PROFIL MINAT PESERTA DIDIK KELAS XII MELANJUTKAN

advertisement
1
PROFIL MINAT PESERTA DIDIK KELAS XII MELANJUTKAN
PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI SMK N 3 PADANG
1
Zira Dwi Tarenia1, Helma2, Yasrial Chandra2
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by the existence of learners who think
that education in vocational school can deliver them directly to the work field
without continuing education to universities. The purpose of this research is to
know: (1) Profile of student's interest to continue education to university seen
from the internal factor. (2) Profile of student's interest to continue education to
university seen from the external factors. The type of this research is descriptive
quantitative research. Population includes all students of class XII in SMK Negeri
3 Padang, total 270 students. The sampling technique is done by proportional
random sampling. The number of samples in this study are 162 students of class
XII. The date was colleted by used a questionnaire, and analized by percentage
technique. The results of this research revealed that: (1) Profile of students'
interest to continue education to university seen from internal factors is in
interested category. (2) Profile of student's interest to continue education to
university seen from external factor is in interested category. Based on the
findings of this research, it is recommended to counselor to increase students’
interest in continuing education to university.
Keywords: Interest, Students, university.
PENDAHULUAN
telah mengatur program wajib belajar
Melalui pendidikan diharapkan
bagi seluruh masyarakat Indonesia
terciptanya seseorang yang berkualitas
demi terwujudnya masyarakat yang
dan berkarakter sehingga memiliki
cerdas dan berdaya
pandangan yang luas ke depan untuk
belajar
mencapai
yang
pendidikan minimal yang harus diikuti
diharapkan dan mampu beradaptasi
oleh warga Negara Indonesia atas
secara cepat dan tepat diberbagai
tanggung
lingkungan. Pemerintah di Indonesia
pemerintah daerah. Sebagaimana yang
suatu
cita-cita
merupakan
jawab
guna. Wajib
program
pemerintah
dan
tertuang dalam Pasal 13 Ayat 1 UU No
20
Tahun
2003
tentang
sistem
Di Indonesia juga terdapat
pendidikan
non
formal
yaitu
pendidikan nasional jalur pendidikan
pendidikan di luar pendidikan formal
di Indonesia terdiri dari:
yang
Pendidikan formal, nonformal, dan
terstruktur dan berjenjang. Pendidikan
informal yang saling melengkapi dan
non formal paling banyak terdapat
memperkaya.
formal
pada usia dini, serta pendidikan dasar
yang
seperti Taman Pendidikan Al-quran
berstruktur dan berjenjang yang terdiri
(TPA). Selain itu juga pendidikan non
atas pendidikan dasar, pendidikan
formal yang berupa kursus, seperti
menengah, dan pendidikan tinggi.
kursus musik, bimbingan belajar, dan
Jenjang pendidikan pada pendidikan
lain sebagainya. Selain pendidikan
formal terdiri dari : (1) pendidikan
formal
dasar (SD, SMP), (2) pendidikan
pendidikan
menengah
informal
merupakan
Pendidikan
jalur
pendidikan
(SMA,
SMK),
dan
pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana).
Pada undang-undang nomor 20
dapat
dan
dilaksanakan
secara
nonformal
juga
informal.
Pendidikan
yaitu
jalur
ada
pendidikan
keluarga dan lingkungan berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri yang
tahun 2003 tersebut dapat diketahui
dilakukan
secara
bahwa jalur pendidikan di Indonesia
bertanggung jawab
terdiri dari beberapa bagian yaitu
Pendidikan
sadar
dasar
dan
adalah
pendidikan formal, yaitu pendidikan
pendidikan yang lamanya sembilan
yang terstruktur dan berjenjang yang
tahun, diselenggarakan enam tahun di
terdiri
Sekolah Dasar dan tiga tahun di
atas
pendidikan
dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan
Sekolah
tinggi. Pada pendidikan formal terdiri
Pendidikan
dari
memberikan bekal kemampuan dasar
beberapa
pendidikan
dasar
tingkatan
(SD,
yaitu
SMP),
kepada
Menengah
dasar
peserta
Pertama.
bertujuan
didik
untuk
pendidikan menengah (SMA, SMK),
mengembangkan
kemampuannya
dan pendidikan tinggi (Diploma dan
sebagai pribadi, anggota masyarakat,
sarjana).
warga Negara, dan anggota manusia
serta mempersiapkan peserta didik
untuk
mengikuti
pendidikan
menengah.
