.698.803 (17.469.127.388) Total - 93 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2014 Penyelesaian kotor Forward Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less 1-3 bulan/ 1-3 months 3-6 bulan/ 3-6 months 6-12 bulan 6-12 months > 12 bulan/ > 12 months Jumlah/ Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp (2.211.951.872) (4.071.904.692) (504.277.166) (4.356.097.511) (450.000.000) Swap (1.979.542.207) (340.000.000) 2.360.000.000 4.505.000.000 2.745.000.000 Spot (2.851.000.000) Interest rate swap Jumlah - - - - (7.042.494.079) (4.411.904.692) - - 53.805.890 107.255.297 710.787.644 1.909.528.724 256.157.786 3.005.787.644 (11.594.231.241) Gross settled Forward 7.290.457.793 Swap (2.851.000.000) Spot 871.848.831 Interest rate swap (6.282.924.617) Total Analisis Perbedaan Jatuh Tempo Maturity Mismatch Analysis Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Cabang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions): The table below shows the maturity mismatch analysis as of December 31, 2015 and 2014, based on remaining period until maturity and behavioral assumptions: 31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan Lain-lain/ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/ Others 1 month or less 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Aset Assets Tanpa bunga Non-interest bearing Kas - 12.319.799.405 - - - - 12.319.799.405 Giro pada Bank Indonesia - 677.164.109.077 - - - - 677.164.109.077 - - 77.329.582.083 - 1.237.509.402.195 Cash Demand deposits with Giro pada bank lain Tagihan akseptasi (55.789.977.323) 77.329.582.083 - - 261.199.436.601 283.496.397.575 744.168.221.592 4.435.323.750 18.885.244.142 17.077.971.873 831.572.700 Tagihan derivatif - 18.170.659.694 Piutang bunga - 49.545.575.637 Aset lain-lain - - 73.719.514.149 - - - - - - - 343.526.500 128.684.962.558 49.545.575.637 343.526.500 Suku bunga variabel Kredit (950.778.417.344) 2.555.438.018.496 1.015.371.017.158 1.953.550.125.801 2.753.364.648.338 11.515.169.518.739 18.842.114.911.188 Kredit Jumlah aset (16.726.429.606) (1.023.884.617.377) 1.047.100.000.000 473.550.000.000 9.144.289.675 112.833.327.136 - - 4.707.411.470.668 1.904.135.986.011 156.144.481.960 320.533.418.038 - 1.520.650.000.000 599.801.413.518 1.197.867.137.223 114.833.234.713 17.036.695 233.353.296.230 331.477.138.032 2.985.774.035.939 3.079.181.999.521 12.422.387.269.136 24.075.006.143.898 Other assets Loans and other banks Securities Loans Total assets Liabilities Tanpa bunga Non-interest bearing Liabilitas segera - 900.688 - - - - 900.688 Simpanan - 214.088.962.105 - - - - 214.088.962.105 Simpanan pada bank lain - 11.906.781.149 - - - - 11.906.781.149 Liabilitas akseptasi - 261.199.436.601 283.496.397.575 744.168.221.592 Liabilitas derivatif - 32.631.778.645 23.250.105.883 18.430.966.952 - Biaya masih harus dibayar - 24.391.822.022 275.700.000 379.087.500 - Liabilitas lain-lain - 5.185.344.689 5.242.775.826 226.020.904 - 4.435.323.750 71.651.521.860 1.293.299.379.518 Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances payable 145.964.373.340 Derivative payables - 25.046.609.522 Accrued expenses - 10.654.141.419 Suku bunga variabel Other liabilities Variable interest rate - 861.169.410.665 - - - - 861.169.410.665 Suku bunga tetap Deposits Fixed interest rate Simpanan - 2.837.362.223.923 1.088.636.169.186 Simpanan dari bank lain - 640.560.000.000 50.000.000.000 - 4.888.496.660.487 1.450.901.148.470 Jumlah liabilitas Interest receivables Placements with Bank Indonesia (589.793.104) Liabilitas Simpanan Derivative receivables Fixed interest rate Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Acceptances receivable Variable interest rate Suku bunga tetap Efek-efek Bank Indonesia Demand deposits with other banks 75.010.916.709 838.215.213.657 - 94 - 42.043.672.646 46.478.996.396 - 4.043.052.982.464 - 690.560.000.000 71.651.521.860 7.295.743.540.870 Deposits Deposits from other banks Total liabilities BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2014 Sampai dengan 1 bulan/ Aset Lain-lain/ 1 month 1 - 3 bulan/ 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ > 12 bulan/ Jumlah/ Others or less 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months > 12 months Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Tanpa bunga Assets Non-interest bearing Kas - 10.443.558.835 - - - - 10.443.558.835 Giro pada Bank Indonesia - 462.325.829.736 - - - - 462.325.829.736 Giro pada bank lain - 79.822.750.020 - - - - 79.822.750.020 - 1.277.690.820.575 Cash Demand deposits with Tagihan akseptasi 147.295.551.671 620.466.965.384 491.776.955.525 56.364.754.250 Tagihan derivatif (38.213.406.255) - 864.800.204 6.832.461.942 6.179.782.811 6.973.697.037 Piutang bunga - 49.504.257.641 9.263.726.545 Aset lain-lain - - - 2.745.000.000 - - - - - 304.526.500 Derivative receivables 58.767.984.186 Interest receivables 304.526.500 (520.355.863.557) 2.297.911.403.022 1.481.670.527.330 1.653.988.502.887 1.696.980.443.733 8.371.540.715.600 14.981.735.729.015 Kredit Jumlah aset Loans Fixed interest rate Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Other assets Variable interest rate Suku bunga tetap Efek-efek Acceptances receivable 23.595.741.994 Suku bunga variabel Kredit Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia - 3.428.080.000.000 640.000.000.000 - 64.780.391.580 358.726.494.626 (407.200.435) (558.976.470.247) 6.541.028.542.709 24.381.446.018 - 402.995.183 3.116.960.175.827 2.176.729.682.424 174.310.689.808 1.934.629.584.828 860.117.012.144 4.068.080.000.000 1.482.316.034.176 11.728.046.052 11.723.840.800 9.246.435.300.296 22.456.806.815.837 Liabilitas and other banks Securities Loans Total assets Liabilities Tanpa bunga Non-interest bearing Liabilitas segera - 11.778.348 - - - - 11.778.348 Simpanan - 167.747.282.169 - - - - 167.747.282.169 Simpanan pada bank lain - 14.480.255.942 - - 14.480.255.942 Liabilitas akseptasi - 147.295.551.671 620.466.965.384 491.776.955.525 56.364.754.250 - 1.315.904.226.830 Liabilitas derivatif - 7.907.294.281 10.397.656.449 4.324.059.977 6.824.794.548 450.000.000 29.903.805.255 Derivative payables Biaya masih harus dibayar - 12.043.713.003 6.325.616.334 488.207.809 3.827.638.262 - 22.685.175.408 Accrued expenses Liabilitas lain-lain - 2.195.751.000 5.497.678.474 5.427.419.102 - 13.120.848.576 - - - Suku bunga variabel Simpanan Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Other liabilities Variable interest rate - 689.119.678.027 - - - - 689.119.678.027 Suku bunga tetap Deposits Fixed interest rate Simpanan - 1.991.692.744.944 Simpanan dari bank lain - 1.132.725.000.000 - 4.165.219.049.385 Jumlah liabilitas Liabilities due immediately 590.107.903.646 36.778.456.242 - - 1.232.795.820.287 533.367.679.553 945.643.219.276 1.018.087.825.438 - 3.564.222.324.108 - 1.132.725.000.000 450.000.000 6.949.920.374.663 Deposits Deposits from other banks Total liabilities Giro dapat ditarik setiap waktu, sedangkan deposito berjangka dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo yang sebagian besar akan jatuh tempo dalam 30 hari. Namun demikian, pada kenyataannya, sebagian dari giro dan deposito berjangka seringkali disimpan untuk jangka waktu yang lama tanpa penarikan (contohnya deposito berjangka yang diperpanjang). Sebagai bagian dari stategi bisnis, Cabang telah melakukan langkahlangkah untuk mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan pertumbuhan simpanannya. Demand deposits can be withdrawn at any time, while time deposits may be withdrawn on the specified maturity dates, which are mostly 30 days. However, in reality, certain percentages of these demands and time deposits are often maintained for long periods without withdrawal (e.g. time deposits are rolled over). As part of the Branch's business strategy, the Branch has measures in place to maintain its existing depositors and attract new depositors to promote the growth of its deposit liabilities. MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK MANAGEMENT Risiko operasional merupakan risiko kerugian atas kegagalan sistem, kesalahan manusia, kecurangan atau kejadian eksternal. Apabila pengendalian ini gagal diterapkan, risiko operasional dapat merusak reputasi, berimplikasi pada pelanggaran hukum atau peraturan atau mengakibatkan kerugian finansial. Cabang tidak diharapkan akan dapat menghilangkan seluruh risiko operasional, akan tetapi melalui kerangka pengendalian dan dengan memantau serta menanggapi risiko yang potensial terjadi, Cabang diharapkan dapat mengelola risiko-risiko tersebut. Pengendalian tersebut mencakup pembagian tugas, pembatasan akses, otorisasi dan prosedur rekonsiliasi, proses pendidikan dan evaluasi karyawan yang efektif, termasuk penggunaan audit intern. Operational risk is the risk of loss arising from systems failure, human error, fraud or external events. When controls fail to perform, operational risks can cause damage to reputation, have legal or regulatory implications or lead to financial loss. The Branch cannot expect to eliminate all operational risks, but through a control framework and by monitoring and responding to potential risks, the Branch is able to manage the risks. The controls include effective segregation of duties, access limitation, authorization and reconciliation procedures, staff education