FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2014 Vicky Arfeni Warongan1, Sorimuda Sarumpaet2, Rasmaliah2 1 Mahasiswa Peminatan Epidemiologi FKM USU 2 Staf Pengajar Epidemiologi FKM USU ABSTRACT Maternal mortality is till a major problem faced by developing countries. Regular antenatal care can decrease the disability and death of mother and fetus. Based on data from Binjai Village Public Health Center, the scope of K1 reached 47.68% dan 44.66% for the scope of K4 in 2013; the scope of K1 reached 93.2% and 89.6% for the scope of K4 in 2014. The data had not reached the national target of 95%. This study is aimed to analyze the factors related to the completeness of antenatal care among mothers who have infants in Binjai Village, Medan Denai in 2014. This study is analytic with cross sectional design. The population are all mothers who have infants. The samples are 128 mothers. As the results of research, the proportion of incomplete antenatal care reached 18.8% and 81.2% for the complete one. The results of bivariate aanalysis showed that there were seven variables that were not statistically associated with the completeness of antenatal care. They were age (p=0,564), mothers’s education (p=1.000), mother’s occupation (p=1.000), parity (p=0,192), mother’s knowledge (p=0.079), family’s support (p=0,156) and the affordability (p=0.103). Multivariate analysis resulted the equation Y= 1.142 X = 0.631. X was mother’s knowledge and Y was the completeness of antenatal care. It is expected for the staffs of Binjai Village Public Health Center to increase the conseling about how important the antenatal care is which is aimed to improve knowledge women and families. This can be done through cooperation with various parties such as the organization of society, information and communication agencies to be able to provide information about the importance of good antenatal care for the health of t both mother and fetus with a variety of media such as leaflets, CDs, social media and others. The other researchers are expected to be able to continue this research in the different places to find out which factors were significantly associated with the complete antenatal care. Keywords: antenatal care, cross sectional, factor analysis. Pendahuluan Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang.Ini berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2013 Angka Kematian Ibu(AKI) di dunia 210 per 100.000 kelahiran hidup, AKI di negara berkembang 230 per 100.000 kelahiran hidup dan AKI di negara maju 16 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Asia Timur 33 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 190 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara 140 per 100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 74 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Pada tahun 2013 AKI di Indonesia mencapai 190 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan Malaysia, Filipina dan Singapura, angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan angka dari negara – negara tersebut dimana AKI Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 120 per 100.000 kelahiran hidup dan Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Menurut WHO, pada tahun 2013 AKB di dunia 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKB di negara berkembang 37 per 1.000 kelahiran hidup dan AKB di negara maju 5 per 1.000 kelahiran hidup. AKB di Asia Timur 11 per 1.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 43 per 1.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara 24 per 1.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 21 per 1.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Pada tahun 2013 AKB di Indonesia mencapai 25 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan Malaysia, Filipina dan Singapura, angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan angka dari negara – negara tersebut dimana AKB Malaysia 7 per 1.000 kelahiran hidup, Filipina 24 per 1.000 kelahiran hidup dan Singapura 2 per 1.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu dalam masa kehamilan dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam waktu dini sehingga dapat diobati secepatnya.Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga umur kehamilan. Dalam catatan cakupan K4 di provinsi Sumatera Utara menunjukkan tahun 2003 sebesar 68,32%, tahun 2004 sebesar 63,64%, tahun 2005 sebesar 67,76%, tahun 2006 sebesar 80,48%, tahun 2007 sebesar 77,95%, tahun 2008 sebesar 79,53%, tahun 2009 sebesar 81,77%, tahun 2010 sebesar 83,31%, tahun 2011 sebesar 85,85% dan tahun 2012 sebesar 85,92%. Bila dibandingkan dengan target nasional 95%, provinsi Sumatera Utara belum mencapai target tersebut (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2013). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2013, cakupan K1 di Kota Medan sebesar 88,55% dan cakupan K4 sebesar 83,20%. Cakupan K1 di Kecamatan Medan Denai sebesar 78,99% dan cakupan K4 sebesar 77,70% (Dinas Kesehatan Kota Medan, 2014). Berdasarkan data dari Puskesmas Desa Binjai, cakupan K1 di Kelurahan Binjai sebesar 47,68% dan cakupan K4 sebesar 44,66% pada tahun 2013 dan cakupan K1 di Kelurahan Binjai sebesar 93,2% dan cakupan K4 sebesar 89,6% pada tahun 2014. Data ini belum mencapai target nasional yaitu 95% (Puskesmas Desa Binjai, 2015). Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang faktor – faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014. Rumusan Masalah Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi dan belum tercapainya target nasional cakupan K1 dan K4 di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014. Tujuan khusus penelitian ini adalah : a. Mengetahui proporsi prevalens kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014. b. Mengetahui hubungan umur ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan. c. Mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan. d. Mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan. e. Mengetahui hubungan paritas dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan. f. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan. g. Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan. h. Mengetahui hubungan faktor keterjangkauan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan. i. Mengetahui faktor signifikan yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : a. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Desa Binjai Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai. b. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU) dan penelitian selanjutnya. c. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM USU dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). Metode Penelitian Penelitian ini bersifat analitis dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai pada bulan Januari – Juli 2015. Populasi adalah ibu yang mempunyai bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai yaitu sebanyak 1.069 ibu.Sampel adalah sebesar 128 ibu yang mempunyai bayi yang berada di lingkungan I, II, III, IV, V, XIII dan XIX Kelurahan Binjai. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan dilanjutkan dengan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) melalui tahapan editing, coding, data entry dan cleaning. Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan sosiodemografi (umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, paritas), pengetahuan, dukungan keluarga dan faktor keterjangkauan. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga, faktor keterjangkauan) dan variabel dependen (kelengkapan pemeriksaan kehamilan) dengan menghitung ratio prevalens. Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga, faktor keterjangkauan) dan variabel dependen (kelengkapan pemeriksaan kehamilan) yang mempunyai kemaknaan statistik pada analisis bivariat, melalui analisis regresi logistik berganda untuk mencari faktor yang signifikan pada beberapa variabel yang dilakukan secara bersama – sama terhadap kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Hasil dan Pembahasan Analisis Univariat Tabel 1 Distribusi Proporsi Ibu yang Mempunyai Bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 (n=128) No Sosiodemografi f % 1. Umur (tahun) <20 4 3,1 20 – 35 105 82 >35 19 14,9 Total 128 100 2. 3. Suku Batak Jawa Minang Melayu Lainnya Total Agama Islam Protestan Katolik 53 44 20 7 4 128 41,4 34,4 15,6 5,5 3,1 100 99 25 3 77,4 19,5 2,3 Hindu 1 0,8 Total 128 100 4. Pendidikan ibu Tidak sekolah/ tidak 1 0,8 tamat SD SD 5 3,9 SMP 19 14,8 SMA 80 62,5 Akademik/ 23 18 Perguruan tinggi Total 128 100 5. Pekerjaan ibu PNS 3 2,3 Wiraswasta 10 7,8 Buruh, karyawan, 11 8,6 pegawai Ibu rumah tangga 104 81,3 Total 128 100 6. Paritas ≥ 3 orang 41 32 ≤ 2 orang 87 68 Total 128 100 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan umur ibu yang terbanyak adalah ibu yang berumur 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 105 ibu (82%). Suku ibu yang terbanyak adalah suku Batak yaitu sebanyak 53 ibu (41,4%). Berdasarkan agama, terdapat 99 ibu (77,4%) yang beragama Islam. Pendidikan Ibu yang terbanyak adalah ibu yang mempunyai pendidikan SMA yaitu 80 ibu (62,5 %). Pekerjaan Ibu yang terbanyak adalah ibu yang mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu 104 ibu (81,3%). Paritas yang terbanyak adalah ≤ 2 orang yaitu sebanyak 87 ibu (68%). Proporsi kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 Distribusi Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu yang Mempunyai Bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 No Kelengkapan f % Pemeriksaan Kehamilan 1. Tidak lengkap 24 18,8 2. Lengkap 104 81,2 Total 128 100 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa proporsi ibu yang tidak lengkap memeriksakan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014 sebesar 18,8%. Umur yang kemungkinan tidak beresiko tinggi pada saat kehamilan dan persalinan yaitu umur 20 - 35 tahun karena pada umur tersebut, rahim sudah siap menerima kehamilan, mental sudah matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya.Sedangkan umur < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan umur yang resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan. Untuk menghindari risiko tinggi kehamilan dan kesulitan persalinan pada usia risiko tinggi (<20 tahun dan >35 tahun), ibu harus memeriksakan kehamilan secara teratur. Tabel 4 Analisis Bivariat dan Multivariat Tabel 3 No 1. 2. Umur Ibu Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Umur Ibu di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Tidak Lengkap f % 3 13 Risiko tinggi Risiko 21 20 rendah *RP=Rasio Prevalens Total Lengkap f % 20 87 f % 23 100 84 105 100 df=1 80 Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Pendidikan Ibu di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 1. Rendah Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Tidak Lengkap Lengkap f % f % 5 20 20 80 2. Tinggi 19 No Pendidikan Ibu *RP=Rasio Prevalens RP* (95% CI) 0,652 (0,2122,004) χ2=0,599 p=0,564 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa proporsi prevalens pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada umur ibu risiko tinggi sebesar 13% sedangkan pada umur berisiko rendah sebesar 20%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji exact Fisher diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara umur ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi. 18,4 df=1 84 81,6 Total f RP* (95% CI) % 25 100 103 100 χ =0,032 p=1,000 2 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa proporsi prevalens pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang mempunyai pendidikan rendah sebesar 20.% sedangkan pada ibu yang mempunyai pendidikan tinggi sebesar 18,4%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji exact Fisher diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi. Pendidikan penting karena merupakan dasar dari mengertinya manusia dalam hal menerima informasi.Informasi dapat lebih mudah diterima dan diadopsi pada ibu yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi 1,084 (0,4482,622) daripada pendidikan rendah.Dengan demikian, pendidikan dapat mendukung pengetahuan ibu dalam hal kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Tabel 5 No Pekerjaan Ibu Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Tidak Lengkap f % 4 16,7 1. Bekerja 2. Tidak 20 19,2 Bekerja *RP=Rasio Prevalens Total Lengkap f % f 20 % 83,3 24 100 84 80,8 104 100 df=1 RP* (95% CI) 0,867 (0,3262,303) χ2=0,084 p=1,000 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa proporsi prevalens pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang bekerja sebesar 16,7% sedangkan pada ibu yang tidak bekerja sebesar 19,2%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji exact Fisher diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi. Pekerjaan sangat menentukan terhadap seseorang untuk berbuat suatu kegiatan.Dengan banyak kesibukan maka ibu kadang – kadang lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan tepat waktu. Namun, pekerjaan bukan penghambat dalam bertindak maka ibu akan berusaha untuk melakukan tindakan, dalam hal ini untuk memeriksakan kehamilan. Tabel 6 No Paritas Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Paritas di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Tidak Lengkap f % 5 12,2 ≥3 orang 2. ≤2 19 orang *RP=Rasio Prevalens 1. 21,8 df=1 Total Lengkap f % 36 87,8 f % 41 100 68 87 100 78,2 χ2=1,701 p=0,192 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa proporsi prevalens pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang mempunyai paritas ≥ 3 orang sebesar 12,2% sedangkan pada paritas ≤ 2 orang sebesar 21,8%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi. Lebih tinggi paritas maka lebih tinggi resiko komplikasi dan kematian maternal.Paritas tinggi (> 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi.Resiko pada paritas satu dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan KB.Ibu yang memiliki paritas ≥3 orang, seharusnya lengkap memeriksakan kehamilan karena paritas ≥3 orang adalah paritas yang berisiko dalam kehamilan. RP* (95% CI) 0,558 (0,2241,391) Tabel 7.1 No Pengetahuan Ibu Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan 1. Kurang Tidak Lengkap f % 6 37,5 2. Baik 18 Total Lengkap 16,1 *RP=Rasio Prevalens f % f 10 % 62,5 16 100 94 83,9 112 100 RP* (95% CI) 2,333 (1,0904,995) χ2=4,220 p=0,079 df=1 Berdasarkan tabel 7.1 dapat dilihat bahwa proporsi prevalens pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang memiliki