perguruan tinggi, sebagaimana yang
tercantum pada PP No 19 Tahun 2005
Pendidikan menengah adalah
pasal 26 ayat 3 menyatakan standar
pendidikan yang lamanya tiga tahun
kompetensi
bertujuan
pendidikan
untuk
melanjutkan
dan
lulusan
pada
menengah
kejuruan
meluaskan pendidikan dasar serta
bertujuan
mempersiapkan peserta didik menjadi
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
anggota masyarakat yang memiliki
ahklak mulia, serta keterampilan untuk
kemampuan mengadakan hubungan
hidup
timbal balik dengan lingkungan sosial,
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
budaya, dan alam sekitar serta dapat
kejuruannya.
mengembangkan kemampuan lebih
untuk
satuan
mandiri
meningkatkan
dang
Dengan
mengikuti
demikian
lulusan
lanjut dalam memasuki dunia kerja
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
maupun pendidikan selanjutnya yaitu
juga dapat melanjutkan pendidikan ke
pendidikan tinggi.
jenjang
yang lebih
tinggi
sesuai
dengan
kejuruannya
atau
bahkan
Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) merupakan salah satu jenjang
jurusan yang lain dengan harapan lebih
pendidikan
yang
bisa mengembangkan diri sehingga
mempersiapkan seseorang agar lebih
mampu bersaing menghadapi ketatnya
mampu bekerja pada suatu kelompok
persaingan global.
menengah
pekerjaan atau satu bidang pekerjaan.
Jenjang
selanjutnya
Maka dengan demikian setiap institusi
pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan
penyelenggaraannya.
kejuruan
tinggi bertujuan untuk mempersiapkan
harus
menjadikan
berkomitmen
tamatannya
mampu
bekerja dalam bidang tertentu.
Meskipun
SMK
peserta
tinggi
adalah
didik
kemampuan
merupakan
dengan
segala
Pendidikan
yang
memiliki
akademis
maupun
kemampuan profesional yang
jenjang pendidikan menengah yang
menerapkan,
mempersiapkan
menciptakan ilmu pengetahuan dan
mampu
peserta
bersaing di
didiknya
dunia
kerja,
lulusan SMK juga bisa melanjutkan ke
teknologi.
mengembangkan,
dapat
dan
Pendidikan
sebagai
prasangka, dan minat juga penting
bagian dari sistem pendidikan nasional
dalam mengambil keputusan. Minat
memiliki
dalam
dapat menyebabkan seseorang giat
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
melakukan menuju kesesuatu yang
memajukan ilmu pengetahuan dan
telah
teknologi dengan memperhatikan dan
Tampubolon,
menerapkan nilai humaniora serta
2013:137) minat adalah perpaduan
pembudayaan
memberdayakan
anatara keinginan dan kemampuan
bangsa Indonesia yang berkelanjutan.
yang dapat berkembang jika ada
Oleh karena itu perguruan tinggi
motivasi.
sebagai
tinggi
peran
strategis
dan
satuan
minatnya.
1993
Menurut
(Khairani,
yang
Berdasarkan beberapa pendapat
menyelenggarakan pendidikan tinggi
para ahli tentang minat tersebut dapat
sangat berperan dalam menciptakan
diketahui bahwa minat adalah rasa
sumber
suka atau adanya perasaan senang
daya
pendidikan
menarik
manusia
yang
berkualitas.
terhadap
Faktor minat sangat penting
sesuatu
mendorongnya
untuk
yang
dapat
melakukan
guna memenuhi harapan peserta didik
kegiatan demi mencapai tujuan. Minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan
pada dasarnya adalah penerimaan akan
tinggi.
seseorang
suatu hubungan antara diri sendiri
didasari
dengan sesuatu di luar diri. Semakin
adanya minat maka akan termotivasi
kuat atau dekat hubungan tersebut
dalam melakukan kegiatan tersebut.
maka semakin besar minat. Minat
Slameto (2013:180) mengemukakan
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
bahwa minat adalah suatu rasa lebih
baik yang berasal dari dalam diri
suka dan rasa keterikatan pada suatu
maupun dari luar diri.