and assessment process, including the use of internal audit. - 95 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) MANAJEMEN RISIKO HUKUM LEGAL RISK MANAGEMENT Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Legal risk is the risk arising from legal weaknesses, among others resulting from legal actions, absence of supporting provisions in laws and regulations, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements for contracts and loopholes in binding of collateral. Dalam mengelola risiko hukum, Cabang memastikan bahwa pengikatan kredit telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu kepada prinsip kehati-hatian dalam upaya melindungi kepentingan Cabang. To manage legal risk, the Branch ensures credit binding contract to comply with regulation which refer to prudential banking principle that is in line with the Branch’s purpose. MANAJEMEN RISIKO REPUTASI REPUTATION RISK MANAGEMENT Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Cabang. Reputation risk is the risk resulting from the decrease of stakeholder trust arising from negative perception on the Branch. Risiko reputasi antara lain dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti citra Cabang, publikasi negatif, penyelesaian pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan (buruk), pelayanan buruk terhadap nasabah atau pihak lain, konflik internal Cabang dan lain-lain. Reputation risk is affected among the following factors: the Branch’s image, negative publicity, unsatisfactory resolution of customer complaints, poor service to customers or other parties, internal conflict and etc. MANAJEMEN RISIKO STRATEJIK STRATEGIC RISK MANAGEMENT Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh penetapan dan implementasi strategi Cabang yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Cabang terhadap perubahan eksternal. Strategic risk is risk among which others brought about by poor setting and implementation of the Branch strategy, poor business decision-making, or lack of responsiveness of the Branch to external changes. Risiko strategik antara lain dipengaruhi oleh faktorfaktor visi misi Cabang, rencana strategis, targettarget keuangan, perubahan kepemilikan, peluncuran produk/ aktivitas baru dan perubahan eksternal. Factors that affect the strategic risk are the Branch’s vision and mission, strategic plan, financial targets, change of ownership, launch of new products/activities and external changes. Sehubungan dengan hal di atas, Cabang telah membentuk, merumuskan, menyusun, memantau serta mengevaluasi impelementasi strategi bisnis melalui rencana bisnis. Therefore, the Branch has established, formulated, developed, monitored and evaluated its strategy through out the implementation of the business plan. MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN COMPLIANCE RISK MANAGEMENT Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Cabang tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Ketidakmampuan Cabang untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Cabang dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Cabang. Di bawah ini adalah kegiatan Cabang yang menitigasi risiko kepatuhan: Compliance risk is the risk resulting from the noncompliance of the external laws and regulation. The Branch’s incapability to comply with laws and regulation related to the Branch’s businesses will affect the business continuity. The following is the Branch’s activities that mitigate compliance risk: Terdapatnya fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan, untuk memastikan kepatuhan Cabang terhadap peraturan yang berlaku. Monitoring that carried out by the Compliance Director, to ensure the Branch’s compliance towards all prevailing regulations. Menginformasikan serta mensosialisasikan peraturan-peraturan baru dan terkini kepada manajemen serta setiap departemen yang bersangkutan. Circulating as well as socializing all new and updated regulations to the management, as well as all related departments. - 96 - BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD Pada tanggal 4 Januari 2016, Cabang telah mentransfer laba bersih periode sebelumnya ke Kantor Pusat (Catatan 23). 41. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 97 telah disetujui oleh Manajer Umum untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2016. ********* - 97 - On January 4, 2016, the Branch has remitted previous year’s net income to Head Office (Note 23). 41. MANAGEMENT’S APPROVAL TO STATEMENTS RESPONSIBILITY AND ISSUE THE FINANCIAL The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 97 were approved by the General Manager and authorized for issue on March 30, 2016.