BAB II KERANGKA TEORIS 2.1. Penelitian Sebelumnya Perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan mensyaratkan dan mengharuskan adanya penelitian. Tanpa sebuah penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan hidup dan akan diragukan kebenarannya. Sehingga sebuah penelitian akan menjadi tolok ukur seberapa besar kegunaan, hakikat penelitian dan peran penelitian dalam pengembangan ilmu. Dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang pengaruh iklan hijab zoya edisi cantik nyaman halal terhadap minat beli konsumen. Suwanih dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Iklan Testimonial Di Media Televisi Terhadap Minat Beli Khalayak” memaparkan pengaruh dari iklan testimonial yang menggunakan tetimonials by Ordinary People terhadap minat beli khalayak dengan menggunakan metode penelitian survei dengan format kesaksian konsumen dapat diterima khalayak dengan baik sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli produk tersebut. Penelitian kedua diambil dari M. Ikhsan Adi Saputra yang berjudul “ Pengaruh Iklan Bolt Versi Bolt Mobile Wifi Super Smart Terhadap Brand Awareness”. Pengarang menggunakan teori SWOT untuk meneliti adanya pengaruh akan brand awareness didalam benak khalayak. Berdasarkan hasil perhitungan validitas, uji korelasi dan yang lainnya bahwa peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan iklan televisi dapat mempengaruhi brand awareness pada mahasiswa Universitas Mercu Buana tetapi bukan satu-satunya variabel yang menentukan pengaruh atau tidaknya di brand awareness di Universitas Mercu Buana. 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Penelitian terdahulu yang lain peneliti ambil dengan beberapa yang menjelaskan tentang pengaruh iklan. Dan mempunyai masalah pada pengaruh iklan dengan teori-teori umum seperti perilaku konsumen, periklanan, STP dan yang lainnya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dari tujuh penelitian semuanya menggunakan penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini peneliliti ingin mengukur seberapa relevannya pengaruh sebuah iklan terhadap minat beli konsumen atau khalayak. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori SOR dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian kuantitatif. 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ No. Nama penulis Judul Metodelogi Dan Teori Penjelasan & Hasil Penelitian 1. Suwanih Pengaruh Iklan Testimonoal Di Media televisi Terhadap Minat Beli Khalayak Metode penelitian survei Dari hasil yang didapat menjelaskan bahwa proses komuniksi dengan membawa isi pesan dari iklan dengan format testimonial atau kesaksian konsumen dapat diterima khalayak dengan baik sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli. Pengaruh Iklan Televisi Bolt Versi Bolt mobile wifi Super Smart Terhadap Brand Awareness Eksplanatif Korelasional Pengaruh Iklan Spot Radio Auto 2000 versi “Bunga Murah” Terhadap Minat Beli Mobil Hardrochers Kuantitatif dengan metode Positivistik Eva Breva Franch, Universitas Jaume Spain Chelo Balado Albiol, Universitas Jaume I, Spain Rutheford, University of Chester, UK Creativity in Traditional Outdoor Advertising Platforms in Castellon (Spain) and Wasington (UK) (Journal of Communication and Media Technologies) Kuantitatif (Evaluatif) dengan Metode Survei Andamawijaya Bakti Saputra, F. Pengaruh Media Placement Iklan Luar Ruang Terhadap Tingkat Brand Awareness(ejournal.uajy.ac.id) Kuantitatif Eksplanatif Metode Eksperimen The Effects Of Outdooor Advertisements On Consumers A Case Study Kuantitatif (Evaluatif) 2. 3. 4 5 M. Ikhsan Adi Saputra Trisna Rudi Anita Herawati 6 Gulmez Mustafa Karaca Sukran Teori SOR Teori SWOT Teori Komunikasi Massa Berdasarkan hasil perhitungan validitas, uji korelasi dan yang lainnya bahwa peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan iklan televisi dapat mempengaruhi brand awareness pada mahasiswa UMB tetapi bukan satu-satunya variabel yang menentukan pengaruh atau tidaknya di brand awareness di UMB. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara sebuah iklan dan minat beli konsumen mendapat respon yang sangat baik. Untuk keberhasilan proses komunikasi melalui pesan-pesan media radio dianggap masih sangat efektif bagi perusahaan ketika mengiklankan produknya. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Iklan yang mampu menampilkan design visual yang kreatif akan mampu menarik perhatian khalayak. Teori Kreatifitas Iklan Teori Periklanan, Strategi periklanan 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sebuah iklan yang berbentuk premire billboard menjadi sebuah iklan yang dilihat oleh responden sehingga mereka aware terhadap produk-produk yang diiklankan. Menjelaskan bahwa sebuah iklan yang menciptakan ide-ide yang berbeda, efektif dalam Kitabci Olgun 7 J. David Lichtenthal Baruch College Vivek Yadav Baruch College Naveen Donthu Georgia State University (American Journal Of Business) Metode Survei Outdoor Advertising For Business Markets Kuantitatif (Evaluatif) metode survei Teori STP, Perilaku Konsumen Teori Marketing Mix menginformasikan dan membujuk orang. Menjelaskan tentang bauran promosi dan kapan dan bagaimana menggunakan media iklan untuk sarana promosi. Hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pendapat positif tentang penggunaan iklan sebagai promosi. Tetapi perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian Iklan hijab zoya sendiri terletak pada cara promosinya. Penelitian terdahulu ada beberapa yang membahas iklan luar ruang dan iklan televisi. Sedangkan penelitian terdahulu berpendapat bahwa iklan luar ruang lebih eye – catcing dan kreatif bila dibandingkan jenis iklan yang lain. Peneliti lebih memilih Iklan Hijab Zoya Edisi Cantik Nyaman Halal Karena Zoya adalah yang pertama di indonesia yang mengubah klaim menjadi hijab halal dalam strategi promosinya. Iklan ini pun di bawa lebih jauh lagi dengan iklan reklame yang meragukan produk hijab selain zoya. Label halal sebagai indikator kelayakan berbagai macam produk telah menjadi label wajib untuk masuk ke dalam pasar kaum muslim. 2.2. Pengertian Komunikasi Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia dan menentukan kualitas hidup manusia serta mempelajari segala segi pernyataan antara manusia salah satunya komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan dalam suatu organisasi atau kantor menggunakan komunikasi untuk menyampaikan ide-ide atau nasehatnya kepada semua 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ karyawan sehingga terjadi komunikasi timbal balik antara pimpinan/atasan dan karyawan/pegawai. Stoner dan Wankel dalam Moekijat mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dengan mana orang-orang berusaha memberikan pengertian melalui penyampaian pesan-pesan berupa lambang.Himstreet dan Baty dalam Moekijat mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi dimana dua orang atau lebih melalui suatu sistem simbol-simbol, isyarat-isyarat dan perilaku yang sudah lazim.1 Menurut Effendy bahwa komunikasi penting bagi manusia sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi suatu interaksi dan tukar menukar pengetahuan atau pengalaman. Menurut Yoder komunikasi adalah pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran dan pendapat sedangkan menurut Dale S. Beachi komunikasi adalah penyampaian informasi dari pengertian orang yang satu kepada orang yang lain. Konsep komunikasi dapat penulis simpulkan sebagai suatu kegiatan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Selanjutnya konsep komunikasi harus senantiasa disusun secara sistematis sebagai upaya untuk merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku manusia sehingga untuk mancapai hal tersebut hendaknya menggunakan metode komunikasi yang efektif dan efisien.Konsep komunikasi mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hubungan ini atasan harus menimbulkan daya tarik. Newcomb dalam Moekijat mengemukakan bahwa komunikasi dipandang sebagai transmisi informasi, terdiri dari stimuli yang nyata dari sumber kepada penerima. Dalam proses komunikasi antarpersona kedudukan sebagai sumber dan penerima saling bergantian sehingga masing-masing dapat secara langsung mengetahui respon terhadap pesan yang disampaikan kedua belah pihak sampai terjadi persesuaian pendapat atau himpitan kepentingan. 1 Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Erlangga 2003 hal 61-74 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana, dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode suara, atau kode tulisan. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.2 Dalam perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan, maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Metode , fasilitas dan perangkatnya pun sudah berkembang maju sedemikian modernnya sehingga sekarang dunia seakan tidak ada batas lagi, manusia dapat berhubungan satu sama lain dengan begitu mudah dan cepatnya. 2.3. Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran ( marketing communication ) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujug dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tetntang produk dan merek yang dijual. Intinya, komunikasi pemasaran mempresentasikan “ suara “ perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.3 2 3 Hermawan Agus, Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Erlangga, 2012. Hal 4 Kotler Philip, Manajemen Pemasaran Edisi ketiga belas. Jakarta : Erlangga, 2008. Hal 172 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tujuan komunikasi pemasaran terpadu adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. Komunikasi pemasaran terpadu menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan dan calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa mendatang. Lebih jauh lagi, komunikasi pemasaran menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain, Proses komunikasi pemasaran terpadu berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik pada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif.4 4 Kotler Philip, Manajemen Pemasaran Edisi ketiga belas. Jakarta : Erlangga, 2008. Hal 172 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.4. Unsur – Unsur Komunikasi Pemasaran Menurut Fandy Tjiptono Dalam pemasaran kita kenal ada tiga unsur dasar yaitu : 1. Orientasi pada konsumen a. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dilayani. c. Menentukan produk dan program pemasarannya. d. Mengadakan penelitian pada konsumen. e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang baik 2. Menyusun kegiatan pemasaran secara integral (Integrated Marketing) Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkepentingan dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir. 3. Kepuasan konsumen (Consumer Satisfaction) Faktor kepuasan konsumen merupakan tujuan perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen. Menurut Kotler mengatakan pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Sedangkan menurut Stanton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pembeli potensial. Bila dicermati lebih mendalam, maka pengertian di atas lebih berorientasi pada sifat dan proses pemasaran yang dihubungkan dengan perilaku manusia di dalam mencapai kebutuhannya. Sehingga tidak menyebutkan tentang apa yang dipertukarkan. Namun dapat diketahui bahwa alat pemuas kebutuhan dan keinginan manusia adalah produk. Tentu saja konsep produk yang dimaksud di sini tidak terbatas pada barang wujud (fisik) melainkan meliputi barang yang tidak berwujud, seperti jasa-jasa, ide dan sebagainya yang menjadi kebutuhan dan keinginan setiap manusia. Dalam hubungannya dengan penyusunan program pemasaran untuk jasa, beberapa karakteristik jasa yang perlu dipertimbangkan menurut Kotler adalah : 1. Tidak berwujud, jasa tidak berwujud dilihat, dirasa, didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Jadi dalam hal ini pembeli harus percaya dan yakin kepada penjual jasa. 2. Tidak dapat dipisahkan, suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya. Dalam hal ini orang-orang harus berhubungan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut. Namun apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada. 3. Berubah-ubah, jasa ini sangat bergantung kepada siapa yang menyajikan kapan dan dimana, oleh karena itu pembeli atau pemakai jasa sering bertanya-tanya dulu sebelum menentukan pemilik jasa yang dipilih. 