Apabila
melakasanakan
sesuatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang
Menurut Crow and Crow, 1973
menyuruh. Sedangkan minat menurut
(Khairani, 2013:139)
faktor minat
Gunarso, 1995 (Khairani, 2013:136)
terdiri atas dua bagian yaitu faktor
adalah sesuatu yang pribadi dan
internal dan faktor eksternal. Faktor
berhubungan erat dengan sikap. Minat
internal adalah faktor yang ada dalam
dan sikap merupakan dasar bagi
diri idividu, sedangkan faktor eksternal
adalah faktor
yang ada
di
luar
individu. Faktor internal terdiri dari
faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Pendidikan ke Perguruan Tinggi di
SMK N 3 Padang”.
Berdasarkan
latarbelakang
Sedangkan faktor eksternal terdiri dari
masalah di atas, maka batasan masalah
faktor sosial, dan faktor non-sosial.
dalam penelitian ini adalah:
Berdasarkan hasil wawancara
1. Profil minat peserta didik
pada tanggal 08 Febuari 2017 dengan
melanjutkan
salah
perguruan tinggi dilihat dari
seorang
guru
bimbingan
konseling di SMK N 3 Padang
diketahui bahwa peserta didik kurang
berminat
untuk
melanjutkan
pendidikan
ke
faktor internal.
2. Profil minat peserta didik
melanjutkan
pendidikan
ke
pendidikan ke perguruan tinggi. Selain
perguruan tinggi dilihat dari
itu juga dijelaskan bahwa ada peserta
faktor eksternal.
didik
yang
pendidikan
beranggapan
di
SMK
bahwa
Berdasarkan batasan masalah dan
dapat
rumusan masalah di atas, maka peneliti
mengantarkan mereka langsung ke
dunia
kerja
pendidikan
Selanjutnya
tanpa
ke
melanjutkan
perguruan
wawancara
dilakukan dengan beberapa
tinggi.
yang
orang
peserta didik pada tanggal 08 Februari
bertujuan untuk mengetahui:
1. Profil minat peserta didik
melanjutkan
pendidikan
ke
perguruan tinggi dilihat dari
faktor internal.
2. Profil minat peserta didik
2017 diketahui bahwa peserta didik
melanjutkan
terkendala ekonomi. Selain itu ada
perguruan tinggi dilihat dari
peserta didik yang beranggapan bahwa
faktor eksternal.
menjalankan pendidikan di perguruan
pendidikan
ke
METODE PENELITIAN
tinggi itu berat dan sulit serta ada yang
Jenis penelitian yang digunakan
belum menyadari akan pentingnya
dalam penelitian ini adalah deskriptif
pendidikan di perguruan tinggi.
kuantitatif. Menurut Nasution, 2004
Oleh
karena
itu
penulis
(Darmawan, 2013: 39) “penelitian
tertarik untuk meneliti “Profil Minat
deskriptif
Peserta Didik Kelas XII Melanjutkan
memberikan
adalah
penelitian
gambaran
lebih
yang
jelas
tentang situasi dengan memusatkan
didik melanjutkan ke perguruan
perhatian pada aspek tertentu dan
tinggi dilihat secara umum yaitu,
sering menunjukan hubungan antar
bahwa dari 162 orang peserta didik
variable berbagai variable”. Penelitian
yang dijadikan sampel terdapat 20
ini
orang
akan
mendeskripsikan/
menggambarkan
fenomena
secara
peserta
berkategori
didik
(12,35%).
sangat
berminat
sistematis, faktual dan akurat tentang
Terdapat 99 orang peserta didik
minat
(61,11%)
peserta
didik
melanjutkan
berkategori
berminat.
pendidikan ke perguruan tinggi di
Terdapat 43 orang peserta didik
SMK Negeri 3 Padang
(26,54%) yang berkategori cukup
Populasi
ini
berminat dan dari 162 orang peserta
berjumlah 270 orang peserta didik.
didik yang dijadikan sampel tidak
Penarikan sampel dalam penelitian ini
terdapat sama sekali peserta didik
menggunakan (Proportional Random
yang tergolong kurang berminat dan
Sampling). Menggunakan rumus dari
sangat tidak berminat.
Taro
dalam
Yamane
penelitian
dikutip
Rakhmat
Secara khusus hasil penelitian
(Riduwan, 2013: 71) dengan perolehan
akan
sampel sebanyak 162 orang peserta
masing aspek penelitian terkait:
didik.
1.
Selanjutnya
pengolahan
data
dilakukan dengan menghitung interval
skor dengan menggunakan perumusan
mendeskripsikan
masing-
Profil Minat Peserta Didik
Kelas
XII
Melanjutkan
Pendidikan ke Perguruan
Tinggi di SMK Negeri 3
Padang Dilihat dari Faktor
Internal
Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003:38).
Dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Minat Peserta Didik Kelas
XII Melanjutkan Pendidikan ke
Perguruan Tinggi di SMK Negeri
3 Padang
telah
peneliti
penelitian
lakukan
yang
terhadap
minat peserta didik, diperoleh hasil
yang menggambarkan minat peserta
bahwa
dari 162 peserta didik yang
dijadikan sampel terdapat 23
orang peserta didik (14,2%).
berkategori
Berdasarkan
terlihat
sangat
berminat.
Terdapat 100 orang peserta
didik
(61,1
%)
berkategori
berminat. Terdapat 39 orang
peserta
didik
(24,1%)
b. Aspek Psikologis
berkategori cukup berminat dan
Didapatkan hasil bahwa
dari 162 orang peserta didik
dari 162 peserta didik yang
yang dijadikan sampel tidak
dijadikan sampel terdapat
terdapat
27
sama
sekali
yang
orang
peserta
didik
tergolong kurang berminat dan
(16,7%) berkategori sangat
sangat tidak berminat .
berminat. Terdapat 83 orang
Profil
minat
peserta
peserta
didik(
51,3
%)
didik kelas XII melanjutkan
berkategori
berminat.
pendiidkan ke perguruan tinggi
Terdapat 52 orang peserta
di SMK Negeri 3 Padang dilihat
didik (32,1%) berkategori
dari faktor internal, sebagai
cukup berminat dan dari
berikut:
162 orang peserta didik
a. Aspek Fisiologis
yang dijadikan sampel tidak
Didapatkan hasil bahwa
tidak seorang pun yang
dari 162 peserta didik yang
tergolong kurang berminat
dijadikan sampel terdapat
dan sangat tidak berminat.
42
orang
peserta
didik
(25,9%) berkategori sangat
berminat.
Terdapat
108
orang peserta didik (66,7 %)
berkategori
2. Profil Minat Peserta Didik
Kelas
XII
Melanjutkan
Pendidikan ke Perguruan
Tinggi di SMK Negeri 3
Padang Dilihat dari Faktor
Eksternal
berminat.
Didapatkan hasil bahwa
Terdapat 12 orang peserta
didik
(7,4%)
berkategori
cukup berminat dan dari
162 orang peserta didik
yang dijadikan sampel tidak
terdapat sama sekali yang
tergolong kurang berminat
dan sangat tidak berminat.
dari 162 peserta didik yang
dijadikan sampel terdapat 24
orang peserta didik (14,8%).
berkategori
Terdapat
didik
sangat
berminat.
98 orang peserta
(60,9%)
berkategori
berminat. Terdapat 40 orang
peserta
didik
(24,6%)
berkategori cukup berminat dan
seorangpun yang tergolong
dari 162 orang peserta didik
sangat tidak berminat.
yang dijadikan sampel tidak
b. Aspek Non Sosial
seorangpun yang berkategori
Didapatkan hasil bahwa
kurang berminat dan sangat
dari 162 orang peserta didik
kurang berminat.
yang
Profil
minat
peserta
dijadikan
sampel
terdapat 21 orang peserta
didik kelas XII melanjutkan
didik (12,9%)
berkategori
pendidikan ke perguruan tinggi
sangat berminat. Terdapat
di SMK Negeri 3 Padang dilihat
116 orang peserta didik
dati faktor eksternal, sebagai
(71,6%)
berikut:
berminat. Terdapat 24 orang
a. Aspek Sosial
peserta didik (14,8%) yang
berkategori
Didapatkan hasil bahwa
berkategori cukup berminat
dari 162 orang peserta didik
dengan persentase Terdapat
yang
1 orang peserta didik (0,6%)
dijadikan
sampel
terdapat 5 orang peserta
yang
didik (3,1%)
berkategori
berminat dan dari 162 orang
sangat berminat. Terdapat
peserta didik yang dijadikan
100 orang peserta didik
sampel tidak
(61,8%)
berkategori
tergolong
berminat. Terdapat 51 orang
berminat.
peserta
didik
(31,5%)
berkategori
Keterangan
kurang
seorangpun
sangat
tidak
di
atas,
berkategori cukup berminat.
membuktikan bahwa dari 162 orang
Terdapat 6 orang peserta
peserta didik yang dijadikan sampel
didik
teridentifikasi
(3,7%)
yang
sebagian
besar
secara
umum,
berkategori kurang berminat
pendidik
dilihat
dengan persentase dan dari
berminat
162 orang peserta didik
pendidikan ke perguruan tinggi. Jika
yang dijadikan sampel tidak
dilihat minat peserta didik untuk
melanjutkan
untuk
melanjutkan
pendidikan
ke
perguruan tinggi dilihat dari faktor
internal
bahwa
tersebuat
peserta
berminat
melanjutkan
didik
menunujukkan bahwa peserta didik
untuk
berminat
untuk
melanjutkan
ke
pendidikan ke perguruan tinggi.
perguruan tinggi. Dilihat dari aspek
Pada hakekatnya semua manusia
fisiologis
juga
peserta
pendidikan
Dilihat dari aspek psiologis
menunjukkan
didik
melanjutkan
perguruan
bahwa
berminat
untuk
pendidikan
tinggi.
ke
memiliki
keinginan
untuk
bersekolah lebih tinggi. Walaupun
ada
beberapa
yang
mengelak,
Menurut
namun sesungguhnya mereka lebih
Suryabrata 1989 (Khodijah, 2014:
mempunyai keinginan yang besar
58-61)
dari
keadaan
jasmani
pada
yang
menyatakan
berpengaruh pada kesiapan diri
keinginan
seseorang dalam aktivitas kegiatan.
Suryabrata 1989 (Khodijah, 2014:
Orang yang jasmaninya segar akan
58-61)
siap dan aktif dalam kegiatannya,
emosi pada diri seseorang saling
sebaliknya
berhubungan,
orang yang keadaan
perhatian,
jasmaninya lesu dan lelah akan
perhatian
mengalami
motivasi
kesulitan
untuk
tersebut.
Menurut
motivasi
dengan
akan
atau
dan
adanya
menimbulkan
dorongan
dari
menyiapkan diri untuk melakukan
seseorang untuk melakukan aktivitas
aktivitas.
atau
Keadaan
fungsi-fungsi
fisiologis
terutama
pancaindra
akan
kesehatan
mempengaruhi
kegiatan
sehingga
akan
menimbulkan emosi atau rasa ingin
tahu.
aktivitas, berfungsinya pancaindra
Sedangkan profil minat peserta
dengan baik merupakan syarat untuk
didik kelas XII untuk melanjutkan
dapatnya beraktifitas dengan baik.
pendidikan di perguruan tunggu
Pancaindra yang paling terpenting
dilihat dari faktor eksternal bahwa
dalam hal ini adalah mata dan
peserta
telingga, karena kedua indra inilah
untuk melanjutkan pendidikan ke
yang
perguruan tinggi. Dilihat dari aspek
merupakan
pintu
gerbang
masuknya berbagai informasi.
sosialnya
peserta
didik
tersebut
menunjukkan
didik
berminat
berminat
bahwa
untuk
melanjutkan
pendidikan
perguruan
tinggi.
ke
Menurut
berminat
untuk
melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi.
Suryabrata 1989 (Khodijah, 2014:
Menurut
58-61) orang tua sangat berperan
(Khodijah, 2014: 58-61) keadaan
penting dalam menumbuhkan minat
udara dan suhu yang terlalu panas
anak. Pola asuh orang tua, fasilitas
dapat membuat seseorang tidak
yang
dan
nyaman dalam aktivitasnya sehingga
motivasi dari orang tua merupakan
juga tidak dapat mencapai hasil
dukungan yang harus diberikan
optimal. Sebagian besar orang lebih
orang tua untuk kesuksesan anak.
mudah memahami pelajaran atau
Kompetensi pribadi dan professional
melakukan aktivitas di waktu pagi
guru
pada
hari dibandingkan pada waktu siang
proses dan belajar yang dicapai
atau sore hari. Seseorang biasanya
peserta didik. Kemudian, teman-
sulit belajar di tempat yang ramai
teman atau orang-orang di sekitar
dan bising. Dalam melaksanakan
lingkungan belajar, kehadiran orang
kegiatan atau aktivitas, peserta didik
lain secara langsung maupun tidak
cendrung
langsung dapat berpengaruh buruk
yang nyaman, bersih dan luas.
atau baik pada belajar seseorang.
