pengaruh efektivitas pengendalian anggaran

advertisement
Al-Buhuts
ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
Volume 11 Nomor 1 Juni 2015
Halaman 167-184
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN
TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA
PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOALEMO
Bakri
bakriewahid@ gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Efektivitas Pengendalian
Anggaran terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Boalemo. Populasi penelitian ini dilakukan pada
Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo. Sampel yang
dapat dijadikan penelitian sebanyak 30 orang. Metodologi yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan analisis path /Analisis Jalur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Efektifitas Pengendalian Anggaran (X) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) sebesar
98,28%. Dan secara parsial menunjukkan bahwa Perencanaan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Anggaran Berbasis Kinerja sebesar
44%, Umpan Balik (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Anggaran Berbasis Kinerja (Y) sebesar 24,9%, Interaksi Pengendalian
(X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Anggaran
Berbasis Kinerja (Y) sebesar 35,5%. Adapun variabel lain yang tidak diteliti dan
ikut mempengaruhi variabel Y adalah sebesar 27,7%
Kata kunci : Efektivitas Pengendalian, Pelaksanaan Anggaran, Basis Kinerja.
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semangat reformasi di bidang politik, pemerintah dan
pembangunan kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur
negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu
mendukung kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintah
dengan menerapkan perinsip-prinsip good governance (tata pemerintah yang
167
Bakri
baik). Prinsip good governance merupakan suatu konsep tentang
penyelenggaraan pemerintah yang bersih demogratif dan efektif, serta
didalamnya mengatur pola hubungan yang sinergis dan konstruktif antara
pemerintah, dunia usaha, swasta dan masyarakat.
Kesadaran
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
administrasi publik ini memicu timbulnya gejolak yang berakar
pada ketidakpuasan, Tuntutan yang sem akin tinggi diajukan
ter hadap pertanggungjawaban yang diberikan oleh penyelenggara negara
atas kepercayaan yang telah diamanatkan rakyat. Kinerja instansi pemerintah
kini lebih banyak mendapat sorotan, karena masyarakat mulai mempertanyakan
manfaat yang dapat diperoleh atas pelayanan yang diberikan oleh instansi
pemerintah. Kondisi ini mendorong peningkatan kebutuhan adanya suatu
pengukuran kinerja terhadap penyelenggara negara.
Salah satu aspek dalam penilaian kinerja pemerintah daerah adalah
aspek keuangan berupa anggaran berbasis kinerja. Kondisi inilah yang
mendorong berkembangnya wacana mengenai perlunya dilakukan reformasi
anggaran agar pengalokasian anggaran lebih berorientasi pada kepentingan
publik sebagai bukti kinerja penyelenggaraan negara. Melalui reformasi
anggaran di harapakan terjadi perubahan struktur anggaran dan perubahan proses
penyusunan APBD. Perubahan struktur anggaran dilakukan untuk mengubah
struktur anggaran tradisional menjadi anggaran yang berbasis kinerja
sehingga dapat menciptakan transparansi dan meningkatkan akuntabilitas
publik (Puranto 2010, 22)
Struktur anggaran berbasis kinerja akan tampak secara jelas
besarnya surplus dan defisit anggaran serta strategi pembiayaan apabila
terjadi defisit fiskal sehingga masyarakat/publik lebih mudah melakukan
analisis, evaluasi, dan pengawasan atas pelaksanaan dan pengelolaan
keuangan daerah, (Puranto 2010, 24). Sehingga itu anggaran sebagai alat
untuk melaksanakan strategi organisasi harus dipersiapkan sebaik-baiknya
agar tidak terjadi penyimpangan. Dalam penyusunan anggaran tidak
didasarkan lagi pada prinsip anggaran tradisional, namun harus berorentasi
pada kinerja,
sehingga setiap
pengalokasian anggaran dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik, (Halim 2007,141).
