1 PROFIL MINAT PESERTA DIDIK KELAS XII MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI SMK N 3 PADANG 1 Zira Dwi Tarenia1, Helma2, Yasrial Chandra2 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT This research is motivated by the existence of learners who think that education in vocational school can deliver them directly to the work field without continuing education to universities. The purpose of this research is to know: (1) Profile of student's interest to continue education to university seen from the internal factor. (2) Profile of student's interest to continue education to university seen from the external factors. The type of this research is descriptive quantitative research. Population includes all students of class XII in SMK Negeri 3 Padang, total 270 students. The sampling technique is done by proportional random sampling. The number of samples in this study are 162 students of class XII. The date was colleted by used a questionnaire, and analized by percentage technique. The results of this research revealed that: (1) Profile of students' interest to continue education to university seen from internal factors is in interested category. (2) Profile of student's interest to continue education to university seen from external factor is in interested category. Based on the findings of this research, it is recommended to counselor to increase students’ interest in continuing education to university. Keywords: Interest, Students, university. PENDAHULUAN telah mengatur program wajib belajar Melalui pendidikan diharapkan bagi seluruh masyarakat Indonesia terciptanya seseorang yang berkualitas demi terwujudnya masyarakat yang dan berkarakter sehingga memiliki cerdas dan berdaya pandangan yang luas ke depan untuk belajar mencapai yang pendidikan minimal yang harus diikuti diharapkan dan mampu beradaptasi oleh warga Negara Indonesia atas secara cepat dan tepat diberbagai tanggung lingkungan. Pemerintah di Indonesia pemerintah daerah. Sebagaimana yang suatu cita-cita merupakan jawab guna. Wajib program pemerintah dan tertuang dalam Pasal 13 Ayat 1 UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem Di Indonesia juga terdapat pendidikan non formal yaitu pendidikan nasional jalur pendidikan pendidikan di luar pendidikan formal di Indonesia terdiri dari: yang Pendidikan formal, nonformal, dan terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal yang saling melengkapi dan non formal paling banyak terdapat memperkaya. formal pada usia dini, serta pendidikan dasar yang seperti Taman Pendidikan Al-quran berstruktur dan berjenjang yang terdiri (TPA). Selain itu juga pendidikan non atas pendidikan dasar, pendidikan formal yang berupa kursus, seperti menengah, dan pendidikan tinggi. kursus musik, bimbingan belajar, dan Jenjang pendidikan pada pendidikan lain sebagainya. Selain pendidikan formal terdiri dari : (1) pendidikan formal dasar (SD, SMP), (2) pendidikan pendidikan menengah informal merupakan Pendidikan jalur pendidikan (SMA, SMK), dan pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana). Pada undang-undang nomor 20 dapat dan dilaksanakan secara nonformal juga informal. Pendidikan yaitu jalur ada pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang tahun 2003 tersebut dapat diketahui dilakukan secara bahwa jalur pendidikan di Indonesia bertanggung jawab terdiri dari beberapa bagian yaitu Pendidikan sadar dasar dan adalah pendidikan formal, yaitu pendidikan pendidikan yang lamanya sembilan yang terstruktur dan berjenjang yang tahun, diselenggarakan enam tahun di terdiri Sekolah Dasar dan tiga tahun di atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan Sekolah tinggi. Pada pendidikan formal terdiri Pendidikan dari memberikan bekal kemampuan dasar beberapa pendidikan dasar tingkatan (SD, yaitu SMP), kepada Menengah dasar peserta Pertama. bertujuan didik untuk pendidikan menengah (SMA, SMK), mengembangkan kemampuannya dan pendidikan tinggi (Diploma dan sebagai pribadi, anggota masyarakat, sarjana). warga Negara, dan anggota manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. perguruan tinggi, sebagaimana yang tercantum pada PP No 19 Tahun 2005 Pendidikan menengah adalah pasal 26 ayat 3 menyatakan standar pendidikan yang lamanya tiga tahun kompetensi bertujuan pendidikan untuk melanjutkan dan lulusan pada