Al-Buhuts ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 Halaman 167-184 http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOALEMO Bakri bakriewahid@ gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo. Populasi penelitian ini dilakukan pada Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo. Sampel yang dapat dijadikan penelitian sebanyak 30 orang. Metodologi yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis path /Analisis Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektifitas Pengendalian Anggaran (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) sebesar 98,28%. Dan secara parsial menunjukkan bahwa Perencanaan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Anggaran Berbasis Kinerja sebesar 44%, Umpan Balik (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Anggaran Berbasis Kinerja (Y) sebesar 24,9%, Interaksi Pengendalian (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Anggaran Berbasis Kinerja (Y) sebesar 35,5%. Adapun variabel lain yang tidak diteliti dan ikut mempengaruhi variabel Y adalah sebesar 27,7% Kata kunci : Efektivitas Pengendalian, Pelaksanaan Anggaran, Basis Kinerja. 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semangat reformasi di bidang politik, pemerintah dan pembangunan kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintah dengan menerapkan perinsip-prinsip good governance (tata pemerintah yang 167 Bakri baik). Prinsip good governance merupakan suatu konsep tentang penyelenggaraan pemerintah yang bersih demogratif dan efektif, serta didalamnya mengatur pola hubungan yang sinergis dan konstruktif antara pemerintah, dunia usaha, swasta dan masyarakat. Kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik ini memicu timbulnya gejolak yang berakar pada ketidakpuasan, Tuntutan yang sem akin tinggi diajukan ter hadap pertanggungjawaban yang diberikan oleh penyelenggara negara atas kepercayaan yang telah diamanatkan rakyat. Kinerja instansi pemerintah kini lebih banyak mendapat sorotan, karena masyarakat mulai mempertanyakan manfaat yang dapat diperoleh atas pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah. Kondisi ini mendorong peningkatan kebutuhan adanya suatu pengukuran kinerja terhadap penyelenggara negara. Salah satu aspek dalam penilaian kinerja pemerintah daerah adalah aspek keuangan berupa anggaran berbasis kinerja. Kondisi inilah yang mendorong berkembangnya wacana mengenai perlunya dilakukan reformasi anggaran agar pengalokasian anggaran lebih berorientasi pada kepentingan publik sebagai bukti kinerja penyelenggaraan negara. Melalui reformasi anggaran di harapakan terjadi perubahan struktur anggaran dan perubahan proses penyusunan APBD. Perubahan struktur anggaran dilakukan untuk mengubah struktur anggaran tradisional menjadi anggaran yang berbasis kinerja sehingga dapat menciptakan transparansi dan meningkatkan akuntabilitas publik (Puranto 2010, 22) Struktur anggaran berbasis kinerja akan tampak secara jelas besarnya surplus dan defisit anggaran serta strategi pembiayaan apabila terjadi defisit fiskal sehingga masyarakat/publik lebih mudah melakukan analisis, evaluasi, dan pengawasan atas pelaksanaan dan pengelolaan keuangan daerah, (Puranto 2010, 24). Sehingga itu anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar tidak terjadi penyimpangan. Dalam penyusunan anggaran tidak didasarkan lagi pada prinsip anggaran tradisional, namun harus berorentasi pada kinerja, sehingga setiap pengalokasian anggaran dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, (Halim 2007,141). Penggunaan anggaran merupakan konsep yang sering dipergunakan untuk melihat kinerja organisasi publik. Anggaran yang disusun harus dengan pendekatan kinerja. Penerapan anggaran berbasis kinerja pada instansi pemerintah di Indonesia dicanangkan melalui pemberlakuan UU No 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara dan diterapkan secara bertahap mulai anggaran 2005. Namun demikian, hingga saat ini masih sulit untuk melihat tolak ukur memadai yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur kinerja pemerintah daerah secara komprehensif. Padahal tolak ukur ini sangat 168 http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo diperlukan untuk menjadi pedoman, baik bagi pemerintah sendiri maupun pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja pemerintah daerah. Sistem