Penggunaan anggaran merupakan konsep yang sering dipergunakan
untuk melihat kinerja organisasi publik. Anggaran yang disusun harus
dengan pendekatan kinerja. Penerapan anggaran berbasis kinerja pada instansi
pemerintah di Indonesia dicanangkan melalui pemberlakuan UU No 17 tahun
2003 tentang keuangan Negara dan diterapkan secara bertahap mulai anggaran
2005. Namun demikian, hingga saat ini masih sulit untuk melihat tolak ukur
memadai yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur kinerja
pemerintah daerah secara komprehensif. Padahal tolak ukur ini sangat
168
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis
KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
diperlukan untuk menjadi pedoman, baik bagi pemerintah sendiri maupun
pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja pemerintah daerah.
Sistem anggaran berbasis kinerja telah diterapkan oleh
pemerintahan Provinsi Gorontalo mulai tahun 2006 sampai sekarang.
Anggaran pemerintah daerah menjadi suatu kebutuhan yang sangat strategis
dalam membiayai berbagai program kegiatan di berbagai dinas, badan, dan
lembaga lain dalam lingkup pemerintah daerah dan melalui anggaran
daerah juga akan dapat diketahui seberapa besar kemampuan pemerintah
daerah dalam melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi
wewenang dan tanggung jawab serta faktor-faktor yang menjadi kendala.
Kendala yang mungkin terjadi adalah karena lemahnya perencanaan anggaran
pada akhirnya akan memunculkan kemungkinan underfinancing atau
overfinancing, yang kesemuanya mempengaruhi tingkat efisiensi dan
efektivitas unit kerja pemerintah daerah.
Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo, telah menerapkan sistem
anggaran berbasis kinerja, dimana sistem yang semakin baik ini sejalan
dengan peningkatan kinerja pemerintahan. Anggaran yang disusun sangat erat
kaitannya dengan publik. Pemerintah daerah dituntut untuk mampu mengelola
keuangannya dengan efisien, efektif, dan ekonomis. Namun, bagaimana
pengaruh anggaran berbasis kinerja ini terhadap pengendalian anggaran
terkait dengan kinerja pemerintah itu sendiri. Hal ini penting untuk
dievaluasi mengingat banyaknya peraturan tertulis yang sudah dibuat oleh
pemerintah pusat sampai pada kebijakan pemerintah daerah itu sendiri. Jangan
sampai hanya menjadi sebatas peraturan dan teori, karena dalam membuat
peraturan itu sendiri, negara telah menghabiskan sekian banyak dana.
Realisasi dari komitmen yang secara jelas dipaparkan dalam visi dan misi
yang mengatasnamakan berbasis kinerja dan pelayanan publik diharapkan
mampu menghapus pandangan negatif masyarakat tentang kinerja pemerintah
daerah.
B.
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah :
1. Untuk mengetahui besarnya Pengaruh Efektivitas Pengendalian
Anggaran secara Simultan terhadap Pelaksanaan Anggaran
Berbasis Kinerja (Y) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
2. Untuk mengetahui besarnya Pengaruh Efektivitas Pengendalian
Anggaran secara Parsial terhadap Pelaksanaan Anggaran
Berbasis Kinerja (Y) pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Boalemo.
Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pengembangan
literatur akuntansi di Indonesia terutama dalam hal anggaran
Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
169
Bakri
berbasis kinerja dan efektifitas pengendalian terkait dengan
kinerja pemerintah. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat
menambah referensi dan mendorong dilakukannya penelitianpenelitian akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan akan dapat
memberikan sumbangan bagi penelitian berikutnya
2. Bagi organisasi perangkat daerah khusunya Dinas Pendidikan
Kabupaten Boalemo sebagai informasi untuk perbaikan kinerja
organisasi di masa yang akan datang. Bagi akademik, hasil
penelitian ini bisa dijadikan referensi dan bahan kajian lebih lanjut
dalam penilaian mengenai pengaruh efektivitas pengendalian dan
anggara berbasis kinerja.
2. TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Telaah Literatur
a. Efektifitas
(Mardiasmo 2002,134) mengungkapkan pengertian efektivitas
adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya.