pengetahuan kurang sebesar 37,5% sedangkan pada ibu yang memiliki pengetahuan baik sebesar 16,1%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji exact Fisher diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi. Tabel 7.2 No 1. Variabel Pengetahuan Constant Variabel Signifikan yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu yang Mempunyai Bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 Nilai B 1,142 0,631 P 0,048 95% C.I for EXP (B) Lower Upper 1,011 9,707 Overall percentage = 81,3% Berdasarkan tabel 7.2 pada analisis multivariat, variabel yang paling signifikan yaitu pengetahuan. Variabel tersebut memiliki p<0,05 sehingga dapat dimasukkan ke dalam model persamaan regresi logistik : Y = -0,631 + 1,142X Keterangan : Y = Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan X = Pengetahuan Pengetahuan memegang peranan penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang, sebab pengetahuan akan membawa seseorang berpikir dan berusaha untuk melakukan tindakan yang benar. Bila pengetahuan ibu sudah baik terhadap perawatan kandungan maka kepatuhan seseorang untuk memeriksakan kehamilan juga akan dapat terjaga. Apabila pengetahuan belum sepenuhnya dimiliki maka untuk mengikuti anjuran pemeriksaan kehamilan kurang dapat terwujud. Pengetahuan kesehatan tentang pemeriksaan kehamilan dapat ditingkatkan dengan melakukan penyuluhan sehingga ibu hamil menjadi sadar, mau dan mampu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk nerpikir dan berusaha agar ibu dan bayi selamat dan sehat sewaktu lahir. Dalam berpikir ini, komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu berniat untuk memeriksakan kehamilannya. Tabel 8 No 1. 2. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Dukungan Keluarga di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 Dukungan Keluarga Tidak mendukung Mendukung *RP=Rasio Prevalens Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Tidak Lengkap Lengkap f % f % 7 29,2 17 70,8 f % 24 100 17 104 100 16,3 df=1 87 83,7 Total χ2=2,104 p=0,156 Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa proporsi prevalens pemeriksaan RP* (95% CI) 1,784 (0,834 3,816) kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang tidak memiliki dukungan keluarga sebesar 29,2% sedangkan yang memiliki dukungan keluarga sebesar 16,3%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji exact Fisher diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi. Dukungan keluarga sangat diperlukan ibu untuk lebih memperhatikan kehamilan.Dukungan keluarga dapat diberikan baik dalam moril maupun materil kepada anggota keluarga yang hamil berupa memberikan dorongan untuk memeriksakan kehamilan sesuai jadwal. Keluarga khususnya suami sebaiknya memberikan dukungan dengan cara mengingatkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara teratur sehingga ibu mau memeriksakan kehmailan. Jika seluruh keluarga mengharapkan, mendukung dan memperlihatkan dukungannya dalam hal kehamilan, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas. Tabel 9 Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Faktor Keterjangkauan di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan No Keterjangkauan 1. Tidak terjangkau Tidak Lengkap f % 5 11,1 2. Terjangkau 19 *RP=Rasio Prevalens 22,9 df=1 Total Lengkap f % f 40 % 88,9 45 100 64 77,1 83 100 RP* (95% CI) 0,485 (0,194 1,213) χ2=2,658 p=0,103 Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa proporsi prevalens pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap pada ibu yang merasa tidak terjangkau dalam mendapat pelayanan pemeriksaan kehamilan sebesar 11,1% sedangkan yang merasa terjangkau sebesar 22,9%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p>0,05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara faktor keterjangkauan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi. Keterjangkauan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan karena keterjangkauan tempat pelayanan yang mudah akan mendukung ibu memeriksakan kehamilan, sebab di tempat pelayanan tersebut, ibu dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembanagan janin dan kesehatan ibu. Masalah – masalah yang sering dihadapi ibu saat hamil dapat diketahui dan ditangani dengan segera jika ibu sering memeriksakan kehamilan dan datang ke tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan a. Proporsi kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai sebesar 81,3%. b. Pada analisis multivariat diperoleh bahwa terdapat empat faktor yang kemungkinan merupakan faktor dominan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan yaitu paritas, pengetahuan, dukungan keluarga dan keterjangkauan dengan nilai p <0,25 dan diperoleh hasil akhir bahwa faktor signifikan yang berhubungan terhadap kelengkapan pemeriksaan kehamilan adalah pengetahuan ibu. 2. Saran a. Diharapkan kepada pihak Puskesmas Desa Binjai agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang perlunya pemeriksaan kehamilan untuk meningkatkan pengetahuan baik kepada ibu hamil maupun keluarga untuk meningkatkan kesadaran ibu dan keluarga. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperti perwiritan, lembaga informasi dan komunikasi untuk dapat memberikan informasi mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan baik terhadap ibu maupun janin yang dikandung dengan berbagai macam media seperti leaflet, CD, media sosial dan lain – lain. b. Kepada peneliti lain diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian ini di tempat yang berbeda untuk mengetahui faktor mana yang signifikan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan. Daftar Pustaka Aritonang, E., 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil, Bogor : IPB Press. Depkes RI, 2005. Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta : Depkes. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2013. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2012. Dinas Kota Medan, 2014. Profil Kesehatan Kota Medan 2013. Jannah, N., 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan : Kehamilan, Yogyakarta : Penerbit ANDI. Kementerian Kesehatan, 2009. Undang – Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Bab II Pasal 3. http://ereport.alkes.kemkes.go.id/dat/UU_No ._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf. Diakses pada tanggal 08 Februari 2015. Kementerian Kesehatan RI, 2014. Ringkasan Eksekutif Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Mardiyah, U.L., dkk., 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfataan Pelayanan Antenatal oleh Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember Tahun 2013. http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JP K/article/download/597/425. Diakses pada tanggal 25 Januari 2015. Maulina, C.H., 2010. Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu yang Memiliki Balita di Kelurahan TanjungRejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. Epidemiologi FKM USU. Muazizah, dkk., 2011. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir Rendah di RS Permata Bunda Kabupaten Grobogan Tahun 2011. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/j ur_bid/article/view/561/611. Diakses pada tanggal 25 Januari 2015. Mufdlillah, 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Yogyakarta : Nuha Medika. Murniati., 2007. Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal oleh Ibu Hamil di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2007.Tesis Bagian AKK FKM USU Medan. Notoatmodjo, S., 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Yogyakarta : Penerbit ANDI Nugroho, T. dan Utama B.I., 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita, Yogyakarta : Nuha Medika. Nugroho, T., dkk., 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1: Kehamilan, Yogyakarta : Nuha Medika. Puskesmas Desa Binjai, 2015. Profil Kesehatan Puskesmas Desa Binjai 2014. Santoso, S., 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, Jakarta : Elex Media Komputindo. Sastroasmoro, S., 2013. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta : CV Sagung Seto. Simanjuntak, D.H. dan Sudaryati, E., 2005. Gizi Pada Ibu Hamil dan Menyusui. FKM USU. Sulystiawati, A., 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Jakarta : Salemba Medika. Sunarsih, T. dan Dewi, V.N.L., 2010. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan, Jakarta : Salemba Medika. Su’ong, R.A., 2013. Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Tahun 2013. http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMF IKK/article/viewFile/2837/2813. Diakses pada tanggal 25 Januari 2015. . WHO, 2014. Levels and Trends in Child Mortality. http://www.who.int/maternal_child_a dolescent/documents/levels_trends_ch ild_mortality_2014/en/. Dikases pada tanggal 08 Februari 2015. WHO, 2014. Maternal Mortality. http://www.who.int/mediacentre/facts heets/fs348/en/. Diakses pada tanggal 29 Januari 2015. WHO, 2014. Maternal mortality in 1990-2013, WHO, UNICEF, UNFPA, The World Bank, and United Nations Population Division Maternal Mortality Estimation Inter-Agency Group Indonesia. www.who.int/entity/maternal_child_a dolescent/documents/countries/indica tors/idn.pdf. Diakses pada tanggal 29 Januari 2015. WHO, 2014. Millenium Development Goals (MDGs). http://www.who.int/mediacentre/facts heets/fs290/en/. Diakses pada tanggal 08 Februari 2015. WHO, 2014. Trends in Maternal Mortality : 1990 to 2013 Estimates By WHO, UNICEF, UNFPA, The World Bank and The United Nations Population Division. http://www.who.int/reproductivehealt h/publications/monitoring/maternalmortality-2013/en/. Diakses pada tanggal 29 Januari 2015. Yasril dan Kasjono, H. S., 2008. Analisis Multivariat Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.