menengah kejuruan meluaskan pendidikan dasar serta bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, anggota masyarakat yang memiliki ahklak mulia, serta keterampilan untuk kemampuan mengadakan hubungan hidup timbal balik dengan lingkungan sosial, pendidikan lebih lanjut sesuai dengan budaya, dan alam sekitar serta dapat kejuruannya. mengembangkan kemampuan lebih untuk satuan mandiri meningkatkan dang Dengan mengikuti demikian lulusan lanjut dalam memasuki dunia kerja Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun pendidikan selanjutnya yaitu juga dapat melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi. jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya atau bahkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang jurusan yang lain dengan harapan lebih pendidikan yang bisa mengembangkan diri sehingga mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bersaing menghadapi ketatnya mampu bekerja pada suatu kelompok persaingan global. menengah pekerjaan atau satu bidang pekerjaan. Jenjang selanjutnya Maka dengan demikian setiap institusi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan penyelenggaraannya. kejuruan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan harus menjadikan berkomitmen tamatannya mampu bekerja dalam bidang tertentu. Meskipun SMK peserta tinggi adalah didik kemampuan merupakan dengan segala Pendidikan yang memiliki akademis maupun kemampuan profesional yang jenjang pendidikan menengah yang menerapkan, mempersiapkan menciptakan ilmu pengetahuan dan mampu peserta bersaing di didiknya dunia kerja, lulusan SMK juga bisa melanjutkan ke teknologi. mengembangkan, dapat dan Pendidikan sebagai prasangka, dan minat juga penting bagian dari sistem pendidikan nasional dalam mengambil keputusan. Minat memiliki dalam dapat menyebabkan seseorang giat mencerdaskan kehidupan bangsa dan melakukan menuju kesesuatu yang memajukan ilmu pengetahuan dan telah teknologi dengan memperhatikan dan Tampubolon, menerapkan nilai humaniora serta 2013:137) minat adalah perpaduan pembudayaan memberdayakan anatara keinginan dan kemampuan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. yang dapat berkembang jika ada Oleh karena itu perguruan tinggi motivasi. sebagai tinggi peran strategis dan satuan minatnya. 1993 Menurut (Khairani, yang Berdasarkan beberapa pendapat menyelenggarakan pendidikan tinggi para ahli tentang minat tersebut dapat sangat berperan dalam menciptakan diketahui bahwa minat adalah rasa sumber suka atau adanya perasaan senang daya pendidikan menarik manusia yang berkualitas. terhadap Faktor minat sangat penting sesuatu mendorongnya untuk yang dapat melakukan guna memenuhi harapan peserta didik kegiatan demi mencapai tujuan. Minat melanjutkan pendidikan ke perguruan pada dasarnya adalah penerimaan akan tinggi. seseorang suatu hubungan antara diri sendiri didasari dengan sesuatu di luar diri. Semakin adanya minat maka akan termotivasi kuat atau dekat hubungan tersebut dalam melakukan kegiatan tersebut. maka semakin besar minat. Minat Slameto (2013:180) mengemukakan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor bahwa minat adalah suatu rasa lebih baik yang berasal dari dalam diri suka dan rasa keterikatan pada suatu maupun dari luar diri. Apabila melakasanakan sesuatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang Menurut Crow and Crow, 1973 menyuruh. Sedangkan minat menurut (Khairani, 2013:139) faktor minat Gunarso, 1995 (Khairani, 2013:136) terdiri atas dua bagian yaitu faktor adalah sesuatu yang pribadi dan internal dan faktor eksternal. Faktor berhubungan erat dengan sikap. Minat internal adalah faktor yang ada dalam dan sikap merupakan dasar bagi diri idividu, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK N 3 Padang”. Berdasarkan latarbelakang Sedangkan faktor eksternal terdiri dari masalah di atas, maka batasan masalah faktor sosial, dan faktor non-sosial. dalam penelitian ini adalah: Berdasarkan hasil wawancara 1. Profil minat peserta didik pada tanggal 08 Febuari 2017 dengan melanjutkan salah perguruan tinggi dilihat dari seorang guru bimbingan konseling di SMK N 3 Padang diketahui bahwa peserta didik kurang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke faktor internal. 