Apabila suatu organisasi mencapai tujuan, maka organisasi tersebut
dikatakan telah berjalan dengan efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat
adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan tentang besar biaya yang telah
dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi melebihi
apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih besar atau bahkan
tiga kali lebih besar dari pada yang telah dianggarkan. Efektivitas hanya
melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Efektif atau tidaknya pekerjaan tersebut dapat dilihat
dari pencapaian atau hasil dari pekerjaan tersebut. Selain itu
efektivitas juga sangat erat hubungannya dengan proses pekerjaan
yang dilaksanakan, apakah pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk yang telah ditetapkan dan bagaimana pekerjaan tersebut
harus dilaksanakan. Bagi instansi pemerintah, efektivitas organisasi
semakna dengan program yang mempunyai pengaruh besar dengan
kepentingan masyarakat banyak, baik politik, ekonomi dan lain sebagainya.
b. Pengendalian
Menurut Bastian dalam (Salawati 2012) mengungkapkan
pengendalian dapat diinterpretasikan sebagai proses maupun
pengarah. Sebagai proses, pengendalian lebih sebagai alat manajemen
dalam proses keputusan. Selain itu pengendalian sebagai pengarah
dapat diartikan intervensi pada proses pengambilan putusan. Ini
berarti akan memberikan visi jangka dari berbagai runtutan keputusan.
Dewan Audit Eropa (The European Court of Auditor), dalam
publikasinya tahun 1998 mengenai pelaksanaan standar audit Intosai
(International Organization of Supreme Audit Institution),
170
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis
KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
mendefinisikan pengendalian sebagai seluruh kebijakan dan prosedur yang
dihasilkan oleh manajer untuk memastikan Pencapaian tujuan-tujuan
entitas ekonomis, efisien, dan efektif, Ketaatan pada aturan-aturan
eksternal (UU,PP, dsb) dan kebijakan manajemen, Pengamanan aset
dan informasi, Pencegahan dan pendeteksian adanya penggelapan dan
kesalahan, Kualitas dan pencatatan akuntansi dan ketepatan waktu
pembuatan informasi keuangan dan manajemen yang handal.
c. Anggaran
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang
hendak dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode
untuk mempersiapkan suatu anggaran. Perencanaan dalam menyiapkan
anggaran sangatlah penting, penganggaran merupakan aktivitas
mengalokasikan sumber daya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan
belanja negara yang cenderung tanpa batas. Berbagai macam dalam sistem
penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai
tujuan termasuk guna pengendalian keuangan, rencana manajemen,
prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungjawaban kepada public.
(Dewi 2011).
(Halim dan Damayant 2007,142) menyebutkan anggran adalah
suatu bentuk statement dari pada rencana dan kebijakan manajemen yang
dipakai dalam suatu periode tertentu sebagai petunjuk/ blue print dalam
periode itu.
Aanggaran merupakan pernyataan dari estimasi kinerja yang
hendak dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
finansial sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran (Mardiasmo 2002,61).
d. Efektivitas Pengendalian Anggaran
Salah satu kriteria efektivitas pengendalian yaitu : kepuasan
kerja (satisfaction) atau tingkat kepuasan aparat dalam organisasi.
Tingkat kepuasan kerja dapat diperoleh dari imbalan kerja yang diberikan,
baik materi maupun non materi tetapi dapat juga dari hasil kerja yang
dilakukan. Dalam jangka panjang suatu organisasi yang stabil adalah
organisasi yang setiap anggotanya dinilai efektif, yaitu setiap anggotanya
merasa puas. (Dewi 2011)
Lebih lanjut (Dewi) mengungkapkan bahwa pengendalian
anggaran merupakan mengendalikan keuangan untuk mencapai tujuan
organisasi yaitu meliputi aspek efisensi dan efektivitas anggaran dalam hal
ini faktor penentu dalam pengendalian keuangan yaitu laporan keuangan.
e. Anggaran Berbasis Kinerja
(Anggarini dan Puranto 2010,100) Anggaran berbasis kinerja
(ABK) merupakan metode pengganggaran bagi manajemen untuk
Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
171
Bakri
mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan
dengan manfaat yang dihasilkan. Manfaat tersebut di deskripsikan
dalam seperangkat tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam target
kinerja pada setiap unit kerja
(Marc dan Jim 2005), Anggaran berbasis kinerja dapat diartikan
sebagai prosedur atau mekanisme untuk memperkuat keterkaitan antara
dana yang diberikan kepada instansi/lembaga pemerintah dengan
outcome (Hasil/dampak) dan atau output (keluaran), melalui
pengalokasian anggaran yang didasarkan pada informasi ‘formal, tentang
kinerja. Informasi kinerja ‘formal’mencakup informasi-informasi mengenai
ukuran kinerja (performance measure), ukuran biaya untuk masing-masing
kelompok output dan outcome, dan penilaian atas efektivitas dan
efisiensi belanja melalui berbagai alat analisa.