anggaran berbasis kinerja telah diterapkan oleh pemerintahan Provinsi Gorontalo mulai tahun 2006 sampai sekarang. Anggaran pemerintah daerah menjadi suatu kebutuhan yang sangat strategis dalam membiayai berbagai program kegiatan di berbagai dinas, badan, dan lembaga lain dalam lingkup pemerintah daerah dan melalui anggaran daerah juga akan dapat diketahui seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi wewenang dan tanggung jawab serta faktor-faktor yang menjadi kendala. Kendala yang mungkin terjadi adalah karena lemahnya perencanaan anggaran pada akhirnya akan memunculkan kemungkinan underfinancing atau overfinancing, yang kesemuanya mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas unit kerja pemerintah daerah. Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo, telah menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja, dimana sistem yang semakin baik ini sejalan dengan peningkatan kinerja pemerintahan. Anggaran yang disusun sangat erat kaitannya dengan publik. Pemerintah daerah dituntut untuk mampu mengelola keuangannya dengan efisien, efektif, dan ekonomis. Namun, bagaimana pengaruh anggaran berbasis kinerja ini terhadap pengendalian anggaran terkait dengan kinerja pemerintah itu sendiri. Hal ini penting untuk dievaluasi mengingat banyaknya peraturan tertulis yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat sampai pada kebijakan pemerintah daerah itu sendiri. Jangan sampai hanya menjadi sebatas peraturan dan teori, karena dalam membuat peraturan itu sendiri, negara telah menghabiskan sekian banyak dana. Realisasi dari komitmen yang secara jelas dipaparkan dalam visi dan misi yang mengatasnamakan berbasis kinerja dan pelayanan publik diharapkan mampu menghapus pandangan negatif masyarakat tentang kinerja pemerintah daerah. B. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran secara Simultan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo 2. Untuk mengetahui besarnya Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran secara Parsial terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo. Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pengembangan literatur akuntansi di Indonesia terutama dalam hal anggaran Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X 169 Bakri berbasis kinerja dan efektifitas pengendalian terkait dengan kinerja pemerintah. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan mendorong dilakukannya penelitianpenelitian akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan akan dapat memberikan sumbangan bagi penelitian berikutnya 2. Bagi organisasi perangkat daerah khusunya Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo sebagai informasi untuk perbaikan kinerja organisasi di masa yang akan datang. Bagi akademik, hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi dan bahan kajian lebih lanjut dalam penilaian mengenai pengaruh efektivitas pengendalian dan anggara berbasis kinerja. 2. TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Telaah Literatur a. Efektifitas (Mardiasmo 2002,134) mengungkapkan pengertian efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan tentang besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi melebihi apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih besar atau bahkan tiga kali lebih besar dari pada yang telah dianggarkan. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektif atau tidaknya pekerjaan tersebut dapat dilihat dari pencapaian atau hasil dari pekerjaan tersebut. Selain itu efektivitas juga sangat erat hubungannya dengan proses pekerjaan yang dilaksanakan, apakah pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan dan bagaimana pekerjaan tersebut harus dilaksanakan. Bagi instansi pemerintah, efektivitas organisasi semakna dengan program yang mempunyai pengaruh besar dengan kepentingan masyarakat banyak, baik politik, ekonomi dan lain sebagainya. b. Pengendalian Menurut Bastian dalam (Salawati 2012) mengungkapkan pengendalian dapat diinterpretasikan sebagai proses maupun pengarah. Sebagai proses, pengendalian lebih sebagai alat manajemen dalam proses keputusan. Selain itu pengendalian sebagai pengarah dapat diartikan intervensi pada proses pengambilan putusan. Ini berarti akan memberikan visi jangka dari berbagai runtutan keputusan. Dewan Audit Eropa (The European Court of Auditor), dalam publikasinya tahun 1998 