2. Profil minat peserta didik melanjutkan pendidikan ke pendidikan ke perguruan tinggi. Selain perguruan tinggi dilihat dari itu juga dijelaskan bahwa ada peserta faktor eksternal. didik yang pendidikan beranggapan di SMK bahwa Berdasarkan batasan masalah dan dapat rumusan masalah di atas, maka peneliti mengantarkan mereka langsung ke dunia kerja pendidikan Selanjutnya tanpa ke melanjutkan perguruan wawancara dilakukan dengan beberapa tinggi. yang orang peserta didik pada tanggal 08 Februari bertujuan untuk mengetahui: 1. Profil minat peserta didik melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dilihat dari faktor internal. 2. Profil minat peserta didik 2017 diketahui bahwa peserta didik melanjutkan terkendala ekonomi. Selain itu ada perguruan tinggi dilihat dari peserta didik yang beranggapan bahwa faktor eksternal. menjalankan pendidikan di perguruan pendidikan ke METODE PENELITIAN tinggi itu berat dan sulit serta ada yang Jenis penelitian yang digunakan belum menyadari akan pentingnya dalam penelitian ini adalah deskriptif pendidikan di perguruan tinggi. kuantitatif. Menurut Nasution, 2004 Oleh karena itu penulis (Darmawan, 2013: 39) “penelitian tertarik untuk meneliti “Profil Minat deskriptif Peserta Didik Kelas XII Melanjutkan memberikan adalah penelitian gambaran lebih yang jelas tentang situasi dengan memusatkan didik melanjutkan ke perguruan perhatian pada aspek tertentu dan tinggi dilihat secara umum yaitu, sering menunjukan hubungan antar bahwa dari 162 orang peserta didik variable berbagai variable”. Penelitian yang dijadikan sampel terdapat 20 ini orang akan mendeskripsikan/ menggambarkan fenomena secara peserta berkategori didik (12,35%). sangat berminat sistematis, faktual dan akurat tentang Terdapat 99 orang peserta didik minat (61,11%) peserta didik melanjutkan berkategori berminat. pendidikan ke perguruan tinggi di Terdapat 43 orang peserta didik SMK Negeri 3 Padang (26,54%) yang berkategori cukup Populasi ini berminat dan dari 162 orang peserta berjumlah 270 orang peserta didik. didik yang dijadikan sampel tidak Penarikan sampel dalam penelitian ini terdapat sama sekali peserta didik menggunakan (Proportional Random yang tergolong kurang berminat dan Sampling). Menggunakan rumus dari sangat tidak berminat. Taro dalam Yamane penelitian dikutip Rakhmat Secara khusus hasil penelitian (Riduwan, 2013: 71) dengan perolehan akan sampel sebanyak 162 orang peserta masing aspek penelitian terkait: didik. 1. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan menghitung interval skor dengan menggunakan perumusan mendeskripsikan masing- Profil Minat Peserta Didik Kelas XII Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK Negeri 3 Padang Dilihat dari Faktor Internal Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003:38). Dapat HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Minat Peserta Didik Kelas XII Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK Negeri 3 Padang telah peneliti penelitian lakukan yang terhadap minat peserta didik, diperoleh hasil yang menggambarkan minat peserta bahwa dari 162 peserta didik yang dijadikan sampel terdapat 23 orang peserta didik (14,2%). berkategori Berdasarkan terlihat sangat berminat. Terdapat 100 orang peserta didik (61,1 %) berkategori berminat. Terdapat 39 orang peserta didik (24,1%) b. Aspek Psikologis berkategori cukup berminat dan Didapatkan hasil bahwa dari 162 orang peserta didik dari 162 peserta didik yang yang dijadikan sampel tidak dijadikan sampel terdapat terdapat 27 sama sekali yang orang peserta didik tergolong kurang berminat dan (16,7%) berkategori sangat sangat tidak berminat . berminat. Terdapat 83 orang Profil minat peserta peserta didik( 51,3 %) didik kelas XII melanjutkan berkategori berminat. pendiidkan ke perguruan tinggi Terdapat 52 orang peserta di SMK Negeri 3 Padang dilihat didik (32,1%) berkategori dari faktor internal, sebagai cukup berminat dan dari berikut: 162 orang peserta didik a. Aspek Fisiologis yang dijadikan sampel tidak Didapatkan hasil bahwa tidak seorang pun yang dari 162 peserta didik yang tergolong kurang berminat dijadikan sampel terdapat dan sangat tidak berminat. 