(Halim 2007) Anggaran kinerja berbasis kinerja merupakan
metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap pendanaan
yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan termasuk dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
Keunggulan anggaran berbasis kinerja adalah bahwa penyusunan
anggaran ini dilakukan dengan mendasarkan pada program, fungsi, serta
aktivitas dengan menetapkan satuan pengukuran tertentu dan tujuan (visi)
yang telah dirumuskan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap masukan
dan keluaran (input-output) atau penilaian terhadap kinerja pelaksanaan
kegiatan, (Anggarini dan Puranto 2010,103).
B. Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diungkapkan di atas,
maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
a. Efektivitas Pengendalian Anggaran (X) secara simultan berpengaruh
positif terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) pada
Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
b. Efektivitas Pengendalian Anggaran secara Parsial berpengaruh positif
terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y) pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Boalemo
3. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei. (Kerlinger dalam
Alma 2008,49) mengatakan bahwa “ penelitian survei adalah penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
172
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis
KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antara variable sosiologi
maupun psikologi.
Salawati (2012) mengungkapkan Penelitian survei adalah penelitian
yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
B. Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2009,61). Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif mewakili. (Sugiyono 2009:62).
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
negri sipil pada dinas pendidikan kabupaten boalemo sebanyak 58 orang, dan
yang dapat dijadikan sampel untuk diteliti sebanyak 35 orang.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yakni
menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan dengan skala likert.
D. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan atau
persyaratan yang ada dalam kuesioner atau pernyataan dianggap valid
jika pernyataan tersebut mampu mengungkap apa yang ingin diukur.
Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur (Sugiono, 2011: 121)
Untuk pengujian validitas peneliti menggunakan rumus
korrelasi seperti yang dikemukakan oleh pearson yang dikenal dengan
rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM) sebagai berikut :
rhitung =
{
n∑ XY − (∑ X ) − (Y )
}{
n ∑ x − (∑ X ) 2 n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Dimana:
Rhitung = Koefisien korelasi
∑ X = Jumlah skor item
Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
173
Bakri
∑Y
i
= Jumlah skor total (seluruh item)
N
= Jumlah responden
mus:
Selanjutnya di hitung dengan uji-t dengan rum
t hitung =
n−2
1− r 2
t
= Nilai t-hitung
r
= Koefisien korelasi hasil r-hitung
n
= Jumlah responden
distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajjat kebebasan (dk = n – 2) kaidah
keputusan: jika, thitung ttabel berarti Valid, sebaliknya
s
thitung ttabel berarti tidak
valid.
3.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada dasarny
ya untuk mengetahui apakah alat
pengumpulan data pada dasarnya meenunjukkan ketepatan, keakuratan,
kestabilan atau konsistensi alat terseb
but dalam mengungkapkan gejala
tertentu dari sekelompok individu, walaupun dibuat terhadap pernyataanpernyataan yang sudah valid, untuk
k mengetahui sejauhmana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dibuat pengukuran
p
kembali terhadap gejala
yang sama. Reliabilitas instrument pen
nelitian dalam penelitian ini diuji
dengan menggunakan koefisien cronb
bach’s Alpha. Jika nilai koefisien
alpha sama dengan atau lebih besar dari
d
0,6 maka disimpulkan bahwa
instrument penelitian tersebut handal ataau reliabel (Ghozali 2005).
4.