mengenai pelaksanaan standar audit Intosai (International Organization of Supreme Audit Institution), 170 http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo mendefinisikan pengendalian sebagai seluruh kebijakan dan prosedur yang dihasilkan oleh manajer untuk memastikan Pencapaian tujuan-tujuan entitas ekonomis, efisien, dan efektif, Ketaatan pada aturan-aturan eksternal (UU,PP, dsb) dan kebijakan manajemen, Pengamanan aset dan informasi, Pencegahan dan pendeteksian adanya penggelapan dan kesalahan, Kualitas dan pencatatan akuntansi dan ketepatan waktu pembuatan informasi keuangan dan manajemen yang handal. c. Anggaran Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting, penganggaran merupakan aktivitas mengalokasikan sumber daya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja negara yang cenderung tanpa batas. Berbagai macam dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan termasuk guna pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungjawaban kepada public. (Dewi 2011). (Halim dan Damayant 2007,142) menyebutkan anggran adalah suatu bentuk statement dari pada rencana dan kebijakan manajemen yang dipakai dalam suatu periode tertentu sebagai petunjuk/ blue print dalam periode itu. Aanggaran merupakan pernyataan dari estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran (Mardiasmo 2002,61). d. Efektivitas Pengendalian Anggaran Salah satu kriteria efektivitas pengendalian yaitu : kepuasan kerja (satisfaction) atau tingkat kepuasan aparat dalam organisasi. Tingkat kepuasan kerja dapat diperoleh dari imbalan kerja yang diberikan, baik materi maupun non materi tetapi dapat juga dari hasil kerja yang dilakukan. Dalam jangka panjang suatu organisasi yang stabil adalah organisasi yang setiap anggotanya dinilai efektif, yaitu setiap anggotanya merasa puas. (Dewi 2011) Lebih lanjut (Dewi) mengungkapkan bahwa pengendalian anggaran merupakan mengendalikan keuangan untuk mencapai tujuan organisasi yaitu meliputi aspek efisensi dan efektivitas anggaran dalam hal ini faktor penentu dalam pengendalian keuangan yaitu laporan keuangan. e. Anggaran Berbasis Kinerja (Anggarini dan Puranto 2010,100) Anggaran berbasis kinerja (ABK) merupakan metode pengganggaran bagi manajemen untuk Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X 171 Bakri mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan manfaat yang dihasilkan. Manfaat tersebut di deskripsikan dalam seperangkat tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja (Marc dan Jim 2005), Anggaran berbasis kinerja dapat diartikan sebagai prosedur atau mekanisme untuk memperkuat keterkaitan antara dana yang diberikan kepada instansi/lembaga pemerintah dengan outcome (Hasil/dampak) dan atau output (keluaran), melalui pengalokasian anggaran yang didasarkan pada informasi ‘formal, tentang kinerja. Informasi kinerja ‘formal’mencakup informasi-informasi mengenai ukuran kinerja (performance measure), ukuran biaya untuk masing-masing kelompok output dan outcome, dan penilaian atas efektivitas dan efisiensi belanja melalui berbagai alat analisa. (Halim 2007) Anggaran kinerja berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Keunggulan anggaran berbasis kinerja adalah bahwa penyusunan anggaran ini dilakukan dengan mendasarkan pada program, fungsi, serta aktivitas dengan menetapkan satuan pengukuran tertentu dan tujuan (visi) yang telah dirumuskan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap masukan dan keluaran (input-output) atau penilaian terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan, (Anggarini dan Puranto 2010,103). B. Pengembangan Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diungkapkan di atas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : a. Efektivitas Pengendalian Anggaran (X) secara simultan berpengaruh positif terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo b. Efektivitas Pengendalian Anggaran secara Parsial berpengaruh positif terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo 3. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei. (Kerlinger dalam Alma 2008,49) mengatakan bahwa “ penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan 172 http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antara variable sosiologi maupun psikologi. Salawati (2012) mengungkapkan Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. B. Populasi Dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2009,61). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. (Sugiyono 2009:62). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai negri sipil pada dinas pendidikan kabupaten boalemo sebanyak 58 orang, dan yang dapat dijadikan sampel untuk diteliti sebanyak 35 orang. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yakni menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan dengan skala likert. D. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan atau persyaratan yang ada dalam kuesioner atau pernyataan dianggap valid jika pernyataan tersebut mampu mengungkap apa yang ingin diukur. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiono, 2011: 121) Untuk pengujian validitas peneliti menggunakan rumus korrelasi seperti yang dikemukakan oleh pearson yang dikenal dengan rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM) sebagai berikut : rhitung = { n∑ XY − (∑ X ) − (Y ) }{ n ∑ x − (∑ X ) 2 n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 2 } Dimana: Rhitung = Koefisien korelasi ∑ X = Jumlah skor item Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X 173 Bakri ∑Y i = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah responden mus: Selanjutnya di hitung dengan uji-t dengan rum t hitung = n−2 1− r 2 t = Nilai t-hitung r = Koefisien korelasi hasil r-hitung n = Jumlah responden distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajjat kebebasan (dk = n – 2) kaidah keputusan: jika, thitung ttabel berarti Valid, sebaliknya s thitung ttabel berarti tidak valid. 3. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas pada dasarny ya untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data pada dasarnya meenunjukkan ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat terseb but dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dibuat terhadap pernyataanpernyataan yang sudah valid, untuk k mengetahui sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dibuat pengukuran p kembali terhadap gejala yang sama. Reliabilitas instrument pen nelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronb bach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha sama dengan atau lebih besar dari d 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal ataau reliabel (Ghozali 2005). 4. Uji Path Analysis /Analisis Jalur Untuk memecahkan masalah dan membuktikan hipotesis, seberapa besar Pengaruh Efektivitas Pengendaliaan Anggaran ( X ) terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja ( Y ), maka pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis jalur sebagai berikut b : X1 Pyx1 ε rX1X2 ε rX1X3 Py X2 rX2X3 Pyx2 Y Pyx3 X3 Gambar 3.1 Struktur Pengaruh X1 1, X2, Dan X3 Terhadap Y 174 http://journal.iaingorontalo.aac.id/index.php/ab Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo Keterangan : X1 = Perencanaan ( X1 ) X2 = Umpan Balik ( X2 ) X3 = Interaksi Pengendalian ( X3 ) Y = Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja ε = Variabel Lain Yang Mempengaruhi Y r = Korelasi Py = Koefisien Jalur Untuk Mendapatkan Pengaruh Langsung Gambar diatas memperlihatkan bahwa Variabel Y tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh variable X1, X2, X3, tetapi ada variable lain yang ikut mempengaruhi yang dinyatakan dengan variable Epselon (ε) yaitu variable yang tidak diukur dan diteliti. Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dalam pengujian hipotesis menggunakan path analisys dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Membuat persamaan structural, yaitu : Y = Pyx1X1 + Pyx2X2 + Pyx3X3 + ε b. Menghitung matriks korelasi antar X1, X2, X3 dan Y c. Menghitung matriks antar variable eksogenus d. Menghitung matriks invers R1 ¯¹ e. Menghitung Koefisien jalur Pyxi ( i= 1,2,3 ) f. Menghitung R²y ( X1, X2, X3 ) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1, X2, X3 terhadap Y g. Menghitung Koefisien Jalur Pengaruh Variabel Luar (Pyε) h. Menghitung Variabel Independent terhadap Variabel dependent. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Karakteristik Responden Jumlah responden yang dapat menjadi subyek penelitian berkaitan dengan partisipasinya dalam penelitian ini adalah : Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X 175 Bakri Tabel 1. Karakteristik Responden Tabel Demografi Responden b. . Uji Validitas berikut ini validitas dari masing-masing variabel adalah: Tabel 2 Uji Validitas MasingMasing Variabel NO Keterangan Jumlah (Orang) Persentase Jenis Kelamin 1 Laki-laki 10 Orang 33% 2 Perempuan 20 Orang 67% 11 Orang 37% 18 Orang 1 Orang Usia 1 2 3 4 < 30 tahun 30 – 40 tahun 40 – 50 tahun > 50 tahun 60% 3% Tingkat Pendidikan 1 S2 2 S1 15 Orang 50% 3 D3 5 Orang 17% 4 D1 5 SMA 10 Orang 33% Masa Kerja 1-2 tahun 2 2-4 tahun 6 Orang 20% 3 4-6 tahun 8 Orang 27% 4 6-10 tahun 16 Orang 53% 5 > 10 tahun ITEM PER NILAI R NYATAAN HITUNG 1 2 176 1 0,645 0,700 NILAI R KESIMPULAN VARI ABEL TABEL 0,374 0,374 Valid Valid http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab X1 Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo 3 4 5 0,598 0,671 0,539 0,374 0,374 0,374 Valid Valid Valid 6 7 8 9 0,782 0,841 0,856 0,888 0,374 0,374 0,374 0,374 Valid Valid Valid Valid X2 10 11 12 13 0,702 0,815 0,634 0,773 0,374 0,374 0,374 0,374 Valid Valid Valid Valid X3 14 0,849 0,374 Valid 15 0,823 0,374 Valid 16 0,818 0,374 Valid 17 0,709 0,374 Valid 18 0,525 0,374 Valid 19 0,859 0,374 Valid 20 0,660 0,374 Valid 21 0,571 0,374 Valid 22 0,823 0,374 Valid 23 0,666 0,374 Valid 24 0,381 0,374 Valid 25 0,551 0,374 Valid 26 0,614 0,374 Valid 27 0,445 0,374 Valid 28 0,643 0,374 Valid 29 0,671 0,374 Valid Sumber : Data diolah kembali dengan SPSS 20 For Windows Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X Y 177 Bakri b. . Uji Reliabilitas Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Sumber : Data diolah kembali dengan SPSS 20 For Windows Variabel Nilai Alpha Keterangan Perencanaan (X1) 0,744 Reliabel Umpan Balik (X2) Interaksi Pengendalian (X3) 0,827 Reliabel 0,785 Reliabel Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) 0,759 Reliabel c. Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis) X1 0,440 0,824 0,277 0,740 X2 0,714 ε 0,249 Y 0,355 X3 Sumber : Hasil Olahan Data dengan SPSS 20 For Windows Y = 0,440X1 + 0,249 X2 + 0,355 X3 + ε d. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis pertama : Efektivitas Pengendalian Anggaran secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja) Secara simultan perencanaan, umpan balik dan interaksi pengendalian berpengaruh positif terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur diperoleh koefisien determinasi R2y,x1,x2,x3 (Rsquare) sebesar 0.9228 atau 92.28%. Hasil ini menunjukan bahwa secara simultan perencanaan, umpan balik dan interaksi pengendalian berpengaruh positif terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja 178 http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo Hal ini berarti efektivitas pengendalian anggaran yang meliputi Pererncanaan (X1), Umpan Balik (X2) dan Interaksi Pengendalian (X3) sangat penting untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Efektivitas pengendalian anggaran dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran. Berdasarkan pendapat ini efektivitas pengendalian anggaran merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya. Sehubungan dengan efektivitas pengendalian anggaran di dalam kegiatan pemerintah, yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran 2. Pengujian Hipotesis Kedua : Perencanaan Anggaran secara Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur variabel Perencanaan adalah sebesar 44.09% (0.4409) nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dicapai jika terencana dengan baik. Perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Perencanaan dirumuskan dalam jangka pendek selanjutnya diidentifikasikan dan diekspresikan dalam ukuran satuan uang pada tahap penganggaran. Dalam siklus pengelolaan keuangan daerah, tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat krusial. Peran DPRD dan masyarakat dalam tahap perencanaan ini sangat besar. Kualitas hasil ( outcome ) dari pengelolaan keuangan daerah sangat dipengaruhi oleh seberapa bagus perencanaan yang dibuat. Pada tahap perencanaan ini dapat dipilih menjadi tiga bagian yaitu apa yang menjadi input, prose, dan output-nya. Input dalam tahap perencanaan ini berupa dokumen perencanaan yang dimiliki pemerintah daerah. Perencanaan itu sendiri peda dasarnya juga terdapat proses yang harus dilakukan sehinga menghasilkan output perencanaan berupa dokumen perencanaan daerah 3. Pengujian Hipotesis Ketiga : Umpan balik secara Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X 179 Bakri Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa Nilai koefisien jalur variable Umpan Balik adalah sebesar 24.9 1% (0.249 1) nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,019 < 0,05. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dicapai jika Umpan Balik dilakukan dengan baik. Hal ini dikarenakan berhubungan dengan penyususnan laporan. Penyusunan laporan memuat pendapatan dan belanja yang dianggarkan dan direalisasinya, serta selisi atau perbedaan antara yang direncanakan dengan yang direalisasikan. Selisi tersebut dianalisis untuk mengetahui penyebab terjadianya hasil analisis sebagai dasar untuk memberikan alternatif umpan balik untuk tahapan aktivitas sebelumnya dalam siklus perencananan dan pengendalian meliputi revisi perencanaan, revisi anggaran, atau modifikasi terhadap tujuan dasar dan sasaran. Pemberian umpan balik (feedback) ini juga dilakukan sebagai sarana untuk melakukan tindak lanjut (follow up) atas prestasi yang dicapai. Apabila berdasarkan penilaian kinerja dinyatakan dalan organisasi belum mencapai misi, visi, dan tujuan organisasi yang ditetapkan, maka kemungkinan perlu dilakukan penetapan ulang atas perumusan strategi organisasi. 4. Pengujian Hipotesis Keempat : Interaksi Pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur variabel Interaksi Pengendalian adalah sebesar 35.56% (0.3556) nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Menghubungkan subsistem pengendalian dengan baik guna mendukung perencanaan dari umpan balik. Dengan adanya interaksi pengendalian pula pelaksanaan angaran berbasis kinerja akan tercapai dengan baik. Interaksi pengendalian dilakukan untuk menghindari adanya over spending, underspending dan salah sasaran dalam pelaksanaan anggaran berbasis kinerja . Interaksi Pengendalian dapat dilakukan melalui membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang dianggarkan, menghitung nilai selisih, menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas suatu varians dan merevisi standar biaya atau target untuk tahun berikutnya. Dari pengaruh perencanaan, umpan balik dan interaksi pengendalian secara parsial terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara evektifitas pengendalian anggaran terhadap pelaksanaan 180 http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo anggaran berbasis kinerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo. Semakin evektifitas pengendalian anggaran maka pelaksanaan anggaran berbasis kinerja akan semakin baik pelaksanaannya. Dan sebaliknya apa bila evektifitas pengendalian anggaran kurang baik maka pelaksanaan anggaran berbasis kinerja juga akan menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari (Anggarini dan Puanto 2010,99) yang menyatakan bahwa sistem penganggaran berbasis kinerja merupakan suatu sistem penyusunan anggaran yang menekankan pada hasil dan mengendalikan belanja. Sistem ini terutama berusaha untuk mengaitkan langsung antara keluaran (outputs) dengan hasil (outcomes) yang disertai dengan penekanan terhadap efektivitas dan efisiensi anggaran yang dialokasikan. Hasil ini juga membuktikan teori dari Jones dan Pendlebury dalam (Sabeni 2000,115) menjelaskan bahwa anggaran menyediakan hubungan penting antara perencanaan dan pengendalian. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungan Secara simultan Perencanaan, Umpan Balik dan Interaksi Pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa untuk meningkatkan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja dibutuhkan Perencanaan, Umpan Balik dan Interaksi Pengendalian yang baik karena dengan ketiga hal itu Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja dapat menjadi lebih mampu mengidentifikasikan keterkaitan antara nilai uang dan hasil, serta dapat menjelaskan bagaimana keterkaitan tersebut dapat terjadi yang merupakan kunci pengelolaan program secara efektif. Efektifitas pengendalian anggaran digunakan juga untuk menghindari adanya over spending, underspending dan salah sasaran dalam pengalokasian anggaran pada pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. 