Seseorang
Oleh karena itu keluarga maupun
aktivitas tertentu memerlukan alat
teman dekat juga merupakan salah
atau perlengkapan, tidak adanya alat
satu motivasi terbesar seseorang
atau perlengkapan seseorang tidak
untuk
dalam
bisa melaksanakan aktivitas tersebut
menjalankan segala aktivitas, tanpa
dan hasil yang ingin dicapai tidak
adanya
maksimal.
disediakan,
sangat
perhatian
berpengaruh
bersemangat
kontak
sosial
maka
seseorang tidak akan bisa. Karena
hubungan
sosial
sesama
Suryabrata
menginginkan
dalam
1989
tempat
melaksanakan
Oleh karena itu kenyaman
sangat
dibutuhkan seseorang agar ia bisa
diperlukan baik dalam keluarga
melanjutkan segala aktivitas dengan
maupun teman sebaya.
semangat yang tinggi. Tempat yang
Dilihat dari aspek non sosial
bersih akan menciptakan udara yang
menunjukkan bahwa peserta didik
segar sehingga individu betah dalam
beraktivitas dan mempunyai minat
yang dapat berkembang jika ada
yang
motivasi.
kuat
untuk
melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih
tinggi.
Faktor minat sangat penting
guna memenuhi harapan peserta
Faktor minat sangat penting
didik melanjutkan pendidikan ke
guna memenuhi harapan peserta
perguruan tinggi. Apabila seseorang
didik melanjutkan pendidikan ke
melakasanakan
perguruan
Apabila
adanya minat maka akan termotivasi
seseorang melaksanakan sesuatu
dalam melakukan kegiatan tersebut.
didasari adanya minat maka akan
Slameto (2013:180) mengemukakan
termotivasi
melakukan
bahwa minat adalah suatu rasa lebih
Slameto
suka dan rasa keterikatan pada suatu
(2013:180) mengemukakan bahwa
hal atau aktivitas, tanpa ada yang
minat adalah suatu rasa lebih suka
menyuruh.
dan rasa keterikatan pada suatu hal
menurut Gunarso, 1995 (Khairani,
atau aktivitas, tanpa ada yang
2013:136)
menyuruh.
pribadi
kegiatan
tinggi.
dalam
tersebut.
Sedangkan
minat
sesuatu
didasari
Sedangkan
adalah
dan
minat
sesuatu
yang
berhubungan
erat
menurut Gunarso, 1995 (Khairani,
dengan sikap. Minat dan sikap
2013:136) adalah sesuatu yang
merupakan dasar bagi prasangka,
pribadi
erat
dan minat juga penting dalam
dengan sikap. Minat dan sikap
mengambil keputusan. Minat dapat
merupakan dasar bagi prasangka,
menyebabkan
dan minat juga penting dalam
melakukan menuju kesesuatu yang
mengambil keputusan. Minat dapat
telah menarik minatnya. Menurut
menyebabkan
Tampubolon,
dan
berhubungan
seseorang
giat
seseorang
1993
giat
(Khairani,
melakukan menuju kesesuatu yang
2013:137) minat adalah perpaduan
telah menarik minatnya. Menurut
anatara keinginan dan kemampuan
Tampubolon,
yang dapat berkembang jika ada
1993
(Khairani,
2013:137) minat adalah perpaduan
anatara keinginan dan kemampuan
motivasi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan,
maka
dapat
dilihat
kesimpulan
penelitian
ini
sebagai
berikut.
1. Profil minat peserta didik
melanjutkan
pendidikan
ke
perguruan tinggi dilihat dari
faktor internal berada pada
kategori
baik.
Berdasarkan
indikator pada aspek fisiologis
Darmawan, Deni. 2013. Metode
Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Khairani, Makmum. 2013. Psikologi
Belajar. Yogyakarta: Aswaja
Persindo.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi
Pendidikan.
Jakarta:
Raja
Grafindo Persada.
Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2003.
Pengantar Statistik. Jakarta:
Rineka Cipta.
berada pada kategori baik.
Berdasarkan indikator pada
aspek psikologis berada pada
kategori baik.
2. Profil minat peserta didik
melanjutkan
pendidikan
ke
perguruan tinggi dilihat dari
faktor eksternal berada pada
kategori
baik.
Berdasarkan
indikator pada aspek sosial
berada pada kategori baik,
indikator
pada
aspek
non
sosial berada pada kategori
baik.
Riduwan. 2013. Metode dan Teknik
Menyusun Proposal Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
PP No 19 Tahun 2005 pasal 26 ayat 3.
Tentang Standar Nasional Pendidikan
UU No 20 Tahun 2003. Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Download