Uji Path Analysis /Analisis Jalur
Untuk memecahkan masalah dan membuktikan hipotesis, seberapa
besar Pengaruh Efektivitas Pengendaliaan Anggaran ( X ) terhadap
Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja ( Y ), maka pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis jalur sebagai berikut
b
:
X1
Pyx1
ε
rX1X2
ε
rX1X3
Py
X2
rX2X3
Pyx2
Y
Pyx3
X3
Gambar 3.1 Struktur Pengaruh X1
1, X2, Dan X3 Terhadap Y
174
http://journal.iaingorontalo.aac.id/index.php/ab
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis
KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
Keterangan :
X1
= Perencanaan ( X1 )
X2
= Umpan Balik ( X2 )
X3
= Interaksi Pengendalian ( X3 )
Y
= Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
ε
= Variabel Lain Yang Mempengaruhi Y
r
= Korelasi
Py
= Koefisien Jalur Untuk Mendapatkan Pengaruh Langsung
Gambar diatas memperlihatkan bahwa Variabel Y tersebut tidak hanya
dipengaruhi oleh variable X1, X2, X3, tetapi ada variable lain yang ikut
mempengaruhi yang dinyatakan dengan variable Epselon (ε) yaitu variable yang
tidak diukur dan diteliti. Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang
telah dikemukakan sebelumnya, maka dalam pengujian hipotesis menggunakan
path analisys dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuat persamaan structural, yaitu :
Y = Pyx1X1 + Pyx2X2 + Pyx3X3 + ε
b. Menghitung matriks korelasi antar X1, X2, X3 dan Y
c. Menghitung matriks antar variable eksogenus
d. Menghitung matriks invers R1 ¯¹
e. Menghitung Koefisien jalur Pyxi ( i= 1,2,3 )
f. Menghitung R²y ( X1, X2, X3 ) yaitu koefisien yang menyatakan
determinasi total X1, X2, X3 terhadap Y
g. Menghitung Koefisien Jalur Pengaruh Variabel Luar (Pyε)
h. Menghitung Variabel Independent terhadap Variabel dependent.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Karakteristik Responden
Jumlah responden yang dapat menjadi subyek penelitian berkaitan
dengan partisipasinya dalam penelitian ini adalah :
Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
175
Bakri
Tabel 1. Karakteristik Responden
Tabel Demografi Responden
b. . Uji Validitas
berikut ini validitas
dari masing-masing
variabel adalah:
Tabel 2 Uji
Validitas MasingMasing Variabel
NO
Keterangan
Jumlah (Orang)
Persentase
Jenis Kelamin
1
Laki-laki
10
Orang
33%
2
Perempuan
20
Orang
67%
11
Orang
37%
18
Orang
1
Orang
Usia
1
2
3
4
< 30 tahun
30 – 40
tahun
40 – 50
tahun
> 50 tahun
60%
3%
Tingkat Pendidikan
1
S2
2
S1
15
Orang
50%
3
D3
5
Orang
17%
4
D1
5
SMA
10
Orang
33%
Masa Kerja
1-2 tahun
2
2-4 tahun
6
Orang
20%
3
4-6 tahun
8
Orang
27%
4
6-10 tahun
16
Orang
53%
5
> 10 tahun
ITEM PER
NILAI R
NYATAAN
HITUNG
1
2
176
1
0,645
0,700
NILAI
R
KESIMPULAN
VARI
ABEL
TABEL
0,374
0,374
Valid
Valid
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
X1
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis
KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
3
4
5
0,598
0,671
0,539
0,374
0,374
0,374
Valid
Valid
Valid
6
7
8
9
0,782
0,841
0,856
0,888
0,374
0,374
0,374
0,374
Valid
Valid
Valid
Valid
X2
10
11
12
13
0,702
0,815
0,634
0,773
0,374
0,374
0,374
0,374
Valid
Valid
Valid
Valid
X3
14
0,849
0,374
Valid
15
0,823
0,374
Valid
16
0,818
0,374
Valid
17
0,709
0,374
Valid
18
0,525
0,374
Valid
19
0,859
0,374
Valid
20
0,660
0,374
Valid
21
0,571
0,374
Valid
22
0,823
0,374
Valid
23
0,666
0,374
Valid
24
0,381
0,374
Valid
25
0,551
0,374
Valid
26
0,614
0,374
Valid
27
0,445
0,374
Valid
28
0,643
0,374
Valid
29
0,671
0,374
Valid
Sumber : Data diolah kembali dengan SPSS 20 For Windows
Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
Y
177
Bakri
b. . Uji Reliabilitas
Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas
Sumber : Data diolah kembali dengan SPSS 20 For Windows
Variabel
Nilai Alpha
Keterangan
Perencanaan (X1)
0,744 Reliabel
Umpan Balik (X2)
Interaksi Pengendalian (X3)
0,827 Reliabel
0,785 Reliabel
Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Y)
0,759 Reliabel
c. Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
X1
0,440
0,824
0,277
0,740
X2
0,714
ε
0,249
Y
0,355
X3
Sumber : Hasil Olahan Data dengan SPSS 20 For Windows
Y = 0,440X1 + 0,249 X2 + 0,355 X3 + ε
d. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Pengujian Hipotesis pertama : Efektivitas Pengendalian Anggaran
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja)
Secara simultan perencanaan, umpan balik dan interaksi
pengendalian berpengaruh positif terhadap pelaksanaan anggaran
berbasis kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur diperoleh
koefisien determinasi R2y,x1,x2,x3 (Rsquare) sebesar 0.9228 atau
92.28%. Hasil ini menunjukan bahwa secara simultan
perencanaan, umpan balik dan interaksi pengendalian
berpengaruh positif terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja
178
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis
KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
Hal ini berarti efektivitas pengendalian anggaran
yang meliputi Pererncanaan (X1), Umpan Balik (X2) dan
Interaksi Pengendalian (X3) sangat penting untuk meningkatkan
kinerja pemerintah dalam pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
Efektivitas pengendalian anggaran dinyatakan sebagai tingkat
keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan dan
sasaran. Berdasarkan pendapat ini efektivitas pengendalian
anggaran merupakan suatu konsep yang sangat penting karena
mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai sasarannya. Sehubungan dengan
efektivitas pengendalian anggaran di dalam kegiatan pemerintah, yang
berkaitan dengan pelaksanaan anggaran
2. Pengujian Hipotesis Kedua : Perencanaan Anggaran secara
Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur
variabel Perencanaan adalah sebesar 44.09% (0.4409) nilai ini
signifikan pada tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa
pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dicapai jika terencana
dengan baik. Perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses
untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia.
Perencanaan dirumuskan dalam jangka pendek selanjutnya
diidentifikasikan dan diekspresikan dalam ukuran satuan uang pada tahap
penganggaran. Dalam siklus pengelolaan keuangan daerah, tahap
perencanaan merupakan tahap yang sangat krusial. Peran DPRD dan
masyarakat dalam tahap perencanaan ini sangat besar. Kualitas hasil (
outcome ) dari pengelolaan keuangan daerah sangat dipengaruhi oleh
seberapa bagus perencanaan yang dibuat. Pada tahap perencanaan ini
dapat dipilih menjadi tiga bagian yaitu apa yang menjadi input, prose,
dan output-nya. Input dalam tahap perencanaan ini berupa dokumen
perencanaan yang dimiliki pemerintah daerah. Perencanaan itu sendiri
peda dasarnya juga terdapat proses yang harus dilakukan sehinga
menghasilkan output perencanaan berupa dokumen perencanaan daerah
3. Pengujian Hipotesis Ketiga : Umpan balik secara Parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja.
Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
179
Bakri
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa Nilai koefisien jalur
variable Umpan Balik adalah sebesar 24.9 1% (0.249 1) nilai ini
signifikan pada tingkat signifikansi 0,019 < 0,05. Hal ini berarti bahwa
pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dicapai jika Umpan
Balik dilakukan dengan baik. Hal ini dikarenakan berhubungan
dengan penyususnan laporan. Penyusunan laporan memuat
pendapatan dan belanja yang dianggarkan dan direalisasinya, serta
selisi atau perbedaan antara yang direncanakan dengan yang
direalisasikan. Selisi tersebut dianalisis untuk mengetahui penyebab
terjadianya hasil analisis sebagai dasar untuk memberikan alternatif
umpan balik untuk tahapan aktivitas sebelumnya dalam siklus
perencananan dan pengendalian meliputi revisi perencanaan,
revisi anggaran, atau modifikasi terhadap tujuan dasar dan sasaran.
Pemberian umpan balik (feedback) ini juga dilakukan sebagai
sarana untuk melakukan tindak lanjut (follow up) atas prestasi
yang dicapai. Apabila berdasarkan penilaian kinerja dinyatakan
dalan organisasi belum mencapai misi, visi, dan tujuan organisasi yang
ditetapkan, maka kemungkinan perlu dilakukan penetapan ulang atas
perumusan strategi organisasi.
4. Pengujian Hipotesis Keempat : Interaksi Pengendalian
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur
variabel Interaksi Pengendalian adalah sebesar 35.56% (0.3556) nilai
ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,000 <
0,05.
Menghubungkan subsistem pengendalian dengan baik guna
mendukung perencanaan dari umpan balik. Dengan adanya interaksi
pengendalian pula pelaksanaan angaran berbasis kinerja akan tercapai
dengan baik. Interaksi pengendalian dilakukan untuk menghindari
adanya over spending, underspending dan salah sasaran dalam
pelaksanaan anggaran berbasis kinerja . Interaksi Pengendalian dapat
dilakukan melalui membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang
dianggarkan, menghitung nilai selisih, menemukan penyebab yang
dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas suatu varians dan
merevisi standar biaya atau target untuk tahun berikutnya.
Dari pengaruh perencanaan, umpan balik dan interaksi
pengendalian secara parsial terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja
dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
evektifitas pengendalian anggaran terhadap pelaksanaan
180
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis
KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
anggaran berbasis kinerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Boalemo. Semakin evektifitas pengendalian anggaran maka
pelaksanaan anggaran berbasis kinerja akan semakin baik
pelaksanaannya. Dan sebaliknya apa bila evektifitas pengendalian
anggaran kurang baik maka pelaksanaan anggaran berbasis kinerja
juga akan menurun.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari (Anggarini dan
Puanto 2010,99) yang menyatakan bahwa sistem penganggaran
berbasis kinerja merupakan suatu sistem penyusunan anggaran
yang menekankan pada hasil dan mengendalikan belanja. Sistem
ini terutama berusaha untuk mengaitkan langsung antara keluaran
(outputs) dengan hasil (outcomes) yang disertai dengan penekanan
terhadap efektivitas dan efisiensi anggaran yang dialokasikan. Hasil
ini juga membuktikan teori dari Jones dan Pendlebury dalam
(Sabeni 2000,115) menjelaskan bahwa anggaran menyediakan
hubungan penting antara perencanaan dan pengendalian.
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan Secara simultan Perencanaan, Umpan Balik
dan Interaksi Pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. Hal ini dapat
diinterpretasikan bahwa untuk meningkatkan Pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja dibutuhkan Perencanaan, Umpan Balik
dan Interaksi Pengendalian yang baik karena dengan ketiga hal itu
Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja dapat menjadi lebih
mampu mengidentifikasikan keterkaitan antara nilai uang dan hasil,
serta dapat menjelaskan bagaimana keterkaitan tersebut dapat terjadi
yang merupakan kunci pengelolaan program secara efektif. Efektifitas
pengendalian anggaran digunakan juga untuk menghindari adanya over
spending, underspending dan salah sasaran dalam pengalokasian
anggaran pada pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
2. Secara parsial Perencanaan, Umpan Balik dan Interaksi
Pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja. Berdasarkan koefisien determinasi parsial
Pengaruh variabel Perencanaan berpengaruh terhadap Pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja. Hal ini berarti bahwa untuk pelaksanaan
anggaran berbasis kinerja sangat memerlukan perencanaan. Jika
Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
181
Bakri
Perencanaan yang baik dilakukan maka pelaksanaan anggaran
berbasis kinerja akan dengan mudah terlaksana dan sebaliknya jika
perencanaan tidak dilakukan maka dalam pelaksanaan anggaran
berbasis kinerja, akan mendapatkan kesulitan-kesulitan sehingga apa
yang diharapkan dalam pencapaian tujuan tidak akan maksimal atau
gagal. Perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan,
dengen memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Variabel
umpan balik berpengaruh terhadap pelaksanaan anggaran berbasis
kinerja, hal ini dapat dipahami karena umpan balik memiliki fungsi
penting yaitu penyelarasan terhadap rencana strategi, alat koordinasi,
pembagian tanggung jawab dan dasar evaluasi kinerja terhadap efekvif
tidaknya pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Variabel interaksi
pengendalian berpengaruh terhadap pelaksanaan anggaran berbasis
kinerja, karena interaksi pengendalian dalam pelaksanaan anggaran
berbasis kinerja harus dilakukan, mengingat interaksi pengendalian itu
sendiri menghubungkan subsistem pengendalian dengan baik guna
mendukung perencanaan dari umpan balik. Selain dari perencanaan,
umpan balik dan interaksi pengendalian variabel lain yang tidak diteliti
juga mempengaruhi pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
b. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, dimana efektivitas
pengendalian anggaran telah terbukti mempengaruhi pelaksanaan anggaran
berbasis kinerja, maka peneliti memberikan saran yang dapat dijadikan masukkan
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo yaitu hedaknya lebih
meningkatkan lagi penerapan anggaran berbasis kinerja, karena peningkatan
efektivitas pengendalian anggaran ini dapat digunakan sebagai alat Bantu bagi
Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo untuk pencapai pelaksanaan anggaran
berbasis kinerja. Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo hendaknya terus
meningkatkan lagi kualitas pelayanan dan anggaran yang direncanakan lebih
mengarah pada kepentingan masyarakat luas agar masyarakat merasa lebih puas
dengan pelayanan yang telah diberikan. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik
menguji kembali penelitian ini, kiranya menambahah sampel juga objek
penelitian, serta menambah variabel lain yang ikut mempengaruhi pelaksanaan
anggaran berbasis kinerja.
182
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis
KinerjaPada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2008. Metode dan Teknis Penyusunan Tesis. Alfabeta.
Bandung.
Anggarini, Yunita, Hendra Puranto, 2010. Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan APBD Secara Komprehensif. UPP STIM YPKN.
Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta
Bastian, Indra. 2009. Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia. BPFE Yogyakarta
Darise, Nurlan, 2008. Akuntansi Keangan Daerah. Indeks.
Gorontalo
Dewi, Fatmawati Asika. 2011. Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
Terhadap Efektivitas Pengendalian Keuangan Pada Pemerintah
Daerah di Wilayah IV Priangan Provinsi Jawa Barat. Skripsi.
Akuntansi. Unikom
Halim Abdul, Damayanti Theresia, 2007, Pengelolaan Keuangan Daerah. UPP
STIM YKPN. Yogyakarta
Handoko. T Hani, 2003. Manajemen edisi 2. BPFE. Yogyakarta.
Hasan, Iqbal, 2008. Analsis Data Penelitian dengan Statistik. PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Mahsun, Mohamad, Sulistiyowati dan Purwanugraha. 2006. Akuntansi Sektor
Publik. Penerbit BPFE Yogyakarta.
Mardiasmo, 2004. Otonomi & manajemen keuangan daerah. Andi: Yogyakarta
Mursyidi. 2009. Akuntansi Pemerintah Di Indonesia. PT Refika Aditama.
Bandung
Riduan, 2006, Metode dan teknik penyusunan teknis, Alfabeta, Bandung
Suarta. I Wayan. 2010. Akuntansi Keprilakuan Teori dan Implementasi. ANDI.
Denpasar
Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0977 E ISSN 2442-823X
183
Bakri
Sudjana, Nana. 1984. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono, 2009, Statistika Untuk Penelitian, Bandung
Ulum MD, Ihyaul, 2008. Akuntansi Rektor Publik. UMM PRESS. Malang
Suprayoga. Hendra. 2009. Pengaruh Akuntabilitas Sektor Publik Terhadap
Pengendalian Atas Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus Pada
Dipenda Kota Cimahi). Skripsi. Unikom.
Ulum MD, Ihyaul, 2008. Akuntansi Rektor Publik. UMM PRESS. Malang
184
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab
Download