2. Secara parsial Perencanaan, Umpan Balik dan Interaksi Pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. Berdasarkan koefisien determinasi parsial Pengaruh variabel Perencanaan berpengaruh terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. Hal ini berarti bahwa untuk pelaksanaan anggaran berbasis kinerja sangat memerlukan perencanaan. Jika Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X 181 Bakri Perencanaan yang baik dilakukan maka pelaksanaan anggaran berbasis kinerja akan dengan mudah terlaksana dan sebaliknya jika perencanaan tidak dilakukan maka dalam pelaksanaan anggaran berbasis kinerja, akan mendapatkan kesulitan-kesulitan sehingga apa yang diharapkan dalam pencapaian tujuan tidak akan maksimal atau gagal. Perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengen memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Variabel umpan balik berpengaruh terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja, hal ini dapat dipahami karena umpan balik memiliki fungsi penting yaitu penyelarasan terhadap rencana strategi, alat koordinasi, pembagian tanggung jawab dan dasar evaluasi kinerja terhadap efekvif tidaknya pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Variabel interaksi pengendalian berpengaruh terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja, karena interaksi pengendalian dalam pelaksanaan anggaran berbasis kinerja harus dilakukan, mengingat interaksi pengendalian itu sendiri menghubungkan subsistem pengendalian dengan baik guna mendukung perencanaan dari umpan balik. Selain dari perencanaan, umpan balik dan interaksi pengendalian variabel lain yang tidak diteliti juga mempengaruhi pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. b. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, dimana efektivitas pengendalian anggaran telah terbukti mempengaruhi pelaksanaan anggaran berbasis kinerja, maka peneliti memberikan saran yang dapat dijadikan masukkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo yaitu hedaknya lebih meningkatkan lagi penerapan anggaran berbasis kinerja, karena peningkatan efektivitas pengendalian anggaran ini dapat digunakan sebagai alat Bantu bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo untuk pencapai pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo hendaknya terus meningkatkan lagi kualitas pelayanan dan anggaran yang direncanakan lebih mengarah pada kepentingan masyarakat luas agar masyarakat merasa lebih puas dengan pelayanan yang telah diberikan. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik menguji kembali penelitian ini, kiranya menambahah sampel juga objek penelitian, serta menambah variabel lain yang ikut mempengaruhi pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. 182 http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2008. Metode dan Teknis Penyusunan Tesis. Alfabeta. Bandung. Anggarini, Yunita, Hendra Puranto, 2010. Anggaran Berbasis Kinerja Penyusunan APBD Secara Komprehensif. UPP STIM YPKN. Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta Bastian, Indra. 2009. Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia. BPFE Yogyakarta Darise, Nurlan, 2008. Akuntansi Keangan Daerah. Indeks. Gorontalo Dewi, Fatmawati Asika. 2011. Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Efektivitas Pengendalian Keuangan Pada Pemerintah Daerah di Wilayah IV Priangan Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Akuntansi. Unikom Halim Abdul, Damayanti Theresia, 2007, Pengelolaan Keuangan Daerah. UPP STIM YKPN. Yogyakarta Handoko. T Hani, 2003. Manajemen edisi 2. BPFE. Yogyakarta. Hasan, Iqbal, 2008. Analsis Data Penelitian dengan Statistik. PT Bumi Aksara, Jakarta. Mahsun, Mohamad, Sulistiyowati dan Purwanugraha. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit BPFE Yogyakarta. Mardiasmo, 2004. Otonomi & manajemen keuangan daerah. Andi: Yogyakarta Mursyidi. 2009. Akuntansi Pemerintah Di Indonesia. PT Refika Aditama. Bandung Riduan, 2006, Metode dan teknik penyusunan teknis, Alfabeta, Bandung Suarta. I Wayan. 2010. Akuntansi Keprilakuan Teori dan Implementasi. ANDI. Denpasar Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X 183 Bakri Sudjana, Nana. 1984. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono, 2009, Statistika Untuk Penelitian, Bandung Ulum MD, Ihyaul, 2008. Akuntansi Rektor Publik. UMM PRESS. Malang Suprayoga. Hendra. 2009. Pengaruh Akuntabilitas Sektor Publik Terhadap Pengendalian Atas Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus Pada Dipenda Kota Cimahi). Skripsi. Unikom. Ulum MD, Ihyaul, 2008. Akuntansi Rektor Publik. UMM PRESS. Malang 184 http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab