ABSTRAK Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu kewajiban hukum perusahaan untuk mengeluarkan dana sosial dilingkungan perusahaan. Pemikiran yang mendasari CSR yang dianggap suatu etika bisnis bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), karena perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi dan memperoleh keuntungan tanpa bantuan pihak lain. Hukum sebagai perangkat norma-norma kehidupan dalam bermasyarakat merupakan salah satu instrumen terciptanya aktivitas bisnis yang lebih baik. Para pelaku bisnis (perusahaan) dan masyarakat hendaknya tercipta hubungan yang harmonis. Selain itu perusahaan sebagai subjek hukum seyogyanya juga menjadi mahluk sosial yang pemperhatikan lingkungan sosialnya sehingga perusahaan itu tidak dirasakan sebagai sesuatu yang asing di lingkungannya. sebab Perusahaan menyadari bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat dipisahkan dari semua pemangku amanah. Rapat Paripurna DPR RI ke 32 tentang Rancangan Undang-Undang Perseroan Terbatas, selanjutnya diperkuat oleh putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 53/PUUVI/2008 atas Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagai penjabaran dari Pasal 74 UUPT, sehingga pelaksanaan CSR merupakan kewajiban hukum setiap perseroan terbatas di Indonesia, kemudian pemerintah menyandingkan dengan PP Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Kebijakan pemerintah Indonesia ini yang menyebabkan CSR diatur dalam Perundang-Undang Indonesia. PT. INALUM dalam melakukan program-program CSR dengan menganggarkan dana pertahunnya sebanyak 5 % dari keuntungan perusahaan, yang meliputi berbagai bidang seperti pendidikan, pemberdayaan masyarakat, keagamaan, olahraga dan kebudayaan serta lingkungan. Untuk merealisasikan program-program CSR tersebut perusahaan memberi kewenangan kepada salah satu departemen yang berada dibawah divisi hubungan masyarakat dan CSR yakni public relation yang berada di Inalum Smelting Plant (ISP). Adapun teknis pelaksanaan program-program CSR membuat pembagian wilayah berdasarkan jarak kedekatan kegiatan perusahaan dengan wilayah disekitarnya, dalam hal ini dibagi dalam dua kategori, yakni daerah dan pemerintah. Hambatan-hambatan yang dialami oleh perusahaan PT. INALUM dalam melakukan CSR yakni ada 2, yakni hambatan dari internal maupun eksternal perusahaan hambatan internal yang sering dijumpai seorang pemimpin yang tidak peka terhadap lingkungan perusahaan serta tidak memperdulikan aktivitas sosial, sistem, manajemen, budaya perusahaan, kurangnya arahan dari produk hukum yang menunjang pelaksanaan CSR serta lemahnya penegakan hukum dalam pelaksanaan CSR. Hambatan eksternal yakni respon dari masyarakat atas kurang pedulinya dalam melakukan penjagaan dan pengawasan serta pandangan negatif dari sebagian masyarakat akan pelaksanaan CSR tersebut. Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Corporate social responsibility is a legal obligation for companies to spend the social environment of the company. The underlying thought that CSR is considered a business ethics that companies not only have economic obligations but also the obligations of the parties concerned (stakeholders), because the company can not live, operate and profit from the others. Law as the norms of life in society is one of the instruments creating a better business activity. The business (company) and the community should create a harmonious relationship. In addition the company as a legal subject should also be a social creature who pay attention social environment so that the company was not perceived as something strange in the neigh borhood. PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) is one of the companies operating in the district of coal, which stands 1976, has operated for three decades, so if it is socially appropriate PT INALUM, considering to participate to improve the social and economic welfare of the community about the company , because the company recognizes that the smooth development and successful operation can not be separated from all stakeholders. Plenary Session of the House of Representatives to 32 of the draft Law Company Limited, later reinforced by the decision of the Constitutional Court Number 53/PUU-VI/2008 of Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company, as the elaboration of Article 74 of Company Law, so that the implementation of CSR the legal obligations of each limited liability company in Indonesia, then the government reconcile with the Government Regulation Number 47 Year 2012 About Social and Environmental Responsibility Company Limited, the Indonesian government policy is the cause of CSR is set in Indonesia Regulations Act. PT. INALUM in conducting CSR programs with funds budgeted annually by 5% of corporate profits, which covers areas such as education, community, religious, sports and culture and the environment. To realize the CSR program authorizes the company to one of the divisions under the department of public relations and public relations that CSR is Inalum Smelting Plant (ISP). As for the technical implementation of CSR programs to make the division of territory based on proximity to the area surrounding the company's activities, in this case is divided into two categories, namely local and government. Barriers experienced by the company PT. INALUM in conducting CSR that there are two, namely the resistance of the internal and external corporate internal barriers that often found a leader who is sensitive to the environment and ignore the company's social activities, systems, management, corporate culture, lack of direction from the laws that support the implementation of CSR as well as weak law enforcement in the implementation of CSR. External barriers to the response of the community cares about the conduct and supervision and maintenance of the negative view some people will be the implementation of the CSR. Universitas Sumatera Utara