4. Daya tahan, jasa yang baik tidak terpakai jelas tidak dapat disimpan atau diganti waktu pemakaiannya, konsumen jasa tidak punya daya tahan. Berdasar pada pengertian pemasaran di atas yang dihubungkan dengan konsep produk atau jasa sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka pada gilirannya mengarah pada pemahaman tentang proses terjadinya pertukaran. Selanjutnya Dennis menjelaskan pengertian pemasaran adalah salah satu fungsi yang paling nyata dan luas yang 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dilakukan dalam perdagangan/bisnis atau spektrum kegiatan yang luas yang mencakup pemenuhan kebutuhan konsumen, merancang dan mengembangkan produk dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penentuan harga pokok dan pelayanan termasuk secara bersaing, dan mempromosikan serta membagikan barang-barang tersebut dengan cara yang ekonomis, tepat waktu dan menyenangkan. Menurut David Pickton dalam Ilham Prisgunanto, Komunikasi Pemasaran adalah semua elemen-elemen promosi dari marketing mix (bauran pemsaran) yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran. Selanjutnya, Komunikasi pemasaran merupakan proses dialog yang berkelanjutan (the countinuing dialogue) antara pembeli dan penjual dalam sutu tempat pemasaran (market place). Definisi ini mungkin digambarkan sebagai definisi makro dan proses. Relevansinya dengan pengelolaan suatu perusahaan, seperti yang diuraikan Bulaeng adalah: 1. Proses penyajian seperangkat rangsangan yang diintegrasikan pada sasaran pasar dengan maksud untuk menimbulkan seperangkat respon yang diinginkan. 2. Mengadakan saluran-saluran untuk menerima (receive), menafsirkan (interpret), bertindak (action) atas dasar pesan dari pasar untuk tujuan mengubah pesan perusahaan sekarang dan mengidentifikasi kesempatan-kesempatan komunikasi baru. 2.5. Pengertian Iklan Dunn dan Barban yang menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan oleh media dengan membeyar ruang yang 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dipakainya untuk menyampaikan pesan yang membujuk persuasive kepada konsumen oleh perusahaan. Lembaga non komersial maupun pribadi yang berkepentingan. 5 Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan yang paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkauan yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditunjukan kepada masyarakat luas. Pertama, iklan di media massa dinilai efisien dari segi biaya untuk mencapai audiensi dalam jumlah besar. Iklan dimedia massa dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu perusahaan atau merek. Hal ini menjadi sangat penting khususnya bagi produk yang sulit dibedakan dari segi kualitas maupun fungsinya dengan produk saingannya. Pemasang iklan harus dapat memanfaatkan iklan di media massa untuk memosisikan produknya di mata konsumen. Sedangkan menurut Kotler & Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. 2.5.1. Tujuan Dan Fungsi Iklan Menurut Jorge Reina Schement, Iklan merupakan komunikasi yang berbentuk non personal berbayar yang disajikan dalam media massa secara kreatif untuk menyampaikan sifat – sifat dasar dari berbagai produk, gagasan, dan layanan. Wujud dari iklan adalah komunikasi persuasif yang menyajikan informasi tentang aneka ragam produk, gagasan serta layanan yang tujuan akhirnya adalah memenuhi tujuan – tujuan dari iklan tersebut.6 Tujuan iklan yang utama adalah pembentukan citra dari konsumen. Citra diri ini tidak dibentuk secara mandiri oleh konsumen itu sendiri, melainkan diarahkan sesuai dengan 5 Rendra Wudyatama , Pengantar periklanan, Yogyakarta : Pustaka Book Publisher, 2007 hal 13 - 16 LSPR Reaserch Centre, Beyond Borders: Communications Medernity & History, Jakarta Stikom LSPR 2010. Hal 76 6 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ maksud produsen. Dengan demikian iklan akan membentuk pola konsumsi yang berpangkal pada kemauan produsen dan berujung pada gaya hidup tertentu. Tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan atau memperkuat. Tujuan – tujuan tersebut dimaksudkan untuk tahap – tahap yang berbeda dalam hirarki efek. Iklan televisi pada umumnya diakui sebagai media iklan paling berpengaruh dan menjangkau spectrum konsumen. Schement mengemukakan tiga fungsi iklan. Pertama fungsi identifikasi, yang berarti kemampuan iklan untuk membedakan ( to differenciate ) sebuah produk sehingga mempunyai identitas atau personalitas yang unik dibandingkan dengan produk – produk yang lainnya. Kedua, fungsi informa ( to inform ), yang artinya iklan memberikan pengetahuan secara lebih detil. Ketiga, dan ini merupakan hal yang terpenting yaitu, fungsi persuasif ( to persuade ). Iklan