42 orang peserta didik (25,9%) berkategori sangat berminat. Terdapat 108 orang peserta didik (66,7 %) berkategori 2. Profil Minat Peserta Didik Kelas XII Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK Negeri 3 Padang Dilihat dari Faktor Eksternal berminat. Didapatkan hasil bahwa Terdapat 12 orang peserta didik (7,4%) berkategori cukup berminat dan dari 162 orang peserta didik yang dijadikan sampel tidak terdapat sama sekali yang tergolong kurang berminat dan sangat tidak berminat. dari 162 peserta didik yang dijadikan sampel terdapat 24 orang peserta didik (14,8%). berkategori Terdapat didik sangat berminat. 98 orang peserta (60,9%) berkategori berminat. Terdapat 40 orang peserta didik (24,6%) berkategori cukup berminat dan seorangpun yang tergolong dari 162 orang peserta didik sangat tidak berminat. yang dijadikan sampel tidak b. Aspek Non Sosial seorangpun yang berkategori Didapatkan hasil bahwa kurang berminat dan sangat dari 162 orang peserta didik kurang berminat. yang Profil minat peserta dijadikan sampel terdapat 21 orang peserta didik kelas XII melanjutkan didik (12,9%) berkategori pendidikan ke perguruan tinggi sangat berminat. Terdapat di SMK Negeri 3 Padang dilihat 116 orang peserta didik dati faktor eksternal, sebagai (71,6%) berikut: berminat. Terdapat 24 orang a. Aspek Sosial peserta didik (14,8%) yang berkategori Didapatkan hasil bahwa berkategori cukup berminat dari 162 orang peserta didik dengan persentase Terdapat yang 1 orang peserta didik (0,6%) dijadikan sampel terdapat 5 orang peserta yang didik (3,1%) berkategori berminat dan dari 162 orang sangat berminat. Terdapat peserta didik yang dijadikan 100 orang peserta didik sampel tidak (61,8%) berkategori tergolong berminat. Terdapat 51 orang berminat. peserta didik (31,5%) berkategori Keterangan kurang seorangpun sangat tidak di atas, berkategori cukup berminat. membuktikan bahwa dari 162 orang Terdapat 6 orang peserta peserta didik yang dijadikan sampel didik teridentifikasi (3,7%) yang sebagian besar secara umum, berkategori kurang berminat pendidik dilihat dengan persentase dan dari berminat 162 orang peserta didik pendidikan ke perguruan tinggi. Jika yang dijadikan sampel tidak dilihat minat peserta didik untuk melanjutkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dilihat dari faktor internal bahwa tersebuat peserta berminat melanjutkan didik menunujukkan bahwa peserta didik untuk berminat untuk melanjutkan ke pendidikan ke perguruan tinggi. perguruan tinggi. Dilihat dari aspek Pada hakekatnya semua manusia fisiologis juga peserta pendidikan Dilihat dari aspek psiologis menunjukkan didik melanjutkan perguruan bahwa berminat untuk pendidikan tinggi. ke memiliki keinginan untuk bersekolah lebih tinggi. Walaupun ada beberapa yang mengelak, Menurut namun sesungguhnya mereka lebih Suryabrata 1989 (Khodijah, 2014: mempunyai keinginan yang besar 58-61) dari keadaan jasmani pada yang menyatakan berpengaruh pada kesiapan diri keinginan seseorang dalam aktivitas kegiatan. Suryabrata 1989 (Khodijah, 2014: Orang yang jasmaninya segar akan 58-61) siap dan aktif dalam kegiatannya, emosi pada diri seseorang saling sebaliknya berhubungan, orang yang keadaan perhatian, jasmaninya lesu dan lelah akan perhatian mengalami motivasi kesulitan untuk tersebut. Menurut motivasi dengan akan atau dan adanya menimbulkan dorongan dari menyiapkan diri untuk melakukan seseorang untuk melakukan aktivitas aktivitas. atau Keadaan fungsi-fungsi fisiologis terutama pancaindra akan kesehatan mempengaruhi kegiatan sehingga akan menimbulkan emosi atau rasa ingin tahu. aktivitas, berfungsinya pancaindra Sedangkan profil minat peserta dengan baik merupakan syarat untuk didik kelas XII untuk melanjutkan dapatnya beraktifitas dengan baik. pendidikan di perguruan tunggu Pancaindra yang paling terpenting dilihat dari faktor eksternal bahwa dalam hal ini adalah mata dan peserta telingga, karena kedua indra inilah untuk melanjutkan pendidikan ke yang perguruan tinggi. Dilihat dari aspek merupakan pintu gerbang masuknya berbagai informasi. sosialnya peserta didik tersebut menunjukkan didik berminat berminat bahwa untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. ke Menurut berminat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Suryabrata 1989 (Khodijah, 2014: Menurut 58-61) orang tua sangat berperan (Khodijah, 2014: 58-61) keadaan penting dalam menumbuhkan minat udara dan suhu yang terlalu panas anak. Pola asuh orang tua, fasilitas dapat membuat seseorang tidak yang dan nyaman dalam aktivitasnya sehingga motivasi dari orang tua merupakan juga tidak dapat mencapai