1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini usaha pembenihan udang semakin berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi budidaya udang ditambak. Sebelum tahun 1980 pembenihan udang di Indonesia baru terdapat di Ujung Pandang, Jepara dan beberapa di Jawa Timur, hal ini disebabkan belum berkembangnya pemeliharaan udang di tambak pada saat itu. Namun setelah diterapkannya budidaya tambak secara intensif, kebutuhan benur menjadi semakin meningkat dan benur alam tidak mampu lagi mencukupi. Disaat itulah pembenihan udang dengan investasi besar mulai dibangun dan berkembang dengan pesat diseluruh wilayah Indonesia. Fitoplankton dapat dikatakan sebagai pembuka kehidupan di planet ini. Dengan adanya fitoplankton memungkinkan makhluk hidup yang lebih tinggi tingkatannya ada di muka bumi. fitoplankton hidup di muka bumi sebelum manusia ada, beberapa ratus juta tahun yang lalu. Dengan sifatnya yang autotrof mampu merubah bahan anorganik menjadi organik dan penghasil oksigen yang sangat mutlak diperlukan makhluk hidup yang lebih tinggi tingkatnya. Dilihat dari daya reproduksi dan produktivitas, maka fitoplankton mempunyai produktivitas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan organisme autotrof yang lebih tinggi tingkatnya. fitoplankton juga dapat berperan sebagai produsen tingkat pertama yang ada diseluruh badan air di muka bumi. 2 Diatomae adalah salah satu jenis fitoplankton (alga) yang banyak digunakan sebagai pakan larva. Penelitian yang dilakukan Haryanti dkk (1991a) membuktikan bahwa larva udang yang diberi pakan alga jenis diatomae mempunyai laju pertumbuhan yang lebih cepat daripada alga non diatomae. Diatomae yang sering digunakan sebagai pakan terutama pada pemeliharaan larva udang adalah Skeletonema sp dan Chaetoceros sp. Haryanti dkk (1991b) menyatakan bahwa dari tiga jenis diatomae yang digunakan sebagai pakan alami udang windu yaitu Skeletonema costatum, Chaetoceros calcitrans, dan Chaetoceros cerotospowm, Chaetoceros calcitrans memberikan pertumbuhan yang lebih baik dari dua jenis diatomae yang lain. Selain memberikan pertumbuhan yang tinggi, Chaetoceros calcitrans ternyata mampu meningkatkan tingkat kelangsungan hidup larva. Oleh karena itu, penyediaan monokultur Chaetoceros calcitrans merupakan salah satu aspek yang penting dalam usaha pembenihan udang. Dengan tersedianya plankton dalam jumlah yang cukup berarti salah satu faktor yang menentukan derajat kelangsungan kehidupan, terutama pada stadia zoea dapat teratasi. Pada panti-panti pembenih udang, Chaetoceros calcitrans sudah banyak digunakan sebagai pakan udang namun kendala yang selalu dihadapi oleh pantipanti pembenih adalah kesulitan pengadaan Chaetoceros calcitrans dalam jumlah banyak. Salah satu hal penting yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan algae, dalam hal ini Chaetoceros calcitrans adalah unsur hara yang cukup untuk pertumbuhannya. Menurut Miller (1969) pertumbuhan algae tergantung pada kemampuan algae tersebut dalam menyerap unsur-unsur hara yang diperlukan dari 3 lingkungannya. Secara fisiologis unsur-unsur hara tersebut dimanfaatkan oleh algae tersebut untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu untuk memperoleh pertumbuhan yang lebih baik, maka tersedianya unsur hara didalam media harus tercukupi. Pupuk urea sering digunakan untuk usaha pertanian serta budidaya ikan tetapi juga digunakan dalam kultur massal mikroalgae. Selain karena harganya murah, pupuk ini memiliki kandungan N lebih tinggi dari pada pupuk yang lain yaitu 45 % serta mudah larut dalam air. Urea berfungsi dalam pertumbuhan sel dan sintesis protein. B. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh penambahan Urea pada media EDTA terhadap pertumbuhan populasi Chaetoceros calcitrans? C. Tujuan 1. Mengetahui pengaruh penambahan urea terhadap pertumbuhan populasi Chaetoceros callcitrans 2. Mengetahui perubahan kualitas air ditinjau dari faktor fisik dan kimia media kultur Chaetoceros calcitrans. 3. Menentukan dosis urea yang tepat untuk mencapai pertumbuhan optimum Chaetoceros calcitrans 4. Mengetahui kondisi lingkungan yang baik untuk pertumbuhan Chaetoceros calcitrans. 4 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh urea sebagai pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan populasi Chaetoceros calcitrans dan penggunaan dosis yang tepat, sehingga dapat dimanfaatkan dalam usaha peningkatan pakan alami bagi larva ikan maupun udang.