pada dasarnya bertujuan membujuk khalayak untuk menggunakan produk yang diiklankan tersebut.7 7 Ibid hal 17 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.6. Sumber Hijab Untuk memahami pengertian hijab, terlebih dahulu mengetahui makna hijab, yang pada saat ini bisa digunakan untuk menunjuk kepada pakaian wanita. Kata ini memberikan makna “penutup”. Tetapi, bukan berarti semua penutup adalah hijab. Penutup yang dimaksud sebagai hijab muncul dibalik kata tabir.8 Pengertian hijab adalah kata dalam bahasa arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuwan islam, hijab lebih tepat merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuwan islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Pengertian hijab dalam islam adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Tetapi kata ini lebih sering mengarah pada kata “jilbab” tetapi dalam ilmu islam hijab tidak terbatas pada jilbab saja, juga pada penampilan dan perilaku manusia setiap harinya. Menurut filsafat dibalik hijab bagi wanita dalam islam adalah bahwa wanita harus menutup tubuhnya didalam pergaulannya dengan laki-laki yang menurut hukum agama bukan muhrim-nya, dan bahwa dia tidak boleh memamerkan dirinya. Filsafat hijab islam bertumpu pada beberapa hal, sebagian bersifat psikologis, sebagian berhubungan dengan rumah dan keluarga, dan sebagian lainnya memiliki akar-akar sosiologi dan sebagian diantaranya berhubungan dengan pengangkatan kemuliaan wanita dan pencegahan agar tidak sampai terhina. Di dalam Islam hijab berakar pada sebuah masalah yang lebih umum dan mendasar. Yaitu, ajaran islam bertujuan membatasi seluruh bentuk kebutuhan kkeindahan diri hanya 8 Murtadha Muthahhari, Hijab Gaya Hidup Wanita Islam, (Bandung: Mizan, 1988) hal. 11-18 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ pada lingkungan keluarga dan perkawinan di dalam ikatan pernikahan, sehingga masyarakat hanya merupakan sebuah tempat untuk bekerja dan beraktivitas. Hal ini berlawanan dengan sistem tempat untuk bekerja dan beraktivitas. Hal ini berlawanan dengan sistem barat saat ini yang membaurkan pekerjaan dengan kesenangan diri. Dan Islam memisahkan sepenuhnya kedu alingkungan ini. Islam mewasiatkan kepada wanita hal-hal yang seharusnya dipelihara ketiak mengenakan pakaian, sehingga sempurna penutup badannya. Misalnya, apabila dia mengenakan kerudung, maka dia harus menjulurkannya ke depan, sehingga ujungnya akan menutup leher dan celah-celah qamis.9 2.6.1. Jilbab Sebagai Trend Jilbab sering dipandang sebagai identitas dalam islam karena hampir semua orang tahu bahwa islam mewajibkan wanita (Muslimah) untuk mengenakan jilbab. Terlepas dari adanya kewajiban memakai jilbab sendiri merupakan bagian dari pakaian kebesaran bagi umat islam. Memakai jilbab ini adalah suatu keharusan bagi seorang wanita dengan maksud untuk menutupi aurat. Batasan-batasan aurat bagian muka dan telapak tangan baik dalam keadaan sholat maupun tidak. Selaian itu juga jilbab nerupakan identitas sebuah kebaikan, kesopanan dan ketaatan. Jilbab bukan lagi sebuah fenomena dari sebagian kelompok sosial tertentu, tetapi juga sudah menjadi suatu fenomena yang dialami oleh seluruh masyarakat seperti dikalangan artis, publik figur lainnya yang dapat memakai dan menggunakan jilbab tersebut serta para masyarakat para wanita yang sekarang sudah sebagian besar menggunakan jilbab yang masing-masing memiliki model-model atau gaya tertentu dalam menggunakan jilbab. Dengan berbagai modifikasi sesuai trend yang ada dan mengikuti perubahan zaman saat ini. Selain 9 Abu Syuqqah, Busana dan Perhiasan Wanita Menurut Al-Qur’an dan Hadis (Bandung: zan, 1995), hal 26 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ berfungsi untuk menutup aurat jilbab ini juga bisa dikatakan sebagai hiasan para wanita untuk mempercantik dan memperindah dirinya.10 2.7. Elemen Iklan Pada iklan televisi ada beberapa elemen-elemen yang dapat digunakan dalam membuat naskah iklan yang dramatis dan mempunyai kemampuan menjual yang kuat. Menurut Belch elemen-elemen iklan yang terdapat pada media televisi dibagi menjadi : 11 1. Elemen visual dan iklan adalah apa yang terlihat pada layar televisi. Elemen ini meliputi : the product, action sequences, demonstation/setting, copy, and the talent. a. Product (Produk) adalah produk merupakan objek yang ingin dipersuasikan kepada khalayak. b. Action Sequence (urutan adegan) adalah urutan adegan atau jalan cerita menggambarkan khalayak akan pesan yang ingin disampaiakn dalam iklan. Jalan cerita yang jelas memudahkan khalayak dalam memahami pesan yang terdapat pada iklan. c. Setting (latar belakang) berfungsi dalam menghidupkan suasana, sehingga sesuai dengan jalan cerita. d. Talent (Model Iklan) adalah model iklan merupakan orang yang muncul dalam iklan. Orang tersebut memainkan berbagai peran sebagai annaouncer, spoke persons, character type, maupun selebritis. e. Copy (Tulisan) : Kalimat-kalimat yang tertulis dan terucap saat iklan berlangsung. 2. Elemen Audio yakni suara dan musik pada iklan 10 Drs. D. Sirojuddin Ar, Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta : PT Ichtiar Br Van Hoeve, 1997) hlm.820. Belch, George E. & Michaell A. Introduce to Advertising and Promotion 5th edition, New York: MC Graw Hill, 2001. Hal.28 11 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Sound (suara) merupakan elemen penting dalam iklan. Suara dapat terdengar dalam Jingle, spoken dialogue (perbincangan) dan announcement (pengumuman). Suara dialog biasanya menggunakan suara dari karakter untuk memperlihatkan siapa yang sedang berbicara. Misalnya, suara anak-anak, orang tua, eksekutif muda. Hampir semua iklan mempunyai announcer yang berperan sebagai central voice/ sebagai penutup iklan yang menyebutkan identitas produk.12 b. Music (suara) merupakan elemen lain dari audio yang tidak kalah pentingnya. Music merupakan jingle, biasanya bersifat persuasif karena dapat membuat khalayak mengingat informasi ketika menyaksikannya. Music juga bisa digunakan dibelakang dialog untuk menciptakan mood dan membangun suasana latar belakang. 2.8 Kajian Teori Penelitian ini akan fokus pada iklan televisi saja yang diukur dengan tiga dimensi model S-O-R yang akan dikaitkan dengan unsur pada iklan televisi dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh iklan televisi pada konsumen. TEORI S-O-R Prinsip Stimulus Organism Respon ( S-O-R ) adalah salah satu bentuk proses komunikasi yang cukup sederhana dimana dalam prinsip ini dijelaskan bahwa “efek merupakan reaksi tertentu terhadap stimulus (Rangsangan tertentu), sehingga orang dapat menduga atau memperkirakan adanya hubungan yang erat antara isi pernyataan dengan reaksi audience.13 Elemen-Elemen utama dalam teori S-O-R adalah 12 William Wells, John Bumet & Sandra Moriarty, Advertising : Principles and Practice, 5th edition, New Jersey : Prantice Hall, Inc 2000. Hal. 347 13 Dennis McQuail dan Sven Windahi, Model – Model Komunikasi. Hal. 48 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Hovland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : a. Stimulus (Rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. b. Kemudian setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). c. Dengan adanya dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).14 Dalam kaitan dengan teori S-O-R sering terjadi pergeseran karena seringnya terpaan pesan yang diterima khalayak, sehingga khalayak mengalami kehilangan daya selektivitas (sistem seleksi yang semestinya melalui penyaringan yang ketat terkalahkan oleh sifat mudah dipengaruhi). Hal ini khususnya terjadi pada segmen kelompok khalayak remaja sehingga implementasinya teori S-O-R sering menjadi teori S-R, artinya respon yang ditimbulkan sebagai konsekuensi adanya stimulus iklan yang diterima remaja tanpa melalui filter organisme yang ketat. 14 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditya, 2003 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ TEORI AIDDA AIDDA adalah akronim dari kata-kata Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Hasrat), Decision (Keputusan), dan Action (Tingkat atau kegiatan). Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis pada diri khalayak.15 Demi berhasilnya komunikasi persuasif perlu dilaksanakan secara sistematis. Tamaknya suatu formula yang biasa disebut AIDDA dapat dijadikan landasan pelaksanaan.16 Formula AIDDA merupakan kesatuan singkatan dari tahap-tahap komunikasi persuasif. Penjelasannya adalah sebagai berikut: A – Attention - Perhatian I – Interest - Minat D – desire - Hasrat D – Decision - Keputusan A – Action - Kegiatan Berdasarkan formula AIDDA itu, komunikasi persuasif didahului dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan katakata yang merangsang, tetapi juga dalam penampilan ketika menghadapi khalayak. Senyum yang tersungging pada wajah yang cerah sudah bisa menimbulakn perhatian pada khalayak. Apabila perhatian sudah berhasil terbangkitkan, kini menyusul upaya menumbuhkan minat. Upaya ini bisa berhasil dengan mengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan komunikan. Karena itu komunikator harus mengenal siapa komunikan yang dihadapinya. “Know your audience” kenalilah khalayakmu”,demikian nasihat para ahli komunikasi. 15 16 Onong. U. Effendy, op.cit. hlm.77 Ibid, hlm. 25 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi untuk melakukan ajakan, bujukan, rayuan komunikator. Di sini imbauan emosional (emotion appeal) perlu ditampilkan oleh komunikator, sehingga pada tahap berikutnya komunikan mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan sebagaimana diharapkan dari padanya. Dalam rangka upaya agar komunikan melakukan kegiatan sebagaimana diharapkan komunikator, hanya pengekspresian kesanggupan sudah dapat dijadikan pegangan oleh komunikator.17 2.8. Minat Beli Konsumen Suatu produk dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. 1717 Ibid , hlm 26 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kopalle dan Lehman dalam Navarone tentang pengaruh pengiklanan terhadap kesuksesan produk, dinyatakan bahwa pengaruh pengiklanan dapat menarik minat beli konsumen, serta menumbuhkan prioritas membeli konsumen dan pembelian ulang konsumen. Sedangkan hasil penelitian Doney dan Cannon menunjukan bahwa keahlian yang dimiliki oleh tenaga penjualan akan berpengaruh positif dengan kepercayaan terhadap tenaga penjulan itu dan pada akhirnya akan mempengaruhi keinginan perusahaan pembeli untuk membeli produk perusahaan penjual.18 Menurut Keller, minat konsumen adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Sedangkan Mittal menemukan bahwa fungsi dari minat dari minat konsumen merupakan fungsi dari mutu produk dan mutu layanan. Menurut Ferdinand, minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut: a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya. d. Minta eksploratif, minan ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. 18 Heru Sulistyo, Bisnis Strategi, Vol.4. 1999 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.8.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Swastha dan Irawan mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. Lidyawatie menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu : a) Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain. b) Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah. c) Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya. d) Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja. e) Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang. 2.8.2. Indikator Minat Beli Konsumen Menurut Ferdinand, minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut : a. Minat transaksional 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. Hal ini bermaksud yakni konsumen telah memiliki minat untuk melakukan pembelian suatu produk tertentu yang ia inginkan. b. Minat referensial Yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. Hal ini bermaksud yakni seorang konsumen yang telah memiliki minat untuk membeli akan menyarankan orang terdekatnya untuk juga melakukan pembelian produk yang sama. c. Minat preferensial Yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d. Minat eksploratif Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. 2.9 Hipotesa Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian. Selain jawaban sementara, hipotesis dapat dikatakan juga sebagai ramalan, namun yang paling mendekati teori dasarnya. Adapun peneliti menggunakan hipotesis H0 dan Ha, maksudnya adalah: 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ HA : Terdapat Hubungan yang signifikan (Mempengaruhi) antara Iklan Hijab Zoya dengan minat beli konsumen. HO : Sebaliknya, tidak terdapat hubungan yang signifikan (tidak mempengaruhi) antara Iklan Hijab Zoya terhadap minat beli konsumen. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/