hasil dukungan yang harus diberikan optimal. Sebagian besar orang lebih orang tua untuk kesuksesan anak. mudah memahami pelajaran atau Kompetensi pribadi dan professional melakukan aktivitas di waktu pagi guru pada hari dibandingkan pada waktu siang proses dan belajar yang dicapai atau sore hari. Seseorang biasanya peserta didik. Kemudian, teman- sulit belajar di tempat yang ramai teman atau orang-orang di sekitar dan bising. Dalam melaksanakan lingkungan belajar, kehadiran orang kegiatan atau aktivitas, peserta didik lain secara langsung maupun tidak cendrung langsung dapat berpengaruh buruk yang nyaman, bersih dan luas. atau baik pada belajar seseorang. Seseorang Oleh karena itu keluarga maupun aktivitas tertentu memerlukan alat teman dekat juga merupakan salah atau perlengkapan, tidak adanya alat satu motivasi terbesar seseorang atau perlengkapan seseorang tidak untuk dalam bisa melaksanakan aktivitas tersebut menjalankan segala aktivitas, tanpa dan hasil yang ingin dicapai tidak adanya maksimal. disediakan, sangat perhatian berpengaruh bersemangat kontak sosial maka seseorang tidak akan bisa. Karena hubungan sosial sesama Suryabrata menginginkan dalam 1989 tempat melaksanakan Oleh karena itu kenyaman sangat dibutuhkan seseorang agar ia bisa diperlukan baik dalam keluarga melanjutkan segala aktivitas dengan maupun teman sebaya. semangat yang tinggi. Tempat yang Dilihat dari aspek non sosial bersih akan menciptakan udara yang menunjukkan bahwa peserta didik segar sehingga individu betah dalam beraktivitas dan mempunyai minat yang dapat berkembang jika ada yang motivasi. kuat untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Faktor minat sangat penting guna memenuhi harapan peserta Faktor minat sangat penting didik melanjutkan pendidikan ke guna memenuhi harapan peserta perguruan tinggi. Apabila seseorang didik melanjutkan pendidikan ke melakasanakan perguruan Apabila adanya minat maka akan termotivasi seseorang melaksanakan sesuatu dalam melakukan kegiatan tersebut. didasari adanya minat maka akan Slameto (2013:180) mengemukakan termotivasi melakukan bahwa minat adalah suatu rasa lebih Slameto suka dan rasa keterikatan pada suatu (2013:180) mengemukakan bahwa hal atau aktivitas, tanpa ada yang minat adalah suatu rasa lebih suka menyuruh. dan rasa keterikatan pada suatu hal menurut Gunarso, 1995 (Khairani, atau aktivitas, tanpa ada yang 2013:136) menyuruh. pribadi kegiatan tinggi. dalam tersebut. Sedangkan minat sesuatu didasari Sedangkan adalah dan minat sesuatu yang berhubungan erat menurut Gunarso, 1995 (Khairani, dengan sikap. Minat dan sikap 2013:136) adalah sesuatu yang merupakan dasar bagi prasangka, pribadi erat dan minat juga penting dalam dengan sikap. Minat dan sikap mengambil keputusan. Minat dapat merupakan dasar bagi prasangka, menyebabkan dan minat juga penting dalam melakukan menuju kesesuatu yang mengambil keputusan. Minat dapat telah menarik minatnya. Menurut menyebabkan Tampubolon, dan berhubungan seseorang giat seseorang 1993 giat (Khairani, melakukan menuju kesesuatu yang 2013:137) minat adalah perpaduan telah menarik minatnya. Menurut anatara keinginan dan kemampuan Tampubolon, yang dapat berkembang jika ada 1993 (Khairani, 2013:137) minat adalah perpaduan anatara keinginan dan kemampuan motivasi. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat dilihat kesimpulan penelitian ini sebagai berikut. 1. Profil minat peserta didik melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dilihat dari faktor internal berada pada kategori baik. Berdasarkan indikator pada aspek fisiologis Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Khairani, Makmum. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Persindo. Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta: Rineka Cipta. berada pada kategori baik. Berdasarkan indikator pada aspek psikologis berada pada kategori baik. 2. Profil minat peserta didik melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dilihat dari faktor eksternal berada pada kategori baik. Berdasarkan indikator pada aspek sosial berada pada kategori baik, indikator pada aspek non sosial berada pada kategori baik. Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. PP No 19 Tahun 2005 pasal 26 ayat 3. Tentang Standar Nasional Pendidikan UU No 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.